K ata Kunci
K ata Kunci
K ata Kunci
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
d. Melembagakan norma melalui undang-undang yang dibuat oleh badan<br />
legislatif.<br />
e. Melindungi para warga masyarakat <strong>ata</strong>u warga negara dari serangan<br />
bangsa lain.<br />
f. Mewaspadai dan selalu siaga terhadap bahaya-bahaya yang mengancam.<br />
Pran<strong>ata</strong> politik sebagai bagian dari pran<strong>ata</strong> sosial, yaitu sistem norma<br />
yang berfungsi untuk mengatur hubungan kekuasaan warga masyarakat<br />
sehingga keteraturan sosial tetap terpelihara dalam masyarakat. Pran<strong>ata</strong><br />
politik beserta lembaga-lembaga dan aparat-aparatnya kemunculannya<br />
menyertai dan mewarnai kehidupan warga masyarakat dalam melakukan<br />
hubungan-hubungan sosial dalam pergaulan hidup bermasyarakat.<br />
Pran<strong>ata</strong> politik ini muncul karena adanya kepentingan dan tujuan warga<br />
masyarakat itu untuk mengatur, menertibkan, dan membangun warga<br />
masyarakat itu sendiri.<br />
Untuk mencapai tujuan itu diperlukan adanya pembagian, pemb<strong>ata</strong>san<br />
kekuasaan pada warga masyarakatnya agar antarwarga masyarakat itu<br />
tidak saling tindas, saling berkuasa, <strong>ata</strong>u saling mengganggu, tetapi perlu<br />
kerja sama, saling membantu, dan saling melengkapi dalam memajukan<br />
kehidupan masyarakatnya. Oleh sebab itu, dalam masyarakat/negara ada<br />
pembagian kekuasaan, yang terdiri <strong>ata</strong>s:<br />
a. kekuasaan eksekutif (kekuasaan pelaksana undang-undang),<br />
b. kekuasaan legislatif (kekuasaan pembuat undang-undang), dan<br />
c. kekuasaan yudikatif (kekuasaan pengawasan terhadap pelaksanaan<br />
undang-undang).<br />
Ketiga sistem pembagian kekuasaan ini disebut trias politika, yang<br />
dipelopori oleh seorang filsuf Yunani Kuno, Montesquieu.<br />
3. Fungsi Kekuasaan Eksekutif<br />
Kekuasaan eksekutif menurut Soerjono Soekanto adalah kekuasaan yang<br />
dimiliki oleh warga masyarakat untuk melaksanakan norma-norma<br />
hukum melalui wakil-wakilnya yang duduk di pemerintahan (dipimpin<br />
oleh presiden dan menteri-menteri), baik di tingkat pusat maupun daerah.<br />
Kekuasaan eksekutif ini melalui aparat-aparatnya, seperti polisi, hakim,<br />
jaksa, ABRI, pegawai negeri, dan lain-lain berperan sebagai penegak normanorma<br />
hukum dalam usaha pengendalian sosial warga masyarakat yang<br />
berperilaku menyimpang.<br />
Peranan presiden, menteri, gubernur, bupati/walikota, camat, lurah/<br />
kepala desa, RW, RT, pimpinan suatu instansi, ketua organisasi, tokoh<br />
masyarakat, kepala suku, pemangku adat, beserta aparat pemerintahan<br />
lainnya sangat penting peranan dan kedudukannya dalam kehidupan<br />
suatu masyarakat, bangsa, dan negara. Dengan demikian jelaslah, bahwa<br />
98<br />
Sosiologi SMA Kelas XII