You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
TRAGEDI #MH-17<br />
WAGUB MAIN SINETRON<br />
APA KATA DUNIA<br />
EDISI 138 | 21 - 27 JULI 2014
DAFTAR ISI<br />
EDISI 138 21 - 27 JUNI 2014<br />
FOKUS<br />
SETELAH BANG JACK<br />
BATAL MENINGGAL<br />
WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT<br />
DEDDY MIZWAR KEMBALI DISOROT<br />
SETELAH KERAP NONGOL DI<br />
SINETRON PADA RAMADAN INI.<br />
“TANYA KE MENDAGRI, TANYA KE<br />
KPK, ADA YANG SAYA LANGGAR<br />
ENGGAK?”<br />
NASIONAL<br />
KRIMINAL<br />
n ANCAMAN ‘TSUNAMI’ DI PARTAI BERINGIN<br />
n HATI-HATI HITUNG CEPAT<br />
INTERNASIONAL<br />
n JANGAN BERI CELAH PENCURI<br />
HUKUM<br />
n DARI QUICK COUNT KE POLISI<br />
EKONOMI<br />
n SIAPA SEBENARNYA PENEMBAK MH-17?<br />
n 44 JAM MENUJU KEAJAIBAN DI KABUL<br />
n HANYA 6 JAM<br />
INTERVIEW<br />
n FARIZ MEHDAWI<br />
KOLOM<br />
n MENEBAK LANGKAH AKHIR GOLKAR<br />
SPORT<br />
n BATU BARA TAK LAGI MEMBARA<br />
n ISTIRAHAT MENAMBANG JADI PILIHAN<br />
n BATU BARA JADI KAMBING HITAM<br />
n MELAMBAT<br />
BISNIS<br />
n DI IKLAN, PRABOWO UNGGUL<br />
n TOKO KELILING BUKAN CUMA TUKANG SAYUR<br />
BUKU<br />
n BULE MUALAF & ORANG-ORANG MUNAFIK<br />
LENSA<br />
n MIMPI CINA JUARA DUNIA<br />
SENI HIBURAN<br />
n HUJAN ROKET & AIR MATA DI GAZA<br />
n NARASI BARU UNTUK KOTATUA<br />
n VIDI ALDIANO | SHIREEN SUNGKAR | IRFAN BACHDIM<br />
RAMADAN<br />
n MERANGKAI CERITA RIAN & MELATI<br />
n FILM PEKAN INI<br />
n AGENDA<br />
Cover:<br />
Ilustrasi: Kiagus Auliansyah<br />
@majalah_detik<br />
majalah detik<br />
n SIMPEL PLUS NO BLING-BLING<br />
n MELONGOK MEGAHNYA SI KUBAH EMAS<br />
n UNIKNYA PASTA RASA INDONESIA<br />
Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad. Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti. Redaksi: Dimas Adityo, Irwan<br />
Nugroho, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif Arianto, Aryo<br />
Bhawono, Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita, Kustiah, M Rizal,<br />
Budi Alimuddin, Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Bahtiar Rifai. Bahasa:<br />
Habib Rifa’i, Rahmayoga Wedar. Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo.<br />
Product Management & IT: Sena Achari, Sofyan Hakim, Andri Kurniawan. Creative Designer: Mahmud Yunus,<br />
Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Suteja, Mindra Purnomo, Zaki Al Farabi, Fuad Hasim,<br />
Luthfy Syahban. Illustrator: Kiagus Aulianshah, Edi Wahyono.<br />
Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769<br />
Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran:<br />
appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya<br />
No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com<br />
Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.
lensa<br />
Hujan Roket &<br />
Air Mata di Gaza<br />
Tap untuk melihat foto UKURAN BESAR<br />
Serbuan tentara Israel ke wilayah sipil di Jalur Gaza sejak beberapa pekan lalu menewaskan ratusan warga Palestina. Agresi lewat<br />
udara dan darat ini membuat masyarakat internasional berang.<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
lensa<br />
Warga Palestina membawa dua anak korban tewas akibat bom yang dilontarkan tentara Israel (16/7). Petugas kesehatan Gaza menyatakan 207 warga<br />
Palestina tewas hingga Rabu (16/7) sejak agresi militer Israel dilancarkan. (REUTERS/Mohammed Salem)
lensa<br />
Asap akibat serangan udara Israel terlihat di langit Gaza (16/7). (REUTERS/Ahmed Zakot) | Api dari roket militer Israel meluncur ke Jalur Gaza<br />
seperti terlihat dari Bukit Sderot (14/7) (Reuters/Ahmad Zakot) | Warga Palestina di atas puing-puing rumah yang hancur akibat bom Israel (16/7).<br />
(REUTERS/Mohammed Salem)
Sebuah keluarga menangisi kepergian saudaranya yang tewas dihantam rudal Israel di Jalur Gaza (16/7). (REUTERS/Finbarr O’Reilly)
lensa<br />
Tentara Israel terlihat lewat jendela kaca yang retak di perlintasan Erez, Israel (16/7). Kekerasan Israel terhadap Palestina selalu mendapat<br />
kecaman dunia internasional. (REUTERS/Finbarr O’Reilly)
lensa<br />
Kelompok Yahudi menari bersama tentara Israel untuk mendukung serangan ke Jalur Gaza (13/7). (REUTERS/Amir Cohen) | Penduduk Israel menyaksikan<br />
agresi militer tentaranya ke Gaza dari Bukit Sderot. (REUTERS/Baz Ratner)
lensa<br />
Perempuan Palestina menggendong anaknya meratapi rumahnya yang hancur dihantam rudal Israel (8/7). (REUTERS/Mohammed Salem)
nasional<br />
ancaman ‘tsunami’<br />
di partai beringin<br />
Desakan melengserkan Aburizal Bakrie diprediksi menguat<br />
setelah 22 Juli. Golkar membuka peluang keluar dari<br />
koalisi pendukung Prabowo.<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
nasional<br />
Sepucuk surat diserahkan seorang<br />
utusan pendiri Partai Golkar, Suhardiman,<br />
kepada calon wakil presiden<br />
Jusuf Kalla, Rabu malam, 9 Juli lalu.<br />
Surat yang terdiri atas dua lembar kertas itu diterima<br />
langsung oleh Kalla, yang saat itu—malam<br />
hari setelah pencoblosan—mengunjungi<br />
Jenggala Center, posko relawan Joko Widodo-<br />
Jusuf Kalla (Jokowi-JK) di Jalan Jenggala, Kebayoran<br />
Baru, Jakarta Selatan.<br />
Dalam surat itu, Suhardiman menyinggung<br />
soal desakan dari kader partai yang tergabung<br />
dalam Eksponen Tri Karya Golkar agar musyawarah<br />
nasional (munas) partai digelar selambatnya<br />
Oktober 2014. Percepatan agenda Munas<br />
Golkar itu tak lain bertujuan untuk menggusur<br />
Aburizal Bakrie dari kursi ketua umum partai<br />
berlambang pohon beringin tersebut. Sesuai<br />
dengan anggaran dasar dan anggaran rumah<br />
tangga partai, masa bakti Aburizal atau Ical<br />
Fahmi Idris (kedua dari<br />
kanan) dan sejumlah tokoh<br />
Partai Golkar, di antaranya<br />
Ginandjar Kartasasmita dan<br />
Zainal Bintang, di gedung<br />
Perintis Kemerdekaan,<br />
Jakarta, Selasa (15/7).<br />
Agung Pambudhy/Detikcom<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
nasional<br />
Zainal Bintang<br />
Agung Pambudhy/detikcom<br />
akan berakhir Oktober tahun ini.<br />
Ihwal surat yang diterima Kalla itu diakui<br />
oleh politikus Golkar, Zainal Bintang. Seperti<br />
isi surat tersebut, Zainal membenarkan bahwa<br />
agenda percepatan munas memang tengah<br />
digelorakan para kader dari lintas generasi. Bukan<br />
hanya Suhardiman, yang sudah menginjak<br />
usia 90 tahun, tapi ada juga dari kader muda,<br />
seperti Ketua Angkatan Muda Pembaharuan<br />
Indonesia—organisasi sayap Golkar―Dev<br />
Agung Laksono, yang berumur 32 tahun.<br />
“Saya kira wajar Pak Suhardiman meminta<br />
Ical diganti. Apalagi beliau kan salah satu pendiri<br />
(Golkar) yang masih hidup. Beliau tentu miris<br />
melihat kondisi partai saat ini,” kata Zainal di<br />
rumahnya, kawasan Slipi, Jakarta Barat, Rabu,<br />
16 Juli lalu.<br />
Suhardiman bahkan menyorongkan tiga<br />
nama calon pengganti Aburizal Bakrie untuk<br />
menjabat Ketua Umum Golkar periode 2014-<br />
2019. Tiga nama yang disodorkan itu adalah<br />
Agung Laksono, Zainal Bintang, dan Agus Gumiwang<br />
Kartasasmita.<br />
Perolehan suara Golkar di pemilu legislatif<br />
lalu, yang tak beranjak dari kisaran 14 persen,<br />
diakui Zainal menjadi salah satu alasan pelengseran<br />
Aburizal. Sebab, angka itu jauh dari target<br />
yang dipasang Ical dan pendukungnya, yakni 35<br />
persen suara, sehingga Golkar bisa mengusung<br />
calon presiden dan calon wakil presiden dari<br />
kalangan internal. Tapi, alih-alih mendapat tiket<br />
capres maupun cawapres, Ical malah mendukung<br />
pasangan Prabowo Subianto dan Hatta<br />
Rajasa—yang berasal dari partai lain—lantaran<br />
tidak ada partai yang mendukung pencalonannya.<br />
Soal kegagalan Aburizal dalam memimpin<br />
Golkar juga dilontarkan politikus senior partai<br />
itu, Fahmi Idris. Ditemui di kantornya, Kuningan,<br />
Jakarta Selatan, Fahmi tak cuma menyoroti<br />
kegagalan Golkar mengusung capres atau cawapres.<br />
Mantan Menteri Perindustrian itu juga<br />
menyinggung janji-janji Ical setelah ditetapkan<br />
sebagai ketua umum pada 9 Oktober 2009.<br />
Salah satunya adalah janji menyiapkan dana<br />
abadi untuk partai sebesar Rp 1 triliun, yang<br />
akan ditambah secara bertahap. Ical juga sesumbar<br />
akan membangun kantor Golkar di kawasan<br />
Slipi hingga setinggi 25 sampai 30 lantai.<br />
“Kedua janji itu tidak ada realisasinya sampai<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
nasional<br />
Ical memberi sambutan<br />
saat mendeklarasikan<br />
koalisi permanen Merah<br />
Putih di Tugu Proklamasi,<br />
Jakarta, Senin (14/7).<br />
Hasan/detikcom<br />
sekarang,” ujarnya. “Ini mengecewakan semua<br />
pihak di Golkar.”<br />
Bahkan, untuk mengongkosi kegiatan Dewan<br />
Pimpinan Pusat maupun Dewan Pimpinan<br />
Daerah Golkar, Ical selalu membawa kadernya<br />
di Fraksi Golkar Dewan Perwakilan Rakyat.<br />
Fahmi menuturkan, kader di DPR tersebut yang<br />
diminta menangani pendanaan kegiatan partai<br />
di daerah.<br />
“Padahal, sebagai ketua umum, harusnya dia<br />
punya dana sendiri untuk hal tersebut, bukan<br />
melimpahkan ke anggota DPR. Itu pola yang<br />
salah dari manajemen Pak Ical,” tutur Fahmi.<br />
Ingkar janji Ical itulah yang kemudian<br />
membuat banyak kader Golkar menyuarakan<br />
pelengserannya. Fahmi memprediksi, setelah<br />
Komisi Pemilihan Umum mengumumkan hasil<br />
penghitungan suara (real count) pemilihan presiden<br />
pada 22 Juli, gelombang desakan percepatan<br />
munas bakal semakin kuat. “Ical enggak<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
Jawa Timur, Kamis, 17 Juli lalu.<br />
Bukan hanya kader Golkar yang mempertanyakan<br />
soal koalisi permanen. Hal yang sama<br />
terjadi di PPP, partai lain anggota koalisi tersebut.<br />
Menurut Agung, yang menjabat Menteri<br />
Koordinator Kesejahteraan Rakyat, dalam<br />
politik tidak ada koalisi permanen. Agung<br />
malah membuka peluang Golkar hengkang<br />
dari koalisi tersebut dan membentuk koalisi<br />
baru yang mendukung pemerintahan terpilih<br />
nantinya.<br />
“Kalau bisa dilakukan, keluar dari Koalisi<br />
(Merah Putih) dan membentuk koalisi lain,”<br />
ujarnya. “Saya punya keyakinan bahwa koalisi<br />
permanen itu tidak akan permanen.”<br />
Dinamika di kalangan internal Golkar itu<br />
dinilai pengamat politik Universitas Airlangga,<br />
Surabaya, Haryadi, akan berujung pada<br />
suksesi kepemimpinan untuk mengubah<br />
peta politik pascapenetapan hasil pemilihan<br />
presiden oleh KPU pada 22 Juli. Menilik<br />
sejarah Golkar yang tak pernah menjadi<br />
oposisi, suksesi kepemimpinan di partai itu<br />
akan diarahkan untuk mendukung pasangan<br />
Jokowi-JK, yang unggul atas Prabowo Subinasional<br />
Kalau bisa<br />
dilakukan,<br />
keluar dari Koalisi<br />
(Merah Putih) dan<br />
membentuk<br />
koalisi lain.<br />
Agung Laksono<br />
tahu kalau nanti akan ada tsunami yang akan<br />
menggulung dia dan orang-orangnya di Golkar,”<br />
ucapnya.<br />
Kisruh di Partai Beringin sepertinya bakal<br />
berimbas ke Koalisi Merah Putih yang didirikan<br />
partai-partai pendukung Prabowo-Hatta,<br />
termasuk Golkar. Apalagi setelah koalisi itu<br />
mendeklarasikan diri yang bersifat permanen<br />
di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat,<br />
Senin, 14 Juli lalu. Selain Prabowo dan Hatta,<br />
deklarasi dihadiri enam ketua umum<br />
partai anggota koalisi, yakni Gerindra,<br />
Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan<br />
Pembangunan, Partai Keadilan<br />
Sejahtera, Golkar, dan Partai Bulan<br />
Bintang.<br />
Keputusan ikut dalam koalisi<br />
permanen itu memancing reaksi di<br />
lingkup internal partai. Apalagi, menurut<br />
Wakil Ketua Umum Golkar Agung<br />
Laksono, keputusan itu bukan sikap resmi<br />
partainya. “Setahu saya tidak ada (sikap resmi).<br />
Hanya, Pak Ical telepon saya, memberi<br />
tahu kalau mau teken permanen untuk dukung<br />
Prabowo-Hatta,” kata Agung di Situbondo,<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
nasional<br />
Sejumlah simpatisan partai<br />
Golkar berjoget di atas<br />
kendaraan dalam kampanye<br />
terbuka partai tersebut<br />
di Palu, Sulawesi Tengah,<br />
Sabtu (5/4).<br />
Basri mArzuki/Antara<br />
anto-Hatta Rajasa berdasarkan hasil penghitungan<br />
sementara.<br />
Bakal ada desakan pencopotan Ical dari jabatannya<br />
melalui mekanisme musyawarah nasional<br />
luar biasa karena dinilai tidak tepat mengambil<br />
langkah-langkah politik saat memimpin.<br />
“Mekanismenya, munaslub dipercepat karena<br />
kaitannya untuk menempel pada kekuasaan<br />
baru,” tutur Haryadi.<br />
Namun penilaian itu ditepis oleh Wakil<br />
Sekretaris Jenderal Golkar Lalu Mara Satria<br />
Wangsa. Juru bicara keluarga Aburizal<br />
ini meyakini Koalisi Merah Putih permanen<br />
pendukung Prabowo-Hatta akan tetap solid.<br />
Ia juga menyebut Golkar di bawah kepemimpinan<br />
Ical akan konsisten menjalin kerja sama<br />
di parlemen. “Kami ingin menjalankan fungsi<br />
pemerintahan di DPR. Baru kawin masak<br />
langsung mikir cerai,” ucapnya. ■<br />
DEDEN gunawan, rannY Virginia utami | Dimas<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
nasional<br />
Hati<br />
Hati<br />
Hitung<br />
Cepat<br />
menengok "dapur" lembaga survei saat<br />
menggelar quick count. Prinsipnya, metode<br />
dilakukan dengan benar dan jujur.<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
nasional<br />
Para relawan yang bekerja<br />
dalam proses hitung cepat<br />
CSIS-Cyrus pada pemilu<br />
legislatif 9 April lalu.<br />
Grandyos Zafna/detikcom<br />
Kesibukan terasa di kantor Penelitian<br />
dan Pengembangan (Litbang)<br />
Kompas, lantai 4 gedung Kompas<br />
Gramedia, Palmerah, Jakarta Barat,<br />
Rabu, 9 Juli lalu. Di sebuah ruangan seluas kira-kira<br />
150 meter persegi, 40 tenaga verifikasi<br />
(verifikator) berkomunikasi lewat perangkat<br />
telepon di meja masing-masing. Sembari menelepon<br />
mereka mencatat, kemudian berdiri<br />
memasukkan lembaran kertas yang sudah<br />
ditulisi ke sebuah kotak di tengah ruangan. Hal<br />
itu dilakukan berulang kali dan dalam waktu<br />
cepat, sekitar 3 menit.<br />
Hari itu Litbang Kompas menggelar hitung<br />
cepat (quick count) sekaligus exit poll pemilihan<br />
presiden 2014. Dari ruangan tersebut, setiap<br />
verifikator pria dan perempuan―semua berstatus<br />
mahasiswa―harus menghubungi setidaknya<br />
60 orang pewawancara (interviewer)<br />
yang bertugas di tempat-tempat pemungutan<br />
suara (TPS).<br />
Mereka seperti berkejaran dengan waktu.<br />
Apalagi mengumpulkan data dari tenaga lapangan<br />
yang tersebar di ribuan TPS di sejumlah<br />
provinsi bukan perkara mudah. Agar data yang<br />
mereka peroleh akurat, proses hitung cepat<br />
dilakukan secara berjenjang. Laporan dari pewawancara<br />
dimintakan konfirmasi lagi melalui<br />
telepon kepada ketua panitia pemungutan suara<br />
di setiap TPS oleh para konfirmator.<br />
Ada 40-an konfirmator yang dilibatkan. Mereka<br />
bekerja di lantai 7, gedung yang berbeda di<br />
kompleks Kompas Gramedia. Data yang sudah<br />
dimintakan konfirmasi itu pun masih divalidasi<br />
lagi oleh puluhan peneliti senior di lapangan.<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
nasional<br />
“Semua harus dikerjakan dengan cepat tapi<br />
hati-hati,” kata Noni Yuswarman, 24 tahun,<br />
yang mengkoordinasi verifikator, saat ditemui<br />
majalah detik.<br />
Mahasiswi Universitas Negeri Jakarta itu<br />
dibantu koordinator lainnya, Dian Wahyuningtyas,<br />
23 tahun. Sebelum menjadi koordinator,<br />
Noni dan Dian—masih kuliah di Universitas<br />
Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta—pernah<br />
menjadi pewawancara, konfirmator, lalu<br />
verifikator. Keduanya kerap dimintai bantuan<br />
jika Litbang Kompas menggelar survei dan hitung<br />
cepat, termasuk pada pemilu legislatif dan<br />
pemilihan presiden kali ini.<br />
Periset senior Litbang Kompas, Toto Suryaningtyas,<br />
mengatakan, dalam pemilu legislatif<br />
dan pemilihan presiden 2014 ini, pihaknya melibatkan<br />
2.500 orang untuk exit poll maupun hitung<br />
cepat. Jumlah itu terdiri atas 2.000 relawan<br />
di 33 provinsi dan 500 koordinator lapangan<br />
dan daerah serta peneliti regional dan pusat.<br />
Sebanyak 50 peneliti senior juga diterjunkan ke<br />
Jajaran tim verifikator<br />
Litbang Kompas berfoto<br />
bersama setelah menggelar<br />
hitung cepat.<br />
Dok. Litbang kompas<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
nasional<br />
Hasil hitung cepat Kompas<br />
pada pilpres lalu.<br />
ari saputra/detikcom<br />
seluruh provinsi.<br />
Relawan diberi honor Rp 100-150 ribu per<br />
hari, plus dana pulsa telepon dan uang makan.<br />
Toto mengistilahkan honor sebagai biaya transportasi,<br />
yang besarannya berbeda-beda untuk<br />
tiap daerah, bergantung pada tingkat kesulitan<br />
mencapai TPS. Uang transpor untuk pewawancara<br />
di Papua, katanya, tentu berbeda dengan<br />
di Jakarta.<br />
Maka, jangan heran jika miliaran rupiah tersedot<br />
untuk penyelenggaraan hitung cepat ini.<br />
Selain biaya operasional, dana besar dikeluarkan<br />
Litbang Kompas untuk membayar ribuan<br />
tenaga honorer. “Kami menempatkan interviewer<br />
sesuai sampel kami, yakni 2.000 dari 5.000<br />
TPS se-Indonesia,” ujar Toto.<br />
Dengan ribuan relawan itu, Manajer Riset<br />
Litbang Kompas Ignatius Kristanto hakulyakin<br />
soal akurasi hitung cepat lembaganya. Apalagi<br />
prosesnya berjenjang, dan mekanismenya<br />
ketat. Dari pengalamannya, hasil hitung cepat<br />
Litbang Kompas rata-rata hanya berselisih 0,14<br />
persen dengan versi Komisi Pemilihan Umum.<br />
“Karena kami sangat ketat memastikan kebenarannya<br />
di lapangan,” tuturnya.<br />
Pengawasan berjenjang dan ketatnya proses<br />
validasi data dilakukan pula oleh Saiful Mujani<br />
Research & Consulting (SMRC) saat menggelar<br />
hitung cepat pemilihan presiden dan pemilu<br />
legislatif. Lembaga survei ini menyebar 4.000<br />
tenaga lapangan (enumerer), seusai dengan<br />
jumlah TPS sampel. Ribuan enumerer itu diawasi<br />
oleh 400 konfirmator di lapangan.<br />
“Artinya, akurasi dan validitas kerja kami tak<br />
perlu diragukan,” ucap verifikator SMRC, Puji<br />
Astuti, 27 tahun, di gedung Balai Kartini, Jakarta,<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
nasional<br />
Anggota Dewan Etik<br />
Persepi, Hamdi Muluk<br />
Juli), Persepi menggelar audit terhadap lembaga-lembaga<br />
penyelenggara hitung cepat. Audit<br />
dilakukan setelah sejumlah lembaga merilis<br />
hasil hitung cepat perolehan suara pasangan<br />
calon presiden dan calon wakil presiden yang<br />
berlawanan, yang lalu menimbulkan polemik.<br />
Hasil hitung cepat delapan lembaga survei<br />
mendudukkan pasangan Joko Widodo dan<br />
Jusuf Kalla sebagai pemenang. Sebaliknya, empat<br />
lembaga survei mengunggulkan Prabowo<br />
Subianto dan Hatta Rajasa.<br />
Ada lima lembaga anggota Persepi yang diaudit,<br />
yakni CSIS-Cyrus Network, SMRC, Indikator<br />
Politik Indonesia, Populi Center, dan Poltracking<br />
Indonesia. Elemen hitung cepat yang<br />
diaudit oleh tim independen bentukan Persepi<br />
antara lain data TPS yang dijadikan sampel,<br />
susunan organisasi, dan manajemen lembaga<br />
survei.<br />
Hasilnya, lima lembaga itu dinyatakan telah<br />
menggelar quick count dengan baik. Sampel<br />
bisa dibuktikan secara ilmiah, serta data pemilih<br />
sampel dan dokumentasinya lengkap. “Semua<br />
peserta yang diaudit telah menjelaskan proses<br />
seusai dengan tata cara yang benar dan meari<br />
saputra//detikcom<br />
9 Juli lalu. Di gedung itu, SMRC membuka call<br />
center dan SMS center dengan 50 orang tenaga.<br />
Periset senior SMRC, Sirojudin Abbas, menuturkan<br />
lembaga riset yang didirikan Saiful Mujani—salah<br />
satu tokoh survei di Indonesia—ini<br />
tak semata mengandalkan TPS yang dijadikan<br />
sampel. Yang lebih penting adalah kejujuran<br />
para pekerja di lapangan yang bertugas mengumpulkan<br />
dan memverifikasi data. “Karena<br />
kejujuran menjadi nadi hidupnya lembaga<br />
survei,” katanya.<br />
Kejujuran, menurut anggota Dewan Etik Perhimpunan<br />
Survei Opini Publik Indonesia (Persepi),<br />
Hamdi Muluk, memang mesti dijunjung<br />
tinggi oleh sebuah lembaga survei, sehingga<br />
hasilnya bisa dipertanggungjawabkan kepada<br />
publik. “Prinsip survei itu sederhana.<br />
Jika metode pengumpulan data<br />
dilakukan dengan kaidah yang<br />
benar dan jujur, hasilnya tak<br />
akan jauh (berbeda) dengan<br />
lembaga survei lainnya,” ujar<br />
Hamdi di Hotel Sari Pan Pacific,<br />
Jakarta, Selasa, 15 Juli lalu.<br />
Selama dua hari (15 dan 16<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
nasional<br />
Ketua Dewan Etik Persepi<br />
Hari Wijayanto (kanan)<br />
bersama anggotanya,<br />
Hamdi Muluk (tengah)<br />
dan tim independen yang<br />
juga pakar psikometri,<br />
Jahja Umar memberikan<br />
keterangan pers setelah<br />
melakukan audit lembaga<br />
survei pada Rabu (16/7).<br />
Ismar Patrizki/Antara foto<br />
nunjukkan bukti pengorganisasian quick count<br />
yang baik,” kata Ketua Dewan Etik Persepi, Hari<br />
Wijayanto, dalam jumpa pers Rabu, 16 Juli lalu.<br />
Sebenarnya ada dua lembaga lain di bawah<br />
naungan Persepi, yakni Jaringan Suara Indonesia<br />
(JSI) dan Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan<br />
Strategis (Puskaptis). Namun keduanya<br />
tak memenuhi panggilan audit. Karena tak<br />
hadir dan dianggap tidak beriktikad baik untuk<br />
mempertanggungjawabkan hasil quick countnya,<br />
JSI dan Puskaptis dikeluarkan dari keanggotaan<br />
Persepi.<br />
Dua lembaga yang menolak diaudit itu termasuk<br />
yang mengunggulkan Prabowo-Hatta.<br />
Adapun lima lembaga survei yang dinyatakan<br />
baik dalam audit Persepi menempatkan Jokowi-JK<br />
unggul atas Prabowo-Hatta. Tiga lembaga<br />
lain yang membukukan kemenangan bagi<br />
Jokowi-JK, yakni Litbang Kompas, Lingkaran<br />
Survei Indonesia (LSI) dan RRI, bukan anggota<br />
Persepi, sehingga tidak diaudit. n Kustiah, Donatus<br />
Fernanda Putra | Dimas<br />
Majalah detik 7 21 - 13 - 27 april juli 2014
hukum<br />
dari<br />
Quick<br />
Count<br />
ke Polisi<br />
Kubu Prabowo-Hatta melaporkan<br />
tokoh lembaga survei<br />
yang hasil hitung cepatnya<br />
mengunggulkan Jokowi ke polisi.<br />
Sebaliknya, empat lembaga yang<br />
menempatkan Prabowo unggul<br />
atas Jokowi dalam hitung cepat<br />
dilaporkan ke polisi. KPU diminta<br />
mengambil peran.<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
hukum<br />
Fadli Zon dalam sebuah kunjungan<br />
ke Pasar Leuwiliang, Bogor, Jawa<br />
Barat, pertengahan Juni lalu.<br />
Prasetyo Utomo/Antara<br />
Nada suara Akbar Faisal terdengar<br />
santai saat dihubungi via telepon.<br />
Padahal politikus Partai Nasional<br />
Demokrat itu sehari sebelumnya<br />
dilaporkan oleh kubu pasangan calon presiden<br />
Prabowo Subianto dan wakilnya, Hatta Rajasa,<br />
ke polisi. Ia dilaporkan oleh Wakil Ketua Umum<br />
Partai Gerindra Fadli Zon. Alih-alih khawatir,<br />
Akbar malah membuat sebuah ungkapan yang<br />
menyindir kubu lawannya itu.<br />
“Psikologinya orang kalah itu seperti akan<br />
jatuh ke jurang. Jadi upaya apa pun dilakukan<br />
untuk menyelamatkan diri. Sekalipun rumput,<br />
ia akan menggunakannya untuk pegangan,”<br />
kata anggota tim sukses Joko Widodo-Jusuf<br />
Kalla itu Selasa, 15 Juli lalu.<br />
Selain Akbar, pada Senin, 14 Juli lalu, sekretaris<br />
tim pemenangan Prabowo-Hatta, Fadli Zon,<br />
melaporkan Direktur Eksekutif Indikator Politik<br />
Indonesia Burhanuddin Muhtadi dan Direktur<br />
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny J.A. ke<br />
Badan Reserse Kriminal Polri. Akbar dilaporkan<br />
gara-gara mengklaim kemenangan Jokowi-JK<br />
dalam pemilihan presiden 2014 berdasarkan<br />
hitung cepat (quick count) lembaga survei.<br />
“Di Tugu Proklamasi ketika itu, Akbar mengatakan<br />
Jokowi Presiden Republik Indonesia, tanpa<br />
ada kata versi quick count,” ujar Fadli setelah<br />
melapor.<br />
Menurut orang dekat Prabowo ini, pernyataan<br />
Akbar berpotensi melanggar ketertiban<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
hukum<br />
Burhanuddin Muhtadi saat merilis<br />
hasil survei di kantornya, Jakarta,<br />
beberapa waktu lalu.<br />
Ari Saputra/detikcom<br />
umum dan memicu kisruh di masyarakat. Garagara<br />
urusan hitung cepat pula, Burhanuddin dan<br />
Denny dilaporkan ke polisi. Keduanya dituding<br />
sebagai pangkal masalah karena menyebarkan<br />
hasil hitung cepat pascapencoblosan 9 Juli lalu.<br />
Indikator Politik pimpinan Burhanuddin dan<br />
LSI pimpinan Denny merupakan dua dari delapan<br />
lembaga survei yang mendudukkan Jokowi-JK<br />
sebagai pemenang pemilihan presiden.<br />
“Dalam sebuah konferensi pers Burhanuddin<br />
mengatakan, bila hasil hitungan resmi Komisi<br />
Pemilihan Umum nanti berbeda dengan hasil<br />
hitung cepat lembaga survei, peneliti tersebut<br />
meyakini hasil hitungan KPU salah,” tutur Fadli.<br />
Pernyataan Burhanuddin dianggap Fadli berpotensi<br />
menimbulkan masalah. Sebab, lembaga<br />
survei cuma melakukan hitung cepat atas hasil<br />
pemilihan presiden dengan mengambil suara<br />
dari sejumlah tempat pemungutan suara sebagai<br />
sampel. Sedangkan KPU menghitung suara dari<br />
seluruh TPS di Indonesia. “Pernyataan Burhanuddin<br />
cenderung mendelegitimasi keputusan KPU<br />
tanpa melalui proses hukum terlebih dulu,” ucapnya.<br />
Akbar menganggap laporan Fadli Zon bagai<br />
angin lalu. Menurut mantan politikus Partai<br />
Hanura ini, laporan tersebut hanya bentuk<br />
kepanikan kubu Prabowo-Hatta. Adapun Burhanuddin<br />
menganggap ada upaya sistematis<br />
untuk mendelegitimasi lembaga survei. Sebelum<br />
ke Mabes Polri, ia juga dilaporkan ke Badan<br />
Pengawas Pemilu dengan alasan yang sama.<br />
“Saya hanya menyampaikan bahwa quick count<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
hukum<br />
Ada desain besar<br />
yang dilakukan untuk<br />
mendelegitimasi<br />
hasil survei dan<br />
quick count.<br />
sebagai alat kontrol. Untuk mencegah dan<br />
mendeteksi supaya kecurangan tidak terjadi,”<br />
katanya.<br />
Burhanuddin menganggap upaya delegitimasi<br />
