29.11.2014 Views

VpXP5t

VpXP5t

VpXP5t

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

TRAGEDI #MH-17<br />

WAGUB MAIN SINETRON<br />

APA KATA DUNIA<br />

EDISI 138 | 21 - 27 JULI 2014


DAFTAR ISI<br />

EDISI 138 21 - 27 JUNI 2014<br />

FOKUS<br />

SETELAH BANG JACK<br />

BATAL MENINGGAL<br />

WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT<br />

DEDDY MIZWAR KEMBALI DISOROT<br />

SETELAH KERAP NONGOL DI<br />

SINETRON PADA RAMADAN INI.<br />

“TANYA KE MENDAGRI, TANYA KE<br />

KPK, ADA YANG SAYA LANGGAR<br />

ENGGAK?”<br />

NASIONAL<br />

KRIMINAL<br />

n ANCAMAN ‘TSUNAMI’ DI PARTAI BERINGIN<br />

n HATI-HATI HITUNG CEPAT<br />

INTERNASIONAL<br />

n JANGAN BERI CELAH PENCURI<br />

HUKUM<br />

n DARI QUICK COUNT KE POLISI<br />

EKONOMI<br />

n SIAPA SEBENARNYA PENEMBAK MH-17?<br />

n 44 JAM MENUJU KEAJAIBAN DI KABUL<br />

n HANYA 6 JAM<br />

INTERVIEW<br />

n FARIZ MEHDAWI<br />

KOLOM<br />

n MENEBAK LANGKAH AKHIR GOLKAR<br />

SPORT<br />

n BATU BARA TAK LAGI MEMBARA<br />

n ISTIRAHAT MENAMBANG JADI PILIHAN<br />

n BATU BARA JADI KAMBING HITAM<br />

n MELAMBAT<br />

BISNIS<br />

n DI IKLAN, PRABOWO UNGGUL<br />

n TOKO KELILING BUKAN CUMA TUKANG SAYUR<br />

BUKU<br />

n BULE MUALAF & ORANG-ORANG MUNAFIK<br />

LENSA<br />

n MIMPI CINA JUARA DUNIA<br />

SENI HIBURAN<br />

n HUJAN ROKET & AIR MATA DI GAZA<br />

n NARASI BARU UNTUK KOTATUA<br />

n VIDI ALDIANO | SHIREEN SUNGKAR | IRFAN BACHDIM<br />

RAMADAN<br />

n MERANGKAI CERITA RIAN & MELATI<br />

n FILM PEKAN INI<br />

n AGENDA<br />

Cover:<br />

Ilustrasi: Kiagus Auliansyah<br />

@majalah_detik<br />

majalah detik<br />

n SIMPEL PLUS NO BLING-BLING<br />

n MELONGOK MEGAHNYA SI KUBAH EMAS<br />

n UNIKNYA PASTA RASA INDONESIA<br />

Pemimpin Redaksi: Arifin Asydhad. Wakil Pemimpin Redaksi: Iin Yumiyanti. Redaksi: Dimas Adityo, Irwan<br />

Nugroho, Nur Khoiri, Sapto Pradityo, Sudrajat, Oktamandjaya Wiguna, Arif Arianto, Aryo<br />

Bhawono, Deden Gunawan, Hans Henricus, Silvia Galikano, Nurul Ken Yunita, Kustiah, M Rizal,<br />

Budi Alimuddin, Pasti Liberti Mappapa, Monique Shintami, Isfari Hikmat, Bahtiar Rifai. Bahasa:<br />

Habib Rifa’i, Rahmayoga Wedar. Tim Foto: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo.<br />

Product Management & IT: Sena Achari, Sofyan Hakim, Andri Kurniawan. Creative Designer: Mahmud Yunus,<br />

Galih Gerryaldy, Desy Purwaningrum, Suteja, Mindra Purnomo, Zaki Al Farabi, Fuad Hasim,<br />

Luthfy Syahban. Illustrator: Kiagus Aulianshah, Edi Wahyono.<br />

Kontak Iklan: Arnie Yuliartiningsih, Email: sales@detik.com Telp: 021-79177000, Fax: 021-79187769<br />

Direktur Utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy Kritik dan Saran:<br />

appsupport@detik.com Alamat Redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya<br />

No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472 Email: redaksi@majalahdetik.com<br />

Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.


lensa<br />

Hujan Roket &<br />

Air Mata di Gaza<br />

Tap untuk melihat foto UKURAN BESAR<br />

Serbuan tentara Israel ke wilayah sipil di Jalur Gaza sejak beberapa pekan lalu menewaskan ratusan warga Palestina. Agresi lewat<br />

udara dan darat ini membuat masyarakat internasional berang.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


lensa<br />

Warga Palestina membawa dua anak korban tewas akibat bom yang dilontarkan tentara Israel (16/7). Petugas kesehatan Gaza menyatakan 207 warga<br />

Palestina tewas hingga Rabu (16/7) sejak agresi militer Israel dilancarkan. (REUTERS/Mohammed Salem)


lensa<br />

Asap akibat serangan udara Israel terlihat di langit Gaza (16/7). (REUTERS/Ahmed Zakot) | Api dari roket militer Israel meluncur ke Jalur Gaza<br />

seperti terlihat dari Bukit Sderot (14/7) (Reuters/Ahmad Zakot) | Warga Palestina di atas puing-puing rumah yang hancur akibat bom Israel (16/7).<br />

(REUTERS/Mohammed Salem)


Sebuah keluarga menangisi kepergian saudaranya yang tewas dihantam rudal Israel di Jalur Gaza (16/7). (REUTERS/Finbarr O’Reilly)


lensa<br />

Tentara Israel terlihat lewat jendela kaca yang retak di perlintasan Erez, Israel (16/7). Kekerasan Israel terhadap Palestina selalu mendapat<br />

kecaman dunia internasional. (REUTERS/Finbarr O’Reilly)


lensa<br />

Kelompok Yahudi menari bersama tentara Israel untuk mendukung serangan ke Jalur Gaza (13/7). (REUTERS/Amir Cohen) | Penduduk Israel menyaksikan<br />

agresi militer tentaranya ke Gaza dari Bukit Sderot. (REUTERS/Baz Ratner)


lensa<br />

Perempuan Palestina menggendong anaknya meratapi rumahnya yang hancur dihantam rudal Israel (8/7). (REUTERS/Mohammed Salem)


nasional<br />

ancaman ‘tsunami’<br />

di partai beringin<br />

Desakan melengserkan Aburizal Bakrie diprediksi menguat<br />

setelah 22 Juli. Golkar membuka peluang keluar dari<br />

koalisi pendukung Prabowo.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


nasional<br />

Sepucuk surat diserahkan seorang<br />

utusan pendiri Partai Golkar, Suhardiman,<br />

kepada calon wakil presiden<br />

Jusuf Kalla, Rabu malam, 9 Juli lalu.<br />

Surat yang terdiri atas dua lembar kertas itu diterima<br />

langsung oleh Kalla, yang saat itu—malam<br />

hari setelah pencoblosan—mengunjungi<br />

Jenggala Center, posko relawan Joko Widodo-<br />

Jusuf Kalla (Jokowi-JK) di Jalan Jenggala, Kebayoran<br />

Baru, Jakarta Selatan.<br />

Dalam surat itu, Suhardiman menyinggung<br />

soal desakan dari kader partai yang tergabung<br />

dalam Eksponen Tri Karya Golkar agar musyawarah<br />

nasional (munas) partai digelar selambatnya<br />

Oktober 2014. Percepatan agenda Munas<br />

Golkar itu tak lain bertujuan untuk menggusur<br />

Aburizal Bakrie dari kursi ketua umum partai<br />

berlambang pohon beringin tersebut. Sesuai<br />

dengan anggaran dasar dan anggaran rumah<br />

tangga partai, masa bakti Aburizal atau Ical<br />

Fahmi Idris (kedua dari<br />

kanan) dan sejumlah tokoh<br />

Partai Golkar, di antaranya<br />

Ginandjar Kartasasmita dan<br />

Zainal Bintang, di gedung<br />

Perintis Kemerdekaan,<br />

Jakarta, Selasa (15/7).<br />

Agung Pambudhy/Detikcom<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


nasional<br />

Zainal Bintang<br />

Agung Pambudhy/detikcom<br />

akan berakhir Oktober tahun ini.<br />

Ihwal surat yang diterima Kalla itu diakui<br />

oleh politikus Golkar, Zainal Bintang. Seperti<br />

isi surat tersebut, Zainal membenarkan bahwa<br />

agenda percepatan munas memang tengah<br />

digelorakan para kader dari lintas generasi. Bukan<br />

hanya Suhardiman, yang sudah menginjak<br />

usia 90 tahun, tapi ada juga dari kader muda,<br />

seperti Ketua Angkatan Muda Pembaharuan<br />

Indonesia—organisasi sayap Golkar―Dev<br />

Agung Laksono, yang berumur 32 tahun.<br />

“Saya kira wajar Pak Suhardiman meminta<br />

Ical diganti. Apalagi beliau kan salah satu pendiri<br />

(Golkar) yang masih hidup. Beliau tentu miris<br />

melihat kondisi partai saat ini,” kata Zainal di<br />

rumahnya, kawasan Slipi, Jakarta Barat, Rabu,<br />

16 Juli lalu.<br />

Suhardiman bahkan menyorongkan tiga<br />

nama calon pengganti Aburizal Bakrie untuk<br />

menjabat Ketua Umum Golkar periode 2014-<br />

2019. Tiga nama yang disodorkan itu adalah<br />

Agung Laksono, Zainal Bintang, dan Agus Gumiwang<br />

Kartasasmita.<br />

Perolehan suara Golkar di pemilu legislatif<br />

lalu, yang tak beranjak dari kisaran 14 persen,<br />

diakui Zainal menjadi salah satu alasan pelengseran<br />

Aburizal. Sebab, angka itu jauh dari target<br />

yang dipasang Ical dan pendukungnya, yakni 35<br />

persen suara, sehingga Golkar bisa mengusung<br />

calon presiden dan calon wakil presiden dari<br />

kalangan internal. Tapi, alih-alih mendapat tiket<br />

capres maupun cawapres, Ical malah mendukung<br />

pasangan Prabowo Subianto dan Hatta<br />

Rajasa—yang berasal dari partai lain—lantaran<br />

tidak ada partai yang mendukung pencalonannya.<br />

Soal kegagalan Aburizal dalam memimpin<br />

Golkar juga dilontarkan politikus senior partai<br />

itu, Fahmi Idris. Ditemui di kantornya, Kuningan,<br />

Jakarta Selatan, Fahmi tak cuma menyoroti<br />

kegagalan Golkar mengusung capres atau cawapres.<br />

Mantan Menteri Perindustrian itu juga<br />

menyinggung janji-janji Ical setelah ditetapkan<br />

sebagai ketua umum pada 9 Oktober 2009.<br />

Salah satunya adalah janji menyiapkan dana<br />

abadi untuk partai sebesar Rp 1 triliun, yang<br />

akan ditambah secara bertahap. Ical juga sesumbar<br />

akan membangun kantor Golkar di kawasan<br />

Slipi hingga setinggi 25 sampai 30 lantai.<br />

“Kedua janji itu tidak ada realisasinya sampai<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


nasional<br />

Ical memberi sambutan<br />

saat mendeklarasikan<br />

koalisi permanen Merah<br />

Putih di Tugu Proklamasi,<br />

Jakarta, Senin (14/7).<br />

Hasan/detikcom<br />

sekarang,” ujarnya. “Ini mengecewakan semua<br />

pihak di Golkar.”<br />

Bahkan, untuk mengongkosi kegiatan Dewan<br />

Pimpinan Pusat maupun Dewan Pimpinan<br />

Daerah Golkar, Ical selalu membawa kadernya<br />

di Fraksi Golkar Dewan Perwakilan Rakyat.<br />

Fahmi menuturkan, kader di DPR tersebut yang<br />

diminta menangani pendanaan kegiatan partai<br />

di daerah.<br />

“Padahal, sebagai ketua umum, harusnya dia<br />

punya dana sendiri untuk hal tersebut, bukan<br />

melimpahkan ke anggota DPR. Itu pola yang<br />

salah dari manajemen Pak Ical,” tutur Fahmi.<br />

Ingkar janji Ical itulah yang kemudian<br />

membuat banyak kader Golkar menyuarakan<br />

pelengserannya. Fahmi memprediksi, setelah<br />

Komisi Pemilihan Umum mengumumkan hasil<br />

penghitungan suara (real count) pemilihan presiden<br />

pada 22 Juli, gelombang desakan percepatan<br />

munas bakal semakin kuat. “Ical enggak<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


Jawa Timur, Kamis, 17 Juli lalu.<br />

Bukan hanya kader Golkar yang mempertanyakan<br />

soal koalisi permanen. Hal yang sama<br />

terjadi di PPP, partai lain anggota koalisi tersebut.<br />

Menurut Agung, yang menjabat Menteri<br />

Koordinator Kesejahteraan Rakyat, dalam<br />

politik tidak ada koalisi permanen. Agung<br />

malah membuka peluang Golkar hengkang<br />

dari koalisi tersebut dan membentuk koalisi<br />

baru yang mendukung pemerintahan terpilih<br />

nantinya.<br />

“Kalau bisa dilakukan, keluar dari Koalisi<br />

(Merah Putih) dan membentuk koalisi lain,”<br />

ujarnya. “Saya punya keyakinan bahwa koalisi<br />

permanen itu tidak akan permanen.”<br />

Dinamika di kalangan internal Golkar itu<br />

dinilai pengamat politik Universitas Airlangga,<br />

Surabaya, Haryadi, akan berujung pada<br />

suksesi kepemimpinan untuk mengubah<br />

peta politik pascapenetapan hasil pemilihan<br />

presiden oleh KPU pada 22 Juli. Menilik<br />

sejarah Golkar yang tak pernah menjadi<br />

oposisi, suksesi kepemimpinan di partai itu<br />

akan diarahkan untuk mendukung pasangan<br />

Jokowi-JK, yang unggul atas Prabowo Subinasional<br />

Kalau bisa<br />

dilakukan,<br />

keluar dari Koalisi<br />

(Merah Putih) dan<br />

membentuk<br />

koalisi lain.<br />

Agung Laksono<br />

tahu kalau nanti akan ada tsunami yang akan<br />

menggulung dia dan orang-orangnya di Golkar,”<br />

ucapnya.<br />

Kisruh di Partai Beringin sepertinya bakal<br />

berimbas ke Koalisi Merah Putih yang didirikan<br />

partai-partai pendukung Prabowo-Hatta,<br />

termasuk Golkar. Apalagi setelah koalisi itu<br />

mendeklarasikan diri yang bersifat permanen<br />

di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat,<br />

Senin, 14 Juli lalu. Selain Prabowo dan Hatta,<br />

deklarasi dihadiri enam ketua umum<br />

partai anggota koalisi, yakni Gerindra,<br />

Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan<br />

Pembangunan, Partai Keadilan<br />

Sejahtera, Golkar, dan Partai Bulan<br />

Bintang.<br />

Keputusan ikut dalam koalisi<br />

permanen itu memancing reaksi di<br />

lingkup internal partai. Apalagi, menurut<br />

Wakil Ketua Umum Golkar Agung<br />

Laksono, keputusan itu bukan sikap resmi<br />

partainya. “Setahu saya tidak ada (sikap resmi).<br />

Hanya, Pak Ical telepon saya, memberi<br />

tahu kalau mau teken permanen untuk dukung<br />

Prabowo-Hatta,” kata Agung di Situbondo,<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


nasional<br />

Sejumlah simpatisan partai<br />

Golkar berjoget di atas<br />

kendaraan dalam kampanye<br />

terbuka partai tersebut<br />

di Palu, Sulawesi Tengah,<br />

Sabtu (5/4).<br />

Basri mArzuki/Antara<br />

anto-Hatta Rajasa berdasarkan hasil penghitungan<br />

sementara.<br />

Bakal ada desakan pencopotan Ical dari jabatannya<br />

melalui mekanisme musyawarah nasional<br />

luar biasa karena dinilai tidak tepat mengambil<br />

langkah-langkah politik saat memimpin.<br />

“Mekanismenya, munaslub dipercepat karena<br />

kaitannya untuk menempel pada kekuasaan<br />

baru,” tutur Haryadi.<br />

Namun penilaian itu ditepis oleh Wakil<br />

Sekretaris Jenderal Golkar Lalu Mara Satria<br />

Wangsa. Juru bicara keluarga Aburizal<br />

ini meyakini Koalisi Merah Putih permanen<br />

pendukung Prabowo-Hatta akan tetap solid.<br />

Ia juga menyebut Golkar di bawah kepemimpinan<br />

Ical akan konsisten menjalin kerja sama<br />

di parlemen. “Kami ingin menjalankan fungsi<br />

pemerintahan di DPR. Baru kawin masak<br />

langsung mikir cerai,” ucapnya. ■<br />

DEDEN gunawan, rannY Virginia utami | Dimas<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


nasional<br />

Hati<br />

Hati<br />

Hitung<br />

Cepat<br />

menengok "dapur" lembaga survei saat<br />

menggelar quick count. Prinsipnya, metode<br />

dilakukan dengan benar dan jujur.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


nasional<br />

Para relawan yang bekerja<br />

dalam proses hitung cepat<br />

CSIS-Cyrus pada pemilu<br />

legislatif 9 April lalu.<br />

Grandyos Zafna/detikcom<br />

Kesibukan terasa di kantor Penelitian<br />

dan Pengembangan (Litbang)<br />

Kompas, lantai 4 gedung Kompas<br />

Gramedia, Palmerah, Jakarta Barat,<br />

Rabu, 9 Juli lalu. Di sebuah ruangan seluas kira-kira<br />

150 meter persegi, 40 tenaga verifikasi<br />

(verifikator) berkomunikasi lewat perangkat<br />

telepon di meja masing-masing. Sembari menelepon<br />

mereka mencatat, kemudian berdiri<br />

memasukkan lembaran kertas yang sudah<br />

ditulisi ke sebuah kotak di tengah ruangan. Hal<br />

itu dilakukan berulang kali dan dalam waktu<br />

cepat, sekitar 3 menit.<br />

Hari itu Litbang Kompas menggelar hitung<br />

cepat (quick count) sekaligus exit poll pemilihan<br />

presiden 2014. Dari ruangan tersebut, setiap<br />

verifikator pria dan perempuan―semua berstatus<br />

mahasiswa―harus menghubungi setidaknya<br />

60 orang pewawancara (interviewer)<br />

yang bertugas di tempat-tempat pemungutan<br />

suara (TPS).<br />

Mereka seperti berkejaran dengan waktu.<br />

Apalagi mengumpulkan data dari tenaga lapangan<br />

yang tersebar di ribuan TPS di sejumlah<br />

provinsi bukan perkara mudah. Agar data yang<br />

mereka peroleh akurat, proses hitung cepat<br />

dilakukan secara berjenjang. Laporan dari pewawancara<br />

dimintakan konfirmasi lagi melalui<br />

telepon kepada ketua panitia pemungutan suara<br />

di setiap TPS oleh para konfirmator.<br />

Ada 40-an konfirmator yang dilibatkan. Mereka<br />

bekerja di lantai 7, gedung yang berbeda di<br />

kompleks Kompas Gramedia. Data yang sudah<br />

dimintakan konfirmasi itu pun masih divalidasi<br />

lagi oleh puluhan peneliti senior di lapangan.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


nasional<br />

“Semua harus dikerjakan dengan cepat tapi<br />

hati-hati,” kata Noni Yuswarman, 24 tahun,<br />

yang mengkoordinasi verifikator, saat ditemui<br />

majalah detik.<br />

Mahasiswi Universitas Negeri Jakarta itu<br />

dibantu koordinator lainnya, Dian Wahyuningtyas,<br />

23 tahun. Sebelum menjadi koordinator,<br />

Noni dan Dian—masih kuliah di Universitas<br />

Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta—pernah<br />

menjadi pewawancara, konfirmator, lalu<br />

verifikator. Keduanya kerap dimintai bantuan<br />

jika Litbang Kompas menggelar survei dan hitung<br />

cepat, termasuk pada pemilu legislatif dan<br />

pemilihan presiden kali ini.<br />

Periset senior Litbang Kompas, Toto Suryaningtyas,<br />

mengatakan, dalam pemilu legislatif<br />

dan pemilihan presiden 2014 ini, pihaknya melibatkan<br />

2.500 orang untuk exit poll maupun hitung<br />

cepat. Jumlah itu terdiri atas 2.000 relawan<br />

di 33 provinsi dan 500 koordinator lapangan<br />

dan daerah serta peneliti regional dan pusat.<br />

Sebanyak 50 peneliti senior juga diterjunkan ke<br />

Jajaran tim verifikator<br />

Litbang Kompas berfoto<br />

bersama setelah menggelar<br />

hitung cepat.<br />

Dok. Litbang kompas<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


nasional<br />

Hasil hitung cepat Kompas<br />

pada pilpres lalu.<br />

ari saputra/detikcom<br />

seluruh provinsi.<br />

Relawan diberi honor Rp 100-150 ribu per<br />

hari, plus dana pulsa telepon dan uang makan.<br />

Toto mengistilahkan honor sebagai biaya transportasi,<br />

yang besarannya berbeda-beda untuk<br />

tiap daerah, bergantung pada tingkat kesulitan<br />

mencapai TPS. Uang transpor untuk pewawancara<br />

di Papua, katanya, tentu berbeda dengan<br />

di Jakarta.<br />

Maka, jangan heran jika miliaran rupiah tersedot<br />

untuk penyelenggaraan hitung cepat ini.<br />

Selain biaya operasional, dana besar dikeluarkan<br />

Litbang Kompas untuk membayar ribuan<br />

tenaga honorer. “Kami menempatkan interviewer<br />

sesuai sampel kami, yakni 2.000 dari 5.000<br />

TPS se-Indonesia,” ujar Toto.<br />

Dengan ribuan relawan itu, Manajer Riset<br />

Litbang Kompas Ignatius Kristanto hakulyakin<br />

soal akurasi hitung cepat lembaganya. Apalagi<br />

prosesnya berjenjang, dan mekanismenya<br />

ketat. Dari pengalamannya, hasil hitung cepat<br />

Litbang Kompas rata-rata hanya berselisih 0,14<br />

persen dengan versi Komisi Pemilihan Umum.<br />

“Karena kami sangat ketat memastikan kebenarannya<br />

di lapangan,” tuturnya.<br />

Pengawasan berjenjang dan ketatnya proses<br />

validasi data dilakukan pula oleh Saiful Mujani<br />

Research & Consulting (SMRC) saat menggelar<br />

hitung cepat pemilihan presiden dan pemilu<br />

legislatif. Lembaga survei ini menyebar 4.000<br />

tenaga lapangan (enumerer), seusai dengan<br />

jumlah TPS sampel. Ribuan enumerer itu diawasi<br />

oleh 400 konfirmator di lapangan.<br />

“Artinya, akurasi dan validitas kerja kami tak<br />

perlu diragukan,” ucap verifikator SMRC, Puji<br />

Astuti, 27 tahun, di gedung Balai Kartini, Jakarta,<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


nasional<br />

Anggota Dewan Etik<br />

Persepi, Hamdi Muluk<br />

Juli), Persepi menggelar audit terhadap lembaga-lembaga<br />

penyelenggara hitung cepat. Audit<br />

dilakukan setelah sejumlah lembaga merilis<br />

hasil hitung cepat perolehan suara pasangan<br />

calon presiden dan calon wakil presiden yang<br />

berlawanan, yang lalu menimbulkan polemik.<br />

Hasil hitung cepat delapan lembaga survei<br />

mendudukkan pasangan Joko Widodo dan<br />

Jusuf Kalla sebagai pemenang. Sebaliknya, empat<br />

lembaga survei mengunggulkan Prabowo<br />

Subianto dan Hatta Rajasa.<br />

Ada lima lembaga anggota Persepi yang diaudit,<br />

yakni CSIS-Cyrus Network, SMRC, Indikator<br />

Politik Indonesia, Populi Center, dan Poltracking<br />

Indonesia. Elemen hitung cepat yang<br />

diaudit oleh tim independen bentukan Persepi<br />

antara lain data TPS yang dijadikan sampel,<br />

susunan organisasi, dan manajemen lembaga<br />

survei.<br />

Hasilnya, lima lembaga itu dinyatakan telah<br />

menggelar quick count dengan baik. Sampel<br />

bisa dibuktikan secara ilmiah, serta data pemilih<br />

sampel dan dokumentasinya lengkap. “Semua<br />

peserta yang diaudit telah menjelaskan proses<br />

seusai dengan tata cara yang benar dan meari<br />

saputra//detikcom<br />

9 Juli lalu. Di gedung itu, SMRC membuka call<br />

center dan SMS center dengan 50 orang tenaga.<br />

Periset senior SMRC, Sirojudin Abbas, menuturkan<br />

lembaga riset yang didirikan Saiful Mujani—salah<br />

satu tokoh survei di Indonesia—ini<br />

tak semata mengandalkan TPS yang dijadikan<br />

sampel. Yang lebih penting adalah kejujuran<br />

para pekerja di lapangan yang bertugas mengumpulkan<br />

dan memverifikasi data. “Karena<br />

kejujuran menjadi nadi hidupnya lembaga<br />

survei,” katanya.<br />

Kejujuran, menurut anggota Dewan Etik Perhimpunan<br />

Survei Opini Publik Indonesia (Persepi),<br />

Hamdi Muluk, memang mesti dijunjung<br />

tinggi oleh sebuah lembaga survei, sehingga<br />

hasilnya bisa dipertanggungjawabkan kepada<br />

publik. “Prinsip survei itu sederhana.<br />

Jika metode pengumpulan data<br />

dilakukan dengan kaidah yang<br />

benar dan jujur, hasilnya tak<br />

akan jauh (berbeda) dengan<br />

lembaga survei lainnya,” ujar<br />

Hamdi di Hotel Sari Pan Pacific,<br />

Jakarta, Selasa, 15 Juli lalu.<br />

Selama dua hari (15 dan 16<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


nasional<br />

Ketua Dewan Etik Persepi<br />

Hari Wijayanto (kanan)<br />

bersama anggotanya,<br />

Hamdi Muluk (tengah)<br />

dan tim independen yang<br />

juga pakar psikometri,<br />

Jahja Umar memberikan<br />

keterangan pers setelah<br />

melakukan audit lembaga<br />

survei pada Rabu (16/7).<br />

Ismar Patrizki/Antara foto<br />

nunjukkan bukti pengorganisasian quick count<br />

yang baik,” kata Ketua Dewan Etik Persepi, Hari<br />

Wijayanto, dalam jumpa pers Rabu, 16 Juli lalu.<br />

Sebenarnya ada dua lembaga lain di bawah<br />

naungan Persepi, yakni Jaringan Suara Indonesia<br />

(JSI) dan Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan<br />

Strategis (Puskaptis). Namun keduanya<br />

tak memenuhi panggilan audit. Karena tak<br />

hadir dan dianggap tidak beriktikad baik untuk<br />

mempertanggungjawabkan hasil quick countnya,<br />

JSI dan Puskaptis dikeluarkan dari keanggotaan<br />

Persepi.<br />

Dua lembaga yang menolak diaudit itu termasuk<br />

yang mengunggulkan Prabowo-Hatta.<br />

Adapun lima lembaga survei yang dinyatakan<br />

baik dalam audit Persepi menempatkan Jokowi-JK<br />

unggul atas Prabowo-Hatta. Tiga lembaga<br />

lain yang membukukan kemenangan bagi<br />

Jokowi-JK, yakni Litbang Kompas, Lingkaran<br />

Survei Indonesia (LSI) dan RRI, bukan anggota<br />

Persepi, sehingga tidak diaudit. n Kustiah, Donatus<br />

Fernanda Putra | Dimas<br />

Majalah detik 7 21 - 13 - 27 april juli 2014


hukum<br />

dari<br />

Quick<br />

Count<br />

ke Polisi<br />

Kubu Prabowo-Hatta melaporkan<br />

tokoh lembaga survei<br />

yang hasil hitung cepatnya<br />

mengunggulkan Jokowi ke polisi.<br />

Sebaliknya, empat lembaga yang<br />

menempatkan Prabowo unggul<br />

atas Jokowi dalam hitung cepat<br />

dilaporkan ke polisi. KPU diminta<br />

mengambil peran.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


hukum<br />

Fadli Zon dalam sebuah kunjungan<br />

ke Pasar Leuwiliang, Bogor, Jawa<br />

Barat, pertengahan Juni lalu.<br />

Prasetyo Utomo/Antara<br />

Nada suara Akbar Faisal terdengar<br />

santai saat dihubungi via telepon.<br />

Padahal politikus Partai Nasional<br />

Demokrat itu sehari sebelumnya<br />

dilaporkan oleh kubu pasangan calon presiden<br />

Prabowo Subianto dan wakilnya, Hatta Rajasa,<br />

ke polisi. Ia dilaporkan oleh Wakil Ketua Umum<br />

Partai Gerindra Fadli Zon. Alih-alih khawatir,<br />

Akbar malah membuat sebuah ungkapan yang<br />

menyindir kubu lawannya itu.<br />

“Psikologinya orang kalah itu seperti akan<br />

jatuh ke jurang. Jadi upaya apa pun dilakukan<br />

untuk menyelamatkan diri. Sekalipun rumput,<br />

ia akan menggunakannya untuk pegangan,”<br />

kata anggota tim sukses Joko Widodo-Jusuf<br />

Kalla itu Selasa, 15 Juli lalu.<br />

Selain Akbar, pada Senin, 14 Juli lalu, sekretaris<br />

tim pemenangan Prabowo-Hatta, Fadli Zon,<br />

melaporkan Direktur Eksekutif Indikator Politik<br />

Indonesia Burhanuddin Muhtadi dan Direktur<br />

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny J.A. ke<br />

Badan Reserse Kriminal Polri. Akbar dilaporkan<br />

gara-gara mengklaim kemenangan Jokowi-JK<br />

dalam pemilihan presiden 2014 berdasarkan<br />

hitung cepat (quick count) lembaga survei.<br />

“Di Tugu Proklamasi ketika itu, Akbar mengatakan<br />

Jokowi Presiden Republik Indonesia, tanpa<br />

ada kata versi quick count,” ujar Fadli setelah<br />

melapor.<br />

Menurut orang dekat Prabowo ini, pernyataan<br />

Akbar berpotensi melanggar ketertiban<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


hukum<br />

Burhanuddin Muhtadi saat merilis<br />

hasil survei di kantornya, Jakarta,<br />

beberapa waktu lalu.<br />

Ari Saputra/detikcom<br />

umum dan memicu kisruh di masyarakat. Garagara<br />

urusan hitung cepat pula, Burhanuddin dan<br />

Denny dilaporkan ke polisi. Keduanya dituding<br />

sebagai pangkal masalah karena menyebarkan<br />

hasil hitung cepat pascapencoblosan 9 Juli lalu.<br />

Indikator Politik pimpinan Burhanuddin dan<br />

LSI pimpinan Denny merupakan dua dari delapan<br />

lembaga survei yang mendudukkan Jokowi-JK<br />

sebagai pemenang pemilihan presiden.<br />

“Dalam sebuah konferensi pers Burhanuddin<br />

mengatakan, bila hasil hitungan resmi Komisi<br />

Pemilihan Umum nanti berbeda dengan hasil<br />

hitung cepat lembaga survei, peneliti tersebut<br />

meyakini hasil hitungan KPU salah,” tutur Fadli.<br />

Pernyataan Burhanuddin dianggap Fadli berpotensi<br />

menimbulkan masalah. Sebab, lembaga<br />

survei cuma melakukan hitung cepat atas hasil<br />

pemilihan presiden dengan mengambil suara<br />

dari sejumlah tempat pemungutan suara sebagai<br />

sampel. Sedangkan KPU menghitung suara dari<br />

seluruh TPS di Indonesia. “Pernyataan Burhanuddin<br />

cenderung mendelegitimasi keputusan KPU<br />

tanpa melalui proses hukum terlebih dulu,” ucapnya.<br />

Akbar menganggap laporan Fadli Zon bagai<br />

angin lalu. Menurut mantan politikus Partai<br />

Hanura ini, laporan tersebut hanya bentuk<br />

kepanikan kubu Prabowo-Hatta. Adapun Burhanuddin<br />

menganggap ada upaya sistematis<br />

untuk mendelegitimasi lembaga survei. Sebelum<br />

ke Mabes Polri, ia juga dilaporkan ke Badan<br />

Pengawas Pemilu dengan alasan yang sama.<br />

“Saya hanya menyampaikan bahwa quick count<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


