03.01.2015 Views

Variansi dari Data Uji Hidup Berdistribusi Eksponensial Tersensor ...

Variansi dari Data Uji Hidup Berdistribusi Eksponensial Tersensor ...

Variansi dari Data Uji Hidup Berdistribusi Eksponensial Tersensor ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Konferensi Nasional Sains dan Aplikasinya, Unisba, 27-28 Juni, 2011. ISBN: 978-602-19356-0-6<br />

<strong>Variansi</strong> <strong>dari</strong> <strong>Data</strong> <strong>Uji</strong> <strong>Hidup</strong><br />

<strong>Berdistribusi</strong> <strong>Eksponensial</strong> <strong>Tersensor</strong> Tipe-II<br />

AKHMAD FAUZY<br />

Program Studi Statistika, FMIPA Universitas Islam Indonesia<br />

Kampus Terpadu, Jln. Kaliurang Km 14.4 Yogyakarta 55584<br />

E-mail: afauzy@fmipa.uii.ac.id<br />

ABSTRAK<br />

Studi simulasi telah dilakukan untuk tujuan validasi hasil. Simulasi data sampel diulang sebanyak<br />

200 kali untuk setiap sampel dengan ukuran kecil, sederhana dan besar. <strong>Variansi</strong> <strong>dari</strong> satu dan dua<br />

parameter distribusi eksponensial <strong>dari</strong> metode bootstrap persentil lebih kecil <strong>dari</strong>pada metode<br />

tradisional. Hasil <strong>dari</strong> studi simulasi, metode bootstrap persentil dapat digunakan sebagai metode<br />

alternatif untuk mencari interval konfidensi bagi data uji hidup di bawah sensor tipe-II tunggal,<br />

double dan multiple.<br />

Kata kunci: persentil bootstrap, distribusi eksponensial, variansi<br />

ABSTRACT<br />

Simulation studies were carried out to validate results that have been obtained. In these simulations,<br />

200 repetitions were made for each sample for n small, medium and large. The variances for one and<br />

two parameter exponential distribution obtained from bootstrap percentile method are smaller than<br />

the traditional method. Thus from the results of the simulation studies, the bootstrap percentile<br />

method can be used as a potential alternative to the traditional method in constructing confidence<br />

intervals for survival data under the single, double and multiple type II censoring.<br />

Keywords: bootstrap percentile, exponential distribution, variance<br />

1. PENDAHULUAN<br />

1.1. Latar Belakang<br />

Selang kepercayaan yang dapat dibangun di dalam data uji hidup berdistribusi<br />

eksponensial adalah selang kepercayaan bagi parameter, fungsi tahan hidup dan kuantil waktu<br />

hidup.<br />

Penelitian yang telah dilaksanakan adalah pemanfaatan metode bootstrap persentil<br />

dalam bidang analisis uji hidup berdistribusi eksponensial satu dan dua parameter. Penelitian<br />

ini dilaksanakan dengan pembiayaan <strong>dari</strong> hibah IRPA (Intensification of Research in Priority<br />

Areas) Malaysia, hibah penelitian dasar DPPM UII, hibah fundamental DP2M DIKTI, hibah<br />

bersaing DP2M DIKTI dan hibah kompetensi DP2M DIKTI. Penelitian tersebut telah dijabarkan<br />

ke dalam 24 subpenelitian dan secara garis besar perbandingan selang kepercayaan yang<br />

dihasilkan oleh metode tradisional dan metode bootstrap persentil dapat dilihat dalam Fauzy<br />

(2011).<br />

Dari hasil penelitian di atas terlihat bahwa lebar selang yang dihasilkan oleh metode<br />

bootstrap persentil lebih kecil <strong>dari</strong>pada metode tradisional. Penelitian juga telah diperluas<br />

dengan mencari daerah kepercayaan (confidence band) bagi fungsi tahan hidup dan kuantil<br />

tahan hidup serta telah dipublikasikan dalam Fauzy, et. al. (2004), Fauzy (2007a dan 2007b),<br />

Hakim dan Fauzy (2010) serta Fauzy, et. al. (2003a, 2003b dan 2007).<br />

Telah diperoleh gambaran bahwa daerah kepercayaan bagi fungsi tahan hidup yang<br />

dihasilkan oleh metode bootstrap persentil lebih sempit <strong>dari</strong>pada yang dihasilkan oleh metode<br />

tradisional.<br />

Simulasi data juga telah dilakukan untuk tujuan validasi. Dari kajian simulasi telah<br />

diperoleh hasil bahwa metode bootstrap persentil tetap menghasilkan selang yang lebih pendek<br />

dan tingkat kepercayaan yang lebih besar (Fauzy, 2005).<br />

1


2<br />

Akhmad Fauzy<br />

Penelitian perlu dilanjutkan dengan membandingkan nilai variansi <strong>dari</strong> ke-2 metode di atas.<br />

1.2. Tujuan<br />

Tujuan <strong>dari</strong> penelitian ini adalah untuk mencari variansi <strong>dari</strong> data uji hidup<br />

berdistribusi eksponensial tersensor tipe-II dengan metode bootstrap persentil. Selanjutnya<br />

variansi tersebut dibandingkan dengan variansi yang dihasilkan oleh metode tradisional.<br />

