Download - Politeknik Manufaktur Negeri - Bangka Belitung
Download - Politeknik Manufaktur Negeri - Bangka Belitung
Download - Politeknik Manufaktur Negeri - Bangka Belitung
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
JURNAL MANUTECH 2<br />
Dalam riset ini akan dijelaskan pengaruh bentuk alur-alur pada panel terhadap karakter getaran pelat<br />
yang ditunjukkan oleh besaran nilai frekuensi alami dan rasio redamannya.<br />
1.1. Kekakuan Pelat<br />
Panel dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu: panel isotropik dan panel orthotropik. Panel<br />
isotropik dicirkan dengan homogennya sifat dan kekakuan material di sembarang bagian panel. Sedangkan<br />
panel orthotropik adalah sebaliknya, yakni terjadinya variasi sifat dan kekakuan materialnya. Kedua panel ini<br />
memiliki karakteristik getaran yang berbeda. Berbagai pendekatan dilakukan untuk mengetahui kekakuan pelat<br />
ini antara lain matematis, eksperimental dan metode elemen hingga.<br />
Panel isotropis dapat didekati secara matematis, sedangkan untuk pelat ortotropik dapat diselesaikan<br />
dengan pendekatan eksperimental dan penggunaan metode elemen hingga.<br />
Bentuk berombak (embossing) pada panel dapat meningkatkan kekakuan pelat sehingga frekuensi<br />
alaminya menjadi sepuluh kali lipat dari pelat datar [3]. Demikian juga pelat yang diberikan pengaku (stiffener)<br />
dengan bentuk dan distribusi yang berbeda mempengaruhi frekuensi alami dan bentuk modenya [4]. Frekuensi<br />
dan intensitas suara yang diradiasikan oleh pelat juga dipengaruhi oleh bentuk dan orientasi pengaku [5].<br />
Eksperimen untuk menentukan hubungan antara kekakuan pelat dengan panjang bentangan antara titik tumpu<br />
[6]. Dari riset tersebut diperoleh bahwa lebar efektif panel adalah 1,85 dari panjang panjang bentangan<br />
pelatnya.<br />
Dalam riset ini akan dijelaskan pengaruh bentuk alur-alur pada panel terhadap karakter getaran pelat<br />
yang ditunjukkan oleh besaran nilai frekuensi alami dan rasio redamannya.<br />
1.2. Redaman Material<br />
Sifat redaman merupakan salah satu parameter yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan<br />
karakteristik getaran pada suatu panel. Amplitudo getaran bebas mengalami penurunan secara perlahan-lahan<br />
yang pada akhirnya akan berhenti. Berhentinya getaran tersebut disebabkan oleh semakin berkurangnya<br />
energi sistem. Kondisi seperti ini dikatakan material/struktur mengalami redaman. Redaman dapt<br />
dikelompokkan dalam tiga bentuk utama, yaitu: redaman viskos, redaman internal dan redaman struktur.<br />
Kekakuan material berpengaruh terhadap besarnya energi yang hilang dan secara matematis dinyatakan<br />
dengan persamaan:<br />
(1)<br />
Dimana b adalah besaran konstanta redaman solid tak berdimensi. Nilai kb menyatakan hubungan antara<br />
energi yang hilang dengan perubahan ukuran, bentuk dan karakteristik material.<br />
Pengukuran redaman dapat dilakukan berdasarkan time-response methods dan frequency-response<br />
methods. Terdapat lima metode untuk menghitung rasio redaman, antara lain: logarithmic decrement method,<br />
step-response method, hyterisis loop method, magnification-factor method dan bandwidth method.<br />
Dalam riset ini, untuk menghitung besarnya rasio redaman pelat digunakan bandwidth method. Hal ini<br />
didasari oleh karakteristik pelat yang tidak viskos, sehingga logarithmic decrement method kurang tepat jika<br />
digunakan di sini. Secara sederhana penggunaan metode ini dapat dijelaskan sebagai berikut:<br />
Gambar 1 Pengukuran damping dengan bandwidth method pada sistem berderajat kebebasan tunggal<br />
Rasio redaman dalam kondisi tersebut di atas dinyatakan dengan persamaan berikut:<br />
Karakteristik Getaran Panel Kendaraan terhadap Perubahan Bentuk Alur Pelat (Sukanto)