dan intimidasi tak hanya dialami lembaga<br />
surveinya, tapi juga pada lembaga lain yang<br />
hasil hitung cepatnya mengunggulkan Jokowi-<br />
Kalla. Lembaga survei tersebut adalah Saiful<br />
Mujani Research & Consulting (SMRC),<br />
yang dipersoalkan metode logaritmanya;<br />
Poltracking Indonesia,<br />
yang dimata-matai; dan RRI,<br />
yang dibawa ke Komisi I Dewan<br />
Perwakilan Rakyat.<br />
“Ada desain besar yang<br />
dilakukan untuk mendelegitimasi<br />
hasil survei dan quick<br />
count,” ujar Burhanuddin.<br />
Perbedaan hasil quick count<br />
yang dirilis sejumlah lembaga<br />
survei beberapa saat setelah pencoblosan<br />
memang membuat publik<br />
bingung. Selain delapan lembaga hitung<br />
cepat yang mengunggulkan Jokowi, ada empat<br />
lembaga yang mendudukkan Prabowo sebagai<br />
pemenang. Keempat lembaga itu adalah Pusat<br />
Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis<br />
(Puskaptis), Lembaga Survei Nasional (LSN),<br />
Indonesia Research Center (IRC), dan Jaringan<br />
Suara Indonesia (JSI).<br />
Berpangkal dari hitung cepat mereka, keempat<br />
lembaga tersebut dilaporkan ke kepolisian<br />
oleh Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak<br />
Asasi Manusia (PBHI) Jakarta pada Sabtu, 12<br />
Juli lalu. Menurut Direktur PBHI Jakarta Poltak<br />
Agustinus Sinaga, hasil hitung cepat keempat<br />
lembaga ini bisa mengancam keamanan dan<br />
memicu konflik. Apalagi tidak ada iktikad baik<br />
dari penyelenggaranya untuk mengklarifikasi<br />
asal data mereka kepada publik.<br />
“Reaksi Persepi (Perhimpunan Survei Opini<br />
Publik Indonesia) menunjukkan bahwa ada<br />
yang salah dengan keempat lembaga survei<br />
ini,” tutur Poltak.<br />
Keempat lembaga survei tersebut diduga<br />
melakukan tindak pidana penyebaran informasi<br />
sesat sebagaimana tertuang dalam Pasal 55 Undang-Undang<br />
Nomor 14 Tahun 2008 tentang<br />
Keterbukaan Informasi Publik dan Pasal 28<br />
Ayat 1 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
hukum<br />
Direktur Puskaptis Husin Yazid<br />
(tengah) dikawal petugas saat<br />
pemilihan Gubernur Sumatera<br />
Selatan di Palembang, 4<br />
September 2013.<br />
Feny Selly/Antara<br />
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.<br />
“Semuanya kami laporkan karena telah melakukan<br />
kebohongan publik atas publikasi data<br />
quick count yang manipulatif pada pemilihan<br />
presiden 9 Juli 2014,” ucap Poltak, yang sekaligus<br />
membantah bahwa laporannya berkaitan<br />
dengan dukungan terhadap salah satu capres.<br />
Direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid menolak<br />
mengomentari laporan ke polisi ini. “Saya<br />
baru mau komentar setelah pengumuman KPU<br />
(22 Juli). Kalau sekarang lagi ruwet,” katanya<br />
lewat pesan pendek telepon seluler Rabu, 16<br />
Juli lalu. Adapun Kepala Riset IRC Yunita Mandolang<br />
mengaku belum ada panggilan terkait<br />
laporan PBHI. Ia sendiri meyakini hasil hitung<br />
cepat lembaganya.<br />
“Dari quick count kami, semuanya hampir<br />
benar dengan margin of error kurang dari 1<br />
persen,” ujar Yunita. Ia balik menuding laporan<br />
PBHI meresahkan. Sementara itu, Direktur LSN<br />
Umar S. Bakry tak bisa dihubungi. Demikian<br />
halnya dengan JSI.<br />
Saling lapor ke polisi ini dianggap anggota<br />
Dewan Etik Persepi, Hamdi Muluk, sebagai<br />
upaya mencari keadilan dan membuktikan<br />
kebenaran. Apalagi kasus yang bermuara dari<br />
hasil quick count ini terus berkembang dan memancing<br />
polemik di masyarakat.<br />
Persepi memiliki anggota delapan lembaga<br />
survei, yakni SMRC, Lingkaran Survei Indonesia<br />
(LSI), Indikator Politik Indonesia, Populi Center,<br />
Poltracking Indonesia, JSI, dan Puskaptis. Na-<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
hukum<br />
Direktur PBHI Jakarta Poltak<br />
Agustinus Sinaga (kiri)<br />
didampingi stafnya, Angiat<br />
Gabe, menunjukkan bukti<br />
pelaporan ke polisi, Sabtu<br />
(12/7).<br />
Muhammad Adimaja/Antarafoto<br />
mun JSI dan Puskaptis—dua dari empat lembaga<br />
yang mengunggulkan Prabowo—akhirnya<br />
didepak dari keanggotaan lantaran menolak<br />
diaudit.<br />
Permasalahan hasil hitung cepat yang berlawanan<br />
ini, menurut Hamdi, tak akan terus<br />
bergulir jika KPU mengambil peran sedari awal.<br />
“KPU harus konsisten. Di awal-awal menyebutkan<br />
hanya lembaga survei yang tercatat di<br />
KPU yang bisa menyampaikan hasil surveinya.<br />
Lalu kenapa ketika terjadi keributan begini KPU<br />
diam?” ujarnya.<br />
Menurut Hamdi, KPU-lah yang berhak menegur<br />
dan mendudukkan persoalan terkait lembaga<br />
survei beserta hasil hitung cepatnya. ■<br />
Kustiah | Deden G.<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
kriminal<br />
Jangan<br />
Beri Celah<br />
Pencuri<br />
ilustrasi: edi wahyono<br />
Rumah kosong yang ditinggal mudik<br />
oleh pemiliknya jadi sasaran empuk<br />
komplotan pencuri. Banyak warga<br />
yang menitipkan barang berharga di<br />
Pegadaian atau bank.<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
kriminal<br />
Pencurian rumah kosong<br />
sering terjadi saat masa<br />
liburan.<br />
thinkstock<br />
Doni tak berkutik ketika pemilik rumah<br />
di kawasan Jalan Pertengahan,<br />
Cijantung, Jakarta Timur, itu tibatiba<br />
pulang Minggu sore, 13 Juli lalu.<br />
Remaja tanggung yang mengaku baru berusia<br />
12 tahun tersebut kepergok saat sedang mencongkel<br />
pintu samping rumah itu. Ia terjebak<br />
dan tak bisa mengambil langkah seribu lantaran<br />
si penghuni keburu mengetahui aksinya.<br />
Remaja yang hanya memiliki orang tua<br />
angkat itu akhirnya ditangkap beramai-ramai<br />
oleh warga. Ia mengaku menjalankan aksinya<br />
bersama dua kawannya yang lebih dewasa,<br />
namun keduanya kabur menggunakan sepeda<br />
motor saat aksi mereka diketahui. Komplotan<br />
pencuri tersebut diduga kuat berencana menjarah<br />
isi rumah yang saat itu kosong ditinggal<br />
sang pemilik. Sebelumnya, warga curiga, karena<br />
mereka terlihat bolak-balik di sekitar rumah<br />
itu untuk memantau situasi.<br />
Pencurian terhadap rumah-rumah kosong seakan<br />
menjadi “tren” menjelang dan semasa libur<br />
Lebaran. Ini karena banyak rumah, khususnya di<br />
perkotaan seperti Jakarta, yang ditinggal mudik<br />
oleh penghuninya ke kampung halaman. Pihak<br />
kepolisian pun jauh-jauh hari memberikan peringatan<br />
kepada warga yang mudik untuk menitipkan<br />
rumahnya kepada tetangga, petugas<br />
keamanan, ataupun kerabat yang dikenal.<br />
Kriminolog Universitas Indonesia, Arthur<br />
Josias Simon Runturambi, mengatakan modus<br />
pencurian di rumah-rumah kosong cukup<br />
beragam. Mulai menyamar sebagai pedagang<br />
keliling, tukang asongan, atau pemulung.<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
kriminal<br />
Mengantisipasi pencurian<br />
dengan memasang kamera<br />
pengawas di salah satu<br />
sudut rumah.<br />
thinkstock<br />
Karena itu, warga dituntut waspada. Anggota<br />
keamanan di lingkungan perumahan, seperti<br />
satpam atau hansip, hendaknya juga meningkatkan<br />
kesiagaan.<br />
Rumah kosong menjadi sasaran empuk<br />
komplotan pencuri dan perampok setiap tahunnya.<br />
Banyak warga melakukan antisipasi<br />
de ngan memasang alarm atau kamera pengawas<br />
CCTV. Namun perangkat elektronik<br />
tersebut tetap saja memiliki kelemahan, yakni<br />
apabila aliran listrik di kawasan itu mati.<br />
“Yang tepat adalah teknologi keamanan<br />
tersebut dipadukan dengan kontrol keamanan<br />
sekitar yang selalu berjaga 24 jam di lingkungan<br />
rumah,” kata Josias kepada majalah detik.<br />
Hal lain yang bisa dilakukan agar pikiran<br />
tenteram saat meninggalkan rumah dalam keadaan<br />
kosong adalah menitipkan barang-barang<br />
berharga di tempat yang aman. Banyak<br />
warga Jakarta sadar akan hal ini, dan memilih<br />
menggadaikan barang berharganya ke Pegadaian<br />
saat akan pulang kampung. Selain barang<br />
aman, warga bisa mendapat tambahan<br />
dana segar untuk pulang kampung.<br />
Seperti yang dilakukan Nini, warga Cempaka<br />
Putih, Jakarta Pusat. Wanita berusia 38 tahun<br />
ini jauh hari sebelum Lebaran sudah “menitipkan”<br />
barang berharga miliknya di kantor Pegadaian<br />
Cempaka Putih. Ia berencana mudik ke<br />
Makassar, Sulawesi Selatan, 10 hari lamanya.<br />
Barang yang ia gadaikan berupa perhiasan.<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
kriminal<br />
"Menitipkan" barang di<br />
Pegadaian bisa menjadi<br />
solusi keamanan saat<br />
akan pulang mudik.<br />
Grandyos Zafna/detikcom<br />
“Kalau di rumah rawan perampokan, tetangga<br />
saya tahun lalu ada yang kehilangan perhiasan<br />
waktu mudik Lebaran,” ujar Nini saat ditemui<br />
secara terpisah Rabu, 16 Juli lalu. “Saya tidak mau<br />
itu menimpa saya, ini untuk antisipasi.”<br />
Lain Nini, lain pula Totok, 45 tahun, yang<br />
menggadaikan sepeda motornya. Tempat<br />
yang ia tuju adalah kantor Pegadaian Senen,<br />
Jakarta Pusat. Tak semata-mata untuk keamanan,<br />
ia menggadaikan kendaraannya itu<br />
agar memperoleh tambahan sangu pulang<br />
kampung. “Saya mudik nanti naik kereta<br />
api. Jadi, untuk tambah biaya, saya titip dulu<br />
motor di sini selama Lebaran nanti,” tuturnya<br />
di kantor Pegadaian Senen.<br />
Deputi Bidang Bisnis Area Pegadaian Senen,<br />
Arief Rinardi Sunardi, mengungkapkan<br />
biasanya peningkatan jumlah warga yang<br />
menggadaikan barang meningkat mulai pekan<br />
keempat Ramadan. Banyak warga yang<br />
datang dengan tujuan menggadaikan barang<br />
berharganya agar aman. “Jadi lebih untuk menitipkan<br />
(barang) saja. Di sisi lain, bisa bawa<br />
uang untuk jaga-jaga saat mudik,” ucap Arief.<br />
Menitipkan barang di Pegadaian atau menyimpan<br />
di safe deposit box di bank selama<br />
mudik, diakui Josias, merupakan langkah tepat.<br />
Hal itu menjadi salah satu upaya pencegahan<br />
terhadap tindak kejahatan di rumah, di samping<br />
dengan cara meningkatkan fasilitas pengamanan<br />
tempat tinggal. “Intinya, jangan sampai kita<br />
memberi celah kepada maling untuk menggasak<br />
rumah kita saat ditinggal kosong,” kata Josias.<br />
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Kepolisian<br />
Daerah Metro Jaya Komisaris Besar<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
kriminal<br />
Rikwanto mengimbau warga yang akan mudik<br />
untuk melapor kepada ketua RT dan RW. Selama<br />
rumah ditinggal, kunci bisa dititipkan kepada<br />
ketua RT, tetangga, hansip, atau satpam<br />
perumahan. “Karena mereka ini yang paling<br />
dekat dengan kita, dan dikenal,” ujarnya.<br />
Kepolisian akan menggelar Operasi Ketupat<br />
dan Operasi Mantap Brata mulai 22 Juli hingga<br />
6 Agustus 2014. Polda Metro akan mengerahkan<br />
7.726 personel, bekerja sama de ngan tiap<br />
kepolisian resor. Pengamanan juga melibatkan<br />
aparat TNI, Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah<br />
Provinsi DKI, serta Jasa Marga. ■<br />
M. RIZAL, RIYAN samutRA | dimas<br />
Tip Meninggalkan Rumah Saat Mudik<br />
● Jangan biarkan lampu taman hidup<br />
terus-menerus, karena bisa mengindikasikan<br />
bahwa penghuninya tidak<br />
ada di tempat.<br />
● Selama mudik, pastikan tidak meninggalkan<br />
barang berharga, seperti<br />
uang dan perhiasan, di rumah. Lebih<br />
aman simpan perhiasan dan uang di<br />
bank.<br />
● Pastikan semua pintu dan jendela<br />
rumah terkunci rapat sebelum meninggalkan<br />
rumah. Jangan meninggalkan<br />
kunci rumah di bawah pot,<br />
keset, atau tempat-tempat tertentu<br />
di seputar rumah.<br />
● Matikan semua aliran listrik yang<br />
tak digunakan untuk menghindari<br />
hubungan pendek arus listrik, yang<br />
bisa menimbulkan kebakaran.<br />
● Bila diperlukan, pasang alarm sekuriti<br />
di rumah atau kamera CCTV di beberapa<br />
titik.<br />
● Titipkan rumah kepada orang yang dipercaya,<br />
misalnya tetangga atau satpam.<br />
Mintalah mereka mengecek keadaan<br />
rumah sesekali. ■ RIYAN samutRA | M. RIZAL<br />
Majalah Majalah detik detik 20 - 21 26 - januari 27 juli 2014
Kolom<br />
Menebak<br />
Langkah<br />
Akhir Golkar<br />
Sesepuh Partai Golkar mendukung musyawarah nasional<br />
atau munas luar biasa sebelum presiden baru dilantik<br />
Oktober nanti.<br />
Oleh: Arie Sujito<br />
Biodata<br />
Nama: Arie Sujito<br />
Tempat/Tanggal Lahir:<br />
Madiun, 12 September 1972<br />
Pendidikan:<br />
● Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu<br />
Sosial dan Ilmu Politik Universitas<br />
Deklarasi “koalisi permanen” oleh kubu Prabowo-Hatta Rajasa<br />
beberapa hari lalu setidaknya punya dua arti, yakni untuk mengikat<br />
anggota dan menjadi salah satu bagian dari perang psikologi<br />
politik.<br />
Kenapa perlu diikat, tentu saja karena gejala melemahnya ikatan koalisi,<br />
meski bisa ditafsirkan juga hal itu sebagai bagian dari unjuk kekuatan untuk<br />
menghibur diri. Sebab, koalisi ini dibayangi kekalahan berdasarkan hasil perkembangan<br />
real count yang terus dikawal publik.<br />
Bila data hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei ditengarai akan sama<br />
hasilnya dengan hasil penghitungan oleh Komisi Pemilihan Umum, sudah<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
Kolom<br />
Gajah Mada, Yogyakarta, 1997<br />
● Pascasarjana Sosiologi UGM,<br />
Yogyakarta, 2004<br />
● Saat ini tengah menempuh program<br />
doktor sosiologi di UGM,<br />
Yogyakarta<br />
Karier:<br />
● Dosen Jurusan Sosiologi Fakultas<br />
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UGM,<br />
Yogyakarta, sejak 1999<br />
● Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas<br />
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UGM,<br />
Yogyakarta, sejak 2013<br />
Pengalaman Lain:<br />
● Direktur Eksekutif Institute for<br />
Research and Empowerment Yogyakarta<br />
2007-2009 dan 2009-2011<br />
Karya:<br />
● Pemuda Pasca-Orde Baru (buku,<br />
2012)<br />
● Pendangkalan Politik (buku, 2012)<br />
● Negara Sibuk Rakyat Terpuruk<br />
(buku, 2012)<br />
bisa dipastikan koalisi tersebut kehilangan prospeknya. Ikatan koalisi yang<br />
didasari sikap pragmatis itu akan kendur dan kemudian pudar. Bunga koalisi<br />
yang ditanam akan melayu.<br />
Ini bisa dipahami corak atau warna koalisi Prabowo-Hatta sesungguhnya<br />
tidak memiliki chemistry yang alami. Secara ideologi pun bertubrukan. Rekam<br />
jejak di antara anggota koalisi itu berseteru dalam memperebutkan pemilih<br />
dan pengaruh sepanjang koalisi dalam pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.<br />
Misalnya persaingan Partai Amanat nasional dengan Partai Keadilan<br />
Sejahtera, Partai Gerindra dengan Demokrat dan Golkar.<br />
Fakta lain yang tak bisa dilupakan adalah perselisihan keras PKS dengan<br />
Demokrat semasa mendukung pemerintahan SBY selama dua periode.<br />
Mengapa itu terjadi? Karena kepentingan politik mereka digerakkan oleh<br />
kepentingan pragmatis, bersatu memperjuangkan kekuasaan dengan target<br />
bagi-bagi kue kekuasaan.<br />
Melihat kecenderungan seperti itu, Partai Golkar sebagai salah satu penopang<br />
Koalisi Merah-Putih sepertinya yang paling rentan untuk melayu<br />
lebih cepat. Partai dengan perolehan suara kedua terbanyak setelah Partai<br />
Demokrasi Indonesia Perjuangan itu tak punya tradisi menjadi oposisi.<br />
Sejak masa sebelum pencalonan pasangan calon presiden dan wakil presiden,<br />
riak-riak di tubuh partai ini sudah mulai terlihat terkait pencalonan<br />
ketua umumnya, Aburizal Bakrie, sebagai presiden.<br />
Ada faksi-faksi yang menunjukkan ketidaksukaannya terhadap Ical untuk<br />
maju sebagai capres karena fakta tingkat elektabilitasnya rendah. Hal itu<br />
terbukti dengan gagalnya Ical menggaet pasangan dan memenuhi syarat<br />
maju untuk berkompetisi dalam pemilihan presiden.<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
Kolom<br />
● Mutiara Perubahan dari Indonesia<br />
Timur (buku, 2013)<br />
● “Konteks dan Arah Pembaruan<br />
Desa dalam Advokasi RUU<br />
Desa” (Jurnal Mandatory, 2013)<br />
Keputusan berpaling ke Prabowo dengan iming-iming jabatan menteri<br />
utama dari Prabowo terus dipersoalkan. Sebab, langkah itu dilakukan tanpa<br />
dilakukan musyawarah nasional, rapat pimpinan, atau pertemuan formal<br />
sejenis untuk mengambil keputusan. Sekalipun Ical sebagai ketua umum<br />
pemegang otoritas formal, manuvernya dianggap tidak legitimated.<br />
Situasi semakin panas setelah Ical memecat tiga kader muda potensial:<br />
Poempida Hidayatullah, Nusron Wahid, dan Agus Gumiwang Kartasasmita.<br />
Kecuali Nusron, dua politikus muda yang dipecat adalah menantu dan putra<br />
politikus senior Fahmi Idris dan Ginandjar, yang menyokong Jusuf Kalla<br />
untuk mendampingi Joko Widodo.<br />
Kedua tokoh itu termasuk yang berpendapat seharusnya Golkar mendukung<br />
kadernya yang pernah memimpin partai tersebut, Jusuf Kalla,<br />
bukan malah menyokong Prabowo.<br />
Juga ada kelompok kanan-kiri oke, yang tidak menolak,<br />
juga tidak setuju, atas keputusan Golkar memilih berkoalisi<br />
dengan Prabowo. Kelompok ini belakangan<br />
memperlihatkan wataknya, yakni menyokong<br />
ke mana arah angin kekuasaan bertiup.<br />
Kenyataan itu dibumbui lewat argumen bahwa Golkar<br />
menganut prinsip kekaryaan. Artinya, kader-kader yang<br />
dididik dan dihasilkannya disiapkan untuk berkarya dalam tubuh<br />
pemerintahan.<br />
Selain itu, fakta dan pengalaman yang ada membuktikan sikap oposan<br />
bukanlah perkara mudah. Untuk menjadi sebuah partai oposisi, diperlukan<br />
kader yang militan plus identifikasi partai yang kuat, berupa simbol dan<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
Kolom<br />
ideologi yang dipegang teguh kadernya. Padahal dua hal itu tidak terlihat<br />
kuat di Golkar.<br />
Dengan melihat fakta-fakta maupun indikasi itu, hijrah ke kubu Jokowi-<br />
Jusuf Kalla adalah sebuah pilihan rasional bagi Golkar. Hanya, persoalannya,<br />
akankah semudah itu? Meski Jusuf Kalla adalah mantan ketua umum Partai<br />
Golkar?<br />
Sudikah Golkar merapat ke PDI Perjuangan tanpa syarat seperti selalu<br />
ditegaskan Jokowi? Di pihak lain, partai-partai pendukung Jokowi pun tentu<br />
tak begitu saja mau menerima Golkar.<br />
Bila Golkar benar-benar ingin punya posisi tawar kuat untuk bisa diterima<br />
kubu Jokowi, tentu saja kendali partai harus diambil alih dari Aburizal. Upaya<br />
itulah yang kini mulai nyaring dilontarkan, bukan cuma oleh para kader muda<br />
progresif, tapi juga beberapa pinisepuh Golkar, seperti Suhardiman.<br />
Dia telah merestui untuk menggelar musyawarah nasional, bahkan musyawarah<br />
nasional luar biasa, guna menghasilkan kepengurusan baru. Target<br />
sudah dipatok, yakni pekan pertama Oktober atau sebelum pelantikan presiden<br />
terpilih.<br />
Akankah Aburizal dan para loyalis tunduk begitu saja dan kemudian tersingkir?<br />
Akan sangat menarik menyimak pertarungan faksi-faksi di tubuh<br />
Partai Golkar setelah pengumuman KPU, 22 Juli nanti. n<br />
Majalah Majalah detik detik 21 - 2721 juli - 27 2014 juli 2014
ila wagub main sinetron<br />
Setelah<br />
Bang Jack<br />
Batal<br />
Meninggal<br />
Wakil Gubernur Jawa Barat<br />
Deddy Mizwar kembali disorot<br />
setelah kerap nongol di<br />
sinetron pada Ramadan ini.<br />
“Tanya ke Mendagri, tanya ke KPK,<br />
ada yang saya langgar enggak?”<br />
Majalah detik 21 - 27 JULI 2014
ila wagub main sinetron<br />
Tap untuk melihat<br />
Video<br />
Iring-iringan mobil Wakil Gubernur<br />
Jawa Barat Deddy Mizwar tiba di sebuah<br />
rumah joglo di Jalan Koja I, Jatiasih, Bekasi,<br />
Jawa Barat, sekitar pukul 21.30 WIB. Deddy,<br />
yang merupakan empunya rumah, cuma<br />
sebentar beristirahat setelah menempuh perjalanan<br />
dari Bandung. Ia segera melangkah ke<br />
Musala At-Taufiq, yang berada tidak jauh dari<br />
rumahnya.<br />
Di situ sutradara, pemain, dan kru sinetron<br />
Para Pencari Tuhan jilid kedelapan sudah menunggu.<br />
Ditemani dua artis Para Pencari Tuhan<br />
lainnya, Muhammad Akrie Falaq dan Udin<br />
Nganga, Deddy sibuk membaca skrip. Sesekali<br />
asap rokok mengepul dari bibir aktor berusia<br />
59 tahun ini.<br />
Kamis, 17 Juli 2014, malam itu, Deddy melakoni<br />
syuting adegan menghadapi warga yang<br />
hendak mengambil air di musala. Ceritanya,<br />
RW 01 Desa Kincir tengah mengalami kesulitan<br />
karena air tanah bau. Ajaibnya, air di musala<br />
tidak tercemar.<br />
Namun Bang Jack, pengurus musala yang diperankan<br />
oleh Deddy, ingin warga yang kurang<br />
taat menjalankan syariat agama itu tidak hanya<br />
mengambil air bersih, tapi juga belajar salat di<br />
musala dengan bimbingannya.<br />
Syuting malam itu berjalan lancar. Pagi harinya,<br />
Deddy meluncur ke Bogor untuk menutup<br />
workshop tentang film etnografi. Sore hari,<br />
ia sudah berada di Bandung untuk mengikuti<br />
acara forum komunikasi Kementerian Perindustrian.<br />
Menurut Deddy, syuting sinetron hanya<br />
dilakoni saat tidak ada jadwal kegiatan sebagai<br />
wagub. Ia menegaskan tidak ada jam kerja yang<br />
disalahgunakan untuk bermain sinetron.<br />
Bintang film Nagabonar Jadi 2 ini melanjutkan,<br />
Majalah detik 21 - 27 JULI 2014
ila wagub main sinetron<br />
Deddy dan Alfie saat rehat<br />
syuting.<br />
istimewa<br />
Aher memberikan<br />
keleluasaan Deddy<br />
Mizwar untuk<br />
mendapatkan<br />
sebanyak mungkin<br />
job sinetron dan<br />
iklan di bulan<br />
Ramadan.<br />
lebih baik produktif dalam karya seni dibanding<br />
bermain golf seperti hobi pejabat pada umumnya.<br />
Lagi pula, Para Pencari Tuhan merupakan<br />
sinetron religi yang manfaatnya melintas batas,<br />
tidak hanya di wilayah Jawa Barat. “Masak wagub<br />
ibadah enggak boleh? Menginspirasi ma s-<br />
yarakat, khususnya umat Islam, itu kan bagus.”<br />
Deddy juga mengaku sudah mengantongi<br />
izin dari Gubernur Ahmad Heryawan. Bahkan<br />
Aher—sapaan Gubernur Heryawan—memberi<br />
dia keleluasaan untuk menerima sebanyak<br />
mungkin job sinetron dan iklan selama Ramadan.<br />
Deddy enteng saja menjawab kritik yang dilontarkan<br />
sejumlah pihak di Jawa Barat atas keterlibatannya<br />
dalam sinetron. Anggota Komisi<br />
A Dewan Perwakilan Rakyat daerah Jawa Barat,<br />
Deden Darmansyah, misalnya, menilai tidak<br />
etis Deddy masih mencari pekerjaan sambilan.<br />
Sebab, gaji sebagai wagub sudah jumbo.<br />
Di samping itu, ketika menyandang status<br />
pejabat publik, Deddy dituntut penuh waktunya<br />
untuk melayani masyarakat. Waktu luang<br />
pun sebaiknya dimanfaatkan untuk turun ke<br />
masyarakat. Blusukan berguna untuk memastikan<br />
program-program Pemerintah Provinsi<br />
Jawa Barat berjalan optimal.<br />
Menurut Deden, setahun lalu, kemunculan<br />
Deddy dalam tayangan hiburan di televisi sudah<br />
dipersoalkan. Namun sindiran itu ternyata<br />
tidak ditanggapi serius oleh Deddy.<br />
Pengajar politik Universitas Padjadjaran,<br />
Bandung, Muradi, menambahkan, dalam Undang-Undang<br />
Nomor 32 Tahun 2004 tentang<br />
Pemerintahan Daerah disebutkan pejabat pemerintah<br />
dilarang berkegiatan di luar bidangnya.<br />
Deddy seharusnya berfokus pada tugastugas<br />
pemerintahan, meski sebelumnya ia<br />
bergumul di bidang seni dan hiburan.<br />
Muradi menilai, selama dua tahun menjabat<br />
wagub, Deddy hanya melakukan tugas-tugas<br />
yang bersifat seremonial. Wagub, menurut dia,<br />
belum paham betul tentang tata pemerintahan.<br />
Ia juga curiga Aher sengaja memberikan izin<br />
kepada Deddy karena tidak mau popularitasnya<br />
disaingi. “Aher tidak nyaman dan itu kemudian<br />
ada deal di belakang semua ini,” katanya.<br />
●●●<br />
Majalah detik 21 - 27 JULI 2014
ila wagub main sinetron<br />
Pemain sinetron Para Pencari<br />
Tuhan, Akrie dan Udin, sedang<br />
membaca naskah di lokasi<br />
syuting, Bekasi, Jumat (18/7).<br />
Rengga sancaya/detikcom<br />
Bang Jack ingin meninggal dalam kondisi sujud.<br />
Suatu malam, saat salat tahajud di musala,<br />
ia tidak kunjung bangkit dari sujudnya. Warga<br />
RW 01 menduga Bang Jack sudah pergi ke alam<br />
baka.<br />
Liang kubur sudah digali. Namun belum ada<br />
yang berani mengutak-atik tubuh Bang Jack karena<br />
menunggu polisi, yang tidak juga datang,<br />
bahkan sampai siang menjelang.<br />
Itulah adegan pembuka Para Pencari Tuhan<br />
jilid kedelapan episode pertama, yang tayang<br />
awal bulan Ramadan ini. Sinetron religi itu dibumbui<br />
dialog-dialog segar nan kocak. Sinetron<br />
yang tayang saat sahur itu juga memasukkan<br />
isu-isu aktual, tidak terkecuali politik. Maklum,<br />
Ramadan kali ini berbarengan dengan pemilihan<br />
presiden 2014.<br />
Tonton saja ketika Udin (petugas Hansip<br />
RW 01) menelepon polisi agar segera datang<br />
ke musala. Sambil terisak, Udin memberi tahu<br />
polisi yang dipanggilnya dengan sebutan “komandan”<br />
itu bahwa kedatangan aparat sudah<br />
ditunggu-tunggu.<br />
Panggilan telepon tersebut rupanya salah<br />
sambung ke seorang veteran perang yang<br />
sedang sakit keras. Tubuhnya berselimut kertas<br />
koran yang menampilkan headline potensi<br />
kebocoran kekayaan negara Rp 1.000 triliun,<br />
tema kampanye capres Prabowo Subianto.<br />
Veteran itu mengira ditelepon bekas anak<br />
buahnya yang sudah menunggu di alam gaib.<br />
Maka, ia pun berpamitan kepada istrinya ketika<br />
sakaratul maut makin dekat.<br />
Majalah detik 21 - 27 JULI 2014
ila wagub main sinetron<br />
Tidak etis Deddy<br />
masih mencari<br />
pekerjaan<br />
sambilan, sebab<br />
gaji sebagai wagub<br />
sudah jumbo.<br />
Sebaliknya, polisi yang baru tiba di Musala<br />
At-Taufiq langsung tunggang langgang ketika<br />
mendengar Bang Jack bersin. Bang Jack rupanya<br />
masih sehat walafiat. Ia hanya tertidur<br />
ketika bersujud.<br />
Namun pemilihan skenario itulah yang<br />
kemudian menimbulkan masalah bagi Deddy<br />
selama dua pekan ini. Semula rumah produksi<br />
Citra Sinema ingin menghilangkan tokoh Bang<br />
Jack dalam sinetron jilid kedelapan itu. Sebab,<br />
Deddy dikhawatirkan tak bisa mengikuti syuting<br />
karena terlalu sibuk menjadi wagub.<br />
“Saya tadinya mikir (Bang Jack) dibuat meninggal<br />
saja. Bisa dibuat begitu,” ucap Direktur<br />
Utama PT Demi Gisela Citra Sinema, Senandung<br />
Nacita.<br />
