kaledoskop direktorat pendidikan agama islam - Pendis kemenag RI
kaledoskop direktorat pendidikan agama islam - Pendis kemenag RI
kaledoskop direktorat pendidikan agama islam - Pendis kemenag RI
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
PROGRAM<br />
KEGIATAN<br />
DIREKTORAT<br />
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM<br />
KEMENTE<strong>RI</strong>AN AGAMA<br />
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM<br />
DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM<br />
TAHUN 2013
PENYELENGGARAAN PROGRAM<br />
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU (PKG) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM<br />
Kegiatan belajar mengajar PAI pada sekolah masih sangat miskin dalam konteks<br />
model pembelajaran dan penguasaan materi. Atas dasar ini, salah satu bentuk<br />
fokus pembinaan yang dilakukan oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam kepada<br />
guru <strong>pendidikan</strong> <strong>agama</strong> Islam adalah dengan menggulirkan program Peningkatan<br />
Kompetensi Guru (PKG).<br />
Program PKG bertujuan untuk meningkatkan skill Guru Pendidikan Agama Islam<br />
sehingga memiliki kemampuan dan komitmen nggi dalam penyelenggaraan PAI di<br />
sekolah dan meningkatkan kemampuan GPAI dalam menciptakan budaya sekolah<br />
(kultur sekolah) yang kondusif bagi terbinanya kemampuan peserta didik yang<br />
dapat mengintegrasikan <strong>agama</strong>, baik dalam hal pemahaman, penghayatan maupun<br />
perilaku sehari-hari. Pada tahun 2012 Dit. PAI telah melibatkan 17.500 GPAI dalam<br />
program PKG sebagai peserta yang tersebar di 33 propinsi.<br />
Dalam pelaksanaanya kegiatan tersebut bekerjasama dengan 118 Perguruan Tinggi.<br />
Pada tahun anggaran 2013 program Peningkatan Kompetensi Guru (PKG) yang<br />
dibiayai dengan anggaran ABPN sejumlah 600 orang, sedangkan dari APBNP diperkirakan<br />
mencapai 46.405 orang.<br />
Kegiatan yang fokus pada pengembangan bahan ajar, strategi dan inovasi pembelajaran,<br />
pengembangan media pembelajaran melalui TIK, pengembangan evaluasi<br />
pembelajaran PAI dan pengembangan Penelian Tindakan Kelas (PTK) di desain<br />
dalam 3 kegiatan, yakni workshop/pembekalan, bimbingan teknis<br />
(pendampingan), dan evaluasi hasil penugasan (produk).<br />
Adapun model pendekatan yang digunakan dalam Program Peningkatan Kompetensi<br />
Guru (PKG) adalah andragogy learning, parcipatory learning dan student<br />
acve learning.
PROGRAM BANTUAN DAN BEASISWA<br />
PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN<br />
Dalam peningkatan mutu <strong>pendidikan</strong> <strong>agama</strong> Islam dibutuhkan peran pendidik<br />
yang profesional. Dalam proses belajar mengajar, guru menempa posisi<br />
penng dan menjadi penentu, berhasil daknya pencapaian tujuan suatu proses<br />
pembelajaran sangat bergantung pada guru. Selain itu sarana dan prasaran<br />
pendukung juga memberikan andil dalam upaya peningkatan mutu <strong>pendidikan</strong><br />
<strong>agama</strong> Islam.<br />
Melihat betapa penngnya posisi guru dan sarana pendukung dalam<br />
peningkatan mutu <strong>pendidikan</strong> <strong>agama</strong> Islam maka Direktorat Pendidikan Agama<br />
Islam telah mengembangkan program bantuan dan beasiswa.<br />
Ada beberapa jenis bantuan yang diberikan Dit. PAI, diantaranya; Bantuan<br />
oprasional untuk organisasi profesi guru (FKG PAI, KKG PAI, MGMP PAI),<br />
Pokjawas PAI, bantuan sarana untuk seluruh jenjang, dan bantuan peningkatan<br />
kompetensi dan wawasan untuk tenaga pendidik dan ke<strong>pendidikan</strong>.<br />
Sementara program beasiswa diberikan kepada guru PAI/calon pengawas.<br />
Pada tahun 2012 guru PAI/calon pengawas yang mendapatkan beasiswa S2<br />
berjumlah 600 orang, sementara untuk beasiswa S1 (on going) berjumlah 5.660<br />
orang. Diharapkan dengan program ini akan mendorong dan memberikan<br />
semangat dalam upaya peningkatan kualitas PAI di sekolah, yang selanjutnya<br />
dapat menunjang pembelajaran PAI pada sekolah.<br />
Kebijakan Direktorat Pendidikan Agama Islam untuk program bantuan<br />
beasiswa rekruitmen baru tahun 2013 diperuntukkan bagi 200 orang Calon<br />
Pengawas Pendidikan Agama Islam pada Sekolah.
