11.11.2014 Views

P U T U S A N SELA NOMOR : 49/C/PK/PJK/2007 DEMI KEADILAN ...

P U T U S A N SELA NOMOR : 49/C/PK/PJK/2007 DEMI KEADILAN ...

P U T U S A N SELA NOMOR : 49/C/PK/PJK/2007 DEMI KEADILAN ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

P U T U S A N <strong>SELA</strong><br />

<strong>NOMOR</strong> : <strong>49</strong>/C/<strong>PK</strong>/<strong>PJK</strong>/<strong>2007</strong><br />

<strong>DEMI</strong> <strong>KEADILAN</strong> BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA<br />

M A H K A M A H A G U N G<br />

memeriksa permohonan peninjauan kembali telah mengambil putusan<br />

sela sebagai berikut dalam perkara :<br />

PT. LANDMARK, beralamat di The Landmark Centre Tower A Lt.<br />

33, Jalan Jend. Sudirman No. 1, Setiabudi, Jakarta Selatan,<br />

12910;<br />

Pemohon Peninjauan Kembali, dahulu Pembanding;<br />

m e l a w a n<br />

DIREKTUR JENDERAL PAJAK, beralamat di Jalan Jend. Gatot<br />

Subroto No.40-42, Jakarta 12190.<br />

Termohon Peninjauan Kembali, dahulu Terbanding;<br />

Mahkamah Agung tersebut,<br />

Menimbang, bahwa dari surat-surat yang bersangkutan ternyata<br />

Pemohon Peninjauan Kembali dahulu sebagai Pembanding telah mengajukan<br />

permohonan peninjauan kembali terhadap putusan Pengadilan Pajak No.<br />

Put.08663/PP/M-V/16/2006 tanggal 28 Juli 2006 yang telah berkekuatan<br />

hukum yang tetap, dalam perkaranya melawan Termohon Peninjauan Kembali<br />

dahulu sebagai Terbanding dengan posita perkara sebagai berikut :<br />

Bahwa yang menjadi obyek gugatan dalam perkara ini Surat Ketetapan<br />

Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa masa pajak<br />

Januari s/d Desember 2000 No. 00001/207/00/059/04 tertanggal 10 September<br />

2004, yang didalamnya menyatakan :<br />

Dasar Pengenaan Pajak : Rp. 5.352.211.447,-<br />

Pajak Keluaran yang dipungut sendiri : Rp. 535.221.144,-<br />

Jumlah Pajak yang dapat diperhitungkan : Rp. 0,-<br />

PPN yang kurang dibayar : Rp. 535.221.144,-<br />

Sanksi administrasi : Rp. 256.905.1<strong>49</strong>,-<br />

Jumlah yang masih harus dibayar : Rp. 792.126.1<strong>49</strong>,-<br />

Bahwa karena kami tidak dapat menerima isi dari Surat Ketetapan Pajak<br />

tersebut di atas, maka melalui surat kami Ref. LMK.293/IX/04/Fin.MO<br />

tertanggal 28 September 2004 kami telah mengajukan keberatan atas Surat<br />

Keterapan Pajak tersebut di atas;<br />

Hal. 1 dari 8 hal. Put. No. <strong>49</strong>/C/<strong>PK</strong>/<strong>PJK</strong>/<strong>2007</strong>


Bahwa melalui Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-838/-<br />

WPJ.07.BD.05/2005 tertanggal 19 Agustus 2005 yang baru kami terima pada<br />

tanggal 26 Agustus 2005, pihak Direktur Jenderal Pajak telah menolak<br />

permohonan keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak<br />

Pertambahan Nilai No. 00001/207/00/059/04 tersebut di atas;<br />

Bahwa kami tidak menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak<br />

