02.07.2013 Views

teknik pembentukan pelat

teknik pembentukan pelat

teknik pembentukan pelat

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Ditinjau dari keadaannya, kesetimbangan terbagi dua, yaitu:<br />

1. Keseimbangan translasi<br />

2. Keseimbangan Rotasi<br />

Rol<br />

Sendi, engsel dan jepit<br />

Arah gerakannya<br />

Arah gerakannya<br />

Gambar 1.4. Jenis Tumpuan dan arah Reaksinya<br />

11<br />

Macam Kesetimbangan Statis :<br />

1. Kesetimbangan Stabil: setelah gangguan, benda berada<br />

pada posisi semula.<br />

2. Kesetimbangan Labil: setelah gangguan, benda tidak<br />

kembali ke posisi semula<br />

3. Kesetimbangan Indiferen (netral): setelah gangguan, titik<br />

berat tetap benda tetap pada satu garis lurus seperti<br />

semula<br />

Agar benda setimbang akibat pembebanan diperlukan titik<br />

tumpuan. Arah reaksi titik tumpuan tersebut tergantung dari<br />

posisi beban dukung serta jenis titik tumpuan yang<br />

digunakan. Adapun janis-jenis tumpuan yang dipakai sebagai<br />

berikut:<br />

1. Rol<br />

2. Sendi engsel dan jepit<br />

Untuk menghitung besarnya reaksi tumpuan dapat dilakukan<br />

dengan cara analitis (perhitungan) dan cara grafis (gambar).<br />

Konsep Dasar Tegangan dan Regangan<br />

Proses <strong>pembentukan</strong> secara metalurgi merupakan proses<br />

deformasi plastis. Deformasi plastis ini artinya adalah apabila<br />

bahan mengalami pembebanan sewaktu terjadinya proses<br />

<strong>pembentukan</strong> , dimana setelah beban dilepaskan maka<br />

diharapkan <strong>pelat</strong> tidak kembali kekeadaan semula. Bahan<br />

yang mengalami proses <strong>pembentukan</strong> ini mengalami<br />

peregangan atau penyusutan. Terbentuknya bahan inilah

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!