10.11.2012 Views

Tebus Al pAcino MuHAMMAd yusuf - Stromotion.Net

Tebus Al pAcino MuHAMMAd yusuf - Stromotion.Net

Tebus Al pAcino MuHAMMAd yusuf - Stromotion.Net

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>Tebus</strong><br />

sneak peek & behind the scene<br />

Movies, Music & beyond<br />

magazine<br />

<strong>Al</strong> <strong>pAcino</strong><br />

our living legend<br />

<strong>MuHAMMAd</strong> <strong>yusuf</strong><br />

sutradara <strong>Tebus</strong> angkat bicara<br />

• Jan - Mar 2011<br />

Jan - Mar 2011<br />

1


• Jan - Mar 2011<br />

1


Jan-mar 2010<br />

Reguler Fitur<br />

4 Snap<br />

8 Sneak Peek<br />

20 Cult<br />

22 Review<br />

26 Gadgetry<br />

38 Quotes for Your Thought<br />

40 I am Legend<br />

<strong>Al</strong> Pacino dan Steven Spielberg.<br />

Nama keduanya sudah jadi jaminan<br />

mutu sebuah film. Beragam penghargaan<br />

sudah mereka raih. Seperti<br />

apakah mereka sebelum sekarang?<br />

2 Jan - Mar 2011•<br />

28 Beautiful Filming<br />

Locations<br />

Jelajahi berbagai lokasi pengambilan<br />

gambar terindah (atau terunik?). Lalu<br />

Anda akan punya jawaban atas pertanyaan,<br />

“Mau kemana akhir tahun ini?”<br />

42 Look Who’s Talkin<br />

Bincang­bincang dengan orang<br />

balik layar dunia perfilman memang<br />

menarik!<br />

46 Meet and Greet<br />

Cindhy Anggrina dan Jeehan Sienna<br />

angkat bicara soal kariernya.<br />

48 Poster Gallery<br />

Lihat poster­poster artistik yang<br />

akan dikenang sepanjang zaman.<br />

50 Intriguing Facts<br />

Selalu ada yang menarik di balik<br />

produksi film. Ini beberapa di<br />

antaranya.<br />

52 Soundtrack<br />

Vampire Weekend dan Tokyo<br />

Police Club sukses gelar konser<br />

di Jakarta.<br />

54 Soundman<br />

Promotor muda mulai ramaikan<br />

persaingan Jakarta.<br />

56 Juke Box<br />

Ingin tahu referensi musik terbaik<br />

saat ini? Buka halaman ini.<br />

58 Premiere<br />

Setan Facebook adakan kerja sama<br />

dengan Majalah Aneka Yess!<br />

60 Word of Mouth<br />

Apa saja opini orang seputar dunia<br />

film dan musik?