Namun Bang Jack kadung menjadi tokoh utama<br />
dalam sinetron yang muncul di layar kaca<br />
sejak 2007 itu. Dan Deddy sepertinya tidak tergantikan<br />
sebagai aktor yang pas memerankan<br />
Bang Jack, mantan jagal kerbau.<br />
Kuatnya karakter Bang Jack diakui juga oleh<br />
SCTV selaku stasiun televisi yang memutar<br />
Para Pencari Tuhan dari jilid pertama sampai kedelapan.<br />
Karena itu, amat rugi kalau Bang Jack<br />
tidak muncul. Namun bagaimana skenarionya,<br />
SCTV tidak ikut campur karena itu merupakan<br />
urusan rumah produksi. “Kami posisinya adalah<br />
pembeli,” ujar Manajer Akuisisi Program SCTV<br />
Banardi Rachmad.<br />
Nacita menambahkan, sinetron tersebut<br />
seharusnya diproduksi selama setahun. Hal itu<br />
pulalah yang membuat Deddy dianggap masih<br />
bisa memerankan Bang Jack secara penuh di<br />
tengah-tengah tugasnya di Bandung. “Bisalah<br />
luangin waktu di hari liburnya, 2-3 jam enggak<br />
masalah,” tutur putri pertama Deddy itu.<br />
Namun rupanya penggarapan naskah untuk<br />
serial bulan Ramadan ini molor. Dampaknya,<br />
proses pengambilan gambar baru bisa dimulai<br />
pada Maret 2014. Kini hampir setiap episodenya<br />
berupa syuting kejar tayang. “Syuting hari<br />
ini untuk (ditayangkan) sahur nanti,” ujar sutradara<br />
Kiki Zakaria.<br />
Imbas lainnya, jadwal syuting Deddy makin<br />
sulit dikompromikan. Kiki mengatakan biasanya,<br />
dalam sekali datang, syuting Deddy diambil<br />
untuk dua hingga tiga episode sekaligus. Karena<br />
syuting Deddy selalu berlangsung malam,<br />
kru memainkan efek cahaya untuk keperluan<br />
Majalah detik 21 - 27 JULI 2014
ila wagub main sinetron<br />
Kiki Zakaria (berkaus putih),<br />
sutradara sinetron Para Pencari<br />
Tuhan.<br />
Rengga sancaya/detikcom<br />
adegan pada siang hari.<br />
Menurut Nacita, pada akhirnya, mau tidakmau<br />
adegan Deddy harus dikurangi. Sebelumnya,<br />
ia juga sudah meminta penulis naskah<br />
Wahyu H.S. untuk menciptakan tokoh atau plot<br />
lain dengan masalah yang bisa berkembang<br />
sendiri tanpa bergantung pada Bang Jack.<br />
Kiki mencontohkan, keponakan Bang Jack,<br />
Domino (Alfie Alfandy), kini lebih banyak diberi<br />
peran menjaga musala. Domino sering disyuting<br />
menggantikan Bang Jack, dari azan sampai<br />
mengajari orang salat.<br />
Menurut Wahyu, Bang Jack memang masih<br />
menjadi tokoh sentral dalam naskahnya. Namun<br />
adegan Bang Jack kini paling tiga halaman<br />
saja. Bahkan di dua episode sudah tidak ada<br />
wajah Deddy. “Paling saya butuh 1 scene dari<br />
Pak Deddy sebagai pemeran, sebagai konklusi<br />
saja,” ujar Wahyu.<br />
Ia membandingkan dengan Para Pencari<br />
Tuhan jilid 1 dan 2. Di situ, adegan Deddy bisa<br />
mencapai 60 persen alias muncul dalam setiap<br />
segmen. Menjelang pencalonan wagub tahun<br />
2013 lalu, Deddy sebetulnya sudah mewantiwanti<br />
kemungkinan sulit bermain sinetron lagi.<br />
"Kalau memasukkan saya sebagai tokoh di<br />
Majalah detik 21 - 27 JULI 2014
ila wagub main sinetron<br />
Ahmad Heryawan (kanan) dan<br />
Deddy Mizwar (kiri) dalam sebuah<br />
acara Ramadan di Bandung,<br />
Kamis (17/7).<br />
Rengga sancaya/detikcom<br />
situ harus lihat-lihat," kata Wahyu menirukan<br />
Deddy.<br />
Sementara itu, Muradi menuturkan sebaiknya<br />
Deddy segera melepas pekerjaan di<br />
sinetron tersebut. Seharusnya ia mencontoh<br />
Dede Yusuf, Wagub Jawa Barat periode<br />
sebelumnya. Begitu dilantik, Dede langsung<br />
mundur dari dunia entertainment. Ia juga<br />
mengakhiri kontrak iklan dengan perusahaan<br />
obat sakit kepala.<br />
Permintaan agar Deddy fokus juga disampaikan<br />
Komisi Pemberantasan Korupsi. Sebab,<br />
secara moral, penyelenggara negara seharusnya<br />
menggunakan waktunya untuk melayani<br />
masyarakat.<br />
Namun Deddy keukeuh ingin tetap main sinetron.<br />
Menurut dia, tidak ada satu aturan pun<br />
yang dia langgar. Kalau ada, pasti dia sudah<br />
ditegur oleh Kementerian Dalam Negeri dan<br />
KPK. “Tanya ke Mendagri, tanya ke KPK, ada<br />
yang saya langgar enggak?” katanya.<br />
Gubernur Aher membela Deddy. Ia menilai<br />
syuting sinetron Deddy tidak perlu dibesar-besarkan.<br />
Ia justru melihat ada politisasi terhadap<br />
pasangannya tersebut. “Sekarang begini, ada<br />
larangan enggak untuk main sinetron? Ada<br />
larangan enggak? Enggak, kan?” tuturnya.<br />
Deddy menduga syuting sinetronnya dipersoalkan<br />
terkait dengan kemenangan pasangan<br />
calon presiden nomor 1, Prabowo Subianto-<br />
Hatta Rajasa, di Jawa Barat. “Yang heboh ya<br />
ini. Karena Jabar menang telak. Saya kan tim<br />
kampanye (capres) nomor 1,” ujarnya. ■<br />
Isfari Hikmat, Monique Shintami, Bahtiar Rifai | Irwan Nugroho<br />
Majalah detik 21 - 27 JULI 2014
BILA WAGUB MAIN SINETRON<br />
BUKAN<br />
BAN SEREP GUBERNUR<br />
ARTIS kerap dimajukan sebagai pasangan<br />
calon kepala daerah dengan harapan<br />
popularitas mereka bisa menggaet banyak<br />
suara pemilih. Maraknya selebritas<br />
menjadi pemimpin provinsi, kabupaten,<br />
dan kota membuat Menteri Dalam Negeri<br />
Gamawan Fauzi mendukung klausul<br />
perlunya pengalaman di bidang pemerintah<br />
buat calon kepala dan wakil kepala<br />
daerah dalam undang-undang tentang<br />
pemerintahan daerah.<br />
Wakil gubernur memang bukan “ban<br />
serep” gubernur, karena tugasnya mencakup<br />
pengawasan kinerja dan anggaran<br />
aparat pemerintah daerah. Berikut ini<br />
hal-hal yang wajib dilakoni wakil gubernur<br />
dan yang tak boleh dilakukan oleh<br />
“orang kedua” di provinsi itu.<br />
TUGAS WAKIL GUBERNUR<br />
Orang<br />
Nomor Dua<br />
• Memberikan laporan monitoring kepada gubernur.<br />
• Menjalankan tugas dari gubernur.<br />
• Menggantikan jika gubernur berhalangan.<br />
• Menggantikan gubernur jika meninggal, berhenti, atau<br />
diberhentikan.<br />
Pengawasan<br />
Daerah<br />
• Menindaklanjuti temuan BPK, BPKP, dan Badan Pengawas<br />
Daerah.<br />
• Memantau kinerja wakil bupati dan wakil wali kota.<br />
• Memantau pemerintahan tingkat kecamatan dan<br />
kelurahan.<br />
Pengawasan<br />
Dinas<br />
• Mengawasi penggunaan APBD oleh dinas.<br />
• Mengkoordinasi kegiatan lintas dinas.<br />
Kesejahteraan<br />
Rakyat dan Sosial<br />
• Mengurusi pemberdayaan perempuan, pemuda, sosialbudaya,<br />
dan lingkungan hidup.<br />
LARANGAN BAGI WAKIL GUBERNUR<br />
• Merangkap jabatan negara lainnya.<br />
• Membuat keputusan yang menguntungkan bagi diri, keluarga, kroni, golongan, atau<br />
kelompok politik.<br />
• Terlibat di perusahaan pemerintah dan swasta.<br />
• Terlibat di yayasan.<br />
• Menjadi advokat atau kuasa hukum dalam suatu perkara.<br />
• Korupsi, kolusi, dan nepotisme.<br />
• Melakukan pekerjaan lain yang memberi keuntungan bagi dirinya, baik langsung maupun<br />
tak langsung, yang berhubungan dengan daerahnya.<br />
ISFARI HIKMAT | INFOGRAFIS: MINDRA PURNOMO<br />
SUMBER: UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH<br />
MAJALAH DETIK 21 - 27 JULI 2014
ila wagub main sinetron<br />
Rezeki Dobel<br />
Bang Jack<br />
Para Pencari Tuhan tergolong<br />
sinetron Ramadan dengan harga<br />
di atas rata-rata. Deddy Mizwar<br />
belum melaporkan pendapatan<br />
dari sinetron ini kepada KPK.<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
ila wagub main sinetron<br />
Deddy Mizwar memberikan<br />
keterangan pers setelah<br />
melaporkan kekayaannya<br />
sebagai calon Wakil Gubernur<br />
Jawa Barat ke KPK, 21<br />
November 2012.<br />
Lamhot/detikcom<br />
Senandung Nacita tidak banyak<br />
turut campur dalam urusan perusahaan<br />
orang tuanya, PT Citra Sinema.<br />
Tahu-tahu, ia ditunjuk menjadi direktur<br />
utama. Deddy Mizwar melimpahkan rumah<br />
produksi yang dia bangun sejak 1997 tersebut<br />
kepada anak perempuannya itu.<br />
Nacita adalah anak kedua Deddy. Sebenarnya<br />
ia tidak pernah berurusan dengan bisnis<br />
hiburan. Namun bapaknya tidak punya pilihan.<br />
Kakak Nacita, Zulfikar Rakita Dewa, adalah tentara,<br />
yang tidak boleh berurusan dengan dunia<br />
bisnis.<br />
“Karena anaknya yang satu lagi di Angkatan<br />
Darat, lebih enggak mungkin lagi, kan? Jadi memang<br />
saya yang ngelanjutin usahanya,” tutur<br />
Nacita.<br />
Pelimpahan bisnis itu dilakukan kala Deddy<br />
tinggal selangkah lagi menuju kursi Wakil<br />
Gubernur Jawa Barat. Deddy berpasangan<br />
dengan calon gubernur petahana, Ahmad Heryawan,<br />
memenangi pemilihan Gubernur Jawa<br />
Barat pada 2013. Keduanya unggul atas empat<br />
pasangan calon lainnya dengan 6,5 juta suara.<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
ila wagub main sinetron<br />
Senandung Nacita, putri Deddy<br />
Mizwar<br />
Dok. Pribadi<br />
Menjelang<br />
pemilihan<br />
Gubernur Jawa<br />
Barat pada 2013,<br />
kekayaan Deddy<br />
Rp 27,09 miliar.<br />
Empat pasangan lainnya adalah Rieke Diah<br />
Pitaloka-Teten Masduki, Dede Yusuf-Lex Laksamana,<br />
Irianto M.S. Syafiuddin-Tatang Farhanul<br />
Hakim, dan Dikdik Mulyana-Cecep N.S. Toyib.<br />
Konon, pengalihan perusahaan sudah dipersiapkan<br />
jauh hari. Nacita menyebutkan Deddy<br />
dan istrinya, Gisela Wira Negara, berniat meletakkan<br />
jabatan bisnis sejak menjadi pasangan<br />
Aher—sapaan Ahmad Heryawan—pada<br />
November 2012.<br />
“Saya enggak ingat tanggalnya. Kan waktu<br />
dia belum jadi wagub. Waktu masih kampanye,<br />
semua sudah diurus. Jadi semua sudah jadi<br />
tanggung jawab saya,” ujarnya.<br />
Warisan itu bukan barang kecil. PT Citra Sinema<br />
memiliki nama besar dalam dunia hiburan<br />
Indonesia. Puncak keberhasilannya adalah<br />
setelah Deddy menuntaskan film Nagabonar<br />
Jadi 2 pada 2007.<br />
Lelaki kelahiran Jakarta, 5 Maret 1955, ini<br />
punya bekal besar setelah menjadi pemeran<br />
utama film Nagabonar pada 1984. Tak ayal,<br />
ketika rumah produksinya membuat film Nagabonar<br />
Jadi 2, ia benar-benar memaksimalkan<br />
performanya sebagai aktor. Ia bahkan meraih<br />
penghargaan sebagai Best Actor dalam Bali<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
ila wagub main sinetron<br />
Deddy Mizwar tengah berakting<br />
sebagai Bang Jack saat syuting<br />
sinetron Para Pencari Tuhan<br />
musim kedelapan di Bekasi,<br />
Jumat (18/7).<br />
Rengga/detikcom<br />
International Film Festival 2007 dan Pemeran<br />
Utama Pria Terbaik Indonesia Movie Award<br />
2008 melalui film itu.<br />
Namun film ini bukan satu-satunya kreasi<br />
yang menghidupkan PT Citra Sinema. Deddy<br />
menorehkan karya-karyanya sejak perusahaan<br />
ini berdiri pada 1997. Situs resmi PT Citra Sinema<br />
menyebutkan Deddy menjadi produser,<br />
sutradara, sekaligus aktor dalam lima serial<br />
televisi dan tiga film yang diproduksi.<br />
Serial televisi tersebut adalah Mat Angin, Lorong<br />
Waktu, Demi Masa, Kiamat Sudah Dekat,<br />
dan Para Pencari Tuhan. Sedangkan tiga film<br />
yang dia produksi adalah Kiamat Sudah Dekat,<br />
Ketika, dan Nagabonar Jadi 2. Deddy benarbenar<br />
memaksimalkan kemampuan dalam<br />
mengelola rumah produksinya.<br />
Produktivitas ini menggenjot kehidupan rumah<br />
produksi yang kini diwarisi Nacita itu. Tugas Nacita<br />
mengelola warisan bapaknya bisa dibilang<br />
enteng. Ia mengaku, sejak duduk sebagai Direktur<br />
Utama PT Citra Sinema, roda perusahaan sudah<br />
berjalan.<br />
Rumah produksi itu didirikan berdasarkan<br />
idealisme yang sangat kuat. Creative Director<br />
PT Citra Sinema, Wahyu H.S., mengakui ide segar<br />
Deddy sangat dominan dalam membentuk<br />
karya. Tangan dingin Deddy membuat rumah<br />
produksi itu menjadi spesialis sinema religi dan<br />
komedi.<br />
Tak ayal, serial televisi pertama mereka, Mat<br />
Angin, meraih penghargaan 15 nominasi di Festival<br />
Film Indonesia.<br />
“Setelah itu saling kenal visi masing-masing,<br />
kita arahkan PH (rumah produksi) ini menjadi<br />
produsen program-program yang menghibur,<br />
bukan hanya secara industrial, tapi juga baik<br />
secara content,” tuturnya.<br />
Namun peran Deddy tetap tak bisa hapus<br />
dari produksi PT Citra Sinema. Serial religi Para<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
ila wagub main sinetron<br />
Ketika menggarap<br />
Para Pencari<br />
Tuhan antara<br />
musim ketiga dan<br />
keempat, Deddy<br />
Mizwar membeli<br />
dua petak tanah<br />
tidak jauh dari<br />
musala lokasi<br />
syuting.<br />
Pencari Tuhan tetap membutuhkan kehadiran<br />
Deddy. Sampai-sampai, setelah menjabat Wakil<br />
Gubernur Jawa Barat pun, Deddy harus datang<br />
untuk ikut mengambil peran.<br />
Serial ini bercerita tentang kehidupan Bang<br />
Jack (Deddy Mizwar) sebagai penjaga musala<br />
dan tiga murid mantan narapidana, yakni<br />
Chelsea (Melki “Bajaj”), Barong (Aden “Bajaj”),<br />
dan Juki (Isa “Bajaj”). Bang Jack menjadi tokoh<br />
sentral karena semua masalah yang diangkat di<br />
sinetron tersebut diselesaikan oleh pengurus<br />
musala itu.<br />
Wahyu duduk sebagai penulis naskah dalam<br />
penggarapan Para Pencari Tuhan. Ia mengakui<br />
idealisme religi sangat kental dalam sinetron ini.<br />
Gagasan sinetron ini melalui diskusi panjang<br />
dengan akademisi UIN Syarif Hidayatullah, dosen<br />
Universitas Nasional, dan pakar Al Quran.<br />
Deddy sendiri juga tampil dengan ide religinya.<br />
Deddy telah menggarap Para Pencari Tuhan<br />
selama tujuh musim dan sekarang merupakan<br />
musim kedelapan. Selama tujuh musim ia<br />
duduk sebagai produser sekaligus pemeran<br />
utama. Serial ini mengisi pundi-pundi uangnya.<br />
Pemeran Haji Husin dalam sinetron Lorong<br />
Waktu ini memulai musim pertama Para Pencari<br />
Tuhan pada 2007. Lokasi syuting serial<br />
ini di sekitar Musala At-Taufiq, Jatiasih, Bekasi,<br />
Jawa Barat.<br />
Rezeki Deddy mengalir dari produksi sinetron<br />
Para Pencari Tuhan. Bahkan, ketika menggarap<br />
sinetron ini antara musim ketiga dan keempat,<br />
dia membeli dua petak tanah tidak jauh dari<br />
Musala At-Taufiq.<br />
Salah seorang kru film yang tidak mau disebutkan<br />
namanya menuturkan, Deddy membangun<br />
rumah model joglo di sepetak tanah.<br />
Rumah tersebut kosong, hanya dihuni oleh<br />
penjaga. Tanah sepetak lainnya juga dibangun<br />
rumah.<br />
“Begitu juga dengan tanah di depan musala,<br />
yang digunakan untuk setting tempat berjualan<br />
tanaman. Tanah itu dibeli Deddy pada produksi<br />
PPT ketiga, dan kemudian diwakafkan ke musala<br />
pada 2010,” tuturnya.<br />
Jejak kepemilikan tanah itu mungkin tercantum<br />
dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara<br />
Negara di Komisi Pemberantasan<br />
Korupsi saat Deddy melaporkan harta kekayaannya<br />
menjelang pemilihan Gubernur Jawa<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
ila wagub main sinetron<br />
Musala At-Taufiq tempat<br />
syuting sinetron Para<br />
Pencari Tuhan.<br />
Monique cintami/detikcom<br />
Barat pada 2013. Keseluruhan harta Deddy Rp<br />
27,09 miliar.<br />
Deddy memiliki aset tanah dan bangunan<br />
senilai Rp 6,1 miliar. Aset ini tersebar di 15 titik<br />
di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Nah, salah satu<br />
pembelian aset dilakukan di Bekasi pada 2010.<br />
Sinetron Para Pencari Tuhan boleh jadi merupakan<br />
andalan Deddy meraup rezeki. Sumber<br />
majalah detik di SCTV, stasiun televisi yang<br />
menayangkan Para Pencari Tuhan, menyebutkan<br />
perjalanan sinetron ini gemilang sejak<br />
tayang di stasiun televisinya.<br />
Deddy awalnya menawarkan sinetron ini ke<br />
RCTI dan Trans 7. Namun kedua stasiun televisi<br />
tersebut menolaknya. Begitu sampai di meja<br />
SCTV, Deddy disambut baik.<br />
“Rating-nya sejak pertama kali muncul cenderung<br />
stabil. Kalaupun terjadi penurunan,<br />
masih dalam kondisi normal,” ujar sumber itu.<br />
Konon, setelah Para Pencari Tuhan tayang<br />
satu musim, pihak RCTI meminta Deddy membuatkan<br />
sinetron serupa. Namun tawaran tersebut<br />
ditolak. Deddy malah memproduksi Para<br />
Pencari Tuhan musim kedua pada 2008 untuk<br />
SCTV dengan harga yang tidak terpaut jauh.<br />
Sayang, sumber tersebut tidak mau mengungkapkan<br />
harga yang dimaksud.<br />
Manajer Akuisisi Program SCTV Banardi<br />
Rachmad menyebutkan Para Pencari Tuhan<br />
tergolong sinetron Ramadan dengan harga di<br />
atas rata-rata. Perusahaannya mengapresiasi<br />
sinetron ini dengan harga tinggi. Bahkan stasiun<br />
televisi ini terus melanjutkan penayangan<br />
hingga musim kedelapan.<br />
“Ini kan secara rating bagus, resume bagus,<br />
dan dapat award dari KPI sampai MUI. Ini sinetron<br />
program Ramadan yang bagus,” katanya<br />
Masalahnya kini, Deddy masih saja terlibat<br />
dalam produksi Para Pencari Tuhan, padahal<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
ila wagub main sinetron<br />
Pasangan calon Gubernur<br />
dan Wakil Gubernur Jawa<br />
Barat, Ahmad Heryawan<br />
dan Deddy Mizwar, saat<br />
kampanye 2013.<br />
Dok. Jabarprov<br />
ia aktif sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat.<br />
Rezekinya pun dobel.<br />
Direktur Gratifikasi KPK Giri Suprapdiono<br />
mengingatkan, kepala daerah yang nyambi<br />
kerja sampingan harus melaporkan pendapatan<br />
kepada KPK. Sebab, lembaganyalah yang<br />
menentukan pendapatan kerja sampingan itu<br />
sebagai gratifikasi atau bukan.<br />
Giri menyatakan sudah menyampaikan surat<br />
edaran kepada seluruh pasangan kepala daerah<br />
perihal pendapatan di luar jabatan ini. Mereka<br />
harus menyampaikannya kepada KPK. Sayang,<br />
Deddy belum juga memberi klarifikasi kepada<br />
Giri.<br />
“Deddy Mizwar belum lapor,” ujar Giri melalui<br />
pesan pendek telepon seluler.<br />
Peringatan Giri bukan tanpa dasar. KPK mengaturnya<br />
dalam surat edaran berjudul “Himbauan<br />
Terkait Gratifikasi”. Surat itu merupakan pelaksanaan<br />
Pasal 12-B Undang-Undang Nomor<br />
20 Tahun 2001 mengenai definisi gratifikasi.<br />
Giri perlu memeriksa ketaatan kode etik atas<br />
kerja sambilan artis kedua yang mendampingi<br />
Gubernur Aher ini. Kalaupun tidak ada honor, kehadiran<br />
Deddy dapat menguntungkan pihak lain,<br />
yakni PT Citra Sinema. KPK hendak memastikan<br />
kerja sambilan itu tidak mengganggu jam kerja,<br />
tak menggunakan fasilitas negara, dan mendapat<br />
izin tertulis dari Gubernur Jawa Barat.<br />
Adapun Deddy mengaku baru mengantongi izin<br />
secara lisan dari Gubernur Aher. Soal laporan ke<br />
KPK, ia menyebutkan selalu melaporkan kekayaannya<br />
tiap tahun. Toh, untuk sinetron kali ini, ia tidak<br />
terlibat sebagai produser, hanya pemeran utama.<br />
“Nanti April tahun depan saya lapor. KPK<br />
pasti akan tahu,” tuturnya. ■ Monique Shintami, Isfari<br />
Hikmat, Bahtiar Rifai | Aryo Bhawono<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
ila wagub main sinetron<br />
Makan Hati<br />
Pejabat Selebriti<br />
“Kecenderungannya, ketika sudah<br />
mendapatkan kekuasaan, politikus<br />
akan mengadali, memanipulasi, dan<br />
menguasai artis-artis itu.”<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
ila wagub main sinetron<br />
Kecenderungannya, ketika<br />
sudah mendapatkan<br />
kekuasaan, politikus akan<br />
mengadali, memanipulasi, dan<br />
menguasai artis-artis itu.<br />
Dalam setiap kesuksesan, selalu ada<br />
harga yang harus dibayar. Demikian<br />
pula yang dialami Dede Yusuf, Rano<br />
Karno, dan Diky Chandra. Ketiga selebriti<br />
ini sukses menapaki karier politik dengan<br />
menjadi pejabat daerah. Tapi, di balik itu, ada<br />
pil pahit yang harus mereka telan.<br />
Sudah bukan rahasia lagi, selebriti diincar<br />
untuk digandeng politikus demi kepentingan<br />
pragmatis, yakni dimanfaatkan popularitasnya.<br />
Dengan popularitas si selebriti, politikus<br />
berharap bisa meraih suara<br />
sebanyak-banyaknya, sehingga<br />
bisa melenggang menjadi<br />
pejabat daerah.<br />
Tidak mengherankan bila<br />
si politikus melakukan beragam<br />
upaya agar selebriti itu<br />
bersedia menjadi pasangannya.<br />
Mereka tidak akan menyerah meskipun<br />
si seleb menolak berkali-kali. Bujuk rayu terus<br />
dilakukan agar si artis bersedia. Hal inilah yang<br />
dialami Diky Chandra saat diajak Aceng Fikri<br />
untuk maju sebagai pasangan calon Bupati dan<br />
Wakil Bupati Garut.<br />
“Pertama saya tolak, kedua kali saya tolak,<br />
ketiga kali saya tolak,” cerita Diky kepada majalah<br />
detik.<br />
Yang keempat kali, Aceng mendatangi<br />
Diky dan tidak mau pulang tanpa mendapat<br />
jawaban. Pemain sinetron itu pun mengajak<br />
Aceng dan timnya makan di sebuah restoran.<br />
Makan-makan selesai, Aceng tidak mau juga<br />
meninggalkan Diky. Singkat kata, Diky akhirnya<br />
bersedia. Namun, dalam perjalanan mereka di<br />
pemerintahan, Diky merasa tidak cocok dengan<br />
Aceng karena banyak mengingkari komitmen<br />
mereka. Diky akhirnya memilih mundur.<br />
Sedangkan Aceng dilengserkan setelah heboh<br />
nikah kilat.<br />
“Ibaratnya perkawinan, pasangan politikus<br />
dan selebriti itu karena kepentingan artis<br />
sebagai vote getter. Mereka tidak memiliki<br />
chemistry,” ujar pengamat politik Universitas<br />
Gadjah Mada, Yogyakarta, Arie Sujito.<br />
Jika pasangan ini terpilih, fase “bulan madu”<br />
akan berlangsung singkat. Fase selanjutnya,<br />
kewenangan para artis, yang biasanya menjadi<br />
nomor dua, dipereteli, dipinggirkan, dan hanya<br />
dianggap sebagai pelengkap untuk menyambut<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
ila wagub main sinetron<br />
Diky Chandra (kanan) memberi<br />
dukungan kepada Deddy<br />
Mizwar dalam Pilgub Jara Barat,<br />
(15/1/2013).<br />
Rachman/detikcom<br />
tamu pada saat acara-acara seremonial. Mereka<br />
hanya akan diberi peran ecek-ecek. “Kecenderungannya,<br />
ketika sudah mendapatkan kekuasaan,<br />
politikus akan mengadali, memanipulasi,<br />
dan menguasai artis-artis itu,” kata Arie.<br />
Soal hanya diberi peran ecek-ecek ini pernah<br />
dikeluhkan Rano Karno dan Dede Yusuf. Orang<br />
dekat Dede menuturkan, hubungan Dede<br />
Yusuf dengan Gubernur Ahmad Heryawan<br />
hanya harmonis pada satu tahun awal masa<br />
pemerintahan. Tahun kedua, masa bulan madu<br />
dengan Aher—sapaan Gubernur Heryawan—<br />
selesai sudah. “Pelan-pelan kewenangannya<br />
dikebiri. Kalaupun ada, ya peran ecek-ecek,”<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
ila wagub main sinetron<br />
Dede Yusuf<br />
Lamhot/detikcom<br />
ujar sumber yang mengenal Dede sejak Dede<br />
kecil itu kepada majalah detik.<br />
Dede harus menelan kekecewaan demi kekecewaan.<br />
Sebagai wakil gubernur, kata sumber<br />
itu, Dede tidak diberi peran dalam penyusunan<br />
rancangan anggaran pendapatan dan belanja<br />
daerah. Usulan Dede memindahkan rumah<br />
dinas wakil gubernur pun dimentahkan.<br />
Bekas aktor yang bersinar dalam film Catatan<br />
si Boy itu meminta rumah dinas wakil gubernur<br />
dipindahkan ke rumah aset Pemerintah<br />
Provinsi Jawa Barat di kawasan Rancabentang.<br />
Dede beralasan rumah dinas di Jalan Juanda,<br />
Dago, kurang representatif untuk mendukung<br />
tugasnya. “Namun Aher khawatir rumah yang<br />
cukup luas itu dipakai Dede untuk berkumpul<br />
menggalang kekuatan,” ujar sumber tersebut.<br />
Terkait kabar tidak sedap ini, Dede menyanggahnya.<br />
Dia mengaku tidak merasa sebagai<br />
“ban serep” Gubernur Aher. “Saya merasa<br />
sebagai ban belakang yang ikut berputar, ikut<br />
kena lubang, becek-becekan untuk mendorong<br />
jalannya pemerintahan,” ujarnya.<br />
Meski membantah anggapan hanya jadi “ban<br />
serep” Gubernur Aher, Dede kemudian memilih<br />
berpisah dengan Aher dalam pemilihan gubernur<br />
2013. Dia akhirnya berpasangan dengan<br />
Sekretaris Daerah Jawa Barat Lex Laksamana<br />
Zainal Lan.<br />
Belajar dari posisinya sebagai orang nomor<br />
dua, Dede ingin jabatan wakil gubernur ke<br />
depan disertai kerangka kerja yang jelas. Saat<br />
itu dia berjanji, jika terpilih, akan memberi<br />
wakilnya peran dengan mengeluarkan peraturan<br />
gubernur tentang kerangka kerja masingmasing.<br />
Peraturan pembagian peran itu, kata<br />
Dede, menghapus kontrak politik yang kerap<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
ila wagub main sinetron<br />
Plt. Gubernur Banten Rano Karno<br />
(tengah) ikut serta dalam pawai<br />
perayaan Peh Cun dan berkeliling<br />
di Kota Tangerang, Banten.<br />
Lucky R./Ant<br />
terjadi. Menurut dia, kontrak politik tidak menjamin<br />
keutuhan hubungan gubernur dengan<br />
wakilnya.<br />
Kisah tidak mengenakkan selebriti yang duduk<br />
di posisi nomor dua juga dirasakan Rano<br />
Karno. Kisah ini diungkap Tubagus Dedi Suwendi<br />
Gumelar pada Juli 2013. Kepada Miing—<br />
sapaan akrab Dedi Suwendi—yang berkunjung<br />
ke kantornya, Rano menumpahkan kekesalan.<br />
Rano mengatakan sempat berniat mundur dari<br />
jabatan Wakil Gubernur Banten. Dia gerah lantaran<br />
tidak dilibatkan dalam berbagai pekerjaan<br />
strategis oleh Gubernur Ratu Atut Chosiyah.<br />
Gubernur Atut membatasi ruang geraknya<br />
sejak resmi dilantik menjadi Wakil Gubernur<br />
Banten pada 11 Januari 2012. Akses Rano ke<br />
media massa juga dibatasi. “Saya tanya, ‘Ji, bagaimana<br />
Banten, kok ente jarang ada beritanya.’<br />
Dia malah cerita seperti itu. La, saya kan mau<br />
ngobrol dan ajak dia kampanye soal Wali Kota<br />
Tangerang,” ujar Miing beberapa waktu lalu.<br />
Saking kesalnya, bintang sinetron Si Doel<br />
Anak Sekolahan itu bahkan sudah membicarakan<br />
niatnya kepada Ketua Umum Partai<br />
Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati<br />
Soekarnoputri. Namun Megawati mencegah<br />
dan memintanya bersabar. Miing menilai tidak<br />
adanya pembagian proporsional antara tugas<br />
gubernur dan wakilnya menyebabkan hubungan<br />
Atut dengan Rano retak.<br />
Pasangan Atut dan Rano bertarung dalam<br />
pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Banten<br />
pada Oktober 2011. Pasangan ini didukung<br />
Partai Golkar dan PDI Perjuangan. Popularitas<br />
Rano sebagai artis membuat pasangan ini<br />
memperoleh kemenangan mutlak, 61 persen.<br />
Popularitas si Doel yang mentereng itu pulalah<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
ila wagub main sinetron<br />
Ratu Atut ditahan KPK.<br />
lamhot aritonang/detikcom<br />
