23.07.2013 Views

Keperawatan Transkultural-SP - Fakultas Keperawatan - Unair

Keperawatan Transkultural-SP - Fakultas Keperawatan - Unair

Keperawatan Transkultural-SP - Fakultas Keperawatan - Unair

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

ASUHAN KEPERAWATAN<br />

KELUARGA DENGAN<br />

PENDEKATAN TRANSKULTURAL<br />

5 Februari 2009<br />

Oleh :<br />

Eka Mishbahatul M.H.<br />

TIM KEPERAWATAN KELUARGA


DEFINISI<br />

<strong>Transkultural</strong> : Lintas Budaya<br />

Contoh budaya ?<br />

Ciri khas suatu kelompok yang<br />

membedakan antara kelompok yang<br />

satu dengan yang lain.


1.Material<br />

1. Material<br />

UNSUR BUDAYA<br />

Berupa objek. objek.<br />

Mis: Mis:<br />

Pakaian, Pakaian,<br />

Makanan<br />

2.Non-Material<br />

2. Non-Material<br />

a) Kepercayaan<br />

b) Kebiasaan<br />

c) Bahasa


1. Negara kepulauan. kepulauan<br />

INDONESIA<br />

2. Terdiri dari 13.000 pulau dan kepulauan. kepulauan<br />

3. Terdiri dari 250 lebih suku bangsa dengan<br />

budaya yang berbeda. berbeda<br />

4. Keluarga merupakan kelompok kecil yang<br />

menyusun sistem kesukuan ~ Tiap keluarga<br />

memiliki budaya masing-masing.<br />

masing-masing


Budaya keluarga terbentuk dari interaksi antara keluarga dg<br />

lingkungannya (Andrew & Boyle, 1995)<br />

Ada tiga bentuk lingkungan:<br />

lingkungan<br />

1. Lingkungan fisik<br />

Lingkungan alam atau lingkungan yang diciptakan oleh manusia. Mis:<br />

pegunungan, iklim, daerah pemukiman.<br />

2. Lingkungan sosial<br />

Keseluruhan struktur sosial yang berhubungan dengan sosialisasi keluarga<br />

atau kelompok ke dalam masyarakat yang lebih luas.<br />

3. Lingkungan simbolik<br />

Keseluruhan bentuk atau simbol yang membuat keluarga atau kelompok<br />

merasa bersatu. Mis: musik, seni, riwayat hidup, bahasa atau atribut yang<br />

digunakan.


CHARACTERISTICS OF CULTURE<br />

1. Culture is learned and taught.<br />

Transmitted from one generation to another<br />

A person is not born with cultural concepts but learn<br />

through socialization<br />

2. Culture is shared.<br />

The sharing of common practices provides a group with<br />

part of its cultural identity.<br />

3. Culture is social in nature.<br />

Culture develops in and is communicated by groups of<br />

people.<br />

4. Culture is dynamic, adaptive and ever-changing<br />

Adaptation allows cultural groups to adjust to meet<br />

environmental changes. Cultural change occurs slowly<br />

and in response to the needs of the group.


1.Etno 1. Etno-caring -caring<br />

JENIS BUDAYA<br />

Dipelajari dari orang tuanya. tuanya<br />

2.Professional-caring<br />

2. Professional-caring<br />

Dipelajari dari pendidikan formal.


Budaya menggambarkan cara seseorang mempersepsikan sesuatu, sesuatu<br />

bertingkah laku, laku,<br />

dan menilai sesuatu yang ada di sekitar mereka. mereka<br />

Budaya menentukan perilaku kesehatan seseorang. seseorang<br />

Jadi… Jadi untuk memberikan asuhan keperawatan yang tepat dan<br />

berkualitas pada keluarga, keluarga,<br />

perawat harus memahami budaya<br />

keluarga. keluarga<br />

Hati-hati dengan ethnocentrism !


