Laporan Harian 15 Oktober 2009 - BNPB
Laporan Harian 15 Oktober 2009 - BNPB
Laporan Harian 15 Oktober 2009 - BNPB
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
.<br />
BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA<br />
( B N P B )<br />
JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia<br />
Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500<br />
Email : posko@bnpb.go.id<br />
Website : http://www.bnpb.go.id<br />
LAPORAN HARIAN PUSDALOPS <strong>BNPB</strong><br />
Kamis, <strong>15</strong> <strong>Oktober</strong> <strong>2009</strong><br />
Hari Rabu, 14 <strong>Oktober</strong> <strong>2009</strong> pukul 08.00 WIB hingga hari Kamis, <strong>15</strong> <strong>Oktober</strong> <strong>2009</strong> pukul<br />
08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang<br />
diperoleh Pusdalops <strong>BNPB</strong> sebagai berikut :<br />
I. Gempa Bumi di Sumatera<br />
A. Kejadian<br />
1. Jenis Kejadian : Gempa Bumi Tektonik<br />
2. Waktu Kejadian : Rabu, 30 September <strong>2009</strong> pukul 17:16:09 WIB<br />
3. Lokasi Kejadian : Provinsi Sumatera Barat<br />
4. Pusat Gempa : Gempa berkekuatan 7,6 SR dengan pusat gempa<br />
dikedalaman 71 Km pada koordinat 0,84 LS–99.65 BT (57<br />
km barat daya Pariaman - SUMBAR). Gempa tersebut tidak<br />
berpotensi tsunami.<br />
5. Gempa dirasakan : Jakarta II MMI, Pekan Baru II-III MMI, Bukit Tinggi III-<br />
IV MMI, Bengkulu III-IV MMI, Tapanuli Selatan III-IV<br />
MMI, Muko-Muko III-IV MMI, Sibolga IV MMI, Gunung<br />
Sitoli IV MMI, Padang VI-VII MMI, Liwa III-IV MMI, Duri -<br />
Riau II-III MMI, Singapura II-III MMI dan Malaysia II-III<br />
MMI.
B. Kondisi Mutakhir<br />
1. Korban jiwa<br />
NO LOKASI<br />
KORBAN JIWA<br />
Hilang Meninggal Luka Berat Luka Ringan Mengungsi<br />
Kelompok I<br />
1Kota Padang 2 313 431 771 ‐<br />
2Kota Pariaman ‐ 32 148 278 ‐<br />
3Kota Bukit Tinggi ‐ ‐ ‐ ‐ ‐<br />
4Kota Solok ‐ 3 ‐ ‐ ‐<br />
5Kota Padang Panjang ‐ ‐ 6 14 ‐<br />
6Kab. Padang Pariaman ‐ 675 527 528 ‐<br />
7Kab. Agam ‐ 80 90 47 ‐<br />
8Kab. Solok ‐ ‐ ‐ 5 ‐<br />
9Kab. Pasaman ‐ ‐ ‐ ‐ ‐<br />
10 Kab. Pasaman Barat ‐ 5 5 25 ‐<br />
11 Kab. Pesisir Selatan ‐ 9 7 20 ‐<br />
JUMLAH I 2 1,117 1,214 1,688 ‐<br />
Kelompok II<br />
12 Kota Payakumbuh ‐ ‐ ‐ ‐ ‐<br />
13 Kota Sawah Lunto ‐ ‐ ‐ ‐ ‐<br />
14 Kab. Tanah Datar ‐ ‐ ‐ ‐ ‐<br />
<strong>15</strong> Kab. Kepulauan Mentawai ‐ ‐ ‐ ‐ ‐<br />
16 Kab. Lima Puluh Kota ‐ ‐ ‐ ‐ ‐<br />
17 Kab. Darmasraya ‐ ‐ ‐ ‐ ‐<br />
18 Kab. Sijunjung ‐ ‐ ‐ ‐ ‐<br />
19 Kab. Solok Selatan ‐ ‐ ‐ ‐ ‐<br />
JUMLAH II ‐ ‐ ‐ ‐ ‐<br />
JUMLAH TOTAL 2 1,117 1,214 1,688 ‐<br />
Sumber : Satkorlak PB Prov. Sumatera Barat tanggal 14 <strong>Oktober</strong> <strong>2009</strong> pukul 20.00 WIB<br />
1
1. Kerusakan<br />
LOKASI<br />
SARANA PRASARANA<br />
RUMAH<br />
Pendidikan Kesehatan Kantor Jalan Jembatan<br />
Irigasi Ibadah Pasar<br />
RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR<br />
Kelompok I<br />
Kota Padang 37,587 38,485 40,406 1,606 1,038 903 9 10 2 59 19 14 8 22 ‐ 8 19 3 <strong>15</strong> ‐ ‐ 238 211 169 5 10 5<br />