SERTIFIKASI TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN<br />
Serfikasi guru merupakan pemenuhan kebutuhan untuk meningkatkan<br />
kompetensi professional guru. Oleh karena itu, proses serfikasi dipandang<br />
sebagai bagian esensial dalam upaya memperoleh serfikat kompetensi<br />
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.<br />
Sebagaimana diketahui bahwa serfikasi guru merupakan upaya peningkatan<br />
mutu guru, yang dibarengi dengan peningkatan kesejahteraannya. Hal<br />
ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu <strong>pendidikan</strong><br />
di Indonesia secara berkelanjutan. Bentuk peningkatan kesejahteraan guru<br />
berupa tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok bagi guru yang memiliki<br />
serfikat pendidik (ini berlaku bagi PNS maupun swasta), merupakan dua hal<br />
yang terkait. Meski demikian tujuan utamanya ialah peningkatan mutu guru<br />
itu sendiri, sedangkan kesejahteraan menjadi unsur pendorong pencapaian<br />
hal tersebut.<br />
Dari tahun 2007 sampai 2012 Guru Pendidikan Agama Islam dan Pengawas<br />
PAI yang telah mengiku program serfikasi berjumlah 128.367 orang yang<br />
terdiri dari GPAI SD berjumlah 88.076 orang, GPAI SMP 17.974 Orang, GPAI<br />
SMA 7.688 Orang, GPAI SMK 3.717 Orang, Pengawas PAI 4.936 Orang, dan SLB<br />
17 Orang.<br />
Sedangkan alokasi program serfikasi untuk tahun anggaran 2013 diperkirakan<br />
mencapai 23.000 orang GPAI dan Pengawas.
APRESIASI GURU PAI, PENGAWAS PAI DAN<br />
KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI<br />
Salah satu program penng Direktorat Pendidikan Agama Islam, Direktorat<br />
Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama <strong>RI</strong> tahun 2012, adalah kegiatan<br />
Apresiasi Guru Pendidikan Agama Islam, Pengawas PAI dan Kepala Sekolah yang<br />
berprestasi. Pemberian apresiasi ini sebagai upaya memovasi guru PAI,<br />
Pengawas PAI dan Kepala Sekolah agar menjadi pendidik dan tenaga pendidik<br />
yang profesional, memiliki keseluruhan kompetensi sebagaimana dipersyaratkan<br />
dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2009 tentang Standar Nasional Pendidikan.<br />
Melalui kegiatan ini pula diharapkan guru PAI, Pengawas PAI dan Kepala<br />
Sekolah senanasa terdorong untuk mempersiapkan diri, dan terus meningkatkan<br />
wawasan dan kemampuannya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.<br />
Secara khusus tujuan pemberian apresiasi ini untuk mendorong dan meningkatkan<br />
movasi dan profesionalisme guru PAI, dan Pengawas PAI dalam<br />
melaksanakan tugas, memberikan apresiasi dan penghargaan kepada guru PAI,<br />
Pengawas PAI dan Kepala Sekolah yang memiliki kompetensi, dedikasi, dan prestasi<br />
dalam menjalankan tugas sebagai pendidik dan tenaga ke<strong>pendidikan</strong> dalam<br />
meningkatkan mutu Pendidikan Agama Islam.<br />
Program apresiasi untuk GPAI dan Pengawas yang kreaf dan inovaf pada<br />
tahun 2013 masih menjadi program unggulan pada Direktorat Pendidikan Agama<br />
Islam.