hukum<br />

Ada desain besar<br />

yang dilakukan untuk<br />

mendelegitimasi<br />

hasil survei dan<br />

quick count.<br />

sebagai alat kontrol. Untuk mencegah dan<br />

mendeteksi supaya kecurangan tidak terjadi,”<br />

katanya.<br />

Burhanuddin menganggap upaya delegitimasi<br />

dan intimidasi tak hanya dialami lembaga<br />

surveinya, tapi juga pada lembaga lain yang<br />

hasil hitung cepatnya mengunggulkan Jokowi-<br />

Kalla. Lembaga survei tersebut adalah Saiful<br />

Mujani Research & Consulting (SMRC),<br />

yang dipersoalkan metode logaritmanya;<br />

Poltracking Indonesia,<br />

yang dimata-matai; dan RRI,<br />

yang dibawa ke Komisi I Dewan<br />

Perwakilan Rakyat.<br />

“Ada desain besar yang<br />

dilakukan untuk mendelegitimasi<br />

hasil survei dan quick<br />

count,” ujar Burhanuddin.<br />

Perbedaan hasil quick count<br />

yang dirilis sejumlah lembaga<br />

survei beberapa saat setelah pencoblosan<br />

memang membuat publik<br />

bingung. Selain delapan lembaga hitung<br />

cepat yang mengunggulkan Jokowi, ada empat<br />

lembaga yang mendudukkan Prabowo sebagai<br />

pemenang. Keempat lembaga itu adalah Pusat<br />

Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis<br />

(Puskaptis), Lembaga Survei Nasional (LSN),<br />

Indonesia Research Center (IRC), dan Jaringan<br />

Suara Indonesia (JSI).<br />

Berpangkal dari hitung cepat mereka, keempat<br />

lembaga tersebut dilaporkan ke kepolisian<br />

oleh Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak<br />

Asasi Manusia (PBHI) Jakarta pada Sabtu, 12<br />

Juli lalu. Menurut Direktur PBHI Jakarta Poltak<br />

Agustinus Sinaga, hasil hitung cepat keempat<br />

lembaga ini bisa mengancam keamanan dan<br />

memicu konflik. Apalagi tidak ada iktikad baik<br />

dari penyelenggaranya untuk mengklarifikasi<br />

asal data mereka kepada publik.<br />

“Reaksi Persepi (Perhimpunan Survei Opini<br />

Publik Indonesia) menunjukkan bahwa ada<br />

yang salah dengan keempat lembaga survei<br />

ini,” tutur Poltak.<br />

Keempat lembaga survei tersebut diduga<br />

melakukan tindak pidana penyebaran informasi<br />

sesat sebagaimana tertuang dalam Pasal 55 Undang-Undang<br />

Nomor 14 Tahun 2008 tentang<br />

Keterbukaan Informasi Publik dan Pasal 28<br />

Ayat 1 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


hukum<br />

Direktur Puskaptis Husin Yazid<br />

(tengah) dikawal petugas saat<br />

pemilihan Gubernur Sumatera<br />

Selatan di Palembang, 4<br />

September 2013.<br />

Feny Selly/Antara<br />

tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.<br />

“Semuanya kami laporkan karena telah melakukan<br />

kebohongan publik atas publikasi data<br />

quick count yang manipulatif pada pemilihan<br />

presiden 9 Juli 2014,” ucap Poltak, yang sekaligus<br />

membantah bahwa laporannya berkaitan<br />

dengan dukungan terhadap salah satu capres.<br />

Direktur Eksekutif Puskaptis Husin Yazid menolak<br />

mengomentari laporan ke polisi ini. “Saya<br />

baru mau komentar setelah pengumuman KPU<br />

(22 Juli). Kalau sekarang lagi ruwet,” katanya<br />

lewat pesan pendek telepon seluler Rabu, 16<br />

Juli lalu. Adapun Kepala Riset IRC Yunita Mandolang<br />

mengaku belum ada panggilan terkait<br />

laporan PBHI. Ia sendiri meyakini hasil hitung<br />

cepat lembaganya.<br />

“Dari quick count kami, semuanya hampir<br />

benar dengan margin of error kurang dari 1<br />

persen,” ujar Yunita. Ia balik menuding laporan<br />

PBHI meresahkan. Sementara itu, Direktur LSN<br />

Umar S. Bakry tak bisa dihubungi. Demikian<br />

halnya dengan JSI.<br />

Saling lapor ke polisi ini dianggap anggota<br />

Dewan Etik Persepi, Hamdi Muluk, sebagai<br />

upaya mencari keadilan dan membuktikan<br />

kebenaran. Apalagi kasus yang bermuara dari<br />

hasil quick count ini terus berkembang dan memancing<br />

polemik di masyarakat.<br />

Persepi memiliki anggota delapan lembaga<br />

survei, yakni SMRC, Lingkaran Survei Indonesia<br />

(LSI), Indikator Politik Indonesia, Populi Center,<br />

Poltracking Indonesia, JSI, dan Puskaptis. Na-<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


hukum<br />

Direktur PBHI Jakarta Poltak<br />

Agustinus Sinaga (kiri)<br />

didampingi stafnya, Angiat<br />

Gabe, menunjukkan bukti<br />

pelaporan ke polisi, Sabtu<br />

(12/7).<br />

Muhammad Adimaja/Antarafoto<br />

mun JSI dan Puskaptis—dua dari empat lembaga<br />

yang mengunggulkan Prabowo—akhirnya<br />

didepak dari keanggotaan lantaran menolak<br />

diaudit.<br />

Permasalahan hasil hitung cepat yang berlawanan<br />

ini, menurut Hamdi, tak akan terus<br />

bergulir jika KPU mengambil peran sedari awal.<br />

“KPU harus konsisten. Di awal-awal menyebutkan<br />

hanya lembaga survei yang tercatat di<br />

KPU yang bisa menyampaikan hasil surveinya.<br />

Lalu kenapa ketika terjadi keributan begini KPU<br />

diam?” ujarnya.<br />

Menurut Hamdi, KPU-lah yang berhak menegur<br />

dan mendudukkan persoalan terkait lembaga<br />

survei beserta hasil hitung cepatnya. ■<br />

Kustiah | Deden G.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kriminal<br />

Jangan<br />

Beri Celah<br />

Pencuri<br />

ilustrasi: edi wahyono<br />

Rumah kosong yang ditinggal mudik<br />

oleh pemiliknya jadi sasaran empuk<br />

komplotan pencuri. Banyak warga<br />

yang menitipkan barang berharga di<br />

Pegadaian atau bank.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kriminal<br />

Pencurian rumah kosong<br />

sering terjadi saat masa<br />

liburan.<br />

thinkstock<br />

Doni tak berkutik ketika pemilik rumah<br />

di kawasan Jalan Pertengahan,<br />

Cijantung, Jakarta Timur, itu tibatiba<br />

pulang Minggu sore, 13 Juli lalu.<br />

Remaja tanggung yang mengaku baru berusia<br />

12 tahun tersebut kepergok saat sedang mencongkel<br />

pintu samping rumah itu. Ia terjebak<br />

dan tak bisa mengambil langkah seribu lantaran<br />

si penghuni keburu mengetahui aksinya.<br />

Remaja yang hanya memiliki orang tua<br />

angkat itu akhirnya ditangkap beramai-ramai<br />

oleh warga. Ia mengaku menjalankan aksinya<br />

bersama dua kawannya yang lebih dewasa,<br />

namun keduanya kabur menggunakan sepeda<br />

motor saat aksi mereka diketahui. Komplotan<br />

pencuri tersebut diduga kuat berencana menjarah<br />

isi rumah yang saat itu kosong ditinggal<br />

sang pemilik. Sebelumnya, warga curiga, karena<br />

mereka terlihat bolak-balik di sekitar rumah<br />

itu untuk memantau situasi.<br />

Pencurian terhadap rumah-rumah kosong seakan<br />

menjadi “tren” menjelang dan semasa libur<br />

Lebaran. Ini karena banyak rumah, khususnya di<br />

perkotaan seperti Jakarta, yang ditinggal mudik<br />

oleh penghuninya ke kampung halaman. Pihak<br />

kepolisian pun jauh-jauh hari memberikan peringatan<br />

kepada warga yang mudik untuk menitipkan<br />

rumahnya kepada tetangga, petugas<br />

keamanan, ataupun kerabat yang dikenal.<br />

Kriminolog Universitas Indonesia, Arthur<br />

Josias Simon Runturambi, mengatakan modus<br />

pencurian di rumah-rumah kosong cukup<br />

beragam. Mulai menyamar sebagai pedagang<br />

keliling, tukang asongan, atau pemulung.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kriminal<br />

Mengantisipasi pencurian<br />

dengan memasang kamera<br />

pengawas di salah satu<br />

sudut rumah.<br />

thinkstock<br />

Karena itu, warga dituntut waspada. Anggota<br />

keamanan di lingkungan perumahan, seperti<br />

satpam atau hansip, hendaknya juga meningkatkan<br />

kesiagaan.<br />

Rumah kosong menjadi sasaran empuk<br />

komplotan pencuri dan perampok setiap tahunnya.<br />

Banyak warga melakukan antisipasi<br />

de ngan memasang alarm atau kamera pengawas<br />

CCTV. Namun perangkat elektronik<br />

tersebut tetap saja memiliki kelemahan, yakni<br />

apabila aliran listrik di kawasan itu mati.<br />

“Yang tepat adalah teknologi keamanan<br />

tersebut dipadukan dengan kontrol keamanan<br />

sekitar yang selalu berjaga 24 jam di lingkungan<br />

rumah,” kata Josias kepada majalah detik.<br />

Hal lain yang bisa dilakukan agar pikiran<br />

tenteram saat meninggalkan rumah dalam keadaan<br />

kosong adalah menitipkan barang-barang<br />

berharga di tempat yang aman. Banyak<br />

warga Jakarta sadar akan hal ini, dan memilih<br />

menggadaikan barang berharganya ke Pegadaian<br />

saat akan pulang kampung. Selain barang<br />

aman, warga bisa mendapat tambahan<br />

dana segar untuk pulang kampung.<br />

Seperti yang dilakukan Nini, warga Cempaka<br />

Putih, Jakarta Pusat. Wanita berusia 38 tahun<br />

ini jauh hari sebelum Lebaran sudah “menitipkan”<br />

barang berharga miliknya di kantor Pegadaian<br />

Cempaka Putih. Ia berencana mudik ke<br />

Makassar, Sulawesi Selatan, 10 hari lamanya.<br />

Barang yang ia gadaikan berupa perhiasan.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kriminal<br />

"Menitipkan" barang di<br />

Pegadaian bisa menjadi<br />

solusi keamanan saat<br />

akan pulang mudik.<br />

Grandyos Zafna/detikcom<br />

“Kalau di rumah rawan perampokan, tetangga<br />

saya tahun lalu ada yang kehilangan perhiasan<br />

waktu mudik Lebaran,” ujar Nini saat ditemui<br />

secara terpisah Rabu, 16 Juli lalu. “Saya tidak mau<br />

itu menimpa saya, ini untuk antisipasi.”<br />

Lain Nini, lain pula Totok, 45 tahun, yang<br />

menggadaikan sepeda motornya. Tempat<br />

yang ia tuju adalah kantor Pegadaian Senen,<br />

Jakarta Pusat. Tak semata-mata untuk keamanan,<br />

ia menggadaikan kendaraannya itu<br />

agar memperoleh tambahan sangu pulang<br />

kampung. “Saya mudik nanti naik kereta<br />

api. Jadi, untuk tambah biaya, saya titip dulu<br />

motor di sini selama Lebaran nanti,” tuturnya<br />

di kantor Pegadaian Senen.<br />

Deputi Bidang Bisnis Area Pegadaian Senen,<br />

Arief Rinardi Sunardi, mengungkapkan<br />

biasanya peningkatan jumlah warga yang<br />

menggadaikan barang meningkat mulai pekan<br />

keempat Ramadan. Banyak warga yang<br />

datang dengan tujuan menggadaikan barang<br />

berharganya agar aman. “Jadi lebih untuk menitipkan<br />

(barang) saja. Di sisi lain, bisa bawa<br />

uang untuk jaga-jaga saat mudik,” ucap Arief.<br />

Menitipkan barang di Pegadaian atau menyimpan<br />

di safe deposit box di bank selama<br />

mudik, diakui Josias, merupakan langkah tepat.<br />

Hal itu menjadi salah satu upaya pencegahan<br />

terhadap tindak kejahatan di rumah, di samping<br />

dengan cara meningkatkan fasilitas pengamanan<br />

tempat tinggal. “Intinya, jangan sampai kita<br />

memberi celah kepada maling untuk menggasak<br />

rumah kita saat ditinggal kosong,” kata Josias.<br />

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Kepolisian<br />

Daerah Metro Jaya Komisaris Besar<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kriminal<br />

Rikwanto mengimbau warga yang akan mudik<br />

untuk melapor kepada ketua RT dan RW. Selama<br />

rumah ditinggal, kunci bisa dititipkan kepada<br />

ketua RT, tetangga, hansip, atau satpam<br />

perumahan. “Karena mereka ini yang paling<br />

dekat dengan kita, dan dikenal,” ujarnya.<br />

Kepolisian akan menggelar Operasi Ketupat<br />

dan Operasi Mantap Brata mulai 22 Juli hingga<br />

6 Agustus 2014. Polda Metro akan mengerahkan<br />

7.726 personel, bekerja sama de ngan tiap<br />

kepolisian resor. Pengamanan juga melibatkan<br />

aparat TNI, Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah<br />

Provinsi DKI, serta Jasa Marga. ■<br />

M. RIZAL, RIYAN samutRA | dimas<br />

Tip Meninggalkan Rumah Saat Mudik<br />

● Jangan biarkan lampu taman hidup<br />

terus-menerus, karena bisa mengindikasikan<br />

bahwa penghuninya tidak<br />

ada di tempat.<br />

● Selama mudik, pastikan tidak meninggalkan<br />

barang berharga, seperti<br />

uang dan perhiasan, di rumah. Lebih<br />

aman simpan perhiasan dan uang di<br />

bank.<br />

● Pastikan semua pintu dan jendela<br />

rumah terkunci rapat sebelum meninggalkan<br />

rumah. Jangan meninggalkan<br />

kunci rumah di bawah pot,<br />

keset, atau tempat-tempat tertentu<br />

di seputar rumah.<br />

● Matikan semua aliran listrik yang<br />

tak digunakan untuk menghindari<br />

hubungan pendek arus listrik, yang<br />

bisa menimbulkan kebakaran.<br />

● Bila diperlukan, pasang alarm sekuriti<br />

di rumah atau kamera CCTV di beberapa<br />

titik.<br />

● Titipkan rumah kepada orang yang dipercaya,<br />

misalnya tetangga atau satpam.<br />

Mintalah mereka mengecek keadaan<br />

rumah sesekali. ■ RIYAN samutRA | M. RIZAL<br />

Majalah Majalah detik detik 20 - 21 26 - januari 27 juli 2014


Kolom<br />

Menebak<br />

Langkah<br />

Akhir Golkar<br />

Sesepuh Partai Golkar mendukung musyawarah nasional<br />

atau munas luar biasa sebelum presiden baru dilantik<br />

Oktober nanti.<br />

Oleh: Arie Sujito<br />

Biodata<br />

Nama: Arie Sujito<br />

Tempat/Tanggal Lahir:<br />

Madiun, 12 September 1972<br />

Pendidikan:<br />

● Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu<br />

Sosial dan Ilmu Politik Universitas<br />

Deklarasi “koalisi permanen” oleh kubu Prabowo-Hatta Rajasa<br />

beberapa hari lalu setidaknya punya dua arti, yakni untuk mengikat<br />

anggota dan menjadi salah satu bagian dari perang psikologi<br />

politik.<br />

Kenapa perlu diikat, tentu saja karena gejala melemahnya ikatan koalisi,<br />

meski bisa ditafsirkan juga hal itu sebagai bagian dari unjuk kekuatan untuk<br />

menghibur diri. Sebab, koalisi ini dibayangi kekalahan berdasarkan hasil perkembangan<br />

real count yang terus dikawal publik.<br />

Bila data hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei ditengarai akan sama<br />

hasilnya dengan hasil penghitungan oleh Komisi Pemilihan Umum, sudah<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


Kolom<br />

Gajah Mada, Yogyakarta, 1997<br />

● Pascasarjana Sosiologi UGM,<br />

Yogyakarta, 2004<br />

● Saat ini tengah menempuh program<br />

doktor sosiologi di UGM,<br />

Yogyakarta<br />

Karier:<br />

● Dosen Jurusan Sosiologi Fakultas<br />

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UGM,<br />

Yogyakarta, sejak 1999<br />

● Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas<br />

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UGM,<br />

Yogyakarta, sejak 2013<br />

Pengalaman Lain:<br />

● Direktur Eksekutif Institute for<br />

Research and Empowerment Yogyakarta<br />

2007-2009 dan 2009-2011<br />

Karya:<br />

● Pemuda Pasca-Orde Baru (buku,<br />

2012)<br />

● Pendangkalan Politik (buku, 2012)<br />

● Negara Sibuk Rakyat Terpuruk<br />

(buku, 2012)<br />

bisa dipastikan koalisi tersebut kehilangan prospeknya. Ikatan koalisi yang<br />

didasari sikap pragmatis itu akan kendur dan kemudian pudar. Bunga koalisi<br />

yang ditanam akan melayu.<br />

Ini bisa dipahami corak atau warna koalisi Prabowo-Hatta sesungguhnya<br />

tidak memiliki chemistry yang alami. Secara ideologi pun bertubrukan. Rekam<br />

jejak di antara anggota koalisi itu berseteru dalam memperebutkan pemilih<br />

dan pengaruh sepanjang koalisi dalam pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.<br />

Misalnya persaingan Partai Amanat nasional dengan Partai Keadilan<br />

Sejahtera, Partai Gerindra dengan Demokrat dan Golkar.<br />

Fakta lain yang tak bisa dilupakan adalah perselisihan keras PKS dengan<br />

Demokrat semasa mendukung pemerintahan SBY selama dua periode.<br />

Mengapa itu terjadi? Karena kepentingan politik mereka digerakkan oleh<br />

kepentingan pragmatis, bersatu memperjuangkan kekuasaan dengan target<br />

bagi-bagi kue kekuasaan.<br />

Melihat kecenderungan seperti itu, Partai Golkar sebagai salah satu penopang<br />

Koalisi Merah-Putih sepertinya yang paling rentan untuk melayu<br />

lebih cepat. Partai dengan perolehan suara kedua terbanyak setelah Partai<br />

Demokrasi Indonesia Perjuangan itu tak punya tradisi menjadi oposisi.<br />

Sejak masa sebelum pencalonan pasangan calon presiden dan wakil presiden,<br />

riak-riak di tubuh partai ini sudah mulai terlihat terkait pencalonan<br />

ketua umumnya, Aburizal Bakrie, sebagai presiden.<br />

Ada faksi-faksi yang menunjukkan ketidaksukaannya terhadap Ical untuk<br />

maju sebagai capres karena fakta tingkat elektabilitasnya rendah. Hal itu<br />

terbukti dengan gagalnya Ical menggaet pasangan dan memenuhi syarat<br />

maju untuk berkompetisi dalam pemilihan presiden.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


Kolom<br />

● Mutiara Perubahan dari Indonesia<br />

Timur (buku, 2013)<br />

● “Konteks dan Arah Pembaruan<br />

Desa dalam Advokasi RUU<br />

Desa” (Jurnal Mandatory, 2013)<br />

Keputusan berpaling ke Prabowo dengan iming-iming jabatan menteri<br />

utama dari Prabowo terus dipersoalkan. Sebab, langkah itu dilakukan tanpa<br />

dilakukan musyawarah nasional, rapat pimpinan, atau pertemuan formal<br />

sejenis untuk mengambil keputusan. Sekalipun Ical sebagai ketua umum<br />

pemegang otoritas formal, manuvernya dianggap tidak legitimated.<br />

Situasi semakin panas setelah Ical memecat tiga kader muda potensial:<br />

Poempida Hidayatullah, Nusron Wahid, dan Agus Gumiwang Kartasasmita.<br />

Kecuali Nusron, dua politikus muda yang dipecat adalah menantu dan putra<br />

politikus senior Fahmi Idris dan Ginandjar, yang menyokong Jusuf Kalla<br />

untuk mendampingi Joko Widodo.<br />

Kedua tokoh itu termasuk yang berpendapat seharusnya Golkar mendukung<br />

kadernya yang pernah memimpin partai tersebut, Jusuf Kalla,<br />

bukan malah menyokong Prabowo.<br />

Juga ada kelompok kanan-kiri oke, yang tidak menolak,<br />

juga tidak setuju, atas keputusan Golkar memilih berkoalisi<br />

dengan Prabowo. Kelompok ini belakangan<br />

memperlihatkan wataknya, yakni menyokong<br />

ke mana arah angin kekuasaan bertiup.<br />

Kenyataan itu dibumbui lewat argumen bahwa Golkar<br />

menganut prinsip kekaryaan. Artinya, kader-kader yang<br />

dididik dan dihasilkannya disiapkan untuk berkarya dalam tubuh<br />

pemerintahan.<br />

Selain itu, fakta dan pengalaman yang ada membuktikan sikap oposan<br />

bukanlah perkara mudah. Untuk menjadi sebuah partai oposisi, diperlukan<br />

kader yang militan plus identifikasi partai yang kuat, berupa simbol dan<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


Kolom<br />

ideologi yang dipegang teguh kadernya. Padahal dua hal itu tidak terlihat<br />

kuat di Golkar.<br />

Dengan melihat fakta-fakta maupun indikasi itu, hijrah ke kubu Jokowi-<br />

Jusuf Kalla adalah sebuah pilihan rasional bagi Golkar. Hanya, persoalannya,<br />

akankah semudah itu? Meski Jusuf Kalla adalah mantan ketua umum Partai<br />

Golkar?<br />

Sudikah Golkar merapat ke PDI Perjuangan tanpa syarat seperti selalu<br />

ditegaskan Jokowi? Di pihak lain, partai-partai pendukung Jokowi pun tentu<br />

tak begitu saja mau menerima Golkar.<br />

Bila Golkar benar-benar ingin punya posisi tawar kuat untuk bisa diterima<br />

kubu Jokowi, tentu saja kendali partai harus diambil alih dari Aburizal. Upaya<br />

itulah yang kini mulai nyaring dilontarkan, bukan cuma oleh para kader muda<br />

progresif, tapi juga beberapa pinisepuh Golkar, seperti Suhardiman.<br />

Dia telah merestui untuk menggelar musyawarah nasional, bahkan musyawarah<br />

nasional luar biasa, guna menghasilkan kepengurusan baru. Target<br />

sudah dipatok, yakni pekan pertama Oktober atau sebelum pelantikan presiden<br />

terpilih.<br />

Akankah Aburizal dan para loyalis tunduk begitu saja dan kemudian tersingkir?<br />

Akan sangat menarik menyimak pertarungan faksi-faksi di tubuh<br />

Partai Golkar setelah pengumuman KPU, 22 Juli nanti. n<br />

Majalah Majalah detik detik 21 - 2721 juli - 27 2014 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Setelah<br />