yang membuat Rano pernah<br />
digadang-gadang menjadi<br />
calon wakil bagi Fauzi Bowo<br />
dalam pemilihan Gubernur<br />
DKI Jakarta pada 2007.<br />
Sebelum menjadi Wakil<br />
Gubernur Banten, Rano<br />
menjabat Wakil Bupati Tangerang<br />
selama tiga tahun.<br />
Dia menang dalam pemilihan<br />
kepala daerah bersama<br />
Ismet Iskandar dengan<br />
meraup suara pemilih sebanyak 56,28 persen<br />
pada 2008.<br />
Sementara itu, Atut tak terima disebut hanya<br />
menjadikan Rano sebagai “ban serep”. Salah<br />
satu buktinya adalah menugasi Rano mendampingi<br />
kelompok marching band Gita Surosowan<br />
berlaga dalam World Music Contest 2013<br />
di Kerkrade, Belanda. “Bagaimana kaitannya<br />
dengan pecah kongsi?” kata Atut.<br />
Kini Rano menjadi gubernur setelah Atut<br />
ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi terkait<br />
kasus suap terhadap mantan Ketua Mahkamah<br />
Konstitusi Akil Mochtar.<br />
Apa pun risikonya, rupanya dunia politik<br />
tetap bikin para pesohor terpesona. Selain<br />
Dede, Rano, dan Diky, banyak seleb lainnya<br />
yang mencoba peruntungan dalam pemilihan<br />
kepala daerah. Misalnya Miing, yang mengajukan<br />
diri sebagai pemimpin Kota Tangerang<br />
pada 2013 dengan PDI Perjuangan dan Partai<br />
Amanat Nasional sebagai "kendaraan"-nya.<br />
Berpasangan dengan Suratno Abubakar, Miing<br />
hanya menempati posisi ketiga, di bawah Arief<br />
Wismansyah dan Abdul Syukur.<br />
Nasib yang sama dialami artis sinetron dan<br />
vokalis grup band Stinky, Andre Taulani. Andre<br />
maju sebagai calon Wakil Wali Kota Tangerang<br />
Selatan, mendampingi calon wali kota Arsyid,<br />
yang kini menjabat Sekretaris Badan Pelayanan<br />
Perizinan Terpadu Kabupaten Tangerang, dalam<br />
pemilihan pada 2010. Meski populer, pasangan<br />
ini dikalahkan pasangan Airin Rachmi Diany-<br />
Benyamin Davnie.<br />
Tapi kegagalan tampaknya tidak akan pernah<br />
membuat para seleb kapok. n Isfari Hikmat, Monique<br />
Shintami | Pasti Liberti<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
ila wagub main sinetron<br />
Deddy Mizwar:<br />
Apakah Ada yang<br />
Saya Langgar<br />
"Yang heboh ini karena saya kan<br />
tim kampanye capres nomor satu,<br />
dan menang telak di Jabar, jadi<br />
sedikit ramai."<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
ila wagub main sinetron<br />
Deddy Mizwar (kanan), Rano<br />
Karno (tengah), dan Basuki<br />
Tjahaja Purnama di gedung DPR,<br />
18 Februari 2013.<br />
Rengga/detikcom<br />
Wakil Gubernur Jawa Barat<br />
Deddy Mizwar merasa aneh<br />
saat kegiatannya melakoni<br />
syuting sinetron Para Pencari<br />
Tuhan mendapat sorotan. Ia merasa tidak ada<br />
aturan undang-undang yang dilanggarnya.<br />
“Tanya ke Mendagri, tanya ke KPK, ada yang<br />
saya langgar enggak?” kata Deddy saat ditemui<br />
seusai salat tarawih keliling bersama Muspida<br />
di aula Pengadilan Tinggi Jawa Barat, Jalan Suropati,<br />
Bandung.<br />
Pemeran Bang Jack itu menegaskan syuting<br />
sinetron Para Pencari Tuhan tidak pernah<br />
mengganggu tugasnya sebagai wakil gubernur.<br />
Ia pun menduga ada politisasi terkait posisinya<br />
sebagai juru kampanye Prabowo Subianto-<br />
Hatta Rajasa dalam pemilu presiden 2014.<br />
Bagi Deddy, dengan bermain sinetron, ia justru<br />
banyak memberi manfaat kepada rakyat.<br />
“Masak wakil gubernur ibadah enggak boleh?<br />
Menginspirasi masyarakat, khususnya umat Islam,<br />
itu kan bagus,” ujarnya.<br />
Berikut ini wawancara Isfari Hikmat dari<br />
majalah detik dengan Deddy Mizwar.<br />
KPK meminta Anda melaporkan pendapatan<br />
dari hasil sinetron. Apakah Anda<br />
sudah menerima permintaan KPK?<br />
Enggak, KPK tak minta, coba konfirmasi lagi.<br />
KPK tidak pernah minta. Kalau saya dibutuhkan<br />
untuk klarifikasi, silakan, enggak minta. Kalau<br />
KPK kan pakai surat. Jadi ini sebetulnya tidak<br />
ada apa-apa. Yang heboh ya ini, karena Jawa<br />
Barat menang telak, saya kan tim kampanye ca-<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
ila wagub main sinetron<br />
Tanya ke<br />
Mendagri, tanya<br />
ke KPK, ada yang<br />
saya langgar<br />
enggak?<br />
ari saputra/detikcom<br />
pres nomor satu (Prabowo), jadi sedikit ramai.<br />
Apakah ada teguran dari Mendagri?<br />
Tanya ke Mendagri, tanya ke KPK, ada yang<br />
saya langgar enggak? Kalau saya yang ngomong<br />
kan jadi subyektif, ya. Tanya saja ke KPK, tanya<br />
ke Pak Mendagri, apakah ada yang saya langgar?<br />
Kalau ada yang saya langgar, mungkin Pak<br />
Mendagri akan kontak saya, saya akan diberi<br />
teguran atau arahan. Begitu juga dengan KPK.<br />
Jadi, sampai sekarang, Pak Mendagri biasabiasa<br />
saja, teman-teman di KPK juga santaisantai<br />
saja. Yang heboh kan teman-teman<br />
(wartawan). Tapi enggak apa-apa, biar sedikit<br />
semangat. (Tertawa) daripada lemes di bulan<br />
Ramadan.<br />
Anda biasanya syuting untuk sinetron<br />
Para Pencari Tuhan hari apa?<br />
Tidak tentu. Pada saat kosong, tak ada jadwal.<br />
Makanya, Pak Rudi (Humas Pemprov) tidak<br />
tahu kapan saya syuting, semua rapat, semua<br />
acara, saya jalani. Sama saja seperti pejabat<br />
lain, kalau ada waktu, main golf, kan? Mungkin<br />
seharian. Kalau saya, barangkali, kalau ada waktu<br />
tiga jam saya syuting.<br />
Artinya syutingnya di luar jam kerja sebagai<br />
wagub?<br />
Tidak ada, saya kan tidak ada jam kantor.<br />
Saya kan jam berapa saja kerja. Di sela-sela<br />
yang tidak ada kegiatan. Kapan saja. Misalnya<br />
kalau saya ada tugas ke Jakarta. Habis itu pulang<br />
ke Bandung, tak ada acara lagi kan, pulang<br />
ke Bandung, ya sudah, ada jadwal tidak? Ada<br />
tidak scene saya? Ya sudah mampir dulu, habis<br />
itu pulang ke Bandung. Tidak mengganggu.<br />
Makanya, kalau ingin (tahu), ikuti saja kalau<br />
saya syuting ke tempat syuting.<br />
Hari apa?<br />
Enggak tahu. (Tertawa) itu dia. Enggak tahu,<br />
saya cuma tahu nanti kalau ada hari kosong<br />
jadwalnya kapan nih, oh, saya hari ini jadwal ini,<br />
hari ini ada kosong.<br />
Jadi yang menentukan waktu syuting itu<br />
Anda sendiri?<br />
La, iya dong, mesti ikuti saya. Masak seenaknya?<br />
Saya kan ada jadwal tugas sebagai wakil<br />
gubernur. Jadi, kalau dia mau, silakan ikuti jadwal<br />
saya. Kalau enggak, ya enggak usah.<br />
Berarti kedudukan Anda di atas produser?<br />
Kalau mau kan. Kalau mau pakai saya, kalau<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
ila wagub main sinetron<br />
Jadi, kalau dia<br />
mau, silakan ikuti<br />
jadwal saya. Kalau<br />
tidak, ya tidak<br />
usah.<br />
enggak, ya jangan. Enggak bisa (dipaksa). Sebab,<br />
kan saya ada tugas yang lebih besar, ini<br />
pun tugas besar.<br />
Sekarang, kan aneh nih ya, substansinya<br />
coba tanya seluruh rakyat Indonesia, sinetron<br />
ini bagus atau tidak? Paling bagus di Indonesia,<br />
makanya dapat penghargaan KPI setiap tahun,<br />
MUI setiap tahun.<br />
Masak wakil gubernur ibadah enggak boleh?<br />
Menginspirasi masyarakat, khususnya umat Islam.<br />
Dan juga umat lain jadi bisa belajar tentang<br />
Islam, itu kan bagus.<br />
Jadi ini wakil gubernur yang paling produktif<br />
menurut saya. (Deddy lalu tertawa)<br />
karena bisa menyapa, bukan hanya yang di<br />
Jawa Barat, tapi juga di seluruh Indonesia<br />
dengan tayangan yang menginspirasi dan<br />
khusus di bulan Ramadan. Malah ini lebih<br />
bagus daripada sebuah kunjungan atau acara<br />
yang (sifatnya) protokoler, misalnya meresmikan<br />
gedung. Bagus main sinetron karena<br />
manfaatnya lebih besar.<br />
Kalau ini (acara protokoler) kan bisa diwakili<br />
siapa saja, oleh Sekda bisa diwakili. Kalau Bang<br />
Jack kan enggak bisa diwakili oleh siapa saja.<br />
(Tertawa) tapi manfaatnya, alhamdulillah, bisa<br />
menginspirasi puluhan juta orang.<br />
Apakah Anda tetap syuting karena sudah<br />
ada ikatan kontrak sejak sebelum Anda<br />
jadi wagub?<br />
Makanya tidak sebanyak episode-episode<br />
yang lalu.<br />
Artinya, jumlah scene Anda dikurangi?<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
ila wagub main sinetron<br />
Deddy Mizwar meninggalkan<br />
gedung KPK, Jakarta, setelah<br />
melaporkan hartanya<br />
menjelang pemilihan gubernur<br />
Jawa Barat, November 2012.<br />
Lamhot/detikcom<br />
Ya, enggak bisa lagi dong, (karena) sekarang<br />
ada tugas utama. Ini simpel saja, enggak ada<br />
masalah, KPK tak ada masalah, Mendagri enggak<br />
ada masalah. Kalau melanggar mah sudah<br />
pasti langsung dipanggil.<br />
Yang bermasalah tadi, kenapa di bulan Ramadan<br />
ada pilpres dan kenapa saya menjadi<br />
timses nomor satu itu masalah. (Tertawa) sehingga,<br />
begitu menang, jadi ramai.<br />
Apakah Anda akan melaporkan pendapatan<br />
dari sinetron ke KPK seperti yang<br />
diminta KPK?<br />
Saya kan setiap tahun melaporkan. Baru kemarin<br />
bulan April saya mau melaporkan ke KPK.<br />
Nanti di April tahun depan lapor. Ada pajaknya.<br />
Jadi KPK malah tahu, enggak mungkinlah KPK<br />
enggak tahu. Tanya deh.<br />
Anggota Dewan mendesak agar Anda<br />
lebih berfokus dengan tugas sebagai wakil<br />
gubernur….<br />
Tolong kasih tahu, tidak fokusnya di mana?<br />
Selama ini, apakah tugas Anda tidak<br />
terganggu oleh syuting sinetron?<br />
Kan tadi sudah dijelasin, nanti mengganggu<br />
nih, barangkali kalau tarawih (dianggap) mengganggu<br />
tugas utama saya, wawancara ini akan<br />
mengganggu tugas saya juga. Nanti jadi begitu.<br />
Nanti kalau saya tidur juga mengganggu tugas.<br />
Makanya, kalau ada yang tidak fokus, tolong<br />
beri tahu saya itu di mana.<br />
Jadi, menurut Anda, bermain sinetron<br />
tidak mengganggu tugas sebagai wagub?<br />
Tanya saja protokol. Beliau ini tahu setiap jam<br />
(kegiatan) saya. Setiap hari tahu di mana saya.<br />
Ada kritik kinerja Anda menurun karena<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
ila wagub main sinetron<br />
Kenapa di bulan<br />
Ramadan ada<br />
pilpres dan kenapa<br />
saya menjadi<br />
timses nomor<br />
satu itu masalah.<br />
Sehingga, begitu<br />
menang, jadi<br />
ramai.<br />
bermain sinetron?<br />
Coba kasih tahu menurunnya di mana? Itu<br />
saja, gampang. Sudah… sudah… nanti wawancara<br />
kelamaan dikira kinerja menurun lagi.<br />
Wawancaranya kelamaan.<br />
Untuk main sinetron, Anda sudah mendapat<br />
izin dari Gubernur?<br />
Pak Gubernur ngasih izin, yang ngasih izin<br />
kan Gubernur.<br />
Izin secara lisan atau tertulis?<br />
Lisan, karena tidak ada undang-undang<br />
yang dilanggar. Coba tanya ke Mendagri.<br />
Pak Mendagri yang lebih tahu. Tidak ada<br />
undang-undang yang dilanggar. Pak Dahlan<br />
Iskan coba tanyain dong, kenapa main<br />
sinetron sama main iklan? Coba majalah<br />
detik tanya ke Pak Dahlan, berani enggak?<br />
Syutingnya malah di luar negeri Pak Dahlan<br />
itu. Kacau. ■<br />
ISFARI hikmat, bahtiar riFAI<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
amadan<br />
Simpel plus<br />
No Bling-bling<br />
Gaya busana Syahrini yang heboh sempat<br />
menjadi tren untuk berlebaran. Namun kali<br />
ini model simpel dan anggun seperti gaya<br />
Dewi Sandra lebih dilirik.<br />
Elzatta<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
amadan<br />
Elzatta<br />
Kaftan dan abaya masih akan<br />
menjadi model busana muslim paling<br />
diminati untuk Lebaran tahun<br />
ini. Tapi kali ini orang-orang lebih<br />
memilih yang minim aksesori maupun blingbling.<br />
Mungkin karena itu gaya hijab Syahrini,<br />
yang dikenal ramai dengan beragam aksesori<br />
serba-mengkilap, kini tak lagi dicari. Orang<br />
mulai melirik hijab-hijab yang simpel<br />
seperti yang dipakai Dewi Sandra.<br />
“Orang sekarang enggak suka<br />
sama hijab Syahrini. Mereka lebih<br />
suka hijab Arzeti atau Dewi Sandra,<br />
yang lebih simpel,” ujar seorang<br />
penjual di Pasar Tanah Abang Blok<br />
A, Jakarta Pusat.<br />
Gaya busana artis kelahiran<br />
Brasil, 3 April 1980, itu memang<br />
terkenal simpel. Namun, meski tak<br />
terlalu banyak layer, model hijab<br />
mantan istri Glenn Fredly itu<br />
tetap terlihat anggun.<br />
Simpel dan ringan sepertinya<br />
bakal menjadi tema Lebaran kali ini. Pengamat<br />
fashion muslim Temi Sumarlin mengatakan<br />
bahan-bahan ringan, seperti satin, silk, dan<br />
sifon, memang bakal menjadi incaran.<br />
“Tahun lalu banyak material kausnya, sedangkan<br />
tahun ini beda. Akan ada banyak modifikasi,<br />
seperti sifon dengan katun,” ujar Temi saat<br />
berbincang dengan majalah detik.<br />
Karena didominasi bahan tersebut, tren busana<br />
muslim kali ini akan lebih banyak dipenuhi<br />
warna pastel yang lembut dan terkesan simpel.<br />
Elzatta, salah satu merek fashion muslimah,<br />
sepakat dengan pendapat Temi. Untuk Lebaran,<br />
orang-orang masih akan memilih bahan<br />
dari sifon atau satin agar terlihat mewah.<br />
Selain bahan-bahan yang sudah umum, seperti<br />
sifon, silk, dan satin, orang-orang diperkirakan<br />
bakal melirik brokat, yang akhir-akhir ini<br />
semakin digemari.<br />
Untuk itu, Elzatta mempersiapkan brokat sebagai<br />
salah satu dari koleksi Lebaran. “Desainnya<br />
akan disusun ber-layer (berlapis) dengan<br />
warna-warna pastel,” ujar Corporate Communication<br />
Elzatta, Ina Binandari.<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
amadan<br />
zoya.co.id<br />
Selain warna,<br />
motif bunga-bunga<br />
berantai atau motif<br />
abstrak bakal<br />
dicari.<br />
Menurut Ina, banyak<br />
orang memang<br />
mencari warna-warna<br />
lembut. Mereka yang<br />
berani tampil beda<br />
juga masih akan mencari<br />
warna-warna bright.<br />
Selain warna, motif<br />
bunga-bunga berantai atau<br />
motif abstrak bakal dicari. Namun,<br />
diperkirakan, peminatnya memang lebih sedikit<br />
daripada penyuka busana-busana berbahan polos.<br />
Zoya, brand busana muslimah yang lain, menyebut<br />
motif bunga tak akan pernah mati. Mereka<br />
pun menjadikan motif ini sebagai salah satu<br />
alternatif untuk cantik pada Lebaran.<br />
Modelnya masih simpel dengan sedikit detail.<br />
Untuk menambah kesan mewah tapi tidak terkesan<br />
berat, bisa ditambahkan inner atau sedikit hiasan<br />
pada kerudung.<br />
Peminat hijab bermotif juga akan semakin banyak.<br />
Brand hijab Zoya banyak menawarkan hijab<br />
dengan beragam corak dan motif. n Melisa Mailoa | Ken<br />
Yunita<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
amadan<br />
Tip Pilih Baju Muslim Sesuai Bentuk Tubuh<br />
Mode busana muslim memang terlihat cantik saat dipakai para model, baik di catwalk<br />
maupun saat difoto. Namun tidak semuanya cocok diaplikasikan pada setiap pembeli.<br />
Temi punya sedikit tip untuk memilih baju muslim yang sesuai dengan bentuk tubuh. Nah,<br />
siap untuk tampil cantik di hari nan fitri tahun ini?<br />
01<br />
Bahan Jersey<br />
Bahan jersey sebaiknya dihindari oleh pemilik<br />
tubuh gempal karena akan membuat lekuk<br />
tubuh semakin nyata. Sebaiknya mereka<br />
memilih material berupa bahan satin atau silk.<br />
03<br />
Padu-Padan<br />
Tren mix and match memang sedang<br />
booming. Namun jangan sampai salah<br />
memilih padu-padan. Bisa-bisa penampilan<br />
Anda terlihat tidak proporsional.<br />
02<br />
Warna Cerah<br />
Warna-warna cerah tak hanya diperuntukkan<br />
bagi mereka yang kurus. Pemilik tubuh<br />
besar juga dapat mengenakan warna-warna<br />
terang dengan kombinasi warna gelap,<br />
seperti cokelat atau hitam.<br />
04<br />
Abaya<br />
Model baju yang satu ini cocok untuk<br />
mereka yang bertubuh mungil. Model baju<br />
abaya bisa membuat si pemakai terlihat<br />
lebih tinggi karena modelnya lurus-panjang<br />
dan sederhana.<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
amadan<br />
Melongok Megahnya<br />
Bagi orang Jakarta dan sekitarnya, Masjid Kubah Emas di Cinere, Depok,<br />
memang sudah biasa. Namun ternyata masjid ini masih menjadi primadona.<br />
Foto-foto: ari saputra/detikcom<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
amadan<br />
Jl. Jakarta-<br />
Bogor<br />
Jl. Raya<br />
Meruyung<br />
Jl. Cinere<br />
Raya<br />
Masjid<br />
Kubah<br />
Emas<br />
Jl. Tol Lingkar<br />
Luar Jakarta<br />
Letaknya tak jauh dari Jakarta Selatan.<br />
Aslinya bernama Masjid Dian<br />
al-Mahri. Namun orang-orang lebih<br />
mengenalnya dengan sebutan Masjid<br />
Kubah Emas. Ya, masjid ini memang punya lima<br />
kubah berlapis emas murni 24 karat bertebal 3<br />
milimeter.<br />
Masjid ini merupakan salah satu dari tujuh<br />
masjid berkubah emas di dunia. Enam sisanya<br />
berada di Palestina, Irak, Singapura, dan Brunei<br />
Darussalam.<br />
UI<br />
Jl.<br />
Margonda<br />
Raya<br />
Jl. Raya<br />
Bogor<br />
Tol TB<br />
Simatupang<br />
Jl. Tol<br />
Jagorawi<br />
Pada akhir pekan, kawasan masjid di Jalan<br />
Raya Maruyung, Cinere, Depok, Jawa Barat, ini<br />
selalu ramai pengunjung. Orang yang datang<br />
berasal dari berbagai penjuru kota, bahkan dari<br />
luar negeri.<br />
Dari Jalan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan,<br />
kalau lalu lintas tak macet, masjid ini bisa<br />
dijangkau dalam waktu kurang-lebih 30 menit.<br />
Tapi bisa lebih jika lalu lintas macet.<br />
Paling enak memang menumpang mobil<br />
atau kendaraan pribadi. Anda hanya perlu<br />
membayar tiket parkir yang tak terlalu mahal,<br />
Rp 10 ribu untuk mobil dan Rp 5.000 untuk<br />
sepeda motor.<br />
Namun, jika Anda memilih angkutan umum,<br />
silakan menuju Terminal Lebak Bulus. Dari situ,<br />
Anda bisa menumpang angkutan bernomor<br />
102 menuju pertigaan Parung Bingung.<br />
Dari pertigaan itu, lokasi masjid kubah emas<br />
tak terlalu jauh. Banyak pengunjung memilih<br />
naik angkot, tapi tak sedikit yang berjalan kaki<br />
sekalian berolahraga.<br />
Selain sebagai lokasi wisata religi, kubah<br />
emas menjadi pilihan favorit untuk akad nikah.<br />
Sejumlah pesohor, seperti Olla Ramlan, Andi<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
amadan<br />
Soraya, hingga politikus Idrus Marham, memilih<br />
masjid ini untuk mengikat janji suci itu.<br />
Turis luar negeri yang menyambangi masjid<br />
ini kebanyakan dari Malaysia, Brunei Darussalam,<br />
dan Timur Tengah. Jumlah wisatawan<br />
meningkat saat bulan Ramadan.<br />
Terutama pada sore hari menjelang berbuka<br />
puasa, pengunjung masjid yang didirikan pada<br />
31 Desember 2006 ini akan semakin padat.<br />
Jadi, kalau tak ingin bersesak-sesakan, pilihlah<br />
waktu pagi hari.<br />
Jika diperhatikan, bentuk kubah utama di<br />
masjid ini dibuat menyerupai Taj Mahal di India.<br />
Untuk menuju masjid, ada hamparan taman<br />
luas dengan berbagai tanaman dan bunga.<br />
Ada beberapa peraturan yang wajib diikuti<br />
pengunjung yang hendak memasuki kawasan<br />
ini. Salah satunya mengenakan pakaian sopan.<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
amadan<br />
Khusus perempuan diharuskan berhijab.<br />
Kalau Anda tidak berhijab dan kebetulan<br />
tidak membawa, jangan khawatir. Pengurus<br />
masjid kubah emas menyediakan hijab untuk<br />
dipinjam.<br />
Ada tempat penitipan tas, sepatu, atau sandal<br />
gratis dan aman. Kalau ingin menunaikan<br />
salat di sini, jangan lupa mengambil air wudu<br />
sebelum masuk.<br />
Jangan datang pada hari Kamis. Khusus hari<br />
itu, masjid kubah emas ditutup untuk umum<br />
untuk alasan pemeliharaan. Namun, pada hari<br />
lain, siapa saja boleh berkunjung.<br />
Bangunan masjid berada agak menjorok ke<br />
dalam. Pengunjung harus berjalan kaki agak<br />
jauh untuk mencapai masjid ini. Tak apa-apa,<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
amadan<br />
sekalian melihat-lihat taman penuh bunga<br />
nan asri, kan?<br />
Masjid ini berdiri di atas tanah seluas<br />
8.000 meter persegi. Selain kubah, miniare,<br />
dan gapura, masjid ini dilengkapi<br />
dengan dekorasi berelemen geometris<br />
dan obelisk.<br />
Material dari emas ternyata tak hanya<br />
digunakan pada kubahnya, tapi<br />
juga pada mahkota pilar interior, berupa serbuk<br />
emas serta gold plating pada tangga mezanin,<br />
capital, dan lampu gantung.<br />
Sejumlah ornamen kaligrafi di langit-langit<br />
kubah dan ornamen dekoratif di atas mimbar<br />
mihrab juga dihiasi emas. Lampu gantung<br />
seberat 8 ton dari Italia menjadi salah satu<br />
“tontonan” menarik.<br />
Konon, lampu itu serupa dengan lampu di<br />
Masjid Sultan Oman. Di atas lampu indah itu,<br />
langit-langit kubah berganti warna setiap waktu<br />
salat.<br />
Sebelum Anda memutuskan pulang, silakan<br />
mampir ke toko suvenir. Terdapat aneka cendera<br />
mata, seperti cangkir, pin, kaus, mukena, sajadah,<br />
songkok, dompet, jam, dan piring. n<br />
Melisa Mailoa | Ken Yunita<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
amadan<br />
Uniknya Pasta<br />
Rasa Indonesia<br />
Grandyos Zafna Manase Mesah<br />
Restoran<br />
ini tergolong<br />
“fresh from the<br />
oven” alias baru<br />
banget. Dibuka 15<br />
Juni lalu. “Masih<br />
soft opening, banyak<br />
promo.”<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
amadan<br />
aya menemukan Ellexito<br />
Eatery and Pastry sewaktu<br />
berselancar di Internet. Dari<br />
sejumlah review, tempat<br />
makan di bilangan Kemang,<br />
Jakarta Selatan, ini punya<br />
menu-menu unik.<br />
Dan sore itu saya memutuskan berbuka<br />
puasa di Ellexito. Maksud saya jelas, ingin tahu<br />
menu-menu yang katanya unik-unik dan beda<br />
tadi.<br />
Ellexito tak susah ditemukan. Dari gerai<br />
McDonald’s Kemang, kita tinggal lurus<br />
mengikuti jalan satu arah. Ellexito menempati<br />
ruko berlantai dua, bersebelahan dengan Baby<br />
Bar, tepat di depan Kemang Food Garden.<br />
Dari luar, para tamu bisa melihat open<br />
kitchen Ellexito. Kalau pastry chef-nya sedang<br />
membuat kue, pengunjung bisa melihat lewat<br />
kaca bening yang menjadi “tembok” dapur.<br />
Dekorasi ruang makan di lantai satu<br />
didominasi warna putih. Kesan clean langsung<br />
terasa saat saya memasuki ruangan berbentuk<br />
memanjang itu.<br />
Ada lima meja dengan masing-masing empat<br />
kursi. Semua meja dan kursi berbentuk dan<br />
berwarna seragam. Putih. Sangat menarik.<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
amadan<br />
Saya sempat ditawari<br />
duduk di lantai dua. Yang ini<br />
ruangan untuk mereka yang<br />
ingin lebih santai ataupun<br />
bekerja dengan laptop. Ada<br />
banyak soket listrik di sini dan<br />
pastinya free Wi-Fi.<br />
Dekorasi ruangan di lantai<br />
dua boleh dibilang berbeda<br />
180 derajat dengan dekorasi di lantai satu. Di<br />
sini suasananya terasa lebih maskulin dengan<br />
dominasi warna hitam dan lampu remangremang.<br />
Hmm, tapi sepertinya saya lebih suka<br />
menikmati makanan dan minuman di lantai<br />
satu. Lebih terang dan cozy. Akhirnya saya<br />
kembali lagi ke lantai satu.<br />
Seorang pelayan langsung menyodori saya<br />
satu buku menu. Tapi saya tak mau mencaricari.<br />
Langsung saja saya bertanya apa makanan<br />
dan minuman yang paling direkomendasikan.<br />
Setelah bertanya ini-itu, akhirnya saya<br />
memesan beberapa menu: Asian Spicy Fried<br />
Calamari (Rp 47 ribu), Salted Egg Spaghetti<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
amadan<br />
Gurih bawang putih dan<br />
pedasnya rawit berpadu<br />
nikmat dengan daging<br />
cumi yang empuk.<br />
(Rp 65 ribu), dan Spicy Anchovies Penne (Rp 45<br />
ribu).<br />
Sedangkan untuk menyegarkan tenggorokan,<br />
saya direkomendasikan memesan The Mood<br />
Booster (Rp 28 ribu) dan Ellexito’s Special<br />
Green Tea (Rp 38 ribu).<br />
Karena berpuasa, saya berpesan kepada<br />
si pelayan agar makanan dan minuman<br />
dikeluarkan pada jam buka puasa. Selama<br />
Ramadan, ada takjil gratis, lo.<br />
Tak lama, azan magrib tanda berbuka puasa<br />
pun berkumandang. Dua gelas kecil kacang<br />
hijau tersaji di meja makan. “Ini takjilnya,<br />
ya, Mbak,” ujar seorang pelayan perempuan<br />
ramah.<br />
Dua minuman pesanan saya, The Mood<br />
Booster dan Ellexito’s Special Green Tea,<br />
juga sudah siap. Green tea blended di tempat<br />
ini berbeda, karena ada campuran gerusan<br />
cornflake.<br />
Tak lama, Asian Spicy Fried Calamari siap<br />
disantap. Daging cumi goreng tepung terlihat<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
amadan<br />
begitu menggoda. Apalagi ditambah taburan<br />
sambal rawit dan bawang putihnya. Sedap.<br />
Rasa gurih bawang putih dan pedasnya<br />
rawit terasa nikmat dipadu dengan tepung<br />
renyah dan daging cumi yang empuk. Saya<br />
sampai ingin memesan satu porsi lagi saking<br />
enaknya.<br />
Tapi saya telanjur memesan Spicy Anchovies<br />
Penne, yang kini sudah nangkring di meja.<br />
Tampilan penne-nya sebenarnya biasa-biasa<br />
saja.<br />
Yang bikin penasaran, pasta ini memakai<br />
saus balado khas Manado plus ikan teri.<br />
Hmm, kira-kira seperti apa rasanya. Saya tak<br />
sabar mencobanya.<br />
Biasanya balado adalah makanan yang<br />
pedas. Tapi yang ini baladonya tak terlalu<br />
pedas. Orang yang tidak terlalu doyan<br />
makanan “hot” masih bisa menikmatinya.<br />
Penne-nya direbus sempurna, tidak<br />
overcooked atau undercooked. Yang agak<br />
mengecewakan, masakan ini terlalu asin.<br />
Saya menduga bukan dari ikan teri, melainkan<br />
sambal baladonya.<br />
Menu pesanan teman saya, Salted Egg<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
amadan<br />
Spaghetti, juga sudah siap disantap. “Baru<br />
pertama kali makan spageti rasa begini, enak,”<br />
kata teman saya sambil menyuap spageti.<br />
Terang saja beda. Alih-alih menggunakan<br />
lelehan keju mozarela, pasta yang satu ini<br />
malah memakai kuning telur asin matang<br />
untuk sausnya. Dan hasilnya memang enak!<br />
Untuk menutup acara buka puasa sore<br />
itu, saya memesan dua cake untuk dessert:<br />
Unordinary Strawberry Cheese (Rp 42 ribu)<br />
dan De’Caramelo (Rp 40 ribu).<br />
Potongan cake di Ellexito terbilang<br />
tak terlalu besar, tapi Anda akan puas<br />
menyantapnya. Rasa Unordinary Strawberry<br />
Cheese-nya benar-benar nagih.<br />
Paduan sponge, strawberry panna cotta, dan<br />
cheese-nya benar-benar mantap. De’Caramelo<br />
dengan dominasi rasa vanila juga tak kalah<br />
enak. Benar-benar hidangan penutup yang<br />