PENTAS PAI<br />
Salah satu program Direktorat Pendidikan Agama Islam, adalah meneylenggarakan<br />
Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Isam (PENTAS PAI)<br />
SD, SMP, SMA/SMK. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan<br />
kepada siswa dilingkungan sekolah dalam rangka mengembangkan dan<br />
mengekspresikan minat, bakat dan kemampuan nya di bidang PAI, juga sebagai<br />
upaya membangun aspek Emional Quoent (EQ) dan aspek Spritual Quoent<br />
(SQ).<br />
Kegiatan Pentas PAI disamping sebagai apresiasi, juga diharapkan menjadi<br />
movasi bagi siswa dalam mengiku Pendidikan Agama Islam secara keseluruhan<br />
dan secara khusus memovasi siswa untuk mengembangkan bakat<br />
keterampilan dan seni Agama Islam, dalam rangka mewujudkan budaya<br />
keber<strong>agama</strong>an di sekolah, yang pada gilirannya dapat meningkatkan keimanan,<br />
ketaqwaan dan akhlaq mulia.<br />
Mata lomba yang dilombakan dalam Pentas PAI diantaranya; ngkat SD<br />
manampilkan lomba Membaca Al Qur`an-Sarilawah dan Pidato, untuk SMP<br />
manampilkan lomba Cerdas Cermat PAI dan Pidato, untuk SMA/SMK menampilkan<br />
lomba Nasyid. Adapun untuk tahun 2011 ada tambahan macam lomba<br />
untuk ngkat SMA/SMK yakni Khutbah Jumat.<br />
Dengan kegiatan tersebut diharapkan membangkitkan minat dan gairah<br />
peserta didik di bidang ke<strong>agama</strong>an.<br />
Program pemberdayaan kesiswaan pada tahun anggaran 2013 akan disatukan<br />
dalam satu program nasional, yaitu PENTAS PAI Nasional Tahun 2013<br />
yang rencana pelaksanaanya di Jakarta.
PEMBERDAYAAN ROHIS<br />
Rohani siswa (rohis) di sekolah sangat penting keberadaannya. Ia merupakan<br />
wadah untuk belajar, meperdalam sekaligus meng-aflikasikan nilai-nilai ke<strong>islam</strong>an<br />
yang telah didapat di dalam kelas dan lingkungan sekolah. selain itu, rohis juga<br />
dapat menjadi penggerak lahirnya semangat keber<strong>agama</strong>an.<br />
Pemberdayaan Rohis sesungguhnya bagian dari upaya mengkader generasi<br />
bangsa agar siap dan mampu melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan dinegeri<br />
ini. Terlebih ditengah masih maraknya kekerasan yang melibatkan pelajar sebagai<br />
generasi bangsa, seperti tawuran, seks bebas dan narkoba yang sudah merasuki<br />
dunia pelajar.<br />
Maka Rohis sebagai wadah siswa untuk belajar, memperdalam sekaligus<br />
berdakwah dalam lingkungan sekolah harus tampil kedepan, memberikan contoh<br />
kepada siswa lain. Ini penting dan sangat strategis karena dengan memberikan<br />
tauladan akan lebih mudah merangkul teman yang lain. Oleh karena Direktorat<br />
Pendidikan Agama Islam memberikan pemantapan kepada Rohis diantaranya<br />
dengan memberikan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK).<br />
Program ROHIS untuk tahun anggaran 2013 dilaksanakan yang di- sesuaikan<br />
dengan jumlah anggaran yang tersedia pada APBN 2013, akan tetapi belum sampai<br />
pada tingkat Nasional., mengingat besarnya biaya dari pelaksanaan program tersebut.
APRESIASI PENDIDIKAN ISLAM<br />
Dalam upaya meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertaqwa,<br />
dan berakhlak mulia Dit. PAI merancang berbagai program pembinaan<br />
guna meningkatkan kualitas Pendidikan Agama dan <strong>pendidikan</strong> Ke<strong>agama</strong>an. Salah<br />
satu program tersebut adalah Apresiasi Pendidikan Islam (API) yang dilaksanakan<br />
pada tanggal 9-11 Desember 2012 bertempat di Hotel Borobudur Jakarta.<br />
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan apresiasi/penghargaan kepada<br />
Pemerintah Daerah Provinsi-kabupaten/kota yang memiliki kepedulian dan<br />
komitmen yang nggi terhadap peningkatan mutu Pendidikan Agama dan Pendidikan<br />
Ke<strong>agama</strong>an. Apresiasi adalah sebuah bentuk respons yang mempunyai<br />
hubungan mbal balik antara dua pihak yang saling berkaitan dalam suatu ruang<br />
hasil karya, bisa berupa hasil abstrak maupun hasil berupa fisik.<br />
Sasaran dari apresiasi <strong>pendidikan</strong> Islam ini adalah Pemerintah Daerah ngkat<br />
Provinsi dan kabupaten/kota yang memiliki kepedulian dan komitmen yang nggi<br />
terhadap peningkatan mutu, akses, dan daya saing <strong>pendidikan</strong> Agama Islam<br />
dan <strong>pendidikan</strong> ke<strong>agama</strong>an.<br />
Dengan adanya apresiasi kepada pihak yang memiliki komitmen terhadap<br />
peningkatan mutu <strong>pendidikan</strong> <strong>agama</strong> Islam ini diharapkan terwujudnya peningkatan<br />
mutu, akses, dan daya saing dalam penyelenggaraan <strong>pendidikan</strong> <strong>agama</strong><br />
Islam dan <strong>pendidikan</strong> ke<strong>agama</strong>an di provinsi dan kabupaten/kota. Meningkatnya<br />
kepedulian dan komitmen Pemerintah Daerah kabupaten/kota terhadap peningkatan<br />
mutu, akses, dan daya saing <strong>pendidikan</strong> <strong>agama</strong> Islam dan <strong>pendidikan</strong><br />
ke<strong>agama</strong>an; meningkatnya citra <strong>pendidikan</strong> <strong>agama</strong> Islam dan <strong>pendidikan</strong> ke<strong>agama</strong>an.
GEBYAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM<br />
PADA PAUD/TK<br />
Dalam upaya mewujudkan tujuan <strong>pendidikan</strong> nasional yakni generasi yang<br />
beriman, bertakwa dan berakhlak mulia maka perlu mengopmalkan kegiatan<br />
ekstrakulikuler PAI pada Paud/TK. Ekskul PAI ini sangat penng dalam rangka<br />
memberikan tambahan pengetahuan, pemahaman, pengalaman dan keterampilan<br />
pada peserta didik. Jelas Dr. Amin Haedari, M.Pd dalam acara Gebyar Pendidikan<br />
Islam Taman Kanak-Kanak 2012 yang diselenggarakan di Masjid At-Tin, Kompleks<br />
TMII, Jakarta Timur.<br />
Kegiatan yang bertujuan untuk memberiakan kesempatan kepada peserta didik<br />
dalam mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat<br />
dan minat seap peserta didik sesuai dengan situasi, kondisi dan potensi<br />
sekolah yang bersangkutan. Dengan kegiatan Gebyar Pendidikan Agama Islam ini<br />
diharapkan dapat membentuk sikap, mental, sporfitas, kejujuran serta ukhuwah<br />
Islamiyah antar sesama.<br />
Ada beberapa macam lomba dalam kegiatan Gebyar PAI tersebut, diantaranya;<br />
Membaca Surat Pendek, Manasik Haji, Mewarnai Kaligrafi, Adzan-Isqomah,<br />
Menari Islami, Senam Ceria, Mendongeng Islami dll.<br />
Pada tahun 2013 pelaksanaan Gebyar PAI pada PAUD/TK akan dirubah menjadi<br />
Pentas PAI pada PAUD/TK secara prinsip dak ada perbedaan mendasar hanya<br />
pada macam lomba yang direncanakan dalam Pentas PAI Paud/TK terdapat 5<br />
macam lomba, yakni lomba adzan, lomba kaligrafi <strong>islam</strong>, prakk shalat, hafalan<br />
surah pendek dan mewarnai. Pada kegiatan tersebut rencananya akan melibatkan<br />
siswa Paud/TK dari Jabodetabek yang berjumlah 500 siswa
TEMU PAKAR<br />
Ada beberapa Permasalahan yang muncul belakangan ini berkaiatan dengan<br />
<strong>pendidikan</strong> <strong>agama</strong> Islam, yakni terjadinya distorsi dalam <strong>pendidikan</strong> <strong>agama</strong> Islam.<br />
Berdasarkan beberapa hasil penelian seper LaKip (2010), PPIM (2008) yang<br />
menyebutkan lebih dari 65% guru PAI memiliki kecenderungan berpikiran radikal.<br />
Munculnya paham radikalisme sudah pas merusak citra PAI itu sendiri. Selain<br />
itu, kondisi ini juga diperburuk dengan keterlibatan siswa sekolah dalam beberapa<br />
aksi terorisme di tanah air.<br />
Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama <strong>RI</strong> telah melakukan<br />
berbagai terobosan baik dalam pengembangan kurikulum maupun pembinaan<br />
PAI. peran Direktorat PAI menjadi sangat signifikan dalam rangka mengembangkan<br />
<strong>pendidikan</strong> <strong>agama</strong> dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.<br />
Dirasa perlu untuk menghimpun pandangan para pakar <strong>pendidikan</strong> Islam guna<br />
mewujudkan Pendidikan Agama Islam yang ramah dan damai dalam bingkai<br />
Keindonesiaan. Hadir dalam acara tersebut diantaranya; Dr. Amin Haedari, M.Pd,<br />
Prof. Nur Syam, Prof. Azyumardi Azra, Prof. Dr. KH. Tholchah Hasan, Prof. Atho<br />
Mudzhar, Prof. Dr. Amin Abdullah dll.<br />
Diharapkan kegiatan Temu Pakar Pendidikan Agama Islam akan dapat dirumuskan<br />
pandangan para pakar <strong>pendidikan</strong> Islam yang akan dijadikan arah kebijakan<br />
pengembangan Pendidikan Agama Islam.<br />
Untuk tahun 2013 program yang menghadirkan para pakar <strong>pendidikan</strong> dari<br />
berbagai elemen ini akan terus dilanjutkan, sehingga program PAI akan lebih<br />
meningkat dengan adanya ide cemerlang dari pakar <strong>pendidikan</strong>.
