17.06.2014 Views

(p&c) rspo 2013 yang telah direvisi

(p&c) rspo 2013 yang telah direvisi

(p&c) rspo 2013 yang telah direvisi

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

TANYA JAWAB TENTANG<br />

PRINCIPLES & CRITERIA (P&C) RSPO <strong>2013</strong> YANG TELAH DIREVISI<br />

PROSES PENINJAUAN KEMBALI P&C<br />

1. Mengapa proses peninjauan kembali P&C RSPO dilakukan setiap 5 tahun sekali?<br />

Ketika standarisasi RSPO (Principles & Criteria) disetujui pertama kali di tahun 2007, Dewan<br />

Eksekutif RSPO memutuskan untuk meninjau kembali dalam waktu 5 tahun. Untuk informasi<br />

lebih rinci tentang tujuan peninjauan kembali ini dapat melihat tulisan di situs resmi RSPO:<br />

http://www.<strong>rspo</strong>.org/blog/topic/30/transforming_the_market_-<br />

_review_of_the_generic_principles_and_criteria_of_the_<strong>rspo</strong>.<br />

Proses peninjauan kembali P&C RSPO dilakukan sesuai dengan standarisasi dari asosiasi global<br />

untuk berkelanjutan, ISEAL Alliance’s Codes of Good Practice, <strong>yang</strong> merekomendasikan bahwa<br />

sebuah standarisasi harus ditinjau kembali minimal setiap lima tahun sekali:<br />

http://www.isealalliance.org/.<br />

2. Berapa lama waktu diperlukan untuk melakukan peninjauan kembali P&C dan siapa <strong>yang</strong><br />

bertanggung jawab untuk melaksanakannya?<br />

Dewan Eksekutif RSPO memberikan mandat kepada P&C Review Task Force untuk meninjau<br />

kembali dan memperbaiki P&C guna mempertahankan relevansi dan efektivitasnya. Proses<br />

peninjauan kembali P&C dimulai pada bulan November 2011. Masukan-masukan terhadap<br />

proses peninjauan kembali P&C digalang mlalui dua kali konsultasi publik dan diskusi <strong>yang</strong><br />

dilakukan dalam empat kali pertemuan P&C Review Task Force.<br />

Untuk informasi lebih lanjut tentang proses dan kemajuan proses pengkajian ulang P&C dapat<br />

dilihat di: http://www.<strong>rspo</strong>.org/en/principles_and_criteria_review.<br />

Teks di dalam P&C <strong>yang</strong> <strong>telah</strong> <strong>direvisi</strong> disusun dan disetujui dalam banyak pertemuan dan diskusi<br />

<strong>yang</strong> melibatkan P&C Review Task Force dan Steering Group, disahkan oleh Dewan Eksekutif<br />

RSPO pada tanggal 27 Februari <strong>2013</strong>, dan kemudian diterima dan disahkan pada Extraordinary<br />

General Assembly anggota-anggota RSPO pada tanggal 25 April <strong>2013</strong>.<br />

Proses peninjauan kembali P&C RSPO difasilitasi oleh ProForest, sebuah lembagai konsultasi<br />

independen <strong>yang</strong> memiliki keahlian dalam membantu organisasi, perusahaan, pemerintahan, dan<br />

juga komunitas menemukan solusi terbaik bagi pengelolaan sumber daya alam <strong>yang</strong><br />

berkelanjutan.<br />

- 1 -


3. Siapa anggota RSPO <strong>yang</strong> tergabung dalam P&C Review Task Force?<br />

Anggota P&C Review Task Force terdiri dari anggota substantif <strong>yang</strong> berasal dari organisasiorganisasi<br />

sebagai berikut:<br />

Grower (9):<br />

Indonesia: PT Agro Indomas; SIPEF; Wilmar<br />

Malaysia: Sime Darby; Kulim (Malaysia) Berhad; Genting Plantations Berhad<br />

Negara-negara lain: New Britain Palm Oil Limited; Agropalma; SIAT SA<br />

LSM Lingkungan (4):<br />

WWF; The Zoological Society of London; Orangutan Land Trust; Conservation International<br />

