01.05.2013 Views

79 bhbvgj BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.3 Kesimpulan ...

79 bhbvgj BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.3 Kesimpulan ...

79 bhbvgj BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.3 Kesimpulan ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

hbvgj<br />

<strong>BAB</strong> V<br />

<strong>KESIMPULAN</strong> <strong>DAN</strong> <strong>SARAN</strong><br />

<strong>5.3</strong> <strong>Kesimpulan</strong><br />

Adapun beberapa kesimpulann yang dapat dirumuskan dari hasil penelitian adalah<br />

sebagai berikut.<br />

a. Teknik n-butanol wet mixing mampu menghasilkan komposit dengan karakter persebaran<br />

partikel yang paling baik. Persebaran partikel penguat terbaik dari produk komposit dry hand<br />

mixing dicapai pada fraksi volume penguat 40 persen dimana jarak IP-nya hampir menyamai<br />

jarak idealnya dengan selisih antara IPT dan IPeksp hanya 1,31 µm. Kenaikan densitas sinter<br />

sesuai fraksi volume yang dicapai dalam penelitian ini ternyata tidak mampu meminimalkan<br />

porositas. Hal ini dikarenakan kenaikan densitas sinter tidak linear terhadap kenaikan<br />

densitas teoritis. Teknik n-butanol wet mixing mampu menghasilkan komposit dengan<br />

kuantitas porus rata – rata yang paling baik karena nilainya terkecil yaitu sebesar 3,33; 5,63;<br />

7,13; dan 9,72 % pada fraksi volume 10, 20, 30, dan 40 persen.<br />

b. Kuantitas porus yang terkecil pada produk n-butanol wet mixing menyebabkan modulus<br />

elastistas komposit juga yang tertinggi dibandingkan yang lain. Modulus terbesar dicapai<br />

pada fraksi vilume penguat 10, 20, 30, dan 40 persen yaitu sebesar 133,49; 162,71; 169,52;<br />

dan 129,58 Gpa.<br />

5.4 Saran<br />

Dari penelitian ini dapat dirumuskan beberapa saran yaitu sebagai berikut.<br />

a. Perlu adanya standar – standar pada peralatan mixing mengenai efektivitasnya pada kondisi<br />

pencampuran seperti apa, wet atau dry, mengingat banyaknya ragam jenis peralatan mixing<br />

yang tersedia.<br />

<strong>79</strong>


. Perlu dicoba teknik penuangan bahan pada sistem campuran secara sedikit demi sedikit,<br />

khususnya pada teknik wet mixing, sebagai salah satu upaya mengurangi terjadinya<br />

aglomerasi mengingat dalam penelitian ini, teknik pencampuran bahan secara sekaligus<br />

kenyataannya menghasilkan banyak aglomerat. Tujuan dari penuangan secara bertahap<br />

adalah memberi cukup waktu bagi partikel – partikel untuk terdispersi dalam sistem<br />

campuran dengan lebih baik.<br />

<strong>BAB</strong> VI. RENCANA PENELITIAN <strong>DAN</strong>/ATAU IMPLEMENTASI SELANJUTNYA<br />

Pada penelitian ini di rencanakan dalam dua tahap penelitian dengan diagram blok penelitian<br />

sebagai berikut :<br />

Tahun pertama<br />

Pada tahapan ini ditekankan<br />

pada pengaruh media<br />

penyampur proses mixing<br />

terhadap homogenitas<br />

distribusi penguat pada<br />

matrik<br />

Tahun Kedua<br />

Pada tahapan ini ditekankan<br />

pada pengaruh homogenitas<br />

distribusi penguat terhadap<br />

sifat mekanik komposit<br />

Al/Al2O3<br />

Gambar 1 : Blok diagram alir penelitian pada dua<br />

tahapan penelitian<br />

Tahap pertama ditekankan pada proses mixing baik dengan wet mixing maupun dry mixing.<br />

Wet mixing menggunakan dua medium mixing yang berbeda polaritas yaitu n-butanol dan<br />

Etanol. Selanjutnya hasil mixing dilanjutkan dengan proses melaurgi serbuk yaitu proses<br />

kompaksi dan sintering untuk membuat komposit Al/Al2O3. Dari komposit ini dapat dianalisa<br />

mikrostrukturnya dengan menggunakan mikroskop optik dan SEM. Dari pengamatan<br />

mikrostruktur ini dapat terlihat homogenitas distribusi Al2O3 dalam matrik Aluminium.<br />

Selanjutnya dilakukan pengukuran porositas.<br />

Adapun pengaruh distribusi Al2O3 terhadap kekuatan mekanik komposit Al/Al2O3 dapat<br />

teramati dengan pengujian tekan untuk mencari nilai modulus elastisitas yang direncanakan<br />

dilakukan pada tahun kedua penelitian. Hasil keseluruhan penelitian ini adalah diperolehnya<br />

variabel proses optimum khususnya dalam tahap pencampuran(mixing) berupa teknik dry atau<br />

80

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!