12.11.2014 Views

Kestabilan Dasar untuk Kapal Barang - Shipowners

Kestabilan Dasar untuk Kapal Barang - Shipowners

Kestabilan Dasar untuk Kapal Barang - Shipowners

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Kestabilan</strong> <strong>Dasar</strong> <strong>untuk</strong> <strong>Kapal</strong> <strong>Barang</strong>


Index<br />

2 Pendahuluan<br />

4 Kurangnya Pengetahuan tentang Kriteria <strong>Kestabilan</strong><br />

6 Syarat-Syarat <strong>Kestabilan</strong><br />

14 Kegagalan dalam Memperhatikan Prinsip-Prinsip <strong>Dasar</strong><br />

16 Syarat-Syarat Pembebanan Awal (Pre Load)<br />

16 Efek Permukaan Bebas (Free Surface)<br />

17 Menghitung Pusat Gravitasi<br />

17 Tinggi Peti Kemas<br />

17 Berat Peti Kemas<br />

18 Daya Muat (Draft)<br />

19 Mesin Pemindah (Crane) dan Derek (Derrick)<br />

20 Kelebihan Muatan<br />

20 Menurunnya Dinding Bebas Air (Freeboard)<br />

21 Kegagalan dalam Melaporkan Kondisi <strong>Kapal</strong><br />

22 Kesalahan Perhitungan<br />

24 Komputer<br />

27 Kesimpulan<br />

28 Lampiran<br />

30 Lampiran 1: Contoh Lembar Perhitungan (VCG)<br />

31 Lampiran 2: Contoh Perhitungan Kondisi <strong>Kestabilan</strong><br />

42 Studi Kasus<br />

1


Pendahuluan<br />

Berbagai jenis kapal memasuki Klub (the Club), masing-masing mempunyai syarat-syarat<br />

kestabilan sendiri.<br />

Umumnya, tanker, kapal angkut besar dan kapal penumpang punya kestabilan yang lebih dari<br />

cukup <strong>untuk</strong> memastikan bahwa peraturan dipatuhi ketika muatannya penuh. <strong>Kapal</strong> barang<br />

kering, kapal peti kemas dan kapal tongkang dapat berkurang kestabilannya ketika mereka<br />

bermuatan; oleh sebab itu kondisi kapal perlu dipastikan agar memenuhi peraturan minimum<br />

kestabilan yang ada. Jika hal ini tidak diikuti maka keselamatan kapal, kru dan barang akan<br />

dipertaruhkan.<br />

Selama bertahun-tahun, Klub telah menangani banyak klaim yang melibatkan kapal barang dan<br />

peti kemas yang disebabkan karena kurangnya kestabilan kapal namun kapal tetap diijinkan<br />

melakukan pelayaran dalam kondisi tersebut. Terdapat banyak sekali kecelakaan serupa yang<br />

melibatkan kapal tongkang beratap datar yang dimuati oleh muatan curah, peti kemas, potongan<br />

logam atau kombinasi dari ketiganya. Dalam kebanyakan kasus, kurangnya kestabilan kapal<br />

biasanya tidak tampak sampai adanya faktor luar yang terjadi pada kapal seperti kondisi laut<br />

yang buruk, perubahan yang besar atau dorongan dari kapal tunda.<br />

Didorong oleh klaim ini, Klub telah mempublikasikan buku kecil mengenai kestabilan dasar ini<br />

yang uatamnya ditujukan bagi anggota dan awak kapal barang kering. Tujuan dari buku ini<br />

adalah menjelaskan dasar-dasar kestabilan dan bagaimana kestabilan ditentukan, di mana hal<br />

ini kadang tidak dipahami oleh awak kapal dan personel yang bertanggung jawab mengenai<br />

kapal barang. Seringkali GM dijadikan ukuran bagi kestabilan sebuah kapal dan hal ini<br />

merupakan asumsi yang salah.<br />

Walaupun ada ketentuan bagi jenis kapal barang kering atau kapal tongkang, penyebab klaim<br />

yang utama adalah kurangnya kestabilan melintang pada kapal yang memuat peti kemas. Meski<br />

sebagian besar kecelakaan terjadi secara spesifik pada kapal kontainer atau kapal yang memuat<br />

peti kemas, masalah kestabilan sama pentingnya bagi semua jenis kapal. Untungnya<br />

kebanyakan kasus tidak berakibat pada kerugian total. Ini disebabkan pada saat kapal mulai<br />

miring, barang terjatuh ke dalam air dan kestabilan positif didapatkan kembali, membuat kapal<br />

kembali ke posisi semula. Pada kasus lain, kapal membentuk sudut terhadap sandaran dan saat<br />

tiba di dermaga, dengan bantuan pihak yang berwenang, peti kemas di deret teratas dipindahkan<br />

dan kestabilan positif didapatkan kembali dengan mengurangi KG total. Jika sebuah kapal tidak<br />

cukup stabil pada saat berlayar di laut bercuaca buruk di mana kestabilan dinamik sangatlah<br />

penting, kapal dan nyawa bisa hilang.<br />

Klub juga menangani klaim yang berasal dari kapal tongkang datar yang memuat potongan<br />

logam. Pada setiap kasus, kapal terbalik tetapi tidak tenggelam, namun dari semua<br />

kemungkinan, penyebabnya adalah lemahnya kestabilan ditambah lagi dengan berpindahnya<br />

posisi kargo.<br />

Sebab-Sebab<br />

Kami jarang menemukan bahwa masalah mengenai kestabilan kapal disebabkan oleh satu hal<br />

saja. Menurut pengalaman kami, masalah ini biasanya disebabkan oleh satu atau gabungan<br />

faktor-faktor berikut:<br />

• Kurangnya pengetahuan tentang kriteria kestabilan<br />

• Kegagalan dalam mematuhi prinsip-prinsip dasar<br />

• Kesalahan perhitungan<br />

Lampiran 2 berisi sejumlah contoh-contoh perhitungan kestabilan dan Studi Kasus yang<br />

menggambarkan masalah-masalah di mana klaim-klaimnya pernah ditangani oleh Klub.<br />

2<br />

3


Kurangnya Pengetahuan tentang<br />

Kriteria <strong>Kestabilan</strong><br />

4 5


Selama menyelidiki klaim, kami menemukan bahwa dalam beberapa kesempatan para petugas<br />

senior yang bertanggung jawab terhadap operasi kargo tidak mengenal panduan kestabilan<br />

kapal, atau program instrumen kestabilan/muatan yang disetujui oleh onboard Class. Awak kapal<br />

dan kapten harus memastikan bahwa semua personel yang tergabung dalam operasi kargo<br />

mengenal isi panduan kestabilan dan parameter-parameter operasi di dalamnya.<br />

Dengan menggunakan data kestabilan kapal, kurva kestabilan statik dapat dibuat dan dari sini<br />

kestabilan dinamik kapal dapat ditentukan. <strong>Kestabilan</strong> dinamik adalah kemampuan kapal dalam<br />

menahan atau menghindari gaya-gaya ungkit (heeling) eksternal dan kestabilan ini berbanding<br />

lurus dengan area di bawah kurva kestabilan statik. Jadi jika kapal mempunyai kestabilan<br />

dinamik yang tinggi maka kapal mempunyai kemampuan menahan gaya-gaya luar dengan baik.<br />

Syarat-Syarat <strong>Kestabilan</strong><br />

IMO telah mengeluarkan kriteria-kriteria kestabilan minimum <strong>untuk</strong> berbagai jenis kapal dan<br />

kriteria ini telah dipakai dalam fase perancangan kapal dan perhitungan dalam buku kestabilan.<br />