Bang Jack<br />

Batal<br />

Meninggal<br />

Wakil Gubernur Jawa Barat<br />

Deddy Mizwar kembali disorot<br />

setelah kerap nongol di<br />

sinetron pada Ramadan ini.<br />

“Tanya ke Mendagri, tanya ke KPK,<br />

ada yang saya langgar enggak?”<br />

Majalah detik 21 - 27 JULI 2014


ila wagub main sinetron<br />

Tap untuk melihat<br />

Video<br />

Iring-iringan mobil Wakil Gubernur<br />

Jawa Barat Deddy Mizwar tiba di sebuah<br />

rumah joglo di Jalan Koja I, Jatiasih, Bekasi,<br />

Jawa Barat, sekitar pukul 21.30 WIB. Deddy,<br />

yang merupakan empunya rumah, cuma<br />

sebentar beristirahat setelah menempuh perjalanan<br />

dari Bandung. Ia segera melangkah ke<br />

Musala At-Taufiq, yang berada tidak jauh dari<br />

rumahnya.<br />

Di situ sutradara, pemain, dan kru sinetron<br />

Para Pencari Tuhan jilid kedelapan sudah menunggu.<br />

Ditemani dua artis Para Pencari Tuhan<br />

lainnya, Muhammad Akrie Falaq dan Udin<br />

Nganga, Deddy sibuk membaca skrip. Sesekali<br />

asap rokok mengepul dari bibir aktor berusia<br />

59 tahun ini.<br />

Kamis, 17 Juli 2014, malam itu, Deddy melakoni<br />

syuting adegan menghadapi warga yang<br />

hendak mengambil air di musala. Ceritanya,<br />

RW 01 Desa Kincir tengah mengalami kesulitan<br />

karena air tanah bau. Ajaibnya, air di musala<br />

tidak tercemar.<br />

Namun Bang Jack, pengurus musala yang diperankan<br />

oleh Deddy, ingin warga yang kurang<br />

taat menjalankan syariat agama itu tidak hanya<br />

mengambil air bersih, tapi juga belajar salat di<br />

musala dengan bimbingannya.<br />

Syuting malam itu berjalan lancar. Pagi harinya,<br />

Deddy meluncur ke Bogor untuk menutup<br />

workshop tentang film etnografi. Sore hari,<br />

ia sudah berada di Bandung untuk mengikuti<br />

acara forum komunikasi Kementerian Perindustrian.<br />

Menurut Deddy, syuting sinetron hanya<br />

dilakoni saat tidak ada jadwal kegiatan sebagai<br />

wagub. Ia menegaskan tidak ada jam kerja yang<br />

disalahgunakan untuk bermain sinetron.<br />

Bintang film Nagabonar Jadi 2 ini melanjutkan,<br />

Majalah detik 21 - 27 JULI 2014


ila wagub main sinetron<br />

Deddy dan Alfie saat rehat<br />

syuting.<br />

istimewa<br />

Aher memberikan<br />

keleluasaan Deddy<br />

Mizwar untuk<br />

mendapatkan<br />

sebanyak mungkin<br />

job sinetron dan<br />

iklan di bulan<br />

Ramadan.<br />

lebih baik produktif dalam karya seni dibanding<br />

bermain golf seperti hobi pejabat pada umumnya.<br />

Lagi pula, Para Pencari Tuhan merupakan<br />

sinetron religi yang manfaatnya melintas batas,<br />

tidak hanya di wilayah Jawa Barat. “Masak wagub<br />

ibadah enggak boleh? Menginspirasi ma s-<br />

yarakat, khususnya umat Islam, itu kan bagus.”<br />

Deddy juga mengaku sudah mengantongi<br />

izin dari Gubernur Ahmad Heryawan. Bahkan<br />

Aher—sapaan Gubernur Heryawan—memberi<br />

dia keleluasaan untuk menerima sebanyak<br />

mungkin job sinetron dan iklan selama Ramadan.<br />

Deddy enteng saja menjawab kritik yang dilontarkan<br />

sejumlah pihak di Jawa Barat atas keterlibatannya<br />

dalam sinetron. Anggota Komisi<br />

A Dewan Perwakilan Rakyat daerah Jawa Barat,<br />

Deden Darmansyah, misalnya, menilai tidak<br />

etis Deddy masih mencari pekerjaan sambilan.<br />

Sebab, gaji sebagai wagub sudah jumbo.<br />

Di samping itu, ketika menyandang status<br />

pejabat publik, Deddy dituntut penuh waktunya<br />

untuk melayani masyarakat. Waktu luang<br />

pun sebaiknya dimanfaatkan untuk turun ke<br />

masyarakat. Blusukan berguna untuk memastikan<br />

program-program Pemerintah Provinsi<br />

Jawa Barat berjalan optimal.<br />

Menurut Deden, setahun lalu, kemunculan<br />

Deddy dalam tayangan hiburan di televisi sudah<br />

dipersoalkan. Namun sindiran itu ternyata<br />

tidak ditanggapi serius oleh Deddy.<br />

Pengajar politik Universitas Padjadjaran,<br />

Bandung, Muradi, menambahkan, dalam Undang-Undang<br />

Nomor 32 Tahun 2004 tentang<br />

Pemerintahan Daerah disebutkan pejabat pemerintah<br />

dilarang berkegiatan di luar bidangnya.<br />

Deddy seharusnya berfokus pada tugastugas<br />

pemerintahan, meski sebelumnya ia<br />

bergumul di bidang seni dan hiburan.<br />

Muradi menilai, selama dua tahun menjabat<br />

wagub, Deddy hanya melakukan tugas-tugas<br />

yang bersifat seremonial. Wagub, menurut dia,<br />

belum paham betul tentang tata pemerintahan.<br />

Ia juga curiga Aher sengaja memberikan izin<br />

kepada Deddy karena tidak mau popularitasnya<br />

disaingi. “Aher tidak nyaman dan itu kemudian<br />

ada deal di belakang semua ini,” katanya.<br />

●●●<br />

Majalah detik 21 - 27 JULI 2014


ila wagub main sinetron<br />

Pemain sinetron Para Pencari<br />

Tuhan, Akrie dan Udin, sedang<br />

membaca naskah di lokasi<br />

syuting, Bekasi, Jumat (18/7).<br />

Rengga sancaya/detikcom<br />

Bang Jack ingin meninggal dalam kondisi sujud.<br />

Suatu malam, saat salat tahajud di musala,<br />

ia tidak kunjung bangkit dari sujudnya. Warga<br />

RW 01 menduga Bang Jack sudah pergi ke alam<br />

baka.<br />

Liang kubur sudah digali. Namun belum ada<br />

yang berani mengutak-atik tubuh Bang Jack karena<br />

menunggu polisi, yang tidak juga datang,<br />

bahkan sampai siang menjelang.<br />

Itulah adegan pembuka Para Pencari Tuhan<br />

jilid kedelapan episode pertama, yang tayang<br />

awal bulan Ramadan ini. Sinetron religi itu dibumbui<br />

dialog-dialog segar nan kocak. Sinetron<br />

yang tayang saat sahur itu juga memasukkan<br />

isu-isu aktual, tidak terkecuali politik. Maklum,<br />

Ramadan kali ini berbarengan dengan pemilihan<br />

presiden 2014.<br />

Tonton saja ketika Udin (petugas Hansip<br />

RW 01) menelepon polisi agar segera datang<br />

ke musala. Sambil terisak, Udin memberi tahu<br />

polisi yang dipanggilnya dengan sebutan “komandan”<br />

itu bahwa kedatangan aparat sudah<br />

ditunggu-tunggu.<br />

Panggilan telepon tersebut rupanya salah<br />

sambung ke seorang veteran perang yang<br />

sedang sakit keras. Tubuhnya berselimut kertas<br />

koran yang menampilkan headline potensi<br />

kebocoran kekayaan negara Rp 1.000 triliun,<br />

tema kampanye capres Prabowo Subianto.<br />

Veteran itu mengira ditelepon bekas anak<br />

buahnya yang sudah menunggu di alam gaib.<br />

Maka, ia pun berpamitan kepada istrinya ketika<br />

sakaratul maut makin dekat.<br />

Majalah detik 21 - 27 JULI 2014


ila wagub main sinetron<br />

Tidak etis Deddy<br />

masih mencari<br />

pekerjaan<br />

sambilan, sebab<br />

gaji sebagai wagub<br />

sudah jumbo.<br />

Sebaliknya, polisi yang baru tiba di Musala<br />

At-Taufiq langsung tunggang langgang ketika<br />

mendengar Bang Jack bersin. Bang Jack rupanya<br />

masih sehat walafiat. Ia hanya tertidur<br />

ketika bersujud.<br />

Namun pemilihan skenario itulah yang<br />

kemudian menimbulkan masalah bagi Deddy<br />

selama dua pekan ini. Semula rumah produksi<br />

Citra Sinema ingin menghilangkan tokoh Bang<br />

Jack dalam sinetron jilid kedelapan itu. Sebab,<br />

Deddy dikhawatirkan tak bisa mengikuti syuting<br />

karena terlalu sibuk menjadi wagub.<br />

“Saya tadinya mikir (Bang Jack) dibuat meninggal<br />

saja. Bisa dibuat begitu,” ucap Direktur<br />

Utama PT Demi Gisela Citra Sinema, Senandung<br />

Nacita.<br />

Namun Bang Jack kadung menjadi tokoh utama<br />

dalam sinetron yang muncul di layar kaca<br />

sejak 2007 itu. Dan Deddy sepertinya tidak tergantikan<br />

sebagai aktor yang pas memerankan<br />

Bang Jack, mantan jagal kerbau.<br />

Kuatnya karakter Bang Jack diakui juga oleh<br />

SCTV selaku stasiun televisi yang memutar<br />

Para Pencari Tuhan dari jilid pertama sampai kedelapan.<br />

Karena itu, amat rugi kalau Bang Jack<br />

tidak muncul. Namun bagaimana skenarionya,<br />

SCTV tidak ikut campur karena itu merupakan<br />

urusan rumah produksi. “Kami posisinya adalah<br />

pembeli,” ujar Manajer Akuisisi Program SCTV<br />

Banardi Rachmad.<br />

Nacita menambahkan, sinetron tersebut<br />

seharusnya diproduksi selama setahun. Hal itu<br />

pulalah yang membuat Deddy dianggap masih<br />

bisa memerankan Bang Jack secara penuh di<br />

tengah-tengah tugasnya di Bandung. “Bisalah<br />

luangin waktu di hari liburnya, 2-3 jam enggak<br />

masalah,” tutur putri pertama Deddy itu.<br />

Namun rupanya penggarapan naskah untuk<br />

serial bulan Ramadan ini molor. Dampaknya,<br />

proses pengambilan gambar baru bisa dimulai<br />

pada Maret 2014. Kini hampir setiap episodenya<br />

berupa syuting kejar tayang. “Syuting hari<br />

ini untuk (ditayangkan) sahur nanti,” ujar sutradara<br />

Kiki Zakaria.<br />

Imbas lainnya, jadwal syuting Deddy makin<br />

sulit dikompromikan. Kiki mengatakan biasanya,<br />

dalam sekali datang, syuting Deddy diambil<br />

untuk dua hingga tiga episode sekaligus. Karena<br />

syuting Deddy selalu berlangsung malam,<br />

kru memainkan efek cahaya untuk keperluan<br />

Majalah detik 21 - 27 JULI 2014


ila wagub main sinetron<br />

Kiki Zakaria (berkaus putih),<br />

sutradara sinetron Para Pencari<br />

Tuhan.<br />

Rengga sancaya/detikcom<br />

adegan pada siang hari.<br />

Menurut Nacita, pada akhirnya, mau tidakmau<br />

adegan Deddy harus dikurangi. Sebelumnya,<br />

ia juga sudah meminta penulis naskah<br />

Wahyu H.S. untuk menciptakan tokoh atau plot<br />

lain dengan masalah yang bisa berkembang<br />

sendiri tanpa bergantung pada Bang Jack.<br />

Kiki mencontohkan, keponakan Bang Jack,<br />

Domino (Alfie Alfandy), kini lebih banyak diberi<br />

peran menjaga musala. Domino sering disyuting<br />

menggantikan Bang Jack, dari azan sampai<br />

mengajari orang salat.<br />

Menurut Wahyu, Bang Jack memang masih<br />

menjadi tokoh sentral dalam naskahnya. Namun<br />

adegan Bang Jack kini paling tiga halaman<br />

saja. Bahkan di dua episode sudah tidak ada<br />

wajah Deddy. “Paling saya butuh 1 scene dari<br />

Pak Deddy sebagai pemeran, sebagai konklusi<br />

saja,” ujar Wahyu.<br />

Ia membandingkan dengan Para Pencari<br />

Tuhan jilid 1 dan 2. Di situ, adegan Deddy bisa<br />

mencapai 60 persen alias muncul dalam setiap<br />

segmen. Menjelang pencalonan wagub tahun<br />

2013 lalu, Deddy sebetulnya sudah mewantiwanti<br />

kemungkinan sulit bermain sinetron lagi.<br />

"Kalau memasukkan saya sebagai tokoh di<br />

Majalah detik 21 - 27 JULI 2014


ila wagub main sinetron<br />

Ahmad Heryawan (kanan) dan<br />

Deddy Mizwar (kiri) dalam sebuah<br />

acara Ramadan di Bandung,<br />

Kamis (17/7).<br />

Rengga sancaya/detikcom<br />

situ harus lihat-lihat," kata Wahyu menirukan<br />

Deddy.<br />

Sementara itu, Muradi menuturkan sebaiknya<br />

Deddy segera melepas pekerjaan di<br />

sinetron tersebut. Seharusnya ia mencontoh<br />

Dede Yusuf, Wagub Jawa Barat periode<br />

sebelumnya. Begitu dilantik, Dede langsung<br />

mundur dari dunia entertainment. Ia juga<br />

mengakhiri kontrak iklan dengan perusahaan<br />

obat sakit kepala.<br />

Permintaan agar Deddy fokus juga disampaikan<br />

Komisi Pemberantasan Korupsi. Sebab,<br />

secara moral, penyelenggara negara seharusnya<br />

menggunakan waktunya untuk melayani<br />

masyarakat.<br />

Namun Deddy keukeuh ingin tetap main sinetron.<br />

Menurut dia, tidak ada satu aturan pun<br />

yang dia langgar. Kalau ada, pasti dia sudah<br />

ditegur oleh Kementerian Dalam Negeri dan<br />

KPK. “Tanya ke Mendagri, tanya ke KPK, ada<br />

yang saya langgar enggak?” katanya.<br />

Gubernur Aher membela Deddy. Ia menilai<br />

syuting sinetron Deddy tidak perlu dibesar-besarkan.<br />

Ia justru melihat ada politisasi terhadap<br />

pasangannya tersebut. “Sekarang begini, ada<br />

larangan enggak untuk main sinetron? Ada<br />

larangan enggak? Enggak, kan?” tuturnya.<br />

Deddy menduga syuting sinetronnya dipersoalkan<br />

terkait dengan kemenangan pasangan<br />

calon presiden nomor 1, Prabowo Subianto-<br />

Hatta Rajasa, di Jawa Barat. “Yang heboh ya<br />

ini. Karena Jabar menang telak. Saya kan tim<br />

kampanye (capres) nomor 1,” ujarnya. ■<br />

Isfari Hikmat, Monique Shintami, Bahtiar Rifai | Irwan Nugroho<br />

Majalah detik 21 - 27 JULI 2014


BILA WAGUB MAIN SINETRON<br />

BUKAN<br />

BAN SEREP GUBERNUR<br />

ARTIS kerap dimajukan sebagai pasangan<br />

calon kepala daerah dengan harapan<br />

popularitas mereka bisa menggaet banyak<br />

suara pemilih. Maraknya selebritas<br />

menjadi pemimpin provinsi, kabupaten,<br />

dan kota membuat Menteri Dalam Negeri<br />

Gamawan Fauzi mendukung klausul<br />

perlunya pengalaman di bidang pemerintah<br />

buat calon kepala dan wakil kepala<br />

daerah dalam undang-undang tentang<br />

pemerintahan daerah.<br />

Wakil gubernur memang bukan “ban<br />

serep” gubernur, karena tugasnya mencakup<br />

pengawasan kinerja dan anggaran<br />

aparat pemerintah daerah. Berikut ini<br />

hal-hal yang wajib dilakoni wakil gubernur<br />

dan yang tak boleh dilakukan oleh<br />

“orang kedua” di provinsi itu.<br />

TUGAS WAKIL GUBERNUR<br />

Orang<br />

Nomor Dua<br />

• Memberikan laporan monitoring kepada gubernur.<br />

• Menjalankan tugas dari gubernur.<br />

• Menggantikan jika gubernur berhalangan.<br />

• Menggantikan gubernur jika meninggal, berhenti, atau<br />

diberhentikan.<br />

Pengawasan<br />

Daerah<br />

• Menindaklanjuti temuan BPK, BPKP, dan Badan Pengawas<br />

Daerah.<br />

• Memantau kinerja wakil bupati dan wakil wali kota.<br />

• Memantau pemerintahan tingkat kecamatan dan<br />

kelurahan.<br />

Pengawasan<br />

Dinas<br />

• Mengawasi penggunaan APBD oleh dinas.<br />

• Mengkoordinasi kegiatan lintas dinas.<br />

Kesejahteraan<br />

Rakyat dan Sosial<br />

• Mengurusi pemberdayaan perempuan, pemuda, sosialbudaya,<br />

dan lingkungan hidup.<br />

LARANGAN BAGI WAKIL GUBERNUR<br />

• Merangkap jabatan negara lainnya.<br />

• Membuat keputusan yang menguntungkan bagi diri, keluarga, kroni, golongan, atau<br />

kelompok politik.<br />

• Terlibat di perusahaan pemerintah dan swasta.<br />

• Terlibat di yayasan.<br />

• Menjadi advokat atau kuasa hukum dalam suatu perkara.<br />

• Korupsi, kolusi, dan nepotisme.<br />

• Melakukan pekerjaan lain yang memberi keuntungan bagi dirinya, baik langsung maupun<br />

tak langsung, yang berhubungan dengan daerahnya.<br />

ISFARI HIKMAT | INFOGRAFIS: MINDRA PURNOMO<br />

SUMBER: UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH<br />

MAJALAH DETIK 21 - 27 JULI 2014


ila wagub main sinetron<br />

Rezeki Dobel<br />

Bang Jack<br />

Para Pencari Tuhan tergolong<br />

sinetron Ramadan dengan harga<br />

di atas rata-rata. Deddy Mizwar<br />

belum melaporkan pendapatan<br />

dari sinetron ini kepada KPK.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Deddy Mizwar memberikan<br />

keterangan pers setelah<br />

melaporkan kekayaannya<br />

sebagai calon Wakil Gubernur<br />

Jawa Barat ke KPK, 21<br />

November 2012.<br />

Lamhot/detikcom<br />

Senandung Nacita tidak banyak<br />

turut campur dalam urusan perusahaan<br />

orang tuanya, PT Citra Sinema.<br />

Tahu-tahu, ia ditunjuk menjadi direktur<br />

utama. Deddy Mizwar melimpahkan rumah<br />

produksi yang dia bangun sejak 1997 tersebut<br />

kepada anak perempuannya itu.<br />

Nacita adalah anak kedua Deddy. Sebenarnya<br />

ia tidak pernah berurusan dengan bisnis<br />

hiburan. Namun bapaknya tidak punya pilihan.<br />

Kakak Nacita, Zulfikar Rakita Dewa, adalah tentara,<br />

yang tidak boleh berurusan dengan dunia<br />

bisnis.<br />

“Karena anaknya yang satu lagi di Angkatan<br />

Darat, lebih enggak mungkin lagi, kan? Jadi memang<br />

saya yang ngelanjutin usahanya,” tutur<br />

Nacita.<br />

Pelimpahan bisnis itu dilakukan kala Deddy<br />

tinggal selangkah lagi menuju kursi Wakil<br />

Gubernur Jawa Barat. Deddy berpasangan<br />

dengan calon gubernur petahana, Ahmad Heryawan,<br />

memenangi pemilihan Gubernur Jawa<br />

Barat pada 2013. Keduanya unggul atas empat<br />

pasangan calon lainnya dengan 6,5 juta suara.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Senandung Nacita, putri Deddy<br />

Mizwar<br />

Dok. Pribadi<br />

Menjelang<br />

pemilihan<br />

Gubernur Jawa<br />

Barat pada 2013,<br />

kekayaan Deddy<br />

Rp 27,09 miliar.<br />

Empat pasangan lainnya adalah Rieke Diah<br />

Pitaloka-Teten Masduki, Dede Yusuf-Lex Laksamana,<br />

Irianto M.S. Syafiuddin-Tatang Farhanul<br />

Hakim, dan Dikdik Mulyana-Cecep N.S. Toyib.<br />

Konon, pengalihan perusahaan sudah dipersiapkan<br />

jauh hari. Nacita menyebutkan Deddy<br />

dan istrinya, Gisela Wira Negara, berniat meletakkan<br />

jabatan bisnis sejak menjadi pasangan<br />

Aher—sapaan Ahmad Heryawan—pada<br />

November 2012.<br />

“Saya enggak ingat tanggalnya. Kan waktu<br />

dia belum jadi wagub. Waktu masih kampanye,<br />

semua sudah diurus. Jadi semua sudah jadi<br />

tanggung jawab saya,” ujarnya.<br />

Warisan itu bukan barang kecil. PT Citra Sinema<br />

memiliki nama besar dalam dunia hiburan<br />

Indonesia. Puncak keberhasilannya adalah<br />

setelah Deddy menuntaskan film Nagabonar<br />

Jadi 2 pada 2007.<br />

Lelaki kelahiran Jakarta, 5 Maret 1955, ini<br />

punya bekal besar setelah menjadi pemeran<br />

utama film Nagabonar pada 1984. Tak ayal,<br />

ketika rumah produksinya membuat film Nagabonar<br />

Jadi 2, ia benar-benar memaksimalkan<br />

performanya sebagai aktor. Ia bahkan meraih<br />

penghargaan sebagai Best Actor dalam Bali<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Deddy Mizwar tengah berakting<br />

sebagai Bang Jack saat syuting<br />

sinetron Para Pencari Tuhan<br />

musim kedelapan di Bekasi,<br />

Jumat (18/7).<br />

Rengga/detikcom<br />

International Film Festival 2007 dan Pemeran<br />

Utama Pria Terbaik Indonesia Movie Award<br />

2008 melalui film itu.<br />

Namun film ini bukan satu-satunya kreasi<br />

yang menghidupkan PT Citra Sinema. Deddy<br />

menorehkan karya-karyanya sejak perusahaan<br />

ini berdiri pada 1997. Situs resmi PT Citra Sinema<br />

menyebutkan Deddy menjadi produser,<br />

sutradara, sekaligus aktor dalam lima serial<br />

televisi dan tiga film yang diproduksi.<br />

Serial televisi tersebut adalah Mat Angin, Lorong<br />

Waktu, Demi Masa, Kiamat Sudah Dekat,<br />

dan Para Pencari Tuhan. Sedangkan tiga film<br />

yang dia produksi adalah Kiamat Sudah Dekat,<br />

Ketika, dan Nagabonar Jadi 2. Deddy benarbenar<br />

memaksimalkan kemampuan dalam<br />

mengelola rumah produksinya.<br />

Produktivitas ini menggenjot kehidupan rumah<br />

produksi yang kini diwarisi Nacita itu. Tugas Nacita<br />

mengelola warisan bapaknya bisa dibilang<br />

enteng. Ia mengaku, sejak duduk sebagai Direktur<br />

Utama PT Citra Sinema, roda perusahaan sudah<br />

berjalan.<br />

Rumah produksi itu didirikan berdasarkan<br />

idealisme yang sangat kuat. Creative Director<br />

PT Citra Sinema, Wahyu H.S., mengakui ide segar<br />

Deddy sangat dominan dalam membentuk<br />

karya. Tangan dingin Deddy membuat rumah<br />

produksi itu menjadi spesialis sinema religi dan<br />

komedi.<br />

Tak ayal, serial televisi pertama mereka, Mat<br />

Angin, meraih penghargaan 15 nominasi di Festival<br />

Film Indonesia.<br />

“Setelah itu saling kenal visi masing-masing,<br />

kita arahkan PH (rumah produksi) ini menjadi<br />

produsen program-program yang menghibur,<br />

bukan hanya secara industrial, tapi juga baik<br />

secara content,” tuturnya.<br />

Namun peran Deddy tetap tak bisa hapus<br />

dari produksi PT Citra Sinema. Serial religi Para<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Ketika menggarap<br />

Para Pencari<br />

Tuhan antara<br />

musim ketiga dan<br />

keempat, Deddy<br />

Mizwar membeli<br />

dua petak tanah<br />

tidak jauh dari<br />

musala lokasi<br />

syuting.<br />

Pencari Tuhan tetap membutuhkan kehadiran<br />

Deddy. Sampai-sampai, setelah menjabat Wakil<br />

Gubernur Jawa Barat pun, Deddy harus datang<br />

untuk ikut mengambil peran.<br />

Serial ini bercerita tentang kehidupan Bang<br />

Jack (Deddy Mizwar) sebagai penjaga musala<br />

dan tiga murid mantan narapidana, yakni<br />

Chelsea (Melki “Bajaj”), Barong (Aden “Bajaj”),<br />

dan Juki (Isa “Bajaj”). Bang Jack menjadi tokoh<br />

sentral karena semua masalah yang diangkat di<br />

sinetron tersebut diselesaikan oleh pengurus<br />

musala itu.<br />

Wahyu duduk sebagai penulis naskah dalam<br />

penggarapan Para Pencari Tuhan. Ia mengakui<br />

idealisme religi sangat kental dalam sinetron ini.<br />

Gagasan sinetron ini melalui diskusi panjang<br />

dengan akademisi UIN Syarif Hidayatullah, dosen<br />

Universitas Nasional, dan pakar Al Quran.<br />

Deddy sendiri juga tampil dengan ide religinya.<br />

Deddy telah menggarap Para Pencari Tuhan<br />

selama tujuh musim dan sekarang merupakan<br />

musim kedelapan. Selama tujuh musim ia<br />

duduk sebagai produser sekaligus pemeran<br />

utama. Serial ini mengisi pundi-pundi uangnya.<br />

Pemeran Haji Husin dalam sinetron Lorong<br />

Waktu ini memulai musim pertama Para Pencari<br />

Tuhan pada 2007. Lokasi syuting serial<br />

ini di sekitar Musala At-Taufiq, Jatiasih, Bekasi,<br />

Jawa Barat.<br />

Rezeki Deddy mengalir dari produksi sinetron<br />

Para Pencari Tuhan. Bahkan, ketika menggarap<br />

sinetron ini antara musim ketiga dan keempat,<br />

dia membeli dua petak tanah tidak jauh dari<br />

Musala At-Taufiq.<br />

Salah seorang kru film yang tidak mau disebutkan<br />

namanya menuturkan, Deddy membangun<br />

rumah model joglo di sepetak tanah.<br />

Rumah tersebut kosong, hanya dihuni oleh<br />

penjaga. Tanah sepetak lainnya juga dibangun<br />

rumah.<br />

“Begitu juga dengan tanah di depan musala,<br />

yang digunakan untuk setting tempat berjualan<br />

tanaman. Tanah itu dibeli Deddy pada produksi<br />

PPT ketiga, dan kemudian diwakafkan ke musala<br />

pada 2010,” tuturnya.<br />

Jejak kepemilikan tanah itu mungkin tercantum<br />

dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara<br />

Negara di Komisi Pemberantasan<br />

Korupsi saat Deddy melaporkan harta kekayaannya<br />

menjelang pemilihan Gubernur Jawa<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Musala At-Taufiq tempat<br />

syuting sinetron Para<br />

Pencari Tuhan.<br />

Monique cintami/detikcom<br />

Barat pada 2013. Keseluruhan harta Deddy Rp<br />

27,09 miliar.<br />

Deddy memiliki aset tanah dan bangunan<br />

senilai Rp 6,1 miliar. Aset ini tersebar di 15 titik<br />

di DKI Jakarta dan Jawa Barat. Nah, salah satu<br />

pembelian aset dilakukan di Bekasi pada 2010.<br />

Sinetron Para Pencari Tuhan boleh jadi merupakan<br />

andalan Deddy meraup rezeki. Sumber<br />

majalah detik di SCTV, stasiun televisi yang<br />

menayangkan Para Pencari Tuhan, menyebutkan<br />

perjalanan sinetron ini gemilang sejak<br />

tayang di stasiun televisinya.<br />

Deddy awalnya menawarkan sinetron ini ke<br />

RCTI dan Trans 7. Namun kedua stasiun televisi<br />

tersebut menolaknya. Begitu sampai di meja<br />

SCTV, Deddy disambut baik.<br />

“Rating-nya sejak pertama kali muncul cenderung<br />

stabil. Kalaupun terjadi penurunan,<br />

masih dalam kondisi normal,” ujar sumber itu.<br />

Konon, setelah Para Pencari Tuhan tayang<br />

satu musim, pihak RCTI meminta Deddy membuatkan<br />

sinetron serupa. Namun tawaran tersebut<br />

ditolak. Deddy malah memproduksi Para<br />

Pencari Tuhan musim kedua pada 2008 untuk<br />

SCTV dengan harga yang tidak terpaut jauh.<br />

Sayang, sumber tersebut tidak mau mengungkapkan<br />

harga yang dimaksud.<br />

Manajer Akuisisi Program SCTV Banardi<br />

Rachmad menyebutkan Para Pencari Tuhan<br />

tergolong sinetron Ramadan dengan harga di<br />

atas rata-rata. Perusahaannya mengapresiasi<br />

sinetron ini dengan harga tinggi. Bahkan stasiun<br />

televisi ini terus melanjutkan penayangan<br />

hingga musim kedelapan.<br />

“Ini kan secara rating bagus, resume bagus,<br />

dan dapat award dari KPI sampai MUI. Ini sinetron<br />

program Ramadan yang bagus,” katanya<br />

Masalahnya kini, Deddy masih saja terlibat<br />

dalam produksi Para Pencari Tuhan, padahal<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Pasangan calon Gubernur<br />

dan Wakil Gubernur Jawa<br />

Barat, Ahmad Heryawan<br />

dan Deddy Mizwar, saat<br />

kampanye 2013.<br />

Dok. Jabarprov<br />

ia aktif sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat.<br />

Rezekinya pun dobel.<br />

Direktur Gratifikasi KPK Giri Suprapdiono<br />

mengingatkan, kepala daerah yang nyambi<br />

kerja sampingan harus melaporkan pendapatan<br />

kepada KPK. Sebab, lembaganyalah yang<br />

menentukan pendapatan kerja sampingan itu<br />

sebagai gratifikasi atau bukan.<br />

Giri menyatakan sudah menyampaikan surat<br />

edaran kepada seluruh pasangan kepala daerah<br />

perihal pendapatan di luar jabatan ini. Mereka<br />

harus menyampaikannya kepada KPK. Sayang,<br />

Deddy belum juga memberi klarifikasi kepada<br />

Giri.<br />

“Deddy Mizwar belum lapor,” ujar Giri melalui<br />

pesan pendek telepon seluler.<br />

Peringatan Giri bukan tanpa dasar. KPK mengaturnya<br />

dalam surat edaran berjudul “Himbauan<br />

Terkait Gratifikasi”. Surat itu merupakan pelaksanaan<br />

Pasal 12-B Undang-Undang Nomor<br />

20 Tahun 2001 mengenai definisi gratifikasi.<br />

Giri perlu memeriksa ketaatan kode etik atas<br />

kerja sambilan artis kedua yang mendampingi<br />

Gubernur Aher ini. Kalaupun tidak ada honor, kehadiran<br />

Deddy dapat menguntungkan pihak lain,<br />

yakni PT Citra Sinema. KPK hendak memastikan<br />

kerja sambilan itu tidak mengganggu jam kerja,<br />

tak menggunakan fasilitas negara, dan mendapat<br />

izin tertulis dari Gubernur Jawa Barat.<br />

Adapun Deddy mengaku baru mengantongi izin<br />

secara lisan dari Gubernur Aher. Soal laporan ke<br />

KPK, ia menyebutkan selalu melaporkan kekayaannya<br />

tiap tahun. Toh, untuk sinetron kali ini, ia tidak<br />

terlibat sebagai produser, hanya pemeran utama.<br />

“Nanti April tahun depan saya lapor. KPK<br />

pasti akan tahu,” tuturnya. ■ Monique Shintami, Isfari<br />

Hikmat, Bahtiar Rifai | Aryo Bhawono<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Makan Hati<br />

Pejabat Selebriti<br />

“Kecenderungannya, ketika sudah<br />

mendapatkan kekuasaan, politikus<br />

akan mengadali, memanipulasi, dan<br />

menguasai artis-artis itu.”<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Kecenderungannya, ketika<br />

sudah mendapatkan<br />

kekuasaan, politikus akan<br />

mengadali, memanipulasi, dan<br />

menguasai artis-artis itu.<br />

Dalam setiap kesuksesan, selalu ada<br />

harga yang harus dibayar. Demikian<br />

pula yang dialami Dede Yusuf, Rano<br />

Karno, dan Diky Chandra. Ketiga selebriti<br />

ini sukses menapaki karier politik dengan<br />

menjadi pejabat daerah. Tapi, di balik itu, ada<br />

pil pahit yang harus mereka telan.<br />

Sudah bukan rahasia lagi, selebriti diincar<br />

untuk digandeng politikus demi kepentingan<br />

pragmatis, yakni dimanfaatkan popularitasnya.<br />

Dengan popularitas si selebriti, politikus<br />

berharap bisa meraih suara<br />

sebanyak-banyaknya, sehingga<br />

bisa melenggang menjadi<br />

pejabat daerah.<br />

Tidak mengherankan bila<br />

si politikus melakukan beragam<br />

upaya agar selebriti itu<br />

bersedia menjadi pasangannya.<br />

Mereka tidak akan menyerah meskipun<br />

si seleb menolak berkali-kali. Bujuk rayu terus<br />

dilakukan agar si artis bersedia. Hal inilah yang<br />

dialami Diky Chandra saat diajak Aceng Fikri<br />

untuk maju sebagai pasangan calon Bupati dan<br />

Wakil Bupati Garut.<br />

“Pertama saya tolak, kedua kali saya tolak,<br />

ketiga kali saya tolak,” cerita Diky kepada majalah<br />

detik.<br />

Yang keempat kali, Aceng mendatangi<br />

Diky dan tidak mau pulang tanpa mendapat<br />

jawaban. Pemain sinetron itu pun mengajak<br />

Aceng dan timnya makan di sebuah restoran.<br />

Makan-makan selesai, Aceng tidak mau juga<br />

meninggalkan Diky. Singkat kata, Diky akhirnya<br />

bersedia. Namun, dalam perjalanan mereka di<br />

pemerintahan, Diky merasa tidak cocok dengan<br />

Aceng karena banyak mengingkari komitmen<br />

mereka. Diky akhirnya memilih mundur.<br />

Sedangkan Aceng dilengserkan setelah heboh<br />

nikah kilat.<br />

“Ibaratnya perkawinan, pasangan politikus<br />

dan selebriti itu karena kepentingan artis<br />

sebagai vote getter. Mereka tidak memiliki<br />

chemistry,” ujar pengamat politik Universitas<br />

Gadjah Mada, Yogyakarta, Arie Sujito.<br />

Jika pasangan ini terpilih, fase “bulan madu”<br />

akan berlangsung singkat. Fase selanjutnya,<br />

kewenangan para artis, yang biasanya menjadi<br />

nomor dua, dipereteli, dipinggirkan, dan hanya<br />

dianggap sebagai pelengkap untuk menyambut<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Diky Chandra (kanan) memberi<br />

dukungan kepada Deddy<br />

Mizwar dalam Pilgub Jara Barat,<br />

(15/1/2013).<br />

Rachman/detikcom<br />

tamu pada saat acara-acara seremonial. Mereka<br />

hanya akan diberi peran ecek-ecek. “Kecenderungannya,<br />

ketika sudah mendapatkan kekuasaan,<br />

politikus akan mengadali, memanipulasi,<br />

dan menguasai artis-artis itu,” kata Arie.<br />

Soal hanya diberi peran ecek-ecek ini pernah<br />

dikeluhkan Rano Karno dan Dede Yusuf. Orang<br />

dekat Dede menuturkan, hubungan Dede<br />

Yusuf dengan Gubernur Ahmad Heryawan<br />

hanya harmonis pada satu tahun awal masa<br />

pemerintahan. Tahun kedua, masa bulan madu<br />

dengan Aher—sapaan Gubernur Heryawan—<br />

selesai sudah. “Pelan-pelan kewenangannya<br />

dikebiri. Kalaupun ada, ya peran ecek-ecek,”<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Dede Yusuf<br />

Lamhot/detikcom<br />

ujar sumber yang mengenal Dede sejak Dede<br />

kecil itu kepada majalah detik.<br />

Dede harus menelan kekecewaan demi kekecewaan.<br />

Sebagai wakil gubernur, kata sumber<br />

itu, Dede tidak diberi peran dalam penyusunan<br />

rancangan anggaran pendapatan dan belanja<br />

daerah. Usulan Dede memindahkan rumah<br />

dinas wakil gubernur pun dimentahkan.<br />

Bekas aktor yang bersinar dalam film Catatan<br />

si Boy itu meminta rumah dinas wakil gubernur<br />

dipindahkan ke rumah aset Pemerintah<br />

Provinsi Jawa Barat di kawasan Rancabentang.<br />

Dede beralasan rumah dinas di Jalan Juanda,<br />

Dago, kurang representatif untuk mendukung<br />

tugasnya. “Namun Aher khawatir rumah yang<br />

cukup luas itu dipakai Dede untuk berkumpul<br />

menggalang kekuatan,” ujar sumber tersebut.<br />

Terkait kabar tidak sedap ini, Dede menyanggahnya.<br />

Dia mengaku tidak merasa sebagai<br />

“ban serep” Gubernur Aher. “Saya merasa<br />

sebagai ban belakang yang ikut berputar, ikut<br />

kena lubang, becek-becekan untuk mendorong<br />

jalannya pemerintahan,” ujarnya.<br />

Meski membantah anggapan hanya jadi “ban<br />

serep” Gubernur Aher, Dede kemudian memilih<br />

berpisah dengan Aher dalam pemilihan gubernur<br />

2013. Dia akhirnya berpasangan dengan<br />

Sekretaris Daerah Jawa Barat Lex Laksamana<br />

Zainal Lan.<br />

Belajar dari posisinya sebagai orang nomor<br />

dua, Dede ingin jabatan wakil gubernur ke<br />

depan disertai kerangka kerja yang jelas. Saat<br />

itu dia berjanji, jika terpilih, akan memberi<br />

wakilnya peran dengan mengeluarkan peraturan<br />

gubernur tentang kerangka kerja masingmasing.<br />

Peraturan pembagian peran itu, kata<br />

Dede, menghapus kontrak politik yang kerap<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Plt. Gubernur Banten Rano Karno<br />

