24.10.2014 Views

Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian

Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian

Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

BAB V<br />

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI<br />

5.1. Penerapan Penanganan Pascapanen<br />

a. Permasalahan penerapan penaganan pascapanen sesuai Good Handling<br />

Practise (GHP) antara lain disebabkan : 1) Masih tingginya tingkat kehilangan<br />

hasil panen, 2) Mutu hasil yang masih rendah, 3) Tingkat efisiensi dan<br />

efektivitas yang masih rendah, 4) Nilai jual yang kurang kompetitif, 5) Belum<br />

adanya jaminan pasar terhadap produk yang memiliki mutu yang baik, 6)<br />

Lemahnya petani dalam mengakses informasi pasar sehingga kurang memiliki<br />

posisi tawar yang baik, 7) Rendahnya kemampuan Sumber Daya Manusia<br />

(SDM) dalam mengadopsi teknologi pascapanen, 8) Masih lemahnya fungsi<br />

kelembagaan petani/kelompok tani.<br />

b. Kegiatan Fermentasi biji kakao belum berjalan seperti yang diharapkan karena<br />

terkendala dengan perbedaan harga biji kakao fermentasi dan non fermentasi<br />

tidak signifikan. Dengan demikian diperlukan monitoring dan evaluasi untuk<br />

kegiatan fermentasi biji kakao pada tahun berikutnya.<br />

c. Penaganan pascapanen pala masih dilakukan secara tradisionil dengan hasil<br />

biji pala dan fulli kurang baik sehingga mudah tercemar hama seperti alfatoxin<br />

sebagai penyebab ditolaknya pala Indonesia masuk dipasar eropah. Dengan<br />

demikian penaganan pascapanen pla memerlukan alat dan pelatihan teknis dan<br />

kelembagaan.<br />

5.2. Sertifikasi Perusahaan <strong>Perkebunan</strong> Kelapa Sawit Berkelanjutan<br />

Serifikasi perusahaan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan yang lebih dikenal<br />

dengan Indonesian Susitanable Palm Oil (ISPO) sesuai Peraturan Menteri<br />

<strong>Pertanian</strong> No. 19/Permentan/OT.140/3/2011 tentang Pedoman <strong>Perkebunan</strong> Kelapa<br />

Sawit Berkelanjutan Indonesia (ISPO) masih terkendala karena belum semua<br />

perusahaan kelapa sawit dilakukan penilaian uasaha perkebunanannya sesuai<br />

Peraturan Menteri <strong>Pertanian</strong> Nomor : 07/Permentan/OT.140/2/2009 tentang<br />

Pedoman Penilaian Usaha <strong>Perkebunan</strong> yang menjadi syarat dalam pengajuan<br />

sertifikasi ISPO.<br />

9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!