Staf di laut dan personel di darat yang tergabung dalam operasi kelautan biasanya mengetahui<br />

tinggi minimum yang diijinkan <strong>untuk</strong> GM dan hanya menggunakan ini saja dalam mengukur<br />

kestabilan kapal. Tetapi, ini hanya kriteria tunggal, dan memenuhi kriteria ini saja tidaklah cukup<br />

dalam menjamin kestabilan yang diperlukan. Ada faktor-faktor yang sama pentingnya, atau<br />

bahkan lebih penting, yang harus diperhitungkan agar kepal mempunyai kestabilan yang positif<br />

ketika berlayar. Menurut pengalaman Klub keterbatasan ini tidak sepenuhnya dimengerti atau<br />

diperhitungkan.<br />

IMO menentukan syarat-syarat minimum kestabilan kapal (yang bervariasi tergantung jenis<br />

kapal) dengan menetapkan:<br />

• Area di bawah kurva dari 0 sampai 30 derajat<br />

• Area di bawah kurva dari 0 sampai 40 derajat atau sudut saat air mulai masuk kapal<br />

• Area di bawah kurva dari 30 sampai 40 derajat atau sudut saat air mulai masuk kapal<br />

• Righting arm (garis horisontal yang menghubungkan antara CG dengan garis apung<br />

vertikal) minimum berada pada 30 derajat<br />

• Sudut dari 0 derajat sampai righting arm maksimum<br />

• GM minimum pada titik kesetimbangan<br />

CZ Maks<br />

GM Awal<br />

Sudut hilangnya kestabilan<br />

Pada saat melakukan perhitungan manual, GM dapat dihitung dengan mudah tetapi kriteria lain<br />

memerlukan perhitungan yang panjang dan rumit. Untuk mengatasi ini, sangatlah penting bagi<br />

buku kestabilan <strong>untuk</strong> mempermudah kapten kapal melakukan pemeriksaan singkat guna<br />

memastikan apakah kestabilan kapal sudah memenuhi syarat-syarat minimum.<br />

Kurva kestabilan statik yang umum diketahui<br />

Sudut CZ Maksimum<br />

Informasi ini biasanya berupa tabel dan/atau grafik yang menunjukkan pusat gravitasi vertikal<br />

(KG) maksimum yang diijinkan <strong>untuk</strong> perpindahan (displacement) tertentu. Jika pusat gravitasi<br />

vertikal berada dalam parameter yang ditentukan dalam buku kestabilan maka kestabilan kapal<br />

sudah sesuai dengan syarat-syarat minimum yang ditentukan oleh IMO/Flag State <strong>untuk</strong> jenis<br />

kapal tersebut.<br />

Tergantung dari jenis kapal dan desainer kapal, informasi kestabilan dapat ditampilkan dalam<br />

format yang berbeda-beda. Oleh sebab itu sangatlah penting bagi seseorang yang<br />

bertanggungjawab akan kestabilan kapal <strong>untuk</strong> sepenuhnya terbiasa dengan suatu informasi dan<br />

6<br />

bagaimana informasi ini ditampilkan <strong>untuk</strong> kapal tersebut.<br />

7


Berikut adalah contoh tabel yang ditemukan dalam buku kestabilan <strong>untuk</strong> kapal tongkang.<br />

Perpindahan VCG<br />

(ton)<br />

maks<br />

LIM1 LIM2 LIM3 LIM4 LIM5 LIM6<br />

2800.00 9.164m 565% 768% 0% 264% 3d 3559%<br />

2900.00 8.989m 636% 789% 0% 256% 2d 3448%<br />

3000.00 8.814m 616%** 700% 0% 248% 2d 3353%<br />

3100.00 8.638m 597% 650% 0% 240% 2d 3273%<br />

3300.00 8.460m 579% 600% 0% 232% 2d 3207%<br />

3400.00 8.282m 561% 588% 0% 224% 2d 3153%<br />

3500.00 8.103m 544% 570% 0% 216% 2d 3113%<br />

3600.00 7.922m 527% 529% 0% 208% 2d 3085%<br />

Batas Deskripsi Syarat Minimum<br />

LIM1 Area di bawah kurva dari 0 sampai 30 derajat > 0.550 m-rad*<br />

LIM2<br />

Area di bawah kurva dari 0 sampai 40 derajat atau<br />

sudut saat air mulai masuk kapal<br />

> 0.0900 m-rad*<br />

LIM3<br />

Area di bawah kurva dari 30 sampai 40 derajat atau<br />

sudut saat air mulai masuk kapal<br />

> 0.0300 m-rad*<br />

LIM4 Righting arm minimum berada pada 30 derajat > 0.200 m*<br />

LIM5 Sudut dari 0 derajat sampai righting arm maksimum 25.00 derajat*<br />

LIM6 GM minimum pada titik kesetimbangan 0.150 m*<br />

*Batas-batas yang digunakan dalam contoh hanyalah ilustrasi saja. Buku kestabilan kapal harus dirujuk guna<br />

menentukan batas-batas yang dipakai suatu kapal.<br />

**Angka dalam tabel menunjukkan persentase batas yang ditentukan oleh IMO. Sebagai contoh pada tabel di<br />

atas LIM 1 terlewati sebesar 616% - daerah di bawah kurva adalah 3.608 m-rad.<br />

Dalam contoh ini faktor pembatas adalah LIM3, yang merupakan syarat minimum <strong>untuk</strong> semua<br />

perpindahan. Asalkan VCG (KG) kapal tidak melewati angka yang tertera <strong>untuk</strong> perpindahan<br />

tersebut (lakukan interpolasi jika perlu), kestabilan kapal berada dalam batas-batas yang bisa<br />

diterima.<br />

Grafik berikut menunjukkan hubungan antara VCG maksimum dengan Perpindahan kapal laut<br />

jika Pusat Apung Longitudinal (Longitudinal Center of Buoyancy atau LCB) perlu dimasukkan<br />

dalam perhitungan. Jika VCG kapal berada di bawah grafik maka kestabilan sesuai dengan<br />

syarat minimum.<br />

Zona Tak Aman<br />

Zona Aman<br />

Dalam contoh ini, kapal dengan LCB = 21 m di depan bagian tengah kapal dan dengan<br />

perpindahan = 875 ton, pusat gravitasi maksimum yang diijinkan adalah 3.39 m.<br />

Contoh<br />

Dengan perpindahan 3350 metrik ton, kapal ini diijinkan <strong>untuk</strong> memiliki VCG maksimum yaitu<br />

⎛ 8.460 + 8.282 ⎞<br />

8 .460 − ⎜<br />

⎟ = 68.371 meter<br />

⎝ 2 ⎠<br />

8<br />

9


Grafik berikut menunjukkan VCG maksimum yang diijinkan terhadap perpindahan <strong>untuk</strong> kapal<br />

tongkang. Seperti pada grafik sebelumnya, jika kondisi kapal berada di bawah grafik maka<br />

semua syarat kestabilan sudah terpenuhi.<br />

Untuk kapal-kapal tertentu, kriteria ditampilkan relatif terhadap pusat gravitasi vertikal kargo di<br />

atas geladak utama dan bukan VCG kapal (KG kapal berhubungan dengan garis acuan). Berikut<br />

contohnya:<br />

Zona Tak Aman<br />

Zona Tak Aman<br />

Zona Aman<br />

Zona Aman<br />

Dalam contoh ini, <strong>untuk</strong> perpindahan = 3550 ton, VCG (KG) maksimum yang diijinkan adalah 8.0<br />

m.<br />

Dalam contoh ini, <strong>untuk</strong> daya muat 2.40 m pusat gravitasi vertikal maksimum dari kargo di atas<br />

geladak utama adalah 4.4 m.<br />

10<br />

11


Dalam grafik berikut batas penentu <strong>untuk</strong> daerah di bawah Kurva GZ, sudut heel karena angin<br />

dan rentang kestabilan minimum diplot sendiri-sendiri. Jika informasi ditampilkan dalam bentuk<br />

seperti ini kebingungan akan muncul tetapi dalam setiap kasus VCG minimum haruslah sesuai<br />

dengan, misal: <strong>untuk</strong> beberapa daya muat, hanya satu syarat saja yang menentukan KG<br />

maksimum, namun <strong>untuk</strong> lainnya, hal ini mungkin ditentukan oleh satu dari dua keriteria.<br />