tersebut di atas, oleh karena itu bersama ini kami mengajukan permohonan<br />

banding atas Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-838/-<br />

WPJ.07.BD.05/2005 tertanggal 19 Agustus 2005 dengan alasan dan<br />

pertimbangan sebagai berikut :<br />

Koreksi atas Peredaran Usaha sebesar Rp. 5.352.211.447,-<br />

Bahwa menurut Pemeriksa Peredaran Usaha dari PT. Landmark adalah<br />

sebesar Rp. 48.745.675.514,- sedangkan menurut Surat Pemberitahuan Masa<br />

PPN yang kami laporkan adalah sebesar Rp. 43.393.464.067,- sehingga<br />

terdapat selisih sebesar Rp. 5.352.211.447,-<br />

Adapun selisih sebesar Rp. 5.352.211.447,- tersebut adalah disebabkan oleh:<br />

1. Income BR tahun 1999 dilaporkan pada tahun 2000 Rp. 34.202.375,-<br />

2. Income SC tahun 1999 dilaporkan pada tahun 2000 Rp. 8.786.675,-<br />

3. Income BR tahun 2001 dilaporkan pada tahun 2000 Rp. 14.000.000,-<br />

4. Income Carpass tahun 2001 dilaporkan pada th 2000 Rp. 254.000.000,-<br />

5. Income Citibank tahun 2001 PPN telah dilaporkan (Rp. 906.666.406,-)<br />

6. Income BR tahun 2000 dilaporkan tahun 1999 (Rp. 234.263.900,-)<br />

7. Income Electricity tidak kena PPN (Rp. 1.099.114.321,-)<br />

8. Income Citibank tahun 1999 diretur tahun 2000 Rp. 3.111.835.144,-<br />

9. Income OT & Parking Ticket 1999 dilapor th. 2000 Rp. 242.409.941,-<br />

10. Income Parking harian tahun 2000 tidak kena PPN (Rp. 566.608.023,-<br />

11. Selisih kurs Rp. 12.877.356,-<br />

T o t a l Rp. 5.352.211.447,-<br />

Dari keterangan tersebut di atas, dapat kita lihat bahwa perbedaan peredaran usaha<br />

tersebut adalah dikarenakan adanya beberapa transaksi tahun 1999 yang baru<br />

terutang PPN nya pada tahun 2000, ada juga transaksi tahun 2000 yang baru terutang<br />

PPN nya tahun 2001, dan adanya PPN yang diretur, serta pula ada transaksi yang<br />

tidak terutang PPN;<br />

Oleh karena hal-hal tersebut di atas, maka perhitungan PPN terutang yang<br />

seharusnya tercantum pada Surat Ketetapan Pajak tersebut ialah sebagai berikut :<br />

Dasar Pengenaan Pajak Rp. 0,-<br />

Pajak Keluaran yang dipungut sendiri Rp. 0,-<br />

Jumlah Pajak yang dapat diperhitungkan Rp. 0,-<br />

PPN yang kurang dibayar<br />

Rp. Nihil,-<br />

Hal. 2 dari 8 hal. Put. No. <strong>49</strong>/C/<strong>PK</strong>/<strong>PJK</strong>/<strong>2007</strong>


Agar jelasnya, bersama surat ini kami lampirkan pula :<br />

- Copy Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan<br />

Jasa Masa Pajak Januari s/d Desember 2000 No. 00001/207/00/059/04;<br />

- Copy Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-838/-WPJ.07.BD.05/2005;<br />

- Copy SSP pembayaran atas SK<strong>PK</strong>B PPN Masa Pajak Januari s/d Desember<br />

2000;<br />

Menimbang, bahwa amar putusan Pengadilan Pajak Jakarta No. Put.<br />

08663/PP/M-V/16/2006 tanggal 28 Juli 2006 yang telah berkekuatan tetap<br />

tersebut adalah sebagai berikut :<br />

Menyatakan permohonan Banding Pemohon Banding terhadap Keputusan<br />

Terbanding No. KEP-838/WPJ.07/BD.05/2005 tanggal 19 Agustus 2005<br />

mengenai Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pajak<br />

Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak Januari sampai dengan<br />

