Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Buletin Parlementaria / Maret / <strong>2013</strong><br />
Ada suatu kondisi antara negara Indonesia dan Korea Utara<br />
mempunyai sejarah posistif antara mantan Presiden <strong>RI</strong><br />
Soekarno dengan Korea Utara.<br />
Selanjutnya dia mengatakan Kementerian Luar Negeri<br />
harus dapat memanfaatkan hal yang ada untuk lebih meningkatkan<br />
peran indonesia dalam menciptakan perdamaian<br />
dunia. “Korut dan Korsel sulit mengadakan perundingan<br />
diantara mereka, Indonesia harus ikut berperan menciptakan<br />
perdamaian dunia.” Kata Lily Wahid. (as), foto : od/<br />
parle/hr.<br />
Timwas Century Minta Laporan<br />
Pengembalian Aset Secara Periodik<br />
Anggota Timwas Century Sidarto Danusubroto saat menyampaikan<br />
pertanyaan.<br />
Timwas <strong>DPR</strong> meminta Tim Penanganan<br />
Pengembalian Aset Terkait Tindak Pidana<br />
Kasus Bank Century untuk melaporkan secara<br />
periodik tentang aset Century beserta nilai dan<br />
tempatnya, di dalam maupun luar negeri.<br />
Sudah 87 kali Timwas Kasus Bank Century melakukan rapat<br />
bersama dengan pihak terkait jajaran pemerintahan,<br />
namun hingga saat ini Timwas <strong>DPR</strong> belum melihat hasil<br />
yang maksimal. Untuk itu, Timwas meminta pemerintah<br />
melakukan tindakan yang cepat kepada<br />
Dubes Swiss dan Konjen Hongkong atau<br />
KB<strong>RI</strong> lainnya dimana teridentifikasi adanya<br />
aset Bank Century untuk digunakan sebagai<br />
pengembalian dana nasabah.<br />
Demikian salah satu kesimpulan rapat<br />
yang disampaikan Wakil Ketua <strong>DPR</strong> Taufik<br />
Kurniawan saat memimpin rapat Timwas<br />
Kasus Bank Century <strong>DPR</strong>, dengan<br />
Menkumham Amir Syamsudin, Menkeu<br />
Agus Martowardojo, Duta Besar Indonesia<br />
untuk Swiss Djoko Susilo, Jaksa<br />
Agung Basrief Arif, Kapolri Jenderal<br />
Timur Pradopo,dan Akting Konjen <strong>RI</strong> untuk<br />
Hongkong, Hari Budiarto, Rabu (13/3),<br />
Senayan Jakarta.<br />
“Rapat ini sudah terlalu lama, kita ingin<br />
pemerintah ada target untuk menyelesai<br />
kan masalah ini. Kalau memang pencarian aset Century di<br />
luar negeri menemui kesulitan, saya minta untuk tidak terfokus<br />
di luar negeri saja, melain kan juga aset mereka yang<br />
berada di dalam negeri. Aset Irjenpol Djoko Susilo saja yang<br />
34 buah bisa ditelusuri, masak aset mereka tidak bisa,”<br />
tegas Fahri Hamzah, anggota Timwas Century dari Fraksi<br />
PKS.<br />
Ditambahkan Sidarto Danusubroto dari Fraksi PDIP, kemenangan<br />
pemerintah <strong>RI</strong> terhadap pengembalian aset<br />
Century sang at sulit, belum ada riwayat kita menang, kecuali<br />
saat kasus Pertamina di Singapura. Jika hal tersebut<br />
terjadi, maka lebih baik memfokuskan pada eksekusi aset<br />
Century di dalam negeri, sehingga hal tersebut bisa digunakan<br />
sebagai pengembalian dana nasabah.<br />
Seperti diketahui berdasarkan Hong Kong Court Orders<br />
tanggal 30 Maret 2012 Department of Justice (DOJ) melalui<br />
pengadilan Hongkong telah melakukan pembekuan aset<br />
bank Century dengan menunjuk Price Waterhouse Cooper<br />
(PWC) sebagai receiver yang akan mengelola dan menganalisa<br />
aset-aset yang telah dibekukan tersebut, yang nilainya<br />
berkisar 1,6 Miliar Dolar AS. Hal tersebut sebagai tindak<br />
lanjut dari Penetapan Sita Pengadilan Negeri Jakpus no.<br />
399/PID.B/2010/PN.JKT.PST yang diperkuat dengan Fatwa<br />
MA yang memberikan penafsiran atas putusan tersebut<br />
untuk bisa sepenuhnya dilaksanakan.<br />
Meski hal tersebut mendapat perlawanan dari tergugat,<br />
Robert Tantular,Hartawan Aluwi, Hesham Al Warraq, na<br />
5