Kota Pariaman 8,619 1,633 13,376 92 101 22 9 12 16 45 9 9 ‐ ‐ 19 1 ‐ 13 8 ‐ ‐ 94 72 39 ‐ 1 ‐<br />
Kab. Padang Pariaman 70,833 12,630 4,442 257 87 31 ‐ ‐ ‐ 104 32 9 135 33 23 ‐ ‐ ‐ 47 ‐ 11 418 748 225 <strong>15</strong> ‐ ‐<br />
Kab. Agam 12,634 3,653 4,285 114 77 65 12 9 8 16 5 5 16 1 ‐ 5 ‐ ‐ 52 ‐ ‐ 161 92 97 ‐ 1 ‐<br />
JUMLAH I 129,673 56,401 62,509 2,069 1,303 1,021 30 31 26 224 65 37 <strong>15</strong>9 56 42 14 19 16 122 ‐ 11 911 1,123 530 20 12 5<br />
Kelompok II<br />
Kota Padang Panjang 17 164 413 23 41 26 ‐ 5 1 1 6 6 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 4 ‐ 6 9 9 ‐ 3 4<br />
Kab. Solok 145 243 357 3 36 28 ‐ ‐ 5 7 2 24 7 3 1 1 ‐ 1 1 3 8 6 <strong>15</strong> 8 1 ‐ ‐<br />
Kab. Pasaman 171 ‐ 920 1 ‐ 13 ‐ 1 2 ‐ ‐ 1 ‐ ‐ 5 ‐ ‐ ‐ ‐ 37 6 8 ‐ 22 ‐ ‐ ‐<br />
Kab. Pasaman Barat 3,240 3,046 2,862 27 16 1 1 6 4 1 ‐ 1 ‐ 2 ‐ ‐ 9 ‐ ‐ 31 ‐ 53 2 38 ‐ 1 ‐<br />
Kab. Pesisir Selatan 2,173 5,410 11,388 29 43 34 11 7 14 7 10 33 12 2 1 6 2 ‐ 9 31 ‐ 11 50 36 28 ‐ 11<br />
JUMLAH II 5,746 8,863 <strong>15</strong>,940 83 136 102 12 19 26 16 18 65 19 7 7 7 11 1 10 106 14 84 76 113 29 4 <strong>15</strong><br />
Kelompok III<br />
Kota Bukit Tinggi ‐ ‐ 50 ‐ 6 8 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 3 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 8 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐<br />
Kota Solok ‐ ‐ ‐ 3 2 4 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐<br />
Kab. Tanah Datar 29 116 105 5 ‐ 4 4 ‐ ‐ 1 ‐ ‐ ‐ ‐ 2 ‐ ‐ ‐ ‐ 18 ‐ 8 ‐ 6 ‐ ‐ ‐<br />
Kab. Kepulauan Mentawai ‐ ‐ ‐ 4 2 ‐ 1 ‐ ‐ 13 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 11 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐<br />
JUMLAH III 29 116 <strong>15</strong>5 12 8 14 9 ‐ ‐ 14 ‐ 3 ‐ ‐ 2 ‐ ‐ ‐ 11 26 ‐ 8 ‐ 6 ‐ ‐ ‐<br />
Kelompok IV<br />
Kota Payakumbuh ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐<br />
Kota Sawah Lunto ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐<br />
Kab. Lima Puluh Kota ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 9 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐<br />
Kab. Darmasraya ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐<br />
Kab. Sijunjung ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 4 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐<br />
Kab. Solok Selatan ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 3 2 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐<br />
JUMLAH IV ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ 4 12 2 ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐<br />
JUMLAH TOTAL 135,448 65,380 78,604 2,164 1,447 1,137 51 50 52 254 83 105 178 63 51 21 30 17 147 144 27 1,003 1,199 649 49 16 20<br />
KERUSAKAN<br />
Sumber : Satkorlak PB Prov. Sumatera Barat per Rabu, 14 <strong>Oktober</strong> <strong>2009</strong> pukul 20.00 WIB, Ket : RB = Rusak Berat RS = Rusak Sedang RR = Rusak Ringan<br />
2
3. Hingga Hari Selasa, 13 <strong>Oktober</strong> <strong>2009</strong>, pemulihan kelistrikan di Kab. Agam mencapai 98%. Di<br />
Dusun Hulu Banda, sedang dilakukan pemasangan kabel untuk pemulihan jaringan listrik..<br />
B. Upaya Penanganan<br />