1.3. Metode<br />

<strong>Data</strong> yang digunakan pada penelitian ini adalah data artificial. <strong>Data</strong> yang dibangun<br />

dianggap sebagai data populasi. Selanjutnya <strong>dari</strong> data populasi tersebut diambil sampel kecil,<br />

sedang dan besar. Tujuan pengambilan sampel kecil, sedang dan besar adalah untuk melihat<br />

apakah hasilnya tetap konsisten atau tidak. Langkah selanjutnya adalah mencari nilai variansi<br />

dengan metode bootstrap. Kemudian hasil variansi antara metode tradisional dengan metode<br />

bootstrap persentil dibandingkan.<br />

2. LANDASAN TEORI<br />

2.1. Metode Bootstrap Persentil<br />

Bootstrap adalah suatu metode analisis statistik yang berbasis komputasi. Istilah<br />

bootstrap mengandung arti berdiri di atas kaki sendiri dan berusaha dengan sumber daya<br />

minimum. Sumber daya minimum adalah data yang sedikit, atau data yang menyimpang <strong>dari</strong><br />

asumsi tertentu atau data yang tidak mempunyai asumsi tentang distribusi populasinya.<br />

Contoh peristiwa yang datanya hanya tersedia sedikit adalah:<br />

- kebocoran reaktor nuklir yang sampai sekarang telah terjadi 3 kali termasuk yang<br />

terakhir di Fukushima Jepang (yang lain di Chernobyl Ukraina dan Three Mile Island<br />

Amerika),<br />

- Tsunami yang dalam kurun waktu 500 tahun telah terjadi 12 kali termasuk yang<br />

terakhir di Jepang,<br />

- gempa bumi berkekuatan di atas 8,5 skala Richter yang sejak tahun 1900 telah<br />

terjadi 11 kali termasuk yang terakhir di Jepang (8,9 skala Richter).<br />

Tujuan utama penggunaan metode bootstrap adalah untuk mendapatkan estimasi yang<br />

baik <strong>dari</strong> data dengan sampel yang minimum. Penggunaan metode ini perlu bantuan komputer<br />

karena perhitungannya yang kompleks (Efron dan Thibshirani, 1993).<br />

Efron (1979) telah memperkenalkan suatu metode yang merupakan pengembangan dan<br />

perluasan <strong>dari</strong> metode jackknife yang dinamakan metode bootstrap. Prinsip <strong>dari</strong> metode<br />

bootstrap adalah sampel dengan pengembalian, yaitu pengambilan sampel buatan (artificial<br />

samples) <strong>dari</strong> observasi X 1 , X 2, ...,<br />

X n yang telah ada.<br />

2.2. Algoritma Bootstrap<br />

<br />

X1,<br />

X 2,<br />

... , X n<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

X , X , ... , X<br />

<br />

X , X , ... , X<br />

<br />

X , X , ... , X<br />

.<br />

.<br />

1<br />

1<br />

1<br />

.<br />

.<br />

.<br />

.<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

X<br />

, X , ... , X B<br />

Gambar 1: Algoritma bootstrap<br />

1<br />

2<br />

2<br />

2<br />

2<br />

.<br />

.<br />

n<br />

n<br />

n<br />

.<br />

.<br />

n<br />

1<br />

2<br />

3<br />

Metode ini berkembang dengan cepat bahkan telah dibukukan antara lain oleh Hall<br />

(1992), Efron dan Tibshirani (1993), Shao dan Tu (1995) dan Chernick (2007). Beberapa penulis<br />

lain yang menggunakan metode bootstrap ialah Leger et al. (1992) yang telah mengupas<br />

teknologi bootstrap dan penggunaannya. Kebolehjadian bootstrap telah dikemukakan oleh<br />

Davison et al. (1992). Efron (1993) telah menganalisis Bayes dan estimasi kebolehjadian <strong>dari</strong><br />

selang kepercayaan. Booth dan Hall (1994) telah meneliti aproksimasi Monte Carlo pada<br />

bootstrap. Zelterman et al. (1996) telah menggunakan teknik bootstrap pada model tingkat<br />

bahaya dengan data tersensor. Hall et al. (1999) telah menyarankan menggunakan metode


<strong>Variansi</strong> <strong>dari</strong> <strong>Data</strong> <strong>Uji</strong> <strong>Hidup</strong> 3<br />

bootstrap untuk memprediksi selang. Menurut Helmers dan Putter (1995) metode bootstrap<br />

persentil sering memberikan estimasi yang lebih baik <strong>dari</strong> metode tradisional.<br />

Metode bootstrap persentil juga telah digunakan antara lain untuk mengestimasi selang<br />

kepercayaan 1 <strong>dari</strong> garis regresi pada kasus variansi tidak homogen (Fauzy, 2000a) dan selang<br />

kepercayaan untuk rata-rata pada sampel berdistribusi t (Fauzy, 2000b). Fauzy dan Ibrahim<br />

(2001a dan 2001b) telah menggunakan metode bootstrap persentil untuk menghitung selang<br />

kepercayaan bersama Bonferroni pada regresi linear sederhana.<br />

2.3. Analisis <strong>Uji</strong> <strong>Hidup</strong><br />

Dalam melakukan eksperimen atau penelitian terdapat beberapa metode yang dapat<br />

digunakan. Dari setiap metode, eksperimen atau penelitian akan menghasilkan data yang<br />

berbeda dan akan dijumpai dua keputusan utama yaitu kejayaan/ keberhasilan atau<br />

kegagalan/kematian. Kejayaan/keberhasilan didefinisikan sebagai individu atau komponen<br />

yang dijumpai masih hidup atau tidak terjadi kerusakan selepas waktu eksperimen berakhir.<br />