Desember 2000 No. 00001/207/00/059/04 tanggal 10 September 2004, atas<br />

nama PT. Landmark, NPWP : 01.060.114.4-059.000, alamat : The Landmark<br />

Centre Tower A Lt. 33, Jalan Jend. Sudirman No. 1 Setiabudi, Jakarta Selatan<br />

12910, tidak dapat diterima;<br />

Menimbang, bahwa sesudah putusan yang telah mempunyai kekuatan<br />

hukum tetap i.c. putusan Pengadilan Pajak Jakarta No. Put. 08663/PP/M-<br />

V/16/2006 tanggal 28 Juli 2006 diberitahukan kepada Penggugat pada tanggal<br />

28 Agustus 2006 kemudian terhadapnya oleh Penggugat diajukan permohonan<br />

peninjauan kembali secara lisan pada tanggal 24 November 2006<br />

sebagaimana ternyata dari Akte permohonan peninjauan kembali No. <strong>PK</strong>A-<br />

186/SP.51/AC/XI/2006 yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Pajak dengan<br />

disertai memori alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Pajak<br />

tersebut pada hari itu juga;<br />

Menimbang, bahwa tentang permohonan peninjauan kembali tersebut<br />

telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama pada tanggal 8<br />

Desember 2006 namun pihak lawannya tidak mengajukan jawaban;<br />

Menimbang, bahwa permohonan peninjauan kembali a quo beserta<br />

alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama<br />

dan diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan<br />

Undang-undang, maka oleh karena itu formal dapat diterima;<br />

Menimbang, bahwa Pemohon Peninjauan Kembali telah mengajukan<br />

alasan-alasan Peninjauan kembali yang pada pokoknya berbunyi sebagai<br />

berikut :<br />

Hal. 3 dari 8 hal. Put. No. <strong>49</strong>/C/<strong>PK</strong>/<strong>PJK</strong>/<strong>2007</strong>