BUDAYA KESEHATAN<br />

KELUARGA INDONESIA<br />

1. Negara agraris = penduduk banyak di pedesaan<br />

dengan tingkat pendidikan SD dan belum mengenal<br />

budaya hidup sehat. sehat<br />

2. Budaya memeriksakan secara dini kesehatan anggota<br />

keluarga belum tampak. tampak<br />

3. Budaya memeriksaan keadaan kesehatan keluarga<br />

sebagai tindakan promotif dan preventif belum<br />

didukung oleh instansi penyelenggara kesehatan.<br />

kesehatan<br />

4. Keluarga sebagai elemen terdepan dalam mencapai<br />

Indonesia Sehat 2010 belum diberdayakan secara<br />

optimal oleh berbagai pihak yang terkait.<br />

terkait


Medelaine Leininger (1984)<br />

“That the culture care needs<br />

of people in the world will be<br />

met by nurses prepared in<br />

transcultural nursing"


KEPERAWATAN TRANSKULTURAL<br />

Adalah<br />

Ilmu dan kiat yang humanis, humanis,<br />

yang difokuskan<br />

pada perilaku individu atau kelompok, kelompok,<br />

serta<br />

proses untuk mempertahankan/meningkatkan<br />

perilaku sehat atau perilaku sakit secara fisik<br />

dan psikokultural sesuai latar belakang budaya<br />

(Leininger Leininger, , 1984).


TUJUAN<br />

1) Membantu keluarga dengan budaya yang<br />

berbeda-beda untuk mampu memahami<br />

kebutuhannya terhadap asuhan keperawatan<br />

dan kesehatan.<br />

kesehatan<br />

2) Membantu perawat dalam mengambil keputusan<br />

selama pemberian asuhan keperawatan pada<br />

keluarga melalui pengkajian gaya hidup, hidup<br />

keyakinan tentang kesehatan dan praktik<br />

kesehatan klien. klien<br />

3) Asuhan keperawatan yang relevan dengan<br />

budaya dan sensitif terhadap kebutuhan klien<br />

akan menurunkan kemungkinan stres dan<br />

konflik karena kesalahpahaman budaya.<br />

budaya


Asuhan keperawatan keluarga dengan pendekatan<br />

transkultural memungkinkan perawat sebagai petugas<br />

kesehatan mengelola secara utuh elemen-elemen pelayanan<br />

kesehatan di keluarga, keluarga,<br />

termasuk mengelola hambatan<br />

atau tantangan di tingkat institusional


KOMPETENSI BUDAYA YANG<br />

HARUS DIMILIKI OLEH PERAWAT<br />

1. Cultural awareness<br />

2. Cultural knowledge<br />

3. Cultural skill<br />

4. Cultural encounters<br />

5. Cultural desire


PENGKAJIAN<br />

Meliputi 7 dimensi struktur kultural dan sosial<br />

1. Faktor teknologi<br />

2. Faktor agama dan filosofis<br />

3. Faktor kekerabatan dan sosial<br />

4. Nilai budaya dan gaya hidup<br />

5. Faktor politis dan legal<br />

6. Faktor ekonomi<br />

7. Faktor pendidikan


FAKTOR TEKNOLOGI<br />

Meliputi teknologi apa saja yang dimanfaatkan<br />

atau digunakan oleh keluarga untuk mengatasi<br />

masalah kesehatannya.<br />

kesehatannya<br />

Mengenai :<br />

Persepsi tentang penggunaan teknologi untuk<br />

mengatasi permasalahan kesehatan,<br />

kesehatan,<br />

alasan<br />

mencari bantuan kesehatan,<br />

kesehatan,<br />

persepsi sehat<br />

sakit, sakit,<br />

kebiasaan berobat dan mengatasi masalah<br />

kesehatan.<br />

kesehatan


FAKTOR AGAMA DAN FILOSOFI<br />

Mengenai :<br />

Agama yang dianut, dianut,<br />

kebiasaan pemeluk agama<br />

yang berdampak positif terhadap kesehatan,<br />

kesehatan<br />

kebiasaan yang berdampak positif terhadap<br />

kesehatan,<br />

kesehatan,<br />

upaya mencari bantuan kesehatan,<br />

kesehatan<br />

konsep diri yg utuh, utuh,<br />

status pernikahan,<br />

pernikahan,<br />

persepsi<br />

klien terhadap kesehatan,<br />

kesehatan,<br />

cara beradaptasi<br />

terhadap situasi saat ini, ini,<br />

cara pandang klien<br />

terhadap penyebab penyakit, penyakit,<br />

cara pengobatan<br />

dan cara penularan terhadap orang lain.


