You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Huruf-huruf yang mendahului adalah huruf terbuka dan diikuti<br />
huruf tertutup. Untuk itu cara pengucapannya adalah huruf yang<br />
mendahului diucapkan lebih lama dan sedikit ditekan, kemudian<br />
beralih dengan luwes ke dalam bunyi yang mengikutinya. Dalam<br />
peralihan itu mudah terjadi bunyi yang lain misalnya pada ‘au’<br />
menjadi ‘ow’ atau ‘ai’ menjadi ‘ey’. Agar nyanyian tetap indah<br />
maka pengucapannya jangan berubah pada satu bunyi saja,<br />
tetapi juga jangan kedua huruf tersebut ditekan satu-satu.<br />
5. Menyambung suku kata dan aturan artikulasi dalam bernyanyi<br />
- Menyanyikan semua suku kata secara bersambung, jika ada dua<br />
huruf mati berjajar, disambung dengan baik tanpa pemenggalan.<br />
Contoh: ‘potong padi’<br />
‘riuh rendah’2<br />
‘di tengah sawah’<br />
‘di pinggir kali’<br />
‘tanahtumpahdarahkuyangsucimulia’<br />
Jika dahulu orang berpendapat bahwa artikulasi akan berkurang<br />
dengan bernyanyi secara bersambung. Sebagai cita-cita semua suku<br />
kata dipi-sahkan. Misalnya: ta-nah tum-pah da-rah-ku yang su-ci muli-a.<br />
Tetapi sekarang disadari bahwa rahasia dari ucapan yang jelas<br />
terletak dalam pengelompokkan kata yang mengungkapkan satu<br />
pengertian, dengan berpangkal pada kesatuan kelompok kata,<br />
masing-masing kata akan mendapat kedudukan yang wajar. Dengan<br />
demikian orang tidak hanya mendengar kata-kata saja, tetapi juga<br />
dapat menangkap artinya.<br />
• Apabila suatu suku kata ditutup dengan huruf bisu, maka huruf<br />
bisu itu baru boleh diucapkan pada saat menjelang nada yang<br />
berikutnya atau pada awal istirahat yang mengikuti nada terakhir<br />
kalimat.<br />
• Apabila dalam satu kalimat musik dua huruf mati diucapkan<br />
berturut-turut, maka ucapan huruf bisu yang pertama harus<br />
103