Kondisi yang dapat diterima<br />

Daya Muat<br />

Contoh<br />

Dengan draft sebesar 2.60 meter kapal ini diijinkan memiliki VCG maksimum 21.0 meter.<br />

12<br />

13


Kegagalan dalam Memperhatikan<br />

Prinsip-Prinsip <strong>Dasar</strong><br />

14 15


Syarat-syarat Pembebanan Awal (Pre Load)<br />

Orang-orang yang bertanggung jawab atas muatan pada kapal barang atau kapal tongkang<br />

harus memastikan bahwa mereka mengetahui berat muatan dan tinggi pusat gravitasi. Informasi<br />

ini, di mana pun juga, jika memungkinkan haruslah ditentukan terlebih dahulu sebelum operasi<br />

pemuatan barang dilakukan, sehingga urutan pemuatan barang dapat diperhitungkan dan tidak<br />

ada kejadian buruk yang dialami di menit-menit terakhir.<br />

Terlepas dari tekanan apapun yang dialami kapal barang oleh terminal pantai, tanggung<br />

jawab <strong>untuk</strong> memuat barang terletak pada seorang Kapten.<br />

Efek Permukaan Bebas (EPB)<br />

Efek permukaan bebas dari semua zat cair di dalam kapal mempunyai dampak besar bagi<br />

kestabilan kapal barang, yaitu akan mengurangi rata-rata GM (atau sebaliknya dengan<br />

menaikkan KG). Beberapa dari klaim yang ditangani oleh Klub menunjukkan bahwa perhitungan<br />

EPB tidak dilakukan, atau jika pun dilakukan, data yang dimasukkan tidaklah akurat.<br />

Idealnya, tangki penyeimbang seharusnya ditekan secara penuh atau sepenuhnya dikosongi<br />

sehingga tidak ada efek permukaan bebas yang perlu dipertimbangkan. Bagaimanapun juga, jika<br />

hal ini tidak memungkinkan, tindakan terbaik adalah dengan mengijinkan EPB maksimum dalam<br />

perhitungan kestabilan <strong>untuk</strong> setiap tangki yang longgar. Jika kondisi kestabilan dinyatakan kritis<br />

pada setiap tahap pelayaran, momen permukaan bebas yang sesungguhnya dapat diterapkan<br />

dalam perhitungan <strong>untuk</strong> mendapatkan perhitungan yang akurat dari kondisi kapal.<br />

Sangatlah penting bahwa EPB harus selalu dihitung dan diterapkan secara benar serta Kapten<br />

seharusnya diberi petunjuk yang jelas tergantung dari keinginan Anggota. Seharusnya juga<br />

dipikirkan bahwa air yang bebas dalam geladak kapal punya efek yang sama dan ketika kondisi<br />

kestabilan menjadi kritis hal ini dapat berdampak besar.<br />

Menghitung Pusat Gravitasi<br />

Kapten diingatkan tentang perlunya perhitungan yang akurat mengenai pusat gravitasi dari suatu<br />

muatan. Kesalahan-kesalahan dapat terakumulasi jika asumsi-asumsinya salah sehingga<br />

mengorbankan kestabilan kapal. Perhitungan harus selalu berpihak pada sisi keselamatan<br />

(baca: lebih baik angka perkiraan terlalu tinggi daripada terlalu rendah). Pusat gravitasi harus<br />

selalu diasumsikan setengah kali tinggi peti kemas, kecuali jika dinyatakan berbeda (beberapa<br />

Masyarakat Klasifikasi – Classification Society – menggunakan 0.4 x tinggi peti kemas).<br />

Tinggi Peti kemas<br />

Perhatian harus diberikan guna memastikan bahwa tinggi peti kemas yang benar digunakan<br />

<strong>untuk</strong> menghitung VCG. Meski perbedaan antara peti kemas dengan tinggi 8’00”, 8’06”, 9’00”<br />

atau 9’06” tidak signifikan ketika dipertimbangkan sendiri-sendiri, sejumlah besar kesalahan<br />

tinggi dapat membuat efek yang sebaliknya pada VCG akhir, terutama pada kapal barang kecil.<br />

Berat Peti kemas<br />

Pelaporan yang salah mengenai berat peti kemas adalah problem yang terjadi di seluruh dunia<br />

perngiriman peti kemas dan dapat muncul di jalur perdagangan lokal yang dimiliki Anggota kita<br />

daripada jalur perdagangan utama.<br />

Sayangnya masalah ini adalah satu hal yang biasanya di luar kendali kapten dan pemilik kapal.<br />

Secara visual, tidak ada suatu cara <strong>untuk</strong> menghitung berat sebuah peti kemas dan kapten harus<br />

memeriksa daftar bobot muatan. Hal ini tidak sepenuhnya dapat diandalkan, karena hal ini<br />

menekankan pada pengawasan muatan kapal yand sebenarnya. Jika ada perbedaan, hal ini<br />

dapat diselidiki lebih lanjut atau memberi peluang dengan mengasumsikan skenario terburuk.<br />

Masalah lain yang terjadi akibat tidak diketahuinya berat peti kemas adalah kemungkinan bahwa<br />

16<br />

17


unit yang lebih berat dapat diletakkan di atas unit yang lebih ringan namun kestabilan akan<br />

berkurang. Masalah ini juga dapat terjadi akibat penghematan biaya dan waktu, misal jumlah<br />

mesin pengangkat peti kemas dibuat sesedikit mungkin dan peti kemas yang lebih berat<br />

diletakkan di tempat yang kurang tepat, misal di atas peti kemas yang lebih ringan.<br />

Klub pernah menangani satu klaim di mana perbedaan total antara berat yang sebenarnya<br />

dengan berat yang dilaporkan adalah 10 %. Dalam kasus yang ekstrim, peti kemas yang<br />

dilaporkan kosong ternyata kelebihan berat 20 ton.<br />

Meskipun hal ini dapat menyebabkan situasi yang tidak dapat diterima, kadang hal ini berada di<br />

luar pengawasan kapten. Namun bagaimanapun juga, potensi kegagalan yang berkaitan dengan<br />

hal ini harus selalu dipikirkan.<br />

Mesin Pemindah (Crane) dan Derek (Derrick)<br />

Ketika gigi kapal sedang difungsikan saat operasi kargo, pusat gravitasi kapal selalu bergerak ke<br />

arah muatan yang lebih berat, menjauhi bobot yang dikeluarkan atau ke arah di mana bobot<br />

digerakkan. Ketika gigi kapal digunakan, seketika saat peti kemas dikeluarkan dari geladak,<br />

dermaga, atau di manapun letaknya, berat akan dipindahkan ke titik suspensi mesin pemindah<br />

atau mesin derek. Akibatnya, pusat gravitasi vertikal pada kapal akan naik dan berubah ke arah<br />

berat, secara efektif akan mengurangi kestabilan kapal barang. Hal ini dapat menjadi faktor<br />

penting selama tahap akhir dalam pemuatan barang dan tahap awal pengurangan beban ketika<br />

kestabilan jadi penting. Kehati-hatian diperlukan ketika menghitung kestabilan pada saat itu dan,<br />

khususnya, perhatian juga difokuskan pada Efek Permukaan Bebas. Mungkin perlu juga <strong>untuk</strong><br />

menyeimbangkan tanki ganda bagian bawah <strong>untuk</strong> memastikan bahwa kestabilan masih terjaga<br />

selama operasi pengangkatan beban.<br />

Daya Muat (Draft)<br />

Selama operasi kargo, sangatlah penting bahwa daya muat harus diawasi secara visual, bagian<br />

depan, buritan kapal dan bagian tengah kapal pada kedua sisinya dalam interval yang teratur<br />

dan perlu dibandingkan dengan hasil hitungan atau perkiraan daya muat barang. Berbagai<br />

kelainan daya muat harus diselidiki. Kami pernah menangani klaim di mana terdapat perhatian<br />

yang minim terhadap daya muat barang dan kapal barang kemudian ditemukan kelebihan bobot<br />

dan hal ini menyebabkan menurunnya kestabilan.<br />

Titik Suspensi<br />

18<br />

19


Kelebihan Muatan<br />

Menindaklanjuti rencana persetujuan dan survey garis batas pembebanan berkala, semua kapal<br />

barang diberi Sertifikat Batas Muatan (Loadline Certificate) yang dikeluarkan oleh Badan Resmi<br />