FAKTOR KEKELUARGAAN DAN SOSIAL<br />

Mengenai :<br />

Nama lengkap dan nama panggilan, panggilan,<br />

marga, marga,<br />

usia<br />

atau tenpat tanggal lahir, lahir,<br />

jenis kelamin, kelamin,<br />

status,<br />

tipe keluarga, keluarga,<br />

tumbuh kembang keluarga, keluarga<br />

pengambilan keputusan dalam anggota keluarga, keluarga<br />

hubungan klien dengan KK, kebiasaan rutin yang<br />

dilakukan oleh keluarga.<br />

keluarga


FAKTOR NILAI BUDAYA DAN GAYA HIDUP<br />

Mengenai :<br />

Posisi atau jabatan, jabatan,<br />

bahasa yang digunakan,<br />

digunakan<br />

bahasa nonverbal yang sering ditunjukkan klien, klien<br />

kebiasaan membersihkan diri, diri,<br />

kebiasaan makan, makan<br />

pantang terhadap makanan tertentu yang terkait<br />

dengan kondisi tubuh, tubuh,<br />

sarana hiburan yang<br />

dimanfaatkan,<br />

dimanfaatkan,<br />

persepsi sakit berkaitan dengan<br />

aktivitas sehari2.


FAKTOR POLITIS DAN LEGAL<br />

Mengenai :<br />

Jam kedatangan ke rumah keluarga, keluarga,<br />

dll.<br />

dll


FAKTOR EKONOMI<br />

Mengenai :<br />

Pekerjaan klien, klien,<br />

sumber biaya pengobatan,<br />

pengobatan<br />

kebiasaan sebulan.<br />

sebulan<br />

menabung dan jumlah tabungan


FAKTOR PENDIDIKAN<br />

Mengenai :<br />

Tingkat pendidikan terakhir.<br />

terakhir


KOMUNIKASI TRANSKULTURAL<br />

Komunikasi lintas budaya dapat dimulai melalui<br />

proses diskusi & bila perlu dapat dilakukan dg<br />

mengidentifikasi cara-cara orang berkomunikasi<br />

dari berbagai budaya di Indonesia.<br />

Perawat keluarga saat bekerja bersama keluarga<br />

harus melakukan komunikasi yang alamiah agar<br />

mendapat gambaran budaya keluarga secara<br />

spesifik. spesifik<br />

Komunikasi nonverbal kadang lebih bermakna. bermakna<br />

Hindari stereotipi.<br />

stereotipi


DIAGNOSA KEPERAWATAN<br />

Adalah respons<br />

respons keluarga dengan latar belakang<br />

budayanya yang dapat dicegah, dicegah,<br />

diubah atau<br />

dikurangi melalui intervensi keperawatan (Potter<br />

& Perry, 1997).<br />

Diagnosa keperawatan transkultural yang paling<br />

banyak ditegakkan adalah… adalah<br />

1. Ketidakpatuhan terhadap pengobatan<br />

2. Gangguan interaksi sosial<br />

3. Gangguan komunikasi verbal<br />

4. Kurang pengetahuan<br />

5. Ketidakberdayaan


STRATEGI INTERVENSI & IMPLEMENTASI<br />

1.Mempertahankan<br />

1. Mempertahankan Budaya<br />

2.Negosiasi<br />

2. Negosiasi Budaya<br />

3.Restrukturisasi<br />

3. Restrukturisasi Budaya


3 HAL YANG HARUS<br />

DIPERHATIKAN<br />

1.Self 1. Self Awareness<br />

2.Nonjudgemental<br />

2. Nonjudgemental approach<br />

3.Client 3. Client education


BAGAIMANA APABILA<br />

BUDAYA PERAWAT DAN<br />

KELUARGA TIDAK SAMA ?


