CG3Je

DIARYOFEMKA
Menariknya, layanan itu
akan diberikan Victoria tidak
di atas kasur kebanyakan tapi
di atas bangku kereta.
stockfreeimages.com
Alhasil, setelah lima menit berada
di kamar Gerbong Kereta, saya
memutuskan untuk kembali ke lounge.
Babak kelanjutan cerita di dalam
kamar Gerbong Kereta pasti dengan
mudah bisa ditebak “ending”-nya. Ya,
apalagi kalau ujung-ujungnya bukan
layanan “full-body-contact” alias seks
“all-in” luar dalam. Menariknya, layanan
itu akan diberikan Victoria tidak
di atas kasur kebanyakan tapi di atas
bangku kereta.
Di lounge saya kembali
bertemu Joy dan Handy.
“Gimana? Seru nggak
paketnya?” tanya Joy sambil
tersenyum penuh selidik.
“Seru banget! Idenya fresh dan
luar biasa,” jawab saya, singkat.
“Kalo gitu, sekarang lo mesti
ngetes Klinik Dokter,” sergah
Joy penuh tantangan.
Dari obrolan bersama
Joy dan Handy itu akhirnya
saya dapat informasi soal
bandrol harga yang dipatok
untuk menikmati layanan kamar
tematik. Misalnya, untuk paket
“all-in” kamar Gerbong Kereta
Api, “MRI” dan “Boss-Office”,
setiap tamu mesti rela mengeluarkan
uang sebesar Rp. 1,3 juta. Sementara
untuk paket “all-in” di “Klinik Dokter”
harganya sekitar Rp. 1,2 juta.
Saya sudah terbayang akan
mendapatkan layanan seperti apa
kalau masuk ke klinik dokter. “Ada
keluhan sakit di sebelah mana, Pak?.”
Pertanyaan itu langsung melintas di
benak saya. Sementara di depan saya,
seorang suster dengan baju seksi sedang
duduk manis sambil menatap saya
dengan senyum menggoda. Hah!
••
MALE No. 001 • 4 - 10 NOVEMBER 2012