29.11.2014 Views

VpXP5t

VpXP5t

VpXP5t

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kolom<br />

Gajah Mada, Yogyakarta, 1997<br />

● Pascasarjana Sosiologi UGM,<br />

Yogyakarta, 2004<br />

● Saat ini tengah menempuh program<br />

doktor sosiologi di UGM,<br />

Yogyakarta<br />

Karier:<br />

● Dosen Jurusan Sosiologi Fakultas<br />

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UGM,<br />

Yogyakarta, sejak 1999<br />

● Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas<br />

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UGM,<br />

Yogyakarta, sejak 2013<br />

Pengalaman Lain:<br />

● Direktur Eksekutif Institute for<br />

Research and Empowerment Yogyakarta<br />

2007-2009 dan 2009-2011<br />

Karya:<br />

● Pemuda Pasca-Orde Baru (buku,<br />

2012)<br />

● Pendangkalan Politik (buku, 2012)<br />

● Negara Sibuk Rakyat Terpuruk<br />

(buku, 2012)<br />

bisa dipastikan koalisi tersebut kehilangan prospeknya. Ikatan koalisi yang<br />

didasari sikap pragmatis itu akan kendur dan kemudian pudar. Bunga koalisi<br />

yang ditanam akan melayu.<br />

Ini bisa dipahami corak atau warna koalisi Prabowo-Hatta sesungguhnya<br />

tidak memiliki chemistry yang alami. Secara ideologi pun bertubrukan. Rekam<br />

jejak di antara anggota koalisi itu berseteru dalam memperebutkan pemilih<br />

dan pengaruh sepanjang koalisi dalam pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.<br />

Misalnya persaingan Partai Amanat nasional dengan Partai Keadilan<br />

Sejahtera, Partai Gerindra dengan Demokrat dan Golkar.<br />

Fakta lain yang tak bisa dilupakan adalah perselisihan keras PKS dengan<br />

Demokrat semasa mendukung pemerintahan SBY selama dua periode.<br />

Mengapa itu terjadi? Karena kepentingan politik mereka digerakkan oleh<br />

kepentingan pragmatis, bersatu memperjuangkan kekuasaan dengan target<br />

bagi-bagi kue kekuasaan.<br />

Melihat kecenderungan seperti itu, Partai Golkar sebagai salah satu penopang<br />

Koalisi Merah-Putih sepertinya yang paling rentan untuk melayu<br />

lebih cepat. Partai dengan perolehan suara kedua terbanyak setelah Partai<br />

Demokrasi Indonesia Perjuangan itu tak punya tradisi menjadi oposisi.<br />

Sejak masa sebelum pencalonan pasangan calon presiden dan wakil presiden,<br />

riak-riak di tubuh partai ini sudah mulai terlihat terkait pencalonan<br />

ketua umumnya, Aburizal Bakrie, sebagai presiden.<br />

Ada faksi-faksi yang menunjukkan ketidaksukaannya terhadap Ical untuk<br />

maju sebagai capres karena fakta tingkat elektabilitasnya rendah. Hal itu<br />

terbukti dengan gagalnya Ical menggaet pasangan dan memenuhi syarat<br />

maju untuk berkompetisi dalam pemilihan presiden.<br />

Majalah detik 21 - 27 juli 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!