KEBIJAKAN USBN PAI<br />
Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) diantara<br />
fungsinya adalah sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja satuan <strong>pendidikan</strong><br />
sekaligus pemetaan berdasarkan pencapaian belajar. Dengan diselenggarakannya<br />
USBN PAI mengagkat kewibawaan PAI, bukan hanya dimata guru dan siswa namun<br />
juga masyarakat luas.<br />
USBN PAI adalah merupakan upaya untuk meningkatkan kewibawaan PAI yang<br />
pada akhirnya memberikan semangat baru bagi para guru <strong>agama</strong> Islam dan siswa<br />
untuk belajar PAI. Hal ini penting terlebih lagi ditengah adanya pemberitaan bahwa<br />
PAI di sekolah tidak menarik. USBN PAI diharapkan bisa memberikan gairah<br />
atau semangat. Hal ini merupakan peluang bagi guru <strong>pendidikan</strong> <strong>agama</strong> Islam untuk<br />
menggairahkan PAI di sekolah.<br />
Supaya soal itu berkualitas perlu dibuat kisi-kisi, sesungguhnya keberhasilan<br />
melakukan penilaian dilihat dari berbagai aspek, antara lain: kualitas soal, oleh<br />
karenanya penyusunan kisi-kisi intinya adalah menentukan kualitas instrumen<br />
penilaian yang akan kita lakukan.<br />
Kegiatan ini juga menjadi sangat penting karena kegiatan ini merupakan mandat<br />
konstitusi tentang penyelenggaraan ujian yang harus mengacu pada pemenuhan<br />
standar nasional sebagaimana yang ditetapkan dalam Permendiknas No. 22<br />
Tahun 2006 tentang Standar Isi, dan Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang<br />
Standar Kompetensi Lulusan.<br />
Dengan terbitnya PP No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas PP No. 19<br />
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, kebiajakan tentang USBN PAI<br />
akan disesuaikan yang mengacu pada PP tersebut.
RAPAT KOORDINASI<br />
Direktorat Pendidikan Agama Islam telah menetapkan kebijakan pengembangan<br />
program <strong>pendidikan</strong> <strong>agama</strong> Islam yang mencakup ga tema utama yakni<br />
peningkatan kualitas hasil belajar, peningkatan kualitas ketenagaan, serta<br />
penguatan kelembagaan dan kerjasama. Jelas Dr. Amin Haedari, M.Pd, Direktur<br />
Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian<br />
Agama <strong>RI</strong> dalam acar Rakor Sinkronisasi Program PAI.<br />
Program penguatan kelembagaan yang telah dilaksanakan melalui Rapat<br />
Koordinasi diantaranya melibatkan para pejabat daerah, seper Kanwil, Kandepag,<br />
Kabid dan Kasi Mapenda, Dinas <strong>pendidikan</strong> provinsi dan Kab/kota dan<br />
juga organisasi profesi guru <strong>pendidikan</strong> <strong>agama</strong> Islam, seper FKG, KKG, MGMP<br />
dan juga Pokjawas PAI. Dengan adanya rapat koordinasi diharapkan programprogram<br />
yang telah dirancang oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam dapat<br />
terwujud dengan baik.<br />
Adapun Rapat Koordinasi yang telah dilaksanakan diantaranya; Rakor<br />
Penyusunan Program, Rakor Sinkronisasi Program, Akurasi dan Finalisasi Program,<br />
Sosialisasi Kebijakan Program yang melibatkan unsur dari Kanwil Kemenag,<br />
Kan<strong>kemenag</strong> Kab/Kota, Dinas Pendidikan, Kemendikbud dan Kemendagri.