1. Under Secretary UN mengunjungi Sumatera Barat disambut oleh Gubernur Sumatera Barat<br />
kemudian melanjutkan peninjauan dengan Helikopter ke Pariaman Cumanak dan V Koto Timur<br />
Kab. Pd. Pariaman dan Kota Padang. Kunjungan lainnya yaitu dari Kedutaan Besar Jerman dan<br />
Jepang untuk Indonesia.<br />
2. Distribusi bantuan yang datang sebanyak total 7 sortie (5 sortie Hercules dan 2 sortie pesawat<br />
Malaysia) membawa bantuan berupa permakanan, air mineral, selimut, alat kesehatan, tenda<br />
dan terpal dengan total berat 172,556 ton.<br />
3. Polri mendistribusikan bantuan menggunakan Heli Bell 412 Polri sebanyak 3 sortie ke Desa<br />
Asam Pulo, Lubuk Alung (30 dus mie instant, 5 dus biskuit, 5 dus air mineral, 3 dus selimut),<br />
Padang Galapuang, Pasir Laweh, Lubuk Alung (50 dus mie instant, 10 dus biskuit, 4 karung<br />
beras, 1 dus sarung), dan ke Kayu Tanam (50 dus mie instant, 10 dus biskuit, 4 karung beras, 1<br />
dus sarung).<br />
4. Sektor ESDM<br />
a) Terus memantau aktivitas gunung api disekitar Sumatera Barat (G. Talang, G. Tandikat, G.<br />
Marapi) dan dilaporkan tidak ada peningkatan aktivitas.<br />
b) Melakukan survey tempat relokasi di Kanagarian Tanjung Sani Kec. Tanjung Raya Kab.<br />
Agam, dan di Kec. VII Koto Patamuan Kab. Pd. Pariaman.<br />
c) Mendistribusikan 12 tenda di sekolah dasar Kec. IV Koto Timur, 10 terpal di sekolah dasar<br />
Desa Kampung Sagid, kec. V Koto, 1 tenda pleton di SDN 91 Kec. IV Koto Timur Desa<br />
Kampung Tengah Limo Purud.<br />
d) Distribusi bantuan di :<br />
• Desa Inkok berupa 20 tenda, 40 karung beras, 50 dus mie instant, 343 dus bubur bayi,<br />
dan 122 dus bubur instant.<br />
• Sintuk, Pauh Kambar, Kab. Pd. Pariaman berupa 40 tenda, 50 dus mie instant, 343 box<br />
bubur bayi, dan 122 sachet bubur instant.<br />
• Simpang Asam Koto Bangko, Desa Koto Bangko, Kec. S. Geringging, Kab. Pd.<br />
Pariaman berupa 10 karung beras, 80 dus mie instant, 84 lembar terpal, <strong>15</strong>6 buah<br />
lentera, dan 18 pembalut wanita.<br />
• Puskesmas pembantu Lareh Nan Panjang, Kec. Patamuan, Kab. Pd. Pariaman.<br />
5. Dep. Luar Negeri masih menyiagakan Tim untuk membantu ijin/clearance bantuan<br />
internasional, keimigrasian, kepabeanan, karantina, bantuan keprotokolan, bantuan akreditasi<br />
media asing, dan penghubung/LO antara perwakilan asing dengan <strong>BNPB</strong>.<br />
6. Tim Medis US Navy yang tergabung dalam Humanitarian Assistance Rapid Response Team<br />
(HARRT) mengakhiri operasinya dan telah melayani lebih dari 1.700 pasien.<br />
C. Tantangan<br />
1. Proses tanggap darurat harus melihat kriteria yang dapat diukur untuk dapat beralih ke<br />
tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.<br />
2. Perlu pembelajaran kepada masyarakat dengan pelatihan pertukangan dan pendampingan<br />
agar mau membangun rumahnya kembali atau membuat shelter sementara dengan<br />
material setempat, untuk mempercepat pemulihan darurat.<br />
3. Validasi data kerusakan sebagai dasar verifikasi untuk tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.<br />
4. Pembersihan puing dan perbaikan darurat.<br />