(tengah) ikut serta dalam pawai<br />

perayaan Peh Cun dan berkeliling<br />

di Kota Tangerang, Banten.<br />

Lucky R./Ant<br />

terjadi. Menurut dia, kontrak politik tidak menjamin<br />

keutuhan hubungan gubernur dengan<br />

wakilnya.<br />

Kisah tidak mengenakkan selebriti yang duduk<br />

di posisi nomor dua juga dirasakan Rano<br />

Karno. Kisah ini diungkap Tubagus Dedi Suwendi<br />

Gumelar pada Juli 2013. Kepada Miing—<br />

sapaan akrab Dedi Suwendi—yang berkunjung<br />

ke kantornya, Rano menumpahkan kekesalan.<br />

Rano mengatakan sempat berniat mundur dari<br />

jabatan Wakil Gubernur Banten. Dia gerah lantaran<br />

tidak dilibatkan dalam berbagai pekerjaan<br />

strategis oleh Gubernur Ratu Atut Chosiyah.<br />

Gubernur Atut membatasi ruang geraknya<br />

sejak resmi dilantik menjadi Wakil Gubernur<br />

Banten pada 11 Januari 2012. Akses Rano ke<br />

media massa juga dibatasi. “Saya tanya, ‘Ji, bagaimana<br />

Banten, kok ente jarang ada beritanya.’<br />

Dia malah cerita seperti itu. La, saya kan mau<br />

ngobrol dan ajak dia kampanye soal Wali Kota<br />

Tangerang,” ujar Miing beberapa waktu lalu.<br />

Saking kesalnya, bintang sinetron Si Doel<br />

Anak Sekolahan itu bahkan sudah membicarakan<br />

niatnya kepada Ketua Umum Partai<br />

Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati<br />

Soekarnoputri. Namun Megawati mencegah<br />

dan memintanya bersabar. Miing menilai tidak<br />

adanya pembagian proporsional antara tugas<br />

gubernur dan wakilnya menyebabkan hubungan<br />

Atut dengan Rano retak.<br />

Pasangan Atut dan Rano bertarung dalam<br />

pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Banten<br />

pada Oktober 2011. Pasangan ini didukung<br />

Partai Golkar dan PDI Perjuangan. Popularitas<br />

Rano sebagai artis membuat pasangan ini<br />

memperoleh kemenangan mutlak, 61 persen.<br />

Popularitas si Doel yang mentereng itu pulalah<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Ratu Atut ditahan KPK.<br />

lamhot aritonang/detikcom<br />

yang membuat Rano pernah<br />

digadang-gadang menjadi<br />

calon wakil bagi Fauzi Bowo<br />

dalam pemilihan Gubernur<br />

DKI Jakarta pada 2007.<br />

Sebelum menjadi Wakil<br />

Gubernur Banten, Rano<br />

menjabat Wakil Bupati Tangerang<br />

selama tiga tahun.<br />

Dia menang dalam pemilihan<br />

kepala daerah bersama<br />

Ismet Iskandar dengan<br />

meraup suara pemilih sebanyak 56,28 persen<br />

pada 2008.<br />

Sementara itu, Atut tak terima disebut hanya<br />

menjadikan Rano sebagai “ban serep”. Salah<br />

satu buktinya adalah menugasi Rano mendampingi<br />

kelompok marching band Gita Surosowan<br />

berlaga dalam World Music Contest 2013<br />

di Kerkrade, Belanda. “Bagaimana kaitannya<br />

dengan pecah kongsi?” kata Atut.<br />

Kini Rano menjadi gubernur setelah Atut<br />

ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi terkait<br />

kasus suap terhadap mantan Ketua Mahkamah<br />

Konstitusi Akil Mochtar.<br />

Apa pun risikonya, rupanya dunia politik<br />

tetap bikin para pesohor terpesona. Selain<br />

Dede, Rano, dan Diky, banyak seleb lainnya<br />

yang mencoba peruntungan dalam pemilihan<br />

kepala daerah. Misalnya Miing, yang mengajukan<br />

diri sebagai pemimpin Kota Tangerang<br />

pada 2013 dengan PDI Perjuangan dan Partai<br />

Amanat Nasional sebagai "kendaraan"-nya.<br />

Berpasangan dengan Suratno Abubakar, Miing<br />

hanya menempati posisi ketiga, di bawah Arief<br />

Wismansyah dan Abdul Syukur.<br />

Nasib yang sama dialami artis sinetron dan<br />

vokalis grup band Stinky, Andre Taulani. Andre<br />

maju sebagai calon Wakil Wali Kota Tangerang<br />

Selatan, mendampingi calon wali kota Arsyid,<br />

yang kini menjabat Sekretaris Badan Pelayanan<br />

Perizinan Terpadu Kabupaten Tangerang, dalam<br />

pemilihan pada 2010. Meski populer, pasangan<br />

ini dikalahkan pasangan Airin Rachmi Diany-<br />

Benyamin Davnie.<br />

Tapi kegagalan tampaknya tidak akan pernah<br />

membuat para seleb kapok. n Isfari Hikmat, Monique<br />

Shintami | Pasti Liberti<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Deddy Mizwar:<br />

Apakah Ada yang<br />

Saya Langgar<br />

"Yang heboh ini karena saya kan<br />

tim kampanye capres nomor satu,<br />

dan menang telak di Jabar, jadi<br />

sedikit ramai."<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Deddy Mizwar (kanan), Rano<br />

Karno (tengah), dan Basuki<br />

Tjahaja Purnama di gedung DPR,<br />

18 Februari 2013.<br />

Rengga/detikcom<br />

Wakil Gubernur Jawa Barat<br />

Deddy Mizwar merasa aneh<br />

saat kegiatannya melakoni<br />

syuting sinetron Para Pencari<br />

Tuhan mendapat sorotan. Ia merasa tidak ada<br />

aturan undang-undang yang dilanggarnya.<br />

“Tanya ke Mendagri, tanya ke KPK, ada yang<br />

saya langgar enggak?” kata Deddy saat ditemui<br />

seusai salat tarawih keliling bersama Muspida<br />

di aula Pengadilan Tinggi Jawa Barat, Jalan Suropati,<br />

Bandung.<br />

Pemeran Bang Jack itu menegaskan syuting<br />

sinetron Para Pencari Tuhan tidak pernah<br />

mengganggu tugasnya sebagai wakil gubernur.<br />

Ia pun menduga ada politisasi terkait posisinya<br />

sebagai juru kampanye Prabowo Subianto-<br />

Hatta Rajasa dalam pemilu presiden 2014.<br />

Bagi Deddy, dengan bermain sinetron, ia justru<br />

banyak memberi manfaat kepada rakyat.<br />

“Masak wakil gubernur ibadah enggak boleh?<br />

Menginspirasi masyarakat, khususnya umat Islam,<br />

itu kan bagus,” ujarnya.<br />

Berikut ini wawancara Isfari Hikmat dari<br />

majalah detik dengan Deddy Mizwar.<br />

KPK meminta Anda melaporkan pendapatan<br />

dari hasil sinetron. Apakah Anda<br />

sudah menerima permintaan KPK?<br />

Enggak, KPK tak minta, coba konfirmasi lagi.<br />

KPK tidak pernah minta. Kalau saya dibutuhkan<br />

untuk klarifikasi, silakan, enggak minta. Kalau<br />

KPK kan pakai surat. Jadi ini sebetulnya tidak<br />

ada apa-apa. Yang heboh ya ini, karena Jawa<br />

Barat menang telak, saya kan tim kampanye ca-<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Tanya ke<br />

Mendagri, tanya<br />

ke KPK, ada yang<br />

saya langgar<br />

enggak?<br />

ari saputra/detikcom<br />

pres nomor satu (Prabowo), jadi sedikit ramai.<br />

Apakah ada teguran dari Mendagri?<br />

Tanya ke Mendagri, tanya ke KPK, ada yang<br />

saya langgar enggak? Kalau saya yang ngomong<br />

kan jadi subyektif, ya. Tanya saja ke KPK, tanya<br />

ke Pak Mendagri, apakah ada yang saya langgar?<br />

Kalau ada yang saya langgar, mungkin Pak<br />

Mendagri akan kontak saya, saya akan diberi<br />

teguran atau arahan. Begitu juga dengan KPK.<br />

Jadi, sampai sekarang, Pak Mendagri biasabiasa<br />

saja, teman-teman di KPK juga santaisantai<br />

saja. Yang heboh kan teman-teman<br />

(wartawan). Tapi enggak apa-apa, biar sedikit<br />

semangat. (Tertawa) daripada lemes di bulan<br />

Ramadan.<br />

Anda biasanya syuting untuk sinetron<br />

Para Pencari Tuhan hari apa?<br />

Tidak tentu. Pada saat kosong, tak ada jadwal.<br />

Makanya, Pak Rudi (Humas Pemprov) tidak<br />

tahu kapan saya syuting, semua rapat, semua<br />

acara, saya jalani. Sama saja seperti pejabat<br />

lain, kalau ada waktu, main golf, kan? Mungkin<br />

seharian. Kalau saya, barangkali, kalau ada waktu<br />

tiga jam saya syuting.<br />

Artinya syutingnya di luar jam kerja sebagai<br />

wagub?<br />

Tidak ada, saya kan tidak ada jam kantor.<br />

Saya kan jam berapa saja kerja. Di sela-sela<br />

yang tidak ada kegiatan. Kapan saja. Misalnya<br />

kalau saya ada tugas ke Jakarta. Habis itu pulang<br />

ke Bandung, tak ada acara lagi kan, pulang<br />

ke Bandung, ya sudah, ada jadwal tidak? Ada<br />

tidak scene saya? Ya sudah mampir dulu, habis<br />

itu pulang ke Bandung. Tidak mengganggu.<br />

Makanya, kalau ingin (tahu), ikuti saja kalau<br />

saya syuting ke tempat syuting.<br />

Hari apa?<br />

Enggak tahu. (Tertawa) itu dia. Enggak tahu,<br />

saya cuma tahu nanti kalau ada hari kosong<br />

jadwalnya kapan nih, oh, saya hari ini jadwal ini,<br />

hari ini ada kosong.<br />

Jadi yang menentukan waktu syuting itu<br />

Anda sendiri?<br />

La, iya dong, mesti ikuti saya. Masak seenaknya?<br />

Saya kan ada jadwal tugas sebagai wakil<br />

gubernur. Jadi, kalau dia mau, silakan ikuti jadwal<br />

saya. Kalau enggak, ya enggak usah.<br />

Berarti kedudukan Anda di atas produser?<br />

Kalau mau kan. Kalau mau pakai saya, kalau<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Jadi, kalau dia<br />

mau, silakan ikuti<br />

jadwal saya. Kalau<br />

tidak, ya tidak<br />

usah.<br />

enggak, ya jangan. Enggak bisa (dipaksa). Sebab,<br />

kan saya ada tugas yang lebih besar, ini<br />

pun tugas besar.<br />

Sekarang, kan aneh nih ya, substansinya<br />

coba tanya seluruh rakyat Indonesia, sinetron<br />

ini bagus atau tidak? Paling bagus di Indonesia,<br />

makanya dapat penghargaan KPI setiap tahun,<br />

MUI setiap tahun.<br />

Masak wakil gubernur ibadah enggak boleh?<br />

Menginspirasi masyarakat, khususnya umat Islam.<br />

Dan juga umat lain jadi bisa belajar tentang<br />

Islam, itu kan bagus.<br />

Jadi ini wakil gubernur yang paling produktif<br />

menurut saya. (Deddy lalu tertawa)<br />

karena bisa menyapa, bukan hanya yang di<br />

Jawa Barat, tapi juga di seluruh Indonesia<br />

dengan tayangan yang menginspirasi dan<br />

khusus di bulan Ramadan. Malah ini lebih<br />

bagus daripada sebuah kunjungan atau acara<br />

yang (sifatnya) protokoler, misalnya meresmikan<br />

gedung. Bagus main sinetron karena<br />

manfaatnya lebih besar.<br />

Kalau ini (acara protokoler) kan bisa diwakili<br />

siapa saja, oleh Sekda bisa diwakili. Kalau Bang<br />

Jack kan enggak bisa diwakili oleh siapa saja.<br />

(Tertawa) tapi manfaatnya, alhamdulillah, bisa<br />

menginspirasi puluhan juta orang.<br />

Apakah Anda tetap syuting karena sudah<br />

ada ikatan kontrak sejak sebelum Anda<br />

jadi wagub?<br />

Makanya tidak sebanyak episode-episode<br />

yang lalu.<br />

Artinya, jumlah scene Anda dikurangi?<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Deddy Mizwar meninggalkan<br />

gedung KPK, Jakarta, setelah<br />

melaporkan hartanya<br />

menjelang pemilihan gubernur<br />

Jawa Barat, November 2012.<br />

Lamhot/detikcom<br />

Ya, enggak bisa lagi dong, (karena) sekarang<br />

ada tugas utama. Ini simpel saja, enggak ada<br />

masalah, KPK tak ada masalah, Mendagri enggak<br />

ada masalah. Kalau melanggar mah sudah<br />

pasti langsung dipanggil.<br />

Yang bermasalah tadi, kenapa di bulan Ramadan<br />

ada pilpres dan kenapa saya menjadi<br />

timses nomor satu itu masalah. (Tertawa) sehingga,<br />

begitu menang, jadi ramai.<br />

Apakah Anda akan melaporkan pendapatan<br />

dari sinetron ke KPK seperti yang<br />

diminta KPK?<br />

Saya kan setiap tahun melaporkan. Baru kemarin<br />

bulan April saya mau melaporkan ke KPK.<br />

Nanti di April tahun depan lapor. Ada pajaknya.<br />

Jadi KPK malah tahu, enggak mungkinlah KPK<br />

enggak tahu. Tanya deh.<br />

Anggota Dewan mendesak agar Anda<br />

lebih berfokus dengan tugas sebagai wakil<br />

gubernur….<br />

Tolong kasih tahu, tidak fokusnya di mana?<br />

Selama ini, apakah tugas Anda tidak<br />

terganggu oleh syuting sinetron?<br />

Kan tadi sudah dijelasin, nanti mengganggu<br />

nih, barangkali kalau tarawih (dianggap) mengganggu<br />

tugas utama saya, wawancara ini akan<br />

mengganggu tugas saya juga. Nanti jadi begitu.<br />

Nanti kalau saya tidur juga mengganggu tugas.<br />

Makanya, kalau ada yang tidak fokus, tolong<br />

beri tahu saya itu di mana.<br />

Jadi, menurut Anda, bermain sinetron<br />

tidak mengganggu tugas sebagai wagub?<br />

Tanya saja protokol. Beliau ini tahu setiap jam<br />

(kegiatan) saya. Setiap hari tahu di mana saya.<br />

Ada kritik kinerja Anda menurun karena<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


ila wagub main sinetron<br />

Kenapa di bulan<br />

Ramadan ada<br />

pilpres dan kenapa<br />

saya menjadi<br />

timses nomor<br />

satu itu masalah.<br />

Sehingga, begitu<br />

menang, jadi<br />

ramai.<br />

bermain sinetron?<br />

Coba kasih tahu menurunnya di mana? Itu<br />

saja, gampang. Sudah… sudah… nanti wawancara<br />

kelamaan dikira kinerja menurun lagi.<br />

Wawancaranya kelamaan.<br />

Untuk main sinetron, Anda sudah mendapat<br />

izin dari Gubernur?<br />

Pak Gubernur ngasih izin, yang ngasih izin<br />

kan Gubernur.<br />

Izin secara lisan atau tertulis?<br />

Lisan, karena tidak ada undang-undang<br />

yang dilanggar. Coba tanya ke Mendagri.<br />

Pak Mendagri yang lebih tahu. Tidak ada<br />

undang-undang yang dilanggar. Pak Dahlan<br />

Iskan coba tanyain dong, kenapa main<br />

sinetron sama main iklan? Coba majalah<br />

detik tanya ke Pak Dahlan, berani enggak?<br />

Syutingnya malah di luar negeri Pak Dahlan<br />

itu. Kacau. ■<br />

ISFARI hikmat, bahtiar riFAI<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

Simpel plus<br />

No Bling-bling<br />

Gaya busana Syahrini yang heboh sempat<br />

menjadi tren untuk berlebaran. Namun kali<br />

ini model simpel dan anggun seperti gaya<br />

Dewi Sandra lebih dilirik.<br />

Elzatta<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

Elzatta<br />

Kaftan dan abaya masih akan<br />

menjadi model busana muslim paling<br />

diminati untuk Lebaran tahun<br />

ini. Tapi kali ini orang-orang lebih<br />

memilih yang minim aksesori maupun blingbling.<br />

Mungkin karena itu gaya hijab Syahrini,<br />

yang dikenal ramai dengan beragam aksesori<br />

serba-mengkilap, kini tak lagi dicari. Orang<br />

mulai melirik hijab-hijab yang simpel<br />

seperti yang dipakai Dewi Sandra.<br />

“Orang sekarang enggak suka<br />

sama hijab Syahrini. Mereka lebih<br />

suka hijab Arzeti atau Dewi Sandra,<br />

yang lebih simpel,” ujar seorang<br />

penjual di Pasar Tanah Abang Blok<br />

A, Jakarta Pusat.<br />

Gaya busana artis kelahiran<br />

Brasil, 3 April 1980, itu memang<br />

terkenal simpel. Namun, meski tak<br />

terlalu banyak layer, model hijab<br />

mantan istri Glenn Fredly itu<br />

tetap terlihat anggun.<br />

Simpel dan ringan sepertinya<br />

bakal menjadi tema Lebaran kali ini. Pengamat<br />

fashion muslim Temi Sumarlin mengatakan<br />

bahan-bahan ringan, seperti satin, silk, dan<br />

sifon, memang bakal menjadi incaran.<br />

“Tahun lalu banyak material kausnya, sedangkan<br />

tahun ini beda. Akan ada banyak modifikasi,<br />

seperti sifon dengan katun,” ujar Temi saat<br />

berbincang dengan majalah detik.<br />

Karena didominasi bahan tersebut, tren busana<br />

muslim kali ini akan lebih banyak dipenuhi<br />

warna pastel yang lembut dan terkesan simpel.<br />

Elzatta, salah satu merek fashion muslimah,<br />

sepakat dengan pendapat Temi. Untuk Lebaran,<br />

orang-orang masih akan memilih bahan<br />

dari sifon atau satin agar terlihat mewah.<br />

Selain bahan-bahan yang sudah umum, seperti<br />

sifon, silk, dan satin, orang-orang diperkirakan<br />

bakal melirik brokat, yang akhir-akhir ini<br />

semakin digemari.<br />

Untuk itu, Elzatta mempersiapkan brokat sebagai<br />

salah satu dari koleksi Lebaran. “Desainnya<br />

akan disusun ber-layer (berlapis) dengan<br />

warna-warna pastel,” ujar Corporate Communication<br />

Elzatta, Ina Binandari.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

zoya.co.id<br />

Selain warna,<br />

motif bunga-bunga<br />

berantai atau motif<br />

abstrak bakal<br />

dicari.<br />

Menurut Ina, banyak<br />

orang memang<br />

mencari warna-warna<br />

lembut. Mereka yang<br />

berani tampil beda<br />

juga masih akan mencari<br />

warna-warna bright.<br />

Selain warna, motif<br />

bunga-bunga berantai atau<br />

motif abstrak bakal dicari. Namun,<br />

diperkirakan, peminatnya memang lebih sedikit<br />

daripada penyuka busana-busana berbahan polos.<br />

Zoya, brand busana muslimah yang lain, menyebut<br />

motif bunga tak akan pernah mati. Mereka<br />

pun menjadikan motif ini sebagai salah satu<br />

alternatif untuk cantik pada Lebaran.<br />

Modelnya masih simpel dengan sedikit detail.<br />

Untuk menambah kesan mewah tapi tidak terkesan<br />

berat, bisa ditambahkan inner atau sedikit hiasan<br />

pada kerudung.<br />

Peminat hijab bermotif juga akan semakin banyak.<br />

Brand hijab Zoya banyak menawarkan hijab<br />

dengan beragam corak dan motif. n Melisa Mailoa | Ken<br />

Yunita<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

Tip Pilih Baju Muslim Sesuai Bentuk Tubuh<br />

Mode busana muslim memang terlihat cantik saat dipakai para model, baik di catwalk<br />

maupun saat difoto. Namun tidak semuanya cocok diaplikasikan pada setiap pembeli.<br />

Temi punya sedikit tip untuk memilih baju muslim yang sesuai dengan bentuk tubuh. Nah,<br />

siap untuk tampil cantik di hari nan fitri tahun ini?<br />

01<br />

Bahan Jersey<br />

Bahan jersey sebaiknya dihindari oleh pemilik<br />

tubuh gempal karena akan membuat lekuk<br />

tubuh semakin nyata. Sebaiknya mereka<br />

memilih material berupa bahan satin atau silk.<br />

03<br />

Padu-Padan<br />

Tren mix and match memang sedang<br />

booming. Namun jangan sampai salah<br />

memilih padu-padan. Bisa-bisa penampilan<br />

Anda terlihat tidak proporsional.<br />

02<br />

Warna Cerah<br />

Warna-warna cerah tak hanya diperuntukkan<br />

bagi mereka yang kurus. Pemilik tubuh<br />

besar juga dapat mengenakan warna-warna<br />

terang dengan kombinasi warna gelap,<br />

seperti cokelat atau hitam.<br />

04<br />

Abaya<br />

Model baju yang satu ini cocok untuk<br />

mereka yang bertubuh mungil. Model baju<br />

abaya bisa membuat si pemakai terlihat<br />

lebih tinggi karena modelnya lurus-panjang<br />

dan sederhana.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

Melongok Megahnya<br />

Bagi orang Jakarta dan sekitarnya, Masjid Kubah Emas di Cinere, Depok,<br />

memang sudah biasa. Namun ternyata masjid ini masih menjadi primadona.<br />

Foto-foto: ari saputra/detikcom<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

Jl. Jakarta-<br />

Bogor<br />

Jl. Raya<br />

Meruyung<br />

Jl. Cinere<br />

Raya<br />

Masjid<br />

Kubah<br />

Emas<br />

Jl. Tol Lingkar<br />

Luar Jakarta<br />

Letaknya tak jauh dari Jakarta Selatan.<br />

Aslinya bernama Masjid Dian<br />

al-Mahri. Namun orang-orang lebih<br />

mengenalnya dengan sebutan Masjid<br />

Kubah Emas. Ya, masjid ini memang punya lima<br />

kubah berlapis emas murni 24 karat bertebal 3<br />

milimeter.<br />

Masjid ini merupakan salah satu dari tujuh<br />

masjid berkubah emas di dunia. Enam sisanya<br />

berada di Palestina, Irak, Singapura, dan Brunei<br />

Darussalam.<br />

UI<br />

Jl.<br />

Margonda<br />

Raya<br />

Jl. Raya<br />

Bogor<br />

Tol TB<br />

Simatupang<br />

Jl. Tol<br />

Jagorawi<br />

Pada akhir pekan, kawasan masjid di Jalan<br />

Raya Maruyung, Cinere, Depok, Jawa Barat, ini<br />

selalu ramai pengunjung. Orang yang datang<br />

berasal dari berbagai penjuru kota, bahkan dari<br />

luar negeri.<br />

Dari Jalan T.B. Simatupang, Jakarta Selatan,<br />

kalau lalu lintas tak macet, masjid ini bisa<br />

dijangkau dalam waktu kurang-lebih 30 menit.<br />

Tapi bisa lebih jika lalu lintas macet.<br />

Paling enak memang menumpang mobil<br />

atau kendaraan pribadi. Anda hanya perlu<br />

membayar tiket parkir yang tak terlalu mahal,<br />

Rp 10 ribu untuk mobil dan Rp 5.000 untuk<br />

sepeda motor.<br />

Namun, jika Anda memilih angkutan umum,<br />

silakan menuju Terminal Lebak Bulus. Dari situ,<br />

Anda bisa menumpang angkutan bernomor<br />

102 menuju pertigaan Parung Bingung.<br />

Dari pertigaan itu, lokasi masjid kubah emas<br />

tak terlalu jauh. Banyak pengunjung memilih<br />

naik angkot, tapi tak sedikit yang berjalan kaki<br />

sekalian berolahraga.<br />

Selain sebagai lokasi wisata religi, kubah<br />

emas menjadi pilihan favorit untuk akad nikah.<br />

Sejumlah pesohor, seperti Olla Ramlan, Andi<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

Soraya, hingga politikus Idrus Marham, memilih<br />

masjid ini untuk mengikat janji suci itu.<br />

Turis luar negeri yang menyambangi masjid<br />

ini kebanyakan dari Malaysia, Brunei Darussalam,<br />

dan Timur Tengah. Jumlah wisatawan<br />

meningkat saat bulan Ramadan.<br />

Terutama pada sore hari menjelang berbuka<br />

puasa, pengunjung masjid yang didirikan pada<br />

31 Desember 2006 ini akan semakin padat.<br />

Jadi, kalau tak ingin bersesak-sesakan, pilihlah<br />

waktu pagi hari.<br />

Jika diperhatikan, bentuk kubah utama di<br />

masjid ini dibuat menyerupai Taj Mahal di India.<br />

Untuk menuju masjid, ada hamparan taman<br />

luas dengan berbagai tanaman dan bunga.<br />

Ada beberapa peraturan yang wajib diikuti<br />

pengunjung yang hendak memasuki kawasan<br />

ini. Salah satunya mengenakan pakaian sopan.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

Khusus perempuan diharuskan berhijab.<br />

Kalau Anda tidak berhijab dan kebetulan<br />

tidak membawa, jangan khawatir. Pengurus<br />

masjid kubah emas menyediakan hijab untuk<br />

dipinjam.<br />

Ada tempat penitipan tas, sepatu, atau sandal<br />

gratis dan aman. Kalau ingin menunaikan<br />

salat di sini, jangan lupa mengambil air wudu<br />

sebelum masuk.<br />

Jangan datang pada hari Kamis. Khusus hari<br />

itu, masjid kubah emas ditutup untuk umum<br />

untuk alasan pemeliharaan. Namun, pada hari<br />

lain, siapa saja boleh berkunjung.<br />

Bangunan masjid berada agak menjorok ke<br />

dalam. Pengunjung harus berjalan kaki agak<br />

jauh untuk mencapai masjid ini. Tak apa-apa,<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

sekalian melihat-lihat taman penuh bunga<br />

nan asri, kan?<br />

Masjid ini berdiri di atas tanah seluas<br />

8.000 meter persegi. Selain kubah, miniare,<br />

dan gapura, masjid ini dilengkapi<br />

dengan dekorasi berelemen geometris<br />

dan obelisk.<br />

Material dari emas ternyata tak hanya<br />

digunakan pada kubahnya, tapi<br />

juga pada mahkota pilar interior, berupa serbuk<br />

emas serta gold plating pada tangga mezanin,<br />

capital, dan lampu gantung.<br />

Sejumlah ornamen kaligrafi di langit-langit<br />

kubah dan ornamen dekoratif di atas mimbar<br />

mihrab juga dihiasi emas. Lampu gantung<br />

seberat 8 ton dari Italia menjadi salah satu<br />

“tontonan” menarik.<br />

Konon, lampu itu serupa dengan lampu di<br />

Masjid Sultan Oman. Di atas lampu indah itu,<br />

langit-langit kubah berganti warna setiap waktu<br />

salat.<br />

Sebelum Anda memutuskan pulang, silakan<br />

mampir ke toko suvenir. Terdapat aneka cendera<br />

mata, seperti cangkir, pin, kaus, mukena, sajadah,<br />

songkok, dompet, jam, dan piring. n<br />

Melisa Mailoa | Ken Yunita<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

Uniknya Pasta<br />

Rasa Indonesia<br />

Grandyos Zafna Manase Mesah<br />

Restoran<br />

ini tergolong<br />

“fresh from the<br />

oven” alias baru<br />

banget. Dibuka 15<br />

Juni lalu. “Masih<br />

soft opening, banyak<br />

promo.”<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

aya menemukan Ellexito<br />

Eatery and Pastry sewaktu<br />

berselancar di Internet. Dari<br />

sejumlah review, tempat<br />

makan di bilangan Kemang,<br />

Jakarta Selatan, ini punya<br />

menu-menu unik.<br />

Dan sore itu saya memutuskan berbuka<br />

puasa di Ellexito. Maksud saya jelas, ingin tahu<br />

menu-menu yang katanya unik-unik dan beda<br />

tadi.<br />

Ellexito tak susah ditemukan. Dari gerai<br />

McDonald’s Kemang, kita tinggal lurus<br />

mengikuti jalan satu arah. Ellexito menempati<br />

ruko berlantai dua, bersebelahan dengan Baby<br />

Bar, tepat di depan Kemang Food Garden.<br />

Dari luar, para tamu bisa melihat open<br />

kitchen Ellexito. Kalau pastry chef-nya sedang<br />

membuat kue, pengunjung bisa melihat lewat<br />

kaca bening yang menjadi “tembok” dapur.<br />

Dekorasi ruang makan di lantai satu<br />

didominasi warna putih. Kesan clean langsung<br />

terasa saat saya memasuki ruangan berbentuk<br />

memanjang itu.<br />

Ada lima meja dengan masing-masing empat<br />

kursi. Semua meja dan kursi berbentuk dan<br />

berwarna seragam. Putih. Sangat menarik.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

Saya sempat ditawari<br />

duduk di lantai dua. Yang ini<br />

ruangan untuk mereka yang<br />

ingin lebih santai ataupun<br />

bekerja dengan laptop. Ada<br />

banyak soket listrik di sini dan<br />

pastinya free Wi-Fi.<br />

Dekorasi ruangan di lantai<br />

dua boleh dibilang berbeda<br />

180 derajat dengan dekorasi di lantai satu. Di<br />

sini suasananya terasa lebih maskulin dengan<br />

dominasi warna hitam dan lampu remangremang.<br />

Hmm, tapi sepertinya saya lebih suka<br />

menikmati makanan dan minuman di lantai<br />

satu. Lebih terang dan cozy. Akhirnya saya<br />

kembali lagi ke lantai satu.<br />

Seorang pelayan langsung menyodori saya<br />

satu buku menu. Tapi saya tak mau mencaricari.<br />

Langsung saja saya bertanya apa makanan<br />

dan minuman yang paling direkomendasikan.<br />

Setelah bertanya ini-itu, akhirnya saya<br />

memesan beberapa menu: Asian Spicy Fried<br />

Calamari (Rp 47 ribu), Salted Egg Spaghetti<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

Gurih bawang putih dan<br />

pedasnya rawit berpadu<br />

nikmat dengan daging<br />

cumi yang empuk.<br />

(Rp 65 ribu), dan Spicy Anchovies Penne (Rp 45<br />

ribu).<br />

Sedangkan untuk menyegarkan tenggorokan,<br />

saya direkomendasikan memesan The Mood<br />

Booster (Rp 28 ribu) dan Ellexito’s Special<br />

Green Tea (Rp 38 ribu).<br />

Karena berpuasa, saya berpesan kepada<br />

si pelayan agar makanan dan minuman<br />

dikeluarkan pada jam buka puasa. Selama<br />

Ramadan, ada takjil gratis, lo.<br />

Tak lama, azan magrib tanda berbuka puasa<br />

pun berkumandang. Dua gelas kecil kacang<br />

hijau tersaji di meja makan. “Ini takjilnya,<br />

ya, Mbak,” ujar seorang pelayan perempuan<br />

ramah.<br />

Dua minuman pesanan saya, The Mood<br />

Booster dan Ellexito’s Special Green Tea,<br />

juga sudah siap. Green tea blended di tempat<br />

ini berbeda, karena ada campuran gerusan<br />

cornflake.<br />

Tak lama, Asian Spicy Fried Calamari siap<br />

disantap. Daging cumi goreng tepung terlihat<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

begitu menggoda. Apalagi ditambah taburan<br />

sambal rawit dan bawang putihnya. Sedap.<br />

Rasa gurih bawang putih dan pedasnya<br />

rawit terasa nikmat dipadu dengan tepung<br />

renyah dan daging cumi yang empuk. Saya<br />

sampai ingin memesan satu porsi lagi saking<br />

enaknya.<br />

Tapi saya telanjur memesan Spicy Anchovies<br />

Penne, yang kini sudah nangkring di meja.<br />

Tampilan penne-nya sebenarnya biasa-biasa<br />

saja.<br />

Yang bikin penasaran, pasta ini memakai<br />

saus balado khas Manado plus ikan teri.<br />

Hmm, kira-kira seperti apa rasanya. Saya tak<br />

sabar mencobanya.<br />

Biasanya balado adalah makanan yang<br />

pedas. Tapi yang ini baladonya tak terlalu<br />

pedas. Orang yang tidak terlalu doyan<br />

makanan “hot” masih bisa menikmatinya.<br />

Penne-nya direbus sempurna, tidak<br />

overcooked atau undercooked. Yang agak<br />

mengecewakan, masakan ini terlalu asin.<br />

Saya menduga bukan dari ikan teri, melainkan<br />

sambal baladonya.<br />

Menu pesanan teman saya, Salted Egg<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


amadan<br />

Spaghetti, juga sudah siap disantap. “Baru<br />

pertama kali makan spageti rasa begini, enak,”<br />

kata teman saya sambil menyuap spageti.<br />

Terang saja beda. Alih-alih menggunakan<br />

lelehan keju mozarela, pasta yang satu ini<br />

malah memakai kuning telur asin matang<br />

untuk sausnya. Dan hasilnya memang enak!<br />

Untuk menutup acara buka puasa sore<br />

itu, saya memesan dua cake untuk dessert:<br />

Unordinary Strawberry Cheese (Rp 42 ribu)<br />

dan De’Caramelo (Rp 40 ribu).<br />

Potongan cake di Ellexito terbilang<br />

tak terlalu besar, tapi Anda akan puas<br />

menyantapnya. Rasa Unordinary Strawberry<br />

Cheese-nya benar-benar nagih.<br />

Paduan sponge, strawberry panna cotta, dan<br />

cheese-nya benar-benar mantap. De’Caramelo<br />

dengan dominasi rasa vanila juga tak kalah<br />

enak. Benar-benar hidangan penutup yang<br />

sempurna! n KEN YUNITA<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Siapa Sebenarnya<br />