O<strong>RI</strong>ENTASI PENINGKATAN<br />
KEMAMPUAN MANAJE<strong>RI</strong>AL<br />
Direktorat Pendidikan Agama Islam menggelar kegiatan Orientasi Peningkatan<br />
Kampuan Manajerial. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayanan<br />
<strong>pendidikan</strong> <strong>agama</strong> Islam.<br />
Pengembangan sumber daya manusia sangat penng sebab karyawan merupakan<br />
asset yang sangat penng dalam mencapai tujuan organisasi yang telah<br />
ditetapkan. Disamping itu dalam kegiatan pengembangan sumber daya manusia,<br />
perlu adanya koordinasi yang cukup baik antara seap unit kerja atau subdit yang<br />
ada di dalam Direktorat Pendidikan Agama Islam. Hal ini penng mengingat bahwa<br />
seap unit kerja lebih mengetahui kebutuhan pengembangan yang bersifat<br />
pengetahuan dan ketrampilan teknis yang berada di bawahnya. Jelas Dr. Amin<br />
haedari, M.Pd<br />
Dalam tahap pengembangan sumber daya manusia ini terdapat dua aspek<br />
kegiatan yang dak dapat dipisahkan satu sama lain, yakni kegiatan pelahan dan<br />
kegiatan pengembangan sumber daya manusia itu sendiri yang dimaksudkan agar<br />
potensi yang dimiliki pegawai dapat digunakan secara efekf.
PENGUATAN KELEMBAGAAN<br />
MELALUI POKJAWAS PAI<br />
Direktorat Pendidikan Agama Islam mengadakan pertemuan Pokjawas PAI Nasional.<br />
Pertemuan tersebut diberi nama "Temu Konsultasi Kelompok Kerja Pengawas<br />
Tingkat Nasional Pendidikan Agama Islam Tahun 2012".<br />
Pertemuan yang dilaksanakan selama 3 hari yaitu Selasa-Kamis, 29-31 Mei 2012<br />
dihadiri oleh 52 pengawas kota yang mewakili Pokjawas Kota se-Indonesia yaitu<br />
Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Kepri, Bengkulu, Jambi,<br />
Bali, Sulawesi, NTB, NTT, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Sulawesi Selatan, Sulawesi<br />
Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara,<br />
Papua, Papua Barat yang masing-masing 1 (satu) peserta; Bandar Lampung 2, Banten<br />
4, DKI Jakarta 4, Jawa Barat 4, Jawa Tengah 5, YogYakarta 3, dan Jawa Timur 4 peserta.<br />
Materi-materi yang disampaikan dalam acara tersebut antara lain: "Konsep Dasar<br />
Supervisi Pendidikan" yang disampaikan oleh Hindun Anwar selaku Widyaiswara<br />
Pusdiklat Teknis Kementerian Agama <strong>RI</strong>, "Standar Kualifikasi dan Kompetensi<br />
Pengawas PAI" yang disampaikan oleh A. Kadir Djaelani, "Pengelolaan Bantuan<br />
Beasiswa Kualifikasi GPAI dan Pengawas PAI" Oleh Kasubdit SMP Direktorat Pendidikan<br />
Agama Islam Dirjen Pendidikan Islam Kemenag <strong>RI</strong> Nifasri Muh. Nir, dan materi<br />
terakhir adalah "Peningkatan Kinerja Pengawas PAI dalam Pelaksanaan Supervisi Pendidikan<br />
Paska PMA No 2 Tahun 2012" yang disampaikan oleh Imam Tholkhah selaku<br />
Kapuslitbang Pendidikan Agama dan Ke<strong>agama</strong>an Kemenag <strong>RI</strong>.<br />
Pada tahun 2013 program pengutan kelembagaan melalui Pokjawas dengan program<br />
mensosialisasikan PMA No. 31 Tahun 2013 dan review Kep. Dirjen No. 2001<br />
tahun 2012 tentang Pedoman Pengawas PAI pada Sekolah.