(atau dikeluarkan oleh Masyarakat Klasifikasi atas nama negara). Dokumen ini sendiri<br />

menggantikan badan resmi yang memberikan batas bebas air (free board) minimum yang<br />

diijinkan bagi sebuah kapal ketika mendapat beban. Klub pernah mengetahui kasus-kasus di<br />

mana panduan kestabilan tidak resmi digunakan <strong>untuk</strong> tujuan menentukan garis batas muatan,<br />

dan hal ini tidaklah benar.<br />

Kegagalan dalam Melaporkan Kondisi <strong>Kapal</strong><br />

Pada setiap tahap operasi kargo kapal barang perlu secara disiplin memelihara kondisi<br />

kestabilannya agar tetap memenuhi kriteria kestabilan kapal. Persyaratan ini pun sama<br />

pentingnya dalam semua tahap pelayaran; perhatian khusus perlu diberikan pada<br />

pengkonsumsian bahan bakar, air dan barang lainnya, dan efek permukaan bebas yang mungkin<br />

terjadi. Mungkin perlu juga <strong>untuk</strong> menyeimbangkan kapal guna mengkompensasi benda-benda<br />

yang habis dikonsumsi ini. Jika hal ini diperlukan maka efek permukaan bebas dari air yang<br />

diberikan pada tangki penyeimbang harus juga dihitung sebelum semua operasi keseimbangan<br />

dilakukan. Umumnya kondisi awal diperburuk dengan cara demikian <strong>untuk</strong> menyeimbangkan<br />

tangki nantinya, hingga kestabilan akhir dapat dicapai.<br />

Sebuah kapal secara otomatis dikatakan tidak layak berlayar jika batas bebas air kurang dari<br />

angka yang ditentukan. Kapten harus mengetahui kenyataan bahwa jika kapal mengalami<br />

kelebihan muatan P&I perlu divalidasi.<br />

Menurunnya Dinding Bebas Air (Freeboard)<br />

Klub mengetahui contoh di mana dinding bebas air sebuah kapal diturunkan (berdasarkan<br />

persetujuan dengan pihak berwenang) karena kapal hanya beroperasi di wilayah pantai atau<br />

perairan lokal. Jika pengurangan telah diperbolehkan maka sangatlah wajib bahwa studi<br />

mengenai kondisi kestabilan kapal yang telah direvisi dikerjakan oleh arsitek kapal <strong>untuk</strong><br />

memastikan bahwa kondisi ini sesuai dengan regulasi. Penurunan batas bebas air <strong>untuk</strong><br />

meningkatkan kapasitas muatan kapal akan menurunkan daya apung kapal dan hal ini akan<br />

menurunkan kestabilan dinamik kapal dan kemampuannya <strong>untuk</strong> menahan gaya-gaya luar.<br />

20<br />

21


Kesalahan Perhitungan<br />

22 23


Klub memahami tekanan yang dialami Kapten di pelabuhan ketika melakukan operasi kargo di<br />

mana waktunya sangat sempit. Bagaimanapun juga tekanan seperti ini tidak menghilangkan<br />

tanggungjawab kapten <strong>untuk</strong> menjamin kondisi kapal barang sehingga layak <strong>untuk</strong> berlayar pada<br />

setiap saat. Ini termasuk memperkirakan secara benar kestabilan kapal barang.<br />

Kita telah melihat banyak contoh di mana kesalahan perhitungan terjadi dan, sayangnya,<br />

seringkali adalah kesalahan negatif – kapal barang tidak memiliki kaitan dengan klaim karena<br />

kondisi kestabilan yang positif.<br />

Jika perhitungan dilakukan secara manual maka sangatlah baik <strong>untuk</strong> menyusun konsep<br />

perhitungan awal (pro forma) sebelum perhitungan sebenarnya dimulai. Hal ini akan<br />

membutuhkan masukan yang lebih sedikit saat eksekusi dan mengurangi kemungkinan terhadap<br />

kesalahan. Format yang disarankan terdapat di Lampiran 1.<br />

Komputer<br />

Klub menyarankan agar semua kapal barang kering, terutama yang membawa peti kemas,<br />

dilengkapi dengan komputer (alat pemuatan) dan perangkat lunak khusus <strong>untuk</strong> kapal tersebut<br />

sebagai alat penghitung kestabilan melintang dan jika ada, kekuatan longitudinal. Dengan<br />

menggunakan perangkat lunak itu (yang telah disyahkan oleh Klub) kemungkinan akan adanya<br />

galat aritmetika dapat dikurangi karena perhitungan dilakukan secara otomatis, proses<br />

pemasukan data secara manual berkurang dan jawaban dapat dihasilkan dengan cepat. Jika<br />

kondisi pembebanan sedemikian hingga syarat minimum kestabilan tidak terpenuhi, hal-hal yang<br />

perlu diperhatikan oleh pengguna akan ditampilkan.<br />

Programnya sangat mudah digunakan karena didesain khusus <strong>untuk</strong> konfigurasi kapal tertentu<br />

(misal: berat dan konfigurasi apung). Setelah bobot mati <strong>untuk</strong> masing-masing kargo dan bahan<br />

yang dikonsumsi dimasukkan, perhitungan kestabilan dapat dihasilkan dalam sekejap. Jika<br />

syarat minimum kestabilan tidak terpenuhi maka kesalahan akan ditampilkan dalam huruf/angka<br />

merah, supaya pemakai dapat dengan mudah melihatnya.<br />

Perangkat lunak seperti ini menghindarkan seseorang dari kemungkinan kesalahan yang dapat<br />

terjadi ketika melakukan perhitungan manual. Perangkat lunak ini juga memungkinkan<br />

perhitungan yang lebih rumit sehingga kapten kapal dapat melihat informasi kestabilan (dan<br />

kekuatan longitudinal) yang diperlukan <strong>untuk</strong> memastikan bahwa kapal berada dalam kondisi<br />

baik ketika akan berangkat, datang dan selama masa pelayaran.<br />

Dan sebagai tambahan, karena program-programnya mudah dipakai perangkat lunak ini juga<br />

memungkinkan pengubahan data secara mendadak ketika ada rencana pembebanan perlu<br />

diperiksa secara teliti.<br />

Kemudahan pemakaian ini akan mendorong lebih banyak investigasi terhadap kondisi<br />

kestabilan kapal.<br />

Pada awal-awal pemakaian komputer di kapal, komputer <strong>untuk</strong> perhitungan kestabilan haruslah<br />

termasuk “model resmi”, namun demikian hal ini tidak berlaku lagi sekarang dan awak kapal<br />

sebaiknya memberitahukan posisinya kepada Masyarakat Klasifikasi. Komputer <strong>untuk</strong><br />

perhitungan kestabilan harus disediakan secara khusus dan tidak ada perangkat lunak lain yang<br />

di-install dalam komputer sehingga tidak ada kemungkinan program mengalami gangguan.<br />