Kegagalan/kematian didefinisikan sebagai individu atau komponen yang mati atau rusak<br />

dalam waktu eksperimen atau penelitian berlangsung.<br />

Untuk meningkatkan kualitas suatu hasil industri dan meningkatkan layanan<br />

kesehatan, maka beberapa analisis <strong>dari</strong> data yang berkaitan perlu dilakukan. Salah satu<br />

analisis yang digunakan untuk tujuan tersebut adalah analisis uji hidup. Tujuan diadakannya<br />

analisis uji hidup menurut Lawless (2003) adalah:<br />

i. Untuk menentukan bentuk statistik yang sesuai dengan distribusi waktu hidup atau<br />

proses kegagalan,<br />

ii. Untuk mengestimasi parameter <strong>dari</strong> data waktu hidup yang berdistribusi tertentu dan<br />

melakukan uji hipotesis terhadap parameter tersebut,<br />

iii. Untuk meramal batas kepercayaan <strong>dari</strong> komponen waktu hidup.<br />

Pada awalnya analisis uji hidup berfungsi sebagai salah satu alat analisis tentang waktu<br />

hidup sehingga berlaku kematian atau kerusakan di dalam bidang kedokteran dan teknik.<br />

Sampai saat ini analisis uji hidup telah berkembang ke bidang lain seperti ilmu asuransi,<br />

epidemiologi, ekonomi, demografi dan sebagainya. Di antara buku teks yang menjadi bahan<br />

referensi adalah yang ditulis oleh Elandt-Johnson dan Johnson (1980), Sinha dan Kale (1980),<br />

Miller (1981), Lawless (2003), Cox dan Oakes (1984). Buku teks yang khusus tentang analisis<br />

uji hidup dalam bidang kesehatan dan biologi dapat dilihat dalam Collett (2003), Kleinbaum<br />

dan Klein (2005), Klein dan Moeschberger (2003), Therneau dan Grambsch (2000) dan<br />

Hougaard (2000). Dalam bidang teknik dapat dilihat dalam Birolini (2004), Ushakov (1994),<br />

Bury (1999), Wolstenholme (1999), dan Pham (2003). Beberapa contoh data tentang analisis uji<br />

hidup antara lain:<br />

- lamanya waktu istirahat sebuah gunung berapi (dalam tahun) <strong>dari</strong> letusan yang satu<br />

ke letusan berikutnya,<br />

- waktu tunggu mahasiswa sejak lulus kuliah sehingga memperoleh pekerjaan,<br />

- waktu tunggu lamanya penyembuhan sejak pasien diobati,<br />

- lamanya produk hasil industri dipakai sehingga mengalami kerusakan.<br />

Yang membedakan analisis uji hidup dengan bidang statistika lainnya adalah adanya<br />

penyensoran. Beberapa tipe penyensoran antara lain sensor lengkap, sensor tipe-I dan tipe-II.<br />

Dalam sensor lengkap atau uji sampel lengkap ini eksperimen akan dihentikan jika semua<br />

komponen yang diuji telah mengalami kematian atau kegagalan semua. Untuk sensor tipe-I,<br />

eksperimen akan dihentikan apabila telah mencapai waktu penyensoran tertentu. Sedangkan<br />

suatu sampel dikatakan tersensor tipe-II apabila eksperimen akan dihentikan setelah<br />

kerusakan atau kegagalan ke-r telah diperoleh. Sensor tipe-II dikembangkan menjadi sensor<br />

tipe-II tunggal, double dan multiple. Sensor tipe-II tunggal adalah penyensoran tipe-II yang<br />

semua datanya lengkap sehingga r kematian atau kerusakan dan tidak terjadi kesalahan dalam<br />

eksperimen. Di bawah ini adalah contoh sensor tipe-II tunggal (artificial data).<br />

31 ; 58 ; 157 ; 185 ; 300 ; 470 ; 497 ; 673<br />

<strong>Data</strong> 1: Waktu tunggu 8 sarjana sampai memperoleh pekerjaan (dalam bulan)<br />

Adakalanya data waktu hidup <strong>dari</strong> penyensoran tipe-II tidak dapat digunakan karena<br />

eksperimennya gagal atau salah. Penyensoran tipe-II double ialah penyensoran tipe-II yang<br />

waktu hidup di awal atau diakhir atau keduanya tidak dapat digunakan. Hal ini dapat


4<br />

Akhmad Fauzy<br />

disebabkan oleh individu atau komponen yang digunakan cacat atau rusak atau karena<br />

eksperimennya salah sehingga datanya tidak dapat digunakan. Distribusi eksponensial dengan<br />

data tersensor tipe-II double telah diteliti oleh Fernandez (2000a dan 2000b). Di bawah ini<br />

adalah contoh sensor tipe-II double (artificial data).<br />

- ; - ; 24.4; 28.6; 43.2; 46.9; 70.7; 75.3; 95.5; - ; - ; -<br />

<strong>Data</strong> 2: Lamanya mengungsi (dalam hari) <strong>dari</strong> penduduk yang terkena musibah meletusnya<br />

sebuah gunung berapi<br />

Selanjutnya Balakrishnan (1990), Balasubramanian dan Balakrishnan (1992), Fei dan<br />

Kong (1994), Kong dan Fei (1996) dan Kong (1998) telah menguraikan data tersensor tipe-II<br />

multiple dalam distribusi eksponensial. Penyensoran tipe-II multiple ialah penyensoran tipe-II<br />

yang waktu hidup di awal atau diakhir atau keduanya dan di tengah tidak dapat digunakan.<br />

