PD Manual Bahasa.pub - Positive Deviance Initiative
PD Manual Bahasa.pub - Positive Deviance Initiative
PD Manual Bahasa.pub - Positive Deviance Initiative
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Pendekatan PKP/Pos Gizi bukan hanya mengenai udang kecil, kepiting dan<br />
sayur-sayuran. Bukan juga suatu “model” dalam artian suatu model yang<br />
menunjuk pada sesuatu yang sudah pasti. Tetapi, pendekatan ini merupakan<br />
suatu pendekatan yang fleksibel, yang tergantung pada keadaan setempat,<br />
kebiasaan yang dapat diterima secara budaya dari suatu masyarakat tersebut.<br />
Mengapa kekurangan gizi adalah suatu masalah?<br />
K<br />
ekurangan gizi menyebabkan lebih dari setengah jumlah kematian anak di<br />
seluruh dunia. Bekerja secara perlahan, terus-menerus, dan seringkali<br />
tidak terdiagnosa. Kekurangan gizi adalah situasi darurat yang membahayakan<br />
anak, wanita serta keluarga, dan pada akhirnya kelangsungan hidup seluruh<br />
masyarakat. Krisis ini sungguh nyata dan sifatnya yang terus- menerus<br />
memiliki implikasi besar terhadap masa depan desa keseluruhan. Kekurangan<br />
gizi mengarah pada kematian dan kelumpuhan anak dalam skala luas namun<br />
ia juga memiliki implikasi yang lebih besar. Dengan cara mengganggu<br />
perkembangan mental dan fisik, kekurangan gizi merampas potensi penuh<br />
seorang anak sebagai manusia. Bagi banyak anak, keadaan lapar kronis sudah<br />
menjadi jalan hidup. Bahkan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, anakanak<br />
yang memiliki berat badan kurang akan meningkatkan resiko kematian.<br />
Beberapa anak yang mengalami kekurangan gizi akan memiliki rambut yang<br />
tipis dan kemerah-merahan atau tampak lesu, apatis, serta tidak tertarik pada<br />
permainan, makanan, atau interaksi. Beberapa anak mungkin tampak menarik<br />
diri atau ragu-ragu. Namun, ada juga yang tampak normal tetapi ternyata<br />
memiliki usia yang lebih tua dibanding penampilannya. Lalu ada juga anak<br />
yang mengalami marasmik dan kwashiorkor klasik yang menampilkan gizi<br />
buruk dengan seluruh dampaknya, serta memerlukan perawatan medis<br />
secepatnya. Karena serangan yang bertahap dan prevalensi yang tinggi maka<br />
para pengasuh, keluarga, masyarakat, dan pemerintah seringkali<br />
mengesampingkan masalah kekurangan gizi. Namun, seluruh anak yang<br />
mengalami kekurangan gizi harus mengangkat bendera merah sebagai tanda<br />
dibutuhkannya dukungan keluarga dan masyarakat. Tindakan tersebut<br />
mengarah pada suatu masalah yang disebabkan oleh kurangnya makanan,<br />
distribusi makanan yang tidak tepat, pemberian pola asuh dan ASI yang tidak<br />
baik, kurangnya stimulus pada masa awal kanak-kanak, cara asuh yang tidak<br />
mencukupi, air dan sanitasi yang tercemar, serta penyakit.<br />
Gambar 0.1 memperlihatkan interaksi antara penyebab utama dan segera dari<br />
kekurangan gizi. PKP/Pos Gizi menitik beratkan pada masalah perilaku<br />
sebagai penyebab utama kekurangan gizi pada tingkat rumah tangga, seperti<br />
kebiasaan perawatan ibu dan anak yang tidak memadai, dalam rangka<br />
mengatasi dua penyebab langsung kekurangan gizi: asupan makanan yang<br />
tidak memadai dan penyakit.<br />
Konsekuensi dari kekurangan gizi ringan tidak bisa dianggap remeh.<br />
Lemahnya daya tahan tubuh seorang anak yang mengalami kekurangan gizi<br />
meruntuhkan seluruh usaha kesehatan masyarakat. Hal tersebut mengurangi<br />
manfaat dari sejumlah besar sumberdaya yang digunakan untuk memastikan<br />
bahwa tiap keluarga memiliki akses untuk mendapatkan imunisasi, oral<br />
rehydraton therapy (ORT), sanitasi, perawatan Infeksi Saluran Peranapasan<br />
Akut, malaria, serta pendidikan HIV/AIDS. Telah diketahui bahwa 83%<br />
kematian anak yang berhubungan dengan kekurangan gizi disebabkan oleh<br />
“Kita bersalah atas berbagai<br />
kekeliruan dan kekurangan,<br />
tetapi kesalahan kita yang<br />
terbesar adalah<br />
menelantarkan anak-anak,<br />
tidak mempedulikan sumber<br />
kehidupan. Kebutuhan kita<br />
dapat ditunda. Kebutuhan<br />
anak tidak dapat ditunda.<br />
Saat ini merupakan waktu<br />
terbentuknya tulang-tulang<br />
mereka, darah mereka sedang<br />
dibuat, perasaan mereka<br />
sedang berkembang. Bagi<br />
mereka kita tidak dapat<br />
menjawab “Besok”. Nama<br />
mereka adalah “Hari ini”.<br />
‘Nama Anak itu adalah Hari<br />
Ini’ oleh Gabriele Mistral<br />
Pemenang hadiah Nobel di<br />
bidang puisi dari Chili.<br />
Perilaku Khusus Positif/Panduan Pos Gizi / 11