Halaman berikut menampilkan output layar komputer dari perangkat lunak kestabilan yang<br />

dikembangkan dan dipasarkan oleh Shipboard Informatics Ltd. London, yang merupakan satu<br />

dari sekian banyak perangkat lunak yang tersedia di pasaran.<br />

24<br />

25


Kriteria kestabilan di<br />

luar parameter<br />

Kesimpulan<br />

Kapten atau seorang yang bertanggungjawab terhadap muatan seharusnya tidak<br />

memberangkatkan kapal apabila kestabilan kapal belum dihitung dan telah memenuhi syarat<br />

kestabilan, sebagaimana yang tertera di dalam buku kestabilan yang disyahkan oleh Kelas yang<br />

mewakili pihak resmi tertentu, selama masa pelayaran. Jika tidak pemenuhan syarat kestabilan<br />

tidak memungkinkan maka kapten kapal perlu mengambil langkah-langkah guna mencapai<br />

kondisi yang membuat kapal boleh melakukan pelayaran. Langkah-langkah ini meliputi<br />

mengurangi muatan kargo, mengatur penyeimbang (ballast) atau keduanya.<br />

Sangatlah penting bagi awak kapal <strong>untuk</strong> memahami instruksi tertulis yang jelas <strong>untuk</strong> diberikan<br />

kepada kapten kapal dalam kondisi seperti yang disebutkan di atas. Juga, sangatlah bijaksana<br />

jika instruksi-instruksi ini meliputi syarat semua bentuk kestabilan dan langkah-langkah yang<br />

perlu diambil jika syarat tersebut tidak terpenuhi. Jika kapten mengetahui bahwa ia telah<br />

didukung oleh bagian operasional, kecil kemungkinan kesalahan akan terjadi atau kapal berlayar<br />

dalam kondisi tak layak terutama ketika tekanan diberikan oleh pemuat barang.<br />

Tujuan dari buku kecil ini adalah <strong>untuk</strong> memberikan panduan dasar bagi sebuah topik yang<br />

jarang dimengerti atau dijelaskan dengan baik. <strong>Kestabilan</strong> kapal dan panduan muatan adalah<br />

satu-satunya sumber resmi dari informasi kestabilan kapal dan syarat-syarat di sana harus diikuti<br />

– buku ini dibuat <strong>untuk</strong> membantu pembaca mengerti informasi ini.<br />

Layar Tampilan Perangkat Lunak <strong>Kestabilan</strong><br />

26<br />

27


Lampiran<br />

28 29


Lampiran 1<br />

Lampiran 2<br />

Contoh Lembar Perhitungan – Pusat Gravitasi Vertikal<br />

(Untuk Kargo Peti kemas)<br />

Contoh Perhitungan Kondisi <strong>Kestabilan</strong><br />

Halaman-halaman berikut akan memberikan contoh-contoh perhitungan apakah kestabilan kapal<br />

tongkang telah memenuhi kriteria kestabilan yang tertera di dalam bukunya dengan kombinasi<br />

kargo yang berbeda. Meskipun contohnya mengenai kapal tongkang, prinsip-prinsipnya dapat<br />

diaplikasikan <strong>untuk</strong> kapal lain.<br />

Data yang dipakai di sini berasal dari buku kestabilan yang sebenarnya, dan angka batas di<br />

dalam tabel ringkasan di bawah ini dipakai di setiap contoh.<br />

Tabel Ringkasan<br />

Geladak Kargo Tongkang (210 ft x 52 ft x 12 ft)<br />

Daya Muat Ekstrim (Meter)<br />

VCG Kargo di atas Geladak<br />

(Meter)<br />

Bobot Mati (Ton)<br />

2.855 0.893 2171.09<br />

2.500 4.058 1815.78<br />

2.250 5.950 1570.03<br />

2.000 7.548 1328.06<br />

1.5000 10.161 856.09<br />

1.000 14.199 401.77<br />

0.750 16.906 182.49<br />

dan seterusnya<br />

(Angka pertengahan bisa didapat dengan melakukan interpolasi)<br />

Momen Berat + Momen Permukaan Tak Basah<br />

KG =<br />

Perpindahan Total<br />

Catatan:<br />

Perhitungan di atas hanyalah contoh <strong>untuk</strong> menunjukkan bahwa pusat gravitasi vertikal kapal<br />

dapat dihitung dengan mudah. Untuk kapal selain kapal tongkang perhitungan dapat dilakukan<br />

dengan memasukkan aspek longitudinal kapal <strong>untuk</strong> menghitung garis kesetimbangan yang<br />

mungkin terjadi, dan lainnya.<br />

30<br />

Catatan:<br />

1. Pusat gravitasi vertikal kargo (C.V.C.G) meliputi semua struktur pendukung kargo<br />

geladak tersebut di atas, kayu ganjal kargo dan semua tali ikat yang dibutuhkan <strong>untuk</strong><br />

mengamankan kargo geladak<br />

2. Tinggi maksimum C.V.C.G di atas geladak pada titik tengah alas kapal yang<br />

direkomendasikan agar dimasukkan dalam Sertifikat Pembebanan (Loadline)<br />

31


Contoh 1<br />

Deret pertama dan kedua diisi peti kemas 20 ft yang berat (20 ton), deret ketiga dan keempat<br />

diisi peti kemas 20 ft yang kosong (2.4 ton).<br />

Asumsi perhitungan:<br />

• Setiap deret ditumpuki 5 baris berisi 8 peti kemas dari depan hingga belakang kapal<br />

• Pusat gravitasi vertikal, VCG, dari peti kemas adalah separuh tingginya = setengah<br />

dari 2.59 m = 1.295 m<br />

CVCG hasil perhitungan adalah 3.15 m dan ini kurang dari CVCG maksimum yang diijinkan,<br />

yaitu 4.24 m, dan oleh karenanya kriteria kestabilan yang diijinkan terpenuhi serta aman.<br />

Dengan daya muat ekstrim 2.48 m dan CVCG 3.15 m, dan dengan menggunakan kurva CVCG<br />

kargo maksimum, kita juga bisa menentukan bahwa rencana muatan berada di dalam zona<br />

aman (Safe Zone); lihat kurva di bawah ini.<br />

• Bobot dari peti kemas berat = 20 ton, bobot dari peti kemas kosong = 2.4 ton<br />

Hitung momen terhadap geladak <strong>untuk</strong> menghitung pusat gravitasi vertikal kargo total, CVCG, di<br />

atas geladak<br />

Zona Tak Aman<br />

Deret Berat Total dalam Ton (W) VCG di atas geladak (m) Momen (W x VCG)<br />

Ke-1 5 x 8 x 20 = 800 1.295 1035<br />

Ke-2 5 x 8 x 20 = 800 3.885 3105<br />

Ke-3 5 x 8 x 2.4 = 96 6.475 621.6<br />

Ke-4 5 x 8 x 2.4 = 96 9.065 870.24<br />

1792 5635.84<br />

Zona Aman<br />

CVCG = momen total = 5635.84/1792 (bobot kargo total) = 3.15 m<br />

Dari Tabel Ringkasan pada halaman 31 kita telah menurunkan interpolasi bahwa <strong>untuk</strong> bobot<br />

kargo (bobot mati) 1792 ton kita menemukan daya muat ekstrim sebesar 2.48 m dan VCG kargo<br />

di atas geladak sebesar 4.24 m.<br />

Daya Muat Ekstrim (m) VCG Kargo (CVCG) di atas geladak (m) Bobot Mati (ton)<br />

2.500 4.058 1815.76<br />

2.476 4.242 1792<br />

2.250 5.950 1570.03<br />

32<br />

33


Contoh 2<br />

Deret pertama dan kedua diisi peti kemas 40 ft yang berat (30 ton), deret ketiga dan keempat<br />

diisi peti kemas 40 ft yang kosong (4 ton).<br />

Asumsi perhitungan:<br />

• Setiap deret ditumpuki 5 baris berisi 4 peti kemas dari depan hingga belakang kapal<br />