Hal ini dapat disebabkan oleh individu atau komponen yang digunakan cacat atau rusak atau<br />

karena eksperimennya salah sehingga datanya tidak dapat digunakan.<br />

Dalam penyensoran tipe-II multiple terdapat dua kasus, yaitu kasus sederhana<br />

(Balakrishnan, 1990) dan kasus kompleks (Balasubramanian dan Balakrishnan, 1992, Fei dan<br />

Kong, 1994 dan Kong, 1998). Kasus sederhana adalah kasus penyensoran tipe-II yang dijumpai<br />

ada satu blok waktu hidup saja yang tidak dapat digunakan yang berada di tengah data waktu<br />

hidup. Di bawah ini adalah contoh sensor tipe-II multiple kasus sederhana (artificial data).<br />

- ; 21.8; 24.4; 28.6; 43.2; 46.9; -; 75.3; 95.5; 98.1; 138.6; -<br />

<strong>Data</strong> 3: Lamanya gempa bumi (dalam detik) berkekuatan minimum 8,5 skala Richter<br />

Penyensoran tipe-II multiple dengan kasus kompleks adalah kasus penyensoran tipe-II<br />

yang dijumpai ada lebih <strong>dari</strong> satu blok waktu hidup yang tidak dapat digunakan yang berada di<br />

tengah data waktu hidup. Di bawah ini adalah contoh sensor tipe-II multiple kasus kompleks<br />

(artificial data).<br />

0.961; 0.990; 1.565; 2.031; 2.204; 2.340; 3.642; 6.008; 6.538; 7.145;<br />

- ; - ; - ;11.937; 15.433;18.234; 18.307; 22.096; - ; - ;<br />

- ; 28.799; 30.692;30.737; 33.702;34.245; - ; - ; - ; -<br />

<strong>Data</strong> 4: Lamanya produk hasil industri dipakai sehingga mengalami kerusakan (dalam bulan)<br />

Estimasi selang dalam analisis uji hidup yang biasa dicari adalah estimasi selang bagi<br />

parameter, fungsi tahan hidup, fungsi hazard dan kuantil waktu hidup. Selanjutnya bisa dicari<br />

daerah kepercayaannya (confidence band).<br />

<br />

Fungsi tahan hidup atau S t didefinisikan sebagai probabilitas suatu individu atau komponen<br />

akan bertahan hidup sampai waktu t (Lawless, 2003).<br />

S<br />

t<br />

<br />

PrT<br />

t1<br />

Ft<br />

1<br />

f xdx<br />

f x dx<br />

t<br />

<br />

0<br />

<br />

<br />

t<br />

(1)<br />

Contoh penerapan fungsi tahan hidup:<br />

- Menghitung berapa probabilitasnya manusia masih bisa bertahan hidup sampai waktu<br />

tertentu pada peristiwa Tsunami di Jepang,<br />

- Menghitung berapa probabilitasnya mesin industri masih bisa dipakai/berfungsi sampai<br />

waktu tertentu,<br />

- Menghitung berapa probabilitasnya pasien masih bisa bertahan hidup sampai waktu<br />

tertentu.<br />

<br />

Fungsi bahaya (hazard function) atau h t didefinisikan sebagai fungsi yang menunjukkan<br />

tingkat kegagalan/kematian pada waktu t (Miller, 1981):


<strong>Variansi</strong> <strong>dari</strong> <strong>Data</strong> <strong>Uji</strong> <strong>Hidup</strong> 5<br />

h<br />

h<br />

t<br />

<br />

f<br />

<br />

1<br />

t<br />

<br />

Ft<br />

<br />

f<br />

<br />

S<br />

t<br />

<br />

t<br />

<br />

F<br />

<br />

S<br />

t<br />

<br />

t<br />

<br />

t<br />

dt<br />

Pr t<br />

T<br />

t dt T t<br />

<br />

waktu habis dalam<br />

Pr<br />

interval<br />

bertahan hidup<br />

<br />

t, t dt setelah waktu t <br />

(2)<br />

Contoh penerapan fungsi bahaya:<br />

- Menghitung berapa tingkat kematian manusia pada waktu tertentu pada peristiwa<br />

Tsunami di Jepang,<br />

- Menghitung berapa tingkat kegagalan/kerusakan mesin industri pada waktu tertentu,<br />

- Menghitung berapa tingkat kegagalan/kematian pasien pada waktu tertentu.<br />

Kuantil didefinisikan sebagai nilai-nilai observasi yang membagi data menjadi n bagian yang<br />

sama.<br />

Contoh, dengan nilai kuantil tertentu dapat dihitung:<br />

- berapa lama waktu hidup yang masih bisa dijalani manusia pada peristiwa Tsunami di<br />

Jepang,<br />

- berapa lama mesin industri masih bisa berfungsi,<br />

- berapa lama waktu hidup yang masih bisa dijalani pasien setelah menjalani proses<br />

pengobatan.<br />

Sebuah daerah kepercayaan (confidence band) digunakan dalam analisis statistik untuk<br />

mewakili ketidakpastian dalam perkiraan kurva atau fungsi berdasarkan data yang terbatas.<br />

Daerah kepercayaan sering digunakan sebagai bagian <strong>dari</strong> presentasi secara grafis <strong>dari</strong> hasil<br />

analisis statistik dan berhubungan erat dengan selang kepercayaan.<br />

2.4. Distribusi <strong>Eksponensial</strong><br />

Di antara distribusi waktu hidup yang sering digunakan adalah distribusi eksponensial.<br />