Penembak MH-17?<br />

“Ini bukanlah jenis senjata yang bisa<br />

diambil dari garasi dan langsung<br />

ditembakkan begitu saja.”<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Orang-orang meletakkan bunga tanda simpati<br />

kepada korban jatuhnya pesawat MH-17 di depan<br />

kantor Kedutaan Malaysia di Kiev, Ukraina, pekan<br />

lalu.<br />

Valentyn Ogirenko<br />

Nasib sungguh sulit ditebak, seperti<br />

dadu yang dilempar. Empat setengah<br />

bulan lalu, istri Sanjid Singh, yang<br />

bekerja sebagai pramugari maskapai<br />

Malaysia Airlines, berhasil lolos dari maut<br />

pada detik-detik akhir. Pada 7 Maret malam, dia<br />

seharusnya bertugas di atas pesawat Malaysia<br />

Airlines MH-370 yang akan terbang dari Kuala<br />

Lumpur menuju Beijing.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Seluruh Belanda<br />

berduka.<br />

“Tapi dia bertukar posisi<br />

dengan temannya<br />

beberapa menit sebelum<br />

terbang,” kata Jijar<br />

Singh, sang ayah mertua,<br />

Jumat pekan lalu.<br />

Menantu perempuan<br />

Jijar itu berhasil berkelit<br />

dari maut. Setelah<br />

beberapa jam lepas<br />

landas dari Bandara<br />

Internasional Kuala Lumpur, pesawat MH-370<br />

menghilang dari radar. Hingga kini jejaknya<br />

masih misterius.<br />

Sang istri bisa berkelit dari petaka, tapi tidak<br />

sang suami. Seperti istrinya, Sanjid, 41 tahun,<br />

bekerja di atas pesawat Malaysia Airlines. Kepada<br />

ayahnya pekan lalu, Sanjid menuturkan<br />

bahwa dia bertukar tempat dengan pramugara<br />

lain dan akan terbang pulang dari Amsterdam<br />

ke Kuala Lumpur dengan pesawat Malaysia<br />

Airlines MH-17.<br />

“Dia selalu menelepon kami setiap kali akan<br />

pergi bertugas,” kata Jijar. Mendengar anaknya<br />

akan pulang dari Eropa, Jijar dan istrinya telah<br />

menyiapkan menu masakan istimewa. “Ibunya<br />

telah menyiapkan semua makanan favoritnya.”<br />

Hati Jijar dan istrinya berkeping-keping. “Dia<br />

putra kami satu-satunya. Apa yang terjadi... apa<br />

yang terjadi,” Jijar meratap, berurai air mata.<br />

Sanjid tak bisa menikmati menu favorit buatan<br />

ibunya.<br />

●●●<br />

Entah seperti apa perasaan keluarga Burrows<br />

di Brisbane, Australia. Setelah menabung<br />

sekian lama hingga menjelang pensiun, pada<br />

7 Maret lalu pasangan Rod Burrows dan istrinya,<br />

Mary Burrows, berniat berlibur ke Beijing.<br />

Pasangan Burrows dan 237 penumpang serta<br />

awak pesawat Malaysia Airlines MH-370 tak<br />

pernah sampai ke Beijing.<br />

Mereka hilang entah ke mana. “Kami akan selalu<br />

merindukan mereka,” kata Jayden Burrows,<br />

sang anak, didampingi bibinya, Kaylene Mann,<br />

kala itu. Kaylene adalah saudara perempuan<br />

Rod Burrows.<br />

Pekan lalu, Kaylene menerima kabar yang tak<br />

akan pernah dia sangka. Anak tirinya, Maree<br />

Rizk, ternyata merupakan salah satu penum-<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Keluarga salah satu<br />

penumpang dirubung<br />

wartawan di Bandara<br />

Internasional Kuala Lumpur,<br />

Jumat (18/7).<br />

Edgar Su/Reuters<br />

pang pesawat Malaysia Airlines<br />

MH-17. Maree Rizk dan<br />

suami Kaylene, Albert Rizk,<br />

sedang dalam perjalanan pulang<br />

setelah berlibur selama<br />

sebulan di Eropa. Keduanya tewas bersama<br />

296 penumpang dan awak pesawat MH-17.<br />

“Kabar itu membawa semua orang, semua<br />

hal tampak kembali lagi,” kata Greg Burrows,<br />

saudara laki-laki Rod. “Itu semua merobek-robek<br />

isi perut kami kembali.” Greg masih sulit<br />

memahami, bagaimana keluarga mereka bisa<br />

mengalami dua kejadian ganjil, tapi mengerikan<br />

bersama satu maskapai penerbangan.<br />

Maree, menurut sejumlah temannya, orang<br />

yang murah hati. Dia memanfaatkan waktu luangnya<br />

sebagai relawan di klub sepak bola lokal.<br />

“Kalian tak akan pernah mendengar omongan<br />

buruk soal mereka,” kata Phil Lithgow, presiden<br />

klub.<br />

●●●<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Kami memastikan militer<br />

Ukraina tak pernah<br />

menembak target di<br />

langit.”<br />

Pada pukul 12.30 waktu setempat, Kamis,<br />

17 Juli, pesawat Malaysia Airlines MH-17 lepas<br />

landas dari Bandara Internasional Amsterdam<br />

Schiphol. Pesawat yang mengangkut 298 penumpang<br />

beserta awak itu mestinya mendarat<br />

di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada<br />

Jumat pukul 6.10 pagi.<br />

Delapan jam sebelum tiba di Kuala Lumpur,<br />

petugas Malaysia Airlines mendapat kabar dari<br />

petugas menara kontrol lalu lintas penerbangan<br />

Ukraina bahwa mereka<br />

kehilangan kontak dengan<br />

MH-17, sekitar 50 kilometer<br />

sebelum melewati perbatasan<br />

Ukraina dengan Rusia.<br />

Satu jam setelah menerima<br />

kabar itu, Malaysia Airlines<br />

merilis kabar lewat Twitter,<br />

“Malaysia Airlines has lost<br />

contact of MH-17 from Amsterdam.<br />

The last known position was over Ukrainian<br />

airspace. More details to follow.”<br />

Selang setengah jam kemudian, giliran Perdana<br />

Menteri Malaysia Najib Tun Razak yang bercuit,<br />

“I am shocked by reports that an MH plane<br />

crashed. We are launching an immediate investigation.”<br />

Kabar soal jatuhnya pesawat Boeing<br />

777-200ER MH-17 dipastikan oleh pemerintah<br />

Ukraina hanya beberapa menit setelah Perdana<br />

Menteri Najib menulis di Twitter. MH-17 jatuh<br />

tak jauh dari Desa Grabovo di wilayah Donetsk,<br />

Ukraina.<br />

“Seluruh Belanda berduka. Musim panas<br />

yang cantik berakhir dengan cara paling hitam,”<br />

kata Mark Rutte, Perdana Menteri Belanda.<br />

Ada 154 warga Belanda dalam pesawat MH-17.<br />

Sebelum jatuh, tak ada sinyal atau komunikasi<br />

darurat yang dikirim dari kokpit MH-17.<br />

“Kami menduga pesawat ditembak jatuh.<br />

Dan kami memastikan militer Ukraina tak pernah<br />

menembak target di langit,” kata Presiden<br />

Ukraina Petro Poroshenko. Pada saat jatuh,<br />

MH-17 terbang pada ketinggian 33 ribu kaki<br />

atau sekitar 10 ribu meter, 1.000 kaki di atas<br />

batas ketinggian yang diperkenankan otoritas<br />

penerbangan Ukraina.<br />

Rick Francona, analis militer, menduga MH-<br />

17 ditembak jatuh dengan misil sekelas SA-17<br />

Grizzly alias Buk buatan Rusia atau S-300, yang<br />

lebih jauh jangkauannya. Baik militer Ukraina<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

maupun Rusia memiliki misil Buk. Menurut<br />

Francona, pesawat MH-17 tak mungkin ditembak<br />

dengan senjata sekelas roket panggul<br />

karena jangkauan ketinggian roket jenis ini<br />

jauh di bawah 30 ribu kaki. Sedangkan Buk bisa<br />

menembak hingga ketinggian 75 ribu kaki.<br />

Kevin Ryan, pensiunan jenderal militer<br />

Amerika Serikat, ragu jika milisi pro-Rusia<br />

yang menembakkan misil Buk. “Perlu banyak<br />

sekali latihan dan koordinasi untuk menembakkan<br />

Buk hingga mengenai sesuatu.... Ini<br />

bukanlah jenis senjata yang bisa diambil dari<br />

garasi dan langsung ditembakkan begitu<br />

saja,” kata Ryan.<br />

Pemerintah di Kremlin dan Kiev saling tuding,<br />

dan sama-sama menyatakan bukan senjata<br />

mereka yang menjatuhkan pesawat itu. Menurut<br />

Presiden Amerika Serikat Barack Obama,<br />

MH-17 jatuh ditembak misil yang diluncurkan<br />

dari daerah yang dikuasai milisi pro-Rusia.<br />

Kepala Dinas Keamanan Ukraina Valentyn<br />

Nalyvaichenko menyodorkan bukti rekaman<br />

percakapan telepon pemimpin milisi pro-<br />

Rusia. Di rekaman itu, Igor Bezler, salah satu<br />

komandan milisi pro-Rusia, melaporkan soal<br />

tertembaknya pesawat MH-17 kepada Kolonel<br />

Vasily Geranin, perwira intelijen militer Rusia.<br />

“Kami baru saja menembak jatuh pesawat. Dia<br />

jatuh di daerah Yanakievo,” kata Bezler kepada<br />

Kolonel Geranin.<br />

“Sekarang kalian tahu siapa pelaku kejahatan<br />

itu,” Valentyn menyimpulkan.<br />

Igor Bezler juga dikenal dengan nama Igor<br />

Strelkov dan Igor Girkin. Lewat media sosial di<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Serpihan pesawat MH-17<br />

yang jatuh di luar Desa<br />

Grabovo, Donetsk, Ukraina,<br />

pekan lalu.<br />

MaximZmeyev/Reuters<br />

Eropa, Vkontakte (mirip Facebook), ia mengklaim<br />

dirinya bertanggung jawab atas penembakan<br />

sebuah pesawat pada Kamis, 17 Juli, itu.<br />

“Kami baru saja menembak sebuah pesawat<br />

AN-26 di dekat Torez. Pesawat itu jatuh di<br />

sekitar area tambang,” tulis sebuah akun yang<br />

diasosiasikan dengan Igor. “Kami sudah peringatkan<br />

kalian, jangan terbang di udara kami,”<br />

cuit mantan agen Rusia ini.<br />

Namun Aleksandr Borodai, pemimpin milisi<br />

pro-Rusia di Donetsk, memberi bantahan. Mereka,<br />

kata Borodai, tak memiliki kemampuan<br />

menembak MH-17. Dia balik menuding militer<br />

Ukraina sebagai pelakunya.<br />

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-<br />

Bangsa dan Kanselir Jerman Angela Merkel<br />

mendesak supaya dibentuk tim investigasi<br />

internasional independen untuk menyelidiki<br />

jatuhnya MH-17. Jumat lalu, 30 investigator<br />

kecelakaan penerbangan dari Organisasi untuk<br />

Kerja Sama dan Keamanan Eropa (OSCE) sudah<br />

tiba di lokasi jatuhnya MH-17. Apakah penyebab<br />

jatuhnya pesawat Malaysia Airlines dan<br />

siapa sebenarnya “bandit” yang menembakkan<br />

misil bisa terungkap? ■<br />

SAPTO PRADITYO | CNN | malaysIA INSIDER | RIA NOVOSTI | reuters |<br />

guardIAN | the star<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

44 Jam<br />

Menuju<br />

Keajaiban<br />

di Kabul<br />

“Para komandan kami<br />

mengatakan kami tak butuh<br />

Komisi Pemilihan untuk<br />

memperoleh kunci Istana. Kami<br />

bisa merebutnya sendiri.”<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Petugas Komisi<br />

Pemilihan<br />

mempersiapkan<br />

kotak-kotak suara di<br />

Herat, dua bulan lalu.<br />

DailyNewsEgypt<br />

Sehari-hari, Jamil Ahmad menggantungkan<br />

hidupnya pada toko<br />

manisan di wilayah selatan Provinsi<br />

Kandahar, Afganistan—dulu provinsi<br />

ini merupakan basis Taliban. Tokonya dipenuhi<br />

rupa-rupa manisan tradisional<br />

beraneka warna.<br />

Biasanya Ramadan<br />

merupakan saatnya<br />

berpesta, saatnya bagi<br />

orang-orang Afganistan<br />

memborong manisan.<br />

Namun, pada bulan puasa tahun ini, toko<br />

manisan milik Jamil ikut “berpuasa”. “Aku hanya<br />

bisa menjual manisan separuh dari biasanya,”<br />

Jamil mengeluh. Bukan cuma warung manisan<br />

Jamil yang tengah seret penjualannya. Gulam<br />

Sakhi, pemilik toko tekstil di Provinsi Herat,<br />

juga berkeluh kesah tentang hal serupa.<br />

“Pasar benar-benar sepi. Biasanya banyak pelanggan<br />

dari kampung datang berbelanja, tapi<br />

kini tak ada lagi,” kata Ghulam. Dia menggam-<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Kami percaya,<br />

formula winner<br />

takes all tidak cocok<br />

bagi persatuan<br />

nasional.”<br />

barkan perasaannya dengan tiga kata: frustrasi,<br />

marah, dan tanpa daya. Dia merasa frustrasi dan<br />

marah terhadap ketidakpastian politik di Kabul<br />

gara-gara sengkarut hasil pemilihan presiden.<br />

Sudah 13 tahun Presiden Hamid Karzai<br />

berkuasa di Kabul. Dia<br />

tak diperkenankan lagi<br />

turut berlaga dalam<br />

pemilihan Presiden<br />

Afganistan. Pada putaran<br />

pertama pemilihan<br />

Presiden Afganistan<br />

pada April lalu, tak ada<br />

kandidat dari delapan<br />

calon presiden yang<br />

merebut suara lebih<br />

dari 50 persen. Walhasil,<br />

dua peraih suara<br />

terbanyak, yakni Abdullah Abdullah dan Ashraf<br />

Ghani Ahmadzai, harus melanjutkan ke putaran<br />

kedua.<br />

Pada putaran pertama ini, Abdullah meraih<br />

45 persen suara, sementara Ashraf Ghani<br />

meraup 31,5 persen suara. Pemilihan presiden<br />

putaran kedua tuntas pada 14 Juni lalu. Tapi, hanya<br />

beberapa hari setelah pemungutan suara,<br />

tim kampanye Abdullah sudah mengeluhkan<br />

besarnya tingkat kecurangan.<br />

“Proses perhitungan suara harus dihentikan<br />

secepatnya. Jika dilanjutkan, tak ada legitimasinya<br />

lagi,” kata Abdullah pertengahan Juni lalu.<br />

“Hari ini, mulai dari sekarang, kami tak lagi percaya<br />

kepada Komisi Pemilihan.... Apa pun hasil<br />

yang diumumkan, kami tak bisa menerima.”<br />

Menurut penghitungan sementara Komisi<br />

Pemilihan Umum, mantan Menteri Keuangan<br />

Afganistan Ashraf Ghani, yang disokong suku<br />

mayoritas Pashtun, meraup 4,5 juta suara atau<br />

56,4 persen pemilih. Sedangkan Abdullah,<br />

mantan Menteri Luar Negeri, yang berasal dari<br />

suku Tajik, hanya didukung 3,46 juta pemilih<br />

atau 43,6 persen suara.<br />

Namun kubu Abdullah tak sudi mengakui kekalahan<br />

mereka. Mereka meminta Perserikatan<br />

Bangsa-Bangsa turun tangan menginvestigasi<br />

kecurangan pemilihan Presiden Afganistan.<br />

“Ke mana pun kita pergi, semua orang membicarakan<br />

pemilihan presiden. Semua orang<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Menteri Luar Negeri Amerika<br />

Serikat John Kerry dan dua<br />

kandidat presiden, Abdullah<br />

Abdullah serta Ashraf Ghani,<br />

mengangkat tangan setelah<br />

tercapai kesepakatan pada 12<br />

Juli lalu.<br />

Jim Bourg/Reuters<br />

bertanya-tanya, apa yang sebenarnya<br />

terjadi dan apa yang<br />

bakal terjadi,” kata Ahmad<br />

Shah, pemilik gerai telepon<br />

seluler di Kabul. Semua orang risau melihat<br />

masa depan Afganistan.<br />

●●●<br />

Dua pekan lalu adalah saat-saat gawat bagi<br />

Afganistan. Setelah Komisi Pemilihan mengumumkan<br />

hasil penghitungan sementara<br />

pemilihan Presiden Afganistan, Kabul seketika<br />

mendidih.<br />

Kubu Abdullah mengancam akan membentuk<br />

pemerintahan sendiri di wilayah utara,<br />

basis pendukung mereka. Beberapa gubernur,<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


Abdullah pada Selasa pagi, sehari setelah pengumuman<br />

Komisi Pemilihan, yang mendinginkan<br />

kepala-kepala di kubu Abdullah. Presiden<br />

Obama meminta Abdullah mengurungkan<br />

niatnya mendirikan pemerintah tandingan dan<br />

merebut Kabul. Dia juga meminta Abdullah<br />

tetap tenang hingga John Kerry, Menteri Luar<br />

Negeri Amerika, tiba di Kabul.<br />

Melihat situasi di Afganistan semakin gawat,<br />

Kerry, yang tengah melawat ke Beijing, buruburu<br />

terbang ke Kabul. Lewat tengah malam<br />

Kamis dua pekan lalu, pesawat Kerry mendarat<br />

di Bandara Kabul. Tanpa buang waktu, Kerry<br />

berdiskusi dengan James Cunningham, Duta<br />

Besar Amerika di Afganistan, untuk merancang<br />

strategi mendamaikan kubu Abdullah dengan<br />

Ashraf Ghani hingga pukul 3.30 pagi.<br />

Setelah tidur sejenak, pagi itu juga Kerry<br />

melanjutkan diskusi dengan Jan Kubis, Utusan<br />

Khusus PBB untuk Afganistan. Di depan<br />

mata tugas berat menanti, yakni merumuskan<br />

jalan tengah yang bisa diterima kubu Abdullah<br />

maupun Ashraf Ghani. Presiden Hamid Karzai<br />

sudah gagal mempertemukan kedua pihak.<br />

“Tidak ada yang mendeklarasikan diri sebainternasional<br />

Apa yang kita<br />

saksikan hari ini<br />

bukan sekadar<br />

pencapaian diplomasi<br />

kelas tinggi, tapi juga<br />

sebuah keajaiban.”<br />

seperti Atta Muhammad Nur, Gubernur Provinsi<br />

Balkh, menyatakan hanya tunduk kepada<br />

pemerintah Afganistan yang dipimpin Abdullah.<br />

Sejumlah mantan komandan mujahidin juga<br />

siap mengangkat senjata dan menyerbu Istana<br />

Kepresidenan di Kabul. Mereka yakin tentara<br />

Afganistan tak akan menembakkan senapan ke<br />

arah mereka, karena tentara<br />

pemerintah bersimpati kepada<br />

Abdullah.<br />

“Para komandan kami mengatakan<br />

kami tak butuh Komisi<br />

Pemilihan untuk memperoleh<br />

kunci Istana. Kami<br />

bisa merebutnya sendiri,”<br />

kata Fazal Ahmad Manawi,<br />

penasihat Abdullah. “Jika<br />

Abdullah mengatakan ya,<br />

beberapa provinsi, termasuk<br />

Istana, akan jatuh ke tangan kami.” Seandainya<br />

Abdullah mewujudkan niatnya, Afganistan bisa<br />

jadi akan mengikuti jalan Irak.<br />

Adalah telepon dari Gedung Putih, dari Presiden<br />

Amerika Serikat Barack Obama, kepada<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Pendukung kandidat<br />

presiden Abdullah<br />

Abdullah merantai<br />

tangan mereka sebagai<br />

protes atas kecurangan<br />

pemilu dua pekan lalu.<br />

Omar Shobani/Reuters<br />

gai pemenang saat ini,” Kerry memperingatkan<br />

kedua kubu sebelum bertemu empat mata<br />

dengan Abdullah dan Ashraf Ghani. Menurut<br />

seorang diplomat Amerika, ada dua proposal<br />

yang disodorkan Kerry. Pertama, bagaimana<br />

memulihkan kredibilitas hasil pemilihan presiden.<br />

Kedua, bagaimana menyusun pemerintahan<br />

bersama di antara dua kubu.<br />

Setelah lewat pembicaraan maraton di dua<br />

ruang terpisah, muncul titik terang. Baik Abdullah<br />

maupun Ashraf Ghani sepakat perlu dilakukan<br />

audit menyeluruh terhadap hasil pemilihan<br />

presiden. Soal bagaimana teknis audit, menurut<br />

sang diplomat, akan dipercayakan kepada ahliahli<br />

dari PBB.<br />

Seorang sumber Reuters di Kabul mengatakan<br />

Ashraf bersedia menerima audit karena dia yakin<br />

tetap memenangi pemilihan. Bagi Abdullah,<br />

audit itu merupakan jalan paling aman untuk<br />

“menyelamatkan muka”. Dia bersedia mengakui<br />

kekalahan sepanjang angka dari Komisi<br />

Pemilihan benar-benar bersih dari kecurangan.<br />

Tuntas satu persoalan, masalah kedua<br />

relatif lebih gampang diselesaikan. Setelah<br />

berbuka puasa di dua tempat terpisah pada<br />

Sabtu petang, 12 Juli lalu, Abdullah dan Ashraf<br />

Ghani akhirnya bertemu untuk pertama kali<br />

sejak berseteru. Keduanya sepakat menerima<br />

proposal Kerry. Mereka berjabat tangan, saling<br />

menempelkan pipi dan berpelukan. “Kami percaya,<br />

formula winner takes all tidak cocok bagi<br />

persatuan nasional,” kata Ashraf Ghani.<br />

Menurut Fazal Ahmad Manawi, siapa pun<br />

pemenangnya, dia akan menjadi Presiden<br />

Afganistan, sementara sang runner-up bakal<br />

menjadi kepala eksekutif atau Perdana Menteri<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Petugas pemilihan<br />

mengangkut kotak suara di<br />

Kandahar beberapa pekan<br />

lalu.<br />

VEOOZ<br />

Afganistan. Untuk mengakomodasi perubahan<br />

struktur pemerintahan, undang-undang Afganistan<br />

bakal diamendemen.<br />

Masa-masa berbahaya bagi Afganistan<br />

untuk sementara berlalu. Diplomasi 44 jam<br />

Kerry di Kabul sukses besar. “Setiap saat<br />

dibutuhkan, Anda ada, dan memberikan keajaiban.<br />

Apa yang kita saksikan hari ini bukan<br />

sekadar pencapaian diplomasi kelas tinggi,<br />

tapi juga sebuah keajaiban,” Jan Kubis memuji<br />

Kerry dan timnya.<br />

Kesepakatan sudah dicapai, tapi masalah pemilihan<br />

Presiden Afganistan belum sepenuhnya<br />

kelar. Proses audit hasil pemilihan bakal<br />

menjadi penentu. Afganistan masih berada di<br />

tepi jurang. “Jika kami masih tetap menemukan<br />

kecurangan, kami tak akan menerima hasilnya,”<br />

kata Muhammad Khan, Wakil Presiden<br />

Pertama Abdullah. ■ SAPTO PRADITYO | reuters | nytiMES |<br />

Washington Post | cnn | guardian<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Hanya<br />

“Hamas telah memutuskan<br />

melanjutkan pertempuran,<br />

dan mereka akan membayar<br />

atas keputusannya.”<br />

Jam<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Netream Netzleam<br />

memeluk jenazah<br />

anaknya yang menjadi<br />

korban kebrutalan<br />

serangan udara pesawat<br />

Israel di Kota Rafah, Jalur<br />

Gaza, pekan lalu.<br />

Finbarr O’reilly/Reuters<br />

Begitu sulitnya memperoleh ketenangan<br />

di wilayah yang setengah<br />

dijajah seperti Gaza. Setelah berharihari<br />

sulit tidur nyenyak, pada Selasa<br />

pagi pekan lalu, Abdullah Sawafri, 62 tahun,<br />

akhirnya bisa duduk tenang di depan toko miliknya<br />

di Kota Gaza, sambil membaca Al-Quran<br />

dengan kaca pembesar.<br />

Pagi itu, pemerintah Israel mengumumkan<br />

akan menghentikan serangannya atas Gaza<br />

untuk sementara. “Tak ada serangan udara Israel<br />

sejak pukul sembilan tadi,” kata Sawafri.<br />

“Makanya aku merasa optimistis. Pagi ini memang<br />

belum ada pelanggan datang, tapi aku<br />

yakin bakal ada yang segera menelepon untuk<br />

memintaku memperbaiki jendela.”<br />

Da’a Musleh, 25 tahun, sudah delapan hari<br />

tak keluar rumah. Bersama bayi dan keluarganya,<br />

mereka berjejal berlindung di apartemen<br />

sempit ketika Gaza dibombardir Israel. Tala, putrinya,<br />

baru berumur 20 bulan. Dia lahir hanya<br />

beberapa hari sebelum serangan Israel ke Gaza<br />

pada 2012.<br />

“Dulu, suara dentuman bom selalu membuat<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Aku ingin<br />

perdamaian....<br />

Aku lelah<br />

dengan perang.”<br />

dia menangis. Tapi sekarang, jika mendengar<br />

suara bom, dia akan lari kepadaku,” kata Da’a.<br />

Jeda serangan Israel selama beberapa jam dia<br />

manfaatkan untuk mengajak anaknya keluar<br />

dari rumah, mengunjungi toko roti milik keluarga<br />

di Jalan Nasser. “Ini pertama kalinya<br />

kami keluar dari rumah selama<br />

delapan hari terakhir. Tala menangis<br />

terus sepanjang hari, ingin ke luar<br />

rumah.”<br />

Tapi ketenangan yang dinikmati<br />

Sawafri dan Da’a cepat sekali pergi.<br />

Langit di depan Sawafri kembali menyala,<br />

dan suara roket mendesis dari<br />

arah Gaza ke wilayah Israel. Hanya<br />

enam jam setelah mengumumkan<br />

penghentian serangan, Perdana<br />

Menteri Benjamin Netanyahu kembali<br />

memerintahkan pesawat-pesawat tempur<br />

menghujani Gaza dengan misil, sebagai balasan<br />

atas tembakan roket itu.<br />

“Aku ingin perdamaian.... Aku lelah dengan<br />

perang. Aku berharap tak akan menyaksikan<br />

roket ditembakkan dari Gaza maupun menuju<br />

ke Gaza. Kami hanya ingin hidup. Yang kami<br />

butuhkan hanyalah perdamaian supaya kami<br />

bisa hidup normal seperti orang lain,” kata<br />

Sawafri. Perdamaian seperti yang diimpikan<br />

Sawafri sepertinya masih jauh terwujud.<br />

l l l<br />

Dua tahun lalu, Mesir menjadi penengah<br />

gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Kala<br />

itu, Presiden Mesir Muhammad Mursi sukses<br />

mengakhiri baku serang antara Israel dan<br />

Hamas. Kini, penguasa Mesir kembali menjadi<br />

penengah. “Aku tak melihat ada pihak lain yang<br />

bisa memegang peran itu,” kata Nabil al-Arabi,<br />

Sekretaris Jenderal Liga Arab.<br />

Pada Senin malam pekan lalu, Mesir menyodorkan<br />

proposal gencatan senjata ke Tel<br />

Aviv dan Hamas. Gencatan senjata tanpa<br />

syarat akan berlaku mulai Selasa pukul 09.00<br />

pagi selama 48 jam. Selama gencatan senjata,<br />

delegasi Israel, pemerintah Palestina, dan Hamas<br />

akan berunding di Kairo, Mesir. Lalu lintas<br />

barang maupun manusia di perbatasan Gaza<br />

akan dibuka setelah situasi keamanan stabil.<br />

Penguasa di Tel Aviv memutuskan menerima<br />

proposal dari Mesir. Mereka juga telah me-<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Protes menentang<br />

serangan Israel terhadap<br />

Gaza di Kota Malaga,<br />

Spanyol, pekan lalu.<br />

on Nazca/Reuters<br />

ngirim delegasi ke Kairo, dipimpin oleh Yoram<br />

Cohen, Kepala Shin Bet, Dinas Keamanan Dalam<br />

Negeri Israel. Presiden Palestina Mahmud<br />

Abbas bersama juru runding, Saeb Erakat, pun<br />

telah terbang ke Kairo.<br />

“Kesuksesan inisiatif Mesir merupakan keharusan<br />

bagi kita semua. Jika situasi memburuk,<br />

akan jadi bencana untuk semua pihak,” kata<br />

Erakat. Namun Hamas menolak proposal Kairo.<br />

“Proposal ini tak bisa diterima,” kata Sami Abu<br />

Zuhri, juru bicara Hamas. Mereka, kata Zuhri,<br />

juga belum menerima proposal resmi dari perwakilan<br />

pemerintah Mesir.<br />

Osama Hamdan, tokoh senior Hamas, menilai<br />

proposal Mesir sebagai “dagelan”. Mereka merasa<br />

disepelekan Kairo. “Kami tak menerima kertas<br />

proposal dari Mesir... artinya, inisiatif itu ditujukan<br />

kepada media, bukan inisiatif politik,” kata Hamdan.<br />

“Apa yang mereka lakukan hanyalah untuk<br />

memojokkan Palestina dan membantu Israel.”<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Kami dan<br />