1. Bahwa di dalam salah satu pertimbangannya Pengadilan Pajak<br />

menyatakan Pemohon Banding tidak hadir dalam persidangan, dimana<br />

sebenarnya dikarenakan bahwa Direksi kami sedang berada diluar kota,<br />

melalui surat PT. Landmark Ref. LMK-01/VII/06/ACC-HK, tertanggal 11 Juli<br />

2006 yang ditujukan kepada Panitera Pengganti Pengadilan Pajak, Herwati<br />

Karijawan telah memohon untuk dapat menunda sidang tersebut sampai<br />

jangka waktu Direksi kami kembali;<br />

2. Bahwa PT. Landmark tidak setuju dengan Putusan Majelis Hakim<br />

Pengadilan Pajak sebagaimana tertuang dalam No. Put. 08663/PP/M-<br />

V/16/2006 yang diucapkan pada tanggal 28 Juli 2006 yang menyatakan<br />

bahwa Surat Banding tersebut tidak memenuhi ketentuan formal<br />

sebagaimana dimaksud Pasal 37 ayat (1) Undang-Undang No. 14 Tahun<br />

2002 tentang Pengadilan Pajak, karena ditandatangani oleh karyawan<br />

Pemohon Banding, bukan pengurus atau kuasa hukum, dengan alasan<br />

sebagai berikut :<br />

1. Pasal 37 ayat (1) Undang-Undang No. 14 Tahun 2002 tentang<br />

Pengadilan Pajak dinyatakan bahwa Banding dapat diajukan oleh Wajib<br />

Pajak, ahli warisnya, seorang pengurus, atau kuasa hukumnya;<br />

2. Hasil analisa/penelitian kami terhadap Undang-Undang No. 14 Tahun<br />

2002 tentang Pengadilan Pajak baik di pasal-pasal maupun<br />

penjelasannya tidak ditemukan adanya definisi istilah Wajib Pajak pada<br />

Undang-undang tersebut;<br />

Istilah Wajib Pajak sendiri ada pada Pasal 1 huruf l Undang-Undang No.<br />

16 Tahun 2000 yaitu Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang<br />

menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan<br />

ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut<br />

pajak atau pemotong pajak tertentu.<br />

Pasal 32 Bab Ketentuan Khusus Undang-Undang No. 16 Tahun 2000<br />

tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan menyatakan :<br />

Ayat (1) Dalam menjalankan hak dan pemenuhan kewajiban<br />

menurut ketentuan Peraturan Perundang-undangan<br />

Perpajakan, Wajib Pajak diwakili dalam hal : (huruf a)<br />

”Badan oleh Pengurus”.<br />

Ayat (3) Orang pribadi atau badan dapat menunjuk seorang kuasa<br />

dengan surat kuasa khusus atau badan dapat menunjuk<br />

seorang kuasa dengan surat kuasa khusus untuk<br />

menjalankan hak dan memenuhi kewajiban menurut<br />

ketentuan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan;<br />

Hal. 4 dari 8 hal. Put. No. <strong>49</strong>/C/<strong>PK</strong>/<strong>PJK</strong>/<strong>2007</strong>


3. Dengan tidak adanya definisi Wajib Pajak dalam Undang-Undang<br />

No. 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak maka menurut kami,<br />

definisi Wajib Pajak adalah sesuai dengan Pasal 1 huruf 1 Undang-<br />

Undang No. 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara<br />

Perpajakan;<br />

4. Dengan berpedoman pada Undang-Undang No. 16 Tahun 2000 tentang<br />

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan maka surat kuasa untuk<br />

menandatangani dan mengurus permohonan banding yang ditujukan<br />

kepada Herawati Karijawan (Akunting Manajer PT. Landmark) dari<br />

Johnny Onggo (Wakil Presiden Direktur PT. Landmark) seharusnya<br />

dapat menyatakan bahwa Surat Banding tersebut ditandatangani oleh<br />

Wajib Pajak dengan alasan bahwa Johnny Onggo mewakili Wajib Pajak<br />

(PT. Landmark) untuk menjalankan hak dan pemenuhan kewajiban<br />

menurut ketentuan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan yang<br />

menunjuk seorang kuasa dengan surat kuasa khusus untuk<br />

menjalankan hak dan memenuhi kewajiban menurut ketentuan<br />

Peraturan Perundang-undangan Perpajakan;<br />

5. Surat Kuasa dibuat pada tanggal 10 Oktober 2005, Surat Bandung<br />

No. LMK-013/X/05 ACC HK tertanggal 10 Oktober 2005, dengan kata<br />

lain Surat Kuasa dibuat/disahkan bersamaan dengan tanggal surat<br />

Banding. Surat kuasa tersebut tidak disusulkan tetapi dilampirkan pada<br />

surat banding;<br />

6. Kami berpendapat bahwa tidak seharusnya surat permohonan banding<br />

kami ditolak secara formal, kami mohon kepada Mahkamah Agung<br />

untuk mempertimbangkan permohonan kami sehingga secara formal<br />

permohonan kami memenuhi ketentuan untuk diproses lebih lanjut;<br />

3. Bahwa sesuai dengan permohonan kami, supaya secara formal<br />

permohonan banding dapat diproses lebih lanjut maka kami sampaikan<br />

alasan material ketidak setujuan kami atas diterbitkannya ketetapan pajak<br />

tersebut, yaitu :<br />

Menurut Pemeriksa Peredaran Usaha PT. Landmark Rp.48.745.675.514,-<br />

Menurut SPT PPN Wajib Pajak adalah<br />

Rp.43.393.464.067,-<br />

Selisih (koreksi Pemeriksa) Rp. 5.352.211.447,-<br />

Selisih peredaran sebesar Rp. 5.352.211.447,- disebabkan oleh:<br />

1. Income BR tahun 1999 dilaporkan pada tahun 2000 Rp. 34.202.375,-<br />

2. Income SC tahun 1999 dilaporkan pada tahun 2000 Rp. 8.786.675,-<br />

3. Income BR tahun 2001 dilaporkan pada tahun 2000 Rp. 14.000.000,-<br />

Hal. 5 dari 8 hal. Put. No. <strong>49</strong>/C/<strong>PK</strong>/<strong>PJK</strong>/<strong>2007</strong>