• Pusat gravitasi vertikal, VCG, dari peti kemas adalah separuh tingginya = setengah<br />

dari 2.59 m = 1.295 m<br />

CVCG hasil perhitungan adalah 3.2 m dan ini kurang dari CVCG maksimum yang diijinkan, yaitu<br />

7.34 m, dan oleh karenanya kriteria kestabilan yang diijinkan terpenuhi serta aman.<br />

Dengan daya muat ekstrim 2.03 m dan CVCG 3.20 m, dan dengan menggunakan kurva CVCG<br />

kargo maksimum, kita juga bisa menentukan bahwa rencana muatan berada di dalam zona<br />

aman (Safe Zone); lihat kurva di bawah ini.<br />

• Bobot dari peti kemas berat = 30 ton, bobot dari peti kemas kosong = 4 ton<br />

Hitung momen terhadap geladak <strong>untuk</strong> menghitung pusat gravitasi vertikal kargo total, CVCG, di<br />

atas geladak<br />

Zona Tak Aman<br />

Deret Berat Total dalam Ton (W) VCG di atas geladak (m) Momen (W x VCG)<br />

Ke-1 5 x 4 x 30 = 600 1.295 777<br />

Ke-2 5 x 4 x 30 = 600 3.885 2231<br />

Ke-3 5 x 4 x 4 = 80 6.475 518<br />

Ke-4 5 x 4 x 4 = 80 9.065 725.2<br />

1360 4351.2<br />

Zona Aman<br />

CVCG = momen total = 4351.2/1360 (bobot kargo total) = 3.2 m<br />

Dari Tabel Ringkasan pada halaman 31 kita telah menurunkan interpolasi bahwa <strong>untuk</strong> bobot<br />

kargo (bobot mati) 1360 ton kita menemukan daya muat ekstrim sebesar 2.03 m dan VCG kargo<br />

di atas geladak sebesar 7.34 m.<br />

Daya Muat Ekstrim (m) VCG Kargo (CVCG) di atas geladak (m) Bobot Mati (ton)<br />

2.250 5.950 1570.03<br />

2.033 7.337 1360<br />

2.000 7.548 1328.06<br />

34<br />

35


Contoh 3<br />

Deret pertama dan kedua diisi peti kemas 20 ft (15 ton), deret ketiga diisi peti kemas 20 ft (8 ton),<br />

deret keempat diisi peti kemas 20 ft yang kosong (2.4 ton).<br />

Asumsi perhitungan:<br />

• Setiap deret ditumpuki 5 baris berisi 8 peti kemas dari depan hingga belakang kapal<br />

• Pusat gravitasi vertikal, VCG, dari peti kemas adalah separuh tingginya = setengah<br />

dari 2.59 m = 1.295 m<br />

CVCG hasil perhitungan adalah 3.74 m dan ini kurang dari CVCG maksimum yang diijinkan,<br />

yaitu 5.60 m, dan oleh karenanya kriteria kestabilan yang diijinkan terpenuhi serta aman.<br />

Dengan daya muat ekstrim 2.30 m dan CVCG 3.74 m, dan dengan menggunakan kurva CVCG<br />

kargo maksimum, kita juga bisa menentukan bahwa rencana muatan berada di dalam zona<br />

aman (Safe Zone); lihat kurva di bawah ini.<br />

• Bobot dari peti kemas berat = 20 ton, bobot dari peti kemas kosong = 2.4 ton<br />

Hitung momen terhadap geladak <strong>untuk</strong> menghitung pusat gravitasi vertikal kargo total, CVCG, di<br />

atas geladak<br />

Deret Berat Total dalam Ton (W) VCG di atas geladak (m) Momen (W x VCG)<br />

Zona Tak Aman<br />

Ke-1 5 x 8 x 15 = 600 1.295 777<br />

Ke-2 5 x 8 x 15 = 600 3.885 2231<br />

Ke-3 5 x 8 x 8 = 320 6.475 2072<br />

Ke-4 5 x 8 x 2.4 = 96 9.065 870.24<br />

1616 6050.24<br />

Zona Aman<br />

CVCG = momen total = 6050.24/1616 (bobot kargo total) = 3.74 m<br />

Dari Tabel Ringkasan pada halaman 31 kita telah menurunkan interpolasi bahwa <strong>untuk</strong> bobot<br />

kargo (bobot mati) 1616 ton kita menemukan daya muat ekstrim sebesar 2.30 m dan VCG kargo<br />

di atas geladak sebesar 5.60 m.<br />

Daya Muat Ekstrim (m) VCG Kargo (CVCG) di atas geladak (m) Bobot Mati (ton)<br />

2.500 4.058 1815.78<br />

2.297 5.596 1616<br />

2.250 5.950 1570.03<br />

36<br />

37


Contoh 4<br />

Deret pertama dan kedua diisi peti kemas 20 ft (20 ton) dan deret ketiga diisi peti kemas 20 ft (10<br />

ton).<br />

Asumsi perhitungan:<br />

• Setiap deret ditumpuki 5 baris berisi 8 peti kemas dari depan hingga belakang kapal<br />

• Pusat gravitasi vertikal, VCG, dari peti kemas adalah separuh tingginya = setengah<br />

dari 2.59 m = 1.295 m<br />

CVCG hasil perhitungan 3.37 m ini lebih besar dari CVCG maksimum yang diijinkan, yaitu 2.42<br />

m, dan berada di luar kriteria kestabilan yang diijinkan, karenanya TIDAK AMAN.<br />

Dengan daya muat ekstrim 2.68 m dan CVCG 3.37 m, dan dengan menggunakan kurva CVCG<br />

kargo maksimum, kita juga bisa menentukan bahwa rencana muatan berada di dalam DAERAH<br />

TIDAK AMAN (Unsafe Zone); lihat kurva di bawah ini.<br />

Hitung momen terhadap geladak <strong>untuk</strong> menghitung pusat gravitasi vertikal kargo total, CVCG, di<br />

atas geladak<br />

Zona Tak Aman<br />

Deret Berat Total dalam Ton (W) VCG di atas geladak (m) Momen (W x VCG)<br />

Ke-1 5 x 8 x 20 = 800 1.295 1036<br />

Ke-2 5 x 8 x 20 = 800 3.885 3106<br />

Ke-3 5 x 8 x 10 = 400 6.475 2590<br />

1616 6734<br />

Zona Aman<br />

CVCG = momen total = 6734/2000 (bobot kargo total) = 3.37 m<br />

Dari Tabel Ringkasan pada halaman 31 kita telah menurunkan interpolasi bahwa <strong>untuk</strong> bobot<br />

kargo (bobot mati) 2000 ton kita menemukan daya muat ekstrim sebesar 2.68 m dan VCG kargo<br />

di atas geladak sebesar 2.42 m.<br />

Daya Muat Ekstrim (m) VCG Kargo (CVCG) di atas geladak (m) Bobot Mati (ton)<br />

2.855 0.893 2171.09<br />

2.684 2.417 2000<br />

2.500 4.058 1815.76<br />

38<br />

39


Contoh 5<br />

Kargo campuran – Peti kemas dan Kargo Penyimpan Umum: Peti kemas, deret 1 dan 2<br />

bermuatan (20 ton), deret 3 dan 4 kosong (2.4 ton) x 4 bays, Kerangka 2 – 16 kotak; Kargo<br />

Umum, muatan setinggi 3.8 m, total 325 ton, Kerangka 16 – 20 Koil Baja, diameter 1.5 m x lebar<br />

2.4 x 12 ton, disimpan dari depan ke belakang ‘dalam gulungan’, 3 baris x 9 koil setiap baris,<br />

