04.01.2015 Views

panduan penyusunan proposal, protokol dan ... - Badan Litbangkes

panduan penyusunan proposal, protokol dan ... - Badan Litbangkes

panduan penyusunan proposal, protokol dan ... - Badan Litbangkes

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PENILAIAN PROPOSAL PENELITIAN<br />

Pembinaan termasuk penilaian <strong>dan</strong> seleksi <strong>proposal</strong> dilakukan supaya <strong>proposal</strong> tersebut lebih<br />

bekualitas <strong>dan</strong> terarah, sehingga hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk pembangunan kesehatan.<br />

Setiap <strong>proposal</strong> yang diusulkan oleh peneliti di lingkungan Balitbangkes harus sudah dinilai, diseleksi<br />

<strong>dan</strong> dibina oleh Panitia Pembina Ilmiah (PPI) di tingkat Pusat (eselon II). Komisi Ilmiah (KI) di tingkat<br />

Balitbangkes bertugas mendampingi pembinaan <strong>proposal</strong> <strong>dan</strong> <strong>protokol</strong> yang dilakukan oleh PPI<br />

Pusat. Penilaian <strong>proposal</strong> meliputi aspek relevansi, metode, kelayakan <strong>dan</strong> cara penulisan.<br />

1. Relevansi<br />

Penilaian dari aspek relevansi yang merupakan kebaruan masalah penelitian, harus mengacu pada<br />

Rencana Pembangunan Bi<strong>dan</strong>g Kesehatan, Renstra Bi<strong>dan</strong>g Kesehatan, Prioritas <strong>dan</strong> Agenda Riset<br />

Kesehatan Nasional <strong>dan</strong> masalah bi<strong>dan</strong>g kesehatan yang mendesak.<br />

Aspek relevansi meliputi urgensi kebutuhan data, kebutuhan program, masukan bagi Iptek, orisinalitas<br />

penelitian, <strong>dan</strong>/atau merupakan dasar untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Penting untuk<br />

mengetahui apakah topik penelitian yang diusulkan tersebut sebelumnya sudah pernah diteliti, baik di<br />

lokasi seperti yang diusulkan maupun di lokasi lain dengan kondisi yang sama. Apakah telah ada<br />

ulasan tentang kemungkinan pemecahan yang belum tuntas, sehingga masih memerlukan penelitian<br />

lebih lanjut. Apabila telah ada pemecahannya, maka topik ini tidak perlu diteliti lagi <strong>dan</strong> penilaian tidak<br />

perlu dilanjutkan.<br />

2. Metode<br />

Aspek metoda meliputi tempat <strong>dan</strong> waktu penelitian, jenis <strong>dan</strong> disain, populasi <strong>dan</strong> sampel, estimasi<br />

besar sampel, cara pemilihan <strong>dan</strong> penarikan sampel, variabel, instrumen <strong>dan</strong> cara pengumpulan data,<br />

bahan <strong>dan</strong> prosedur kerja, manajemen <strong>dan</strong> analisis data, serta perlu tidaknya pertimbangan etik.<br />

3. Kelayakan<br />

Aspek kelayakan meliputi kompleksitas sumber daya yang dibutuhkan seperti susunan tim peneliti,<br />

waktu, peralatan yang tepat, bantuan teknis <strong>dan</strong> sumber <strong>dan</strong>a (pembiayaan) serta <strong>dan</strong>a lokal yg<br />

tersedia. Kelayakan dikaji dari segi kecukupan, efisiensi, <strong>dan</strong> kepatutan.<br />

Penilaian aspek kelayakan dalam sumber daya manusia, maka penilaiannya adalah:<br />

(a) Ketua Pelaksana penelitian harus sudah mempunyai jabatan fungsional peneliti <strong>dan</strong> masih<br />

berlaku.<br />

(b) Topik penelitian harus sesuai dengan bi<strong>dan</strong>g keahlian Ketua Pelaksana/ Peneliti Utama.<br />

(c) Anggota Tim Peneliti harus mempunyai latar belakang keilmuan yang berkaitan dengan topik<br />

penelitian <strong>dan</strong> mempunyai peranan yang jelas serta nyata dalam pelaksanaan penelitian.<br />

(d) Keahlian konsultan harus sesuai dengan topik penelitian <strong>dan</strong> mempunyai peranan yang jelas<br />

<strong>dan</strong> nyata dalam pelaksanaan penelitian<br />

12

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!