4. Income Carpass tahun 2001 dilaporkan pada th 2000 Rp. 254.000.000,-<br />

5. Income Citibank tahun 2001 PPN telah dilaporkan (Rp. 906.666.406,-)<br />

6. Income BR tahun 2000 dilaporkan tahun 1999 (Rp. 234.263.900,-)<br />

7. Income Electricity tidak kena PPN (Rp. 1.099.114.321,-)<br />

8. Income Citibank tahun 1999 diretur tahun 2000 Rp. 3.111.835.144,-<br />

9. Income OT & Parking Ticket 1999 dilapor th. 2000 Rp. 242.409.941,-<br />

10. Income Parking harian tahun 2000 tidak kena PPN (Rp. 566.608.023,-<br />

11. Selisih kurs Rp. 12.877.356,-<br />

T o t a l Rp. 5.352.211.447,-<br />

Dari keterangan tersebut dapat diketahui bahwa perbedaan peredaran usaha karena<br />

adanya beberapa transaksi tahun 1999 yang baru terutang PPN tahun 2000,<br />

transaksi tahun 2000 yang baru terutang PPN tahun 2001, dan adanya PPN yang<br />

diretur, serta adanya transaksi yang tidak terutang PPN;<br />

Berdasarkan hal tersebut, maka perhitungan PPN terhutang yang seharusnya<br />

tercantum pada Surat Ketetapan Pajak adalah sebagai berikut :<br />

Dasar Pengenaan Pajak Rp. 0,-<br />

Pajak Keluaran yang dipungut sendiri Rp. 0,-<br />

Jumlah Pajak yang dapat diperhitungkan Rp. 0,-<br />

PPN yang kurang dibayar Rp. 0,-<br />

Menimbang, bahwa selanjutnya Mahkamah Agung mempertimbangkan<br />

alasan-alasan peninjauan kembali dari Pemohon sebagai berikut :<br />

Mengenai alasan ke 2 :<br />

Bahwa alasan Pemohon Peninjauan Kembali ke 2 tersebut dapat<br />

dibenarkan, karena Pengadilan Pajak telah salah dalam menerapkan<br />

hukumnya dengan pertimbangan sebagai berikut :<br />

- Bahwa menurut ketentuan Pasal 34 ayat (3) Undang-Undang No. 14 Tahun<br />

2002 menyebutkan : “Dalam hal kuasa hukum yang mendampingi atau<br />

mewakili Pemohon Banding atau Penggugat adalah Keluarga Sedarah atau<br />

Semenda sampai dengan derajat kedua, Pegawai atau Pengampu,<br />

persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak diperlukan; dan<br />

Pasal 37 ayat (1) berbunyi “Banding dapat diajukan oleh Wajib Pajak, ahli<br />

warisnya, seorang pengurus atau kuasa hukumnya”;<br />

Dari ketentuan pasal-pasal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa<br />

banding oleh Wajib Pajak dapat diajukan oleh Pegawai dari Wajib Pajak;<br />

- Bahwa dengan demikian Herwati Karijawan Jabatan Akunting Manager<br />

sebagai Karyawan dapat mewakili/kuasa PT. Landmard dalam perkara ini;<br />

Hal. 6 dari 8 hal. Put. No. <strong>49</strong>/C/<strong>PK</strong>/<strong>PJK</strong>/<strong>2007</strong>


Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, tanpa<br />

mempertimbangkan alasan-alasan permohonan peninjauan kembali lainnya<br />

Mahkamah Agung menganggap cukup alasan untuk mengabulkan<br />

permohonan peninjauan kembali dari Pemohon Peninjauan Kembali : PT.<br />

LANDMARK tersebut dan membatalkan Putusan Pengadilan Pajak No.<br />

Put.08663/PP/M-V/16/2006 tanggal 28 Juli 2006 serta Mahkamah Agung<br />

mengadili sendiri perkara ini dengan amar putusan sebagaimana yang akan<br />

disebutkan dibawah ini;<br />

Menimbang, bahwa oleh karena itu Mahkamah Agung menganggap<br />

perlu untuk memerintahkan Pengadilan Pajak memeriksa kembali perkara ini<br />

dan selanjutnya memutus pokok perkara;<br />

Menimbang, bahwa penetapan biaya perkara harus ditangguhkan<br />

sampai ada putusan akhir dari Mahkamah Agung;<br />

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 4 tahun 2004,<br />

Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan<br />

Undang-Undang No. 5 tahun 2004 dan Undang-Undang No. 14 tahun 2002<br />

serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;<br />

M E N G A D I L I<br />

Mengabulkan permohonan peninjauan kembali dari Pemohon<br />

Peninjauan Kembali : PT. LANDMARKI tersebut;<br />

Membatalkan Putusan Pengadilan Pajak No. Put.08663/PP/M-V/16/-<br />

2006 tanggal 28 Juli 2006 tersebut;<br />

MENGADILI KEMBALI<br />

Memerintahkan Pengadilan Pajak untuk membuka kembali persidangan<br />

dalam perkara ini, dengan memanggil kedua belah pihak untuk menghadiri<br />

sidang yang akan ditentukannya dan melakukan pemeriksaan materi pokok<br />

perkara;<br />

Memerintahkan kepada Pengadilan Pajak untuk mengirimkan kembali<br />

hasil pemeriksaan tambahan beserta berkas perkara itu kepada Mahkamah<br />

Agung;<br />

Menetapkan bahwa penetapan biaya perkara ditangguhkan sampai<br />

adanya putusan akhir;<br />

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah<br />

Agung pada hari Selasa tanggal 5 Juni <strong>2007</strong> oleh WIDAYATNO<br />

SASTROHARDJONO, SH.M.Sc. Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua<br />

Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, H. IMAM SOEBECHI, SH.,MH. dan<br />

TITI NURMALA SIAGIAN, SH.,MH. Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota,<br />

dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh<br />

Hal. 7 dari 8 hal. Put. No. <strong>49</strong>/C/<strong>PK</strong>/<strong>PJK</strong>/<strong>2007</strong>


Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh<br />

A. KARIM MANAP, SH. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para<br />

pihak.<br />

Hakim-Hakim Anggota : Ketua :<br />

Ttd/H. IMAM SOEBECHI, SH.,MH. Ttd/WIDAYATNO<br />

SASTROHARDJONO, SH.M.Sc.<br />

Ttd/TITI NURMALA SIAGIAN, SH.,MH.<br />

Panitera Pengganti :<br />

Ttd/A. KARIM MANAP, SH.<br />

Biaya-biaya :<br />

1. M e t e r a i ………………………………… : Rp. 6.000,-<br />

2. R e d a k s i …………………………………: Rp. 1.000,-<br />

3. Administrasi Peninjauan Kembali ….....… : Rp.2.<strong>49</strong>3.000,-<br />

---------------------------<br />

Jumlah : Rp.2.500.000,-<br />

Untuk Salinan<br />

MAHKAMAH AGUNG R.I.<br />

a.n. Panitera<br />

Panitera Muda Tata Usaha Negara,<br />

ASHADI, SH.<br />

NIP. 220000754<br />

Hal. 8 dari 8 hal. Put. No. <strong>49</strong>/C/<strong>PK</strong>/<strong>PJK</strong>/<strong>2007</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!