Visit our site, follow us,<br />

join our community!<br />

http://skylarpictures.net<br />

twitter :@skylar_pictures<br />

facebook :skylar pictures<br />

publisher<br />

director<br />

general manager<br />

associate manager<br />

contributors<br />

content<br />

design<br />

photo<br />

Halo, pencinta film dan musik. Salam kenal dari<br />

kami, segenap kru Skylar magazine. Untuk<br />

perkenalan, saya akan menjelaskan visi dan<br />

misi Skylar. Eh, maaf, saya lebih suka straight<br />

to the point. Intinya, kami hadir untuk memenuhi<br />

kebutuhan Anda, pembaca, akan alternatif bacaan<br />

seputar dunia film dan musik.<br />

Kami hadir dengan info terkini, juga dengan ragam<br />

rekomendasi, saran, serta kritik atas dunia film dan musik<br />

yang sama­sama kita cintai. Harapannya, semua orang<br />

kelak lebih kritis. Ini mungkin satu­satunya sumbangsih<br />

yang bisa kita lakukan untuk mendorong perkembangan<br />

industri ini.<br />

Dalam edisi perdana, kami mengupas beberapa film yang<br />

akan dirilis di Indonesia. Tak hanya film mancanegara,<br />

kami juga mengulas film lokal, seperti <strong>Tebus</strong> dan Surat<br />

Kecil untuk Tuhan. Kami pikir, kedua film ini layak tonton.<br />

Temanya beda, tinggal Anda simak sendiri eksekusinya di<br />

bioskop. Kami juga memberi rekomendasi seputar musik,<br />

wawancara dengan sutradara, hingga promotor musik.<br />

Akhir kata, saya persilakan Anda menikmati edisi<br />

perdana kami. Saran dan kritik bisa disampaikan melalui<br />

e­mail redaksi. Kami sangat terbuka untuk itu.<br />

-B-<br />

silakan kirim saran, kritik, uneg-uneg,<br />

atau bahkan script buatan anda.<br />

info@skylarpictures.net<br />

mailbox@skylarpictures.net<br />

sarjono sutrisno<br />

muhammad Yusuf<br />

ilhamka nizam<br />

Hegi Rahmadanti<br />

bayu maitra<br />

astri apriyani<br />

Ferry ardiansyah<br />

nevy elysa<br />

Zulfiq Ardi Nugroho<br />

adista anugrah<br />

ade branuza<br />

editor’s script<br />

Memo<br />

<strong>Tebus</strong> on Facebook:<br />

Skylar magazine diterbitkan per tiga bulan<br />

oleh pt mutiara warna indoneSia. dilarang<br />

mengutip dan mereprodukSi iSi majalah<br />

ini, baik menyeluruh maupun tidak, tanpa<br />

perSetujuan tertuliS dari pihak penerbit.<br />

Sumber foto:<br />

dokumentaSi iStimewa dan internet<br />

• Jan - Mar 2011<br />

Hello, film buff!<br />

This is the first<br />

edition of Skylar<br />

magazine. enjoy<br />

your reading.<br />

http://www.facebook.com/filmtebus<br />

3


Ini yang perlu Anda tahu seputar dunia film. Simak!<br />

4 Jan - Mar 2011•<br />

The Walking Dead<br />

2nd Season<br />

SETELAH MENDAPAT rEAKSI<br />

positif dari penyuka film miniseri AMC, The<br />

Walking Dead akan diperpanjang hingga<br />

musim kedua. Serial ini berhasil memecahkan<br />

rekor jumlah penonton untuk episode pilot<br />

yang tayang 7 November lalu, yaitu sebanyak<br />

4,7 juta penonton.<br />

The Walking Dead merupakan serial yang<br />

dikembangkan oleh Frank Darabont dari<br />

komik berjudul sama, hasil guratan robert<br />

Kirkman, Tony Moore, dan Charlie Adlard.<br />

Seperti halnya season pertama, season kedua<br />

juga akan berjumlah 13 episode.


Hawaii Five-O<br />

is Back!<br />

Serial ini pernah mengalami masa jaya pada era ‘60­80an.<br />

Hawaii Five­O mengangkat drama aksi kepolisian dan<br />

penegakkan hukum, sebuah unit kerja elite yang dibentuk<br />

dengan misi memberantas kejahatan yang terjadi di sepanjang<br />

Pantai Hawaii.<br />

Versi baru serial ini akan berbeda dari versi klasik. Dengan<br />

plot dan kasus berbeda, versi modern akan menyuguhkan aksi<br />

dan cerita yang lebih menarik. Pada penayangan perdana di<br />

AS, serial ini mencatat 14,2 juta penonton. Episode pertama<br />

menelan biaya tidak kurang dari US$80 juta. Saksikan serunya<br />

Hawaii Five­O di AXN setiap Selasa pukul 21.00 WIB.<br />

Jadi, Siapakah<br />

The Avengers?<br />

The Avengers, yang akan rilis<br />

pada 2011, jelas merupakan film<br />

yang dijagokan Marvel untuk<br />

mendongkrak kembali nama<br />

mereka, juga meraup keuntungan<br />

yang sangat besar. Siapa yang<br />

tidak tertarik melihat sekumpulan<br />

superhero legendaris berlaga dalam<br />

satu film?<br />

Selama ini, pemeran­pemeran<br />

superhero ini masih spekulatif.<br />

Tapi, Empire Magazine telah<br />

memberikan bocoran. Mereka yang<br />

terlibat adalah robert Downey Jr.<br />

sebagai Iron Man, Clark Gregg<br />

sebagai Agent Coulson, Scarlett<br />

Zac Efron:<br />

Calon Kuat<br />

Pemeran Akira<br />

Akira adalah judul anime (1988) yang diadaptasi dari<br />

manga karya Katsuhiro Otomo. Film ini berfokus<br />

pada Shotaro Kaneda, anak muda yang hidup pada<br />

2019 dan seorang pemimpin geng motor bernama<br />

The Capsule. Akira menjadi anime klasik yang<br />

terkenal dan menjadi cikal­bakal film animasi Jepang<br />

saat ini.<br />

Melihat potensi Akira, Warner Bros Pictures<br />

berencana mengangkat film tersebut ke layar lebar.<br />

Zac Efron, aktor muda berusia 23 tahun, menjadi<br />

calon kuat pemeran Shotaro Kaneda. Saat ini, proses<br />

pembicaraan sedang berlangsung antara Zac dengan<br />

pihak rumah produksi.<br />

Johansson sebagai Black Widow,<br />

Chris Hemsworth sebagai Thor,<br />

Chris Evans sebagai Captain<br />

America, Samuel L. Jackson sebagai<br />

Nick Fury, Jeremy renner sebagai<br />

Hawkeye, serta Mark ruffalo<br />

sebagai The Hulk.<br />

Ini nama­nama yang menarik,<br />

apalagi jika melihat Joss Whedon<br />

ditunjuk sebagai sutradara.<br />

Whedon adalah orang di balik<br />

kesuksesan serial TV Buffy and The<br />

Vampire Slayer. Ia dipercaya oleh<br />

pihak Marvel untuk memberikan<br />

‘kehidupan’ pada para The Avenger.<br />

Semoga berhasil.<br />

• Jan - Mar 2011<br />

snap<br />

5


Vampir<br />

Mengundang<br />

Penghargaan<br />

Selain keren dilihat di film, vampire<br />

ternyata punya kekuatan lain, yaitu<br />

mendatangkan nominasi penghargaan!<br />

Sebut saja Eclipse. Film ketiga dari seri<br />

Twilight ini mendapatkan 8 nominasi di<br />

People’s Choice Awards 2011. Apa saja?<br />

Ada Favorite Movie, Favorite Movie Actor<br />

(robert Pattinson dan Taylor Lautner),<br />

Favorite Movie Actress (Kristen Stewart),<br />

Favorite Movie Drama, Favorite On<br />

Screen Team (robert Pattinson, Kristen<br />

Stewart dan Taylor Lautner) dan Favorite<br />

Movie Star Under 25 (Kristen Stewart,<br />

robert Pattinson).<br />

Nominator lain adalah serial televisi<br />

The Vampire Diaries yang berhasil<br />

menyabet 3 nominasi untuk kategori<br />

Favorite TV Drama, Favorite TV Drama<br />

Actor (Ian Somerhalder), dan Favorite Sci­<br />

Fi/Fantasy Show.<br />

Belum cukup? Masih ada serial True<br />

Blood yang mendapat 2 nominasi untuk<br />

Favorite TV Obsession dan Favorite<br />

Sci­Fi/Fantasy Show. Ajang penghargaan<br />

People’s Choice Awards 2011 akan<br />

mengudara di jaringan CBS pada 5<br />

Januari 2011 dan akan dipandu oleh aktris<br />

komedian Queen Latifah.<br />

6 Jan - Mar 2011•<br />

Hollywood dan Bollywood<br />

Bekerja Sama<br />

Dua industri film terbesar dunia, Hollywood dan Bollywood, dikabarkan telah<br />

menandatangani sebuah deklarasi untuk mengembangkan dan memperkuat<br />

produksi, distribusi, teknologi, perlindungan konten, dan kerja sama komersial.<br />