5. Kerusakan kantor-kantor pemerintah dan fasilitas umum lainnya.<br />
D. Kebutuhan<br />
1. Selimut dan sarung<br />
2. Peralatan pertukangan dan paku untuk pembuatan temporary shelter untuk pemberdayaan<br />
masyarakat yang akan dibantu oleh TNI dan Tagana.<br />
E. Rencana Ke Depan<br />
1. Validasi data yang akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah dibantu oleh 4 (empat)<br />
universitas yaitu Univ. Negeri Padang, Univ. Andalas, Univ. Bung Hatta, dan Institut Agama<br />
Islam Negeri.<br />
2. Percepatan masa tanggap darurat harus dengan indikator capaian yang jelas sesuai UU<br />
1
24/2007. Kegiatan tanggap darurat saat ini difokuskan untuk mencapai indikator tersebut.<br />
3. Menyusun rencana/skema rehabilitasi dan rekonstruksi, termasuk pemulihan ekonomi dan<br />
infrastruktur yang rusak<br />
4. Meneruskan pembersihan puing.<br />
5. Sosialisasi DaLA dalam rangka verifikasi data kerusakan dan kerugian<br />
6. Pelatihan tukang/mandor dan pendamping<br />
7. Penyiapan Pendanaan<br />
4. PROVINSI JAMBI<br />
A. Kejadian<br />
1. Jenis Kejadian : Gempa Bumi<br />
2. Waktu Kejadian : Kamis, 1 <strong>Oktober</strong> <strong>2009</strong> pukul 08:52:29 WIB<br />
3. Lokasi Kejadian : Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi<br />
4. Pusat Gempa : Gempa berkekuatan 7,0 SR kedalaman 10 Km pada koordinat<br />
2.44 LS – 101.59 BT (46 KM Tenggara Sungai Penuh - jambi).<br />
Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.<br />
B. Kondisi Mutakhir Dampak Bencana<br />
Korban dan kerusakan akibat gempa terjadi di dua kecamatan (Gunung Raya dan Batang<br />
Berangin) di Kabupaten Kerinci.<br />
1. Kab. Kerinci<br />
a. Korban jiwa<br />
- Meninggal : 3 orang<br />
- Luka berat : 12 orang<br />
- Luka ringan : 14 orang<br />
- 1.382 kk / 6.310 jiwa terkena dampak.<br />
b. Kerusakan<br />
- Rumah : 1.382 unit (59 unit rusak total, 474 rusak berat dan 849<br />
unit rusak ringan)<br />
- Tempat Ibadah : 20 unit<br />
2
- Sarana kesehatan : 2 unit<br />
- Sarana pendidikan : 11 unit<br />
2. Kab. Merangin<br />
a. Korban jiwa<br />
- Meninggal : Tidak ada<br />
- Luka luka-luka : Tidak ada<br />
- 127 kk / 722 jiwa terkena dampak<br />
b. Kerusakan<br />
- Rumah : 127 unit (3 unit rusak total, 99 rusak berat dan 25 rusak<br />
ringan)<br />
- Tempat Ibadah : 4 unit<br />
- Sarana pendidikan : 12 unit<br />
- Fasilitas umum : 16 unit<br />
- Jalan raya ± 30 m terputus.<br />
C. Upaya Penanganan<br />
1. Gubernur Jambi, Danrem, Kapolda dan unsur Muspida mengunjungi lokasi bencana dan<br />
telah memberikan logistik permakanan dan selimut.<br />
2. Gubernur Jambi memberikan bantuan uang tunai untuk Kab. Kerinci sebesar Rp.<br />
1.000.000.000; (satu miliyar rupiah) dan untuk Kab. Merangin Rp. 300.000.000; (<br />
tiga ratus juta rupiah ).<br />
3. Provinsi Jambi telah menyalurkan bantuan dari Kab. Sorolangun, Bungo, Tanjung Jabung<br />
Barat, Tebo, Merangin, Batanghari, Muaro Jambi, Kota Jambi, dan Sungai penuh.<br />
4. Telah mendirikan dapur umum dan pelayanan kesehatan.<br />
5. Dinas PU telah menurunkan alat berat ke lokasi bencana.<br />
Sumber : Kesbang Linmas Prov. Jambi dan Kodim 0417/Krinci<br />
5. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan<br />
A. Kondisi Terkini<br />
1. Hari Rabu, 14 <strong>Oktober</strong> <strong>2009</strong> posko <strong>BNPB</strong> menerima data informasi adanya titik<br />
panas/hotspot yang ada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Berikut adalah data<br />
hotspot / titik panas pada tanggal 14 <strong>Oktober</strong> <strong>2009</strong> dan kondisi cuaca secara umum :<br />
Daerah<br />
Jumlah Hot<br />
Spot *)<br />
Kondisi<br />
Cuaca **)<br />
SUMATERA<br />
Sumatera Utara 2 Hujan Ringan<br />
Riau 13 Berawan<br />
Jambi 4 Hujan Sedang<br />
Sumatera Selatan 7 Hujan Sedang<br />
KALIMANTAN<br />
Kalimantan Barat - Hujan Sedang<br />
Kalimantan Selatan - Hujan Ringan<br />
Kalimantan Tengah 2 Hujan Ringan<br />
Kalimantan Timur 2 Hujan Ringan<br />
*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18)<br />
** Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)<br />
2. Jarak pandang (visibility) pada hari Rabu, 14 <strong>Oktober</strong> <strong>2009</strong> di beberapa kota di<br />
Sumatera dan Kalimantan dilaporkan sebagai berikut:<br />
Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00<br />
SUMATERA<br />
Medan 8.000 m 8.000 m 8.000 m 5.000 m<br />
Pekanbaru 8.000 m 9.000 m 10.000 m 10.000 m<br />
3
Jambi 5.000 m 11.000 m 11.000 m 13.000 m<br />
Palembang 8.000 m tad 10.000 m 10.000 m<br />
KALIMANTAN<br />
Pontianak 8.000 m 10.000 m 10.000 m 8.000 m<br />
Banjarmasin 8.000 m 9.000 m 5.000 m 10.000 m<br />
Palangkaraya 6.000 m 6.000 m 8.000 m 8.000 m<br />
Samarinda 10.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m<br />
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika<br />
3. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 13 - <strong>15</strong> <strong>Oktober</strong> <strong>2009</strong>, wilayah Sumatera<br />
dan Kalimantan diperkirakan mempunyai :<br />
a. Potensi kebakaran Tinggi Wilayah NAD, Sumut, Riau, Jambi, Sumbar, Lampung,<br />
Babel, Sumsel, Kalteng, Kalbar, Kaltim dan Kalsel.<br />
b. Potensi kebakaran Sangat Tinggi di Wilayah Sumatera terdapat di NAD, Sumut,<br />
Riau, Jambi, Sumbar, Sumsel dan Lampung sedangkan di wilayah Kalimantan<br />
terdapat di Kalteng dan Kaltim.<br />
4. Tanda panah menunjukkan arah penjalaran asap pada level ketinggian 50 meter.<br />
Prakiraan penjalaran asap sampai dengan tanggal <strong>15</strong> <strong>Oktober</strong> <strong>2009</strong> pukul 07.00<br />
WIB, diwilayah Riau arahnya menuju Utara sampai ke Selat Malaka, di wilayah<br />
Jambi arahnya menuju Utara sampai ke Riau, Kalbar arahnya menuju Barat Daya<br />
– Barat Laut sampai ke Selat Karimata, di wilayah Kalsel arahnya menuju Barat<br />
Laut – Timur Laut sampai ke Kalteng bagian Timur, di wilayah Kalteng arahnya<br />
menuju Barat Laut - Utara sampai ke Kalteng bagian Tengah dan di wilayah Kaltim<br />
arahnya menuju Utara – Timur Laut sampai ke Kaltim bagian Timur.<br />
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika<br />
B. Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan<br />