LSM Sosial (4):<br />

Both Ends; Solidaridad; Oxfam International; Sawit Watch<br />

Rantai Pasokan (4):<br />

Unilever; Carrefour; Royal Dutch Shell plc; Soyuz Corporation<br />

ISI P&C YANG TELAH DIREVISI<br />

4. Penambahan signifikan apa <strong>yang</strong> dimasukkan di revisi P&C <strong>yang</strong> membuat standarisasi RSPO<br />

tetap relevan di pasar?<br />

Terdapat beberapa perubahan kriteria, indikator dan panduan <strong>yang</strong> ada <strong>yang</strong> mengklarifikasi<br />

dan meningkatkan relevansi dan efektivitas P&C. Perubahan tersebut mencakup:<br />

(a) satu kriteria baru <strong>yang</strong> mengharuskan para grower untuk meminimalisir emisi gas<br />

rumah kaca dari perkebunan <strong>yang</strong> baru<br />

(b) satu kriteria baru mengenai praktek bisnis <strong>yang</strong> getis, <strong>yang</strong> mengharuskan perusahaanperusahaan<br />

untuk memiliki serta menjalankan kebijakan <strong>yang</strong> menentang korupsi<br />

(c) satu kriteria baru <strong>yang</strong> mengharuskan bahwa kebijakan mengenai hak asasi manusia<br />

diberlakukan dan dikomunikasikan ke seluruh struktur perusahaan<br />

(d) satu kriteria baru <strong>yang</strong> menentang kerja paksa<br />

Teks digunakan di dalam P&C juga <strong>telah</strong> dipertegas, dipersingkat dan diseragamkan agar<br />

memiliki dampak dan otoritas <strong>yang</strong> lebih besar.<br />

5. Apakah penggunaan pestisida dibahas di dalam P&C <strong>yang</strong> <strong>telah</strong> <strong>direvisi</strong>?<br />

Pestisida-pestisida, termasuk paraquat, <strong>yang</strong> diklasifikasikan oleh World Health Organization<br />

(WHO) sebagai Kelas 1A atau 1B, atau tercatat oleh Konvensi Stockholm, atau tercatat Konvensi<br />

Rotterdam Convention, dilarang, kecuali di dalam situasi tertentu sebagaimana dijabarkan<br />

dalam pedoman nasional Best Practice.<br />

P&C <strong>yang</strong> <strong>telah</strong> <strong>direvisi</strong> dengan tegas menyatakan bahwa pestisida hanya dapat digunakan di<br />

dalam situasi <strong>yang</strong> “tidak membahayakan kesehatan dan lingkungan”. Pada saat larangan<br />

langsung terhadap penggunaan pestisida paraquat dibahas selama proses peninjauan kembali,<br />

sebuah jalan tengah berhasil dicapai dimana penggunaan pestisida paraquat diperbolehkan<br />

- 2 -


hanya dalam “situasi tertentu”, ketika tidak ada alternatif lain <strong>yang</strong> dapat dilakukan. Definisi<br />

dari “situasi tertentu” akan ditentukan lebih lanjut oleh proses National Interpretation atau<br />

Interpretasi Nasional <strong>yang</strong> dilakukan oleh setiap negara.<br />

Arahan dari RSPO sudah jelas: setiap grower harus berusaha untuk meminimalkan serta<br />

menghentikan penggunaan pestisida paraquat, dimana secara praktis berarti menyampaikan<br />

rencana pasti dan tenggat waktu penghentian penggunaan pestisida.<br />

Penanganan, penyimpanan, serta pembuangan pestisida secara aman, termasuk indikatorindikator<br />

baru <strong>yang</strong> mengharuskan para grower untuk berkonsultasi dengan masyarakat di<br />

sekitar perkebunan ketika mereka mengaplikasikan pestisida di melalui udara, juga <strong>telah</strong><br />

disinggung di dalam P&C.<br />

6. Apakah komponen mengenai emisi gas rumah kaca atau emisi Greenhouse Gas (GHG) juga<br />

dicantumkan di dalam P&C <strong>yang</strong> <strong>telah</strong> <strong>direvisi</strong>?<br />

