You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Indonesia yang sempurna, hendaknya semua huruf dilatih<br />
dalam bermacam-macam penggunaannya.<br />
4.2.2 Artikulasi huruf mati<br />
Dalam menyanyikan huruf-huruf mati harus diucapkan sejelasjelasnya<br />
khususnya pada akhir perkataan, misalnya hand tidak<br />
boleh menjadi hant, dan kand tidak menjadi kant. M, n dan ng<br />
tetap terdengar jelas. Huruf-huruf mati yang meletus seperti b, d,<br />
k, p, q, t harus betul-betul meletus. Pada l, d, t lidah difungsikan<br />
dengan baik. Pengucapan-pengucapan huruf mati ini memerlukan<br />
latihan khusus dan seksama, agar dapat menguasai artikulasi<br />
dengan baik.<br />
Berbagai bunyi dalam bahasa asing sering menimbulkan kesulitan<br />
dalam pengucapannya, untuk itu sebelum menyanyi dengan<br />
bahasa asing misalnya lagu-lagu bahasa Inggris, Perancis,<br />
Jerman dan sebagai-nya perlu dikonsultasikan dengan guru atau<br />
ahli bahasanya.<br />
Huruf-huruf mati membawa ungkapan ekspresi yang khusus:<br />
- huruf ‘h’ membawa kesan megah<br />
misalnya : ‘hiduplah tanahku hiduplah negeriku’. ‘tanah<br />
tumpah darahku’<br />
- huruf ‘r’ membuat kesan gembira<br />
misalnya: ‘sorak-sorak bergembira’, ‘bendera merah putih’<br />
- huruf ‘ng’ memberi kesan suatu harapan dan keyakinan yang<br />
dinyatakan dengan lantang:<br />
misalnya: ‘kulihat terang, meski tak benderang’<br />
Huruf-huruf mati dibeda-bedakan menjadi: huruf mati yang bisu<br />
dan huruf mati yang bersuara huruf mati merupakan ‘bunyi bantu’<br />
untuk huruf hidup. Untuk huruf-huruf bisu perlu diperhatikan<br />
dengan baik, karena dalam nyanyian, huruf-huruf bisu mematikan<br />
bunyi huruf hidup. Agar ucapan huruf bisu pada akhir kata menjadi<br />
serentak., diperlukan latihan yang teliti. Adapun huruf-huruf mati<br />
101