sempurna! n KEN YUNITA<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
internasional<br />
Siapa Sebenarnya<br />
Penembak MH-17?<br />
“Ini bukanlah jenis senjata yang bisa<br />
diambil dari garasi dan langsung<br />
ditembakkan begitu saja.”<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
internasional<br />
Orang-orang meletakkan bunga tanda simpati<br />
kepada korban jatuhnya pesawat MH-17 di depan<br />
kantor Kedutaan Malaysia di Kiev, Ukraina, pekan<br />
lalu.<br />
Valentyn Ogirenko<br />
Nasib sungguh sulit ditebak, seperti<br />
dadu yang dilempar. Empat setengah<br />
bulan lalu, istri Sanjid Singh, yang<br />
bekerja sebagai pramugari maskapai<br />
Malaysia Airlines, berhasil lolos dari maut<br />
pada detik-detik akhir. Pada 7 Maret malam, dia<br />
seharusnya bertugas di atas pesawat Malaysia<br />
Airlines MH-370 yang akan terbang dari Kuala<br />
Lumpur menuju Beijing.<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
internasional<br />
Seluruh Belanda<br />
berduka.<br />
“Tapi dia bertukar posisi<br />
dengan temannya<br />
beberapa menit sebelum<br />
terbang,” kata Jijar<br />
Singh, sang ayah mertua,<br />
Jumat pekan lalu.<br />
Menantu perempuan<br />
Jijar itu berhasil berkelit<br />
dari maut. Setelah<br />
beberapa jam lepas<br />
landas dari Bandara<br />
Internasional Kuala Lumpur, pesawat MH-370<br />
menghilang dari radar. Hingga kini jejaknya<br />
masih misterius.<br />
Sang istri bisa berkelit dari petaka, tapi tidak<br />
sang suami. Seperti istrinya, Sanjid, 41 tahun,<br />
bekerja di atas pesawat Malaysia Airlines. Kepada<br />
ayahnya pekan lalu, Sanjid menuturkan<br />
bahwa dia bertukar tempat dengan pramugara<br />
lain dan akan terbang pulang dari Amsterdam<br />
ke Kuala Lumpur dengan pesawat Malaysia<br />
Airlines MH-17.<br />
“Dia selalu menelepon kami setiap kali akan<br />
pergi bertugas,” kata Jijar. Mendengar anaknya<br />
akan pulang dari Eropa, Jijar dan istrinya telah<br />
menyiapkan menu masakan istimewa. “Ibunya<br />
telah menyiapkan semua makanan favoritnya.”<br />
Hati Jijar dan istrinya berkeping-keping. “Dia<br />
putra kami satu-satunya. Apa yang terjadi... apa<br />
yang terjadi,” Jijar meratap, berurai air mata.<br />
Sanjid tak bisa menikmati menu favorit buatan<br />
ibunya.<br />
●●●<br />
Entah seperti apa perasaan keluarga Burrows<br />
di Brisbane, Australia. Setelah menabung<br />
sekian lama hingga menjelang pensiun, pada<br />
7 Maret lalu pasangan Rod Burrows dan istrinya,<br />
Mary Burrows, berniat berlibur ke Beijing.<br />
Pasangan Burrows dan 237 penumpang serta<br />
awak pesawat Malaysia Airlines MH-370 tak<br />
pernah sampai ke Beijing.<br />
Mereka hilang entah ke mana. “Kami akan selalu<br />
merindukan mereka,” kata Jayden Burrows,<br />
sang anak, didampingi bibinya, Kaylene Mann,<br />
kala itu. Kaylene adalah saudara perempuan<br />
Rod Burrows.<br />
Pekan lalu, Kaylene menerima kabar yang tak<br />
akan pernah dia sangka. Anak tirinya, Maree<br />
Rizk, ternyata merupakan salah satu penum-<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
internasional<br />
Keluarga salah satu<br />
penumpang dirubung<br />
wartawan di Bandara<br />
Internasional Kuala Lumpur,<br />
Jumat (18/7).<br />
Edgar Su/Reuters<br />
pang pesawat Malaysia Airlines<br />
MH-17. Maree Rizk dan<br />
suami Kaylene, Albert Rizk,<br />
sedang dalam perjalanan pulang<br />
setelah berlibur selama<br />
sebulan di Eropa. Keduanya tewas bersama<br />
296 penumpang dan awak pesawat MH-17.<br />
“Kabar itu membawa semua orang, semua<br />
hal tampak kembali lagi,” kata Greg Burrows,<br />
saudara laki-laki Rod. “Itu semua merobek-robek<br />
isi perut kami kembali.” Greg masih sulit<br />
memahami, bagaimana keluarga mereka bisa<br />
mengalami dua kejadian ganjil, tapi mengerikan<br />
bersama satu maskapai penerbangan.<br />
Maree, menurut sejumlah temannya, orang<br />
yang murah hati. Dia memanfaatkan waktu luangnya<br />
sebagai relawan di klub sepak bola lokal.<br />
“Kalian tak akan pernah mendengar omongan<br />
buruk soal mereka,” kata Phil Lithgow, presiden<br />
klub.<br />
●●●<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
internasional<br />
Kami memastikan militer<br />
Ukraina tak pernah<br />
menembak target di<br />
langit.”<br />
Pada pukul 12.30 waktu setempat, Kamis,<br />
17 Juli, pesawat Malaysia Airlines MH-17 lepas<br />
landas dari Bandara Internasional Amsterdam<br />
Schiphol. Pesawat yang mengangkut 298 penumpang<br />
beserta awak itu mestinya mendarat<br />
di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada<br />
Jumat pukul 6.10 pagi.<br />
Delapan jam sebelum tiba di Kuala Lumpur,<br />
petugas Malaysia Airlines mendapat kabar dari<br />
petugas menara kontrol lalu lintas penerbangan<br />
Ukraina bahwa mereka<br />
kehilangan kontak dengan<br />
MH-17, sekitar 50 kilometer<br />
sebelum melewati perbatasan<br />
Ukraina dengan Rusia.<br />
Satu jam setelah menerima<br />
kabar itu, Malaysia Airlines<br />
merilis kabar lewat Twitter,<br />
“Malaysia Airlines has lost<br />
contact of MH-17 from Amsterdam.<br />
The last known position was over Ukrainian<br />
airspace. More details to follow.”<br />
Selang setengah jam kemudian, giliran Perdana<br />
Menteri Malaysia Najib Tun Razak yang bercuit,<br />
“I am shocked by reports that an MH plane<br />
crashed. We are launching an immediate investigation.”<br />
Kabar soal jatuhnya pesawat Boeing<br />
777-200ER MH-17 dipastikan oleh pemerintah<br />
Ukraina hanya beberapa menit setelah Perdana<br />
Menteri Najib menulis di Twitter. MH-17 jatuh<br />
tak jauh dari Desa Grabovo di wilayah Donetsk,<br />
Ukraina.<br />
“Seluruh Belanda berduka. Musim panas<br />
yang cantik berakhir dengan cara paling hitam,”<br />
kata Mark Rutte, Perdana Menteri Belanda.<br />
Ada 154 warga Belanda dalam pesawat MH-17.<br />
Sebelum jatuh, tak ada sinyal atau komunikasi<br />
darurat yang dikirim dari kokpit MH-17.<br />
“Kami menduga pesawat ditembak jatuh.<br />
Dan kami memastikan militer Ukraina tak pernah<br />
menembak target di langit,” kata Presiden<br />
Ukraina Petro Poroshenko. Pada saat jatuh,<br />
MH-17 terbang pada ketinggian 33 ribu kaki<br />
atau sekitar 10 ribu meter, 1.000 kaki di atas<br />
batas ketinggian yang diperkenankan otoritas<br />
penerbangan Ukraina.<br />
Rick Francona, analis militer, menduga MH-<br />
17 ditembak jatuh dengan misil sekelas SA-17<br />
Grizzly alias Buk buatan Rusia atau S-300, yang<br />
lebih jauh jangkauannya. Baik militer Ukraina<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
internasional<br />
maupun Rusia memiliki misil Buk. Menurut<br />
Francona, pesawat MH-17 tak mungkin ditembak<br />
dengan senjata sekelas roket panggul<br />
karena jangkauan ketinggian roket jenis ini<br />
jauh di bawah 30 ribu kaki. Sedangkan Buk bisa<br />
menembak hingga ketinggian 75 ribu kaki.<br />
Kevin Ryan, pensiunan jenderal militer<br />
Amerika Serikat, ragu jika milisi pro-Rusia<br />
yang menembakkan misil Buk. “Perlu banyak<br />
sekali latihan dan koordinasi untuk menembakkan<br />
Buk hingga mengenai sesuatu.... Ini<br />
bukanlah jenis senjata yang bisa diambil dari<br />
garasi dan langsung ditembakkan begitu<br />
saja,” kata Ryan.<br />
Pemerintah di Kremlin dan Kiev saling tuding,<br />
dan sama-sama menyatakan bukan senjata<br />
mereka yang menjatuhkan pesawat itu. Menurut<br />
Presiden Amerika Serikat Barack Obama,<br />
MH-17 jatuh ditembak misil yang diluncurkan<br />
dari daerah yang dikuasai milisi pro-Rusia.<br />
Kepala Dinas Keamanan Ukraina Valentyn<br />
Nalyvaichenko menyodorkan bukti rekaman<br />
percakapan telepon pemimpin milisi pro-<br />
Rusia. Di rekaman itu, Igor Bezler, salah satu<br />
komandan milisi pro-Rusia, melaporkan soal<br />
tertembaknya pesawat MH-17 kepada Kolonel<br />
Vasily Geranin, perwira intelijen militer Rusia.<br />
“Kami baru saja menembak jatuh pesawat. Dia<br />
jatuh di daerah Yanakievo,” kata Bezler kepada<br />
Kolonel Geranin.<br />
“Sekarang kalian tahu siapa pelaku kejahatan<br />
itu,” Valentyn menyimpulkan.<br />
Igor Bezler juga dikenal dengan nama Igor<br />
Strelkov dan Igor Girkin. Lewat media sosial di<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
internasional<br />
Serpihan pesawat MH-17<br />
yang jatuh di luar Desa<br />
Grabovo, Donetsk, Ukraina,<br />
pekan lalu.<br />
MaximZmeyev/Reuters<br />
Eropa, Vkontakte (mirip Facebook), ia mengklaim<br />
dirinya bertanggung jawab atas penembakan<br />
sebuah pesawat pada Kamis, 17 Juli, itu.<br />
“Kami baru saja menembak sebuah pesawat<br />
AN-26 di dekat Torez. Pesawat itu jatuh di<br />
sekitar area tambang,” tulis sebuah akun yang<br />
diasosiasikan dengan Igor. “Kami sudah peringatkan<br />
kalian, jangan terbang di udara kami,”<br />
cuit mantan agen Rusia ini.<br />
Namun Aleksandr Borodai, pemimpin milisi<br />
pro-Rusia di Donetsk, memberi bantahan. Mereka,<br />
kata Borodai, tak memiliki kemampuan<br />
menembak MH-17. Dia balik menuding militer<br />
Ukraina sebagai pelakunya.<br />
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-<br />
Bangsa dan Kanselir Jerman Angela Merkel<br />
mendesak supaya dibentuk tim investigasi<br />
internasional independen untuk menyelidiki<br />
jatuhnya MH-17. Jumat lalu, 30 investigator<br />
kecelakaan penerbangan dari Organisasi untuk<br />
Kerja Sama dan Keamanan Eropa (OSCE) sudah<br />
tiba di lokasi jatuhnya MH-17. Apakah penyebab<br />
jatuhnya pesawat Malaysia Airlines dan<br />
siapa sebenarnya “bandit” yang menembakkan<br />
misil bisa terungkap? ■<br />
SAPTO PRADITYO | CNN | malaysIA INSIDER | RIA NOVOSTI | reuters |<br />
guardIAN | the star<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
internasional<br />
44 Jam<br />
Menuju<br />
Keajaiban<br />
di Kabul<br />
“Para komandan kami<br />
mengatakan kami tak butuh<br />
Komisi Pemilihan untuk<br />
memperoleh kunci Istana. Kami<br />
bisa merebutnya sendiri.”<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
internasional<br />
Petugas Komisi<br />
Pemilihan<br />
mempersiapkan<br />
kotak-kotak suara di<br />
Herat, dua bulan lalu.<br />
DailyNewsEgypt<br />
Sehari-hari, Jamil Ahmad menggantungkan<br />
hidupnya pada toko<br />
manisan di wilayah selatan Provinsi<br />
Kandahar, Afganistan—dulu provinsi<br />
ini merupakan basis Taliban. Tokonya dipenuhi<br />
rupa-rupa manisan tradisional<br />
beraneka warna.<br />
Biasanya Ramadan<br />
merupakan saatnya<br />
berpesta, saatnya bagi<br />
orang-orang Afganistan<br />
memborong manisan.<br />
Namun, pada bulan puasa tahun ini, toko<br />
manisan milik Jamil ikut “berpuasa”. “Aku hanya<br />
bisa menjual manisan separuh dari biasanya,”<br />
Jamil mengeluh. Bukan cuma warung manisan<br />
Jamil yang tengah seret penjualannya. Gulam<br />
Sakhi, pemilik toko tekstil di Provinsi Herat,<br />
juga berkeluh kesah tentang hal serupa.<br />
“Pasar benar-benar sepi. Biasanya banyak pelanggan<br />
dari kampung datang berbelanja, tapi<br />
kini tak ada lagi,” kata Ghulam. Dia menggam-<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
internasional<br />
Kami percaya,<br />
formula winner<br />
takes all tidak cocok<br />
bagi persatuan<br />
nasional.”<br />
barkan perasaannya dengan tiga kata: frustrasi,<br />
marah, dan tanpa daya. Dia merasa frustrasi dan<br />
marah terhadap ketidakpastian politik di Kabul<br />
gara-gara sengkarut hasil pemilihan presiden.<br />
Sudah 13 tahun Presiden Hamid Karzai<br />
berkuasa di Kabul. Dia<br />
tak diperkenankan lagi<br />
turut berlaga dalam<br />
pemilihan Presiden<br />
Afganistan. Pada putaran<br />
pertama pemilihan<br />
Presiden Afganistan<br />
pada April lalu, tak ada<br />
kandidat dari delapan<br />
calon presiden yang<br />
merebut suara lebih<br />
dari 50 persen. Walhasil,<br />
dua peraih suara<br />
terbanyak, yakni Abdullah Abdullah dan Ashraf<br />
Ghani Ahmadzai, harus melanjutkan ke putaran<br />
kedua.<br />
Pada putaran pertama ini, Abdullah meraih<br />
45 persen suara, sementara Ashraf Ghani<br />
meraup 31,5 persen suara. Pemilihan presiden<br />
putaran kedua tuntas pada 14 Juni lalu. Tapi, hanya<br />
beberapa hari setelah pemungutan suara,<br />
tim kampanye Abdullah sudah mengeluhkan<br />
besarnya tingkat kecurangan.<br />
“Proses perhitungan suara harus dihentikan<br />
secepatnya. Jika dilanjutkan, tak ada legitimasinya<br />
lagi,” kata Abdullah pertengahan Juni lalu.<br />
“Hari ini, mulai dari sekarang, kami tak lagi percaya<br />
kepada Komisi Pemilihan.... Apa pun hasil<br />
yang diumumkan, kami tak bisa menerima.”<br />
Menurut penghitungan sementara Komisi<br />
Pemilihan Umum, mantan Menteri Keuangan<br />
Afganistan Ashraf Ghani, yang disokong suku<br />
mayoritas Pashtun, meraup 4,5 juta suara atau<br />
56,4 persen pemilih. Sedangkan Abdullah,<br />
mantan Menteri Luar Negeri, yang berasal dari<br />
suku Tajik, hanya didukung 3,46 juta pemilih<br />
atau 43,6 persen suara.<br />
Namun kubu Abdullah tak sudi mengakui kekalahan<br />
mereka. Mereka meminta Perserikatan<br />
Bangsa-Bangsa turun tangan menginvestigasi<br />
kecurangan pemilihan Presiden Afganistan.<br />
“Ke mana pun kita pergi, semua orang membicarakan<br />
pemilihan presiden. Semua orang<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
internasional<br />
Menteri Luar Negeri Amerika<br />
Serikat John Kerry dan dua<br />
kandidat presiden, Abdullah<br />
Abdullah serta Ashraf Ghani,<br />
mengangkat tangan setelah<br />
tercapai kesepakatan pada 12<br />
Juli lalu.<br />
Jim Bourg/Reuters<br />
bertanya-tanya, apa yang sebenarnya<br />
terjadi dan apa yang<br />
bakal terjadi,” kata Ahmad<br />
Shah, pemilik gerai telepon<br />
seluler di Kabul. Semua orang risau melihat<br />
masa depan Afganistan.<br />
●●●<br />
Dua pekan lalu adalah saat-saat gawat bagi<br />
Afganistan. Setelah Komisi Pemilihan mengumumkan<br />
hasil penghitungan sementara<br />
pemilihan Presiden Afganistan, Kabul seketika<br />
mendidih.<br />
Kubu Abdullah mengancam akan membentuk<br />
pemerintahan sendiri di wilayah utara,<br />
basis pendukung mereka. Beberapa gubernur,<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
Abdullah pada Selasa pagi, sehari setelah pengumuman<br />
Komisi Pemilihan, yang mendinginkan<br />
kepala-kepala di kubu Abdullah. Presiden<br />
Obama meminta Abdullah mengurungkan<br />
niatnya mendirikan pemerintah tandingan dan<br />
merebut Kabul. Dia juga meminta Abdullah<br />
tetap tenang hingga John Kerry, Menteri Luar<br />
Negeri Amerika, tiba di Kabul.<br />
Melihat situasi di Afganistan semakin gawat,<br />
Kerry, yang tengah melawat ke Beijing, buruburu<br />
terbang ke Kabul. Lewat tengah malam<br />
Kamis dua pekan lalu, pesawat Kerry mendarat<br />
di Bandara Kabul. Tanpa buang waktu, Kerry<br />
berdiskusi dengan James Cunningham, Duta<br />
Besar Amerika di Afganistan, untuk merancang<br />
strategi mendamaikan kubu Abdullah dengan<br />
Ashraf Ghani hingga pukul 3.30 pagi.<br />
Setelah tidur sejenak, pagi itu juga Kerry<br />
melanjutkan diskusi dengan Jan Kubis, Utusan<br />
Khusus PBB untuk Afganistan. Di depan<br />
mata tugas berat menanti, yakni merumuskan<br />
jalan tengah yang bisa diterima kubu Abdullah<br />
maupun Ashraf Ghani. Presiden Hamid Karzai<br />
sudah gagal mempertemukan kedua pihak.<br />
“Tidak ada yang mendeklarasikan diri sebainternasional<br />
Apa yang kita<br />
saksikan hari ini<br />
bukan sekadar<br />
pencapaian diplomasi<br />
kelas tinggi, tapi juga<br />
sebuah keajaiban.”<br />
seperti Atta Muhammad Nur, Gubernur Provinsi<br />
Balkh, menyatakan hanya tunduk kepada<br />
pemerintah Afganistan yang dipimpin Abdullah.<br />
Sejumlah mantan komandan mujahidin juga<br />
siap mengangkat senjata dan menyerbu Istana<br />
Kepresidenan di Kabul. Mereka yakin tentara<br />
Afganistan tak akan menembakkan senapan ke<br />
arah mereka, karena tentara<br />
pemerintah bersimpati kepada<br />
Abdullah.<br />
“Para komandan kami mengatakan<br />
kami tak butuh Komisi<br />
Pemilihan untuk memperoleh<br />
kunci Istana. Kami<br />
bisa merebutnya sendiri,”<br />
kata Fazal Ahmad Manawi,<br />
penasihat Abdullah. “Jika<br />
Abdullah mengatakan ya,<br />
beberapa provinsi, termasuk<br />
Istana, akan jatuh ke tangan kami.” Seandainya<br />
Abdullah mewujudkan niatnya, Afganistan bisa<br />
jadi akan mengikuti jalan Irak.<br />
Adalah telepon dari Gedung Putih, dari Presiden<br />
Amerika Serikat Barack Obama, kepada<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
internasional<br />
Pendukung kandidat<br />
presiden Abdullah<br />
Abdullah merantai<br />
tangan mereka sebagai<br />
protes atas kecurangan<br />
pemilu dua pekan lalu.<br />
Omar Shobani/Reuters<br />
gai pemenang saat ini,” Kerry memperingatkan<br />
kedua kubu sebelum bertemu empat mata<br />
dengan Abdullah dan Ashraf Ghani. Menurut<br />
seorang diplomat Amerika, ada dua proposal<br />
yang disodorkan Kerry. Pertama, bagaimana<br />
memulihkan kredibilitas hasil pemilihan presiden.<br />
Kedua, bagaimana menyusun pemerintahan<br />
bersama di antara dua kubu.<br />
Setelah lewat pembicaraan maraton di dua<br />
ruang terpisah, muncul titik terang. Baik Abdullah<br />
maupun Ashraf Ghani sepakat perlu dilakukan<br />
audit menyeluruh terhadap hasil pemilihan<br />
presiden. Soal bagaimana teknis audit, menurut<br />
sang diplomat, akan dipercayakan kepada ahliahli<br />
dari PBB.<br />
Seorang sumber Reuters di Kabul mengatakan<br />
Ashraf bersedia menerima audit karena dia yakin<br />
tetap memenangi pemilihan. Bagi Abdullah,<br />
audit itu merupakan jalan paling aman untuk<br />
“menyelamatkan muka”. Dia bersedia mengakui<br />
kekalahan sepanjang angka dari Komisi<br />
Pemilihan benar-benar bersih dari kecurangan.<br />
Tuntas satu persoalan, masalah kedua<br />
relatif lebih gampang diselesaikan. Setelah<br />
berbuka puasa di dua tempat terpisah pada<br />
Sabtu petang, 12 Juli lalu, Abdullah dan Ashraf<br />
Ghani akhirnya bertemu untuk pertama kali<br />
sejak berseteru. Keduanya sepakat menerima<br />
proposal Kerry. Mereka berjabat tangan, saling<br />
menempelkan pipi dan berpelukan. “Kami percaya,<br />
formula winner takes all tidak cocok bagi<br />
persatuan nasional,” kata Ashraf Ghani.<br />
Menurut Fazal Ahmad Manawi, siapa pun<br />
pemenangnya, dia akan menjadi Presiden<br />
Afganistan, sementara sang runner-up bakal<br />
menjadi kepala eksekutif atau Perdana Menteri<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
internasional<br />
Petugas pemilihan<br />
mengangkut kotak suara di<br />
Kandahar beberapa pekan<br />
lalu.<br />
VEOOZ<br />
Afganistan. Untuk mengakomodasi perubahan<br />
struktur pemerintahan, undang-undang Afganistan<br />
bakal diamendemen.<br />
Masa-masa berbahaya bagi Afganistan<br />
untuk sementara berlalu. Diplomasi 44 jam<br />
Kerry di Kabul sukses besar. “Setiap saat<br />
dibutuhkan, Anda ada, dan memberikan keajaiban.<br />
Apa yang kita saksikan hari ini bukan<br />
sekadar pencapaian diplomasi kelas tinggi,<br />
tapi juga sebuah keajaiban,” Jan Kubis memuji<br />
Kerry dan timnya.<br />
Kesepakatan sudah dicapai, tapi masalah pemilihan<br />
Presiden Afganistan belum sepenuhnya<br />
kelar. Proses audit hasil pemilihan bakal<br />
menjadi penentu. Afganistan masih berada di<br />
tepi jurang. “Jika kami masih tetap menemukan<br />
kecurangan, kami tak akan menerima hasilnya,”<br />
kata Muhammad Khan, Wakil Presiden<br />
Pertama Abdullah. ■ SAPTO PRADITYO | reuters | nytiMES |<br />
Washington Post | cnn | guardian<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
internasional<br />
Hanya<br />
“Hamas telah memutuskan<br />
melanjutkan pertempuran,<br />
dan mereka akan membayar<br />
atas keputusannya.”<br />
Jam<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
internasional<br />
Netream Netzleam<br />
memeluk jenazah<br />
anaknya yang menjadi<br />
korban kebrutalan<br />
serangan udara pesawat<br />
Israel di Kota Rafah, Jalur<br />
Gaza, pekan lalu.<br />
Finbarr O’reilly/Reuters<br />
Begitu sulitnya memperoleh ketenangan<br />
di wilayah yang setengah<br />
dijajah seperti Gaza. Setelah berharihari<br />
sulit tidur nyenyak, pada Selasa<br />
pagi pekan lalu, Abdullah Sawafri, 62 tahun,<br />
akhirnya bisa duduk tenang di depan toko miliknya<br />
di Kota Gaza, sambil membaca Al-Quran<br />
dengan kaca pembesar.<br />
Pagi itu, pemerintah Israel mengumumkan<br />
akan menghentikan serangannya atas Gaza<br />
untuk sementara. “Tak ada serangan udara Israel<br />
sejak pukul sembilan tadi,” kata Sawafri.<br />
“Makanya aku merasa optimistis. Pagi ini memang<br />
belum ada pelanggan datang, tapi aku<br />
yakin bakal ada yang segera menelepon untuk<br />
memintaku memperbaiki jendela.”<br />
Da’a Musleh, 25 tahun, sudah delapan hari<br />
tak keluar rumah. Bersama bayi dan keluarganya,<br />
mereka berjejal berlindung di apartemen<br />
sempit ketika Gaza dibombardir Israel. Tala, putrinya,<br />
baru berumur 20 bulan. Dia lahir hanya<br />
beberapa hari sebelum serangan Israel ke Gaza<br />
pada 2012.<br />
“Dulu, suara dentuman bom selalu membuat<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
internasional<br />
Aku ingin<br />
perdamaian....<br />
Aku lelah<br />
dengan perang.”<br />
dia menangis. Tapi sekarang, jika mendengar<br />
suara bom, dia akan lari kepadaku,” kata Da’a.<br />
Jeda serangan Israel selama beberapa jam dia<br />
manfaatkan untuk mengajak anaknya keluar<br />
dari rumah, mengunjungi toko roti milik keluarga<br />
di Jalan Nasser. “Ini pertama kalinya<br />
kami keluar dari rumah selama<br />
delapan hari terakhir. Tala menangis<br />
terus sepanjang hari, ingin ke luar<br />
rumah.”<br />
Tapi ketenangan yang dinikmati<br />
Sawafri dan Da’a cepat sekali pergi.<br />
Langit di depan Sawafri kembali menyala,<br />
dan suara roket mendesis dari<br />
arah Gaza ke wilayah Israel. Hanya<br />
enam jam setelah mengumumkan<br />
penghentian serangan, Perdana<br />
Menteri Benjamin Netanyahu kembali<br />
memerintahkan pesawat-pesawat tempur<br />
menghujani Gaza dengan misil, sebagai balasan<br />
atas tembakan roket itu.<br />
“Aku ingin perdamaian.... Aku lelah dengan<br />
perang. Aku berharap tak akan menyaksikan<br />
roket ditembakkan dari Gaza maupun menuju<br />
ke Gaza. Kami hanya ingin hidup. Yang kami<br />
butuhkan hanyalah perdamaian supaya kami<br />
bisa hidup normal seperti orang lain,” kata<br />
Sawafri. Perdamaian seperti yang diimpikan<br />
Sawafri sepertinya masih jauh terwujud.<br />
l l l<br />
Dua tahun lalu, Mesir menjadi penengah<br />
gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Kala<br />
itu, Presiden Mesir Muhammad Mursi sukses<br />
mengakhiri baku serang antara Israel dan<br />
Hamas. Kini, penguasa Mesir kembali menjadi<br />
penengah. “Aku tak melihat ada pihak lain yang<br />
bisa memegang peran itu,” kata Nabil al-Arabi,<br />
Sekretaris Jenderal Liga Arab.<br />
Pada Senin malam pekan lalu, Mesir menyodorkan<br />
proposal gencatan senjata ke Tel<br />
Aviv dan Hamas. Gencatan senjata tanpa<br />
syarat akan berlaku mulai Selasa pukul 09.00<br />
pagi selama 48 jam. Selama gencatan senjata,<br />
delegasi Israel, pemerintah Palestina, dan Hamas<br />
akan berunding di Kairo, Mesir. Lalu lintas<br />
barang maupun manusia di perbatasan Gaza<br />
akan dibuka setelah situasi keamanan stabil.<br />
Penguasa di Tel Aviv memutuskan menerima<br />
proposal dari Mesir. Mereka juga telah me-<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
internasional<br />
Protes menentang<br />
serangan Israel terhadap<br />
Gaza di Kota Malaga,<br />
Spanyol, pekan lalu.<br />
on Nazca/Reuters<br />
ngirim delegasi ke Kairo, dipimpin oleh Yoram<br />
Cohen, Kepala Shin Bet, Dinas Keamanan Dalam<br />
Negeri Israel. Presiden Palestina Mahmud<br />
Abbas bersama juru runding, Saeb Erakat, pun<br />
telah terbang ke Kairo.<br />
“Kesuksesan inisiatif Mesir merupakan keharusan<br />
bagi kita semua. Jika situasi memburuk,<br />
akan jadi bencana untuk semua pihak,” kata<br />
Erakat. Namun Hamas menolak proposal Kairo.<br />
“Proposal ini tak bisa diterima,” kata Sami Abu<br />
Zuhri, juru bicara Hamas. Mereka, kata Zuhri,<br />
juga belum menerima proposal resmi dari perwakilan<br />
pemerintah Mesir.<br />
Osama Hamdan, tokoh senior Hamas, menilai<br />
proposal Mesir sebagai “dagelan”. Mereka merasa<br />
disepelekan Kairo. “Kami tak menerima kertas<br />
proposal dari Mesir... artinya, inisiatif itu ditujukan<br />
kepada media, bukan inisiatif politik,” kata Hamdan.<br />
“Apa yang mereka lakukan hanyalah untuk<br />
memojokkan Palestina dan membantu Israel.”<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
internasional<br />
Kami dan<br />
rakyat<br />
Palestina<br />
tidak takut.”<br />
Hanya beberapa jam setelah Israel menghentikan<br />
serangan, roket-roket yang ditembakkan<br />
milisi Hamas dari Gaza kembali berhamburan<br />
ke arah wilayah Israel dan membunuh seorang<br />
warganya. Kontan pesawat-pesawat Israel<br />
membalas. Korban kembali berguguran.<br />
Hingga Jumat lalu, 251 warga<br />
Gaza, sebagian besar warga sipil,<br />
tewas akibat serangan Israel.<br />
“Hamas telah memutuskan melanjutkan<br />
pertempuran, dan mereka<br />
akan membayar atas keputusannya,”<br />
kata Perdana Menteri Netanyahu.<br />
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat<br />
John Kerry juga mengecam sikap Hamas.<br />
“Aku tak bisa mengecam lebih<br />
keras lagi ulah Hamas.”<br />
Wajar jika Hamas sulit percaya<br />
kepada sang mediator, Mesir. Dua tahun lalu,<br />
penguasa di Kairo, Presiden Mursi, punya<br />
hubungan akrab dengan tokoh-tokoh Hamas.<br />
Menteri Pertahanan Jenderal Abdul Fattah<br />
al-Sisi, kini Presiden Mesir, menggusur Mursi<br />
dari kursinya, bahkan mengirimnya ke penjara.<br />
Jenderal Al-Sisi juga memberikan cap kurang<br />
sedap kepada Hamas: organisasi teroris.<br />
Bagi Hamas, menurut Khaled Meshaal, pemimpin<br />
politik Hamas, pembukaan perbatasan<br />
Gaza tak memadai sebagai “hadiah” atas gencatan<br />
senjata. Hamas menghendaki pembukaan<br />
blokade Gaza sepenuhnya. Hamas juga<br />
menuntut Israel menghentikan serangan udara<br />
terhadap Gaza, membebaskan semua tahanan<br />
Palestina yang ditangkap Israel setelah tiga<br />
pemuda Israel hilang diculik.<br />
Menurut dokumen yang diperoleh Ma’ariv,<br />
Hamas juga menyerahkan sejumlah syarat lain<br />
kepada tim penengah. Syarat itu antara lain<br />
