17.05.2014 Views

Teknologi dalam arkeologi - PDII – LIPI

Teknologi dalam arkeologi - PDII – LIPI

Teknologi dalam arkeologi - PDII – LIPI

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Seri Warisan Budaya Sumatera Bagian Utara NO. 0611<br />

TEKNOLOGI<br />

DAJLAM ARKEOLOGK<br />

Dewan Redaksi<br />

Ketua<br />

Anggota<br />

: Lucas partanda Koestoro, DEA<br />

: ElY Soedewo, 5.S., M.Hum.<br />

Ora. Nenggih Susilowati<br />

Eny Chrislyawaly, S.Si<br />

ISBN 978-979-98772-7-7<br />

Cetakan Pertama 2011<br />

Penata Letak & Sampul: Taufiqurrahman Setiawan<br />

Penerbit:<br />

Balai Arkeologi Medan<br />

JI. 5eroja Raya Gg. Arkeolgi No. 1<br />

Meclan Tuntungan, Medan 20134<br />

Telp. (061) 8224363,822436 Fax. (061) 8224365<br />

E-mail: balacmedan@yahoo.com<br />

Website: www.balai-arkeolog;·medan.web.id<br />

Bala! Arkeologi Medan adalah Unit Pelaksana Teknis eli lingkungan Kementerian Kebudayaan dan<br />

Parfwisata. 6erkedudukan eli bawal'1 dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Pusat Penelitian<br />

dan Pengembangan Arkeologi Nasional, Balai Arkeologi Medan mempunyai tugas melaksanakan<br />

penelitian eli bidang <strong>arkeologi</strong> di wilayah ke~anya yang meJiputi Prov;ns; Nanggroe Aceh Darussalam,<br />

Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Barat, dan Provinsl Sumatera Utara. Dalam melaksanakan tugas<br />

dimaksud, Balai Arkeologi Medan menyelenggarakan fungsi: a. melakukan pengumpulan, perawatan,<br />

pengawetan, dan penyajian benda yang bernilai budaya dan ilmiah yang bemubungan dengan<br />

penelitian <strong>arkeologi</strong>i b. melakukan utUsan perpustakaan, dokumentasi, dan pengkajian ilmiah yang<br />

berhubungan dengan hasil penelitian <strong>arkeologi</strong>; c. memperkenalkan dan menyebartuaskan has;1<br />

penelitian <strong>arkeologi</strong>; d. melakukan bimbingan edukatif kultural kepada masyarakat tentang benda yang<br />

bemilai bOOaya dan i1miah yang bemubungan dengan <strong>arkeologi</strong>. Berkenaan dengan hal tersebut maka<br />

dapat dikatakan bahwa bJdClng garapan Balaf ArkeolOgl Medan adalah peninggalan budaya dan<br />

situsnya dengan tujuan sejarah dan nUai sejarah budaya bangsa. Untuk mencapai itu maka<br />

rnetodejprosedur kerjanya <strong>dalam</strong> penelitian adalah pengumpulan dan analisis data seTta interpretasi<br />

sejarah. Adapun ke(uaran yang diharapkan berupa proposisi sejarah bOOaya bangsa dan layanan<br />

informasi <strong>arkeologi</strong>s yang diharapkan mampu dipergunakan bagi berbagai kepentingan,<br />

eover: Pengrajin tembikar di Galo Gandang, Lima Pu/uh Kom, Sumatera Sarat; Penenun di<br />

Meat, Pulau Samosir, Sumatera Utara.


DAFTAR lSI<br />

)aftar lsi<br />

)engantar ,........................... ii<br />

)efri Elias Simatupang<br />

'emberdayaan Mitos Spiritisme Pada Boneka Siga/e-Ga/e Sebagai<br />

Jaya Tarik Wisatawan di Pulau Samosir 1<br />

)yah Hidayati<br />

'l,ekonstruksi <strong>Teknologi</strong> Pembuatan Deureuham 15<br />

Eny Christvawatv<br />

reknologi Tradisional Pembuatan Tenun di Minangkabau'<br />

;umatera Barat. .. , , ,........... 37<br />

ErySoedewo<br />

Fungsi Praktis dan Simbolis Unsur-Unsur Penyusun Benda-Benda<br />

Perunggu dari Padang Lawas dan Simangambat................................. 55<br />

Ketut Wiradnyana<br />

Pengolahan Siput Sebagai Bahan Pangan: Kebudayaan Prasejarah<br />

dan Masa ke Masa 67<br />

Nenggih Susilowati<br />

Perala tan Pengolahan Pangan Tradisional di Andaleh, Sumatera Barat,<br />

Jejak Teknoiogi Masa Lalu ~ ; '.............. 81<br />

losarium , ,............•....;................................ 100<br />

.._ _.._ _ _."."..- " _(<br />

)- ----­


PENGANTAR REDAKSI<br />

Pada penerbitan kali inl kita berbicara tentang teknologi <strong>dalam</strong> kajian <strong>arkeologi</strong>.<br />

