08.01.2014 Views

Daemeter_Berau_Kutim_HCV_Peer Review.pdf - HCV Resource ...

Daemeter_Berau_Kutim_HCV_Peer Review.pdf - HCV Resource ...

Daemeter_Berau_Kutim_HCV_Peer Review.pdf - HCV Resource ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

erbagai tahun dengan menggunakan interpretasi visual. Klasifikasi yg digunakan adalah<br />

dengan menggunakan digitasi on screen setelah semua citra dikoreksi geometri.<br />

Untuk menyusun forest cover tahun 1975 (past forest cover) digunakan data citra tahun 1972<br />

– 1982. Algoritme yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik overlay, dimana<br />

informasi luasan hutan yang dipakai adalah informasi dari scene yang terlama. Sedangkan<br />

untuk menyusun forest cover tahun 2009 (current forest cover) digunakan data citra satelit<br />

dari tahun 2006 – 2009. Algoritme yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik<br />

overlay, dimana informasi luasan hutan yang dipakai adalah informasi dari data citra yang<br />

terbaru.<br />

Beberapa kritik mengenai proses pembentukan forest cover adalah sbb :<br />

a. Jumlah scenes yang digunakan setelah menghitung Tabel 1.2.1. (hal. 7) da Tabel 1.2.2<br />

(hal. 8) adalah sebanyak 77 citra, yang terdiri dari 44 citra Landsat MSS 1,2, dan 3,<br />

serta 33 landsat ETM 7, ditambah dengan 27 scenes Landsat TM 5 sebagai reference)<br />

b. Laporan tidak menyebutkan secara detail bagaimana teknik klasifikasi secara visual<br />

dilakukan dilakukan, misalnya :<br />

Pada skala berapa secara konsisten on screen digitasi dilakukan ?<br />

Tidak dijelaskan urutan kerja klasifikasi yang dilakukan, sehingga sulit<br />

mengecek reliability hasil klasifikasi. Pertanyaan yang timbul terkait dengan<br />

metoda overlay adalah :<br />

i. apakah klasifikasi dilakukan pada setiap scene dan baru kemudian<br />

dilakukan overlay, atau apakah klasifikasi dilakukan secara interaktif<br />

simultan dengan menggunakan semua data citra.<br />

ii. Bila dilakukan pada setiap scene, bagaimana mengambil keputusan<br />

seandainya tidak dapat dicapai “cloud free” walaupun multi temporal<br />

data citra sudah digunakan ?<br />

iii. Terkait dengan butir (ii), apabila penentuan land cover dilakukan<br />

dengan judgement interpreter (dengan mengacu pada suatu sumber)<br />

maka hal tersebut harus disebutkan dalam metoda, sehingga dapat<br />

diketahui tingkat reliabilitas data yang dihasilkan. Salah satu peta<br />

rujukan yang dapat dipakai untuk menutupi kekurangan tersebut adalah<br />

peta Penutupan Lahan dari RePPProt dan peta penutupan lahan yang<br />

dipublikasikan oleh Baplan. Metoda yang dipakai kedua peta tersebut<br />

juga klasifikasi visual. Pada peta Baplan klasifikasi hutan lebih detail,

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!