rakyat<br />

Palestina<br />

tidak takut.”<br />

Hanya beberapa jam setelah Israel menghentikan<br />

serangan, roket-roket yang ditembakkan<br />

milisi Hamas dari Gaza kembali berhamburan<br />

ke arah wilayah Israel dan membunuh seorang<br />

warganya. Kontan pesawat-pesawat Israel<br />

membalas. Korban kembali berguguran.<br />

Hingga Jumat lalu, 251 warga<br />

Gaza, sebagian besar warga sipil,<br />

tewas akibat serangan Israel.<br />

“Hamas telah memutuskan melanjutkan<br />

pertempuran, dan mereka<br />

akan membayar atas keputusannya,”<br />

kata Perdana Menteri Netanyahu.<br />

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat<br />

John Kerry juga mengecam sikap Hamas.<br />

“Aku tak bisa mengecam lebih<br />

keras lagi ulah Hamas.”<br />

Wajar jika Hamas sulit percaya<br />

kepada sang mediator, Mesir. Dua tahun lalu,<br />

penguasa di Kairo, Presiden Mursi, punya<br />

hubungan akrab dengan tokoh-tokoh Hamas.<br />

Menteri Pertahanan Jenderal Abdul Fattah<br />

al-Sisi, kini Presiden Mesir, menggusur Mursi<br />

dari kursinya, bahkan mengirimnya ke penjara.<br />

Jenderal Al-Sisi juga memberikan cap kurang<br />

sedap kepada Hamas: organisasi teroris.<br />

Bagi Hamas, menurut Khaled Meshaal, pemimpin<br />

politik Hamas, pembukaan perbatasan<br />

Gaza tak memadai sebagai “hadiah” atas gencatan<br />

senjata. Hamas menghendaki pembukaan<br />

blokade Gaza sepenuhnya. Hamas juga<br />

menuntut Israel menghentikan serangan udara<br />

terhadap Gaza, membebaskan semua tahanan<br />

Palestina yang ditangkap Israel setelah tiga<br />

pemuda Israel hilang diculik.<br />

Menurut dokumen yang diperoleh Ma’ariv,<br />

Hamas juga menyerahkan sejumlah syarat lain<br />

kepada tim penengah. Syarat itu antara lain<br />

pelebaran zona menangkap ikan hingga 10<br />

kilometer dari pantai, pembukaan perbatasan<br />

Rafah, dan melarang Israel campur tangan<br />

dalam politik internal Palestina maupun proses<br />

rekonsiliasi politik di negeri itu. “Itulah permintaan<br />

kami. Kami tak akan menerima kesepakatan<br />

yang hanya akan memperpanjang penderitaan<br />

rakyat Palestina,” kata Meshaal.<br />

Setelah jeda baku tembak selama lima jam<br />

atas permintaan PBB untuk memberi kesempatan<br />

bantuan kemanusiaan ke Gaza, perundingan<br />

gencatan senjata yang disponsori Mesir tak<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


internasional<br />

Misil yang ditembakkan<br />

mesin-mesin tempur<br />

Israel menghantam<br />

wilayah Jalur Gaza,<br />

Palestina, Kamis malam<br />

pekan lalu.<br />

Amir Cohen/Reuters<br />

terselamatkan. Sameh Shoukry, Menteri Luar<br />

Negeri Mesir, menyalahkan sikap keras kepala<br />

Hamas atas kegagalan perundingan gencatan<br />

senjata. “Jika Hamas menerima proposal Mesir,<br />

paling tidak mereka telah menyelamatkan nyawa<br />

puluhan rakyat Palestina,” kata Shoukry.<br />

Ribuan prajurit Israel dan pasukan cadangan<br />

disokong tembakan meriam, kapal-kapal perang<br />

dan “burung-burung besi” mulai menebar<br />

maut di Gaza, Kamis malam pekan lalu. Langit<br />

Gaza terang-benderang oleh kilatan misil yang<br />

menghantam target-target sipil di Gaza.<br />

Menurut Peter Lerner, juru bicara militer Israel,<br />

target operasi militer besar-besaran itu<br />

adalah memberangus Hamas beserta infrastruktur<br />

dan peralatan yang mereka pakai untuk<br />

menyerang Israel. “Kami dan rakyat Palestina<br />

tidak takut. Kami peringatkan Netanyahu,<br />

bakal ada konsekuensi mengerikan dari tindakan<br />

bodohnya,” kata Sami Abu Zuhri. n<br />

SAPTO pradITYO | CNN | GuardIAN | reuters | me MONITOR | jerusalem<br />

POST<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


interview<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


interview<br />

R“Konflik Palestina dan Israel bukan karena agama. Di Israel pun ada<br />

yang beragama Islam dan Kristen.”<br />

atusan orang tewas dan ribuan lainnya terluka<br />

setelah militer Israel membombardir Kota<br />

Gaza, Palestina. Serangan udara yang disebut<br />

tindakan balas dendam itu segera menuai kecaman<br />

masyarakat internasional. Namun Israel<br />

bergeming dan menolak melakukan gencatan<br />

senjata.<br />

Pemerintah Palestina pun terus meminta<br />

negara-negara di dunia menekan Israel duduk<br />

ke meja perundingan. “Indonesia hingga saat<br />

ini merupakan negara yang teguh dan konsisten<br />

mendukung perjuangan Palestina,” kata<br />

Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz<br />

Mehdawi saat ditemui majalah detik, 14 Juli<br />

lalu. Diplomasi serta bantuan makanan dan<br />

obat-obatan, ia melanjutkan, lebih dibutuhkan<br />

Palestina saat ini ketimbang bantuan milisi<br />

atau kekuatan militer lainnya.<br />

Tapi apa sebetulnya arti strategis Gaza bagi<br />

Palestina? Benarkah konflik yang terjadi di sana<br />

juga dilatari masalah agama? Berikut ini petikan<br />

penjelasan master di bidang ilmu kimia dari<br />

Pakistan yang hampir delapan tahun bertugas<br />

di Indonesia ini.<br />

Bagaimana situasi dan kondisi Gaza terakhir?<br />

Seperti yang Anda ketahui, Israel terus menyerang<br />

warga Palestina di Gaza secara brutal.<br />

Mereka terus menggempur meskipun itu<br />

permukiman warga sipil. Kami mencatat, tidak<br />

kurang dari 168 orang meninggal. Mereka termasuk<br />

perempuan dan anak-anak. Sementara<br />

itu, lebih dari 1.000 orang terluka dan 500<br />

orang lebih kehilangan tempat tinggal karena<br />

rumah mereka hancur oleh bom Israel.<br />

Kondisi itu pun kemungkinan besar akan<br />

terus memburuk?<br />

Iya. Hingga saat ini Israel memang belum<br />

melakukan serangan darat seperti yang diisukan<br />

sebelumnya. Karena itu, untuk menghindari<br />

kemungkinan terburuk terjadi, kami<br />

bergerak cepat. Pemerintah Palestina dibantu<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


interview<br />

Video<br />

negara-negara sahabat dari Arab secara resmi<br />

mengajukan permohonan kepada Perserikatan<br />

Bangsa-Bangsa untuk melindungi rakyat kami.<br />

Dan hal yang harus segera diupayakan untuk<br />

dilakukan adalah gencatan senjata.<br />

Israel menyebut aksi mereka sebagai balasan<br />

atas provokasi kelompok-kelompok<br />

di Palestina. Apa sejatinya pemicu konflik<br />

kali ini?<br />

Ha-ha-ha… kita jangan melihat hanya sepotong-sepotong<br />

dalam persoalan konflik Palestina-Israel.<br />

Kita harus melihat secara menyeluruh<br />

dengan pendekatan sejarah, sehingga<br />

kita akan tahu mengapa perlawanan rakyat<br />

Palestina itu muncul. Israel adalah pihak yang<br />

tidak pernah menepati janji. Mereka juga tidak<br />

mengindahkan aturan atau hukum internasional.<br />

Palestina saat ini sedang dalam kondisi<br />

terjajah oleh Israel. Artinya, pemerintah Israel<br />

dengan semena-mena melakukan apa pun<br />

terhadap rakyat dan wilayah Palestina. Mereka<br />

dengan seenaknya membangun permukiman<br />

bagi orang Israel di wilayah Palestina. Mereka<br />

juga secara sepihak menerapkan aturan-aturan<br />

yang dibuatnya bagi orang Palestina. Akibatnya,<br />

hak-hak orang Palestina terampas dan<br />

terabaikan. Jadi apakah salah jika kemudian<br />

mereka melawan?<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


interview<br />

Bukankah dulu PBB menawarkan solusi<br />

dua negara di wilayah Palestina….<br />

Itulah persoalannya. Solusi yang diupayakan<br />

PBB, termasuk oleh Amerika Serikat, itu tidak<br />

berarti apa-apa, diabaikan, sehingga menemui<br />

kegagalan. Israel memang tidak mematuhi semua<br />

perjanjian. Mereka sebisa mungkin dengan<br />

segala cara mencari alasan agar bisa lepas<br />

dari semua perjanjian yang dibuat.<br />

Israel, misalnya, terus membangun permukiman<br />

penduduk di wilayah Palestina. Itu<br />

bertujuan untuk terus menggerogoti wilayah<br />

Palestina hingga pada akhirnya mereka menguasai<br />

Palestina.<br />

Israel adalah pihak yang tidak pernah<br />

menepati janji dan tidak mengindahkan<br />

hukum internasional.<br />

Jadi upaya-upaya perundingan selalu<br />

tertutup?<br />

Bukan tertutup, tetapi akan menemui kesulitan.<br />

Israel yang selalu ingkar dan tidak menepati<br />

perjanjian menjadi alasan kegagalan dari<br />

proses negosiasi damai. Bagaimana kami bisa<br />

mengajak berunding, sementara pihak Israel<br />

selalu tidak mematuhi kesepakatan yang ada.<br />

Itulah letak persoalannya.<br />

Rengga Sancaya/detikFOTO<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


interview<br />

Sebagian warga Manhattan, New<br />

York, berunjuk rasa menentang<br />

aksi militer Israel ke Gaza,<br />

Palestina, 9 Juli lalu.<br />

REUTERS/Darren Ornitz<br />

Israel sendiri selalu berdalih melakukan<br />

serangan sebagai tindakan balasan, ya?<br />

Memang, Israel selalu mengklaim seperti<br />

itu. Artinya, karena Palestina menyerang lebih<br />

dulu, khususnya Hamas. Organisasi perlawanan<br />

rakyat Hamas selalu digunakan sebagai dalih<br />

oleh Israel untuk membenarkan serangan<br />

militer mereka. Padahal, dalam kenyataannya,<br />

Hamas adalah organisasi politik, sehingga tidaklah<br />

masuk akal jika mereka melakukan pengeboman<br />

Gaza untuk memusnahkan Hamas.<br />

Memang, Hamas memiliki anggota militan,<br />

tetapi bila dibanding dengan kekuatan militer<br />

Israel, tentu sangat kalah telak.<br />

Maksud istilah tidak masuk akal?<br />

Ya, karena tidak keseimbangan itu. Hamas<br />

tidak memiliki kekuatan tempur, sementara<br />

kekuatan militer Israel merupakan yang terbesar<br />

keempat di dunia. Mengapa harus digempur<br />

dengan kekuatan militer penuh, sehingga<br />

membawa korban masyarakat yang tidak bersalah?<br />

Bahkan secara keseluruhan pemerintah<br />

dan negara Palestina tidak memiliki militer.<br />

Tidak ada angkatan udara, laut, dan darat. Negara<br />

kami hanya memiliki polisi sebagai aparat<br />

penegak hukum.<br />

Apa arti penting Gaza bagi Palestina?<br />

Panjang kota ini hanya 10 kilometer dengan<br />

luas sekitar 35 kilometer. Itu tak lebih dari<br />

Jalan Jenderal Sudirman di Jakarta. Tetapi kota<br />

ini merupakan kota yang padat, dengan penduduk<br />

sekitar 400 ribu jiwa. Kota ini menjadi<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


interview<br />

Hamas tak punya kekuatan tempur, sementara<br />

kekuatan militer Israel terbesar keempat<br />

di dunia.<br />

Grandyos Zafna/detikFOTO<br />

amat penting bagi kami karena, pada September<br />

1993, pemimpin-pemimpin Palestina, yakni<br />

Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), menandatangani<br />

Perjanjian Oslo (Oslo Accords)<br />

dengan pemimpin Israel. Perjanjian itulah yang<br />

kemudian menghasilkan pemerintah Palestina.<br />

Jadi kota ini amat bersejarah, sehingga sangat<br />

penting bagi kami.<br />

Sampai saat ini, dari mana saja bantuan<br />

yang telah diberikan kepada Palestina?<br />

Banyak sekali bantuan yang diberikan kepada<br />

kami, termasuk dari Indonesia. Kami sangat<br />

berharap kepada dunia internasional menekan<br />

Israel agar menghentikan serangan brutal<br />

terhadap rakyat Palestina di Gaza. Israel juga<br />

harus dipaksa mematuhi hukum-hukum internasional.<br />

Lebih dari itu, gencatan senjata dan<br />

perundingan damai harus segera dilakukan.<br />

Bagaimana dengan sikap dan bantuan<br />

negara-negara Arab?<br />

Oh, pasti sangat besar. Negara-negara Arab<br />

dengan sangat murah hati telah banyak memberikan<br />

bantuan kepada kami, baik berupa makanan,<br />

obat-obatan, dan bantuan medis maupun<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


interview<br />

bantuan kemanusiaan lainnya. Bahkan beberapa<br />

negara, seperti Suriah, Libanon, dan Yordania,<br />

telah menampung pengungsi dari Palestina.<br />

Mereka melakukannya dengan senang hati.<br />

Tapi mereka tak seperti dulu yang ikut<br />

berperang membela Palestina?<br />

Tidak seperti itu. Seperti yang saya katakan<br />

tadi, negara-negara Arab telah banyak membantu<br />

kami, baik berupa makanan maupun bantuan<br />

medis dan finansial. Mereka juga bersuara keras<br />

di forum internasional. Tetapi, karena di dalam<br />

negeri mereka saat ini juga menghadapi masalah<br />

serius, kondisi mereka belum stabil. Anda<br />

tahu bagaimana kondisi di Suriah, Libanon, dan<br />

Mesir yang ada saat ini? Mereka juga tidak bisa<br />

ikut campur dalam urusan kami. Tetapi kami sangat<br />

memakluminya.<br />

Indonesia bagi kami bukan sekadar sahabat,<br />

tetapi telah menjadi saudara.<br />

REUTERS/Mohammed Salem<br />

Seberapa substansial faktor agama dalam<br />

konflik Palestina-Israel?<br />

Anggapan seperti itu sama sekali tidak benar.<br />

Perlu diketahui, rakyat Palestina memiliki<br />

keberagaman. Mereka memang dari ras Arab,<br />

tetapi dari sisi keyakinan mereka menganut<br />

agama Islam dan Kristen. Mereka tersebar di<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


interview<br />

Lembaga Kemanusiaan Global<br />

Aksi Cepat Tanggap (ACT)<br />

melakukan acara pelepasan<br />

Tim Symphaty Of Solidarity<br />

(SOS) Palestina di Masjid<br />

Istiqlal, Jakarta Pusat , Jumat<br />

(11/7). Keempat relawan SOS<br />

akan masuk ke Gaza dengan<br />

membawa bantuan pangan,<br />

peralatan medis, obat-obatan,<br />

dan lainnya.<br />

Pradita Utama/ANTARA FOTO<br />

Gaza, Yerusalem, Tepi Barat, dan kota lainnya.<br />

Bahkan tidak kurang dari 2 juta warga negara<br />

Israel itu keturunan Arab. Mereka juga beragama<br />

Islam dan Kristen. Sebab, sebelum 1948,<br />

wilayah yang saat ini diklaim sebagai negara<br />

Palestina itu adalah wilayah Palestina.<br />

Khusus untuk Indonesia, apa yang bisa<br />

dilakukan untuk membantu Palestina?<br />

Indonesia selama ini telah menjadi negara<br />

yang dengan teguh membela Palestina di<br />

kancah internasional. Bantuan berupa penggalangan<br />

dukungan dan diplomasi di forum<br />

internasional terus dilakukan Indonesia. Negara<br />

ini juga memiliki pengaruh yang besar<br />

di internasional, terutama di Organisasi Konferensi<br />

Islam, di regional, dan internasional<br />

lainnya. Indonesia juga menggalang kekuatan<br />

penyeimbang dunia saat terjadi polarisasi<br />

kekuatan dunia dengan menggalang kekuatan<br />

di Asia-Afrika. Indonesia membentuk kekuatan<br />

Nonblok dari negara-negara Asia dan Afrika.<br />

Dan kekuatan tersebut cukup diperhitungkan<br />

dalam diplomasi internasional. Karena itu, kami<br />

berharap dukungan Indonesia kepada Palestina<br />

juga terus mengalir.<br />

Apakah Palestina membutuhkan bantuan<br />

militer?<br />

Saya kira bantuan militer saat ini belum perlu.<br />

Makanan, obat-obatan, ekonomi dan bantuan<br />

kemanusiaan lainnya lebih dibutuhkan.<br />

Saya kira pendekatan militer tidak akan menyelesaikan<br />

konflik ini. Bantuan lainnya adalah<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


interview<br />

Wakil Menteri Luar Negeri Dino<br />

Patti Djalal (tengah) didampingi<br />

istri menerima ucapan selamat<br />

dari Duta Besar Palestina untuk<br />

Indonesia Fariz Mehdawi seusai<br />

acara pelantikan di Istana<br />

Negara, Jakarta, Senin (14/7).<br />

ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf<br />

bantuan secara politik di forum internasional<br />

untuk mendesak Israel berunding.<br />

Indonesia baru menggelar pemilihan<br />

presiden. Apa harapan Anda terhadap<br />

pemimpin dan pemerintah yang baru?<br />

Ya, yang pertama kali ingin saya sampaikan<br />

adalah rasa kekaguman dan penghormatan<br />

yang besar kami kepada seluruh masyarakat<br />

dan pemerintah Indonesia. Sebab, bangsa ini<br />

telah berhasil menyelenggarakan pemilihan<br />

umum anggota parlemen dan presiden tanpa<br />

gejolak apa pun.<br />

Pemilihan umum di Indonesia digelar dengan<br />

lancar, aman, dan melibatkan seluruh masyarakat.<br />

Padahal masyarakat Indonesia jumlahnya<br />

sangat banyak, dan berdiam di ribuan pulau.<br />

Mereka memiliki aliran politik yang berbeda.<br />

Tetapi, dengan kesadaran dan kedewasaan<br />

berpolitik, Indonesia mampu menggelar hajatan<br />

pemilihan umum.<br />

Anda punya preferensi siapa yang bakal<br />

memimpin pemerintah baru nanti?<br />

Siapa pun yang akan memimpin pemerintah,<br />

kami sangat berharap Indonesia terus<br />

mendukung perjuangan rakyat Palestina<br />

secara konsisten dan teguh. Sebab, sejak<br />

presiden pertama hingga presiden yang sekarang,<br />

Indonesia sangat teguh mendukung<br />

dan membantu rakyat Palestina. Indonesia<br />

bagi kami bukan sekadar sahabat, tetapi<br />

telah menjadi saudara. ■ ARIF arianto<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


interview<br />

Rengga Sancaya/detikFOTO<br />

BIODATA<br />

Nama: Fariz Mehdawi<br />

Istri: Sabah Marouf<br />

Anak: Rashad dan Murad<br />

Pendidikan:<br />

• Irbid Secondary School, 1970<br />

• Universitas UAB, Beirut, Libanon<br />

• Jurusan Kimia, Universitas Sind,<br />

Hyderabad, Pakistan, 1979<br />

• Magister Bidang Kimia, Universitas<br />

Hyderabad, Pakistan, 1982<br />

Karier:<br />

• Duta Besar Palestina untuk<br />

Republik Tanzania<br />

• Duta Besar Palestina untuk<br />

Republik Seychelles<br />

• Duta Besar Palestina untuk<br />

Republik Mauritius<br />

• Koordinator hubungan bilateral<br />

dan kerja sama Palestina-Singapura,<br />

2006<br />

• Duta Besar Palestina untuk<br />

Republik Indonesia, 2006 hingga<br />

sekarang<br />

• Pendiri Dewan Bisnis Palestina-<br />

Indonesia, 2014<br />

• Dosen mata kuliah tentang Timur<br />

Tengah di 10 Universitas dan Lembaga<br />

Riset di Indonesia, termasuk<br />

korps diplomatik<br />

Karya:<br />

• Aktif menulis artikel dan penelitian<br />

dalam bahasa Arab maupun<br />

Inggris, yang diterbitkan di beberapa<br />

media di Indonesia<br />

Tap/klik untuk berkomentar<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


sport<br />

Mimpi Cina<br />

Juara Dunia<br />

“Kami merupakan bagian dari mimpi Xi Jinping.”<br />

xinhua<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


sport<br />

Ketua Mao pasti<br />

sangat senang jika<br />

bisa menyaksikan<br />

kompleks<br />

Evergrande.<br />

Ada satu lelucon soal sepak bola di<br />

Tiongkok. Suatu hari, Buddha berkata<br />

kepada sekelompok orang bahwa<br />

Dia hanya akan mengabulkan satu<br />

permintaan mereka. Seseorang berkata, “Apakah<br />

Buddha bisa menurunkan harga properti<br />

di Tiongkok sehingga semua orang mampu<br />

membelinya?”<br />

Melihat Sang Buddha terdiam sejenak, salah<br />

satu orang kembali bertanya, “Apakah Buddha<br />

bisa membuat tim nasional Tiongkok lolos ke<br />

Piala Dunia?” Setelah menghela napas panjang,<br />

Sang Buddha berkata, “Lebih baik kita bicara<br />

soal harga properti saja.”<br />

Walaupun punya 1,4 miliar penduduk, menjadi<br />

negara ketiga setelah Amerika Serikat dan<br />

Rusia yang berhasil mendaratkan wahana di<br />

bulan, pernah menjuarai Olimpiade dan punya<br />

ekonomi terbesar kedua di dunia, prestasi Tiongkok<br />

di lapangan sepak bola, mengutip iklan<br />

salah satu merek mobil, nyaris tak terdengar.<br />

Di daftar peringkat Federasi Sepak Bola Internasional<br />

(FIFA) per Juni 2014, Tiongkok berada<br />

di urutan ke-103, persis di bawah Equatorial<br />

Guinea dan Moldova, dan beberapa tingkat di<br />

bawah Palestina dan Botswana. Hanya sekali<br />

tim nasional Tiongkok lolos ke Piala Dunia, yakni<br />

pada Piala Dunia 2002. Itu pun tak berhasil<br />

mencetak satu gol pun dan langsung pulang<br />

setelah babak pertama.<br />

Pada Olimpiade 2008 di Beijing, tim bola sepak<br />

Tiongkok disingkirkan Belgia 2-0. Dengan<br />

nada sarkastis, salah seorang penyiar stasiun<br />

televisi CCTV berkomentar, “Tim Tiongkok<br />

memutuskan untuk kalah lebih awal supaya tak<br />

mengganggu selera penonton Olimpiade.”<br />

Entah apa yang salah dengan sepak bola di<br />

Negeri Panda. Selera rakyat Tiongkok terhadap<br />

olahraga paling populer sejagat itu juga terus<br />

merosot. Tiongkok pernah memiliki 4.000 sekolah<br />

sepak bola, namun kini jumlahnya tinggal<br />

20 sekolah di seluruh Tiongkok.<br />

Padahal, dua bapak Tiongkok, Mao Zedong<br />

dan Deng Xiaoping, penggemar fanatik sepak<br />

bola. Pada 1952, setelah menyaksikan tim muda<br />

Tiongkok ditekuk tim muda Yugoslavia, Ketua<br />

Mao berkata, “Kami kalah hari ini dan mungkin<br />

juga untuk 12 tahun mendatang. Tapi, pada<br />

tahun ke-13, kami akan menang.” Sesumbar<br />

Ketua Mao tak pernah kesampaian.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


sport<br />

nydaily<br />

●●●<br />

Dari kejauhan, kompleks Sekolah Sepak Bola<br />

Evergrande di Qingyuan, sekitar 75 kilometer<br />

dari Guangzhou, Provinsi Guangdong, sama<br />

sekali tak mirip kompleks olahraga. “Sekilas<br />

sekolah kami mirip Hogwarts.... Bangunan utamanya<br />

tampak serupa dengan menara Harry<br />

Potter,” kata Zhang Linyan, 12 tahun, murid<br />

Evergrande dari Sichuan.<br />

Inilah produk mimpi besar Tiongkok. Total<br />

luas kompleks Evergrande sekitar 121 hektare.<br />

Evergrande memiliki 50 lapangan sepak bola<br />

dan berencana menambah 30 lapangan lagi.<br />

Evergrande juga memiliki sekolah, kolam<br />

renang kelas Olimpiade, enam kantin, pusat<br />

belanja, dan bioskop sendiri.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


sport<br />

Aku ingin merebut<br />

kejayaan untuk<br />

tanah airku, juga<br />

untuk orang-orang<br />

Uighur.<br />

Ratusan pelatih dan ribuan muridnya tinggal<br />

di asrama dalam kompleks. “Ketua Mao pasti<br />

sangat senang jika bisa menyaksikan kompleks<br />

Evergrande,” kata Chen Wudi, penggemar sepak<br />

bola dari Provinsi Hubei. Cucu Wudi, Chen<br />

Mengze, menjadi murid Evergrande.<br />

Sekolah yang didanai oleh Xu Jiayin,<br />

konglomerat properti dan salah satu<br />

orang paling tajir di Tiongkok, itu<br />

memiliki 2.300 murid. Akademi sepak<br />

bola milik FC Barcelona, La Masia,<br />

maupun milik Real Madrid, La Fabrica,<br />

pun tak sebesar Evergrande. Tak<br />

mengherankan jika Liu Jangnan, Kepala<br />

Sekolah Evergrande, berani memproklamasikan<br />

diri, “Kami nomor satu di dunia.”<br />

“Kami merupakan bagian dari mimpi Xi Jinping,”<br />

Deng Sheng, salah satu pelatih di Evergrande,<br />

setengah bercanda. Beberapa waktu<br />

lalu, Xi Jinping, Presiden Tiongkok, menyampaikan<br />

tiga mimpinya: tim nasional lolos ke Piala<br />

Dunia, menjadi tuan rumah Piala Dunia, dan<br />

menjadi juara dunia.<br />

Dengan kucuran duit 115 juta pound sterling<br />

atau Rp 2,3 triliun dari Mister Xu, target<br />

Evergrande tentu bukan sekadar melahirkan<br />

jagoan-jagoan tarkam, tarung kampung. Xu<br />

Jiayin dan pengelola Evergrande tak malu-malu<br />

memamerkan cita-cita mereka. Pengelola Evergrande<br />

sengaja memajang replika Piala Dunia<br />

setinggi 5 meter di pintu masuk sekolah.<br />

“Itulah mimpi kami. Itulah tujuan yang kami<br />

kejar,” kata Fernando Sanchez Cipitria, Direktur<br />

Teknik Evergrande. Fernando pernah bermain<br />

di La Liga dan mewakili tim Matador Spanyol.<br />

Ada puluhan pelatih dari Spanyol juga beberapa<br />

negara lain di Evergrande.<br />

Demi mengejar gelar juara dunia, Evergrande<br />

tak mungkin hanya mengandalkan pelatih-pelatih<br />

lokal minim pengalaman. Mereka harus mencangkok<br />

teknik yang telah terbukti menghasilkan<br />

gelar juara dunia: Spanyol dan Argentina. Semua<br />

pelatih di Evergrande sudah lolos sertifikasi dari<br />

Real Madrid.<br />

Menurut Fernando, pelatih-pelatih sepak<br />

bola di daratan Cina harus merombak metode<br />

pelatihannya. “Saat kami datang, pelatih-pelatih<br />

Tiongkok mengajar anak-anak itu dengan<br />

cara militer,” kata Fernando. Gaya berlatih<br />

ala militer itu mungkin berhasil untuk bidang<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


sport<br />

xinhua<br />

olahraga lain, tapi tidak untuk permainan tim<br />

seperti sepak bola. “Berlatih sepak bola itu harus<br />

menyenangkan. Sepak bola memang satu<br />

olahraga, tapi cara belajarnya harus dengan<br />

penuh kegembiraan.”<br />

Sekarang, bibit-bibit muda yang disemai<br />

Evergrande mungkin belum tampak hasilnya.<br />

Tapi Shen Xianzhang yakin Evergrande bakal<br />

menyuntikkan darah segar bagi kompetisi<br />

sepak bola Tiongkok beberapa tahun lagi.<br />

Bukan tak mungkin mimpi Xi Jinping jadi kenyataan.<br />

“Aku ingin merebut kejayaan untuk tanah airku,<br />

juga untuk orang-orang Uighur,” kata Kaisar<br />

“Little Messi” Turun, 12 tahun. Bocah keturunan<br />

Uighur itu datang dari tempat yang jauh, yakni<br />

Provinsi Xinjiang di bagian barat Cina. ■<br />

SAPTO pradiTYO | bbC | FT | CNC | peOPLE’S daiLY | CHina.ORG<br />

Majalah detik 21 21 - - 27 27 juli juli 2014


kelam batu bara<br />

Batu Bara<br />

Tak Lagi<br />

Membara<br />

Tata Power melepas dan<br />

mengurangi kepemilikan<br />

tambang batu bara di<br />

Indonesia. Karena India<br />

membatasi impor batu<br />

bara?<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kelam batu bara<br />

Amit Dave /REUTERS<br />

PEMBANGKIT listrik di Mundra,<br />

Negara Bagian Gujarat, India, ukurannya<br />

sangat spektakuler. Kapasitasnya<br />

mencapai 4.000 megawatt. Sebagai<br />

perbandingan, pembangkit di Indramayu,<br />

yang berkapasitas 990 megawatt dan baru<br />

diresmikan, sudah termasuk besar di Indonesia.<br />

Dengan kapasitas sebanyak itu, pembangkit<br />

di Mundra tidak hanya memasok listrik untuk<br />

wilayah Gujarat, tapi juga empat negara bagian<br />

lain.<br />

Untuk menghidupkan listrik di banyak wilayah<br />

itu, pemilik pembangkit, Tata Power, mengimpor<br />

batu bara dari Indonesia. Tata Power<br />

memiliki tambang batu bara di Indonesia untuk<br />

menjamin pembangkit raksasanya tidak kehabisan<br />

bahan bakar.<br />

Tapi, secara bertahap, kepemilikan Arutmin<br />

dilepas dan dua pekan lalu kepemilikan KPC<br />

dikurangi 5 persen menjadi tinggal 25 persen.<br />

Tata berusaha meyakinkan bahwa pasokan<br />

bahan bakar aman karena masih memiliki sisa<br />

saham KPC itu. “Pasokan batu bara tetap berjalan<br />

sesuai dengan perjanjian yang ada selama<br />

ini,” ujar Managing Director Tata Power, Anil<br />

Sardana, saat melaporkan transaksi ke Bursa<br />

Saham Bombai.<br />

Penjualan itu sebesar US$ 250 juta (Rp 2,9<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kelam batu bara<br />

Pasokan batu<br />

bara tetap<br />

berjalan<br />

sesuai dengan<br />

perjanjian yang<br />

ada selama ini<br />

triliun), dan disebut untuk menutup utang. Tapi,<br />

tidak bisa dimungkiri, saat Tata melepas dan<br />

Anil Sardana<br />

mengurangi kepemilikan tambang di Indonesia,<br />

pemerintah India sedang mengajukan RAPBN<br />

ke parlemen, yang bakal memukul impor batu<br />

bara dari Indonesia. Dalam RAPBN itu, bea<br />

masuk batu bara naik dari 2 persen menjadi 2,5<br />

persen, dan pajak energi bersih naik dua kali<br />

lipat menjadi 100 rupee per ton.<br />

Harga batu bara impor menjadi mahal dan,<br />

menurut harian lokal Business Standard, akan<br />

mengubah strategi para pemilik pembangkit<br />

listrik. Mereka mungkin akan seperti Tata,<br />

yang melepas atau mengurangi kepemilikan<br />

tambang di luar negeri. Di luar Tata, perusahaan<br />

lain, seperti Adani dan GVK, juga memiliki<br />

tambang batu bara di luar negeri, yakni<br />

di Australia.<br />

Bagi Indonesia, kebijakan India ini datang<br />

pada saat yang “salah” karena industri batu<br />

bara sedang lesu. Dari harga di atas US$ 127<br />

per ton pada 2011, sekarang harganya tinggal<br />

di level US$ 70-an per ton. Kebijakan baru<br />

India ini akan sangat berpengaruh pada Indonesia,<br />

apalagi sekarang harga yang rendah<br />

sudah membuat perusahaan tambang batu<br />

bara Indonesia—terutama yang kecil—menjadi<br />

terengah-engah.<br />

Meski begitu, pemerintah Indonesia tetap<br />

optimistis kebijakan baru India itu tidak akan<br />

berakibat terlalu buruk. R. Sukhyar, Direktur<br />

Jenderal Mineral dan Batu Bara, malah mem-<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kelam batu bara<br />