PENINGKATAN KOMPETENSI GPAI<br />
MELALUI WORKSHOP / TOT<br />
Untuk melaksanakan <strong>pendidikan</strong> <strong>agama</strong> Islam yang berhasil perlu dilakukan <strong>pendidikan</strong><br />
<strong>agama</strong> yang terpadu. Keterpaduan tujuan, keterpaduan materi, keterpaduan proses.<br />
Keterpaduan tujuan berarti pencapaian tujuan <strong>pendidikan</strong> yang merupakan tanggung jawab<br />
semua pemangku kepentingan (stakeholders) <strong>pendidikan</strong>, yaitu pemerintah, kepala sekolah,<br />
guru, orang tua siswa, dan masyarakat.<br />
Keterpaduan materi ialah keterpaduan isi kurikulum yang digunakan atau materi pelajaran.<br />
Keterpaduan proses, berarti para pendidik hendaknya menyadari bahwa semua<br />
kegiatan <strong>pendidikan</strong> sekurang-kurangnya tidak berlawanan dengan tujuan <strong>pendidikan</strong> keimanan<br />
dan ketakwaan, bahkan dikehendaki semua kegiatan <strong>pendidikan</strong>membantu tercapainya siswa<br />
yang beriman dan bertakwa.<br />
Untuk sampai pada keterpaduan tersebut Direktorat Pendidikan Agama Islam telah<br />
melaksanakan berbagai macam program yang dikemas dalam bentuk workshop, diantaranya;<br />
Workshop Penguatan Bahan Ajar PAI pada Paud dan TK, Workshop Pengembangan Model<br />
Pembelajaran pada Paud dan TK, Workshop Pembelajaran PAI pada PAUD dan TK, Workshop<br />
Pengembangan <strong>pendidikan</strong> Wawasan Ke<strong>agama</strong>an melalui KKG PAI, Workshop Pengembangan<br />
Penilaian PAI SD Berbasis Afektif dan Psikomotorik, Workshop Penyusunan Soal USBN PAI pada<br />
SD, Workshop Tuntas Baca Tulis Al-Qur’an pada Siswa SD, Workshop Pengembangan Standar Isi<br />
dan Standar Kelulusan PAI SMP, Workshop Kepengawasan PAI pada SMP, Workshop penyusunan<br />
soal USBN PAI, Workhsop Penyusunan Soal Ujian PAI SMA, Workshop Finalisasi Penyusunan<br />
Soal Ujian PAI pada SMA, Workhsop Orientasi Pengelolaan PAI pada SMALB, Workshop<br />
Pengembangan Pendidikan karakter Bangsa melalui MGMP PAI SMK, Workshop Pengembangan<br />
Pembelajaran PAI pada SMK, Workshop Penyusunan Kisi-kisi Soal USBN PAI SMK, Workshop<br />
Pengembangan Kegiatan Ekskul PAI Siswa SMK dll.
VISITING GURU PAI<br />
Banyak jalan menuju Roma. Begitu pun dalam konteks peningkatan mutu <strong>pendidikan</strong><br />
<strong>agama</strong> Islam. Banyak cara yang dapat ditempuh dalam upaya meningkatkan<br />
kualitas <strong>pendidikan</strong> <strong>agama</strong> Islam, namun prioritas utama terletak pada SDM yang<br />
menangani <strong>pendidikan</strong>.<br />
Oleh sebab itu, Direktorat Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendidikan Islam Kementerian<br />
Agama <strong>RI</strong> berkomitmen secara berkesinambungan untuk terus<br />
melakukan ikhtiar, melalui beragam program dan kegiatan dalam upaya meningkatkan<br />
profesionalitas Guru Pendidikan Agama Islam pada Sekolah.<br />
Salah satu program dalam rangka peningkatan kualitas profesionalitas guru <strong>agama</strong><br />
Islam adalah melalui kegiatan visting guru <strong>pendidikan</strong> <strong>agama</strong> Islam pada<br />
sekolah. Ini adalah salah satu program baru yang yang di telurkan oleh Direktorat<br />
Pendidikan Agama Islam.<br />
Diharapkan dengan program tersebut akan memberikan nuansa baru dalam<br />
menyerap pengalaman pengelolaan pembelajaran antar sekolah dan mengambil<br />
hikmah dari pola manajemen yang diaplikasikan, sehingga diharapkan akan terjadi<br />
proses pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kompetensi guru PAI.<br />
Pelaksanaan program vising guru ini berlangsung selama 15 (lima belas) hari<br />
dengan persyaratan peserta diantaranya, minimal memiliki pengalaman mengajar 5<br />
tahun, PNS dengan pangkat/golongan minimal IIIb, menguasai model pembelajaran<br />
berbasis IT.