pelebaran zona menangkap ikan hingga 10<br />
kilometer dari pantai, pembukaan perbatasan<br />
Rafah, dan melarang Israel campur tangan<br />
dalam politik internal Palestina maupun proses<br />
rekonsiliasi politik di negeri itu. “Itulah permintaan<br />
kami. Kami tak akan menerima kesepakatan<br />
yang hanya akan memperpanjang penderitaan<br />
rakyat Palestina,” kata Meshaal.<br />
Setelah jeda baku tembak selama lima jam<br />
atas permintaan PBB untuk memberi kesempatan<br />
bantuan kemanusiaan ke Gaza, perundingan<br />
gencatan senjata yang disponsori Mesir tak<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
internasional<br />
Misil yang ditembakkan<br />
mesin-mesin tempur<br />
Israel menghantam<br />
wilayah Jalur Gaza,<br />
Palestina, Kamis malam<br />
pekan lalu.<br />
Amir Cohen/Reuters<br />
terselamatkan. Sameh Shoukry, Menteri Luar<br />
Negeri Mesir, menyalahkan sikap keras kepala<br />
Hamas atas kegagalan perundingan gencatan<br />
senjata. “Jika Hamas menerima proposal Mesir,<br />
paling tidak mereka telah menyelamatkan nyawa<br />
puluhan rakyat Palestina,” kata Shoukry.<br />
Ribuan prajurit Israel dan pasukan cadangan<br />
disokong tembakan meriam, kapal-kapal perang<br />
dan “burung-burung besi” mulai menebar<br />
maut di Gaza, Kamis malam pekan lalu. Langit<br />
Gaza terang-benderang oleh kilatan misil yang<br />
menghantam target-target sipil di Gaza.<br />
Menurut Peter Lerner, juru bicara militer Israel,<br />
target operasi militer besar-besaran itu<br />
adalah memberangus Hamas beserta infrastruktur<br />
dan peralatan yang mereka pakai untuk<br />
menyerang Israel. “Kami dan rakyat Palestina<br />
tidak takut. Kami peringatkan Netanyahu,<br />
bakal ada konsekuensi mengerikan dari tindakan<br />
bodohnya,” kata Sami Abu Zuhri. n<br />
SAPTO pradITYO | CNN | GuardIAN | reuters | me MONITOR | jerusalem<br />
POST<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
interview<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
interview<br />
R“Konflik Palestina dan Israel bukan karena agama. Di Israel pun ada<br />
yang beragama Islam dan Kristen.”<br />
atusan orang tewas dan ribuan lainnya terluka<br />
setelah militer Israel membombardir Kota<br />
Gaza, Palestina. Serangan udara yang disebut<br />
tindakan balas dendam itu segera menuai kecaman<br />
masyarakat internasional. Namun Israel<br />
bergeming dan menolak melakukan gencatan<br />
senjata.<br />
Pemerintah Palestina pun terus meminta<br />
negara-negara di dunia menekan Israel duduk<br />
ke meja perundingan. “Indonesia hingga saat<br />
ini merupakan negara yang teguh dan konsisten<br />
mendukung perjuangan Palestina,” kata<br />
Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz<br />
Mehdawi saat ditemui majalah detik, 14 Juli<br />
lalu. Diplomasi serta bantuan makanan dan<br />
obat-obatan, ia melanjutkan, lebih dibutuhkan<br />
Palestina saat ini ketimbang bantuan milisi<br />
atau kekuatan militer lainnya.<br />
Tapi apa sebetulnya arti strategis Gaza bagi<br />
Palestina? Benarkah konflik yang terjadi di sana<br />
juga dilatari masalah agama? Berikut ini petikan<br />
penjelasan master di bidang ilmu kimia dari<br />
Pakistan yang hampir delapan tahun bertugas<br />
di Indonesia ini.<br />
Bagaimana situasi dan kondisi Gaza terakhir?<br />
Seperti yang Anda ketahui, Israel terus menyerang<br />
warga Palestina di Gaza secara brutal.<br />
Mereka terus menggempur meskipun itu<br />
permukiman warga sipil. Kami mencatat, tidak<br />
kurang dari 168 orang meninggal. Mereka termasuk<br />
perempuan dan anak-anak. Sementara<br />
itu, lebih dari 1.000 orang terluka dan 500<br />
orang lebih kehilangan tempat tinggal karena<br />
rumah mereka hancur oleh bom Israel.<br />
Kondisi itu pun kemungkinan besar akan<br />
terus memburuk?<br />
Iya. Hingga saat ini Israel memang belum<br />
melakukan serangan darat seperti yang diisukan<br />
sebelumnya. Karena itu, untuk menghindari<br />
kemungkinan terburuk terjadi, kami<br />
bergerak cepat. Pemerintah Palestina dibantu<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
interview<br />
Video<br />
negara-negara sahabat dari Arab secara resmi<br />
mengajukan permohonan kepada Perserikatan<br />
Bangsa-Bangsa untuk melindungi rakyat kami.<br />
Dan hal yang harus segera diupayakan untuk<br />
dilakukan adalah gencatan senjata.<br />
Israel menyebut aksi mereka sebagai balasan<br />
atas provokasi kelompok-kelompok<br />
di Palestina. Apa sejatinya pemicu konflik<br />
kali ini?<br />
Ha-ha-ha… kita jangan melihat hanya sepotong-sepotong<br />
dalam persoalan konflik Palestina-Israel.<br />
Kita harus melihat secara menyeluruh<br />
dengan pendekatan sejarah, sehingga<br />
kita akan tahu mengapa perlawanan rakyat<br />
Palestina itu muncul. Israel adalah pihak yang<br />
tidak pernah menepati janji. Mereka juga tidak<br />
mengindahkan aturan atau hukum internasional.<br />
Palestina saat ini sedang dalam kondisi<br />
terjajah oleh Israel. Artinya, pemerintah Israel<br />
dengan semena-mena melakukan apa pun<br />
terhadap rakyat dan wilayah Palestina. Mereka<br />
dengan seenaknya membangun permukiman<br />
bagi orang Israel di wilayah Palestina. Mereka<br />
juga secara sepihak menerapkan aturan-aturan<br />
yang dibuatnya bagi orang Palestina. Akibatnya,<br />
hak-hak orang Palestina terampas dan<br />
terabaikan. Jadi apakah salah jika kemudian<br />
mereka melawan?<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
interview<br />
Bukankah dulu PBB menawarkan solusi<br />
dua negara di wilayah Palestina….<br />
Itulah persoalannya. Solusi yang diupayakan<br />
PBB, termasuk oleh Amerika Serikat, itu tidak<br />
berarti apa-apa, diabaikan, sehingga menemui<br />
kegagalan. Israel memang tidak mematuhi semua<br />
perjanjian. Mereka sebisa mungkin dengan<br />
segala cara mencari alasan agar bisa lepas<br />
dari semua perjanjian yang dibuat.<br />
Israel, misalnya, terus membangun permukiman<br />
penduduk di wilayah Palestina. Itu<br />
bertujuan untuk terus menggerogoti wilayah<br />
Palestina hingga pada akhirnya mereka menguasai<br />
Palestina.<br />
Israel adalah pihak yang tidak pernah<br />
menepati janji dan tidak mengindahkan<br />
hukum internasional.<br />
Jadi upaya-upaya perundingan selalu<br />
tertutup?<br />
Bukan tertutup, tetapi akan menemui kesulitan.<br />
Israel yang selalu ingkar dan tidak menepati<br />
perjanjian menjadi alasan kegagalan dari<br />
proses negosiasi damai. Bagaimana kami bisa<br />
mengajak berunding, sementara pihak Israel<br />
selalu tidak mematuhi kesepakatan yang ada.<br />
Itulah letak persoalannya.<br />
Rengga Sancaya/detikFOTO<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
interview<br />
Sebagian warga Manhattan, New<br />
York, berunjuk rasa menentang<br />
aksi militer Israel ke Gaza,<br />
Palestina, 9 Juli lalu.<br />
REUTERS/Darren Ornitz<br />
Israel sendiri selalu berdalih melakukan<br />
serangan sebagai tindakan balasan, ya?<br />
Memang, Israel selalu mengklaim seperti<br />
itu. Artinya, karena Palestina menyerang lebih<br />
dulu, khususnya Hamas. Organisasi perlawanan<br />
rakyat Hamas selalu digunakan sebagai dalih<br />
oleh Israel untuk membenarkan serangan<br />
militer mereka. Padahal, dalam kenyataannya,<br />
Hamas adalah organisasi politik, sehingga tidaklah<br />
masuk akal jika mereka melakukan pengeboman<br />
Gaza untuk memusnahkan Hamas.<br />
Memang, Hamas memiliki anggota militan,<br />
tetapi bila dibanding dengan kekuatan militer<br />
Israel, tentu sangat kalah telak.<br />
Maksud istilah tidak masuk akal?<br />
Ya, karena tidak keseimbangan itu. Hamas<br />
tidak memiliki kekuatan tempur, sementara<br />
kekuatan militer Israel merupakan yang terbesar<br />
keempat di dunia. Mengapa harus digempur<br />
dengan kekuatan militer penuh, sehingga<br />
membawa korban masyarakat yang tidak bersalah?<br />
Bahkan secara keseluruhan pemerintah<br />
dan negara Palestina tidak memiliki militer.<br />
Tidak ada angkatan udara, laut, dan darat. Negara<br />
kami hanya memiliki polisi sebagai aparat<br />
penegak hukum.<br />
Apa arti penting Gaza bagi Palestina?<br />
Panjang kota ini hanya 10 kilometer dengan<br />
luas sekitar 35 kilometer. Itu tak lebih dari<br />
Jalan Jenderal Sudirman di Jakarta. Tetapi kota<br />
ini merupakan kota yang padat, dengan penduduk<br />
sekitar 400 ribu jiwa. Kota ini menjadi<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
interview<br />
Hamas tak punya kekuatan tempur, sementara<br />
kekuatan militer Israel terbesar keempat<br />
di dunia.<br />
Grandyos Zafna/detikFOTO<br />
amat penting bagi kami karena, pada September<br />
1993, pemimpin-pemimpin Palestina, yakni<br />
Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), menandatangani<br />
Perjanjian Oslo (Oslo Accords)<br />
dengan pemimpin Israel. Perjanjian itulah yang<br />
kemudian menghasilkan pemerintah Palestina.<br />
Jadi kota ini amat bersejarah, sehingga sangat<br />
penting bagi kami.<br />
Sampai saat ini, dari mana saja bantuan<br />
yang telah diberikan kepada Palestina?<br />
Banyak sekali bantuan yang diberikan kepada<br />
kami, termasuk dari Indonesia. Kami sangat<br />
berharap kepada dunia internasional menekan<br />
Israel agar menghentikan serangan brutal<br />
terhadap rakyat Palestina di Gaza. Israel juga<br />
harus dipaksa mematuhi hukum-hukum internasional.<br />
Lebih dari itu, gencatan senjata dan<br />
perundingan damai harus segera dilakukan.<br />
Bagaimana dengan sikap dan bantuan<br />
negara-negara Arab?<br />
Oh, pasti sangat besar. Negara-negara Arab<br />
dengan sangat murah hati telah banyak memberikan<br />
bantuan kepada kami, baik berupa makanan,<br />
obat-obatan, dan bantuan medis maupun<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
interview<br />
bantuan kemanusiaan lainnya. Bahkan beberapa<br />
negara, seperti Suriah, Libanon, dan Yordania,<br />
telah menampung pengungsi dari Palestina.<br />
Mereka melakukannya dengan senang hati.<br />
Tapi mereka tak seperti dulu yang ikut<br />
berperang membela Palestina?<br />
Tidak seperti itu. Seperti yang saya katakan<br />
tadi, negara-negara Arab telah banyak membantu<br />
kami, baik berupa makanan maupun bantuan<br />
medis dan finansial. Mereka juga bersuara keras<br />
di forum internasional. Tetapi, karena di dalam<br />
negeri mereka saat ini juga menghadapi masalah<br />
serius, kondisi mereka belum stabil. Anda<br />
tahu bagaimana kondisi di Suriah, Libanon, dan<br />
Mesir yang ada saat ini? Mereka juga tidak bisa<br />
ikut campur dalam urusan kami. Tetapi kami sangat<br />
memakluminya.<br />
Indonesia bagi kami bukan sekadar sahabat,<br />
tetapi telah menjadi saudara.<br />
REUTERS/Mohammed Salem<br />
Seberapa substansial faktor agama dalam<br />
konflik Palestina-Israel?<br />
Anggapan seperti itu sama sekali tidak benar.<br />
Perlu diketahui, rakyat Palestina memiliki<br />
keberagaman. Mereka memang dari ras Arab,<br />
tetapi dari sisi keyakinan mereka menganut<br />
agama Islam dan Kristen. Mereka tersebar di<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
interview<br />
Lembaga Kemanusiaan Global<br />
Aksi Cepat Tanggap (ACT)<br />
melakukan acara pelepasan<br />
Tim Symphaty Of Solidarity<br />
(SOS) Palestina di Masjid<br />
Istiqlal, Jakarta Pusat , Jumat<br />
(11/7). Keempat relawan SOS<br />
akan masuk ke Gaza dengan<br />
membawa bantuan pangan,<br />
peralatan medis, obat-obatan,<br />
dan lainnya.<br />
Pradita Utama/ANTARA FOTO<br />
Gaza, Yerusalem, Tepi Barat, dan kota lainnya.<br />
Bahkan tidak kurang dari 2 juta warga negara<br />
Israel itu keturunan Arab. Mereka juga beragama<br />
Islam dan Kristen. Sebab, sebelum 1948,<br />
wilayah yang saat ini diklaim sebagai negara<br />
Palestina itu adalah wilayah Palestina.<br />
Khusus untuk Indonesia, apa yang bisa<br />
dilakukan untuk membantu Palestina?<br />
Indonesia selama ini telah menjadi negara<br />
yang dengan teguh membela Palestina di<br />
kancah internasional. Bantuan berupa penggalangan<br />
dukungan dan diplomasi di forum<br />
internasional terus dilakukan Indonesia. Negara<br />
ini juga memiliki pengaruh yang besar<br />
di internasional, terutama di Organisasi Konferensi<br />
Islam, di regional, dan internasional<br />
lainnya. Indonesia juga menggalang kekuatan<br />
penyeimbang dunia saat terjadi polarisasi<br />
kekuatan dunia dengan menggalang kekuatan<br />
di Asia-Afrika. Indonesia membentuk kekuatan<br />
Nonblok dari negara-negara Asia dan Afrika.<br />
Dan kekuatan tersebut cukup diperhitungkan<br />
dalam diplomasi internasional. Karena itu, kami<br />
berharap dukungan Indonesia kepada Palestina<br />
juga terus mengalir.<br />
Apakah Palestina membutuhkan bantuan<br />
militer?<br />
Saya kira bantuan militer saat ini belum perlu.<br />
Makanan, obat-obatan, ekonomi dan bantuan<br />
kemanusiaan lainnya lebih dibutuhkan.<br />
Saya kira pendekatan militer tidak akan menyelesaikan<br />
konflik ini. Bantuan lainnya adalah<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
interview<br />
Wakil Menteri Luar Negeri Dino<br />
Patti Djalal (tengah) didampingi<br />
istri menerima ucapan selamat<br />
dari Duta Besar Palestina untuk<br />
Indonesia Fariz Mehdawi seusai<br />
acara pelantikan di Istana<br />
Negara, Jakarta, Senin (14/7).<br />
ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf<br />
bantuan secara politik di forum internasional<br />
untuk mendesak Israel berunding.<br />
Indonesia baru menggelar pemilihan<br />
presiden. Apa harapan Anda terhadap<br />
pemimpin dan pemerintah yang baru?<br />
Ya, yang pertama kali ingin saya sampaikan<br />
adalah rasa kekaguman dan penghormatan<br />
yang besar kami kepada seluruh masyarakat<br />
dan pemerintah Indonesia. Sebab, bangsa ini<br />
telah berhasil menyelenggarakan pemilihan<br />
umum anggota parlemen dan presiden tanpa<br />
gejolak apa pun.<br />
Pemilihan umum di Indonesia digelar dengan<br />
lancar, aman, dan melibatkan seluruh masyarakat.<br />
Padahal masyarakat Indonesia jumlahnya<br />
sangat banyak, dan berdiam di ribuan pulau.<br />
Mereka memiliki aliran politik yang berbeda.<br />
Tetapi, dengan kesadaran dan kedewasaan<br />
berpolitik, Indonesia mampu menggelar hajatan<br />
pemilihan umum.<br />
Anda punya preferensi siapa yang bakal<br />
memimpin pemerintah baru nanti?<br />
Siapa pun yang akan memimpin pemerintah,<br />
kami sangat berharap Indonesia terus<br />
mendukung perjuangan rakyat Palestina<br />
secara konsisten dan teguh. Sebab, sejak<br />
presiden pertama hingga presiden yang sekarang,<br />
Indonesia sangat teguh mendukung<br />
dan membantu rakyat Palestina. Indonesia<br />
bagi kami bukan sekadar sahabat, tetapi<br />
telah menjadi saudara. ■ ARIF arianto<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
interview<br />
Rengga Sancaya/detikFOTO<br />
BIODATA<br />
Nama: Fariz Mehdawi<br />
Istri: Sabah Marouf<br />
Anak: Rashad dan Murad<br />
Pendidikan:<br />
• Irbid Secondary School, 1970<br />
• Universitas UAB, Beirut, Libanon<br />
• Jurusan Kimia, Universitas Sind,<br />
Hyderabad, Pakistan, 1979<br />
• Magister Bidang Kimia, Universitas<br />
Hyderabad, Pakistan, 1982<br />
Karier:<br />
• Duta Besar Palestina untuk<br />
Republik Tanzania<br />
• Duta Besar Palestina untuk<br />
Republik Seychelles<br />
• Duta Besar Palestina untuk<br />
Republik Mauritius<br />
• Koordinator hubungan bilateral<br />
dan kerja sama Palestina-Singapura,<br />
2006<br />
• Duta Besar Palestina untuk<br />
Republik Indonesia, 2006 hingga<br />
sekarang<br />
• Pendiri Dewan Bisnis Palestina-<br />
Indonesia, 2014<br />
• Dosen mata kuliah tentang Timur<br />
Tengah di 10 Universitas dan Lembaga<br />
Riset di Indonesia, termasuk<br />
korps diplomatik<br />
Karya:<br />
• Aktif menulis artikel dan penelitian<br />
dalam bahasa Arab maupun<br />
Inggris, yang diterbitkan di beberapa<br />
media di Indonesia<br />
Tap/klik untuk berkomentar<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
sport<br />
Mimpi Cina<br />
Juara Dunia<br />
“Kami merupakan bagian dari mimpi Xi Jinping.”<br />
xinhua<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
sport<br />
Ketua Mao pasti<br />
sangat senang jika<br />
bisa menyaksikan<br />
kompleks<br />
Evergrande.<br />
Ada satu lelucon soal sepak bola di<br />
Tiongkok. Suatu hari, Buddha berkata<br />
kepada sekelompok orang bahwa<br />
Dia hanya akan mengabulkan satu<br />
permintaan mereka. Seseorang berkata, “Apakah<br />
Buddha bisa menurunkan harga properti<br />
di Tiongkok sehingga semua orang mampu<br />
membelinya?”<br />
Melihat Sang Buddha terdiam sejenak, salah<br />
satu orang kembali bertanya, “Apakah Buddha<br />
bisa membuat tim nasional Tiongkok lolos ke<br />
Piala Dunia?” Setelah menghela napas panjang,<br />
Sang Buddha berkata, “Lebih baik kita bicara<br />
soal harga properti saja.”<br />
Walaupun punya 1,4 miliar penduduk, menjadi<br />
negara ketiga setelah Amerika Serikat dan<br />
Rusia yang berhasil mendaratkan wahana di<br />
bulan, pernah menjuarai Olimpiade dan punya<br />
ekonomi terbesar kedua di dunia, prestasi Tiongkok<br />
di lapangan sepak bola, mengutip iklan<br />
salah satu merek mobil, nyaris tak terdengar.<br />
Di daftar peringkat Federasi Sepak Bola Internasional<br />
(FIFA) per Juni 2014, Tiongkok berada<br />
di urutan ke-103, persis di bawah Equatorial<br />
Guinea dan Moldova, dan beberapa tingkat di<br />
bawah Palestina dan Botswana. Hanya sekali<br />
tim nasional Tiongkok lolos ke Piala Dunia, yakni<br />
pada Piala Dunia 2002. Itu pun tak berhasil<br />
mencetak satu gol pun dan langsung pulang<br />
setelah babak pertama.<br />
Pada Olimpiade 2008 di Beijing, tim bola sepak<br />
Tiongkok disingkirkan Belgia 2-0. Dengan<br />
nada sarkastis, salah seorang penyiar stasiun<br />
televisi CCTV berkomentar, “Tim Tiongkok<br />
memutuskan untuk kalah lebih awal supaya tak<br />
mengganggu selera penonton Olimpiade.”<br />
Entah apa yang salah dengan sepak bola di<br />
Negeri Panda. Selera rakyat Tiongkok terhadap<br />
olahraga paling populer sejagat itu juga terus<br />
merosot. Tiongkok pernah memiliki 4.000 sekolah<br />
sepak bola, namun kini jumlahnya tinggal<br />
20 sekolah di seluruh Tiongkok.<br />
Padahal, dua bapak Tiongkok, Mao Zedong<br />
dan Deng Xiaoping, penggemar fanatik sepak<br />
bola. Pada 1952, setelah menyaksikan tim muda<br />
Tiongkok ditekuk tim muda Yugoslavia, Ketua<br />
Mao berkata, “Kami kalah hari ini dan mungkin<br />
juga untuk 12 tahun mendatang. Tapi, pada<br />
tahun ke-13, kami akan menang.” Sesumbar<br />
Ketua Mao tak pernah kesampaian.<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
sport<br />
nydaily<br />
●●●<br />
Dari kejauhan, kompleks Sekolah Sepak Bola<br />
Evergrande di Qingyuan, sekitar 75 kilometer<br />
dari Guangzhou, Provinsi Guangdong, sama<br />
sekali tak mirip kompleks olahraga. “Sekilas<br />
sekolah kami mirip Hogwarts.... Bangunan utamanya<br />
tampak serupa dengan menara Harry<br />
Potter,” kata Zhang Linyan, 12 tahun, murid<br />
Evergrande dari Sichuan.<br />
Inilah produk mimpi besar Tiongkok. Total<br />
luas kompleks Evergrande sekitar 121 hektare.<br />
Evergrande memiliki 50 lapangan sepak bola<br />
dan berencana menambah 30 lapangan lagi.<br />
Evergrande juga memiliki sekolah, kolam<br />
renang kelas Olimpiade, enam kantin, pusat<br />
belanja, dan bioskop sendiri.<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
sport<br />
Aku ingin merebut<br />
kejayaan untuk<br />
tanah airku, juga<br />
untuk orang-orang<br />
Uighur.<br />
Ratusan pelatih dan ribuan muridnya tinggal<br />
di asrama dalam kompleks. “Ketua Mao pasti<br />
sangat senang jika bisa menyaksikan kompleks<br />
Evergrande,” kata Chen Wudi, penggemar sepak<br />
bola dari Provinsi Hubei. Cucu Wudi, Chen<br />
Mengze, menjadi murid Evergrande.<br />
Sekolah yang didanai oleh Xu Jiayin,<br />
konglomerat properti dan salah satu<br />
orang paling tajir di Tiongkok, itu<br />
memiliki 2.300 murid. Akademi sepak<br />
bola milik FC Barcelona, La Masia,<br />
maupun milik Real Madrid, La Fabrica,<br />
pun tak sebesar Evergrande. Tak<br />
mengherankan jika Liu Jangnan, Kepala<br />
Sekolah Evergrande, berani memproklamasikan<br />
diri, “Kami nomor satu di dunia.”<br />
“Kami merupakan bagian dari mimpi Xi Jinping,”<br />
Deng Sheng, salah satu pelatih di Evergrande,<br />
setengah bercanda. Beberapa waktu<br />
lalu, Xi Jinping, Presiden Tiongkok, menyampaikan<br />
tiga mimpinya: tim nasional lolos ke Piala<br />
Dunia, menjadi tuan rumah Piala Dunia, dan<br />
menjadi juara dunia.<br />
Dengan kucuran duit 115 juta pound sterling<br />
atau Rp 2,3 triliun dari Mister Xu, target<br />
Evergrande tentu bukan sekadar melahirkan<br />
jagoan-jagoan tarkam, tarung kampung. Xu<br />
Jiayin dan pengelola Evergrande tak malu-malu<br />
memamerkan cita-cita mereka. Pengelola Evergrande<br />
sengaja memajang replika Piala Dunia<br />
setinggi 5 meter di pintu masuk sekolah.<br />
“Itulah mimpi kami. Itulah tujuan yang kami<br />
kejar,” kata Fernando Sanchez Cipitria, Direktur<br />
Teknik Evergrande. Fernando pernah bermain<br />
di La Liga dan mewakili tim Matador Spanyol.<br />
Ada puluhan pelatih dari Spanyol juga beberapa<br />
negara lain di Evergrande.<br />
Demi mengejar gelar juara dunia, Evergrande<br />
tak mungkin hanya mengandalkan pelatih-pelatih<br />
lokal minim pengalaman. Mereka harus mencangkok<br />
teknik yang telah terbukti menghasilkan<br />
gelar juara dunia: Spanyol dan Argentina. Semua<br />
pelatih di Evergrande sudah lolos sertifikasi dari<br />
Real Madrid.<br />
Menurut Fernando, pelatih-pelatih sepak<br />
bola di daratan Cina harus merombak metode<br />
pelatihannya. “Saat kami datang, pelatih-pelatih<br />
Tiongkok mengajar anak-anak itu dengan<br />
cara militer,” kata Fernando. Gaya berlatih<br />
ala militer itu mungkin berhasil untuk bidang<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
sport<br />
xinhua<br />
olahraga lain, tapi tidak untuk permainan tim<br />
seperti sepak bola. “Berlatih sepak bola itu harus<br />
menyenangkan. Sepak bola memang satu<br />
olahraga, tapi cara belajarnya harus dengan<br />
penuh kegembiraan.”<br />
Sekarang, bibit-bibit muda yang disemai<br />
Evergrande mungkin belum tampak hasilnya.<br />
Tapi Shen Xianzhang yakin Evergrande bakal<br />
menyuntikkan darah segar bagi kompetisi<br />
sepak bola Tiongkok beberapa tahun lagi.<br />
Bukan tak mungkin mimpi Xi Jinping jadi kenyataan.<br />
“Aku ingin merebut kejayaan untuk tanah airku,<br />
juga untuk orang-orang Uighur,” kata Kaisar<br />
“Little Messi” Turun, 12 tahun. Bocah keturunan<br />
Uighur itu datang dari tempat yang jauh, yakni<br />
Provinsi Xinjiang di bagian barat Cina. ■<br />
SAPTO pradiTYO | bbC | FT | CNC | peOPLE’S daiLY | CHina.ORG<br />
Majalah detik 21 21 - - 27 27 juli juli 2014
kelam batu bara<br />
Batu Bara<br />
Tak Lagi<br />
Membara<br />
Tata Power melepas dan<br />
mengurangi kepemilikan<br />
tambang batu bara di<br />
Indonesia. Karena India<br />
membatasi impor batu<br />
bara?<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
kelam batu bara<br />
Amit Dave /REUTERS<br />
PEMBANGKIT listrik di Mundra,<br />
Negara Bagian Gujarat, India, ukurannya<br />
sangat spektakuler. Kapasitasnya<br />
mencapai 4.000 megawatt. Sebagai<br />
perbandingan, pembangkit di Indramayu,<br />
yang berkapasitas 990 megawatt dan baru<br />
diresmikan, sudah termasuk besar di Indonesia.<br />
Dengan kapasitas sebanyak itu, pembangkit<br />
di Mundra tidak hanya memasok listrik untuk<br />
wilayah Gujarat, tapi juga empat negara bagian<br />
lain.<br />
Untuk menghidupkan listrik di banyak wilayah<br />
itu, pemilik pembangkit, Tata Power, mengimpor<br />
batu bara dari Indonesia. Tata Power<br />
memiliki tambang batu bara di Indonesia untuk<br />
menjamin pembangkit raksasanya tidak kehabisan<br />
bahan bakar.<br />
Tapi, secara bertahap, kepemilikan Arutmin<br />
dilepas dan dua pekan lalu kepemilikan KPC<br />
dikurangi 5 persen menjadi tinggal 25 persen.<br />
Tata berusaha meyakinkan bahwa pasokan<br />
bahan bakar aman karena masih memiliki sisa<br />
saham KPC itu. “Pasokan batu bara tetap berjalan<br />
sesuai dengan perjanjian yang ada selama<br />
ini,” ujar Managing Director Tata Power, Anil<br />
Sardana, saat melaporkan transaksi ke Bursa<br />
Saham Bombai.<br />
Penjualan itu sebesar US$ 250 juta (Rp 2,9<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
kelam batu bara<br />
Pasokan batu<br />
bara tetap<br />
berjalan<br />
sesuai dengan<br />
perjanjian yang<br />
ada selama ini<br />
triliun), dan disebut untuk menutup utang. Tapi,<br />
tidak bisa dimungkiri, saat Tata melepas dan<br />
Anil Sardana<br />
mengurangi kepemilikan tambang di Indonesia,<br />
pemerintah India sedang mengajukan RAPBN<br />
ke parlemen, yang bakal memukul impor batu<br />
bara dari Indonesia. Dalam RAPBN itu, bea<br />
masuk batu bara naik dari 2 persen menjadi 2,5<br />
persen, dan pajak energi bersih naik dua kali<br />
lipat menjadi 100 rupee per ton.<br />
Harga batu bara impor menjadi mahal dan,<br />
menurut harian lokal Business Standard, akan<br />
mengubah strategi para pemilik pembangkit<br />
listrik. Mereka mungkin akan seperti Tata,<br />
yang melepas atau mengurangi kepemilikan<br />
tambang di luar negeri. Di luar Tata, perusahaan<br />
lain, seperti Adani dan GVK, juga memiliki<br />
tambang batu bara di luar negeri, yakni<br />
di Australia.<br />
Bagi Indonesia, kebijakan India ini datang<br />
pada saat yang “salah” karena industri batu<br />
bara sedang lesu. Dari harga di atas US$ 127<br />
per ton pada 2011, sekarang harganya tinggal<br />
di level US$ 70-an per ton. Kebijakan baru<br />
India ini akan sangat berpengaruh pada Indonesia,<br />
apalagi sekarang harga yang rendah<br />
sudah membuat perusahaan tambang batu<br />
bara Indonesia—terutama yang kecil—menjadi<br />
terengah-engah.<br />
Meski begitu, pemerintah Indonesia tetap<br />
optimistis kebijakan baru India itu tidak akan<br />
berakibat terlalu buruk. R. Sukhyar, Direktur<br />
Jenderal Mineral dan Batu Bara, malah mem-<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
kelam batu bara<br />
Eric Ireng/Ant<br />
perkirakan India bakal kesulitan sendiri karena<br />
batu bara di dalam negeri mereka bakal naik<br />
harganya.<br />
Menurut Sukhyar, India membutuhkan sekitar<br />
170 juta ton batu bara pada tahun ini untuk<br />
