Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
KATA PENGANTAR<br />
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia,<br />
peningkatan, pengembangan dan pembinaan terhadap pelaksanaan<br />
pendidikan nasional merupakan hal yang paling penting. Di pihak<br />
lain perkembangan industri dan tatanan masyarakat lain sebagai<br />
pengguna tenaga manusia terdidik terus berkembang sesuai dengan<br />
perubahan di segala bidang sehingga diperlukan penyedia sumber<br />
daya manusia yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut.<br />
Pemenuhan tenaga terdidik yang berkwalitas bergantung pada pola<br />
pendidikan, dimana proses pendidikan yang baik harus selalu<br />
dilakukan perbaikan di semua<br />
jenjang pendidikan baik dari tingkat dasar, menengah dan tinggi.<br />
Jenjang pendidikan menengah merupakan jenjang yang<br />
menjadi pembentukan karakter bagi anak didik yang nantinya akan<br />
menentukan keberhasilan suatu bangsa, dimana dari jenjang inilah<br />
dimulainya klasifikasi kompetensi diri untuk mengisi sejumlah bidang<br />
kehidupan di masyarakat umumnya maupun secara spesifik bidang<br />
sain, teknologi, ekonomi, agama dan sosial budaya. Pendidikan<br />
menengah terdiri sekolah menengah umum, sekolah menengah<br />
keagamaan dan sekolah menengah kejuruan. Secara khusus<br />
sekolah<br />
menengah kejuruan dipersiapkan untuk mendidik siswa menjadi<br />
tenaga terampil dan praktis sesuai kompetensinya yang nantinya<br />
disalurkan pada jenjang pendidikan tinggi yang serumpun.<br />
Bersamaan perubahan perkembangan jaman dengan<br />
dibukanya peluang bagi semua siswa lulusan dari berbagai jenis<br />
sekolah menengah, baik yang bersifat sekolah menengah umum,<br />
kejuruan ataupun keagamaan, agar siswa lulusannya mampu<br />
berkompetisi masuk di perguruan tinggi, maka sebagai<br />
konsekuensinya pemerintah harus menyediakan, mengelola dan<br />
membina terhadap fasilitas software maupun hardware untuk<br />
sekolah menengah kejuruan dan sekolah menengah keagamaan<br />
yang mengalami ketertinggalan dibandingkan dengan sekolah<br />
menengah umum, akibat adanya perubahan kebijakan tersebut.<br />
Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan dan<br />
pengajaran mata pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah<br />
Kejuruan (SMK) se Indonesia khususnya kompetensi non teknologi,<br />
maka pihak Direktorat Pendidikan Sekolah Menengah dan Kejuruan<br />
Depdiknas melakukan kerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh<br />
Nopember Surabaya (ITS). Karena ITS dipandang telah memiliki<br />
pengalaman dalam membina mahasiswa baru yang berasal dari<br />
kelompok sekolah menengah kejuruan untuk ikut program<br />
pembenahan tersebut.<br />
Kebijakan pencanangan tahun 2015 oleh pemerintah agar<br />
perbandingan jumlah siswa SMU terhadap SMK menjadi 30 : 70