Paramount Pictures menyatakan bahwa perjanjian tersebut merupakan<br />

terobosan kolaborasi yang akan menghasilkan lebih banyak produksi dan<br />

aliansi, serta film­film yang besar dan kuat dalam industri film global.<br />

Pernyataan itu juga akan mendukung terbentuknya Los Angeles­India Film<br />

Council untuk meningkatkan produksi film mereka. Salah satunya adalah<br />

dengan dirilisnya film India Kites dan My Name is Khan pada 2010 yang<br />

difilmkan di Los Angeles.<br />

Robert De Niro Terima<br />

Penghargaan Cecil B. DeMille<br />

Cecil B. DeMille adalah sutradara kawakan Hollywood yang berkarier sejak<br />

1914­1956. Namanya lantas diadopsi menjadi sebuah penghargaan yang rutin<br />

diberikan sejak 1952 dalam acara Golden Globe. Tujuannya, mengapresiasi<br />

insan film Hollywood yang dianggap telah mendedikasikan segenap hidupnya<br />

untuk film.<br />

Kini, giliran aktor robert De Niro yang akan menerima penghargaan<br />

Cecil B. DeMille. Hal ini dipastikan oleh pejabat Hollywood Foreign Press<br />

Association. Mereka juga menunjuk Kevin Spacey sebagai orang yang akan<br />

‘memperkenalkan’ robert. Golden Globe sendiri akan digelar pada 16 Januari<br />

2011 di Beverly Hills, California. Selamat, Pak robert!


Bye Megan Fox, Hello Rosie!<br />

Akhirnya terjawab. Megan Fox dipastikan tidak membintangi film ketiga franchise<br />

Transformers. Pihak Paramount menyatakan, mereka punya hak untuk memilih<br />

menggunakan Megan Fox dalam Transformers 3. Namun, mereka memilih untuk<br />

tidak menggunakan hak tersebut.<br />

Pengganti Megan adalah rosie Huntington Whiteley (23). Ia seorang model dan<br />

pacar aktor laga Jason Statham. Untuk merebut peran ini, ia harus mengalahkan<br />

Gemma Arterton, Zoe Saldana, dan Ashley Greene. Sebelumnya, rosie dan Michael<br />

Bay—sutradara Transformer—pernah bekerja sama dalam produksi iklan pakaian<br />

dalam. Tampaknya, Bay mengerti benar akan kebutuhan pasar. rosie memang cantik<br />

dan seksi. Semoga saja aktingnya lebih baik dari Megan.<br />

The Social <strong>Net</strong>work<br />

Difavoritkan Raih Oscar<br />

Para pengamat Oscar tengah memilih film­film yang layak masuk nominasi<br />

Academy Awards ke­83. Salah satu film yang berpotensi meraih Oscar<br />

adalah The Social <strong>Net</strong>work, film yang menampilkan kisah pendiri Facebook,<br />

disutradarai David Fincher dan diproduseri aktor Kevin Spacey.<br />

The Social <strong>Net</strong>work meraih suara terbanyak. Selain The Social <strong>Net</strong>work,<br />

film The King’s Speech, 127 Hours, Inception, Black Swan, dan Toy Story 3<br />

juga meraup banyak suara. Bagaimana prediksi Anda? Nominasi Oscar akan<br />

diumumkan pada 25 Januari 2011. Ajang penghargaan paling bergengsi di<br />

Hollywood ini sendiri akan digelar pada 27 Februari 2011.<br />

Film Biopic<br />

Justin Bieber<br />

Justin Bieber, aktor muda yang tengah<br />

naik daun ini berencana akan merilis<br />

film biopic. Never Say Never, demikian<br />

judul film tersebut. Film ini akan<br />

merangkum perjalanan hidup dan<br />

konser musik Justin selama 2010.<br />

Film ini diharapkan dapat memberi<br />

inspirasi dan membantu kaum muda<br />

untuk menyadari bahwa mereka dapat<br />

mencapai tujuan, jika mau bekerja<br />

keras.<br />

“Anda dapat melakukan apa pun<br />

yang Anda inginkan selama Anda<br />

ingat Tuhan, dan Anda sendiri tetap<br />

membumi. Jadi, saya rasa film ini akan<br />

sangat menjelaskan dan menginspirasi,”<br />

ujar Justin pada DigitalSpy.<br />

Film yang menghadirkan Miley<br />

Cyrus sebagai cameo dan disutradarai<br />

oleh Jon Chu ini rencananya akan<br />

segera rilis pada Februari 2011 di<br />

Amerika Serikat.<br />

• Jan - Mar 2011<br />

snap<br />

7


Tidak mau keluar studio dengan wajah murung dan perasaan menyesal? Intip semua film yang<br />

akan dirilis. Jangan beli kucing dalam karung. Baca dulu review-nya, baru tonton filmnya!<br />