konsumsi industri, seperti pabrik baja dan pembangkit<br />
listrik. Pengaruhnya tidak akan banyak.<br />
“Apa pun juga, mereka tetap butuh batu bara<br />
dari Indonesia,’’ ujarnya.<br />
Itu sebabnya, produksi Indonesia sampai<br />
saat ini masih berjalan sesuai target pemerintah.<br />
Pemerintah menargetkan memproduksi<br />
400 juta ton batu bara, atau turun tipis 5<br />
persen dari realisasi 2013 sebesar 421 juta<br />
ton. Dari jumlah itu, sebagian besar dikirim ke<br />
Tiongkok, India, Korea Selatan, dan sejumlah<br />
negara lain. Hanya 24 persen yang digunakan<br />
di dalam negeri.<br />
Asosiasi Pengusaha Batu Bara Indonesia<br />
juga optimistis peraturan di India tak akan<br />
mempengaruhi Indonesia. Ketua Asosiasi, Bob<br />
Kamandanu, mengatakan India membutuhkan<br />
batu bara dari Indonesia karena kandungan<br />
abu masih berada dalam batas normal, yaitu<br />
maksimal 5 persen. Sedangkan batu bara asal<br />
India justru mengandung abu jauh di atas batas<br />
maksimal, yaitu 30-40 persen. “India mau tidak<br />
mau akan impor untuk kebutuhan power plant,”<br />
kata Bob.<br />
Harga batu bara saat ini lesu karena permin-<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
kelam batu bara<br />
Yusuf Ahmad / Reuters<br />
taan Tiongkok—negara dengan konsumsi batu<br />
bara terbesar—melemah sejak dua tahun silam.<br />
Tiongkok adalah importir batu bara terbesar<br />
Indonesia, yakni rata-rata 150 juta ton per tahun.<br />
India berada di posisi kedua dengan angka<br />
sekitar 100 juta ton.<br />
Melemahnya permintaan pasar akibat pasokan<br />
yang berlebihan. Bob memaparkan total pasokan<br />
batu bara dari seluruh dunia mencapai 1.274 juta<br />
ton sampai 2020. Sedangkan permintaannya hanya<br />
1.061 juta ton. “Jadi harga anjlok karena pasokan<br />
terus berlebih,” ucapnya.<br />
Berlebihnya pasokan ini karena semua perusahaan<br />
tambang batu bara lokal Tiongkok<br />
didukung oleh negaranya. “Mereka punya bujet<br />
yang dapat menyokong perusahaan tambang<br />
batu bara mereka. Jadi, jika harga turun, mereka<br />
mendapat insentif berupa pengurangan pajak<br />
dan fasilitas lain,” katanya.<br />
Begitu juga dengan Australia. Ia menerangkan,<br />
sewaktu harga naik, Australia membangun pelabuhan<br />
baru. Semua perusahaan tambang harus<br />
membayar biaya pelabuhan baru ini walau tidak<br />
memakainya. Karena itu, mereka terus berproduksi.<br />
“Maka banjirlah pasar,” ucapnya. ■<br />
HANS HENRICUS B.S. aron | budi alimuddin<br />
Majalah detik 21 21 - - 27 27 juli 2014
kelam batu bara<br />
Istirahat<br />
Menambang<br />
jadi Pilihan<br />
Anjloknya harga batu bara membuat para<br />
penambang kecil kepayahan. Ini terutama<br />
tambang yang memulai bisnis saat harga sedang<br />
bagus-bagusnya.<br />
foto: Getty Images<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
kelam batu bara<br />
Getty Images<br />
JABATAN Bob Kamandanu<br />
memang cukup mentereng di<br />
industri tambang batu bara Indonesia.<br />
Ia memimpin Asosiasi<br />
Pengusaha Batu Bara Indonesia.<br />
Lazimnya, pemimpin asosiasi industri itu dipimpin<br />
oleh orang yang bisnisnya sedang berkibar.<br />
Tapi Bob sedikit berbeda.<br />
Ia memimpin perusahaan tambang batu bara<br />
PT Delma Mining Corporation, yang memegang<br />
kontrak karya di la han 20 ribu hektare dengan<br />
deposit 4 miliar ton di kawasan Bulungan, Kalimantan<br />
Timur. Tapi bisnis ini sekarang sedang<br />
lesu. Ia memilih menganggurkan tambangnya<br />
sekarang.<br />
Untuk menambang batu bara di wilayahnya,<br />
ia mengeluarkan US$ 19 per ton. Sekarang harga<br />
harga batu bara anjlok, bahkan pernah ditawar<br />
importir India hanya US$ 16 per ton. Jadi Bob<br />
memilih beristirahat dulu. “Jadi saya menunggu<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
kelam batu bara<br />
sampai harga naik saja.” ucapnya.<br />
Bagi perusahaan tambang batu bara kecil,<br />
anjloknya harga memang mencemaskan. Pada<br />
2011, saat tambang batu bara sedang berjaya,<br />
harganya sempat di atas US$ 120 per ton.<br />
Sekarang, harga acuan sekitar US$ 70 per ton.<br />
Harga acuan ini untuk kualitas bagus dengan<br />
energi tinggi. Tapi, untuk yang rendah kalori,<br />
Perusahaan kecil yang<br />
muncul saat harga sedang<br />
sangat tinggi pada 2010-2011<br />
pasti akan kerepotan dengan<br />
situasi saat ini.<br />
harga acuannya bisa cuma US$ 18 per ton.<br />
Padahal perusahaan yang dipimpin Bob ini<br />
sebenarnya cukup besar, dalam arti memegang<br />
kontrak karya. Untuk penambang kecil, yang<br />
hanya memegang izin usaha pertambangan,<br />
nasibnya lebih buruk lagi.<br />
Penambang besar itu diuntungkan karena<br />
biaya produksi bisa lebih rendah. “Penambang<br />
dengan modal besar bisa membeli peralatan<br />
pertambangan dalam jumlah besar dan diskon<br />
yang lumayan, begitu juga dengan pembelian<br />
bahan bakarnya, mendapat diskon yang besar,”<br />
kata Bob. Diskon membeli 100 truk dengan hanya<br />
5 truk tentu saja berbeda.<br />
Faktor lain yang mempengaruhi kemampuan<br />
bisnis adalah awal memulai bisnis. Direktur<br />
Pembinaan Pengusahaan Batu Bara pada Direktorat<br />
Jenderal Mineral dan Batu Bara, Edi<br />
Prasodjo, mengatakan perusahaan kecil yang<br />
muncul saat harga sedang sangat tinggi pada<br />
2010-2011 pasti akan kerepotan dengan situasi<br />
saat ini. Namun bagi perusahaan besar pemegang<br />
kontrak karya masih besar bertahan. “Jadi<br />
tak terlalu terempas kuat,” ucapnya.<br />
Penyebabnya, perusahaan tambang itu<br />
mungkin membuat “setting” biaya per ton<br />
sampai US$ 60 karena harga jualnya pada 2010<br />
di atas US$ 80 per ton. Jika sekarang harganya<br />
hanya US$ 50, perusahaan itu tidak akan bertahan.<br />
Setting biaya ini tidak bisa serta-merta<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
kelam batu bara<br />
Kawasan tambang batu bara<br />
di Site Bantuas, Kalimantan<br />
Timur.<br />
Muhammad Adimaja/Antara<br />
diturunkan karena, misalnya, telanjur membeli<br />
100 truk.<br />
Sedangkan perusahaan tambang kecil baru<br />
sudah menyesuaikan diri dengan pasar. Mereka<br />
akan membuat setting biaya rendah. Hanya,<br />
biaya produksi rendah ini terkait dengan perolehan<br />
nantinya. Penambang batu bara bisa<br />
saja membuat biaya produksi tidak terlalu tinggi,<br />
tapi mereka tidak akan bisa mendapatkan<br />
cadangan batu bara besar yang memiliki lapisan<br />
tanah yang lebih dalam.<br />
Asosiasi mencatat saat ini jumlah penambang<br />
batu bara hampir 4.000 buah. Hampir<br />
semuanya memegang izin usaha pertambangan.<br />
Data pemerintah mencatat pemegang izin<br />
usaha pertambangan batu bara ini sekitar 3.500<br />
orang, dan yang kecil mungkin sekitar separuhnya.<br />
Yang kecil ini, mungkin, pekerjanya sekitar<br />
100 orang. n BUDI ALIMUDDIN<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
kelam batu bara<br />
Batu<br />
Bara jadi<br />
Kambing<br />
Hitam<br />
Harga batu bara jatuh karena<br />
Cina mengurangi konsumsi dan<br />
munculnya shale gas. Polusi<br />
udara di Beijing juga menjadi<br />
penyebab harga turun.<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
kelam batu bara<br />
Pemandangan Kota Quzhou,<br />
Provinsi Zhejiang, Tiongkok,<br />
April 2014. Pemerintah<br />
Tingkok mengerem<br />
konsumsi batu bara karena<br />
menyebabkan polusi.<br />
Stringer/REUTERS<br />
PERUSAHAAN asuransi top Tiongkok,<br />
Ping An, memiliki program<br />
khusus yang mungkin satu-satunya<br />
di dunia: mereka menjual premi sakit<br />
karena polusi udara di Beijing. Siapa pun yang<br />
pergi ke ibu kota Tiongkok tersebut lewat situs<br />
travel lokal Ctrip.com bisa membeli premi polusi<br />
udara itu.<br />
Ping An berjanji memberi ganti rugi sampai<br />
50 yuan (sekitar Rp 95 ribu) per hari bagi siapa<br />
pun yang merasa sakit akibat polusi udara<br />
Beijing. Harga preminya yang dipaketkan dalam<br />
tiket pesawat, begitu laporan situs berita<br />
pemerintah Xinhua menyatakan, hanya 1,6-2,4<br />
yuan (Rp 3.000-6.000).<br />
Program asuransi Ping An, yang diluncurkan<br />
Maret lalu, menggambarkan betapa buruk polusi<br />
udara, terutama di kota-kota utara, seperti Beijing<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
kelam batu bara<br />
Polisi lalu lintas berjaga di<br />
Harbin, Tiongkok bagian<br />
utara, akhir tahun lalu. Polusi<br />
udara di Beijing juga menjadi<br />
penyebab turunnya harga batu<br />
bara.<br />
REUTERS/China Daily<br />
dan Shanghai. Celakanya, buruknya polusi udara<br />
di Tiongkok ini berdampak langsung ke Indonesia:<br />
industri batu bara Indonesia terpukul.<br />
Ceritanya memang panjang. Harga batu<br />
bara, komoditas andalan Indonesia, harganya<br />
jatuh karena Tiongkok mengurangi pembelian.<br />
Padahal Tiongkok merupakan pasar terbesar<br />
batu bara Indonesia. Setahun mereka mendatangkan<br />
sampai 130 juta ton batu bara, belasan<br />
ribu ton lebih banyak daripada importir kedua,<br />
yaitu India.<br />
“(Pembelian berkurang) akibat terjadi pelambatan<br />
ekonomi dan ada kebijakan mengurangi<br />
pemakaian batu bara untuk menjaga kebersihan<br />
lingkungan,” kata Direktur Jenderal Mineral<br />
dan Batu Bara, R. Sukhyar.<br />
Faktor lain yang membuat harga batu bara murah<br />
adalah Amerika Serikat mulai memproduksi<br />
gas murah, shale gas. Gas ini mulai menggantikan<br />
batu bara di Amerika Serikat. “Harga batu bara<br />
kualitas baik biasanya US$ 150 per ton, sekarang<br />
hanya US$ 65-70 per ton,” kata Sukhyar.<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
kelam batu bara<br />
Pekerja tambang<br />
mendorong gerobak rel di<br />
tambang batu bara Dingxing,<br />
Sichuan, Tiongkok. Meski<br />
menjadi produser terbesar,<br />
Tiongkok masih mengimpor<br />
batu bara.<br />
China Photos/Getty Images<br />
Pasar batu bara Indonesia ke Tiongkok juga berkurang<br />
karena semua perusahaan tambang batu<br />
bara Tiongkok didukung oleh negaranya. “Mereka<br />
punya bujet yang dapat menyokong perusahaan<br />
tambang batu bara mereka,” kata Bob Kamandanu,<br />
Ketua Asosiasi Pengusaha Batu Bara Indonesia.<br />
“Jadi, jika harga turun, mereka mendapat insentif<br />
berupa pengurangan pajak dan fasilitas lain yang<br />
menyebabkan tambang batu bara Tiongkok tetap<br />
berproduksi normal.”<br />
Akibat berkurangnya pembelian Tiongkok<br />
dan banjirnya shale gas di Amerika Serikat,<br />
pasokan di pasar dunia pun berlebih. Bob memaparkan<br />
total pasokan batu bara dari seluruh<br />
dunia mencapai 1,274 juta ton sampai 2020.<br />
Sedangkan permintaannya hanya 1,061 juta<br />
ton. “Jadi harga anjlok karena pasokan terus<br />
berlebih,” ucapnya.<br />
Kondisi di Tiongkok bukan hanya mengguncang<br />
industri batu bara Indonesia, tapi juga<br />
negara lain. Ini karena konsumsi negara itu<br />
terbesar dunia. Sekitar separuh konsumsi batu<br />
bara dunia ada di Tiongkok.<br />
Dari sisi produksi, Tiongkok sebenarnya juga<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
kelam batu bara<br />
Pekerja mengakut briket<br />
batu bara di Beijing beberapa<br />
waktu lalu. Di pedesaan,<br />
warga juga menggunakan<br />
briket batu bara sebagai<br />
bahan bakar untuk memasak,<br />
meski di perkotaan dilarang.<br />
Guang Niu/Getty Images<br />
sangat besar. Malah, negara ini produsen batu<br />
bara terbesar dunia. Hampir separuh produksi<br />
dunia ada di sana. Tapi, karena kebutuhan lebih<br />
tinggi lagi, mereka menjadi salah satu pengimpor<br />
terbesar dunia. Mereka hanya kalah dari<br />
Jepang, negara tanpa tambang batu bara, dalam<br />
urusan impor bahan bakar ini.<br />
Indonesia, misalnya, setiap tahun mengirim<br />
sekitar 130 juta ton ke Tiongkok. Angka ini cukup<br />
besar karena per tahun ekspor Indonesia<br />
berkisar di kisaran 300 juta ton. Indonesia adalah<br />
eksportir batu bara terbesar kedua dunia<br />
setelah Australia.<br />
Di Tiongkok, batu bara tidak hanya digunakan<br />
untuk pembangkit atau industri. Kereta api<br />
uap, misalnya, masih banyak beroperasi di sana<br />
meski di negara lain sudah punah. Di pedesaan,<br />
warga juga menggunakan briket batu bara<br />
sebagai bahan bakar untuk memasak, meski di<br />
perkotaan dilarang.<br />
Tidak aneh jika pemakaian batu bara begitu<br />
meluas, sehingga udara di sana sangat kotor,<br />
terutama di daerah utara, seperti Beijing. Polusi<br />
inilah yang mengakibatkan Ping An melansir<br />
program asuransi polusi udara. ■<br />
NUR KHOIRI | budi alimuddin<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
kelam batu bara<br />
19,2%<br />
17,5%<br />
Melambat<br />
Meski sudah terbesar di dunia, konsumsi batu<br />
bara Tiongkok terus bertambah. Meski demikian,<br />
pertumbuhan konsumsinya mulai melemah. Satu<br />
dekade silam pertumbuhan per tahun nyaris 20<br />
persen. Tapi sekarang tinggal 3 persen saja.<br />
10,6%<br />
10,8%<br />
5,6%<br />
3,7%<br />
7,4%<br />
9,5%<br />
9,4%<br />
2,8%<br />
sumber: NUR KHOIRI | greenpeace<br />
2,6%<br />
3,0%<br />
2003<br />
2004<br />
2005<br />
2006<br />
2007<br />
2008<br />
2009<br />
2010<br />
2011<br />
2012<br />
2013<br />
2014<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
isnis<br />
Di Iklan,<br />
Prabowo<br />
Unggul<br />
Iklan politik Prabowo lebih<br />
banyak daripada Jokowi, tapi<br />
selisihnya sangat tipis.<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
pasar seperti iklan di televisi. Nah, mereka<br />
menghitung jumlah iklan dan nilai yang dipasang<br />
tim Prabowo-Hatta maupun Jokowi-<br />
Kalla. Hasilnya, ternyata pasangan Joko Widodo-Jusuf<br />
Kalla kalah tipis dalam hitungan<br />
jumlah iklannya dibanding pasangan Prabowo<br />
Subianto-Hatta Rajasa.<br />
“Pasangan Prabowo-Hatta unggul dalam<br />
jumlah tayang iklan di televisi, yaitu sebanyak<br />
2.900 spot atau 50,2 persen,” kata Sapto Angbisnis<br />
Debat calon Presiden<br />
Indonesia pada 15 Juni. Debat<br />
ini cukup memberi rezeki<br />
kepada stasiun televisi yang<br />
menayangkannya.<br />
Beawiharta/REUTERS<br />
BIARPUN bukan masuk tim sukses<br />
calon presiden, bukan pula perusahaan<br />
jajak pendapat politik yang<br />
memproduksi hitung cepat, Sigi<br />
Kaca Pariwara ikut sibuk selama masa kampanye.<br />
Mereka tidak mau kalah dengan lembagalembaga<br />
riset yang melansir hitung cepat atau<br />
exit poll selama suasana politik yang panas ini.<br />
Sigi Kaca Pariwara mirip Nielsen Company<br />
Indonesia, perusahaan yang melakukan survei<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
isnis<br />
Para pengunjung mal<br />
berkerumun menyaksikan<br />
debat kandidat presiden.<br />
Debat tersebut cukup<br />
menyedot pengiklan.<br />
Grandyos Zafna/detikcom<br />
goro. Ia adalah Direktur Sigi Kaca Pariwara,<br />
perusahaan yang memantau iklan politik selama<br />
kampanye.<br />
Sedangkan Nielsen sampai pekan lalu menyatakan<br />
data iklan kampanye belum bisa<br />
mereka lansir. “Paling cepat mungkin baru<br />
akhir minggu depan,” kata Miladinne Inesza<br />
Lubis, Associate Director Nielsen Company<br />
Indonesia, pekan lalu.<br />
Selama sebulan penuh, dari 4 Juni dini hari<br />
hingga 5 Juli tengah malam, Sigi mencatat iklan<br />
yang ada di televisi-televisi nasional. Sepanjang<br />
masa kampanye itu, Sigi mencatat 5.775 iklan<br />
kampanye dipasang di televisi. Separuh lebih<br />
sedikit, 50,2 persen, merupakan iklan dari tim<br />
sukses Prabowo.<br />
Saat dibandingkan de ngan tarif iklan masing-masing<br />
stasiun, tim Prabowo mencapai<br />
Rp 93,72 miliar dan Joko Widodo hanya sedikit<br />
tipis berbeda, Rp 92,9 miliar. Tapi ini angka<br />
resmi tarif iklan. Pengiklan biasa mendapat<br />
diskon, apalagi jika belanja mereka besar.<br />
“Iklan Prabowo-Hatta yang mengusung tema<br />
‘Garuda Merah’ menjadi iklan yang paling banyak<br />
ditayangkan dengan frekuensi 725 kali tayang,”<br />
katanya. “Sedangkan dari pasangan Joko Widodo-Jusuf<br />
Kalla, tema yang paling banyak muncul<br />
adalah ‘Siapakah Kita?’, sebanyak 335 kali tayang.”<br />
Televisi tidak bebas semaunya menyiarkan<br />
iklan kampanye. Ada pembatasan jumlah iklan<br />
kampanye yang boleh disiarkan. “Jumlah<br />
iklan politik mesti sesuai dengan aturan yang<br />
ditetapkan, yaitu 10 spot per hari,” kata Tito<br />
Sumarwoto, Head of Sales Metro TV.<br />
Di luar iklan kampanye, televisi menikmati<br />
banjirnya iklan nonpolitik saat acara kampanye<br />
yang kencang. Misalnya saja saat debat<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
isnis<br />
Acara yang berkaitan dengan<br />
pasangan capres dan cawapres<br />
selama masa kampanye<br />
mendapat rating tinggi.<br />
Ade Armando<br />
Utomo/Ant<br />
calon presiden. “Acara yang berkaitan<br />
de ngan pasangan capres dan cawapres<br />
selama masa kampanye mendapat rating<br />
tinggi, seperti acara debat, dan menarik<br />
orang untuk memasang iklan,” kata Ade<br />
Armando, ahli komunikasi dari Universitas<br />
Indonesia.<br />
Hal ini dibenarkan oleh Metro TV.<br />
“Saat debat dua pasang kandidat, jumlah<br />
iklan yang tayang cukup baik dan hal ini<br />
menunjukkan antusiasme para pemasang<br />
iklan pada acara debat tersebut,” kata<br />
Tito. Sayang, ia tidak bersedia menyebut<br />
jumlah iklan atau nilai iklan yang dipasang<br />
saat debat calon presiden<br />
digelar.<br />
TV One—yang posisi<br />
pemberitaan politiknya<br />
berseberangan dengan Metro<br />
TV—juga enggan membuka<br />
dapur perolehan iklan<br />
saat debat calon presiden.<br />
Manajer Humas TV One,<br />
Raldy Doy, mengatakan debat itu diproduksi dan<br />
disiarkan dengan model pool. Ada stasiun yang<br />
memproduksi, ada pula yang hanya menyiarkan.<br />
Ia mengatakan TV One belum memilahmilah<br />
mana iklan layanan masyarakat yang<br />
diwajibkan Komisi Pemilihan, dan mana yang<br />
benar-benar iklan komersial. “Soalnya ini kan<br />
TV pool,” katanya.<br />
Tapi, menurut Ketua Umum Perhimpunan<br />
Perusahaan Periklanan Indonesia Harris<br />
Thajeb, ada 12 stasiun televisi yang mendapat<br />
limpahan berkah iklan dari proses pemilihan<br />
presiden kemarin, terutama saat debat berlangsung.<br />
“Termasuk TVRI dan Net TV,” Harris<br />
menyebut stasiun televisi pemerintah dan<br />
stasiun televisi lokal Jakarta.<br />
Dia mengatakan, dari catatan Nielsen, sedikitnya<br />
16 juta orang menonton setiap kali<br />
debat berlangsung. Rating acara debat itu,<br />
ujarnya, hanya sekitar 0,7 persen. “Dengan<br />
data itu, program debat ini masih tergolong<br />
memiliki rating sangat rendah,” katanya.<br />
Meski demikian, dari lima kali acara debat<br />
calon presiden, televisi-televisi itu mendapat<br />
6.385 spot. “Nilai rupiahnya sekitar Rp 100<br />
miliar,” katanya. ■<br />
Hans Henricus B.S. Aron | Budi Alimuddin<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
isnis<br />
Ikuti<br />
Pandangan<br />
Politik<br />
Pemilik Stasiun<br />
KITA merasakan bahwa mayoritas<br />
iklan calon presiden sesuai dengan<br />
pandangan politik pemilik stasiun<br />
televisinya. Iklan Prabowo-Hatta banyak<br />
masuk ke televisi yang dimiliki<br />
sekutu politiknya, Aburizal Bakrie,<br />
sedangkan Joko Widodo-Jusuf Kalla<br />
banyak masuk ke televisi yang dimiliki<br />
rekan koalisinya, Surya Paloh.<br />
Namun Sigi Kaca Pariwara bisa<br />
menunjukkan bahwa itu bukan cuma<br />
dugaan, tapi memang secara statistik<br />
benar. Misalnya saja, TV One menyiarkan<br />
254 iklan Prabowo tapi hanya<br />
162 iklan Jokowi. Sebaliknya, di Metro<br />
TV, iklan Jokowi mencapai 419 iklan,<br />
sedangkan Prabowo hanya 91 iklan.<br />
Pola yang sama terjadi di ANTV—<br />
stasiun televisi ini dan TV One kepunyaan<br />
Bakrie—yakni 204 untuk<br />
Prabowo dan 109 untuk Jokowi. Di<br />
dua televisi yang dimiliki Hary Tanoesoedibjo,<br />
Global TV dan MNC TV,<br />
polanya mirip dengan televisi milik<br />
Bakrie. Total di dua televisi itu Jokowi<br />
memasang 344 kali, sedangkan Prabowo<br />
526 kali.<br />
Sigi Kaca Pariwara tidak bisa<br />
menentukan penyebab langsung kecenderungan<br />
ini. “Apakah ini terkait<br />
dengan kebijakan masing-masing pengelola<br />
televisi atau murni kompetisi<br />
bisnis periklanan televisi tentunya<br />
membutuhkan upaya lebih lanjut,”<br />
tutur Sapto Anggoro, Direktur Sigi<br />
Kaca Pariwara. ■ Hans Henricus B.S. Aron<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
isnis<br />
Toko Keliling<br />
Bukan Cuma<br />
Tukang Sayur<br />
Beberapa perusahaan besar<br />
mengoperasikan toko keliling.<br />
Pemasukan nomor dua, yang utama<br />
adalah memperkuat merek.<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
isnis<br />
Toko Indomaret keliling saat<br />
membuka lapak di gedung<br />
olahraga Ciracas, Jakarta<br />
Timur.<br />
budi alimuddin/detikcom<br />
HAMPIR setiap pekan ada pertandingan<br />
di gedung olahraga Ciracas,<br />
Jakarta Timur. Dari pertandingan<br />
pencak silat tingkat provinsi, final<br />
sepak bola Divisi III PSSI, sampai pertandingan<br />
antarjurusan dari sebuah universitas digelar di<br />
gedung olahraga modern itu. Yang tidak biasa,<br />
di sebuah acara, di depan gedung olahraga itu<br />
nongkrong sebuah truk yang disulap menjadi<br />
toko berjalan dengan cap Indomaret.<br />
Toko berjalan itu ditata apik, dengan dominasi<br />
warga biru. Pengunjung naik ke dek belakang<br />
untuk bertransaksi. Barangnya sebagian besar<br />
makanan dan minuman yang siap dikonsumsi.<br />
Tidak ada beras, yang biasanya tersedia di<br />
jaringan toko modern itu. Jualannya kira-kira<br />
mirip dengan rombong rokok pinggir jalan. Itu<br />
adalah toko Indomaret keliling.<br />
Pemilik merek Indomaret, Indomarco Prismatama,<br />
menyebut toko kelilingnya ini sebagai<br />
I-Mobil alias Indomaret Mobil. “Ini dioperasikan<br />
sejak Mei tahun lalu,” kata Direktur Pemasaran<br />
Indomarco Prismatama, Wiwiek Yusuf.<br />
Tapi bukan hanya Indomaret yang memiliki<br />
unit pemasaran keliling. PT Astra Honda Motor<br />
juga memiliki bengkel keliling. Sedangkan maskapai<br />
penerbangan Citilink mengoperasikan<br />
mobil sejenis, yang diberi misi menjual tiket<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
isnis<br />
Bengkel keliling milik PT<br />
Astra Honda Motor saat<br />
diperkenalkan bulan lalu.<br />
dok. astramotor<br />
penerbangan murah mereka.<br />
Perusahaan-perusahaan besar ini agak<br />
berbeda dengan pengusaha kecil yang menggunakan<br />
mobil untuk menjajakan barang atau<br />
jasanya, seperti tukang sayur, penjual perabot,<br />
atau kafe berjalan. Perusahaan itu tidak sematamata<br />
mencari pendapatan dari jualan keliling<br />
ini.<br />
Pemasukan dari jualan keliling mereka tidak<br />
bisa menutup biaya operasi dan investasi per<br />
mobil, yang mencapai Rp 600 juta. Tugas toko<br />
keliling ini memang tidak sama dengan tokotoko<br />
Indomaret yang menetap. Mobil toko ini,<br />
kata Wiwiek, “Khusus untuk meningkatkan<br />
brand Indomaret,” ucapnya.<br />
Citilink juga menyatakan tujuan membuat<br />
loket tiket keliling adalah meningkatkan nilai<br />
merek maskapai anak PT Garuda Indonesia ini.<br />
“Itu konsepnya brand activation (menghidupkan<br />
merek), bertujuan mendekatkan Citilink sebagai<br />
perusahaan penerbangan murah kepada masyarakat<br />
luas di Indonesia,” kata Muhammad<br />
Arif Wibowo, Presiden Direktur Citilink.<br />
Arif enggan menjelaskan biaya operasional<br />
atau investasi mobil tiket keliling itu. Status<br />
mobilnya sendiri sewaan. “Kami hanya berinvestasi<br />
di setting Internet link dan komputernya,”<br />
ucapnya.<br />
Citilink saat ini mengoperasikan dua mobil<br />
loket tiket keliling, satu di Jakarta dan satu di<br />
Surabaya. Kadang, seperti menjelang Lebaran,<br />
mereka bekerja sama dengan Bank BNI 46,<br />
yang sedang berpromosi. “Jadi bisa juga kami<br />
bundling (disatukan) dengan korporasi besar<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
isnis<br />
Layanan loket tiket keliling<br />
Citilink.<br />
dok. citilink<br />
lainnya,” ucapnya.<br />
Yang agak ribet menentukan lokasi toko keliling<br />
adalah Indomaret. Mereka mesti memastikan<br />
kehadirannya tidak mengganggu toko Indomaret<br />
yang sudah menyebar rata di Jakarta<br />
dan sekitarnya itu. Biasanya toko Indomaret<br />
keliling hadir di sebuah acara seperti di Ciracas<br />
atau saat Jakarta Fair. “Sehingga, begitu acara<br />
selesai, I-Mobil tidak beroperasi,” ucap Wiwiek.<br />
Kadang mobil itu diundang pihak penyelenggara.<br />
Tapi, jika acaranya sangat ramai, seperti<br />
Jakarta Fair, mereka yang mengajukan diri<br />
untuk hadir. Itu pulalah yang jadi penyebab<br />
harga sewa lokasi toko keliling berbeda-beda.<br />
Ada yang menggratiskan karena Indomaret dipandang<br />
mendukung acara tersebut, tapi ada<br />
pula yang mesti membayar. Indomaret sudah<br />
memiliki cukup banyak toko keliling ini, yakni<br />
21 buah.<br />
Sementara Indomaret dan Citilink membuka<br />
toko penjualan barang, Astra Honda Motor<br />
membuka bengkel sepeda motor keliling.<br />
Bengkel keliling ini tidak dibuat anak usaha PT<br />
Astra International Tbk itu untuk menyaingi<br />
bengkel resmi sepeda motor Honda. “Ini lebih<br />
pada upaya Astra memberikan kemudahan<br />
kepada sejumlah grup konsumen,” kata Chief<br />
Executive Honda Sales Operation Astra International<br />
Tbk Sigit Kumala.<br />
Ia mengatakan banyak pemilik kendaraan<br />
Honda yang tidak sempat pergi ke bengkel<br />
untuk melakukan servis ringan. Apalagi pada<br />
siang hari mereka menghabiskan waktu di<br />
kantor. Kadang pemilik Honda yang bekerja<br />
sebagai karyawan meminta izin kantor untuk<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
isnis<br />
Pelanggan bengkel<br />
keliling Honda sedang<br />
mendaftarkan diri.<br />
dok. astramotor<br />
mengurus sepeda motor ke bengkel. Karena<br />
itu, Astra Honda Motor kemudian membuat<br />
bengkel keliling yang siap dipanggil. “Agar para<br />
karyawan dapat dengan leluasa memeriksakan<br />
kondisi sepeda motor Hondanya tanpa harus<br />
izin tidak bekerja,” ucap Sigit.<br />
Bengkel keliling Honda beroperasi sejak bulan<br />
ini. Tiga mobil yang dimodifikasi menjadi<br />
bengkel keliling cantik sudah beroperasi. Satu<br />
dipakai di Jakarta dan dua di Bali. “Dalam tiga<br />
bulan ini kami akan melakukan evaluasi,” katanya.<br />