Sejak masa prasejarah manusia menunjukkan kemampuan <strong>dalam</strong><br />

memanfaatkan bahan-bahan yang disediakan oleh alam. Awalnya segala<br />

peralatan untuk menunjang kehidupan manusia dibuat dengan sederhana<br />

sekedar memenuhi tUjuan penggunaannya sepertl kapak batu untuk berburu.<br />

<strong>Teknologi</strong> manusia pada tingkat awal mengutamakan segi praktis, makin lama<br />

makin menlngkat sehingga bentuknya makin sempurna. Peralatan yang dlbuat<br />

juga serr.okin varlatlf untuk menunjang kehidupan sehari-harl. Tidak hanya<br />

senjata untuk berburu saja yang diciptakan, tetapi juga peralatan lain sepertl<br />

pakalan dart kulit kayu, anyam-anyaman, serta temblkar untuk memasak dan<br />

menyimpan makanan. Ketika manusia sudah mengenal iogam sebagai bahan,<br />

maka berbagai peralatan juga dlciptakannya untuk menunjang kehidupannya,<br />

tldak hanya peralatan yang berfungsl praktis tetapi juga peralatan yang<br />

berfungsl sakra!. Berbagal peralatan untuk sarana upacara religi dan perhiasan<br />

juga dibuat dengan bahan logam seperti perunggu dan emas.<br />

Demikian selanjutnya perkembangan teknologi tidak pernah berhenti dari masake<br />

masa. Sebagian teknologi yang dikenal dari masa prasejarah dikembangkan<br />

hingga masa sejarah. Kemajuan teknologi masa sejarah juga diakibatkan<br />

adanya kontak-kontak dengan bangsa asing, sehingga menghasilkan teknologi<br />

yang baru, yang memperkaya budaya bangsa. Pada masa sejarah seiring<br />

berdirinya kerajaan-kerajaan di Nusantara dan kontak-kontak perdagangan<br />

yang terjalin dengan bangsa asing, juga turut meningkatkan kemampuan<br />

teknologi masyarakat Nusantara. Adanya kelompok-kelompok masyarakat<br />

dengan keahlian tertentu yang disebut pandai/pande menggambarkan<br />

perkembangan teknologi pada masa itu. Demikian juga sebutan mpu untuk<br />

orang yang dianggap ahli terutama <strong>dalam</strong> pembuatan senjata logam.<br />

Dalam kesempatan ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai<br />

teknologi dari kacamata arkeologl melalu; tufisan-tulisan yang disajikan <strong>dalam</strong><br />

buku ini. Defri Elias Simatupang melalui teknologi komunikasi mencoba untuk<br />

mengupas tentang Pemberdayaan mitos spiritisme pada boneka Sigale-gale<br />

sebagai dayatarik wisatawan di Pulau Samosir. Kemudlan Dyah Hidayati<br />

membuat Rekonstruksi tentang teknologi pembuatan mata uang Oeureuham<br />

yang banyak ditemukan di wllayah Nanggroe Aceh Darussalam. Juga karya Eny<br />

Christyawaty mengupas tentang <strong>Teknologi</strong> tradisional pembuatan tenun di<br />

Minangkabau, Sumatera 8arat yang diketahui telah berlangsung sejak masa<br />

pemerintahan Kolonial Belanda. Selanjutnya Ery Soedewo membahas tentang<br />

benda-benda perunggu pada masa Hindu-Buddha di Sumatera Utara melalui<br />

artikel berjudul Fungsi praktis dan simbolis unsur-unsur penyusun benda-benda<br />

perunggu dari Padang Lawas dan Simangambat. Ketut Wiradnyana melalui sisa


makanan manusia prasejarah membahas tentang Pengolahan siput sebagai<br />

bahan pangan: Kebudayaan prasejarah dari masa ke masa. Sebagai penutup<br />

Nenggih Susllowati melalul tulisan Peralatan pengolahan pangan tradisional di<br />

Andaleh, Sumatera Barat, jejak teknologi masa lalu menguraikan ten tang<br />

tekn61og1 pembuatan peralatan lumpang dan tembikar berdasarkan data<br />

<strong>arkeologi</strong> dan etnografl.<br />

Demlkianlah, semoga terbltan kali ini bermanfaat bagi sldang pembaca, dan<br />

kami tetap berharap mendapat masukan untuk kemajuan penerbitan pada edisi<br />

berikutnya. Selamat membaca.<br />

Dewan Redaksi.<br />

._ __.._.. - _- .._ _ _..__ _ _-{ III l--..··....- --.-...--..-....-..--..--.....---­

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!