Jumlah parameter <strong>dari</strong> distribusi eksponensial adalah satu dan dua.<br />

Distribusi eksponensial satu parameter<br />

1 t <br />

f t; θ exp ; t 0, θ 0 , (3)<br />

θ θ <br />

dengan θ waktu hidup yang diharapkan atau rata -rata waktu hidup.<br />

Distribusi eksponensial dua parameter<br />

f<br />

1 t <br />

= , dengan waktu garansi.<br />

(4)<br />

θ θ <br />

t<br />

; , θ exp <br />

; x ,<br />

0,<br />

θ 0<br />

Beberapa penulis yang menganalisis distribusi eksponensial dalam analisis uji hidup<br />

adalah Patel (1976) yang menguraikan selang kepercayaan pada data tersensor. Pettitt (1977)<br />

telah melakukan uji goodness of fit pada data tersensor berdistribusi eksponensial<br />

menggunakan statistik Cramer-von Mises. Estimasi selang untuk dua parameter distribusi<br />

eksponensial telah dijelaskan oleh Lawless (1977). Kambo (1978) telah menguraikan estimasi<br />

parameter lokasi dan skala bagi distribusi eksponensial <strong>dari</strong> sampel tersensor. Nagarsenker<br />

(1980) telah mengulas uji persamaan bagi beberapa distribusi uji hidup eksponensial. Evans


6<br />

Akhmad Fauzy<br />

dan Nigm (1980) membicarakan estimasi Bayesian <strong>dari</strong> distribusi eksponensial terpangkas kiri.<br />

Regal (1980) telah menguraikan uji F bagi waktu tersensor yang datanya berdistribusi<br />

eksponensial. Brookmeyer dan Crowley (1982) telah membangun selang kepercayaan untuk<br />

median waktu hidup. Miyamura (1982) telah mengestimasi komponen tingkat kegagalan <strong>dari</strong><br />

kombinasi komponen dan sistem data untuk komponen waktu hidup berdistribusi<br />

eksponensial. Piegorsch (1987) telah mengestimasi selang berdasarkan metode kebolehjadian<br />

pada dua parameter eksponensial dengan sampel tersensor tipe-I. Fairbanks (1988) telah<br />

menguraikan uji hidup dua tahap untuk parameter eksponensial. Leemis dan Shih (1989) telah<br />

mengestimasi parameter eksponensial <strong>dari</strong> set data tersensor <strong>dari</strong> kanan dan kiri. Diciccio dan<br />

Efron (1992) telah menunjukkan keakurasian <strong>dari</strong> selang kepercayaan pada keluarga<br />

eksponensial dengan metode bootstrap. Metz et al. (1994) telah menggunakan uji Shapiro-Wilk<br />

dan uji Darling pada data berdistribusi eksponensial.<br />

3. HASIL SIMULASI DAN PEMBAHASAN<br />

Sensor Tipe-II Tunggal<br />

Misalkan diketahui sebanyak 5000 data terobservasi dan 500 data tersensor dengan<br />

rata-rata waktu hidup 330 (dalam jam) sebagai populasi (artificial) di bawah sensor tipe-II<br />

tunggal. Beberapa nilai yang dapat diperoleh di bawah distribusi eksponensial antara lain nilai<br />

= 631.346 jam, fungsi tahan hidup pada t = 100 atau S(100) = 0.854 dan kuantil waktu hidup<br />

pada t0.20 = 140.88 jam. Seterusnya sampel diambil dengan ukuran sampel 10 (8 terobservasi<br />

dan 2 tersensor), 25 (20 terobservasi dan 5 tersensor) dan 50 (42 terobservasi dan 8 tersensor).<br />

Pengambilan sampel untuk masing-masing ukuran diulang 200 kali.<br />

Sensor Tipe-II Double<br />

Misalkan diketahui sebanyak 5000 data terobservasi, 150 (r) data waktu hidup di depan<br />

dan 250 (s) waktu hidup di belakang tidak dapat digunakan dengan rata-rata waktu hidup 66<br />

(dalam menit) sebagai populasi (artificial) di bawah sensor tipe-II double. Nilai yang dapat<br />

diperoleh antara lain = 106.58 menit, S(20) = 0.826 dan t0.20 = 23.34 menit. Seterusnya<br />

sampel diambil dengan ukuran sampel 12 (7 terobservasi, r = 2 dan s = 3), 25 (18 terobservasi,<br />

r = 3 dan s = 4) dan 50 (38 terobservasi, r = 7 dan s = 5). Pengambilan sampel untuk masingmasing<br />

ukuran diulang 200 kali.<br />

Sensor Tipe-II Multiple Sederhana<br />

Misalkan diketahui sebanyak 5000 data terobservasi, 100 (r) data waktu hidup di depan,<br />

100 (t) data waktu hidup di tengah dan 100 (s) data waktu hidup di belakang tidak dapat<br />

digunakan dengan rata-rata waktu hidup 330 (dalam jam) sebagai populasi (artificial) di bawah<br />

sensor tipe-II multiple sederhana. Nilai yang dapat diperoleh antara lain = 383.308 jam, S(40)<br />

