WG_Indonesian_Palm_Oil_Benefits_Bahasa_Report-2_11
WG_Indonesian_Palm_Oil_Benefits_Bahasa_Report-2_11
WG_Indonesian_Palm_Oil_Benefits_Bahasa_Report-2_11
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
4. Prospek Masa Depan Kelapa Sawit<br />
Prospek Permintaan Minyak Sawit Dunia<br />
Peningkatan imbal hasil akibat permintaan minyak<br />
nabati yang tinggi secara global diperkirakan akan<br />
meningkatkan penanaman modal di industri minyak<br />
sawit, yang menyebabkan pertumbuhan berkelanjutan<br />
dalam jangka menengah, karena konsumsi dunia<br />
diperkirakan meningkat lebih dari 30 persen pada<br />
dasawarsa mendatang. 34 Menjelang 2020, konsumsi<br />
dunia dan produksi minyak sawit diperkirakan sudah<br />
meningkat menjadi hampir 60 juta ton.<br />
Sifat-sifat menyehatkan dan daya saing harga minyak<br />
sawit, dibarengi potensi perannya dalam energi<br />
terbarukan, diperkirakan ikut menyebabkan<br />
pertumbuhan lebih dari 30 persen pada dasawarsa<br />
mendatang. Selama ini pertumbuhan industri minyak<br />
sawit disebabkan oleh keunggulan biaya produksi<br />
dalam budidaya kelapa sawit. Kelapa sawit adalah<br />
tanaman pohon yang sangat produktif jika<br />
dibandingkan dengan biji minyak nabati – hasil<br />
minyaknya 5 hingga 9 kali lebih tinggi daripada hasil<br />
yang dicapai oleh kedelai, canola, dan bunga matahari.<br />
Biaya minyak sawit lebih unggul karena harga lahan<br />
yang rendah serta masukan energi yang rendah.<br />
Di saat negara maju beralih dari lemak-trans ke<br />
alternatif yang lebih sehat, permintaan minyak sawit<br />
juga akan cenderung meningkat, relatif terhadap para<br />
pesaingnya. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak<br />
negara maju mengurangi dan melarang lemak-trans<br />
sehingga banyak pabrik makanan mengganti lemaktrans<br />
dengan minyak sawit. Selain daya saing dari segi<br />
biaya, minyak sawit kaya akan lemak-mono-tak-jenuh<br />
yang dipandang bermanfaat menurunkan risiko<br />
penyakit jantung. 35<br />
Selain peningkatan total dalam keseluruhan konsumsi,<br />
konsumsi minyak sawit per kapita pun terus<br />
meningkat di beberapa negara maju besar akibat<br />
pertumbuhan pendapatan yang mantap. Minyak sawit<br />
memetik keuntungan dari perkembangan ini karena<br />
energinya yang relatif tinggi per gram makanan. Pada<br />
2009-10, Cina dan India membukukan lebih dari 40<br />
persen impor neto dalam perdagangan dunia.<br />
Pertumbuhan ekonomi di kedua negara ini di masa<br />
mendatang akan meningkatkan permintaan minyak<br />
nabati impor.<br />
Produksi dan Peluang Minyak Sawit Dunia<br />
Sebelum 2010, FAPRI memperkirakan bahwa<br />
Indonesia akan menghasilkan hampir 30 juta ton<br />
minyak sawit, termasuk mengekspor hampir 23 juta<br />
ton. Pertumbuhan ini akan dicapai melalui<br />
peningkatan hasil dan konversi lahan lebih lanjut.<br />
Malaysia tampaknya memiliki peluang terbatas untuk<br />
perluasan melalui konversi lahan karena pembatasan<br />
penetapan peruntukan lahan. Ketersediaan lahan yang<br />
terbatas diperkirakan akan memperlambat pertumbuhan<br />
produksi minyak sawit, terutama di<br />
Semenanjung Malaysia dan Sabah.<br />
Peningkatan hasil dari areal pembudidayaan yang<br />
4. PROSPEK MASA DEPAN KELAPA SAWIT<br />
Gambar 4.1<br />
Proyeksi Pasokan Minyak Sawit Dunia dan Penggunaannya<br />
2009/2010 2019/2020<br />
(ribu ton) (ribu ton) % perubahan<br />
Konsumsi 44.330 58.639 32%<br />
Produksi 45.132 59.264 31%<br />
Perdagangan 30.760 41.649 35%<br />
Sumber: FAPRI 2010<br />
34 OECD-FAO (2009)<br />
35 Malaysian <strong>Palm</strong> <strong>Oil</strong> Council (2008)<br />
Manfaat Minyak Sawit bagi Perekonomian Indonesia • 15