Salah satu isu utama <strong>yang</strong> diangkat dalam proses peninjauan kembali P&C adalah rekomendasi<br />

dari RSPO Greenhouse Gas (GHG) Working Group. Melihat pentingnya isu GHG, dan juga<br />

tantangan-tantangan <strong>yang</strong> ada dalam menentukan kadar emisi, RSPO <strong>telah</strong> merevisi kriteria<br />

monitoring dan pelaporan emisi GHG dari operasi <strong>yang</strong> sudah ada, dan menyusun kriteria baru<br />

tentang minimalisasi emisi bersih GHG dari perkebunan baru. Akan tetapi, diakui juga bahwa<br />

emisi-emisi <strong>yang</strong> signifikan tersebut tidak dapat dimonitor sepenuhnya atau diukur secara<br />

akurat dengan menggunakan pengetahuan dan metodologi <strong>yang</strong> ada sekarang.<br />

Para grower dan pengolah juga <strong>telah</strong> menyampaikan komitmennya terhadap periode<br />

implementasi untuk mempromosikan praktik terbaik dalam pelaporan kepada RSPO, dan<br />

se<strong>telah</strong> tanggal 31 Desember 2016, kepada pelaporan publik tentang kedua kriteria tersebut.<br />

Selama periode implementasi, RSPO akan terus menyusun dan menyempurnakan mekanisme<br />

pelaporan dan pengkajian karbon.<br />

Para grower dan pengolah membuat komitmen tersebut dengan dukungan dari seluruh<br />

kelompok pemangku kepentingan <strong>yang</strong> ada di dalam RSPO. Revisi ini menunjukkan komitmen<br />

RSPO dalam menyusun persyaratan <strong>yang</strong> kredibel terkait emisi GHG.<br />

7. Apakah P&C <strong>yang</strong> <strong>telah</strong> <strong>direvisi</strong> sesuai dengan <strong>yang</strong> diharapkan dalam mempertahankan<br />

relevansi dan dampak di pasar industri minyak sawit, sebagai tolok ukur bagi praktek<br />

berkelanjutan terbaik untuk minyak sawit?<br />

Perlu diingat bahwa setiap proses peninjauan kembali P&C merupakan bagian dari sebuah<br />

proses perubahan, <strong>yang</strong> ditujukan untuk mencapai keberlanjutan sepenuhnya. Oleh karena itu,<br />

RSPO berkomitmen untuk melanjutkan perbaikan dan juga memperkuat Principles, Criteria, dan<br />

Guidance RSPO untuk tahun <strong>2013</strong> dan seterusnya. Akan tetapi untuk melakukan hal ini, RSPO<br />

perlu menjalankan wewenangnya dengan dukungan penuh dari para anggota RSPO.<br />

- 3 -


Pada dasarnya, sebuah proses <strong>yang</strong> melibatkan berbagai pemangku kepentingan merupakan<br />

sebuah proses dimana semua pihak harus memiliki konsensus tentang isu-isu utama. Sebagai<br />

konsekuensinya, setiap kelompok pemangku kepentingan harus berkompromi selama<br />

berlangsungnya proses peninjauan kembali.<br />

8. Banyak standar sertifikasi saat ini <strong>yang</strong> mengklaim <strong>telah</strong> mempertimbangkan area dengan<br />

persediaan karbon <strong>yang</strong> tinggi (high carbon stock) dan tidak adanya penanaman di lahan<br />

gambut. Mengapa RSPO belum bisa melakukan hal serupa?<br />

Selama proses peninjauan kembali P&C, beberapa usulan disampaikan untuk menerapkan<br />

pelarangan penuh terhadap penanaman sawit di lahan gambut. Tujuannya adalah untuk<br />

mengeliminasi sumber utama potensi emisi GHG dan untuk melestarikan nilai lingkungan lahan<br />

gambut tropis. Kompromi <strong>yang</strong> dihasilkan di dalam P&C <strong>yang</strong> <strong>direvisi</strong> adalah: “Penanaman<br />

secara extensif pada lahan curam, dan/atau lahan marjinal dan rapuh, termasuk lahan gambut,<br />

harus dihindari.”<br />

Kalimat ini dapat dikatakan lebih ketat dibandingkan kalimat <strong>yang</strong> tertera di P&C 2007, <strong>yang</strong><br />

tidak menyebutkan lahan gambut di dalam Kriteria. Revisinya, walaupun belum menjadi sebuah<br />

larangan langsung terhadap penanaman di lahan gambut, merupakan langkah signifikan menuju<br />

arah <strong>yang</strong> seharusnya. Interpretasi Nasional akan lebih jauh menetapkan batasan dan kontrol<br />