= 0.901 dan t0.20 = 85.53 jam. Selanjutnya sampel diambil dengan ukuran sampel 14 (10<br />

terobservasi, r = 1, t = 2 dan s = 1), 25 (20 terobservasi, r = 1, t = 2 dan s = 2) dan 50 (42<br />

terobservasi, r = 2, t = 3 dan s = 3). Pengambilan sampel untuk masing-masing ukuran diulang<br />

200 kali.<br />

Sensor Tipe-II Multiple Kompleks<br />

Misalkan diketahui sebanyak 5000 data terobservasi, 100 (r) data waktu hidup di<br />

depan, 400 (t) di tengah dalam 2 blok dengan masing-masing blok 200 waktu hidup dan 100 (s)<br />

data waktu hidup di belakang tidak dapat digunakan dengan rata-rata waktu hidup 10 (dalam<br />

jam) sebagai populasi (artificial) di bawah sensor tipe-II multiple kompleks. Nilai yang dapat<br />

diperoleh antara lain = 12.086 jam, S(10) = 0.437 dan t0.20 = 2.697 jam. Selanjutnya sampel<br />

diambil dengan ukuran sampel 15 (10 terobservasi, r = 0, t = 3 dalam 2 blok dan s = 2), 30 (20<br />

terobservasi, r = 0, t = 6 dalam 2 blok dan s = 4) dan 50 (35 terobservasi, r = 0, t = 10 dalam 2<br />

blok dan s = 5). Pengambilan sampel untuk masing-masing ukuran diulang 200 kali.<br />

<strong>Variansi</strong><br />

Selanjutnya dengan menggunakan data sampel yang telah diperoleh, kajian diteruskan<br />

dengan mencari variansi bagi satu dan dua parameter distribusi eksponensial di bawah sensor


<strong>Variansi</strong> <strong>dari</strong> <strong>Data</strong> <strong>Uji</strong> <strong>Hidup</strong> 7<br />

tipe-II tunggal, double dan multiple dengan menggunakan metode tradisional dan metode<br />

bootstrap persentil. <strong>Variansi</strong> yang dihasilkan oleh kedua metode tersebut dapat dibandingkan.<br />

Secara lengkap variansi yang diperoleh dapat dilihat pada tabel di bawah ini.<br />

Tabel 1: <strong>Variansi</strong> bagi distribusi eksponensial satu dan dua parameter yang dihitung dengan<br />

menggunakan metode tradisional (MT) dan metode bootstrap persentil (MB)<br />

Sensor Tipe-II<br />

Tunggal<br />

Double<br />

Multiple sederhana<br />

Multiple kompleks<br />

Ukuran<br />

sampel<br />

Distribusi eksponensial<br />

satu parameter<br />

Distribusi eksponensial<br />

dua parameter<br />

MT MB MT MB<br />

10 285,444.86 271,828.03 233,554.82 216,407.60<br />

25 391,270.52 370,117.10 366,159.08 341,490.75<br />

50 352,907.64 334,485.60 343,010.64 324,536.90<br />

12 19,469.32 16,467.66 15,578.71 13,513.06<br />

25 14,192.34 11,538.24 13,176.56 10,575.18<br />

50 10,680.04 9,161.21 10,284.17 8,700.19<br />

14 127,642.21 113,002.40 102,838.42 101,706.84<br />

25 162,377.97 151,518.21 148,932.70 130,922.66<br />

50 160,213.03 143,309.72 154,252.09 136,909.99<br />

15 208.28 141.00 145.08 83.96<br />

30 300.65 255.57 263.77 221.90<br />

50 176.04 137.63 159.51 123.29<br />

<strong>Variansi</strong> <strong>dari</strong> distribusi eksponensial dua parameter lebih kecil <strong>dari</strong> variansi distribusi<br />

eksponensial satu parameter di bawah semua sensor tipe-II tunggal, double dan multiple.<br />

<strong>Variansi</strong> yang dihasilkan oleh metode bootstrap persentil di bawah kasus distribusi<br />

eksponensial satu dan dua parameter pada semua ukuran sampel lebih kecil <strong>dari</strong> yang<br />

dihasilkan oleh metode tradisional.<br />

4. KESIMPULAN<br />

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode bootstrap persentil memberikan<br />

nilai variansi yang lebih kecil <strong>dari</strong>pada metode tradisional sehingga metode bootstrap lebih baik<br />

<strong>dari</strong>pada metode tradisional.<br />

PERSEMBAHAN<br />

Ucapan terima kasih disampaikan yang sebesar-besarnya kepada Direktorat Penelitian<br />

dan Pengabdian Masyarakat (DP2M), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti),<br />

Kementerian Pendidikan Nasional atas dibiayainya penelitian ini melalui skema Hibah<br />

Kompetensi.<br />

DAFTAR PUSTAKA<br />

[1] Balakrishnan, N. (1990). On the maximum likelihood estimation of the location and scale<br />

parameters of the exponential distribution based on multiply type II censored samples. Journal of<br />

Applied Statistics, 17(1), 55-61.<br />

[2] Balasubramaniam, K. & Balakrishnan, N. (1992). Estimation for one and two parameter<br />

exponential distributions under multiple type II censoring. Statistical Papers, 33, 203-216.<br />

[3] Birolini, A. (2004). Reliability engineering: theory and practice (4th ed). Berlin: Springer-Verlag.<br />

[4] Booth, J. G. & Hall, P. (1994). Monte Carlo approximation and the iterated bootstrap. Biometrika,<br />

81(2), 331-340.