“Jika mendapat sambutan yang bagus,<br />
rencananya kami akan menambah lagi di Kota<br />
Yogyakarta dan sejumlah kota di Jawa Tengah.”<br />
Honda menginvestasikan Rp 300 juta untuk<br />
satu bengkel keliling. Satu mobil itu diawaki tiga<br />
mekanik merangkap sopir. “Jadi satu mekanik<br />
ditargetkan 15 sepeda motor sehari,” ucapnya.<br />
Sigit belum dapat membeberkan berapa pemasukan<br />
mereka dari mobil servis keliling ini.<br />
Namun, dalam hitungannya, mestinya biaya<br />
operasional mobil-mobil servis keliling ini dapat<br />
dipenuhi dari pemasukan jasa servis tersebut.<br />
■ Budi Alimuddin<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
uku<br />
bule Mualaf<br />
Orang-orang Munafik<br />
Judul:<br />
Mualaf<br />
Penulis:<br />
John Michaelson<br />
Penerbit:<br />
Gramedia<br />
Terbitan:<br />
2014<br />
Tebal:<br />
351<br />
mengisahkan bule yang masuk Islam<br />
karena menilai Al-Quran masuk akal dan<br />
logis serta sesuai dengan pandangannya<br />
Kebanyakan dari kita yang memeluk Islam karena keturunan biasanya<br />
cenderung bersikap taklid dalam menunaikan syariat. Berbeda<br />
dengan orang-orang yang baru hijrah dari agama lain ke Islam. Apalagi<br />
jika mereka berasal dari negara Barat, yang terbiasa berpikir rasional.<br />
Novel yang diangkat dari kisah nyata ini mengisahkan sosok “Aku”, guru yang<br />
mengajar di sebuah lembaga kursus bahasa Inggris di Jakarta. Ia terlahir pada awal<br />
1970-an dan besar di Inggris dari keluarga broken home. Tak mengherankan jika ia<br />
kemudian terjerumus dalam kehidupan yang dipenuhi alkohol dan narkotik.<br />
Semua kebiasaan buruknya berangsur ditinggalkan ketika dia mengajar di Indo-
nesia, khususnya di Jakarta. Di negeri yang mayoritas penduduknya muslim ini ia<br />
menjumpai orang-orang yang ramah dan peduli sesama. Bukan orang-orang yang<br />
gemar menebar teror, seperti yang dipahami sebelumnya dari pemberitaan media<br />
massa di Barat.<br />
Kebiasaannya menenggak alkohol lebih dulu kerap dikritik Karim, teman kerja<br />
Aku di London. Tentu si Aku tak peduli dengan peringatan temannya bahwa meminum<br />
alkohol adalah perbuatan sia-sia. Sebaliknya, Karim tak bosan mengingatkan,<br />
karena itu merupakan bagian dari kewajibannya seperti diajarkan Al-Quran, kitab<br />
yang semula dipandang sebelah mata dan penuh sinisme oleh si Aku.<br />
“Menurutku, kitab itu menganjurkan banyak hal. Seperti terorisme, penindasan<br />
terhadap perempuan, dan menghujat keyakinan orang lain,” ujarnya di halaman<br />
237.<br />
Tapi, di kemudian hari, kepada sahabatnya sesama bule yang mempertanyakan<br />
alasannya masuk Islam, Aku de ngan tegas menyatakan, “Orang-orang membicarakan<br />
Islam sebagai sesuatu yang kuno dan jahat, tapi kau bakal terkejut melihat<br />
betapa egaliternya Islam.” (halaman 306)<br />
Meski novel ini bertajuk Mualaf, isinya tak serta-merta mengumbar cerita si<br />
tokoh dalam mengenal, mempelajari, dan memeluk Islam. Pembaca butuh 236<br />
halaman untuk dapat menghubungkan cerita novel ini dengan judulnya. Di bab<br />
“Terbang Jauh”, pada halaman itulah terjalin dialog antara Aku dan Karim, seorang<br />
pemuda muslim keturunan imigran Timur Tengah, mengenai Al-Quran.<br />
John Michaelson, yang oleh penerbit Gramedia digambarkan sebagai pria yang<br />
lahir dan tumbuh dewasa di Inggris, menebar kisah pencarian tokoh “Aku” terhadap<br />
Islam lewat dialog-dialog serbasekelebat di bab-bab tertentu. Bagi yang ingin<br />
segera mencari tahu motif kenapa si Aku memeluk Islam, pasti akan kecele dan<br />
keburu lelah membacanya.<br />
Michaelson, yang disebut gemar minum kopi dan makan makanan pinggir jalan<br />
serta tinggal di pinggiran timur Jakarta, menggambarkan betapa ustad yang akan<br />
membimbing Aku masuk Islam sempat berprasangka buruk tentang motifnya<br />
masuk Islam. Maklum, dari beberapa kasus sebelumnya, ada orang-orang bule<br />
yang mengucap syahadatain hanya agar bisa menikahi perempuan lokal.<br />
Aku sendiri menguraikan salah satu alasannya masuk Islam adalah apa yang
dipaparkan dalam Al-Quran serta yang dibaca lewat terjemahan masuk akal,<br />
logis, dan sesuai de ngan pandangannya mengenai moralitas. Sebagian besar<br />
kaum muslim yang tinggal di sekitarnya pun tampak menjalani kehidupan dengan<br />
bersih dan damai, “Sehingga kerap kali aku merasa tak berharga di hadapan<br />
mereka.” (halaman 278)<br />
Toh, lewat sosok Aku, Michaelson menyentil sana-sini tentang sikap dan perilaku<br />
sebagian masyarakat yang tak sesuai dengan nilai-nilai Islam yang mereka<br />
anut. Memang benar, masyarakat kita sangat ramah dan murah senyum serta<br />
sangat menghormati tamu melebihi masyarakat mana pun. Namun, pada saat<br />
yang sama, sangat gemar menggunjing dan mau tahu urusan pribadi orang lain.<br />
Ugal-ugalan pula dalam berkendaraan.<br />
Dalam hal bergunjing digambarkan betapa ada seorang perempuan bersuami<br />
yang seharian berjalan dengan bujangan, tapi keduanya merasa paling benar<br />
saat melihat seorang janda dan duda makan bersama di pinggir jalan. Keduanya<br />
menebar gosip bahwa si janda tak pantas jalan dengan lelaki lain karena masa<br />
idahnya belum habis. Ironisnya, dia sendiri tak tahu persis kapan si perempuan<br />
itu mulai menjanda. Michaelson memberi judul cerita pada bab ini “Orangorang<br />
Munafik”.<br />
“Aku” akhirnya memeluk agama Islam. Dia mulai belajar membaca Al-Quran<br />
dan doa-doa salat di masjid dekat tempat tinggalnya. Dia juga menikahi rekan<br />
sekerjanya, Nurul Dwi Halimah. Novel ini ditutup dengan kelahiran anak yang<br />
berlangsung dalam proses dramatis, setelah sebelumnya sempat keguguran.<br />
n SUDRAJAT<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
Vidi Aldiano<br />
Sungkem Via<br />
Internet<br />
Shireen<br />
Sungkar<br />
Belajar<br />
Berhijab<br />
Irfan Bachdim<br />
CLBK!<br />
Tap judul<br />
untuk baca<br />
artikel<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
people<br />
Shireen Sungkar<br />
Belajar<br />
Berhijab<br />
dok. detikhot<br />
Ada yang beda pada penampilan Shireen Sungkar.<br />
Dalam sejumlah kesempatan, istri pemain sinetron<br />
Teuku Wisnu ini terlihat mengenakan hijab.<br />
Apa karena sedang Ramadan? Oh, tidak juga.<br />
Shireen ternyata memang tengah belajar menutup aurat<br />
sesuai dengan ajaran Islam.<br />
Perempuan yang kini tengah hamil tujuh bulan ini berharap<br />
bisa terus mengenakan hijab. “Ini kan kewajiban seorang<br />
muslimah,” ujar perempuan keturunan Arab ini.<br />
Shireen mengaku keinginan berhijab datang dari dirinya<br />
sendiri. Suami dan keluarganya, termasuk kakaknya, Zaskia,<br />
yang lebih dulu berhijab, tak pernah memintanya berhijab.<br />
“Ini masih canggung. Kadang juga masih lupa. Di dalam<br />
rumah buka (hijab), masuk mobil, eh, belum pakai,” kata<br />
pemeran sinetron Cinta Fitri ini.<br />
Shireen menyadari keputusannya ini mau tak mau berdampak<br />
pada kariernya sebagai aktris. Namun dia rela kehilangan<br />
beberapa pekerjaan yang menuntutnya tak memakai<br />
hijab.<br />
“Yang penting niatnya untuk lebih baik, rezeki sudah ada<br />
yang mengatur,” ujar pemilik lesung pipit ini. n Melisa mailoa<br />
| Ken Yunita<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
people<br />
munadi/detikfoto<br />
Vidi Aldiano<br />
Sungkem Via<br />
Internet<br />
Dua tahun lalu, Vidi Aldiano tidak bisa berlebaran<br />
bersama keluarga tercinta lantaran sedang menuntut<br />
ilmu di Amerika Serikat. Dan tahun ini, dia kembali<br />
merasakannya.<br />
Kali ini pelantun lagu Status Palsu ini akan berlebaran di Inggris.<br />
Vidi tengah berjuang menyelesaikan tesis untuk memperoleh<br />
gelar master dari Universitas Manchester.<br />
“Sekarang lagi di Indonesia. Tapi nanti pas Lebaran malah<br />
sudah balik ke Manchester. Sedih banget Lebaran sendirian,”<br />
tuturnya.<br />
Meski tak bisa berkumpul dengan keluarga, Vidi tak kehilangan<br />
akal. Saat Lebaran nanti, penyanyi kelahiran 29 Maret 1990<br />
ini akan sungkem kepada orang tuanya lewat Internet.<br />
“Mau video call dengan keluarga, sungkeman lewat Internet,”<br />
ujar pria yang pernah diisukan berpacaran dengan Maudy<br />
Ayunda ini.<br />
Vidi berharap Lebaran di Manchester nanti tetap akan menyenangkan.<br />
“Nanti Lebaran sama teman-teman di sini, sudah<br />
janjian pakai baju koko dari Indonesia,” ujarnya. Sabar, ya, Vid….<br />
n Melisa Mailoa | Ken Yunita<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
people<br />
Irfan Bachdim<br />
CLBK!<br />
Setelah absen lebih dari satu tahun, Irfan Bachdim<br />
kembali mengenakan jersey merah-putih. Pemain<br />
naturalisasi ini mengaku sangat senang.Cinta lama<br />
bersemi kembali (CLBK) nih?<br />
Bachdim kembali ke timnas Indonesia setelah pelatih Alfred<br />
Riedl memanggilnya. Pemain 23 tahun ini masuk dalam<br />
skuad yang diproyeksikan berlaga di Piala AFF 2014.<br />
“Perasaan yang sangat luar biasa bisa kembali dan mempunyai<br />
kesempatan bermain untuk garuda di dada,” ujar pemilik<br />
nomor punggung 15 ini.<br />
Beberapa waktu lalu, Bachdim tampil saat timnas menghadapi<br />
Qatar di Stadion Al-Wakrah, Doha. Dalam pertandingan<br />
itu, Bachdim boleh dibilang sebagai penyelamat tim.<br />
Pemain kelahiran Amsterdam, Belanda, ini menyumbangkan<br />
satu gol pada menit-menit akhir pertandingan. Dengan<br />
gol itu, kedudukan imbang 2-2.<br />
Bachdim gembira bisa kembali memperkuat tim nasional<br />
Indonesia semenjak absen pada Maret 2013.<br />
“Penampilan tim sangat baik saat melawan Qatar,” tutur<br />
pemain yang kini berkarier di klub J-League, Ventforet Kofu,<br />
ini. n Melisa Mailoa | Ken Yunita<br />
munadi/detikfoto<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
seni hiburan<br />
pameran<br />
Narasi Baru<br />
untuk<br />
Kotatua<br />
Bayangkan DI sepanjang Kali Besar yang<br />
airnya bersih berjajar kafe. Bayangkan<br />
juga ruang-ruang kuliah atau studio tari<br />
atau salon kecantikan ada di bangunan tua<br />
yang cantik. Semua itu mungkin di Kotatua.<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
seni hiburan<br />
pameran<br />
Rumah Akar di sebuah sudut<br />
di Kotatua Jakarta, 200 meter<br />
dari Taman Fatahillah, entah<br />
berapa usianya. Pun akarnya,<br />
tidak ada yang tahu sejak kapan<br />
menjalar-jalar mencakar<br />
hingga kini menguasai seluruh<br />
rumah.<br />
Dinding bangunan berlantai dua itu bercat<br />
terakota. Balkonnya yang tertutup terbuat dari<br />
kayu dengan jendela-jendela lebar. Bukan balkon<br />
cantiknya yang jadi perhatian, melainkan<br />
pohon besar yang tumbuh di belakang bangunan<br />
ini, akarnya sudah menjalar ke seantero<br />
dinding. Struktur bangunannya masih bagus,<br />
masih kokoh, bisa jadi justru karena ditopang<br />
akar sehingga, kalau akar-akar itu dibersihkan<br />
dari dinding, bangunannya akan roboh seketika.<br />
Gedung ini dibangun pada pemerintahan<br />
Hindia Belanda sebagai kantor perniagaan milik<br />
VOC. Sempat beralih fungsi menjadi gereja.<br />
Setelah kebakaran yang merobohkan sebagian<br />
besar atapnya, bangunan ini kemudian dibiarkan<br />
begitu saja, tidak terawat, ditumbuhi pohon<br />
dan akar seluruh bangunannya sehingga<br />
masyarakat menjuluki bangunan ini “Rumah<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
seni hiburan<br />
pameran<br />
Akar”.<br />
Ada ide menarik untuk memanfaatkan Rumah<br />
Akar, yakni dengan mempertahankan akar dan<br />
menjadikannya ornamen mempercantik ruang.<br />
Selain itu, menambahkan struktur baja baru di<br />
dalam bangunan untuk menopang lantai 1 dan<br />
2 dan memasang dinding kaca sebagai secondary<br />
skin. Struktur baja juga akan menopang<br />
tambahan lantai 3-6 yang baru di belakang.<br />
Bangunan baru ini dapat dimanfaatkan sebagai<br />
hostel menggunakan secondary skin dengan<br />
material kayu yang sama seperti balkon.<br />
Ide tersebut disodorkan para arsitek Gregorius<br />
(Yori) Antar Awal, Eliza Constan tine<br />
Utama, Rendy Hendrawan, Inggita Saraswati,<br />
dan James Nurtanio dari Han Awal & Partners<br />
Architects dalam “Jakarta Old Town Reborn<br />
(JOTR): 7 Projects for the City Exhibition” di<br />
Galeri Erasmus Huis, Jakarta, 13 Juli hingga 15<br />
Agustus 2014.<br />
JOTR, yang dimotori Erasmus Huis dan Rumah<br />
Asuh, berkolaborasi dengan tujuh firma<br />
arsitektur dari Indonesia dan Belanda, yakni<br />
Andramatin Architects, Djuhara+ Djuhara, Han<br />
Awal & Partners, KCAP, MVRDV, Niek Roozen<br />
bersama Wageningen University, dan OMA.<br />
Mereka menyodorkan ide-ide untuk restorasi<br />
dan penggunaan kembali bangunan-bangunan<br />
tua di Kotatua Jakarta dalam bentuk<br />
gambar 2 dimensi, maket, dan video. Selain<br />
Rumah Akar, pengunjung dapat melihat<br />
bentuk reborn gedung Tjipta Niaga, gedung<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
seni hiburan<br />
pameran<br />
Kerta Niaga, gedung Sadeli, dan Kali Besar<br />
dengan suasana berbeda.<br />
“Kota Bawah” adalah gagasan untuk<br />
menciptakan beberapa fasilitas pendukung<br />
kegiatan pariwisata di Kotatua Jakarta. Nama<br />
Kota Bawah diambil dari istilah yang digunakan<br />
pemerintah Belanda untuk kawasan<br />
sekitar Taman Fatahillah sebagai pusat perniagaan.<br />
Fasilitas tersebut antara lain art-space,<br />
yang dikhususkan untuk menampung segala<br />
kegiatan yang berhubungan dengan Kotatua<br />
dan sejarah Jakarta, hostel untuk wisatawan<br />
dan para peneliti sejarah, serta kafe dan gift<br />
shop sebagai penunjang.<br />
Konsep desain Kota Bawah adalah “Past and<br />
Present Architecture” dengan menangkap rekam<br />
jejak waktu dan memberikan napas baru<br />
pada bangunan. Gagasan ini diharapkan dapat<br />
jadi contoh dalam mendesain proyek-proyek<br />
konservasi bangunan kolonial lainnya di Jakarta<br />
dan di seluruh Indonesia.<br />
“Orang-orang terkenal pernah tinggal di<br />
Kotatua ini, dulu. Sayang sekali kalau kawasan<br />
ini sekarang mati,” ujar Yori Antar, yang juga<br />
kurator acara.<br />
Jakarta Kota pernah berfungsi sebagai “kota”<br />
dalam arti kata sebenarnya, yaitu yang intensitas<br />
kehidupannya sangat vital bagi dirinya<br />
sendiri sebagai kota dan bagi sekitarnya, juga<br />
sebagai jalur distribusi barang dan jasa. Setelah<br />
sekian lama mengalami degradasi fisik, kualitas<br />
hidup, dan fungsi, Jakarta Kota sangat pantas<br />
untuk dihidupkan kembali. Sebuah kota yang<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
seni hiburan<br />
pameran<br />
hidup adalah sebuah kota yang berfungsi—<br />
melalui kembalinya aktivitas sosial, budaya, dan<br />
ekonominya; dengan penduduk yang menghidupinya.<br />
Sebanyak 182 artefak peninggalan zaman kolonial<br />
terbengkalai, dikelilingi lingkungan yang<br />
buruk dan berpolusi, dihindari sebagai tempat<br />
hidup dan/atau bekerja. Walau berbagai inisiatif<br />
telah dilakukan pemerintah maupun swasta,<br />
tidak banyak membangkitkan vitalitasnya. Satu<br />
per satu gedung tua punah akibat kurangnya<br />
pemeliharaan, roboh, bahkan sengaja dirobohkan.<br />
Salah satu proyek perintis adalah Kantor Pos<br />
Kotatua yang dikonversi jadi Museum Seni<br />
Kontemporer serta Pusat Informasi Wisata<br />
Kotatua yang dibuka pada Maret 2014. Pameran<br />
ini memaparkan kelanjutan dari rangkaian<br />
proyek tersebut.<br />
Beberapa gedung telah direnovasi dan diberi<br />
fungsi baru, semoga memberi dampak signifikan<br />
sebagai generator untuk menghidupkan<br />
kembali kawasan Kotatua yang semakin ditinggalkan<br />
dan dilupakan. Wajahnya telah dibekukan,<br />
semoga narasinya akan semakin kaya<br />
setelah selama ini diteruskan pedagang kaki<br />
lima dan penghuni liar yang membuat cerita<br />
baru sama sekali. ■<br />
SILVIA galIKANO<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
seni hiburan<br />
FILM<br />
Merangkai Cerita<br />
Rian<br />
&<br />
Melati<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
seni hiburan<br />
FILM<br />
Tap untuk melihat Video<br />
Judul: Seputih Cinta Melati:<br />
Allah Maha Penerima<br />
Taubat<br />
Sutradara: Ari Sihasale<br />
Skenario: Armantono<br />
Director of Photography:<br />
Sony Setiawan<br />
Produksi: Alenia Pictures<br />
Pemain: Fatih Unru, Naomi<br />
Ivo, Chicco Jerikho, Asrul<br />
Dahlan<br />
Durasi: 107 menit<br />
Dua napi kabur dari penjara. Di<br />
tempat persembunyiannya, mereka<br />
bersahabat dengan dua bocah<br />
kakak-adik.<br />
Kaki kanan Melati (Naomi Ivo) terjepit,<br />
masuk di antara dahan-dahan<br />
pohon yang dipasang membujur<br />
agak ke tengah danau layaknya dermaga.<br />
Melati menjerit-jerit kesakitan sekaligus<br />
panik karena tak juga berhasil menarik kakinya.<br />
Abangnya, Rian (Fatih Unru), yang ikut membantu<br />
menarik kaki Melati, sama gagalnya.<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
seni hiburan<br />
FILM<br />
Danau itu berada jauh dari kampung. Tak ada<br />
orang berseliweran. Hanya sepi dan pepohonan<br />
di sekitarnya. Berteriak minta tolong pun tak<br />
ada orang kampung yang datang menolong.<br />
Tanpa mereka duga, dua laki-laki berpakaian<br />
gamis muncul dari sela-sela pepohonan, berjalan<br />
cepat menuju dermaga, dan segera berhasil<br />
membebaskan kaki Melati. “Terima kasih, Pak<br />
Haji. Terima kasih, Pak Haji,” ujar Rian dan Melati<br />
kepada dua laki-laki yang mereka panggil<br />
“Pak Haji” itu.<br />
Danau itu adalah tempat Rian dan Melati<br />
memancing hampir tiap sore menunggu waktu<br />
berbuka puasa. Rian memancing, Melati menemani<br />
sambil mengerjakan PR. Menjelang<br />
magrib mereka pulang.<br />
Di dekat danau ada pondok yang tak berpenghuni.<br />
Di sinilah dua Pak Haji itu untuk<br />
sementara bermalam, sebelum melanjutkan<br />
perjalanan. “Ke Mekah,” menjawab pertanyaan<br />
Melati tentang tujuan perjalanan mereka.<br />
Esoknya, Rian dan Melati pergi memancing<br />
lagi di danau. Keduanya bertemu lagi dengan<br />
dua Pak Haji bergamis. Yang satu sedang memancing,<br />
satu lagi terbaring di dalam pondok<br />
akibat sakit maag kronis.<br />
“Jangan panggil kami Pak Haji. Saya Ivan,<br />
yang di luar itu Erik. Kami bukan haji,” ujar Ivan<br />
(Chicco Jerikho) sambil memegangi perutnya.<br />
Melati duduk di samping Ivan melanjutkan<br />
hafalan surat An-Nasr.<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
seni hiburan<br />
FILM<br />
Film ini merupakan<br />
produk kedelapan Alenia<br />
Pictures, produk pertama<br />
yang bertema religi, dan<br />
film keenam Ari Sihasale<br />
sebagai sutradara.<br />
Erik (Asrul Dahlan)<br />
di tepi danau terheran-heran<br />
melihat Rian<br />
yang dengan gampang<br />
saja mendapat ikan,<br />
sedangkan mata pancingnya<br />
belum sekali<br />
pun ditarik ikan. Rian<br />
membagi tip, yakni<br />
setelah mata pancing<br />
dilempar ke danau,<br />
ditinggal tidur saja. Tip<br />
itu berhasil ketika dipraktekkan<br />
Erik.<br />
Rian dan Melati tidak tahu bahwa Ivan dan<br />
Erik adalah buron. Mereka baru kabur dari penjara.<br />
Polisi sudah mengunci semua jalan keluar<br />
dari kampung mereka, tapi belum mendapat<br />
petunjuk keberadaan keduanya di pondok tepi<br />
danau.<br />
Khas Alenia Pictures muncul lagi lewat Seputih<br />
Cinta Melati: Allah Maha Penerima Taubat,<br />
yakni menyuguhkan pemandangan alam<br />
Indonesia yang cantik. Setelah tahun lalu menyajikan<br />
keindahan Rinjani lewat Leher Angsa<br />
(2013) atau sebelumnya, memotret bentang<br />
alam Papua dalam Di Timur Matahari (2012),<br />
kali ini Bumi Parahyangan jadi latar belakang<br />
Seputih Cinta Melati. Sebuah kampung di Ciwidey<br />
dengan hamparan kebun teh dan satu-dua<br />
petak kebun stroberi.<br />
Film ini merupakan produk kedelapan Alenia<br />
Pictures, produk pertama yang bertema religi,<br />
dan film keenam Ari Sihasale sebagai sutradara.<br />
Walau menyebut sebagai film bertema religi<br />
dan dikeluarkan bersamaan libur Lebaran, Seputih<br />
Cinta Melati tidaklah semelankolis film-film<br />
atau sinetron yang mengklaim sebagai film/<br />
sinetron religi. Ceritanya lebih kaya, plot dan<br />
subplotnya tak kedodoran, dan tidak mengkhotbahi<br />
penonton.<br />
Ide bahwa karakter utamanya yang napi dan<br />
buron itu mudah ditebak kelanjutan ceritanya,<br />
tapi penulis naskah Armantono dan sutradara<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
seni hiburan<br />
FILM<br />
Ari Sihasale pandai menyelipkan unsur-unsur<br />
segar yang menghangatkan hati. Sebagai contoh<br />
karakter Asep (Argo “Aa’ Jimmy”) si juru<br />
kampanye partai yang kerap ngelantur berpidato<br />
layaknya caleg; Pak Haji (Yayu Unru) yang<br />
bolak-balik direpotkan urusan tali jemuran; dan<br />
Gery Puraatmadja sebagai bintara polisi yang<br />
baru menjual sepeda motor bututnya yang<br />
doyan mogok demi Denok, mobil bekas yang<br />
ternyata… doyan mogok juga.<br />
Naomi Ivo menggemaskan sebagai Melati<br />
dan Sabai Morscheck yang berdarah Minang-<br />
Jerman itu luwes berlogat Sunda. Yang paling<br />
menonjol adalah Fatih Unru, yang namanya<br />
lebih dulu dikenal di ajang stand-up comedy. Dia<br />
sangat alami, segar, dialognya cair, dan sama<br />
sekali tidak tertangkap kesan sedang menghafal<br />
naskah.<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
seni hiburan<br />
FILM<br />
Usia Fatih boleh baru 8 tahun, tapi penguasaannya<br />
atas narasi dari awal sampai akhir<br />
layaknya aktor kawakan sehingga, ketika dia<br />
membuat improvisasi, hasilnya bukan sekadar<br />
nyambung dengan cerita, tapi membuat adegan<br />
itu jadi kaya. Adu aktingnya dengan Asrul<br />
Dahlan begitu hidup dan menciptakan punchline<br />
keren penutup film. Buktikan sendiri di bioskop.<br />
■<br />
Silvia Galikano<br />
Majalah<br />
Majalah<br />
detik<br />
detik<br />
21<br />
21 -<br />
27<br />
27<br />
juli<br />
juli<br />
2014<br />
2014
seni hiburan<br />
Film Pekan Ini<br />
DAWN OF THE PLANET<br />
OF THE APES<br />
Sebuah populasi kera yang telah berevolusi<br />
semakin berkembang dipimpin<br />
Caesar (Andy Serkis). Keberadaan<br />
mereka terancam oleh sekumpulan manusia<br />
yang selamat dari bencana virus mematikan<br />
satu dekade sebelumnya.<br />
Kera dan manusia sempat sepakat untuk<br />
berdamai, namun perdamaian itu tidak bertahan<br />
lama. Kini kedua kubu berada di ambang<br />
peperangan untuk memutuskan siapakah<br />
spesies paling dominan di atas bumi.<br />
Jenis Film: Action, Drama,<br />
Sci-fi | Produser: Peter<br />
Chernin, Dylan Clark,<br />
AmanDA Silver, Rick<br />
Jaffa | Produksi: 20th<br />
Century Fox | Sutradara:<br />
Matt Reeves | Durasi: 130<br />
menit<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
seni hiburan<br />
Film Pekan Ini<br />
V<br />
akansi yang Janggal dan Penyakit Lainnya bercerita<br />
tentang Ning (Christy Mahanani), seorang<br />
istri yang bekerja untuk menghidupi keluarganya.<br />
Di lain sisi, ada Jarot (Joned Suryatmoko), seorang penganggur<br />
yang kalut dalam identitas dia sebagai suami. Posisi<br />
lelaki sebagai tulang punggung keluarga tidak mampu diampu<br />
oleh Jarot.<br />
Masalah terjadi ketika Ning bekerja di tempat baru, sebuah<br />
toko mebel. Ning ditugasi mengantarkan sebuah sofa<br />
ke pelanggan di kota seberang bersama seorang sopir, Mur<br />
(Muhammad Abe Baasyin).<br />
VAKANSI<br />
YANG JANGGAL<br />
DAN PENYAKIT<br />
LAINNYA<br />
Jenis Film: Drama | Produser: Arya Sweta, fAuzan<br />
Zidni, E. Ernawan, N. Nuranto | Produksi: LIMAENAM<br />
FILMS | Sutradara: Yosep Anggi Noen | Durasi: 90 menit<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
seni hiburan<br />
Film Pekan Ini<br />
HIT AND RUN<br />
Annie (Kristen Bell) dan pacarnya,<br />
Charlie (Dax Shepard), pergi<br />
meninggalkan kota kecil mereka<br />
untuk menuju Los Angeles, tempat Annie<br />
berharap dapat meraih pekerjaan impiannya.<br />
Namun rencana mereka tiba-tiba kacau<br />
ketika masa lalu Charlie datang lewat wujud<br />
Alex Dmitri (Bradley Cooper). Alex adalah<br />
mantan rekan Charlie saat keduanya bersama<br />
rekan-rekan lainnya merampok sebuah<br />
bank.<br />
Charlie, yang bersaksi melawan re kanrekannya<br />
saat itu, kini menjadi incaran Alex<br />
demi hasil rampokan yang hilang. Tidak hanya<br />
itu, seorang marsekal AS, Randy (Tom<br />
Arnold), juga turut meramaikan perselisihan<br />
Charlie dan Alex.<br />
Jenis Film: Action, Comedy,<br />
Romance | Produser: Andrew<br />
Panay, Nate Tuck, Kim<br />
WaltriP | Produksi: Alliance<br />
FilmS | Sutradara: David<br />
Palmer, Dax ShePArd | Durasi:<br />
100 menit<br />
Majalah Majalah detik detik 4 - 1021 november - 27 juli 2013 2014
seni hiburan<br />
agenda<br />
Tolerance Film Festival<br />
22-26 Juli 2014 pukul 15.00-21.00 WIB @america, Pacific<br />
Place, Jakarta <br />
Remember the Titans 22 Juli pukul 15.00 WIB, Brooklyn Castle<br />
22 Juli pukul 19.00 WIB, Dark Girls 23 Juli pukul 19.00<br />
WIB, Freedom Writers 24 Juli pukul 14.00 WIB, Off the Rez 24<br />
Juli pukul 19.00 WIB, Inocente 25 Juli pukul 14.00 WIB, They<br />
Came to Play 25 Juli pukul 19.00 WIB, Philadelphia 26 Juli<br />
pukul 14.00 WIB, Blackboard Jungle 26 Juli pukul 19.00 WIB<br />
Kisah Gunung Fuji<br />
dalam uKiyo-e<br />
Pameran lukisan cetak cukil kayu karya 1800-an, 10-25 Juli<br />
2014 pukul 10.00-18.00 WIB, Hall Japan Foundation, Jakarta<br />
Sabtu-Minggu TUTUP. Gratis<br />
Disertai dengan pameran hasil workshop cukil kayu cetak<br />
reduksi karya Chaerul Anwar, Chuwalid Awaludin, Fadhil<br />
Syachbana, Faldy Irsyanda, Hendra Bhakti, Rr. Arianne<br />
Kresandini<br />
Jakarta Old Town Reborn:<br />
7 Projects for The City Exhibition<br />
13 Juli s.d. 15 Agustus 2014, Erasmus Huis, Jakarta<br />
Diskusi: Investing in Youth<br />
Rabu, 23 Juli 2014, pukul 15.00-18.00 WIB @america, Pacific<br />
Place, Jakarta<br />
Retrospeksi Wayang Buddha<br />
19-24 Juli 2014 pukul 09.00-21.00 WIB <br />
Balai Soedjatmoko, Solo<br />
Jazz in Lebaran: Jazz Lahir Batin<br />
31 Juli 2014 pukul 09.00-23.00 WIB, Plaza Sriwedari, Solo<br />
Majalah detik 21 - 27 juli 2014
Alamat Redaksi : Aldevco Octagon Building Lt. 4<br />
Jl. Warung Jati Barat Raya No. 75, Jakarta 12740 , Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472<br />
Email: redaksi@majalahdetik.com<br />
Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.<br />
@majalah_detik<br />
majalah detik