<strong>yang</strong> lebih spesifik.<br />

9. Sudahkan P&C <strong>yang</strong> <strong>telah</strong> <strong>direvisi</strong> mempertimbangkan implementasi secara luas di negaranegara<br />

produsen – dari Asia Tenggara hingga Congo Basin hingga Amazon dan Oceania?<br />

Kapankah Interpretasi Nasional akan dijalankan?<br />

Sebagaiman ditetapkan dalam Sistem Sertifikasi RSPO, bahwa Interpretasi Nasional harus<br />

<strong>direvisi</strong> dalam waktu 12 bulan se<strong>telah</strong> tanggal ratifikasi atau pengesahan (April 2014) agar<br />

konsisten secara penuh terhadap P&C RSPO <strong>2013</strong>. Para pemegang sertifikat diwajibkan untuk<br />

menerapkan versi baru Interpretasi Nasional dalam kurun waktu satu tahun sejak difinalisasi<br />

(April 2015).<br />

Di negara-negara <strong>yang</strong> tidak memiliki Interpretasi National, dan/atau ketika anggota <strong>telah</strong><br />

melakukan interpretasi lokal terhadap operasi mereka sendiri, P&C <strong>2013</strong> berlaku secepatnya<br />

se<strong>telah</strong> ratifikasi (Mei <strong>2013</strong>) dan akan diterapkan untuk sertifikasi baru se<strong>telah</strong> tanggal ratifikasi.<br />

Dalam kasus dimana tidak ada Interpretasi Nasional, sekretariat RSPO, sebagaimana diminta<br />

oleh RSPO P&C Review Taskforce, akan menyusun panduan umum bagi isuisu <strong>yang</strong> dipandang<br />

membutuhkan klarifikasi di dalam P&C <strong>2013</strong>.<br />

10. Bagaimana penggunaan standarisasi <strong>yang</strong> <strong>telah</strong> <strong>direvisi</strong> untuk sertifikasi petani sawit<br />

(smallholder)?<br />

Sertifikasi petani sawit merupakan adaptasi dari P&C RSPO, terutama Guidance for Independent<br />

Smallholders under Group Certification (Juni 2010), dan Guidance on Scheme Smallholders (Juli<br />

- 4 -


2009). Dokumentasi sertifikasi petani sawit juga akan ditinjau se<strong>telah</strong> P&C <strong>2013</strong> diratifikasi oleh<br />

RSPO Extraordinary General Assembly pada 25 April <strong>2013</strong>.<br />

PROSES MULTI-STAKEHOLDER<br />

11. Apakah ada perbedaan kepentingan di antara sektor selama proses peninjauan kembali?<br />

RSPO merupakan organisasi multi-stakeholder, dan dalam konteks ini merepresentasikan<br />

keinginan fundamental dari berbagai pihak <strong>yang</strong> berbeda di sektor minyak sawit, <strong>yang</strong><br />

berkumpul untuk visi <strong>yang</strong> sama. Pada akhirnya, para grower harus untuk mematuhi P&C <strong>yang</strong><br />

<strong>telah</strong> <strong>direvisi</strong> dengan menetapkan target performa <strong>yang</strong> sesuai dengan <strong>yang</strong> diharapkan oleh<br />

para pembeli minyak sawit <strong>yang</strong> ada di sepanjangn rantai pasokan.<br />