McCloskey & Grace (2001)<br />

Perawat Keluarga<br />

Budaya Budaya<br />

Akulturasi<br />

Hubungan terapiutik<br />

Kepuasan dan kesembuhan


EVALUASI<br />

Dilakukan terhadap keberhasilan keluarga dalam<br />

mempertahankan budaya yang sesuai dengan<br />

kesehatan, kesehatan,<br />

negosiasi terhadap budaya tertentu yang<br />

lebih menguntungkan kesehatan dan restrukturisasi<br />

budaya yang bertentangan dengan kesehatan. kesehatan<br />

Demonstrasi atau review kembali pengetahuan<br />

dan skill yang telah diajarkan pada keluarga


CONTOH ASUHAN KEPERAWATAN<br />

KELUARGA DENGAN PENDEKATAN<br />

TRANSKULTURAL


KELUARGA JAWA TIMUR<br />

Nilai-nilai keluarga Jawa Timur :<br />

1. Keluarga merupakan kesatuan antara suami-istri<br />

dan anak yang belum menikah yang tinggal<br />

serumah. serumah<br />

2. Sistem nilai dan ideologi keluarga/budaya jatim<br />

dipengaruhi oleh budaya sebelum islam. islam<br />

3. Figur suami dan bapak dalam keluarga jatim<br />

sangat dominan. dominan<br />

4. Komitmen kuat untuk saling menolong anggota<br />

keluarga yang membutuhkan.<br />

membutuhkan<br />

5. 5. Pejah Pejah gesang gesang derek derek kyai.<br />

kyai


FUNGSI KEPERAWATAN KELUARGA<br />

JAWA TIMUR<br />

1. Gangguan kesehatan ringan istirahat, istirahat<br />

minum jamu, jamu,<br />

atau pijat. pijat<br />

2. Gangguan kesehatan berat ke dukun atau<br />

kyai.<br />

kyai


Implikasi <strong>Keperawatan</strong> Keluarga Jawa Timur :<br />

Dalam melakukan asuhan keperawatan pada<br />

keluarga Jatim, Jatim,<br />

perawat seharusnya melibatkan<br />

keluarga inti (terutama ( terutama bapak) bapak)<br />

dan keluarga<br />

besar, besar,<br />

termasuk kyai sebagai pembimbing<br />

spiritual mereka.<br />

mereka


KELUARGA MINANGKABAU<br />

Nilai-nilai keluarga Minangkabau :<br />

1. Ibu memegang peran sentral dalam pendidikan,<br />

pendidikan<br />

pengamanan kekayaan dan kesejahteraan keluarga<br />

(termasuk termasuk kesehatan).<br />

kesehatan).<br />

2. Sejak kecil anak dididik untuk tinggal terpisah<br />

dari keluarganya ~ perantau. perantau<br />

3. 3. Adat Adat basandi basandi syara’’, syara , syara’’ syara basandi basandi kitabullah..<br />

kitabullah


FUNGSI KEPERAWATAN KELUARGA<br />

MINANGKABAU<br />

1. Dipengaruhi oleh agama islam. islam<br />

2. Gangguan kesehatan dukun islam.<br />

islam


Implikasi <strong>Keperawatan</strong> Keluarga Minangkabau :<br />

Dalam melakukan asuhan keperawatan pada<br />

keluarga Jatim, Jatim,<br />

perawat seharusnya melibatkan<br />

keluarga inti (terutama ( terutama dari pihak ibu) ibu)<br />

dan<br />

keluarga besar, besar,<br />

serta disesuaikan dengan ajaran<br />

agama islam.<br />

islam


Pendekatan budaya bermakna asuhan keperawatan keluarga yang<br />

dimulai dari keinginan keluarga, keluarga,<br />

sesuai dengan kebiasaan keluarga, keluarga<br />

sesuai sumber daya keluarga, keluarga,<br />

serta sesuai dengan struktur dan nilai<br />

nilai yang dianut keluarga.<br />

keluarga


Membangun keluarga sehat Indonesia… Indonesia Mulai<br />

dari saat ini… ini Mulai dari diri sendiri…<br />

sendiri


TUGAS POST-TEST<br />

1.Cari 1. Cari masing-masing 1 budaya kesehatan<br />

di daerah anda yang bisa dipertahankan,<br />

dipertahankan<br />

dinegosiasi,<br />

dinegosiasi,<br />

dan direstrukturisasi !<br />

Jelaskan pula alasannya. alasannya<br />

2.Jelaskan<br />

2. Jelaskan kompetensi budaya yang harus<br />

dimiliki oleh perawat untuk melakukan<br />

asuhan keperawatan transkultural!<br />

transkultural

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!