editor’s<br />

pick!<br />

<strong>Tebus</strong>:<br />

Arti Sebuah<br />

Dendam<br />

8 Jan - Mar 2011•<br />

tebus berarti sebuah harga<br />

yang harus dibayar. <strong>Tebus</strong><br />

juga berarti kembalinya aktor<br />

gaek Tio Pakusadewo,<br />

Chintami Atmanegara,<br />

dan Jajang C. Noer dalam karya thriller<br />

sepanjang 84 menit yang siap memacu<br />

adrenalin Anda.<br />

roni Danuatmaja (Tio Pakusadewo)<br />

sangat mengagungkan kehormatan<br />

dan nama besar keluarga Danuatmaja,<br />

hingga pada suatu hari sebuah malapetaka<br />

menimpa keluarga itu. <strong>Al</strong>aric<br />

(revaldo), sang putra mahkota kerajaan<br />

bisnis keluarga, ditemukan meninggal<br />

karena overdosis kokain. Hal ini


membuat roni terpukul. Di lain<br />

sisi, ia juga khawatir kasus ini bisa<br />

meruntuhkan kerajaan bisnis yang<br />

telah dibangunnya. roni, istrinya<br />

Sisca (Chintami Atmanagara),<br />

serta kedua anaknya, Ludmilla<br />

(Sheila Marcia) dan Karissa<br />

(Luna Sabrina) memutuskan<br />

untuk menenangkan diri di<br />

sebuah vila.<br />

Apa yang diharapkan jauh<br />

dari kenyataan. Di vila, keluarga<br />

itu justru dihadapkan pada teror<br />

yang mengancam nyawa mereka.<br />

Apa yang terjadi? Siapa yang<br />

menginginkan kematian mereka?<br />

Saksikan filmnya di bioskop.<br />

Pilihan Sarjono Sutrisno, sang<br />

produser, menempatkan Tio<br />

Pakusadewo sebagai peran utama<br />

sangat tepat. Aktor yang mendapatkan<br />

penghargaan Indonesia<br />

Movie Award Best Actor 2010<br />

ini menjanjikan akting yang total.<br />

Ditambah paduan peran dari<br />

Chintami Admanegara, Jajang C.<br />

Noer, Sheila Marcia, dan Dayat<br />

(Idola Cilik), plus rangkaian<br />

cerita yang ditulis oleh Muhammad<br />

Yusuf dan Beby Hasibuan,<br />

<strong>Tebus</strong> layak menjadi film pilihan.<br />

Tunggu saja kehadirannya.<br />

<strong>Tebus</strong> akan hadir di bioskop<br />

pada akhir 2010.<br />

Behind the Scene<br />

Foto-foto berikut adalah bukti nyata keseriusan semua pihak<br />

dalam menggarap <strong>Tebus</strong>. Apa yang terlihat di layar hanya<br />

sebagian kecil dari keseluruhan proses penggarapan.<br />

sneak peek<br />

• Jan - Mar 2011<br />

9


Muhamma<br />

10 Jan - Mar 2011•


d Yusuf Value<br />

Q: Dari mana ide cerita film <strong>Tebus</strong>?<br />

a: Terinspirasi perjalanan darat saya menggunakan<br />

mobil dari Bali ke Jakarta. Saat itu, saya<br />

melewati hutan jati di Jawa Timur. Daerah<br />

itu terkenal sebagai daerah penculikan. Dari<br />

situ, ide cerita berevolusi. Suatu hari, saya<br />

ngobrol dengan produser Sarjono Sutrisno,<br />

dan dia tertarik dengan ide tersebut. Dari<br />

situ, kami came out dengan jalan cerita yang<br />

lebih dekat dengan masyarakat, sesuatu yang<br />

bisa saja terjadi pada siapa saja.<br />

Q: Berapa lama proses pembuatan film ini?<br />

a: Dari proses pra­produksi sampai syuting,<br />

prosesnya sekitar satu tahun. Empat bulan<br />

untuk penulisan skenario, tiga bulan preproduction,<br />

satu bulan syuting, empat bulan<br />

post­production.<br />

Q: Apa tantangan dalam pembuatan film ini?<br />

a: Di masa pra­produksi, yang jadi tantangan<br />

adalah pembuatan skenario. Di sini, banyak<br />

membuang waktu dan tenaga. Film dengan<br />

jenis suspense drama thriller hampir tidak<br />

ada di Indonesia. Karena hampir tidak ada,<br />

bisa jadi apa yang kami buat tidak masuk<br />

akal. Kami tidak ingin seperti itu. Jadi,<br />

tantangannya adalah membuat cerita dengan<br />

genre suspense drama thriller yang<br />

bisa diterima dan make sense di masyarakat.<br />

Tantangan saat produksi adalah lokasi.<br />

Sekitar 90% pembuatan <strong>Tebus</strong> dilakukan di<br />

daerah Gunung Bundar, 1,5 jam dari Bogor.<br />

Saat syuting, hujan sering turun.<br />

Q: Apa alasan memilih Tio Pakusadewo menjadi<br />

aktor utama?<br />

a: Aktor yang matang berperan sebagai bapak<br />

dengan rentang usia hampir 50 tahun itu<br />

amat jarang. Saat melihat prestasi Tio yang<br />

berhasil meraih Piala Citra, saya merasa this<br />

is the man! Film ini bukan film main­main,<br />

sneak peek<br />

of name,<br />

harkat, dan<br />

martabat<br />

keluarga.<br />

Perjalanan pulang dari Bali ke Jakarta membuahkan ide cerita<br />

di kepalanya. ide yang mengendap di kepala selama lima tahun<br />

itu akhirnya terwujud jadi skenario film. Film <strong>Tebus</strong> siap jadi film<br />

