20.07.2013 Views

Kisah Klan Otori_1_Across The Nightingale Floor

Kisah Klan Otori_1_Across The Nightingale Floor

Kisah Klan Otori_1_Across The Nightingale Floor

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

KISAH KLAN OTORI Created by syauqy_arr@yahoo.co.id<br />

ACROSS THE NIGHTINGALE FLOOR<br />

hara. Dalam kabut yang lembab, cahaya matahari berubah merah seolah membiaskan<br />

darah dari dataran. Seekor elang terbang berputar-putar di atas lembah, seakan<br />

memanggil dengan penuh duka.<br />

"Aku tak ingin ke Yamagata," kata Lord <strong>Otori</strong> saat kami menuruni jalan setapak.<br />

"Karena di sana aku akan mudah dikenali, dan juga karena ada beberapa alasan lain.<br />

Kelak akan kukatakan padamu. Malam ini kita terpaksa tidur di luar, berbantalkan<br />

rumput karena tak ada kota di dekat sini. Esok kita akan menyeberangi perbatasan<br />

melalui rute rahasia, dan itu berarti kita sudah tiba di wilayah <strong>Otori</strong>, selamat dari<br />

jangkauan Sadamu."<br />

Aku tak ingin menginap di dataran yang sunyi ini. Aku takut saat<br />

membayangkan ada sepuluh ribu hantu dan monster serta peri yang menjadi<br />

penunggu hutan ini. Arus sungai terdengar seperti suara roh. Setiap kali ada lolongan<br />

serigala atau teriakan burung hantu, aku langsung terjaga, denyut nadiku berpacu.<br />

Terkadang terasa bergetar seperti ada gempa, pohon-pohon berdesir dan bebatuan<br />

berhamburan nun jauh di dataran ini. Aku seperti mendengar jerit kematian, teriakan<br />

pembalasan. Aku mencoba berdoa, namun yang kurasakan hanyalah kehampaan.<br />

Tuhan kaum Hidden telah lenyap bersama keluargaku. Terpisah dari keluarga<br />

membuat hubunganku dengan tuhan terputus.<br />

Di sampingku, Lord <strong>Otori</strong> tertidur dengan damai seakan-akan dia sedang tidur<br />

di kamar penginapan. Meskipun begitu aku tahu dia lebih waspada dariku. Aku ragu<br />

sekaligus takut tentang dunia yang kini aku masuki—dunia yang belum aku kenal,<br />

dunia para klan, dengan aturan yang ketat dan hukuman yang kejam. Aku masuk ke<br />

dunia ini hanya dengan berbekal orang ini, seorang bangsawan yang memenggal<br />

kepala orang di depan mataku, dan dialah yang kini memiliki diriku. Aku menggigil<br />

dalam kabut udara malam yang dingin.<br />

Kami bangun sebelum fajar dan, ketika langit berubah menjadi keabuan, kami<br />

telah menyeberangi sungai yang menjadi batas wilayah <strong>Otori</strong>.<br />

Setelah perang Yaegahara, klan <strong>Otori</strong> yang sebelumnya menguasai wilayah<br />

LIAN HEARN<br />

BUKU PERTAMA<br />

22

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!