8<br />

Akhmad Fauzy<br />

[5] Brookmeyer, R. & Crowley, J. (1982). A confidence interval for the median survival time.<br />

Biometrics, 38, 29-41.<br />

[6] Bury, K. (1999). Statistical distributions in engineering. Cambridge: Cambridge University Press.<br />

[7] Chernick, M. R. (2007). Bootstrap Methods: A Practitioners and Researchers. New York: Wiley<br />

Interscience.<br />

[8] Collett, D. (2003). Modeling survival data in medical research (2nd ed.). London: Chapman & Hall.<br />

[9] Cox, D. R. & Oakes, D. (1984). Analysis of survival data. London: Chapman & Hall.<br />

[10] Davison, A. C., Hinkley, D. V. & Worton, B. J. (1992). Bootstrap likelihoods. Biometrika, 79(1),<br />

113-130.<br />

[11] Diciccio, T. & Efron, B. (1992). More accurate confidence intervals in exponential families.<br />

Biometrika, 79(2), 231-245.<br />

[12] Efron, B. (1979). Bootstrap method: another look at the jackknife. The Annals of Statistics, 7(1), 1-<br />

26.<br />

[13] Efron, B. (1993). Bayes and likelihood calculations from confidence intervals. Biometrika, 80(1), 3-<br />

26.<br />

[14] Efron, B. & Tibshirani, R. (1993). An introduction to the bootstrap. New York: Chapman & Hall.<br />

[15] Elandt-Johnson, R. C. & Johnson, N. L. (1980). Survival models and data analysis. New York:<br />

John Wiley & Sons.<br />

[16] Evans, I. G. & Nigm, A. H. M. (1980). Bayesian prediction for the left truncated exponential<br />

distribution. Technometrics, 22(2), 201-204.<br />

[17] Fairbanks, K. (1988). A two-stage life test for the exponential parameter. Technometrics, 30(2),<br />

175-180.<br />

[18] Fauzy, A. (2000a). Selang keyakinan untuk koefisien 1 <strong>dari</strong> garis regresi apabila ragam galat<br />

tidak homogen dengan metode bootstrap persentil. MIHMI, 6(3), 46-54.<br />

[19] Fauzy, A. (2000b). Estimasi interval konfidensi <strong>dari</strong> nilai rata-rata pada sampel berdistribusi t<br />

dengan metode bootstrap persentil. MIHMI, 6(5), 241-245.<br />

[20] Fauzy, A. & Ibrahim, N. A. (2001a). Interval konfidensi bersama bonferroni pada regresi linier<br />

sederhana dengan metode bootstrap persentil. Prosiding Seminar Nasional Matematika FMIPA<br />

UGM (pp. 15-22). Yogyakarta: FMIPA UGM.<br />

[21] Fauzy, A. & Ibrahim, N. A. (2001b). Interval rata-rata hasil produksi padi dengan metode<br />

bootstrap persentil. Prosiding Seminar Nasional Statistika V FMIPA ITS Surabaya (pp. 247-253).<br />

Surabaya: Jurusan Statistika ITS.<br />

[22] Fauzy, A., Ibrahim, N. A., Daud, I. & Abu Bakar, M. R. (2003a). Bonferroni joint confidence<br />

intervals for parameters exponential distribution under double type-II censoring with bootstrap<br />

percentile. Eksakta, 5(1), 60-67.<br />

[23] Fauzy, A., Ibrahim, N. A., Daud, I. & Abu Bakar, M. R. (2003b). Bonferroni confidence interval for<br />

two parameter exponential distribution under type-II censoring with bootstrap percentile. Berkala<br />

Ilmiah MIPA, 13(1), 17-28.<br />

[24] Fauzy, A., Ibrahim, N. A., Daud, I. & Abu Bakar, M. R. (2004). Confidence bands for survivor<br />

function on exponential distribution under type-II censoring with bootstrap percentile. Forum<br />

Statistika dan Komputasi, 9(1), 34-38.<br />

[25] Fauzy, A. (2005). Interval estimations for exponential distributions one and two parameter under<br />

tingle and multiple type-II censoring using bootstrap percentiles. Disertasi, Serdang: Universiti<br />

Putra Malaysia<br />

[26] Fauzy, A. (2007a). Confidence bands for survivor function of two parameters exponential<br />

distribution under type-II censoring with bootstrap persentile. Prosiding Seminar Nasional<br />

Statistika FMIPA UNISBA (pp. 15-20). Bandung: Jurusan Statistika UNISBA.<br />

[27] Fauzy, A. (2007b). Confidence bands for survivor function of two parameters exponential<br />

distribution under multiple type-II censoring with traditional method and bootstrap persentile<br />

method. Jurnal Ilmiah Mat Stat, 7(2), 180-190.<br />

[28] Fauzy, A., Supandi, E.D., Ibrahim, N. A., Daud, I. & Abu Bakar, M. R. (2007). Confidence bands<br />

for air pollutan (carbon monoxida) under double type-II censoring with bootstrap percentile.<br />

Proceeding of ICREM 3 (pp. 209-214). Serdang: INSPEM Universiti Putra Malaysia.<br />

[29] Fauzy, A. (2011). Bunga rampai: pemanfaatan metode bootstrap persentil dalam bidang analisis<br />

uji hidup (studi kasus data berdistribusi eksponensial tersensor tipe-II tunggal, double dan<br />

multiple). Yogyakarta: Ardana Media.<br />

[30] Fei, H. & Kong, F. (1994). Interval estimations for one and two parameters exponential<br />

distributions under multiple type II censoring. Commun. Statist.-Theory Meth., 23(6), 1717-1733.<br />

[31] Fernandez, A. J. (2000a). On maximum likelihood prediction based on type II double censored<br />

exponential data. Metrika, 50, 211-220.<br />

[32] Fernandez, A. J. (2000b). Estimation and hypothesis testing for exponential lifetime models with<br />

double censoring and prior information. Journal of Economic and Social Research, 2(2), 1-17.<br />

[33] Hakim, F.B. & Fauzy, A. (2010). Confidence bands for survivor function of one parameter<br />

exponential distribution under double type-II censoring. Prosiding Seminar Nasional Penelitian,<br />

Pendidikan dan Penerapan MIPA (pp. 105-110). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.


