Rahasia Ranjang Setan.pdf 274KB Mar 18 2009 06:49:53 AM
Rahasia Ranjang Setan.pdf 274KB Mar 18 2009 06:49:53 AM
Rahasia Ranjang Setan.pdf 274KB Mar 18 2009 06:49:53 AM
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
"Sebaiknya Raden jangan masuk. Nanti kami berdua<br />
bisa mendapat hajaran…"<br />
"Memangnya mengapa aku tak boleh masuk?!" tanya<br />
Tumbal Sekti melotot.<br />
"Kami berdua hanya bertugas di sini, Raden. Mendapat<br />
perintah tak boleh satu orang pun masuk ke rumah. Ayah<br />
Raden tak mau diganggu."<br />
Tumbal Sakti menyeringai.<br />
"Tak boleh masuk, tak mau diganggu. Karena dia<br />
sedang bersenang-senang dengan istri mudanya bukan?!<br />
Minggir kalian berdua!"<br />
"Maafkan kami Raden. Kami hanya menjalankan tugas!"<br />
"Jadi kalian berdua berani menghalangiku?!" sentak<br />
Tumbal Sakti.<br />
"Sabar Raden. Sebaiknya kembali saja ke Temanggung.<br />
Kalau ayah Raden pulang ke sana nanti, tentu persoalan<br />
ini bisa diselesaikan..." kata Gendu.<br />
"Justru persoalan ini harus diselesaikan di sini, saat ini<br />
juga!"<br />
"Tenang Raden. Pikirkan buruk baiknya…"<br />
"Gendu keparat kau! Apakah kau ada memikirkan buruk<br />
baiknya ayahku kawin lagi? Kau dan kawanmu ini mau<br />
melakukan apa saja karena dijejali uang! Bukan begitu?!<br />
Menyingkir kataku!"<br />
"Apa pun yang terjadi kami tetap menjalankan perintah!"<br />
Naiklah amarah Tumbal Sakti. Pemuda ini hunus keris di<br />
pinggangnya. "Kalau kalian tetap bersikeras, terpaksa aku<br />
menghabisi kalian berdua lebih dulu!"<br />
Sebagai seorang putera Adipati, selain mendapat pendidikan<br />
tulis baca Tumbal Sekti juga mendapat pelajaran<br />
ilmu silat dari jago-jago silat ternama. Karenanya meskipun<br />
dua petugas Kadipaten itu memiliki kepandaian, namun<br />
dibanding dengan Tumbal Sakti keduanya ketinggalan<br />
jauh. Ditambah pula dalam keadaan nekad maka