bergenre suspense drama thriller pertama di indonesia.<br />

jadi kami harus memilih pemain yang tepat.<br />

Demikian juga dengan pemilihan Chintami<br />

Atmanegara. Sosok ibu­ibu usia 40 tahun<br />

yang enerjik dan terlihat kuat secara mental<br />

juga fisik itu ada di Chintami.<br />

Q: Ada pesan dari <strong>Tebus</strong>?<br />

a: Value of name, harkat dan martabat keluarga.<br />

Film ini juga memperlihatkan efek dan<br />

bahaya dari drugs. Tapi ini bukan film yang<br />

complicated. Sejauh ini film suspense drama<br />

thriller di Indonesia tidak ada. Para pembuat<br />

film tidak berani mencoba atau tidak mau.<br />

Q: Kapan film ini mulai tayang dan berikan<br />

alasan kenapa kita harus menontonnya?<br />

a: <strong>Tebus</strong> mulai tayang di bioskop 31 Maret<br />

2011. Sebenarnya, yang menjadi target<br />

market film ini adalah orang­orang Indonesia<br />

yang enggan menonton film Indonesia<br />

ka rena menganggap film Indonesia<br />

itu ceritanya seringkali tidak masuk akal.<br />

Kami ingin menyuguhkan film yang masuk<br />

akal dan bukan tak mungkin bisa terjadi di<br />

kehidupan nyata.<br />

“Saat itu, saya<br />

melewati hutan<br />

jati di Jawa Timur.<br />

Daerah itu terkenal<br />

sebagai daerah<br />

penculikan”<br />

• Jan - Mar 2011<br />

11


Tio Pakusadewo<br />

Saya diberi keleluasaan untuk mengacak-acak<br />

Tio Pakusadewo adalah aktor terbaik<br />

Festival Film indonesia 1991 dan 2009.<br />

ia juga pernah dapat most Favorite Supportive<br />

actor untuk film Berbagi Suami<br />

dalam ajang mTV movie awards 2006. Jika<br />

disebut satu per satu, halaman ini takkan<br />

cukup menampung filmografinya. melalui<br />

telepon, kami berbincang seputar hidup<br />

dan keterlibatan Tio dalam <strong>Tebus</strong>.<br />

Q: Apa kabar Mas Tio? Sibuk apa sekarang?<br />

a: Baik. Sekarang lagi sibuk ngejawab telepon kamu, sambil mikir<br />

jawaban pertanyaanmu. Kalau proyek ada, tapi itu kan bukan<br />

kesibukan. Itu adalah hobi yang mendatangkan uang. Ha­ha­ha.<br />

Q: Bagaimana Anda bisa terlibat <strong>Tebus</strong>?<br />

a: Seperti biasa saja. Saya ditelepon dan ditawarkan untuk terlibat.<br />

Lalu, saya datang ke kantor mereka. Kemudian, saya baca<br />

skenarionya dan melihat keseriusan pihak produser untuk<br />

menggarap film ini. Akhirnya, saya ikut.<br />

Q: Apa yang membuat Anda memutuskan untuk mengambil<br />

peran Roni?<br />

a: Yang jelas bukan karena sutradara dan honornya. Ha­ha­ha. Ini<br />

ceritanya menarik buat saya. Selain itu, produser dan sutradara<br />

juga memberi saya keleluasaan untuk ‘mengacak­acak’<br />

karakter tersebut.<br />

Q: Dan, bagaimana Anda ‘mengacak-acak’ karakter tersebut?<br />

a: Ketika sudah baca skenarionya, saya kan sudah mulai tahu<br />

tentang karakter roni. Lantas, saya tertantang untuk mencoba<br />

‘mengacak­acak’ karakter ini secara mental dan psikologi. Saya<br />

juga mendalami karakter ini dengan berbagai cara, seperti<br />

membaca­baca buku soal pembunuh. Apa yang terjadi dengan<br />

karakter ini kan belum pernah saya alami dalam hidup saya.<br />

Jadi, saya mesti mencari tahu. Saya juga mendalami dengan<br />

banyak­banyak melihat mata sutradaranya. Ada sorot roni di<br />

situ. Ha­ha­ha.<br />

Q: Bagaimana rasanya bekerja sama dengan aktor dan aktris<br />

muda, seperti Revaldo dan Sheila Marcia?<br />

a: Saya tidak menemukan kendala, karena semua pemeran berusaha<br />

memberikan yang terbaik. Dua orang itu berbeda dengan pemain<br />

yang ada sekarang. Mungkin, karena hidupnya pahit, mereka<br />

lebih down to earth. Senang bekerja sama dengan mereka.<br />

12 Jan - Mar 2011•<br />

Q: Bagaimana dengan Chintami Atmanegara?<br />

a: Kalau Chintami kan sudah lama. Jam terbangnya juga sudah<br />

banyak. Jadi, terus terang saya tidak merasakan kendala apa­apa.<br />

Q: Melihat usia dan pengalaman, Mas Tio dianggap satu-satunya<br />

aktor yang pas untuk memainkan peran ini. Bagaimana<br />

tanggapan Anda?<br />

a: Jika memang dianggap begitu, ya, saya sangat bersyukur. Ini kan<br />

artinya berkah. Saya diberi kepercayaan yang besar dalam film ini.<br />

Dan, saya melakukan yang terbaik untuk membayar kepercayaan<br />

yang diberikan.<br />

Q: Untuk Mas Tio pribadi, apa ambisi atau keinginan yang ingin<br />

dicapai seputar industri film?<br />

a: Bukan ambisi, ya, tapi keinginan. Nah, kalau keinginan kan tidak<br />

akan pernah habis sampai kapan pun. Banyak sekali yang ingin<br />

dicapai. Ya, mungkin saya ingin melihat film Indonesia bisa<br />

mencapai Hollywood.<br />

Q: Mas Tio kan sudah pernah bekerja sama dengan aktor luar.<br />

Apa yang didapat?<br />

a: Tidak ada. Karena proyek itu film Indonesia, maka seharusnya<br />

tanya mereka yang dapat apa. Kalau saya ikut dalam film<br />

produksi Hollywood, misalnya, mungkin saya akan mendapatkan<br />

sesuatu dari sistem kerja mereka yang berbeda. Atau misalnya,<br />

suatu saat saya main bareng <strong>Al</strong> Pacino, Nicholas Cage, atau<br />

Martin Scorcese, barulah tanya saya dapat apa.<br />

Q: Bagaimana Anda melihat Tio Pakusadewo dalam lima tahun<br />

ke depan?<br />

a: Wah, mungkin saya tidak akan semudah ini lagi dalam<br />

berkomunikasi. Ada birokrasinya. Ha­ha­ha.<br />

Q: Seperti apa Tio Pakusadewo dalam tiga kata?<br />

a: Love, tender, and care.