Kerangka 20 – 24 Pipa, 40 kaki x diameter 30 inci x 7 ton, disimpan sepanjang tongkang,<br />

disusun tiga tingkat, Kerangka 24 – 30.<br />

Asumsi perhitungan:<br />

• Pusat gravitasi vertikal, VCG, dari peti kemas adalah separuh tingginya = setengah<br />

dari 2.59 m = 1.295 m<br />

• Pusat gravitasi vertikal, VCG, dari kotak adalah separuh tingginya = setengah dari<br />

3.8 m = 1.9 m<br />

• Pusat gravitasi vertikal, VCG, dari koil adalah setengah dari 1.5 m = 0.75 m<br />

• Pusat gravitasi vertikal, VCG, dari pipa adalah setengah dari 0.762 m = 0.381 m<br />

Dari Tabel Ringkasan pada halaman 31 kita telah menurunkan interpolasi bahwa <strong>untuk</strong> bobot<br />

kargo (bobot mati) 1818 ton kita menemukan daya muat ekstrim sebesar 2.50 m dan VCG kargo<br />

di atas geladak sebesar 4.04 m.<br />

Daya Muat Ekstrim (m) VCG Kargo (CVCG) di atas geladak (m) Bobot Mati (ton)<br />

2.855 0.893 2171.09<br />

2.684 4.038 1818<br />

2.500 4.058 1815.78<br />

CVCG hasil perhitungan adalah 2.19 m dan ini kurang dari CVCG maksimum yang diijinkan,<br />

yaitu 4.04 m, dan oleh karenanya kriteria kestabilan yang diijinkan terpenuhi serta aman.<br />

Dengan daya muat ekstrim 2.50 m dan CVCG 2.19 m, dan dengan menggunakan kurva CVCG<br />

kargo maksimum, kita juga bisa menentukan bahwa rencana muatan berada di dalam zona<br />

aman (Safe Zone); lihat kurva di bawah ini.<br />

Hitung momen terhadap geladak <strong>untuk</strong> menghitung pusat gravitasi vertikal kargo total, CVCG, di<br />

atas geladak CVCG = momen total = 3979.79/1818 (bobot kargo total) = 2.19 m<br />

Kargo Kerangka Deret Bobot (ton) VCG (m) Momen WxVCG<br />

Peti Kemas 2 – 16 1 5x4x20=400 1.295 518<br />

2 5x4x20=400 3.885 1554<br />

Zona Tak Aman<br />

3 5x4x2.4=48 6.475 310.8<br />

4 5x4x2.4=48 9.065 435.12<br />

Sub Total 896 2817.92<br />

Zona Aman<br />

Kotak 16 – 20 1 325 617.5<br />

Koil 20 – 24 1 3x9x12=324 243<br />

Pipa 24 – 32 1 14x7=98 37.34<br />

2 13x7=91 104.01<br />

3 12x7=84 160.02<br />

Sub Total 273 301.37<br />

Total 1818 3979.79<br />

40<br />

41


Studi Kasus<br />

42 43


Studi Kasus 1<br />

Jenis <strong>Kapal</strong>: Kargo Kering<br />

Wilayah Perdagangan: Pasifik Selatan<br />

Nomor Kasus: 18006<br />

Insiden:<br />

Saat beberapa peti kemas terakhir dinaikkan ke geladak kapal barang antarpulau yang mampu<br />

menampung 3000 ton kapal jadi terbalik dan karam di pinggir dok, serta merusakkan sebagian<br />

dok. Dinas Pelabuhan mengeluarkan perintah pemindahan kapal karam. Klub mengundang<br />

tender <strong>untuk</strong> operasi pemindahan dan sebuah kontrak akhirnya disetujui dengan perusahaan<br />

penyelamat yang berbasis di Singapura. Pemindahan kapal karam ini dilakukan dengan katrol<br />

raksasa yang harus ditarik sekitar 2000 mil dari tempat kecelakaan. <strong>Kapal</strong> karam kemudian<br />

dipotong menjadi beberapa bagian dan dibuang ke laut. Tempat buang sauh akhirnya<br />

dibersihkan selama lima bulan setelah kapal tenggelam. Sebagian besar kargo mengalami<br />

kerugian.<br />

Pengamatan:<br />

Penyelidikan kami menguak bahwa penyebab kerugian ini adalah kesalahan dalam perhitungan<br />

stabilitas kapal. Kepala Operasi telah gagal dalam memperkirakan tinggi peti kemas yang berisi<br />

karung semen di pemegang bagian bawah saat menghitung pusat gravitasi vertikal kapal.<br />

Akibatnya, perhitungan kepala operasi menghasilkan angka perkiraan yang terlampau optimistik<br />

mengenai kestabilan kapal saat selesainya pemuatan barang. Tidak ada prosedur yang<br />

diterapkan di kapal ini <strong>untuk</strong> memeriksa kembali hasil perhitungan Kepala Operasi. Jika saja<br />

prosedur ini ada maka kesalahan ini dapat diketahui lebih awal dan hilangnya kapal dapat<br />

dihindari.<br />

Kerugian Finansial:<br />

Klaim kargo sebesar lebih dari 3 juta dolar AS dilaporkan kepada pemilik. Dengan menggunakan<br />

pembatasan paket dan perlindungan yang ada bagi pemilik di bawah aturan Hague, klaim<br />

tersebut akhirnya diselesaikan dengan 500 ribu dolar AS. Biaya pemindahan kapal karam<br />

mencapai 1.5 juta dolar AS. Klaim dari Dinas Pelabuhan dan awak kapal adalah sebesar hampir<br />

2.2 juta dolar AS.<br />

44<br />

45


Studi Kasus 2<br />

Jenis <strong>Kapal</strong>: Peti kemas Pengumpan<br />

Wilayah Perdagangan: Timur Jauh<br />

Nomor Kasus: 32771<br />

Penyelidikan menunjukkan bahwa kapal mengalami dua retak di bagian tanki atas. Ini<br />

disebabkan oleh pendaratan yang keras dari peti kemas ketika proses pemuatan. Masalah ini<br />

kemudian diperburuk dengan kenyataan bahwa pipa pengisi pada tanki heeling terkorosi hingga<br />

berlubang. Ironisnya, air penyeimbang yang digunakan <strong>untuk</strong> mengkoreksi kemiringan<br />

menambah laju kebocoran ke dalam hold, memperparah keadaan.<br />

Insiden:<br />

Insiden ini terjadi pada kapal pengumpan (memperoleh/memindah muatan dari kapal lain)<br />

berumur 25 tahun 370 teu. Beberapa saat sebelum mencapai stasiun pengendali, kemiringan<br />

dermaga tiba-tiba meningkat. Kemiringan kemudian dikoreksi dan “sounding round”<br />

menunjukkan bahwa terdapat air setinggi 100 cm di penahan (hold) kapal.<br />

Hingga tempat berlabuh, kapal kemudian oleng berkali-kali dan setiap kali oleh dikoreksi dengan<br />

mengatur ballast (penyeimbang). Di tepinya, kapal kemudian parkir dengan kemiringan 15º<br />

terhadap dermaga.<br />

Pengamatan:<br />

Kapten kapal dikritisi karena tidak melakukan penyelidikan yang menyeluruh pada saat awalawal<br />

proses kemiringan.<br />

Program pengawasan harian yang sistematik adalah prosedur kemaritiman yang baik dan akan<br />

memberikan indikasi setiap permasalahan. Hal ini akan menghindarkan kita melakukan praktik<br />

yang berbahaya ketika memasuki ruang tertutup <strong>untuk</strong> melakukan pengawasan visual bagian<br />

hold.<br />

Kepala Operasi kemudian melakukan penyelidikan mengenai kestabilannya dan menyatakan<br />

bahwa kapal tidak stabil. Dinas pelabuhan selanjutnya menolak ijin pelanjutan operasi kargo<br />

sampai kapal berdiri tegak kembali, sampai sebab kemiringan dapat diketahui dan kestabilan<br />

diperiksa oleh Masyarakat Klasifikasi.<br />

Usaha memompa keluar lambung penahan dihalangi oleh tersumbatnya penyedot. Perusahaan<br />

pemindah kapal karam lokal kemudian dipanggil <strong>untuk</strong> memompa keluar bagian penahan dan<br />

memindahkan peti kemas di deret teratas agar kestabilan positif diperoleh kembali. Tanki<br />

penyeimbang secara teliti dimonitor selama operasi ini dan makin jelaslah bahwa air dari dua<br />

tanki penyeimbang masuk ke dalam penahan. Perhitungan kestabilan kemudian diulang lagi dan<br />

menunjukkan bahwa kapal memiliki kestabilan positif. Hal ini kemudian dibenarkan oleh<br />