<strong>Variansi</strong> <strong>dari</strong> <strong>Data</strong> <strong>Uji</strong> <strong>Hidup</strong> 9<br />

[34] Hall, P. (1992). The bootstrap and Edgeworth expansion. New York: Springer-Verlag.<br />

[35] Hall, P., Peng, L. & Tajvidi, N. (1999). On prediction intervals based on predictive likelihood or<br />

bootstrap methods. Biometrika, 86(4), 871-880.<br />

[36] Helmers, R. & Putter, H. (1995). Bootstrap resampling: a survey of research in the Netherlands.<br />

Proceedings of the Regional Conference on Mathematical Analysis and Statistics. Yogyakarta:<br />

Gadjah Mada University.<br />

[37] Hougaard, P. (2000). Analysis of multivariate survival data (statistics for biology and health). New<br />

York: Springer-Verlag.<br />

[38] Kambo, N. S. (1978). Maximum likelihood estimators of the location and scale parameters of the<br />

exponential distribution from a censored sample. Commun. Statist.-Theory Meth., A7(12), 1129-<br />

1132.<br />

[39] Klein, J. P. & Moeschberger, M. L. (2003). Techniques for censored and truncated data (statistics<br />

for biology and health) 2nd ed. New York: Springer-Verlag.<br />

[40] Kleinbaum, D. G. & Klein, J. P. (2005). Survival analysis: A self-learning text (statistics in the<br />

health sciences) 2nd ed. New York: Springer-Verlag.<br />

[41] Kong, F. (1998). Parameter estimation under multiply type II censoring. Handbook of Statistics,<br />

17, 315-335.<br />

[42] Kong, F. & Fei, H. (1996). Limit theorems for the maximum likelihood estimators under multiple<br />

type II censoring. Annals of the Institute of Statistical Mathematics, 48, 731-755.<br />

[43] Lawless, J. F. (1977). Prediction intervals for the two parameters exponential distribution.<br />

Technometrics, 19(4), 469-472.<br />

[44] Lawless, J. F. (2003). Statistical models and methods for lifetime data (2nd ed.). New York: John<br />

Wiley & Sons.<br />

[45] Leemis, L. & Shih, L. (1989). Exponential parameter estimation for data sets containing left and<br />

right censored observations. Communications in Statistics-Simulation and Computation, B18(3),<br />

1077-1086.<br />

[46] Leger, C., Politis, D. N. & Romano, J. P. (1992). Bootstrap technology and applications.<br />

Technometrics, 34(4), 378-396.<br />

[47] Metz, J. A. J., Haccou, P. & Mellis, E. (1994). On the shapiro-wilk test and darling’s test for<br />

exponentiality. Biometrics, 50, 527-530.<br />

[48] Miller, R. G. (1981). Survival analysis. New York: John Wiley & Sons.<br />

[49] Miyamura, T. (1982). Estimating component failure rates from combined component and systems<br />

data: exponentially distributed component lifetimes. Technometrics, 24(4), 313-318.<br />

[50] Nagarsenker, P. B. (1980). On a test of equality of several exponential survival distributions.<br />

Biometrika, 67(2), 475-478.<br />

[51] Patel, J. K. (1976). Confidence intervals using cencored data. Technometrics, 18(2), 221-225.<br />

[52] Pettitt, A. N. (1977). Tests for the exponential distribution with censored data using Cramer-von<br />

mises statistics. Biometrika, 64(3), 629-632.<br />

[53] Pham, H. (2003). Handbook of reliability engineering. London: Springer-Verlag.<br />

[54] Piegorsch, W. W. (1987). Performance of likelihood-based interval estimates for two parameter<br />

exponential samples subject to type I censoring. Technometrics, 29(1), 41-49.<br />

[55] Regal, R. (1980). The F test with time-censored exponential data. Biometrika, 67(2), 479-481.<br />

[56] Shao, J. & Tu, D. (1995). The jackknife and bootstrap. New York: Springer-Verlag.<br />

[57] Sinha, S. K. & Kale, B. K. (1980). Life testing and reliability estimation. New Delhi: Wiley Eastern<br />

Limited.<br />

[58] Therneau, T. M. & Grambsch, P. (2000). Modeling survival data: extending the Cox model<br />

(statistics for biology and health). New York: Springer-Verlag.<br />

[59] Ushakov, I. A. (1994). Handbook of reliability engineering. Toronto: John Wiley & Sons.<br />

[60] Wolstenholme, L. C. (1999). Reliability modeling: a statistical approach. Florida: Chapman & Hall.<br />

[61] Zelterman, D., Le, C. T. & Louis, T. A. (1996). Bootstrap techniques for proportional hazards<br />

models with censored observations. Journal of Statistics and Computing, 6, 191-199.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!