01.05.2013 Views

BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Beberapa metode dapat digunakan untuk mengurangi temperatur sinter<br />

MgTiO3 sekaligus mengurangi kehadiran fasa MgTi2O5 dari hasil produk sintesis<br />

MgTiO3, yaitu penambahan dopan yang memiliki melting point rendah ke<br />

material dasar, proses kimia dan penggunaan material dasar dengan ukuran<br />

partikel lebih kecil (Chen, 2009).<br />

Beberapa penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan penambahan<br />

dopan pada MgTiO3 adalah dengan penambahan CuO, Fe2O3 dan MnO2 dapat<br />

menurunkan suhu sinter MgTiO3 hingga 950 ° C (Hsieh, 2008). Dengan pemberian<br />

dopan calcium pada MgTiO3 diperoleh pengurangan persentase MgTi2O5 pada<br />

temperatur 1300 ° C dan densitas maksimum 3.85 gr/cm 3 pada temperatur sinter<br />

1250 ° C (Liou, 2007). Penelitian yang sama dilakukan oleh Ferreira (1994) dengan<br />

memberi dopan Cr, Fe dan Co pada MgTiO3 yang menghasilkan fasa tunggal<br />

MgTiO3 kecuali untuk pendoping Fe masih muncul fasa metastabil MgTi2O5.<br />

Selain pemberian dopan, penggunaan material dasar dengan ukuran yang<br />

lebih kecil juga akan membantu menurunkan temperatur sinter. Hal ini dapat<br />

dicapai dengan mereaksikan sampel-sampel yang akan digunakan dalam sintesis<br />

pada ball milling. Penelitian lain mengungkapkan bahwa aktivasi mekanik dengan<br />

menggunakan ball mill pada metode solid state reaction efektif menurunkan<br />

temperatur reaksi sehingga diharapkan akan mampu menurunkan temperatur<br />

sinter dan juga mengurangi munculnya fasa MgTi2O5 (Filipofic, 2009).<br />

Pada penelitian ini dilakukan sintesis MgTiO3 dengan metode solid state<br />

reaction yaitu pencampuran serbuk MgO dan TiO2 untuk menghasilkan MgTiO3<br />

dengan melebihkan stoikiomerti MgO yang direaksikann pada planetary ball mill.<br />

Hal ini didasarkan pada penelitian Tang, dkk (2008) yang menyebutkan bahwa<br />

sulit menghasilkan fasa MgTiO3 murni dari kontrol stoikiometri MgO:TiO2=1:1,<br />

karena akan selalu muncul TiO2 pada akhir produk. Pemberian dopan ZnO dan<br />

MnO2 pada MgTiO3 membentuk larutan padat (solid solution) dilakukan dengan<br />

harapan menghindari terbentuknya fasa MgTi2O5. Penambahan ZnO akan<br />

mensubstitusi Mg sehingga terbentuk larutan padat ZnxMg1-xTiO3, sedangkan<br />

pendopingan unsur MnO2 diharapkan mensubstitusi Ti sehingga membentuk<br />

larutan padat MgMnxTi1-xO3 yang nantinya diharapkan dapat memperbaiki sifat<br />

bahan dasarnya serta mengurangi munculnya fasa MgTi2O5 pada hasil akhir<br />

2

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!