Perbedaan pendapat <strong>yang</strong> muncul bukan hanya merupakan hal <strong>yang</strong> wajar, tetapi juga<br />

merupakan faktor penting dalam mencapai titik temu <strong>yang</strong> kuat dari pertimbangan dan proses<br />

penyelarasan berbagai kepentingan <strong>yang</strong> intensif. Penekanan atas kompromi <strong>yang</strong> demikian<br />

berarti bahwa setiap hasil <strong>yang</strong> dicapai adalah hasil setiap perwakilan di RSPO dan, oleh<br />

karenanya, dapat memperkuat komitmen dan meningkatkan keberhasilan implementasi di<br />

lapangan.<br />

STANDARISASI LAINNYA<br />

12. Bagaimana RSPO akan diposisikan di antara standarisasi nasional <strong>yang</strong> ada dan sedang<br />

berkembang saat ini?<br />

Relevansi, kredibilitas dan ketahanan setiap standarisasi akan dipengaruhi oleh pasar.<br />

Standarisasi RSPO jelas berbeda dengan standarisasi nasional <strong>yang</strong> ada di negara-negara<br />

produsen. P&C RSPO akan mempertahankan relevansi dan kredibilitasnya sebagai hasil dari<br />

prosedur peninjauan <strong>yang</strong> ketat ini, <strong>yang</strong> secara efektif <strong>telah</strong> mengevolusi standarisasi<br />

keberlanjutan RSPO, dengan mendorong hubungan <strong>yang</strong> dimiliki oleh RSPO dengan seluruh<br />

sektor dalam industri minyak sawit.<br />

Standarisasi RSPO disusun melalui sebuah proses <strong>yang</strong> inklusif, melibatkan semua pemain inti<br />

<strong>yang</strong> ada di sepanjang rantai pengawasan industri minyak sawit baik secara langsung maupun<br />

tidak langsung.<br />

Standarisasi RSPO juga berlaku tidak hanya di satu negara produsen, mengakomodir adaptasi<br />

global di seluruh negara perkebunan kelapa sawit di Asia Tenggara, Amerika Latin, Afrika dan<br />

Oceania. P&C RSPO juga diaudit oleh panel <strong>yang</strong> <strong>yang</strong> beranggotakan Certification Bodies atau<br />

Badan Sertifikasi, <strong>yang</strong> terakreditasi oleh badan akreditasi independen (ASI International) –<br />

<strong>yang</strong> memberikan pengawasan lebih ketat.<br />

P&C RSPO melampaui persyaratan hukum di dua area penting: Free Prior & Informed Consent<br />

(FPIC), dan High Conservation Value (HCV). Disamping itu, RSPO juga memiliki standarisasi<br />

Supply Chain Certification untuk perdagangan dan penelusuran – dari hulu hingga hilir – <strong>yang</strong><br />

menggunakan merek dagang RSPO pada produk-produk konsumen.<br />

- 5 -


RSPO bangga sebagai katalisator bagi standarisasi nasional lainnya <strong>yang</strong> kini sedang<br />

berkembang. Tujuan utama kami adalah untuk menginspirasi dan mendorong penerimaan<br />

secara luas terhadap praktek-praktek keberlanjutan dalam produksi minyak sawit.<br />

RESOLUSI<br />

13. Apakah resolusi <strong>yang</strong> menyetujui P&C <strong>yang</strong> <strong>telah</strong> <strong>direvisi</strong> didukung sepenuhnya oleh Dewan<br />

Eksekutif RSPO dan dalam Extraordinary General Assembly <strong>yang</strong> diselenggarakan pada 25<br />

April di Kuala Lumpur, Malaysia?<br />

Ya, resolusi tersebut didukung secara penuh oleh Dewan Eksekutif RSPO. Sebanyak 222 anggota<br />

RSPO (hampir tiga kali lipat kuorum <strong>yang</strong> dibutuhkan) dari tujuh sektor, termasuk perwakilan,<br />

memberikan suaranya EGA tersebut: 213 memberikan suara mendukungstandarisasi <strong>yang</strong> <strong>telah</strong><br />

<strong>direvisi</strong>. Terdapat jumlah kehadiran peserta <strong>yang</strong> seimbang di EGA dari kelompok grower dan<br />

produsen barang-barang konsumen, sebagai dua sektor dengan perwakilan terbanyak di RSPO,<br />

diikuti oleh kelompok Processor & Trader dan sektor lain dari kelompok Ritel, Lembaga Swadaya<br />

Masyarakat (LSM) dan Bank.<br />

- 6 -

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!