10.04.2014 Views

Berbuat Baik pada Tetangga

Berbuat Baik pada Tetangga

Berbuat Baik pada Tetangga

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Berbuat</strong> <strong>Baik</strong> <strong>pada</strong> <strong>Tetangga</strong><br />

Materi Pengajian Mingguan DKSI, Jum’at 9 Mei 2008<br />

Oleh : Rohmat<br />

Assalaamu Alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh.<br />

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan‐Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah<br />

ke<strong>pada</strong> dua orang ibu‐bapa, karib‐kerabat, anak‐anak yatim, orang‐orang miskin, tetangga yang dekat dan<br />

tetangga yang jauh [294] , dan teman sejawat, ibnu sabil [295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak<br />

menyukai orang‐orang yang sombong dan membangga‐banggakan diri” (QS An Nisa’ 4:36)<br />

[294]<br />

dekat dan jauh di sini ada yang mengartikan dengan tempat, hubungan kekeluargaan, dan ada<br />

pula antara yang muslim dan yang bukan muslim.<br />

[295]<br />

Ibnus sabil ialah orang yang dalam perjalanan yang bukan maʹshiat yang kehabisan bekal.<br />

termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu bapaknya.<br />

Dari Ibnu Umar dan Aisyah r.a., berkata: Rasulullah Saw. bersabda: “Berulang kali Jibril berpesan<br />

ke<strong>pada</strong>ku supaya aku berbuat balk terhadap tetangga sehingga aku mengira bahwa ia (tetangga) akan diberi<br />

hak waris”. (HR Bukhari‐Muslim).<br />

Dari Abu Dzar r.a., ia berkata: Rasulullah Saw. bersabda, “Hai Abu Dzar, kalau engkau memasak kuah<br />

maka perbanyaklah airnya dan perhatikanlah tetangga‐tetanggamu”. (HR Muslim).<br />

Dalam riwayat lain bagi Muslim (berbunyi): Abu Dzar berkata: Sahabat karibku Saw. berpesan ke<strong>pada</strong>ku<br />

(demikian): “Hal Abu Dzar, apabila engkau memasak kuah maka perbanyaklah airnya kemudian perhatikan<br />

tetangga dekatmu, yakni berilah mereka selayaknya”.


Dari Abu Hurairah r.a., bahwa sesungguhnya Nabi Saw. bersabda, “Demi Allah, tidak beriman, demi<br />

Allah, tidak beriman, demi Allah, tidak beriman!” Nabi ditanya, “Siapakah dia ya Rasulullah?” Ia<br />

menjawab, “Yaitu orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya”. (HR Bukhari‐Muslim).<br />

Dalam riwayat lain oleh Muslim (dikatakan): “Tidak akan masuk surga orang yang tetangganya tidak<br />

aman dari gangguan‐gangguannya”.<br />

Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah Saw. bersabda, “Hai wanita‐wanita muslimah, janganlah<br />

kamu merasa kurang berharga memberi sesuatu ke<strong>pada</strong> tetangga walau hanya berupa kikil kambing”. (HR<br />

Bukhari‐Muslim).<br />

Dari Abu Hurairah r.a., bahwa sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda, “Hendaklah seorang tetangga<br />

tidak melarang tetangganya yang lain yang hendak menancapkan sepotong kayu <strong>pada</strong> dindingnya!” Abu<br />

Hurairah berkata (ke<strong>pada</strong> teman‐temannya), “Mengapakah kalian mengabaikan anjuran Nabi mu’? Demi<br />

Allah aku akan memikulkan tanggung jawab masalah ini di atas pundak kalian!” (HR Bukhari‐Muslim).<br />

Dari Abi Hurairah r.a., bahwa sesungguhnva Nabi Saw. bersabda, “Barangsiapa beriman ke<strong>pada</strong> Allah dan<br />

hari akhir maka janganlah mengganggu tetangganya; barangsiapa beriman ke<strong>pada</strong> Allah dan hari akhir<br />

maka hendaklah ia menghormati tamunya; dan barangsiapa beriman ke<strong>pada</strong> Allah dan hari akhir maka<br />

hendaklah berkata‐kata baik atau diam”. (HR Bukhari‐Muslim).


Dari Abi Syuraih al‐Khuza’i r.a., sesungguhnya Nabi Saw. bersabda, “Barangsiapa beriman ke<strong>pada</strong> Allah<br />

dan hari akhir maka hendaklah berbuat baik (ihsan) ke<strong>pada</strong> tetangganya, barangsiapa beriman ke<strong>pada</strong> Allah<br />

dan han akhir maka hendaklah Ia menghormati tamunya dan barangsiapa beniman ke<strong>pada</strong> Allah dan han<br />

akhir maka hendaklah ia berkata‐kata baik atau diamlah”. (HR Muslim).<br />

1. Jika pinjam ke<strong>pada</strong>mu maka pinjamilah; 2. jika minta tolong, maka tolonglah; 3: jika sakit kunjungilah;<br />

4. jika membutuhkan (apa‐apa) berilah; 5. jika fakir bantulah; 6. jika mendapatkan kesenangan ucapkan<br />

selamat ke<strong>pada</strong>nya 7. jika tertimpa musibah hiburlah; 8. jika meninggal dunia ikutilah janazahnya; 9.<br />

janganlah (rumahnya) engkau tutup dengan bangunanmu sehingga ia terhalang mernperoleh udara kecuali<br />

dengan izinnya; 10. janganlah engkau mengganggunya dengan bau masakanmu kecuali kalau engkau beri<br />

sekedarnya, 11. dan jika engkau membeli buah‐buahan hadiahilah ia, kalau hal itu tidak engkau lakukan<br />

maka bawalah masuk ke dalam rumahmu dengan cara rahasia dan janganlah anakmu membawanya keluar<br />

rumah yang menyebabkan anak tetangga itu menginginkannya. (HR Abu Syekh/pen).<br />

Dan Aisyah r.a., ia berkata: Aku pernah bertanya: Ya Rasulullah, aku punya dua tetangga, manakah di<br />

antara keduanya yang kuberi hadiah? Nabi menjawab. “Yang lebih dekat pintu (rumahnya) dengan<br />

(rumah)mu”. (HR. Bukhari).<br />

Dari Abdullah bin Umar r.a., ia berkata: Rasulullah Saw. bersabda, “Sebaik‐baik teman dalam pandangan<br />

Allah Ta’ala ialah orang yang paling baik terhadap temannya, dan sebaik‐baik tetangga dalam pandangan<br />

Allah Ta’ala ialah orang yang paling baik terhadap tetangganya.<br />

Semoga menambah Pengetahuan dan bisa dilaksanakan Sesuai Kemampuan .<br />

Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan<br />

Wassalaamu alaikum Warahmatullaahi Wabarokaatuh.<br />

Sumber : Kitab Riyadhushalihin, bab : Hak <strong>Tetangga</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!