1. Sampai saat ini Tim <strong>BNPB</strong> tetap berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, LAPAN dan BMKG,<br />
BKSDA, Kepala Bandara, TNI AU, BLHD, dan BPPT untuk memantau perkembangan titik<br />
panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari serta evaluasi rutin terhadap<br />
upaya perkembangan TMC yang dilaksanakan sejak tanggal <strong>15</strong> Agustus <strong>2009</strong>.<br />
2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, TNI, Kepolisian<br />
dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan<br />
kondisi titik panas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di<br />
wilayah Sumatera dan Kalimantan.<br />
3. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya<br />
untuk menyiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini<br />
dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan.<br />
4. Dinas Kehutanan Prov. Riau menyiagakan 60 personil untuk melakukan pemadaman api.<br />
5. Kodam V Tanjungpura menyiagakan pasukannya guna membantu upaya Pemerintah Daerah<br />
memadamkan kebakaran lahan gambut dan pekarangan yang terjadi di Propinsi Kalimantan<br />
Tengah. 6 Kodim yang berada di Kabupaten Waringin Timur, Waringin Barat, Kabupaten<br />
Kapuas, Kabupaten Barito selatan, Barito Utara dan Palangkaraya disiagakan sebanyak 1<br />
pleton yang terdiri dari 30 prajurit TNI. Sebagai Komandan Penanganan Darurat adalah<br />
Komandan Korem, dengan posko Bandara Cilik Riwut.<br />
6. Dinas Kehutanan, TNI, POLRI dan Kantor SARNAS Prov. Kalimantan Barat telah melakukan<br />
upaya antara lain :<br />
- Meningkatkan kegiatan deteksi dini dan menyebarluaskan informasi dari hasil deteksi<br />
dini berupa hotspot (titik panas) ke Kabupaten agar dapat di ambil tindakan yang cepat<br />
dalam upaya pengendalian, yakni berupa pemadaman dini (anitial atack).<br />
- Menghimbau kepada para pemegang HPH/HPHTI, agar meningkatkan kewaspadaan<br />
dalam menghadapi musim kemarau, berupa mengintensifkan pengawasan/patroli dalam<br />
wilayah kerja, penyuluhan serta mensiagakan sarana dan prasarana agar siap dapat<br />
dimobilisasi apabila terjadi kebakaran.<br />
- Melakukan penyuluhan dengan memberikan himbauan dengan pemasangan spanduk di<br />
Kecamatan Rasau Jaya, Ambawang dan Sei Raya serta mengintensifkan<br />
pengawasan/potroli.<br />
- Kasi Ops REM 121 ABW, menyiagakan personil sebanyak 1 SSK untuk membantu Operasi<br />
Lapangan dalam rangka pemadaman api.<br />
4
- Kasi Reskrim Polda Kalimantan Barat menyiagakan 1 unit Helikopter untuk melakukan<br />
pemantauan lokasi Kebakaran dan Hotspot / titik panas<br />
- Kantor SARNAS Pontianak menyiagakan Tim Rescue SAR sebanyak 42 orang yang<br />
tersebar di Pos Sintete Kab. Sambas, di Pos Kab. Ketapang, serta Shelter SAR Pontianak<br />
30 orang ).<br />
7. Satkorlak PB Prov. Kalteng menggunakan 1 unit pesawat CASA-200 TLE untuk melakukan<br />
pemadaman lewat udara, dan 1 unit pesawat Kamov yang digunakan untuk melakukan<br />
pengeboman api dengan menggunakan air di titik-titik sasaran operasi water bombing.<br />
8. Saat ini di Kalimantan Tengah telah didirikan posko-posko Pasukan Penanggulangan Asap<br />