Dalam sebuah adegan, <strong>Al</strong>aric<br />

digambarkan menghisap kokain melalui<br />

hidung. Supaya tampak natural, maka<br />

Revaldo yang memerankan <strong>Al</strong>aric<br />

benar-benar menghisapnya. Hanya, yang<br />

dihisap bukan kokain, tapi gula halus.<br />

Dulu, Tio Pakusadewo mendengar<br />

bunyi tokek waktu syuting dan<br />

memenangkan penghargaan di 2009.<br />

Nah, di film ini dia juga mendengar<br />

bunyi tokek. Semoga <strong>Tebus</strong> juga<br />

bisa mendapat penghargaan dan<br />

memberikan kontribusi untuk<br />

perfilman Indonesia.<br />

Chintami Atmanegara adalah perempuan<br />

pemberani. Dalam sebuah adegan<br />

melompat dari air terjun, ia menolak<br />

menggunakan bantuan stuntman. Ia sendiri<br />

yang terjun dari air terjun setinggi 17 m itu.<br />

<strong>Tebus</strong> mengambil lokasi syuting<br />

di beberapa tempat, antara lain di<br />

Sentul, kaki Gunung salak, Bogor, lalu<br />

pengadilan Jakarta Selatan, Gedung<br />

Pertanian, dan LP Cipinang, Jakarta.<br />

Syutingnya menghabiskan 22 hari.<br />

Ada sebuah adegan ketika Jiman,<br />

yang diperankan Dayat, mengucapkan<br />

sumpah. Saat pengambilan gambar<br />

tersebut, petir tiba-tiba muncul. Ia<br />

jadi background yang natural dan<br />

memperkuat kesan dramatis.<br />

• Jan - Mar 2011<br />

13


sneak peek<br />

satu lagi superhero Marvel<br />

bakal unjuk gigi pada<br />

2011. Thor, anak sang<br />

dewa petir, pemegang palu<br />

godam legendaris Mjolnir,<br />

siap beraksi di hadapan Anda. Sama<br />

hal dengan koleganya, Captain<br />

America, tanda kemunculan Thor<br />

sudah dirintis di proyek film Marvel<br />

sebelumnya: Iron Man 2. Kala itu,<br />

adegan penghujung sekuel Iron Man<br />

itu menampilkan Mjolnir tertancap<br />

di dekat sebuah lubang besar.<br />

Dalam sebuah trailer terlihat,<br />

kisah Thor (Chris Hemsworth )<br />

diawali dengan interogasi dirinya<br />

oleh para agen SHIELD. Flashback,<br />

Thor ternyata terusir dari dunia<br />

para Dewa Asgard dan terlempar ke<br />

bumi, terpisah dari palu saktinya.<br />

Thor yang terdampar dalam<br />

sebuah hutan ditemukan oleh Jane<br />

14 Jan - Mar 2011•<br />

Foster (Natalie Portman). Karena<br />

mempunyai kemampuan super, kehadirannya<br />

menarik perhatian para<br />

anggota SHIELD yang kemudian<br />

menangkapnya. Peperangan pun<br />

terjadi di Asgard, mengguncang<br />

dunia dewa dan manusia. Loki,<br />

saudara jauh Thor berusaha menggulingkan<br />

tahta Odin Sang Dewa<br />

Petir, ayah kandung Thor. Merasa<br />

tertantang dan ingin membantu<br />

kampung halamannya, Thor berusaha<br />

keras mencari kembali Mjolnir<br />

dan mengalahkan Loki sekaligus<br />

para agen SHIELD.<br />

Tampil sebagai sutradara adalah<br />

Kenneth Branagh. Sementara, sang<br />

penulis naskah memang dikenal<br />

sebagai fans Thor. Ia adalah Mark<br />

Protosevich. rencananya, pihak<br />

Marvel Studios akan menampilkan<br />

Thor dalam format 3D.