Eric Ireng/Ant<br />

perkirakan India bakal kesulitan sendiri karena<br />

batu bara di dalam negeri mereka bakal naik<br />

harganya.<br />

Menurut Sukhyar, India membutuhkan sekitar<br />

170 juta ton batu bara pada tahun ini untuk<br />

konsumsi industri, seperti pabrik baja dan pembangkit<br />

listrik. Pengaruhnya tidak akan banyak.<br />

“Apa pun juga, mereka tetap butuh batu bara<br />

dari Indonesia,’’ ujarnya.<br />

Itu sebabnya, produksi Indonesia sampai<br />

saat ini masih berjalan sesuai target pemerintah.<br />

Pemerintah menargetkan memproduksi<br />

400 juta ton batu bara, atau turun tipis 5<br />

persen dari realisasi 2013 sebesar 421 juta<br />

ton. Dari jumlah itu, sebagian besar dikirim ke<br />

Tiongkok, India, Korea Selatan, dan sejumlah<br />

negara lain. Hanya 24 persen yang digunakan<br />

di dalam negeri.<br />

Asosiasi Pengusaha Batu Bara Indonesia<br />

juga optimistis peraturan di India tak akan<br />

mempengaruhi Indonesia. Ketua Asosiasi, Bob<br />

Kamandanu, mengatakan India membutuhkan<br />

batu bara dari Indonesia karena kandungan<br />

abu masih berada dalam batas normal, yaitu<br />

maksimal 5 persen. Sedangkan batu bara asal<br />

India justru mengandung abu jauh di atas batas<br />

maksimal, yaitu 30-40 persen. “India mau tidak<br />

mau akan impor untuk kebutuhan power plant,”<br />

kata Bob.<br />

Harga batu bara saat ini lesu karena permin-<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kelam batu bara<br />

Yusuf Ahmad / Reuters<br />

taan Tiongkok—negara dengan konsumsi batu<br />

bara terbesar—melemah sejak dua tahun silam.<br />

Tiongkok adalah importir batu bara terbesar<br />

Indonesia, yakni rata-rata 150 juta ton per tahun.<br />

India berada di posisi kedua dengan angka<br />

sekitar 100 juta ton.<br />

Melemahnya permintaan pasar akibat pasokan<br />

yang berlebihan. Bob memaparkan total pasokan<br />

batu bara dari seluruh dunia mencapai 1.274 juta<br />

ton sampai 2020. Sedangkan permintaannya hanya<br />

1.061 juta ton. “Jadi harga anjlok karena pasokan<br />

terus berlebih,” ucapnya.<br />

Berlebihnya pasokan ini karena semua perusahaan<br />

tambang batu bara lokal Tiongkok<br />

didukung oleh negaranya. “Mereka punya bujet<br />

yang dapat menyokong perusahaan tambang<br />

batu bara mereka. Jadi, jika harga turun, mereka<br />

mendapat insentif berupa pengurangan pajak<br />

dan fasilitas lain,” katanya.<br />

Begitu juga dengan Australia. Ia menerangkan,<br />

sewaktu harga naik, Australia membangun pelabuhan<br />

baru. Semua perusahaan tambang harus<br />

membayar biaya pelabuhan baru ini walau tidak<br />

memakainya. Karena itu, mereka terus berproduksi.<br />

“Maka banjirlah pasar,” ucapnya. ■<br />

HANS HENRICUS B.S. aron | budi alimuddin<br />

Majalah detik 21 21 - - 27 27 juli 2014


kelam batu bara<br />

Istirahat<br />

Menambang<br />

jadi Pilihan<br />

Anjloknya harga batu bara membuat para<br />

penambang kecil kepayahan. Ini terutama<br />

tambang yang memulai bisnis saat harga sedang<br />

bagus-bagusnya.<br />

foto: Getty Images<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kelam batu bara<br />

Getty Images<br />

JABATAN Bob Kamandanu<br />

memang cukup mentereng di<br />

industri tambang batu bara Indonesia.<br />

Ia memimpin Asosiasi<br />

Pengusaha Batu Bara Indonesia.<br />

Lazimnya, pemimpin asosiasi industri itu dipimpin<br />

oleh orang yang bisnisnya sedang berkibar.<br />

Tapi Bob sedikit berbeda.<br />

Ia memimpin perusahaan tambang batu bara<br />

PT Delma Mining Corporation, yang memegang<br />

kontrak karya di la han 20 ribu hektare dengan<br />

deposit 4 miliar ton di kawasan Bulungan, Kalimantan<br />

Timur. Tapi bisnis ini sekarang sedang<br />

lesu. Ia memilih menganggurkan tambangnya<br />

sekarang.<br />

Untuk menambang batu bara di wilayahnya,<br />

ia mengeluarkan US$ 19 per ton. Sekarang harga<br />

harga batu bara anjlok, bahkan pernah ditawar<br />

importir India hanya US$ 16 per ton. Jadi Bob<br />

memilih beristirahat dulu. “Jadi saya menunggu<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kelam batu bara<br />

sampai harga naik saja.” ucapnya.<br />

Bagi perusahaan tambang batu bara kecil,<br />

anjloknya harga memang mencemaskan. Pada<br />

2011, saat tambang batu bara sedang berjaya,<br />

harganya sempat di atas US$ 120 per ton.<br />

Sekarang, harga acuan sekitar US$ 70 per ton.<br />

Harga acuan ini untuk kualitas bagus dengan<br />

energi tinggi. Tapi, untuk yang rendah kalori,<br />

Perusahaan kecil yang<br />

muncul saat harga sedang<br />

sangat tinggi pada 2010-2011<br />

pasti akan kerepotan dengan<br />

situasi saat ini.<br />

harga acuannya bisa cuma US$ 18 per ton.<br />

Padahal perusahaan yang dipimpin Bob ini<br />

sebenarnya cukup besar, dalam arti memegang<br />

kontrak karya. Untuk penambang kecil, yang<br />

hanya memegang izin usaha pertambangan,<br />

nasibnya lebih buruk lagi.<br />

Penambang besar itu diuntungkan karena<br />

biaya produksi bisa lebih rendah. “Penambang<br />

dengan modal besar bisa membeli peralatan<br />

pertambangan dalam jumlah besar dan diskon<br />

yang lumayan, begitu juga dengan pembelian<br />

bahan bakarnya, mendapat diskon yang besar,”<br />

kata Bob. Diskon membeli 100 truk dengan hanya<br />

5 truk tentu saja berbeda.<br />

Faktor lain yang mempengaruhi kemampuan<br />

bisnis adalah awal memulai bisnis. Direktur<br />

Pembinaan Pengusahaan Batu Bara pada Direktorat<br />

Jenderal Mineral dan Batu Bara, Edi<br />

Prasodjo, mengatakan perusahaan kecil yang<br />

muncul saat harga sedang sangat tinggi pada<br />

2010-2011 pasti akan kerepotan dengan situasi<br />

saat ini. Namun bagi perusahaan besar pemegang<br />

kontrak karya masih besar bertahan. “Jadi<br />

tak terlalu terempas kuat,” ucapnya.<br />

Penyebabnya, perusahaan tambang itu<br />

mungkin membuat “setting” biaya per ton<br />

sampai US$ 60 karena harga jualnya pada 2010<br />

di atas US$ 80 per ton. Jika sekarang harganya<br />

hanya US$ 50, perusahaan itu tidak akan bertahan.<br />

Setting biaya ini tidak bisa serta-merta<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kelam batu bara<br />

Kawasan tambang batu bara<br />

di Site Bantuas, Kalimantan<br />

Timur.<br />

Muhammad Adimaja/Antara<br />

diturunkan karena, misalnya, telanjur membeli<br />

100 truk.<br />

Sedangkan perusahaan tambang kecil baru<br />

sudah menyesuaikan diri dengan pasar. Mereka<br />

akan membuat setting biaya rendah. Hanya,<br />

biaya produksi rendah ini terkait dengan perolehan<br />

nantinya. Penambang batu bara bisa<br />

saja membuat biaya produksi tidak terlalu tinggi,<br />

tapi mereka tidak akan bisa mendapatkan<br />

cadangan batu bara besar yang memiliki lapisan<br />

tanah yang lebih dalam.<br />

Asosiasi mencatat saat ini jumlah penambang<br />

batu bara hampir 4.000 buah. Hampir<br />

semuanya memegang izin usaha pertambangan.<br />

Data pemerintah mencatat pemegang izin<br />

usaha pertambangan batu bara ini sekitar 3.500<br />

orang, dan yang kecil mungkin sekitar separuhnya.<br />

Yang kecil ini, mungkin, pekerjanya sekitar<br />

100 orang. n BUDI ALIMUDDIN<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kelam batu bara<br />

Batu<br />

Bara jadi<br />

Kambing<br />

Hitam<br />

Harga batu bara jatuh karena<br />

Cina mengurangi konsumsi dan<br />

munculnya shale gas. Polusi<br />

udara di Beijing juga menjadi<br />

penyebab harga turun.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kelam batu bara<br />

Pemandangan Kota Quzhou,<br />

Provinsi Zhejiang, Tiongkok,<br />

April 2014. Pemerintah<br />

Tingkok mengerem<br />

konsumsi batu bara karena<br />

menyebabkan polusi.<br />

Stringer/REUTERS<br />

PERUSAHAAN asuransi top Tiongkok,<br />

Ping An, memiliki program<br />

khusus yang mungkin satu-satunya<br />

di dunia: mereka menjual premi sakit<br />

karena polusi udara di Beijing. Siapa pun yang<br />

pergi ke ibu kota Tiongkok tersebut lewat situs<br />

travel lokal Ctrip.com bisa membeli premi polusi<br />

udara itu.<br />

Ping An berjanji memberi ganti rugi sampai<br />

50 yuan (sekitar Rp 95 ribu) per hari bagi siapa<br />

pun yang merasa sakit akibat polusi udara<br />

Beijing. Harga preminya yang dipaketkan dalam<br />

tiket pesawat, begitu laporan situs berita<br />

pemerintah Xinhua menyatakan, hanya 1,6-2,4<br />

yuan (Rp 3.000-6.000).<br />

Program asuransi Ping An, yang diluncurkan<br />

Maret lalu, menggambarkan betapa buruk polusi<br />

udara, terutama di kota-kota utara, seperti Beijing<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kelam batu bara<br />

Polisi lalu lintas berjaga di<br />

Harbin, Tiongkok bagian<br />

utara, akhir tahun lalu. Polusi<br />

udara di Beijing juga menjadi<br />

penyebab turunnya harga batu<br />

bara.<br />

REUTERS/China Daily<br />

dan Shanghai. Celakanya, buruknya polusi udara<br />

di Tiongkok ini berdampak langsung ke Indonesia:<br />

industri batu bara Indonesia terpukul.<br />

Ceritanya memang panjang. Harga batu<br />

bara, komoditas andalan Indonesia, harganya<br />

jatuh karena Tiongkok mengurangi pembelian.<br />

Padahal Tiongkok merupakan pasar terbesar<br />

batu bara Indonesia. Setahun mereka mendatangkan<br />

sampai 130 juta ton batu bara, belasan<br />

ribu ton lebih banyak daripada importir kedua,<br />

yaitu India.<br />

“(Pembelian berkurang) akibat terjadi pelambatan<br />

ekonomi dan ada kebijakan mengurangi<br />

pemakaian batu bara untuk menjaga kebersihan<br />

lingkungan,” kata Direktur Jenderal Mineral<br />

dan Batu Bara, R. Sukhyar.<br />

Faktor lain yang membuat harga batu bara murah<br />

adalah Amerika Serikat mulai memproduksi<br />

gas murah, shale gas. Gas ini mulai menggantikan<br />

batu bara di Amerika Serikat. “Harga batu bara<br />

kualitas baik biasanya US$ 150 per ton, sekarang<br />

hanya US$ 65-70 per ton,” kata Sukhyar.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kelam batu bara<br />

Pekerja tambang<br />

mendorong gerobak rel di<br />

tambang batu bara Dingxing,<br />

Sichuan, Tiongkok. Meski<br />

menjadi produser terbesar,<br />

Tiongkok masih mengimpor<br />

batu bara.<br />

China Photos/Getty Images<br />

Pasar batu bara Indonesia ke Tiongkok juga berkurang<br />

karena semua perusahaan tambang batu<br />

bara Tiongkok didukung oleh negaranya. “Mereka<br />

punya bujet yang dapat menyokong perusahaan<br />

tambang batu bara mereka,” kata Bob Kamandanu,<br />

Ketua Asosiasi Pengusaha Batu Bara Indonesia.<br />

“Jadi, jika harga turun, mereka mendapat insentif<br />

berupa pengurangan pajak dan fasilitas lain yang<br />

menyebabkan tambang batu bara Tiongkok tetap<br />

berproduksi normal.”<br />

Akibat berkurangnya pembelian Tiongkok<br />

dan banjirnya shale gas di Amerika Serikat,<br />

pasokan di pasar dunia pun berlebih. Bob memaparkan<br />

total pasokan batu bara dari seluruh<br />

dunia mencapai 1,274 juta ton sampai 2020.<br />

Sedangkan permintaannya hanya 1,061 juta<br />

ton. “Jadi harga anjlok karena pasokan terus<br />

berlebih,” ucapnya.<br />

Kondisi di Tiongkok bukan hanya mengguncang<br />

industri batu bara Indonesia, tapi juga<br />

negara lain. Ini karena konsumsi negara itu<br />

terbesar dunia. Sekitar separuh konsumsi batu<br />

bara dunia ada di Tiongkok.<br />

Dari sisi produksi, Tiongkok sebenarnya juga<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kelam batu bara<br />

Pekerja mengakut briket<br />

batu bara di Beijing beberapa<br />

waktu lalu. Di pedesaan,<br />

warga juga menggunakan<br />

briket batu bara sebagai<br />

bahan bakar untuk memasak,<br />

meski di perkotaan dilarang.<br />

Guang Niu/Getty Images<br />

sangat besar. Malah, negara ini produsen batu<br />

bara terbesar dunia. Hampir separuh produksi<br />

dunia ada di sana. Tapi, karena kebutuhan lebih<br />

tinggi lagi, mereka menjadi salah satu pengimpor<br />

terbesar dunia. Mereka hanya kalah dari<br />

Jepang, negara tanpa tambang batu bara, dalam<br />

urusan impor bahan bakar ini.<br />

Indonesia, misalnya, setiap tahun mengirim<br />

sekitar 130 juta ton ke Tiongkok. Angka ini cukup<br />

besar karena per tahun ekspor Indonesia<br />

berkisar di kisaran 300 juta ton. Indonesia adalah<br />

eksportir batu bara terbesar kedua dunia<br />

setelah Australia.<br />

Di Tiongkok, batu bara tidak hanya digunakan<br />

untuk pembangkit atau industri. Kereta api<br />

uap, misalnya, masih banyak beroperasi di sana<br />

meski di negara lain sudah punah. Di pedesaan,<br />

warga juga menggunakan briket batu bara<br />

sebagai bahan bakar untuk memasak, meski di<br />

perkotaan dilarang.<br />

Tidak aneh jika pemakaian batu bara begitu<br />

meluas, sehingga udara di sana sangat kotor,<br />

terutama di daerah utara, seperti Beijing. Polusi<br />

inilah yang mengakibatkan Ping An melansir<br />

program asuransi polusi udara. ■<br />

NUR KHOIRI | budi alimuddin<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


kelam batu bara<br />

19,2%<br />

17,5%<br />

Melambat<br />

Meski sudah terbesar di dunia, konsumsi batu<br />

bara Tiongkok terus bertambah. Meski demikian,<br />

pertumbuhan konsumsinya mulai melemah. Satu<br />

dekade silam pertumbuhan per tahun nyaris 20<br />

persen. Tapi sekarang tinggal 3 persen saja.<br />

10,6%<br />

10,8%<br />

5,6%<br />

3,7%<br />

7,4%<br />

9,5%<br />

9,4%<br />

2,8%<br />

sumber: NUR KHOIRI | greenpeace<br />

2,6%<br />

3,0%<br />

2003<br />

2004<br />

2005<br />

2006<br />

2007<br />

2008<br />

2009<br />

2010<br />

2011<br />

2012<br />

2013<br />

2014<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


isnis<br />

Di Iklan,<br />

Prabowo<br />

Unggul<br />

Iklan politik Prabowo lebih<br />

banyak daripada Jokowi, tapi<br />

selisihnya sangat tipis.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


pasar seperti iklan di televisi. Nah, mereka<br />

menghitung jumlah iklan dan nilai yang dipasang<br />

tim Prabowo-Hatta maupun Jokowi-<br />

Kalla. Hasilnya, ternyata pasangan Joko Widodo-Jusuf<br />

Kalla kalah tipis dalam hitungan<br />

jumlah iklannya dibanding pasangan Prabowo<br />

Subianto-Hatta Rajasa.<br />

“Pasangan Prabowo-Hatta unggul dalam<br />

jumlah tayang iklan di televisi, yaitu sebanyak<br />

2.900 spot atau 50,2 persen,” kata Sapto Angbisnis<br />

Debat calon Presiden<br />

Indonesia pada 15 Juni. Debat<br />

ini cukup memberi rezeki<br />

kepada stasiun televisi yang<br />

menayangkannya.<br />

Beawiharta/REUTERS<br />

BIARPUN bukan masuk tim sukses<br />

calon presiden, bukan pula perusahaan<br />

jajak pendapat politik yang<br />

memproduksi hitung cepat, Sigi<br />

Kaca Pariwara ikut sibuk selama masa kampanye.<br />

Mereka tidak mau kalah dengan lembagalembaga<br />

riset yang melansir hitung cepat atau<br />

exit poll selama suasana politik yang panas ini.<br />

Sigi Kaca Pariwara mirip Nielsen Company<br />

Indonesia, perusahaan yang melakukan survei<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


isnis<br />

Para pengunjung mal<br />

berkerumun menyaksikan<br />

debat kandidat presiden.<br />

Debat tersebut cukup<br />

menyedot pengiklan.<br />

Grandyos Zafna/detikcom<br />

goro. Ia adalah Direktur Sigi Kaca Pariwara,<br />

perusahaan yang memantau iklan politik selama<br />

kampanye.<br />

Sedangkan Nielsen sampai pekan lalu menyatakan<br />

data iklan kampanye belum bisa<br />

mereka lansir. “Paling cepat mungkin baru<br />

akhir minggu depan,” kata Miladinne Inesza<br />

Lubis, Associate Director Nielsen Company<br />

Indonesia, pekan lalu.<br />

Selama sebulan penuh, dari 4 Juni dini hari<br />

hingga 5 Juli tengah malam, Sigi mencatat iklan<br />

yang ada di televisi-televisi nasional. Sepanjang<br />

masa kampanye itu, Sigi mencatat 5.775 iklan<br />

kampanye dipasang di televisi. Separuh lebih<br />

sedikit, 50,2 persen, merupakan iklan dari tim<br />

sukses Prabowo.<br />

Saat dibandingkan de ngan tarif iklan masing-masing<br />

stasiun, tim Prabowo mencapai<br />

Rp 93,72 miliar dan Joko Widodo hanya sedikit<br />

tipis berbeda, Rp 92,9 miliar. Tapi ini angka<br />

resmi tarif iklan. Pengiklan biasa mendapat<br />

diskon, apalagi jika belanja mereka besar.<br />

“Iklan Prabowo-Hatta yang mengusung tema<br />

‘Garuda Merah’ menjadi iklan yang paling banyak<br />

ditayangkan dengan frekuensi 725 kali tayang,”<br />

katanya. “Sedangkan dari pasangan Joko Widodo-Jusuf<br />

Kalla, tema yang paling banyak muncul<br />

adalah ‘Siapakah Kita?’, sebanyak 335 kali tayang.”<br />

Televisi tidak bebas semaunya menyiarkan<br />

iklan kampanye. Ada pembatasan jumlah iklan<br />

kampanye yang boleh disiarkan. “Jumlah<br />

iklan politik mesti sesuai dengan aturan yang<br />

ditetapkan, yaitu 10 spot per hari,” kata Tito<br />

Sumarwoto, Head of Sales Metro TV.<br />

Di luar iklan kampanye, televisi menikmati<br />

banjirnya iklan nonpolitik saat acara kampanye<br />

yang kencang. Misalnya saja saat debat<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


isnis<br />

Acara yang berkaitan dengan<br />

pasangan capres dan cawapres<br />

selama masa kampanye<br />

mendapat rating tinggi.<br />

Ade Armando<br />

Utomo/Ant<br />

calon presiden. “Acara yang berkaitan<br />

de ngan pasangan capres dan cawapres<br />

selama masa kampanye mendapat rating<br />

tinggi, seperti acara debat, dan menarik<br />

orang untuk memasang iklan,” kata Ade<br />

Armando, ahli komunikasi dari Universitas<br />

Indonesia.<br />

Hal ini dibenarkan oleh Metro TV.<br />

“Saat debat dua pasang kandidat, jumlah<br />

iklan yang tayang cukup baik dan hal ini<br />

menunjukkan antusiasme para pemasang<br />

iklan pada acara debat tersebut,” kata<br />

Tito. Sayang, ia tidak bersedia menyebut<br />

jumlah iklan atau nilai iklan yang dipasang<br />

saat debat calon presiden<br />

digelar.<br />

TV One—yang posisi<br />

pemberitaan politiknya<br />

berseberangan dengan Metro<br />

TV—juga enggan membuka<br />

dapur perolehan iklan<br />

saat debat calon presiden.<br />

Manajer Humas TV One,<br />

Raldy Doy, mengatakan debat itu diproduksi dan<br />

disiarkan dengan model pool. Ada stasiun yang<br />

memproduksi, ada pula yang hanya menyiarkan.<br />

Ia mengatakan TV One belum memilahmilah<br />

mana iklan layanan masyarakat yang<br />

diwajibkan Komisi Pemilihan, dan mana yang<br />

benar-benar iklan komersial. “Soalnya ini kan<br />

TV pool,” katanya.<br />

Tapi, menurut Ketua Umum Perhimpunan<br />

Perusahaan Periklanan Indonesia Harris<br />

Thajeb, ada 12 stasiun televisi yang mendapat<br />

limpahan berkah iklan dari proses pemilihan<br />

presiden kemarin, terutama saat debat berlangsung.<br />

“Termasuk TVRI dan Net TV,” Harris<br />

menyebut stasiun televisi pemerintah dan<br />

stasiun televisi lokal Jakarta.<br />

Dia mengatakan, dari catatan Nielsen, sedikitnya<br />

16 juta orang menonton setiap kali<br />

debat berlangsung. Rating acara debat itu,<br />

ujarnya, hanya sekitar 0,7 persen. “Dengan<br />

data itu, program debat ini masih tergolong<br />

memiliki rating sangat rendah,” katanya.<br />

Meski demikian, dari lima kali acara debat<br />

calon presiden, televisi-televisi itu mendapat<br />

6.385 spot. “Nilai rupiahnya sekitar Rp 100<br />

miliar,” katanya. ■<br />

Hans Henricus B.S. Aron | Budi Alimuddin<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


isnis<br />

Ikuti<br />

Pandangan<br />

Politik<br />

Pemilik Stasiun<br />

KITA merasakan bahwa mayoritas<br />

iklan calon presiden sesuai dengan<br />

pandangan politik pemilik stasiun<br />

televisinya. Iklan Prabowo-Hatta banyak<br />

masuk ke televisi yang dimiliki<br />

sekutu politiknya, Aburizal Bakrie,<br />

sedangkan Joko Widodo-Jusuf Kalla<br />

banyak masuk ke televisi yang dimiliki<br />

rekan koalisinya, Surya Paloh.<br />

Namun Sigi Kaca Pariwara bisa<br />

menunjukkan bahwa itu bukan cuma<br />

dugaan, tapi memang secara statistik<br />

benar. Misalnya saja, TV One menyiarkan<br />

254 iklan Prabowo tapi hanya<br />

162 iklan Jokowi. Sebaliknya, di Metro<br />

TV, iklan Jokowi mencapai 419 iklan,<br />

sedangkan Prabowo hanya 91 iklan.<br />

Pola yang sama terjadi di ANTV—<br />

stasiun televisi ini dan TV One kepunyaan<br />

Bakrie—yakni 204 untuk<br />

Prabowo dan 109 untuk Jokowi. Di<br />

dua televisi yang dimiliki Hary Tanoesoedibjo,<br />

Global TV dan MNC TV,<br />

polanya mirip dengan televisi milik<br />

Bakrie. Total di dua televisi itu Jokowi<br />

memasang 344 kali, sedangkan Prabowo<br />

526 kali.<br />

Sigi Kaca Pariwara tidak bisa<br />

menentukan penyebab langsung kecenderungan<br />

ini. “Apakah ini terkait<br />

dengan kebijakan masing-masing pengelola<br />

televisi atau murni kompetisi<br />

bisnis periklanan televisi tentunya<br />

membutuhkan upaya lebih lanjut,”<br />

tutur Sapto Anggoro, Direktur Sigi<br />

Kaca Pariwara. ■ Hans Henricus B.S. Aron<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


isnis<br />

Toko Keliling<br />

Bukan Cuma<br />

Tukang Sayur<br />

Beberapa perusahaan besar<br />

mengoperasikan toko keliling.<br />

Pemasukan nomor dua, yang utama<br />

adalah memperkuat merek.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


isnis<br />

Toko Indomaret keliling saat<br />

membuka lapak di gedung<br />

olahraga Ciracas, Jakarta<br />

Timur.<br />

budi alimuddin/detikcom<br />

HAMPIR setiap pekan ada pertandingan<br />

di gedung olahraga Ciracas,<br />

Jakarta Timur. Dari pertandingan<br />

pencak silat tingkat provinsi, final<br />

sepak bola Divisi III PSSI, sampai pertandingan<br />

antarjurusan dari sebuah universitas digelar di<br />

gedung olahraga modern itu. Yang tidak biasa,<br />

di sebuah acara, di depan gedung olahraga itu<br />

nongkrong sebuah truk yang disulap menjadi<br />

toko berjalan dengan cap Indomaret.<br />

Toko berjalan itu ditata apik, dengan dominasi<br />

warga biru. Pengunjung naik ke dek belakang<br />

untuk bertransaksi. Barangnya sebagian besar<br />

makanan dan minuman yang siap dikonsumsi.<br />

Tidak ada beras, yang biasanya tersedia di<br />

jaringan toko modern itu. Jualannya kira-kira<br />

mirip dengan rombong rokok pinggir jalan. Itu<br />

adalah toko Indomaret keliling.<br />

Pemilik merek Indomaret, Indomarco Prismatama,<br />

menyebut toko kelilingnya ini sebagai<br />

I-Mobil alias Indomaret Mobil. “Ini dioperasikan<br />

sejak Mei tahun lalu,” kata Direktur Pemasaran<br />

Indomarco Prismatama, Wiwiek Yusuf.<br />

Tapi bukan hanya Indomaret yang memiliki<br />

unit pemasaran keliling. PT Astra Honda Motor<br />

juga memiliki bengkel keliling. Sedangkan maskapai<br />

penerbangan Citilink mengoperasikan<br />

mobil sejenis, yang diberi misi menjual tiket<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


isnis<br />

Bengkel keliling milik PT<br />

Astra Honda Motor saat<br />

diperkenalkan bulan lalu.<br />

dok. astramotor<br />

penerbangan murah mereka.<br />

Perusahaan-perusahaan besar ini agak<br />

berbeda dengan pengusaha kecil yang menggunakan<br />

mobil untuk menjajakan barang atau<br />

jasanya, seperti tukang sayur, penjual perabot,<br />

atau kafe berjalan. Perusahaan itu tidak sematamata<br />

mencari pendapatan dari jualan keliling<br />

ini.<br />

Pemasukan dari jualan keliling mereka tidak<br />

bisa menutup biaya operasi dan investasi per<br />

mobil, yang mencapai Rp 600 juta. Tugas toko<br />

keliling ini memang tidak sama dengan tokotoko<br />

Indomaret yang menetap. Mobil toko ini,<br />

kata Wiwiek, “Khusus untuk meningkatkan<br />

brand Indomaret,” ucapnya.<br />

Citilink juga menyatakan tujuan membuat<br />

loket tiket keliling adalah meningkatkan nilai<br />

merek maskapai anak PT Garuda Indonesia ini.<br />

“Itu konsepnya brand activation (menghidupkan<br />

merek), bertujuan mendekatkan Citilink sebagai<br />

perusahaan penerbangan murah kepada masyarakat<br />

luas di Indonesia,” kata Muhammad<br />

Arif Wibowo, Presiden Direktur Citilink.<br />

Arif enggan menjelaskan biaya operasional<br />

atau investasi mobil tiket keliling itu. Status<br />

mobilnya sendiri sewaan. “Kami hanya berinvestasi<br />

di setting Internet link dan komputernya,”<br />

ucapnya.<br />

Citilink saat ini mengoperasikan dua mobil<br />

loket tiket keliling, satu di Jakarta dan satu di<br />

Surabaya. Kadang, seperti menjelang Lebaran,<br />

mereka bekerja sama dengan Bank BNI 46,<br />

yang sedang berpromosi. “Jadi bisa juga kami<br />

bundling (disatukan) dengan korporasi besar<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


isnis<br />

Layanan loket tiket keliling<br />

Citilink.<br />

dok. citilink<br />

lainnya,” ucapnya.<br />

Yang agak ribet menentukan lokasi toko keliling<br />

adalah Indomaret. Mereka mesti memastikan<br />

kehadirannya tidak mengganggu toko Indomaret<br />

yang sudah menyebar rata di Jakarta<br />

dan sekitarnya itu. Biasanya toko Indomaret<br />

keliling hadir di sebuah acara seperti di Ciracas<br />

atau saat Jakarta Fair. “Sehingga, begitu acara<br />

selesai, I-Mobil tidak beroperasi,” ucap Wiwiek.<br />

Kadang mobil itu diundang pihak penyelenggara.<br />

Tapi, jika acaranya sangat ramai, seperti<br />

Jakarta Fair, mereka yang mengajukan diri<br />

untuk hadir. Itu pulalah yang jadi penyebab<br />

harga sewa lokasi toko keliling berbeda-beda.<br />

Ada yang menggratiskan karena Indomaret dipandang<br />

mendukung acara tersebut, tapi ada<br />

pula yang mesti membayar. Indomaret sudah<br />

memiliki cukup banyak toko keliling ini, yakni<br />

21 buah.<br />

Sementara Indomaret dan Citilink membuka<br />

toko penjualan barang, Astra Honda Motor<br />

membuka bengkel sepeda motor keliling.<br />

Bengkel keliling ini tidak dibuat anak usaha PT<br />

Astra International Tbk itu untuk menyaingi<br />

bengkel resmi sepeda motor Honda. “Ini lebih<br />

pada upaya Astra memberikan kemudahan<br />

kepada sejumlah grup konsumen,” kata Chief<br />

Executive Honda Sales Operation Astra International<br />

Tbk Sigit Kumala.<br />

Ia mengatakan banyak pemilik kendaraan<br />

Honda yang tidak sempat pergi ke bengkel<br />

untuk melakukan servis ringan. Apalagi pada<br />

siang hari mereka menghabiskan waktu di<br />

kantor. Kadang pemilik Honda yang bekerja<br />

sebagai karyawan meminta izin kantor untuk<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


isnis<br />

Pelanggan bengkel<br />

keliling Honda sedang<br />

mendaftarkan diri.<br />

dok. astramotor<br />

mengurus sepeda motor ke bengkel. Karena<br />

itu, Astra Honda Motor kemudian membuat<br />

bengkel keliling yang siap dipanggil. “Agar para<br />

karyawan dapat dengan leluasa memeriksakan<br />

kondisi sepeda motor Hondanya tanpa harus<br />

izin tidak bekerja,” ucap Sigit.<br />

Bengkel keliling Honda beroperasi sejak bulan<br />

ini. Tiga mobil yang dimodifikasi menjadi<br />

bengkel keliling cantik sudah beroperasi. Satu<br />

dipakai di Jakarta dan dua di Bali. “Dalam tiga<br />

bulan ini kami akan melakukan evaluasi,” katanya.<br />

“Jika mendapat sambutan yang bagus,<br />

rencananya kami akan menambah lagi di Kota<br />

Yogyakarta dan sejumlah kota di Jawa Tengah.”<br />

Honda menginvestasikan Rp 300 juta untuk<br />

satu bengkel keliling. Satu mobil itu diawaki tiga<br />

mekanik merangkap sopir. “Jadi satu mekanik<br />

ditargetkan 15 sepeda motor sehari,” ucapnya.<br />

Sigit belum dapat membeberkan berapa pemasukan<br />

mereka dari mobil servis keliling ini.<br />

Namun, dalam hitungannya, mestinya biaya<br />

operasional mobil-mobil servis keliling ini dapat<br />

dipenuhi dari pemasukan jasa servis tersebut.<br />

■ Budi Alimuddin<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


uku<br />

bule Mualaf<br />

Orang-orang Munafik<br />

Judul:<br />

Mualaf<br />

Penulis:<br />

John Michaelson<br />

Penerbit:<br />

Gramedia<br />

Terbitan:<br />

2014<br />

Tebal:<br />

351<br />

mengisahkan bule yang masuk Islam<br />

karena menilai Al-Quran masuk akal dan<br />

logis serta sesuai dengan pandangannya<br />

Kebanyakan dari kita yang memeluk Islam karena keturunan biasanya<br />

cenderung bersikap taklid dalam menunaikan syariat. Berbeda<br />

dengan orang-orang yang baru hijrah dari agama lain ke Islam. Apalagi<br />

jika mereka berasal dari negara Barat, yang terbiasa berpikir rasional.<br />

Novel yang diangkat dari kisah nyata ini mengisahkan sosok “Aku”, guru yang<br />

mengajar di sebuah lembaga kursus bahasa Inggris di Jakarta. Ia terlahir pada awal<br />