Masyarakat Klasifikasi.<br />

Ijin <strong>untuk</strong> pelanjutan operasi kargo diberikan tiga hari setelah kapal tiba di pelabuhan.<br />

Sebab-Sebab:<br />

Insiden ini disebabkan oleh air bebas yang masuk ke bagian penahan kargo. Penyedot lambung<br />

penahan yang tersumbat menghalangi proses pengeluaran air oleh awak kapal.<br />

46<br />

47


Kesulitan dalam memompa keluar penahanketika air sudah masuk dilaporkan karena<br />

penyedotan dihambat oleh serpihan. Hal ini menunjukkan bahwa bagian hole harus bebas dari<br />

kotoran dan penyedotan yang reguler. Persyaratan alarm lambung penahan seharusnya sudah<br />

memberikan indikasi bahwa air telah memasuki penahan.<br />

Perhitungan awal kestabilan yang salah adalah faktor hambatan utama yang dialami oleh kapal.<br />

Hal ini seharusnya sudah dilakukan sebelum meninggalkan pelabuhan muat. Perhitungan pihak<br />

ketiga tidak bisa diandalkan dalam hal ini.<br />

Landasan dari pemandu sel yang membawa bagian terberat dari pergerakan peti kemas<br />

seharusnya diperiksa secara berkala agar korosi dan kelemahan lain dapat terdeteksi di tahap<br />

awal.<br />

Kerugian Finansial:<br />

Klaim total diperkirakan antara 75 ribu hingga 100 ribu dolar AS.<br />

Studi Kasus 3<br />

Jenis <strong>Kapal</strong>: Peti kemas Pengumpan<br />

Wilayah Perdagangan: Timur Jauh<br />

Nomor Kasus: 34857<br />

Insiden:<br />

Insiden ini terjadi pada 316 teu kapal peti kemas pengumpan/kapal peti kemas besar segera<br />

setelah pengangkutan muatan selesai.<br />

Setelah proses pengangkutan barang selesai, kapal menjadi condong 1° terhadap starboard.<br />

Kemiringan ini perlahan makin meningkat. Tindakan korektif diambil, tapi kemiringan ini terus<br />

meningkat. Ketika kemiringan mencapai 15°, sejumlah peti kemas jatuh dari deretan teratas ke<br />

perairan pelabuhan. <strong>Kapal</strong> kemudian terguling ke dermaga. Untungnya makin banyaknya peti<br />

kemas yang jatuh, kemiringan kapal berkurang. Situasi jadi terkendali dengan menurunkan<br />

muatan dan alas kapal bagian tengah (keel) kembali ke posisi semula.<br />

48<br />

49


Sebab:<br />

Insiden ini disebabkan oleh buruknya perencanaan proses pemuatan barang dan ini<br />

mengakibatkan kapal mengalami kestabilan negatif ketika proses pemuatan selesai. Terdapat<br />

kesalahan perhitungan di atas kapal, terbukti dengan tidak dimasukkannya efek permukaan<br />

bebas (free surface) ke dalam perhitungan, sehingga mengaburkan kondisi kestabilan kapal<br />

yang sebenarnya.<br />

Kerugian Finansial:<br />

Insiden ini berakhir dengan klaim yang cukup mahal karena usaha yang besar guna<br />

memindahkan peti kemas yang tenggelam di perairan pelabuhan. Kerugian total di wilayah ini<br />

adalah sebesar 580 ribu dolar AS.<br />

Pengamatan:<br />

<strong>Kapal</strong> pengumpan peti kemas dikenal mempunyai perputaran yang cepat dan sering mengalami<br />

perubahan kargo. Operator kapal-kapal ini seharusnya memastikan bahwa prosedur yang benar<br />

telah diterapkan guna mengurangi potensi kesalahan. Perencanaan muatan di darat harus<br />

diperiksa ketepatannya, disarankan diperiksa oleh orang kedua sebelum rencana ini disiarkan.<br />

Peralatan haruslah disiapkan guna membantu staf kapal dalam menghitung kondisi kestabilan<br />

kapal agar kemungkinan kesalahan yang disebabkan oleh perhitungan yang terburu-buru dapat<br />

dikurangi. Hal ini dapat diatasi dengan komputer atau mendorong staf <strong>untuk</strong> mengisi formulir<br />

yang telah disiapkan. Pemilik kapal harus memastikan bahwa petugas senior kapal memiliki<br />

pengetahuan yang cukup mengenai kestabilan kapal.<br />

50<br />

51


Studi Kasus 4<br />

Jenis <strong>Kapal</strong>: Kargo Kering<br />

Wilayah Perdagangan: Asia Tenggara<br />

Nomor Kasus: 42200<br />

Insiden:<br />

<strong>Kapal</strong> peti kemas pengumpan telah menyelesaikan operasi kargo pada satu pelabuhan dan<br />

dalam proses menuju ke pelabuhan kedua. <strong>Kapal</strong> tunda kemudian mendorong kapal menuju ke<br />

pelabuhan kedua ketika awak kapal mulai mengolengkan kapal. Ketika oleng 10 – 15 derajat,<br />

peti kemas mulai berjatuhan dari atas kapal; kapal tunda berhenti mendorong, dan tindakan ini,<br />

dengan dibarengi oleh berkurangnya peti kemas, mampu mengembalikan kapal ke posisi<br />

semula.<br />

Kombinasi faktor-faktor ini menyebabkan berkurangnya kestabilan melintang secara drastis<br />

sehingga tidak mencukupi <strong>untuk</strong> menahan gaya-gaya yang dihasilkan oleh kapal tunda.<br />

Ironisnya, deretan teratas peti kemas tidak diikat tetapi ini membuat peti kemas berjatuhan dan<br />

mengembalikan kapal ke posisi semula. Satu faktor yang berpengaruh dalam masalah kelebihan<br />

beban adalah tidak dilaporkannya bobot peti kemas oleh pengirim barang. Hal ini menandakan<br />

bahwa kondisi kapal harus dimonitor setiap saat. Dengan memperhatikan daya muat kapal,<br />

kelebihan beban dapat diketahui pada tahap awal dan kurangnya kestabilan kapal dapat<br />

terdeteksi.<br />

Kerugian Finansial:<br />

Total biaya klaim lebih dari 660 ribu dolar AS; sebagian besar dari biaya tersebut digunakan<br />

<strong>untuk</strong> mengambil peti kemas yang tenggelam di kanal perhentian menuju penambat.<br />

Pengamatan:<br />

Penyelidikan selanjutnya menunjukkan bahwa praktik operasi yang buruk telah terjadi di atas<br />

kapal dan keselamatan kapal diabaikan. Pusat gravitasi (KG) kapal berada di atas angka<br />

maksimum yang diijinkan dan tidak ada tindakan yang diambil terhadap permukaan bebas di<br />

dalam tanki penyeimbang. Lebih parahnya, kapal kelebihan beban 400 ton, dan ini<br />

menyebabkan permukaan bebas jadi hanya 30 cm kurang dari angka minimum yang diijinkan.<br />

52<br />

53


Catatan<br />

54<br />

55

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!