Daemeter_Berau_Kutim_HCV_Peer Review.pdf - HCV Resource ...

More documents

Recommendations

Info

Pada saat klasifikasi penutupan hutan, tidak disebutkan sumber data sekunder yang digunakan sebagai referensi. Sangat disayangkan bila tidak mengacu/menggunakan informasi resmi yang telah dipublikasikan oleh Departemen Kehutanan (Badan Planologi). Data ini juga dapat digunakan untuk menutupi kekurangan data karena gangguan awan. (b) Pemetaan HCVF Laporan telah dapat memetakan HCVF 2 dan HCVF 3 di Kalimantan Timur berdasarkan Toolkit for Identification of High Conservation Values in Indonesia, dengan sedikit modifikasi pada salah satu threshold proporsi luasan hutan untuk ekosistem langka. Sedangkan pemetaan tipe ekosistem didekati dengan menggunakan data RePPProt dipadukan dengan DEM SRTM. Pemetaan HCVF 3: Pemetaan Endanger ecosystem mengacu pada kriteria Toolkit for Identification of High Conservation Values in Indonesia. Data yang digunakan adalah data tutupan hutan yang lalu (1975s), dan present (2009s), yang didapatkan dari citra satelit. Sedangkan ancaman digunakan pendekatan peta RTRWP untuk menentukan tutupan hutan yang akan hilang. Asumsi yang digunakan adalah bahwa hutan yang tidak dilindungi/boleh dikonversi (bukan CA, TN,THR,HL,HPP dan KBK) akan hilang. Perlu diberi catatan bahwa walaupun berstatus hutan lindung/konservasi masih mempunyai peluang untuk berubah. Ancaman yang juga disebut dalam Laporan adalah kebakaran. Data yang digunakan adalah world fire atlas (http://wfaa-dat.esrin.esa.int/) dan dispasialkan seperti disajikan pada Gambar 1.3.1. (halaman 19). Data yang dihasilkan adalah dugaan kebakaran hutan (hotspot) bukan kebakaran hutan seperti disebutkan dalam text. Dibandingkan dengan kebakaran hutan yang sebenarnya, dugaan (hotspot) tersebut bisa under estimate maupun over estimate (Siegert, 1999). Modifikasi criteria dilakukan pada saat menentukan rare ecosystem dengan merubah threshold dari 5% ke 1 %. Perubahan ini dimaklumi karena banyaknya tipe ekosistem di areal studi, sehingga sebagian besar ekosistem mempunyai luasan
2. Kualitas dan substansi ilmiah dari laporan, terkait dengan analisis spasial, ekologi lanskap dan keanekaragaman hayati. 2.1. Database spasial citra Satelit dan Vector a. Format data dan penulisan nama file Data citra Landsat yang diterima dari TNC sudah berupa data dengan format *.img untuk data TM dan ETM, sebagian MSSR, serta Geotiff untuk sebagian besar data Landsat MSSR (dalam bentuk file zip/rar). Data dengan format *.img dapat langsung dibuka dengan Software Erdas Imagine, sedangkan Geotiff perlu diimport sebelumnya sebelum dibaca di Erdas. Jumlah band untuk TM dan ETM, hanya 3 (band 5, band 4 dan band 3). Sedangkan untuk MSS sebanyak 4 band. Untuk Landsat TM dan ETM, penulisan file adalah sbb L71116059_05920070924_b543. Karena tidak ada metadata atau protokol penulisan nama file maka sulit memaknainya. Pihak lain yang akan memakai hanya bisa menebak bahwa file tersebut adalah data Landsat 7, Path 116 dan Row 59, yang diakuisisi pada tanggal 24 September 2009 yang tersusun dengan urutan band 5, 4 dan 3. Ketika file tersebut dibuka ternyata penulisan file ini tidak konsisten. Data citra terkadang tersusun dengan urutan RGB=345 (TM/ETM tahun 1991, 2001, 2007, and 2008) dan kadang kala dengan urutan RGB = 543 (TM/ETM tahun 2000, 2006, dan 2009). Ketidakjelasan dan ketidakkonsistenan dalam menyusun data yang digunakan penelitian merugikan pengguna, karena akan menimbulkan kesulitan bila akan digunakan kembali. Selain itu pengguna akan kesulitan mengecek reliabilitas data hasil penelitian. Disarankan data dilengkapi dengan metadata yang berisi informasi mengenai data tersebut, dari penamaan, sumberdata, skala sumberdata, tahun data, software yang dipakai dll. 2.2. Pembangunan data penutupan hutan (Forest Cover) dan analisis spasial 2.2.1. Pre Processing data Landsat. Sebelum diklasifikasi secara visual, seyogyanya setiap scene di geo reference/geo koreksi sehingga dapat di overlay satu scene dengan scene yang lain. Dari data Landsat yang terpilih ada satu scene yang belum dikoreksi dengan baik, yaitu data Landsat MSSR yang diakuisisi tahun 1972 (lm1240590007234010.img). 2.2.2. Penutupan hutan Menurut uraian metoda di dalam laporan, untuk membuat data forest cover telah digunakan 88 scenes Landsat Imagery (22 scenes TM/ETM Landsat & 44 scenes of Landsat MSSR) dari
Page 1: REVIEW REPORT ASSESSMENT HCVF LEVEL
Page 5 and 6: karena sudah memasukkan tipe ekosis
Page 7 and 8: Gambar 3. Overlay Landsat 2009 (P/R
Page 9 and 10: Non Forest Gambar 5. Citra tahun 19
Page 11 and 12: Contoh commission error yang lain a
Page 13 and 14: Gambar 11 adalah kondisi citra Land
Page 15 and 16: Menentukan lebar ecotone sebesar 3

Daemeter_Berau_Kutim_HCV_Peer Review.pdf - HCV Resource ...

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?