antara lain ; Posko Satkorlak (Bandara Cilik Riwut), Posko Satlak (14 Kabupaten dan Kota),<br />
Posko TNI-AU (Pangkalan Bun), Posko Pemda (Palangkaraya), Adpel (Bahaur, Sampit dan<br />
Kumai), Pos AL (Sampit dan Kumai), Kodim TNI-AD (tersebar di 14 Kabupaten dan Kota),<br />
Yonif 631/Atg TNI-AD (masing-masing 1 SSK di Palangkaraya, Sampit dan Muara Teweh),<br />
Polri (tersebar di 14 Kabupaten dan Kota), Airud (masing-masing 1 tim di Bahaur, Teluk<br />
Sampit dan Kumai), Manggala Agni (6 regu di Palangkaraya, 2 regu di K. Kapuas, 1 regu di P.<br />
Pisau dan 1 regu di Sampit), Tim Serbu (2 regu di Pangkalan Bun, 2 regu di Muara Teweh, 20<br />
regu di Palangkaraya dan 5 regu di P. Pisau).<br />
Sumber : Gubernur Prov. Kalbar, Dep. Kehutanan, Dishut Prov. Kalbar, Badan LH Kalteng, TRC <strong>BNPB</strong><br />
dan Meneg LH.<br />
6. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia<br />
Saat ini ada 4 (empat) gunung api yang masih dinyatakan dalam status “Siaga” (Level III) yaitu :<br />
A. Status Gunung Berapi<br />
1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara<br />
Berdasarkan analisis hasil pemantauan kegempaan dan visual dari 9 juni <strong>2009</strong> hingga<br />
hari Rabu, 14 <strong>Oktober</strong> <strong>2009</strong>, pukul 06.00 WITA status kegiatan G. Api Karangetang masih<br />
dalam keadaan ”Siaga” (Level III).<br />
2. Gunung Api Anak Krakatau di Kab. Lampung Selatan, Prov. Lampung<br />
Sejak tanggal 6 Mei <strong>2009</strong> hingga hari Rabu, 14 <strong>Oktober</strong> <strong>2009</strong>, pukul 06.00 WIB status<br />
kegiatan G. Api Krakatau masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).<br />
3. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara<br />
Sejak tanggal 5 Agustus <strong>2009</strong> hingga hari Rabu, 14 <strong>Oktober</strong> <strong>2009</strong>, pukul 06.00 WIT status<br />
kegiatan G. Api Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).<br />
4. Gunung Api Talang di Kab. Solok, Prov. Sumatera Barat<br />
Sejak tanggal 17 Agustus <strong>2009</strong> hingga hari Rabu, 14 <strong>Oktober</strong> <strong>2009</strong>, pukul 06.00 WIB<br />
status kegiatan G. Api Talang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).<br />
B. Rekomendasi<br />
1. Masyarakat diharapkan tidak mendaki dan mendekati pulau gunung Anak Krakatau, G<br />
ibu, G. Karangetang dan G. Talang dalam radius 2 km dari kawah Gunung<br />
2. Masyarakat di sekitar G. Api Karangetang, G. Anak Krakatau, G Ibu dan G. Talang<br />
dihimbau agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat<br />
dipertanggungjawabkan, selalu mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB<br />
setempat.<br />
3. Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan masker (penutup<br />
hidung) untuk mengantisipasi dampak hujan abu.<br />
4. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selalu berkoordinasi dengan<br />
<strong>BNPB</strong>, Satkorlak dan Satlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan<br />
gunung api tersebut.<br />
Sumber : Pusat Vulkanologi dan Miitigasi Bencana Geologi.<br />
7. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK<br />
Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Kamis, <strong>15</strong> <strong>Oktober</strong> <strong>2009</strong> dilaporkan<br />
sebagai berikut :<br />
C U A C A<br />
NO L0KASI<br />
Pagi<br />
(00.05 – 12.00)<br />
Siang<br />
(12.05 – 18.00)<br />
Malam<br />
(18.05 – 24.00)<br />
1 Jakarta Pusat Berawan Berawan Berawan<br />
2 Jakarta Utara Berawan Berawan<br />
Berawan dan hujan<br />
ringan<br />
3 Jakarta Selatan Berawan<br />
Berawan dan hujan Berawan dan hujan<br />
ringan kadang sedang<br />
ringan<br />
5
C U A C A<br />
NO L0KASI<br />
Pagi<br />
(00.05 – 12.00)<br />
Siang<br />
(12.05 – 18.00)<br />
Malam<br />
(18.05 – 24.00)<br />
4 Jakarta Timur Berawan<br />
Berawan dan hujan Berawan dan hujan<br />
ringan<br />
ringan<br />
5 Jakarta Barat Berawan<br />
Berawan dan hujan Berawan dan hujan<br />
ringan<br />
ringan<br />
6 Kep. Seribu Berawan Berawan<br />
Berawan dan hujan<br />
ringan<br />
7 Bogor<br />
Berawan dan hujan Berawan dan hujan Berawan dan hujan<br />
ringan<br />
ringan - sedang ringan kadanf sedang<br />
8 Tangerang Berawan<br />
Berawan dan hujan Berawan dan hujan<br />
ringan<br />
ringan<br />
9 Depok Berawan<br />
Berawan dan hujan Berawan dan hujan<br />
ringan - sedang<br />
ringan<br />
10 Bekasi Berawan Berawan Berawan<br />
Keterangan :<br />
- Hujan Ringan : 1.0 – 5.0 mm/jam 5 – 20 mm/hari<br />
- Hujan Sedang : 5.0 – 10 mm/jam 20 – 50 mm/hari<br />
- Hujan Lebat : 10 – 20 mm/jam 50 – 100 mm/hari<br />
- Hujan Sangat Lebat : > 20 mm/jam > 100 mm/hari<br />
Peringatan Dini : Waspada terhadap potensi hujan ringan - sedang yang disertai kilat/petir<br />
dan angin kencang berdurasi singkat pada sore dan malam hari terutama di<br />
wilayah Jakarta Selatan, Depok dan Bogor.<br />
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika<br />
8. Prakiraan Gelombang Tinggi<br />
Prakiraan gelombang tinggi untuk Hari Rabu, 14 <strong>Oktober</strong> <strong>2009</strong> pukul 19.00 WIB hingga Hari<br />
Kamis, <strong>15</strong> <strong>Oktober</strong> <strong>2009</strong> pukul 07.00 WIB, sebagai berikut :<br />
• 2.0 – 3.0 m : Perairan barat Mentawai hingga Lampung, Selat sunda bagian Selatan.<br />
Perairan selatan Jawa.<br />
Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika<br />
VII. Lain-lain<br />
• Telah terjadi gempa Tektonik Pada hari Selasa, 13 <strong>Oktober</strong> <strong>2009</strong> pukul 18:38:07 WIB dengan<br />
kekuatan 6.2 SR pada kedalaman 18 Km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 2.94 LU<br />
dan 128.08 BT (195 km Tenggara Melonguane– Sulut). Gempa dirasakan lemah dengan<br />
intensitas singkat di wilayah Kabaruan. Gempa tersebut tidak berpotensi TSUNAMI dan<br />
sampai saat ini belum diperoleh informasi dampak gempa terhadap lingkungan ataupun<br />
korban jiwa, kondisi masyarakat masih aman.<br />
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika<br />
Pengawas,<br />
Jakarta, <strong>15</strong> <strong>Oktober</strong> <strong>2009</strong><br />
Ketua Kelompok Piket,<br />
Drs. Eko Budiman, MM<br />
Drs. Ely Siyono, MM. M.Si<br />
6