• Jan - Mar 2011<br />

15


THE DEBT<br />

p.s.: Jarang sekali<br />

film intelejen yang<br />

mengangkat soal<br />

Mossad.<br />

F<br />

ilm ini merupakan karya terbaru John Madden. Bagi yang<br />

belum familiar dengannya, sutradara inilah yang berhasil<br />

mengoleksi tujuh piala Oscar untuk film Shakespeare in<br />

Love (1998).<br />

Sejak itu, namanya tenggelam. Ketika ia memutuskan<br />

untuk kembali berkarya, naskah karya duo penulis Mathew Vaughn<br />

dan Jane Goldman (Kick Ass) serta Peter Straughan (The Men Who<br />

Stare at Goats) inilah yang dipilih. Hasilnya adalah The Debt.<br />

Film ini mengisahkan mantan agen Israel Three Mossad yang<br />

menyadari bahwa seorang kriminal perang Nazi ternyata masih hidup,<br />

meski dua puluh tahun telah berlalu sejak Perang Dunia II berakhir.<br />

Tugas negara pun dijalankan. Ketegangan aksi ala spionase intelejen<br />

Mossad dan baku tembak menjadi hal yang biasa dalam upaya mengejar<br />

kriminal tersebut.<br />

The Debt merupakan remake dari film Israel berjudul HaHov, yang<br />

dirilis pada 2007. The Debt diperankan oleh Sam Worthington (Clash<br />

of the Titan, Avatar), aktris peraih Oscar Helen Mirren (The Queen),<br />

Ciaran Hinds, dan Tom Wilkinson. Film ini juga ikut berpartisipasi<br />

dalam ajang 2010 Toronto International Film Festival, dan beredar di<br />

pasaran awal Desember.<br />

16 Jan - Mar 2011•


Burlesque<br />

InI momen<br />

aguIlera untuk<br />

unJuk bakat.<br />

anda penggemar film Chicago<br />

(2002) atau Moulin rouge<br />

(2001)? Jangan lewatkan<br />

Burlesque. Film musikal ini adalah<br />

besutan mantan aktor era ‘90an,<br />

Steve Antin, yang melakukan debutnya sebagai<br />

sutradara film layar lebar.<br />

Burlesque menjadi film layar lebar pertama<br />

yang mengangkat Aguilera sebagai pemain<br />

utama. Terjun ke dunia film memang ambisinya<br />

sejak lama. Istri Jordan Bratman ini mengikuti<br />

jejak teman­teman seangkatannya dalam The<br />

Mickey Mouse Club, seperti Justin Timberlake,<br />

Britney Spears, ryan Gosling, dan Keri russel,<br />

yang lebih dulu terjun ke dunia akting.<br />

Diproduksi oleh Screen Gems, Burlesque<br />

berkisah tentang <strong>Al</strong>i (Christina), seorang gadis<br />

dari kota kecil yang berusaha meraih mimpi<br />

di Los Angeles. Di kota itu, <strong>Al</strong>i mendapatkan<br />

pekerjaan sebagai pelayan dari Tess (Cher),<br />

sneek sneak peek<br />

melihat Christina aguilera di panggung adalah hal biasa. Jangan khawatir,<br />

kali ini ia akan tampil di panggung sebuah film musikal. Ini baru menarik!<br />

pemilik sekaligus penari utama di The<br />

Burlesque Lounge.<br />

Terpukau dengan kostum dan koreografi<br />

yang menawan dari para penari Burlesque, <strong>Al</strong>i<br />

bertekad: suatu saat nanti ia bakal tampil di<br />

panggung itu.<br />

Dengan bantuan manajer panggung (Stanley<br />

Tucci) dan pembawa acara (<strong>Al</strong>an Cumming),<br />

<strong>Al</strong>i menemukan jalan dari bar menuju<br />

panggung. Suaranya yang luar biasa berhasil<br />

kembali membangkitkan The Burlesque Lounge<br />

pada kejayaan.<br />

Naskah orisinal film ini ditulis sendiri oleh<br />

Antin tapi kemudian mendapat sentuhan<br />

tambahan dari penulis naskah nominasi Oscar<br />

Susannah Grant (The Soloist). Bagi Cher,<br />

film ini merupakan awal kembalinya setelah<br />

hiatus selama tujuh tahun dari dunia akting.<br />

Film ini telah dijadwalkan tayang pada akhir<br />

November 2010.<br />

• Jan - Mar 2011<br />

17


surat merupakan perwakilan isi hati. Ia jadi istimewa<br />

ketika berisikan tentang cinta, kasih sayang, dan<br />

sebuah permintaan terakhir. Demikian yang coba<br />

dituangkan Skylar Pictures dalam film Surat Kecil<br />

untuk Tuhan.<br />

Tuhan..Surat Kecilku Ini<br />

Adalah Permintaan Terakhirku<br />

Andai Aku Bisa Kembali<br />

Demikian sebait surat yang ditulis Gita Sesa Wanda<br />

Cantika, gadis belia yang harus berjuang melawan kanker<br />

ganas yang menggerogotinya. Kisah hidup Gita dituangkan<br />

Agnes Danovar dalam blognya. Tak disangka, lebih dari<br />

350.000 orang membaca dan suka. Kisah ini lalu diangkat<br />

menjadi novel yang memikat pembaca di Tanah Air<br />

dan mancanegara.<br />

Kini, kisah novel yang telah memasuki cetakan ketujuh<br />

itu diangkat ke layar lebar. Berkisah tentang hidup Keke,<br />

seorang gadis cantik berusia 13 tahun dengan berbagai<br />

prestasi pendidikan. Hari­hari dijalani dengan semangat<br />

18 Jan - Mar 2011•<br />

dan limpahan kasih sayang dari Jody, sang ayah. Sejak<br />

orangtuanya bercerai, Keke memang lebih dekat dengan<br />

ayahnya. Perpisahan tersebut tidak membuat Keke lemah<br />

dan depresi berkepanjangan. Keke tak mau ambil pusing dan<br />

hidup bahagia, meski tanpa kehadiran seorang ibu.<br />

Kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Keke terdiagnosa<br />

mengidap kanker jaringan lunak yang menyerang wajah.<br />

Jenis kanker itu merupakan kasus pertama yang ada di<br />

Indonesia. Ia bisa menjalar ke seluruh tubuh hanya dalam<br />

waktu lima hari. Keke divonis tidak akan bertahan lama.<br />

Sang ayah tak mau menyerah dan kehilangan orang yang<br />

dicintai. Bersama, mereka melawan penyakit tersebut dengan<br />

berbagai cara. Walau tertatih dalam menghadapi cobaan,<br />

Keke bertahan selama tiga tahun. Akhirnya, Keke menyadari<br />

ada makna di balik penyakit yang ia derita. Dengan ikhlas,<br />

Keke berpasrah diri dan menuliskan surat kecil untuk Tuhan.<br />

Film drama keluarga ini layak Anda tunggu. Ia<br />

menampilkan setting di Bandung dan Jakarta. Surat Kecil<br />

untuk Tuhan mencoba mengajak kita merenungi arti sebuah<br />

kehidupan. Nantikan film ini pada pertengahan 2011.