PAI UNGGULAN PADA SEKOLAH<br />
Pendidikan <strong>agama</strong> Islam difungsikan sebagai pembentuk akhlaqul karimah<br />
bagi peserta didik. Agar fungsi tersebut dapat tercapai maka perlu diterapkan<br />
sebuah strategi pengembangannya. Diantara strategi tersebut adalah mengembakan<br />
PAI Unggulan.<br />
PAI Unggulan pada sekolah adalah program <strong>pendidikan</strong> <strong>agama</strong> Islam yang<br />
menyelenggarakan <strong>pendidikan</strong> <strong>agama</strong> Islam di sekolah dengan memaksimalkan<br />
waktu yang tersedia selama jam pelajaran maupun di luar jampelajaran dengan<br />
didukung ketersediaan dan berfungsinya masjid sekolah, perpustakaan PAI, laboratorium<br />
PAI, dan semua warga sekolah<br />
Aspek terpenng dalam konsep PAI Unggulan adalah membangun tatanan<br />
sosio-kultur sekolah yang bernuansa Islami. Para siswa dibiasakan untuk selalu<br />
menanamkan nilai-nilai ke<strong>islam</strong>an dalam kehidupan sehari-hari, seper membiasakan<br />
salam, doa sebelum belajar, shalat berjama’ah dsb. Dengan pembiasaan<br />
tersebut diharapkan budaya sekolah yang <strong>islam</strong>i dapat terwujud.<br />
Program PAI Unggulan pada sekolah ini direncanakan akan dilaksanakan<br />
pada bulan Oktober dan Nopember 2013, selama 3<br />
(ga) tahun, yaitu tahun 2013, 2014 dan 2015.
PENGEMBANGAN PAI PADA PERBATASAN<br />
Seap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh <strong>pendidikan</strong> yang<br />
bermutu. Bahkan warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual,<br />
dan/atau sosial berhak memperoleh <strong>pendidikan</strong> khusus. Demikian pula warga<br />
negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak<br />
memperoleh <strong>pendidikan</strong> layanan khusus.<br />
Untuk memenuhi hak warga negara, pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib<br />
memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya <strong>pendidikan</strong> yang<br />
bermutu bagi seap warga negara tanpa diskriminasi.<br />
Direktorat Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian<br />
Agama <strong>RI</strong> memberikan perhaan serius terhadap pengembangan Pendidikan Agama Islam<br />
di sekolah yang berada diperbatasan.<br />
Direktorat PAI menilai pengembangan Pendidikan Agama Islam pada sekolah yang ada<br />
diperbatasan merupakan hal yang sangat strategis karena daerah-daerah perbatasan pada<br />
hakikatnya merupakan daerah terdepan sebagai pintu gerbang untuk memasuki Indonesia.<br />
Jika di analisa bahwa pokok permasalahan yang terjadi pada <strong>pendidikan</strong> di daerah perbatasan<br />
adalah masih minimnya sarana dan prasarana yang dapat menunjang proses belajar<br />
mengajar, kurangnya jumlah tenaga pendidik, rendahnya kualitas tenaga pendidik,<br />
masih sedikitnya jumlah sekolah.<br />
Berangkat dari permasalahan yang ada Direktorat Pendidikan Agama <strong>islam</strong> telah<br />
merancang beberapa program, diantaranya; Pertama, pemberian bantuan yang melipu<br />
bantuan berupa sarana/bahan ajar/ bahan prakk PAI pada sekolah bidang pembelajaran<br />
PAI, bantuan pengembangan ROHIS, dan bantuan pengembangan oragnisasi guru PAI<br />
(FKG, KKG, MGMP) dan Pokjawas. Kedua pemberian beasiswa yang melipu, beasiswa<br />
untuk guru PAI dan Pengawas PAI. Selain itu, Direktorat PAI juga memiliki program pertukaran<br />
guru PAI. Diharapkan dengan program pertukaran guru PAI tersebut akan memberikan<br />
nuansa baru dalam menyerap pengalaman pengelolaan pembelajaran antar<br />
sekolah dan mengambil hikmah dari pola manajemen yang diaplikasikan, sehingga diharapkan<br />
akan terjadi proses pengembangan dan peningkatan kapasitas dan kompetensi guru<br />
PAI.