Lihat Isi - Badan Pusat Statistik
Lihat Isi - Badan Pusat Statistik
Lihat Isi - Badan Pusat Statistik
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
82 K E M I S K I N A N M A R E T 2 0 1 0<br />
2. Pada periode Maret 2009 - Maret 2010, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1 ) dan<br />
Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2 ) menunjukkan kecenderungan menurun. Indeks<br />
Kedalaman Kemiskinan turun dari 2,50 pada bulan Maret 2009 menjadi 2,21 pada<br />
bulan Maret 2010. Demikian pula Indeks Keparahan Kemiskinan turun dari 0,68<br />
menjadi 0,58 pada periode yang sama (Tabel 16.2). Penurunan nilai kedua indeks<br />
ini mengindikasikan bahwa ada peningkatan pengeluaran penduduk miskin yang<br />
semakin mendekati garis kemiskinan. Selain itu ketimpangan pengeluaran<br />
penduduk miskin juga menjadi semakin kecil.<br />
Tabel 16.2<br />
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1 ) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2 )<br />
di Indonesia Menurut Daerah, Maret 2009–Maret 2010<br />
Tahun Kota Desa Kota + Desa<br />
(1) (2) (3) (4)<br />
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1 )<br />
Maret 2009 1,91 3,05 2,50<br />
Maret 2010 1,57 2,80 2,21<br />
Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2 )<br />
Maret 2009 0,52 0,82 0,68<br />
Maret 2010 0,40 0,75 0,58<br />
Sumber: Diolah dari data Susenas Panel Maret 2009 dan Maret 2010<br />
3. Nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1 ) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2 ) di<br />
daerah perdesaan relatif lebih tinggi dibandingkan nilai indeks di daerah<br />
perkotaan. Pada bulan Maret 2010, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1 ) di<br />
daerah perkotaan hanya 1,57 sementara di daerah perdesaan mencapai 2,80. Nilai<br />
Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2 ) di daerah perkotaan hanya 0,40 sedangkan di<br />
daerah perdesaan mencapai 0,75.<br />
EDISI 11 D A T A S O S I A L E K O N O M I APRIL 2011