02.07.2013 Views

download

download

download

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Selain garam dapur, ke dalam<br />

mentega juga ditambahkan vitamin, zat<br />

pewarna, dan bahan pengawet (misalnya<br />

sodium benzoat). Emulsi pada mentega<br />

merupakan campuran 18% air yang<br />

terdispersi pada 80% lemak, dengan<br />

sejumlah kecil protein yang bertindak<br />

sebagai zat pengemulsi.<br />

Mentega dapat dibuat dari lemak susu<br />

(terutama lemak susu sapi) yang manis<br />

(sweet cream) atau asam. Mentega dari<br />

lemak susu yang asam mempunyai cita<br />

rasa lebih kuat.<br />

Lemak susu dapat dibiarkan menjadi<br />

asam secara spontan atau melalui penambahan<br />

inokulum murni bakteri asam<br />

laktat (proses fermentasi). Mula-mula<br />

lemak susu dinetralkan dengan garam<br />

karbonat, kemudian di pasteurisasi dan<br />

di inokulasi dengan bakteri yang dapat<br />

menghasilkan asam laktat selama proses<br />

fermentasi.<br />

Bila perlu, ditambahkan zat pewarna<br />

ke dalam lemak susu, umumnya berupa<br />

karoten, yaitu zat pewarna alamiah yang<br />

merupakan sumber vitamin A.<br />

Lemak memiliki komposisi terbesar<br />

dalam mentega jika di bandingkan dengan<br />

protein dan karbohidrat. Kandungan<br />

protein dan karbohidrat pada mentega<br />

dan margarin sangat rendah, yaitu<br />

sekitar 0,4-0,8 gram per 100 gram.<br />

Lemak mentega berasal dari lemak<br />

susu hewan, dikenal sebagai butter fat.<br />

Mentega mengandung sejumlah asam<br />

butirat, asam laurat, dan asam linoleat.<br />

Asam butirat dapat digunakan oleh usus<br />

besar sebagai sumber energi, juga dapat<br />

berperan sebagai senyawa antikarsinogenik<br />

(antikanker).<br />

Asam laurat merupakan asam lemak<br />

berantai sedang yang memiliki potensi<br />

sebagai antimikroba dan antifungi. Asam<br />

linoleat pada mentega dapat memberikan<br />

perlindungan terhadap serangan kanker.<br />

Meski sedikit, mentega juga mengandung<br />

asam lemak omega 3 dan omega 6. Selain<br />

itu, mentega mengandung glycospingolipid,<br />

yaitu suatu asam lemak yang<br />

dapat mencegah infeksi saluran pencernaan,<br />

terutama pada anak-anak dan<br />

orangtua. Karena terbuat dari krim susu,<br />

mentega mengandung kolesterol. Kadar<br />

kolesterol tinggi tidak selalu berdampak<br />

buruk bagi kesehatan. Bahkan sebaliknya,kolesterol<br />

memegang peran penting<br />

dalam fungsi organ tubuh.<br />

Kolesterol berguna untuk menyusun<br />

empedu darah, jaringan otak, serat saraf,<br />

hati, ginjal, dan kelenjar adrenalin.<br />

Kolesterol juga merupakan bahan dasar<br />

pembentukan hormon steroid, yaitu<br />

progestron, estrogen, testosteron, dan<br />

kortisol. Mentega juga mengandung<br />

semua vitamin larut lemak lainnya, yaitu<br />

vitamin D, E, dan K. Vitamin A bersumber<br />

dari betakarotenoid atau pigmen karoten<br />

13

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!