08.08.2013 Views

Majalah Santunan edisi Mei 2010 - Kementerian Agama Prov Aceh

Majalah Santunan edisi Mei 2010 - Kementerian Agama Prov Aceh

Majalah Santunan edisi Mei 2010 - Kementerian Agama Prov Aceh

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

kuhafalkan apa yang tertulis di dalamnya,<br />

lalu aku membuangnya. Sampai<br />

kemudian Allah memberiku kemudahan<br />

untuk berangkat menuntut ilmu<br />

ke negeri Yaman.”<br />

Namun betapa mirisnya hati kita<br />

bila melihat anak-anak kaum muslimin<br />

sekarang ini. Dalam usia yang sama<br />

dengan para tokoh di atas, mereka<br />

tidak mempelajari ilmu agama ataupun<br />

memperbaiki adabnya. Akankah<br />

kita biarkan ini terus berlangsung?<br />

Kisah di atas memberikan pelajaran<br />

kepada kita biarpun dalam keadaan<br />

kekurangan, mestinya keadaan itu<br />

tidak menyurutkan keinginan orangtua<br />

untuk memberikan yang terbaik<br />

bagi sang anak. Di zaman kita sekarang<br />

ini orangtua akan sangat susah<br />

mengeluarkan uang demi pendidikan<br />

agama anaknya sekalipun itu hanya 20<br />

ribu, 30 ribu, atau 50 ribu saja. Tapi untuk<br />

les Bahasa Inggris, Matematika tak<br />

sungkan-sungkan mengeluarkan uang<br />

ratusan ribu bahkan jutaan rupiah.<br />

Bukannya tidak boleh mengeluarkan<br />

uang yang begitu besar untuk pendidikan<br />

umum, hal itu boleh-boleh saja,<br />

toh matematika ilmu juga, bahasa in-<br />

ggris ilmu juga. Tapi ingat “antara kehidupan<br />

dunia dan akhirat kita harus<br />

seimbangkan”, mengapa kalau untuk<br />

les bahasa inggris kita bisa menggaji<br />

guru privat sampai jutaan rupiah, tapi<br />

untuk guru mengaji 50 atau 100 ribu<br />

saja itu sudah terlalu banyak… ?? kalau<br />

bayar uang les tidak boleh terlambat<br />

10 hari, apalagi 1 bulan, tapi kalau<br />

uang mengaji 10 bulan tak dibayarpun<br />

tidak menjadi beban..??<br />

Karena faktor-faktor kurangnya<br />

perhatian para orangtua terhadap<br />

pendidikan agama sang anak sejak<br />

usia dini, itulah salah satu sebab moral<br />

anak didik kita selama ini semakin<br />

merosot, kita hanya bisa memperhatikan<br />

pada dataran pendidikan umumnya<br />

saja, tapi agamanya, akhlaqnya,<br />

‘ubudiyahnya tidak kita hiraukan, tidak<br />

kita bina, tidak kita tingkatkan sejak<br />

dini, acuh tak acuh, open tak open, pu<br />

jeud kakeh jeud (bahasa aceh) yang<br />

penting anak saya bisa jadi dokter, bisa<br />

jadi pilot, bisa jadi anggota dewan,<br />

bisa jadi ini dan itu, tapi tidak pernah<br />

berpikir anak saya sudah bisa mengaji?<br />

Akhlaqnya sudah baik? Shalatnya<br />

sudah benar? Bersucinya sudah betul?<br />

38 <strong>Santunan</strong> MEI <strong>2010</strong><br />

jarang kita berbangga hati jika anak<br />

kita menjadi ulama, satu dua orang<br />

akan senang jika anaknya jadi seorang<br />

ustadz, “apa tu ustadz, enggak banyak<br />

uang”, anak saya pilot, punya rumah<br />

mewah, mobil pun ada tiga dan seterusnya,<br />

seterusnya, seterusnya.. Maka<br />

tak jarang petinggi-petinggi negeri ini<br />

banyak yang tak beradab, intelektual<br />

tapi pembohong, intelektual tapi pencuri<br />

dan perampok. Dokter tapi sombong,<br />

congkak, kepala dinas tapi orang<br />

yang suka menerima sogokan, kepala<br />

bank tapi selalu makan riba. Korupsi<br />

jadi makanan, sogokan sudah mendarah<br />

daging, tidak di dinas, tidak pula<br />

di swasta.<br />

Oleh karena itu agar anak kita tidak<br />

menjadi fitnah dikemudian hari, mari<br />

bersama kita membina dan memperkuat<br />

pendidikan agama anak-anak<br />

kita sejak sekarang, agar kelak menjadi<br />

penyejuk hati tidak hanya di dunia tapi<br />

sampai ke akhirat nanti. Anak yang<br />

shalih adalah harta peninggalan yang<br />

paling berharga buat orang tua. Wallahu<br />

a’lamu bish-shawab.<br />

Penulis, Kabag Pengajaran TPQ Plus<br />

Baiturrahman Banda <strong>Aceh</strong><br />

KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA<br />

KABUPATEN BIREUEN DAN SEGENAP JAJARANNYA<br />

Mengucapkan Selamat dan Sukses Atas Pelantikan<br />

Kepala Kantor <strong>Kementerian</strong> <strong>Agama</strong> Kabupaten <strong>Aceh</strong> Utara<br />

Drs. H. Zulkifli Idris<br />

Tanggal 14 April <strong>2010</strong><br />

Oleh Sekdakab <strong>Aceh</strong> Utara Ir. Syahbuddin Usman, M.Si<br />

Kepala Kantor <strong>Kementerian</strong> <strong>Agama</strong> Kota Lhokseumawe<br />

Drs. H. M. Daud Hasbi, M.Ag<br />

Tanggal 14 April <strong>2010</strong><br />

Oleh An. Sekdakota Lhokseumawe, Drs. H. Arifin Abdullah<br />

Kepala Kantor <strong>Kementerian</strong> <strong>Agama</strong> Kabupaten <strong>Aceh</strong> Besar<br />

Drs. Salahuddin<br />

Tanggal 16 April <strong>2010</strong><br />

Oleh Bupati <strong>Aceh</strong> Besar DR. H. Bukhari Daud, M.Ed<br />

Semoga Dalam Melaksanakan Tugas Selalu Mendapatkan Ridha dan Inayah Allah Swt.<br />

Kepala<br />

Drs. H. Zulhelmi A. Rahman, M. Ag

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!