Download - Badan Lingkungan Hidup

Recommendations

Info

Laporan Inventarisasi Kegiatan/Usaha yang Berpotensi Mencemari Lingkungan di Kabupaten Temanggung BAB IV LAPORAN KEGIATAN/USAHA YANG BERPOTENSI MENCEMARI LINGKUNGAN KABUPATEN TEMANGGUNG A. Kegiatan/Usaha yang Berpotensi Mencemari Lingkungan di Kecamatan Kandangan dan Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung 1. Kecamatan Kandangan Kecamatan Kandangan terdiri dari 16 Desa, dengan berbagai macam kegiatan/usaha yang berpotensi mencemari lingkungan. Kegiatan/usaha yang menjadi sumber pencemaran di Kecamatan Kandangan meliputi : a. Produksi Makanan 1) Produksi Tahu Di Kecamatan Kandangan terdapat 7 kegiatan/usaha industri tahu yang terletak di beberapa Desa antara lain di Desa Kandangan, Desa Kembangsari, Desa Kedungumpul, dan Desa Ngemplak. Dari 7 kegiatan/usaha industri tahu tersebut belum semuanya mempunyai IPAL. Limbah cair yang dihasilkan dari produksi tahu tersebut langsung ditampung dikolam penampung dan dibuang ke sungai tanpa pengolahan terlebih dahulu. Hal ini yang menjadi sumber pencemaran air yang cukup besar karena limbah dari industri tahu tersebut belum dikelola dengan baik, terlebih industri – industri tahu tersebut berada di tengah kawasan pemukiman dengan lahan yang relatif terbatas. Limbah cair industri tahu berasal dari pencucian kedelai dan dari proses pembuatan tahu. Air limbah tahu yang berasal dari proses produksi tahu mengandung bahan organik yang tinggi dan berpotensi mencemari lingkungan, karena air tahu mengandung cuka maka air tahu bersifat asam ( mempunyai pH rendah ) sehingga menimbulkan bau tidak sedap yang mengganggu kenyamanan warga setempat saat melintasi kolam/sungai tempat pembuangan limbah tersebut. Timbulnya bau yang berasal dari industri tahu tersebut termasuk BLH Kabupaten Temanggung 2011 50
Laporan Inventarisasi Kegiatan/Usaha yang Berpotensi Mencemari Lingkungan di Kabupaten Temanggung pencemaran udara karena bisa mengganggu pernafasan dan menimbulkan penyakit. Volume hasil produksi tahu terbesar adalah di Desa Kandangan yaitu 150 kg/hari, dengan volume limbah cair sebesar 1.400 liter/hari dan volume limbah padat sebesar 125 kg/hari. Sedangkan hasil produksi tahu terkecil terdapat di Desa Kedungumpul yaitu sebesar 24 kg/hari yang menghasilkan limbah cair sebesar 232 liter/hari dan limbah padat sebesar 20 kg/hari. Meskipun dengan kapasitas yang kecil jumlah industri tahu terbanyak ada di Desa Kedungumpul. Limbah padat dari industri tahu berupa ampas tahu, yang biasa dimanfaatkan untuk pakan ternak. 2) Produksi Tempe Di Kecamatan Kandangan terdapat ± 19 usaha/kegiatan produksi tempe yang tersebar, di Desa Gesing sebanyak 2 usaha produksi tempe, di Desa Kembangsari dan Desa Margolelo masing-masing ada 1 usaha produksi tempe, Desa Kedungumpul ada 14 usaha produksi tempe dan Desa Wadas ada 1 usaha produksi tempe. Bahan baku produksi tempe sangat sederhana yaitu kedelai dan rag. Cara pembuatanya juga dengan cara tradisional yaitu dengan direbus, direndam, dikukus kemudian peragian. Hasil produksi tempe terbesar terdapat di Desa Kedungumpul yaitu sebesar 390 kg/hari. Dari hasil produksi sebesar 390 kg/hari menghasilkan limbah cair sebesar 180 liter/hari dan limbah padat sebesar 27,3 kg/hari. Sedangkan hasil produksi terkecil terdapat di Desa Kembangsari dan Desa Margolelo yaitu sebesar 10 kg/hari dengan kapasitas limbah cair sebesar 6 liter/hari dan limbah padat sebesar 0,7 kg/hari. Dari hasil survey di beberapa Desa di Kecamatan Kandangan cara pembuangan limbah cair industri tempe yang berasal dari bekas pencucian kedelai juga dilakukan dengan sederhana dan sangat beragam, yaitu langsung dibuang ke kebun, sungai, saluran air dan ada BLH Kabupaten Temanggung 2011 51
Page 1 and 2: Laporan Inventarisasi Kegiatan/Usah
Page 49: Laporan Inventarisasi Kegiatan/Usah

Download - Badan Lingkungan Hidup

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?