02.07.2013 Views

Antropologi Kontekstual XI

Antropologi Kontekstual XI

Antropologi Kontekstual XI

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

kehidupan sosial. Sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang serasi<br />

fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan. Meminjam istilah JS<br />

Furnivall bahwa integrasi sosial yang melibatkan beberapa etnik<br />

sebenarnya harus dilakukan melalui paksaan (coercion) suatu kelompok<br />

yang dominan terhadap kelompok lain yang tidak dominan. Kooptasi<br />

berbagai kekuatan politik lokal dilakukan untuk mematahkan berbagai<br />

tuntutan yang tidak searah dengan yang dikehendaki oleh pemerintah<br />

pusat. Hal ini dilakukan oleh partai-partai politik maupun organisasi<br />

masyarakat lainnya. Integrasi adalah proses yang tidak bisa dilakukan<br />

dan ditempuh dalam waktu yang singkat, tetapi memerlukan proses<br />

pembudayaan dan konsensus sosial politik diantara suku bangsa (etnik)<br />

yang ada di dalam negara kesatuan Indonesia.<br />

Menurut Lewis C. Coser dan George Simell, maka kerangka<br />

masyarakat yang akan kita dapatkan adalah integrasi yang selalu berada<br />

dalam bayang-bayang konflik antaretnik yang berkepanjangan. Kalau<br />

kita mengikuti pandangan penganut fungsional struktural dari Auguste<br />

Comte, melalui Durkheim sampai dengan Parsons, maka yang akan<br />

menjadi faktor mengintegrasikan masyarakat Indonesia tentulah sebuah<br />

nilai umum tentang kesepakatan bersama antarmasyarakat. Nilai-nilai<br />

umum tertentu yang disepakati secara bersama itu tidak hanya disepakati<br />

oleh sebagian besar orang (etnik), akan tetapi lebih daripada itu nilai-nilai<br />

umum tersebut harus dihayati melalui proses sosialisasi, akulturasi, asimilasi,<br />

dan enkulturasi.<br />

Sementara itu, proses integrasi nasional harus melalui fase-fase sosial<br />

dan politik. Menurut Ogburn dan Nimkof bahwa integrasi merupakan<br />

sebuah proses akomodasi—kerjasama—koordinasi—asimilasi. Asimilasi ini<br />

merupakan proses dua arah (to way process) antaretnik yang berbeda<br />

Sehingga diperoleh sebuah konsensus dan kesepahaman atas dasar<br />

keanekaragaman budaya. Konsensus nasional mengenai bagaimana<br />

kehidupan bangsa Indonesia harus diwujudkan atau diselenggarakan, dan<br />

sebagian harus kita temukan di dalam proses pertumbuhan pancasila<br />

sebagai dasar falsafah atau ideologi negara.<br />

K. Faktor Pendorong Integrasi Nasional<br />

Menurut R. William Liddle, konsensus nasional yang<br />

mengintegrasikan masyarakat yang pluralistik pada hakekatnya adalah<br />

mempunyai dua tingkatan sebagai prasyarat bagi tumbuhnya suatu<br />

90<br />

<strong>Antropologi</strong> <strong>Kontekstual</strong> <strong>XI</strong> SMA/MA Program Bahasa

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!