1970-an dan besar di Inggris dari keluarga broken home. Tak mengherankan jika ia<br />

kemudian terjerumus dalam kehidupan yang dipenuhi alkohol dan narkotik.<br />

Semua kebiasaan buruknya berangsur ditinggalkan ketika dia mengajar di Indo-


nesia, khususnya di Jakarta. Di negeri yang mayoritas penduduknya muslim ini ia<br />

menjumpai orang-orang yang ramah dan peduli sesama. Bukan orang-orang yang<br />

gemar menebar teror, seperti yang dipahami sebelumnya dari pemberitaan media<br />

massa di Barat.<br />

Kebiasaannya menenggak alkohol lebih dulu kerap dikritik Karim, teman kerja<br />

Aku di London. Tentu si Aku tak peduli dengan peringatan temannya bahwa meminum<br />

alkohol adalah perbuatan sia-sia. Sebaliknya, Karim tak bosan mengingatkan,<br />

karena itu merupakan bagian dari kewajibannya seperti diajarkan Al-Quran, kitab<br />

yang semula dipandang sebelah mata dan penuh sinisme oleh si Aku.<br />

“Menurutku, kitab itu menganjurkan banyak hal. Seperti terorisme, penindasan<br />

terhadap perempuan, dan menghujat keyakinan orang lain,” ujarnya di halaman<br />

237.<br />

Tapi, di kemudian hari, kepada sahabatnya sesama bule yang mempertanyakan<br />

alasannya masuk Islam, Aku de ngan tegas menyatakan, “Orang-orang membicarakan<br />

Islam sebagai sesuatu yang kuno dan jahat, tapi kau bakal terkejut melihat<br />

betapa egaliternya Islam.” (halaman 306)<br />

Meski novel ini bertajuk Mualaf, isinya tak serta-merta mengumbar cerita si<br />

tokoh dalam mengenal, mempelajari, dan memeluk Islam. Pembaca butuh 236<br />

halaman untuk dapat menghubungkan cerita novel ini dengan judulnya. Di bab<br />

“Terbang Jauh”, pada halaman itulah terjalin dialog antara Aku dan Karim, seorang<br />

pemuda muslim keturunan imigran Timur Tengah, mengenai Al-Quran.<br />

John Michaelson, yang oleh penerbit Gramedia digambarkan sebagai pria yang<br />

lahir dan tumbuh dewasa di Inggris, menebar kisah pencarian tokoh “Aku” terhadap<br />

Islam lewat dialog-dialog serbasekelebat di bab-bab tertentu. Bagi yang ingin<br />

segera mencari tahu motif kenapa si Aku memeluk Islam, pasti akan kecele dan<br />

keburu lelah membacanya.<br />

Michaelson, yang disebut gemar minum kopi dan makan makanan pinggir jalan<br />

serta tinggal di pinggiran timur Jakarta, menggambarkan betapa ustad yang akan<br />

membimbing Aku masuk Islam sempat berprasangka buruk tentang motifnya<br />

masuk Islam. Maklum, dari beberapa kasus sebelumnya, ada orang-orang bule<br />

yang mengucap syahadatain hanya agar bisa menikahi perempuan lokal.<br />

Aku sendiri menguraikan salah satu alasannya masuk Islam adalah apa yang


dipaparkan dalam Al-Quran serta yang dibaca lewat terjemahan masuk akal,<br />

logis, dan sesuai de ngan pandangannya mengenai moralitas. Sebagian besar<br />

kaum muslim yang tinggal di sekitarnya pun tampak menjalani kehidupan dengan<br />

bersih dan damai, “Sehingga kerap kali aku merasa tak berharga di hadapan<br />

mereka.” (halaman 278)<br />

Toh, lewat sosok Aku, Michaelson menyentil sana-sini tentang sikap dan perilaku<br />

sebagian masyarakat yang tak sesuai dengan nilai-nilai Islam yang mereka<br />

anut. Memang benar, masyarakat kita sangat ramah dan murah senyum serta<br />

sangat menghormati tamu melebihi masyarakat mana pun. Namun, pada saat<br />

yang sama, sangat gemar menggunjing dan mau tahu urusan pribadi orang lain.<br />

Ugal-ugalan pula dalam berkendaraan.<br />

Dalam hal bergunjing digambarkan betapa ada seorang perempuan bersuami<br />

yang seharian berjalan dengan bujangan, tapi keduanya merasa paling benar<br />

saat melihat seorang janda dan duda makan bersama di pinggir jalan. Keduanya<br />

menebar gosip bahwa si janda tak pantas jalan dengan lelaki lain karena masa<br />

idahnya belum habis. Ironisnya, dia sendiri tak tahu persis kapan si perempuan<br />

itu mulai menjanda. Michaelson memberi judul cerita pada bab ini “Orangorang<br />

Munafik”.<br />

“Aku” akhirnya memeluk agama Islam. Dia mulai belajar membaca Al-Quran<br />

dan doa-doa salat di masjid dekat tempat tinggalnya. Dia juga menikahi rekan<br />

sekerjanya, Nurul Dwi Halimah. Novel ini ditutup dengan kelahiran anak yang<br />

berlangsung dalam proses dramatis, setelah sebelumnya sempat keguguran.<br />

n SUDRAJAT<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


Vidi Aldiano<br />

Sungkem Via<br />

Internet<br />

Shireen<br />

Sungkar<br />

Belajar<br />

Berhijab<br />

Irfan Bachdim<br />

CLBK!<br />

Tap judul<br />

untuk baca<br />

artikel<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


people<br />

Shireen Sungkar<br />

Belajar<br />

Berhijab<br />

dok. detikhot<br />

Ada yang beda pada penampilan Shireen Sungkar.<br />

Dalam sejumlah kesempatan, istri pemain sinetron<br />

Teuku Wisnu ini terlihat mengenakan hijab.<br />

Apa karena sedang Ramadan? Oh, tidak juga.<br />

Shireen ternyata memang tengah belajar menutup aurat<br />

sesuai dengan ajaran Islam.<br />

Perempuan yang kini tengah hamil tujuh bulan ini berharap<br />

bisa terus mengenakan hijab. “Ini kan kewajiban seorang<br />

muslimah,” ujar perempuan keturunan Arab ini.<br />

Shireen mengaku keinginan berhijab datang dari dirinya<br />

sendiri. Suami dan keluarganya, termasuk kakaknya, Zaskia,<br />

yang lebih dulu berhijab, tak pernah memintanya berhijab.<br />

“Ini masih canggung. Kadang juga masih lupa. Di dalam<br />

rumah buka (hijab), masuk mobil, eh, belum pakai,” kata<br />

pemeran sinetron Cinta Fitri ini.<br />

Shireen menyadari keputusannya ini mau tak mau berdampak<br />

pada kariernya sebagai aktris. Namun dia rela kehilangan<br />

beberapa pekerjaan yang menuntutnya tak memakai<br />

hijab.<br />

“Yang penting niatnya untuk lebih baik, rezeki sudah ada<br />

yang mengatur,” ujar pemilik lesung pipit ini. n Melisa mailoa<br />

| Ken Yunita<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


people<br />

munadi/detikfoto<br />

Vidi Aldiano<br />

Sungkem Via<br />

Internet<br />

Dua tahun lalu, Vidi Aldiano tidak bisa berlebaran<br />

bersama keluarga tercinta lantaran sedang menuntut<br />

ilmu di Amerika Serikat. Dan tahun ini, dia kembali<br />

merasakannya.<br />

Kali ini pelantun lagu Status Palsu ini akan berlebaran di Inggris.<br />

Vidi tengah berjuang menyelesaikan tesis untuk memperoleh<br />

gelar master dari Universitas Manchester.<br />

“Sekarang lagi di Indonesia. Tapi nanti pas Lebaran malah<br />

sudah balik ke Manchester. Sedih banget Lebaran sendirian,”<br />

tuturnya.<br />

Meski tak bisa berkumpul dengan keluarga, Vidi tak kehilangan<br />

akal. Saat Lebaran nanti, penyanyi kelahiran 29 Maret 1990<br />

ini akan sungkem kepada orang tuanya lewat Internet.<br />

“Mau video call dengan keluarga, sungkeman lewat Internet,”<br />

ujar pria yang pernah diisukan berpacaran dengan Maudy<br />

Ayunda ini.<br />

Vidi berharap Lebaran di Manchester nanti tetap akan menyenangkan.<br />

“Nanti Lebaran sama teman-teman di sini, sudah<br />

janjian pakai baju koko dari Indonesia,” ujarnya. Sabar, ya, Vid….<br />

n Melisa Mailoa | Ken Yunita<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


people<br />

Irfan Bachdim<br />

CLBK!<br />

Setelah absen lebih dari satu tahun, Irfan Bachdim<br />

kembali mengenakan jersey merah-putih. Pemain<br />

naturalisasi ini mengaku sangat senang.Cinta lama<br />

bersemi kembali (CLBK) nih?<br />

Bachdim kembali ke timnas Indonesia setelah pelatih Alfred<br />

Riedl memanggilnya. Pemain 23 tahun ini masuk dalam<br />

skuad yang diproyeksikan berlaga di Piala AFF 2014.<br />

“Perasaan yang sangat luar biasa bisa kembali dan mempunyai<br />

kesempatan bermain untuk garuda di dada,” ujar pemilik<br />

nomor punggung 15 ini.<br />

Beberapa waktu lalu, Bachdim tampil saat timnas menghadapi<br />

Qatar di Stadion Al-Wakrah, Doha. Dalam pertandingan<br />

itu, Bachdim boleh dibilang sebagai penyelamat tim.<br />

Pemain kelahiran Amsterdam, Belanda, ini menyumbangkan<br />

satu gol pada menit-menit akhir pertandingan. Dengan<br />

gol itu, kedudukan imbang 2-2.<br />

Bachdim gembira bisa kembali memperkuat tim nasional<br />

Indonesia semenjak absen pada Maret 2013.<br />

“Penampilan tim sangat baik saat melawan Qatar,” tutur<br />

pemain yang kini berkarier di klub J-League, Ventforet Kofu,<br />

ini. n Melisa Mailoa | Ken Yunita<br />

munadi/detikfoto<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


seni hiburan<br />

pameran<br />

Narasi Baru<br />

untuk<br />

Kotatua<br />

Bayangkan DI sepanjang Kali Besar yang<br />

airnya bersih berjajar kafe. Bayangkan<br />

juga ruang-ruang kuliah atau studio tari<br />

atau salon kecantikan ada di bangunan tua<br />

yang cantik. Semua itu mungkin di Kotatua.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


seni hiburan<br />

pameran<br />

Rumah Akar di sebuah sudut<br />

di Kotatua Jakarta, 200 meter<br />

dari Taman Fatahillah, entah<br />

berapa usianya. Pun akarnya,<br />

tidak ada yang tahu sejak kapan<br />

menjalar-jalar mencakar<br />

hingga kini menguasai seluruh<br />

rumah.<br />

Dinding bangunan berlantai dua itu bercat<br />

terakota. Balkonnya yang tertutup terbuat dari<br />

kayu dengan jendela-jendela lebar. Bukan balkon<br />

cantiknya yang jadi perhatian, melainkan<br />

pohon besar yang tumbuh di belakang bangunan<br />

ini, akarnya sudah menjalar ke seantero<br />

dinding. Struktur bangunannya masih bagus,<br />

masih kokoh, bisa jadi justru karena ditopang<br />

akar sehingga, kalau akar-akar itu dibersihkan<br />

dari dinding, bangunannya akan roboh seketika.<br />

Gedung ini dibangun pada pemerintahan<br />

Hindia Belanda sebagai kantor perniagaan milik<br />

VOC. Sempat beralih fungsi menjadi gereja.<br />

Setelah kebakaran yang merobohkan sebagian<br />

besar atapnya, bangunan ini kemudian dibiarkan<br />

begitu saja, tidak terawat, ditumbuhi pohon<br />

dan akar seluruh bangunannya sehingga<br />

masyarakat menjuluki bangunan ini “Rumah<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


seni hiburan<br />

pameran<br />

Akar”.<br />

Ada ide menarik untuk memanfaatkan Rumah<br />

Akar, yakni dengan mempertahankan akar dan<br />

menjadikannya ornamen mempercantik ruang.<br />

Selain itu, menambahkan struktur baja baru di<br />

dalam bangunan untuk menopang lantai 1 dan<br />

2 dan memasang dinding kaca sebagai secondary<br />

skin. Struktur baja juga akan menopang<br />

tambahan lantai 3-6 yang baru di belakang.<br />

Bangunan baru ini dapat dimanfaatkan sebagai<br />

hostel menggunakan secondary skin dengan<br />

material kayu yang sama seperti balkon.<br />

Ide tersebut disodorkan para arsitek Gregorius<br />

(Yori) Antar Awal, Eliza Constan tine<br />

Utama, Rendy Hendrawan, Inggita Saraswati,<br />

dan James Nurtanio dari Han Awal & Partners<br />

Architects dalam “Jakarta Old Town Reborn<br />

(JOTR): 7 Projects for the City Exhibition” di<br />

Galeri Erasmus Huis, Jakarta, 13 Juli hingga 15<br />

Agustus 2014.<br />

JOTR, yang dimotori Erasmus Huis dan Rumah<br />

Asuh, berkolaborasi dengan tujuh firma<br />

arsitektur dari Indonesia dan Belanda, yakni<br />

Andramatin Architects, Djuhara+ Djuhara, Han<br />

Awal & Partners, KCAP, MVRDV, Niek Roozen<br />

bersama Wageningen University, dan OMA.<br />

Mereka menyodorkan ide-ide untuk restorasi<br />

dan penggunaan kembali bangunan-bangunan<br />

tua di Kotatua Jakarta dalam bentuk<br />

gambar 2 dimensi, maket, dan video. Selain<br />

Rumah Akar, pengunjung dapat melihat<br />

bentuk reborn gedung Tjipta Niaga, gedung<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


seni hiburan<br />

pameran<br />

Kerta Niaga, gedung Sadeli, dan Kali Besar<br />

dengan suasana berbeda.<br />

“Kota Bawah” adalah gagasan untuk<br />

menciptakan beberapa fasilitas pendukung<br />

kegiatan pariwisata di Kotatua Jakarta. Nama<br />

Kota Bawah diambil dari istilah yang digunakan<br />

pemerintah Belanda untuk kawasan<br />

sekitar Taman Fatahillah sebagai pusat perniagaan.<br />

Fasilitas tersebut antara lain art-space,<br />

yang dikhususkan untuk menampung segala<br />

kegiatan yang berhubungan dengan Kotatua<br />

dan sejarah Jakarta, hostel untuk wisatawan<br />

dan para peneliti sejarah, serta kafe dan gift<br />

shop sebagai penunjang.<br />

Konsep desain Kota Bawah adalah “Past and<br />

Present Architecture” dengan menangkap rekam<br />

jejak waktu dan memberikan napas baru<br />

pada bangunan. Gagasan ini diharapkan dapat<br />

jadi contoh dalam mendesain proyek-proyek<br />

konservasi bangunan kolonial lainnya di Jakarta<br />

dan di seluruh Indonesia.<br />

“Orang-orang terkenal pernah tinggal di<br />

Kotatua ini, dulu. Sayang sekali kalau kawasan<br />

ini sekarang mati,” ujar Yori Antar, yang juga<br />

kurator acara.<br />

Jakarta Kota pernah berfungsi sebagai “kota”<br />

dalam arti kata sebenarnya, yaitu yang intensitas<br />

kehidupannya sangat vital bagi dirinya<br />

sendiri sebagai kota dan bagi sekitarnya, juga<br />

sebagai jalur distribusi barang dan jasa. Setelah<br />

sekian lama mengalami degradasi fisik, kualitas<br />

hidup, dan fungsi, Jakarta Kota sangat pantas<br />

untuk dihidupkan kembali. Sebuah kota yang<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


seni hiburan<br />

pameran<br />

hidup adalah sebuah kota yang berfungsi—<br />

melalui kembalinya aktivitas sosial, budaya, dan<br />

ekonominya; dengan penduduk yang menghidupinya.<br />

Sebanyak 182 artefak peninggalan zaman kolonial<br />

terbengkalai, dikelilingi lingkungan yang<br />

buruk dan berpolusi, dihindari sebagai tempat<br />

hidup dan/atau bekerja. Walau berbagai inisiatif<br />

telah dilakukan pemerintah maupun swasta,<br />

tidak banyak membangkitkan vitalitasnya. Satu<br />

per satu gedung tua punah akibat kurangnya<br />

pemeliharaan, roboh, bahkan sengaja dirobohkan.<br />

Salah satu proyek perintis adalah Kantor Pos<br />

Kotatua yang dikonversi jadi Museum Seni<br />

Kontemporer serta Pusat Informasi Wisata<br />

Kotatua yang dibuka pada Maret 2014. Pameran<br />

ini memaparkan kelanjutan dari rangkaian<br />

proyek tersebut.<br />

Beberapa gedung telah direnovasi dan diberi<br />

fungsi baru, semoga memberi dampak signifikan<br />

sebagai generator untuk menghidupkan<br />

kembali kawasan Kotatua yang semakin ditinggalkan<br />

dan dilupakan. Wajahnya telah dibekukan,<br />

semoga narasinya akan semakin kaya<br />

setelah selama ini diteruskan pedagang kaki<br />

lima dan penghuni liar yang membuat cerita<br />

baru sama sekali. ■<br />

SILVIA galIKANO<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

Merangkai Cerita<br />

Rian<br />

&<br />

Melati<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

Tap untuk melihat Video<br />

Judul: Seputih Cinta Melati:<br />

Allah Maha Penerima<br />

Taubat<br />

Sutradara: Ari Sihasale<br />

Skenario: Armantono<br />

Director of Photography:<br />

Sony Setiawan<br />

Produksi: Alenia Pictures<br />

Pemain: Fatih Unru, Naomi<br />

Ivo, Chicco Jerikho, Asrul<br />

Dahlan<br />

Durasi: 107 menit<br />

Dua napi kabur dari penjara. Di<br />

tempat persembunyiannya, mereka<br />

bersahabat dengan dua bocah<br />

kakak-adik.<br />

Kaki kanan Melati (Naomi Ivo) terjepit,<br />

masuk di antara dahan-dahan<br />

pohon yang dipasang membujur<br />

agak ke tengah danau layaknya dermaga.<br />

Melati menjerit-jerit kesakitan sekaligus<br />

panik karena tak juga berhasil menarik kakinya.<br />

Abangnya, Rian (Fatih Unru), yang ikut membantu<br />

menarik kaki Melati, sama gagalnya.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

Danau itu berada jauh dari kampung. Tak ada<br />

orang berseliweran. Hanya sepi dan pepohonan<br />

di sekitarnya. Berteriak minta tolong pun tak<br />

ada orang kampung yang datang menolong.<br />

Tanpa mereka duga, dua laki-laki berpakaian<br />

gamis muncul dari sela-sela pepohonan, berjalan<br />

cepat menuju dermaga, dan segera berhasil<br />

membebaskan kaki Melati. “Terima kasih, Pak<br />

Haji. Terima kasih, Pak Haji,” ujar Rian dan Melati<br />

kepada dua laki-laki yang mereka panggil<br />

“Pak Haji” itu.<br />

Danau itu adalah tempat Rian dan Melati<br />

memancing hampir tiap sore menunggu waktu<br />

berbuka puasa. Rian memancing, Melati menemani<br />

sambil mengerjakan PR. Menjelang<br />

magrib mereka pulang.<br />

Di dekat danau ada pondok yang tak berpenghuni.<br />

Di sinilah dua Pak Haji itu untuk<br />

sementara bermalam, sebelum melanjutkan<br />

perjalanan. “Ke Mekah,” menjawab pertanyaan<br />

Melati tentang tujuan perjalanan mereka.<br />

Esoknya, Rian dan Melati pergi memancing<br />

lagi di danau. Keduanya bertemu lagi dengan<br />

dua Pak Haji bergamis. Yang satu sedang memancing,<br />

satu lagi terbaring di dalam pondok<br />

akibat sakit maag kronis.<br />

“Jangan panggil kami Pak Haji. Saya Ivan,<br />

yang di luar itu Erik. Kami bukan haji,” ujar Ivan<br />

(Chicco Jerikho) sambil memegangi perutnya.<br />

Melati duduk di samping Ivan melanjutkan<br />

hafalan surat An-Nasr.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

Film ini merupakan<br />

produk kedelapan Alenia<br />

Pictures, produk pertama<br />

yang bertema religi, dan<br />

film keenam Ari Sihasale<br />

sebagai sutradara.<br />

Erik (Asrul Dahlan)<br />

di tepi danau terheran-heran<br />

melihat Rian<br />

yang dengan gampang<br />

saja mendapat ikan,<br />

sedangkan mata pancingnya<br />

belum sekali<br />

pun ditarik ikan. Rian<br />

membagi tip, yakni<br />

setelah mata pancing<br />

dilempar ke danau,<br />

ditinggal tidur saja. Tip<br />

itu berhasil ketika dipraktekkan<br />

Erik.<br />

Rian dan Melati tidak tahu bahwa Ivan dan<br />

Erik adalah buron. Mereka baru kabur dari penjara.<br />

Polisi sudah mengunci semua jalan keluar<br />

dari kampung mereka, tapi belum mendapat<br />

petunjuk keberadaan keduanya di pondok tepi<br />

danau.<br />

Khas Alenia Pictures muncul lagi lewat Seputih<br />

Cinta Melati: Allah Maha Penerima Taubat,<br />

yakni menyuguhkan pemandangan alam<br />

Indonesia yang cantik. Setelah tahun lalu menyajikan<br />

keindahan Rinjani lewat Leher Angsa<br />

(2013) atau sebelumnya, memotret bentang<br />

alam Papua dalam Di Timur Matahari (2012),<br />

kali ini Bumi Parahyangan jadi latar belakang<br />

Seputih Cinta Melati. Sebuah kampung di Ciwidey<br />

dengan hamparan kebun teh dan satu-dua<br />

petak kebun stroberi.<br />

Film ini merupakan produk kedelapan Alenia<br />

Pictures, produk pertama yang bertema religi,<br />

dan film keenam Ari Sihasale sebagai sutradara.<br />

Walau menyebut sebagai film bertema religi<br />

dan dikeluarkan bersamaan libur Lebaran, Seputih<br />

Cinta Melati tidaklah semelankolis film-film<br />

atau sinetron yang mengklaim sebagai film/<br />

sinetron religi. Ceritanya lebih kaya, plot dan<br />

subplotnya tak kedodoran, dan tidak mengkhotbahi<br />

penonton.<br />

Ide bahwa karakter utamanya yang napi dan<br />

buron itu mudah ditebak kelanjutan ceritanya,<br />

tapi penulis naskah Armantono dan sutradara<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

Ari Sihasale pandai menyelipkan unsur-unsur<br />

segar yang menghangatkan hati. Sebagai contoh<br />

karakter Asep (Argo “Aa’ Jimmy”) si juru<br />

kampanye partai yang kerap ngelantur berpidato<br />

layaknya caleg; Pak Haji (Yayu Unru) yang<br />

bolak-balik direpotkan urusan tali jemuran; dan<br />

Gery Puraatmadja sebagai bintara polisi yang<br />

baru menjual sepeda motor bututnya yang<br />

doyan mogok demi Denok, mobil bekas yang<br />

ternyata… doyan mogok juga.<br />

Naomi Ivo menggemaskan sebagai Melati<br />

dan Sabai Morscheck yang berdarah Minang-<br />

Jerman itu luwes berlogat Sunda. Yang paling<br />

menonjol adalah Fatih Unru, yang namanya<br />

lebih dulu dikenal di ajang stand-up comedy. Dia<br />

sangat alami, segar, dialognya cair, dan sama<br />

sekali tidak tertangkap kesan sedang menghafal<br />

naskah.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


seni hiburan<br />

FILM<br />

Usia Fatih boleh baru 8 tahun, tapi penguasaannya<br />

atas narasi dari awal sampai akhir<br />

layaknya aktor kawakan sehingga, ketika dia<br />

membuat improvisasi, hasilnya bukan sekadar<br />

nyambung dengan cerita, tapi membuat adegan<br />

itu jadi kaya. Adu aktingnya dengan Asrul<br />

Dahlan begitu hidup dan menciptakan punchline<br />

keren penutup film. Buktikan sendiri di bioskop.<br />

■<br />

Silvia Galikano<br />

Majalah<br />

Majalah<br />

detik<br />

detik<br />

21<br />

21 -<br />

27<br />

27<br />

juli<br />

juli<br />

2014<br />

2014


seni hiburan<br />

Film Pekan Ini<br />

DAWN OF THE PLANET<br />

OF THE APES<br />

Sebuah populasi kera yang telah berevolusi<br />

semakin berkembang dipimpin<br />

Caesar (Andy Serkis). Keberadaan<br />

mereka terancam oleh sekumpulan manusia<br />

yang selamat dari bencana virus mematikan<br />

satu dekade sebelumnya.<br />

Kera dan manusia sempat sepakat untuk<br />

berdamai, namun perdamaian itu tidak bertahan<br />

lama. Kini kedua kubu berada di ambang<br />

peperangan untuk memutuskan siapakah<br />

spesies paling dominan di atas bumi.<br />

Jenis Film: Action, Drama,<br />

Sci-fi
| Produser: Peter<br />

Chernin, Dylan Clark,<br />

AmanDA Silver, Rick<br />

Jaffa
| Produksi: 20th<br />

Century Fox
 | Sutradara:<br />

Matt Reeves | Durasi: 130<br />

menit<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


seni hiburan<br />

Film Pekan Ini<br />

V<br />

akansi yang Janggal dan Penyakit Lainnya bercerita<br />

tentang Ning (Christy Mahanani), seorang<br />

istri yang bekerja untuk menghidupi keluarganya.<br />

Di lain sisi, ada Jarot (Joned Suryatmoko), seorang penganggur<br />

yang kalut dalam identitas dia sebagai suami. Posisi<br />

lelaki sebagai tulang punggung keluarga tidak mampu diampu<br />

oleh Jarot.<br />

Masalah terjadi ketika Ning bekerja di tempat baru, sebuah<br />

toko mebel. Ning ditugasi mengantarkan sebuah sofa<br />

ke pelanggan di kota seberang bersama seorang sopir, Mur<br />

(Muhammad Abe Baasyin).<br />

VAKANSI<br />

YANG JANGGAL<br />

DAN PENYAKIT<br />

LAINNYA<br />

Jenis Film: Drama | Produser: Arya Sweta, fAuzan<br />

Zidni, E. Ernawan, N. Nuranto
| Produksi: LIMAENAM<br />

FILMS
| Sutradara: Yosep Anggi Noen | Durasi: 90 menit<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


seni hiburan<br />

Film Pekan Ini<br />

HIT AND RUN<br />

Annie (Kristen Bell) dan pacarnya,<br />

Charlie (Dax Shepard), pergi<br />

meninggalkan kota kecil mereka<br />

untuk menuju Los Angeles, tempat Annie<br />

berharap dapat meraih pekerjaan impiannya.<br />

Namun rencana mereka tiba-tiba kacau<br />

ketika masa lalu Charlie datang lewat wujud<br />

Alex Dmitri (Bradley Cooper). Alex adalah<br />

mantan rekan Charlie saat keduanya bersama<br />

rekan-rekan lainnya merampok sebuah<br />

bank.<br />

Charlie, yang bersaksi melawan re kanrekannya<br />

saat itu, kini menjadi incaran Alex<br />

demi hasil rampokan yang hilang. Tidak hanya<br />

itu, seorang marsekal AS, Randy (Tom<br />

Arnold), juga turut meramaikan perselisihan<br />

Charlie dan Alex.<br />

Jenis Film: Action, Comedy,<br />

Romance | Produser: Andrew<br />

Panay, Nate Tuck, Kim<br />

WaltriP | Produksi: Alliance<br />

FilmS | Sutradara: David<br />

Palmer, Dax ShePArd | Durasi:<br />

100 menit<br />

Majalah Majalah detik detik 4 - 1021 november - 27 juli 2013 2014


seni hiburan<br />

agenda<br />

Tolerance Film Festival<br />

22-26 Juli 2014 pukul 15.00-21.00 WIB
@america, Pacific<br />

Place, Jakarta
<br />

Remember the Titans 22 Juli pukul 15.00 WIB,
Brooklyn Castle<br />

22 Juli pukul 19.00 WIB,
Dark Girls 23 Juli pukul 19.00<br />

WIB,
Freedom Writers 24 Juli pukul 14.00 WIB,
Off the Rez 24<br />

Juli pukul 19.00 WIB,
Inocente 25 Juli pukul 14.00 WIB,
They<br />

Came to Play 25 Juli pukul 19.00 WIB,
Philadelphia 26 Juli<br />

pukul 14.00 WIB,
Blackboard Jungle 26 Juli pukul 19.00 WIB<br />

Kisah Gunung Fuji<br />

dalam uKiyo-e<br />

Pameran lukisan cetak cukil kayu karya 1800-an, 10-25 Juli<br />

2014 pukul 10.00-18.00 WIB, Hall Japan Foundation, Jakarta<br />

Sabtu-Minggu TUTUP.
Gratis<br />

Disertai dengan pameran hasil workshop cukil kayu cetak<br />

reduksi karya Chaerul Anwar, Chuwalid Awaludin, Fadhil<br />

Syachbana, Faldy Irsyanda, Hendra Bhakti, Rr. Arianne<br />

Kresandini<br />

Jakarta Old Town Reborn:<br />

7 Projects for The City Exhibition<br />

13 Juli s.d. 15 Agustus 2014, Erasmus Huis, Jakarta<br />

Diskusi: Investing in Youth<br />

Rabu, 23 Juli 2014, pukul 15.00-18.00 WIB
@america, Pacific<br />

Place, Jakarta<br />

Retrospeksi Wayang Buddha<br />

19-24 Juli 2014 pukul 09.00-21.00 WIB
<br />

Balai Soedjatmoko, Solo<br />

Jazz in Lebaran: Jazz Lahir Batin<br />

31 Juli 2014 pukul 09.00-23.00 WIB, Plaza Sriwedari, Solo<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014


Alamat Redaksi : Aldevco Octagon Building Lt. 4<br />

Jl. Warung Jati Barat Raya No. 75, Jakarta 12740 , Telp: 021-7941177 Fax: 021-7944472<br />

Email: redaksi@majalahdetik.com<br />

Majalah detik dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp.<br />

@majalah_detik<br />

majalah detik

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!