Casting Akbar<br />

Surat Kecil<br />

untuk Tuhan<br />

6.000-an orang terlibat,<br />

6 orang yang dapat peran<br />

KESErIUSAN SKYLAr PICTUrES<br />

dalam produksi Surat Kecil untuk<br />

Tuhan diwujudkan dengan kerja keras<br />

semua lini. Proses pembuatan skenario,<br />

pemilihan kru hingga pemeran tidak<br />

sembarangan. Untuk mendapatkan<br />

pemeran Keke dan kawan­kawan, audisi<br />

akbar diadakan dengan mengundang<br />

seluruh SMP se­Jabodetabek. Pesertanya<br />

lebih dari 6.500 orang.<br />

Proses audisi dilaksanakan pada<br />

17 Oktober 2010 di Aula Yayasan<br />

<strong>Al</strong>­Kamal, Kedoya. Kali ini diikuti oleh<br />

443 peserta yang lolos seleksi awal.<br />

Dari audisi ini, terpilih 55 peserta yang<br />

sneak peek<br />

lantas dikerucutkan lagi menjadi enam<br />

orang saja.<br />

Surat Kecil untuk Tuhan rencananya<br />

akan dirilis berdekatan dengan Hari<br />

Kanker Anak Sedunia, pertengahan<br />

2011. Film ini mendapat banyak dukungan,<br />

seperti dari Yayasan Onkologi<br />

Anak Indonesia, Depdiknas, MrA<br />

Group, hingga Indomaret.<br />

Skylar Pictures berharap, Surat<br />

Kecil untuk Tuhan dapat menularkan<br />

semangat pantang menyerah dari Keke,<br />

sang tokoh, dalam mencapai cita­cita,<br />

meski dalam kondisi yang paling tidak<br />

memungkinkan sekalipun.<br />

• Jan - Mar 2011<br />

19


Jinx(2010)<br />

SHANTI (AUrELLIE<br />

MOErEMANS) berniat bunuh diri<br />

karena putus asa. Niatnya tak hanya<br />

dilakukan sekali, tapi berkali­kali.<br />

Anehnya, setiap hendak bunuh diri,<br />

orang­orang yang ada disekitarnya<br />

justru mengalami kesialan. Mulai dari<br />

security hotel yang menolong Shanti<br />

sampai bos mafia besar, juga dirundung<br />

kesialan yang entah darimana datangnya.<br />

Bahkan, orang­orang yang hanya sempat<br />

ditemuinya di jalan, tak lepas dari<br />

kesialan. Dari yang hanya ditolak cutinya,<br />

dirampok dijalan, ditipu, bahkan ada yang<br />

sampai terengut nyawanya.<br />

Film garapan sutradara Muhammad<br />

Yusuf dan diproduseri Sarjono Sutrisno<br />

ini merupakan produksi pertama dari<br />

Skylar. Film ini dikemas secara unik dan<br />

menawarkan banyak hal. Disini tak cuma<br />

ditemui aksi laga ala street fighter yang<br />

dilakonkan oleh rebecca reijman dan<br />

DJ Devina, namun hadir juga adegan<br />

horor dan humor. Komplit! Nama­nama<br />

lainnya yang juga ambil bagian di film<br />

ini diantaranya ray Sahetapy, HIM<br />

Damsyik, dan Yurike Prastika.<br />

Dalam bahasa Indonesia, jinx berarti<br />

pembawa sial. Lalu, siapakah sang<br />

pembawa sial sebenarnya? Kenapa<br />

kesialan itu bisa menyebar ke semua<br />

orang? Temukan jawabannya hanya dalam<br />

“Jinx”, yang sudah bisa dinikmati dalam<br />

format DVD.<br />

20 Jan - Mar 2011•<br />

istilah “cult movie” pertama<br />

muncul lewat ulasan kritikus<br />

film, Roger ebert, di chicago<br />

sun-Times. film-film<br />

kategori “cult” dampaknya<br />

berpengaruh pada genre film<br />

sesudahnya. ini beberapa di<br />

antaranya.


Jakarta Cinta dan Cita-Cita (2010)<br />

Sebuah karya bertema klasik, yaitu perjuangan sebuah keluarga miskin dari<br />

daerah yang menghadapi cobaan hidup di kerasnya ibukota. Ibu Firda dan<br />

keempat anak angkatnya hijrah dari Purwakarta dan mencoba mencari<br />

penghasilan tambahan di Jakarta. Perjuangan ini dilakukan demi mewujudkan<br />

mimpi Dara, salah seorang putri angkatnya yang ingin menyelesaikan kuliah.<br />

Film ini sarat pesan akan pesan moral dan pesan cinta yang esensial. Selain itu,<br />

gaya ceritanya bisa menginspirasi atau memotivasi penonton yang menyaksikan.<br />

Di Mana Budi? (2010)<br />

Ini mungkin bisa jadi salah satu film yang dibutuhkan anak­anak<br />

zaman sekarang. Film ini mengisahkan Vera dan Tony. Keduanya jago<br />

bulutangkis, tapi menghilang menjelang lomba 17­an. Mereka ternyata<br />

berusaha mencari Budi yang menghilang. Petualangan mereka pun<br />

dimulai, mulai dari menemui seorang nenek sampai perampok.<br />

Cinta di Paris van Java (2010)<br />

Film ini memasukkan elemen berbeda dalam formula cerita cinta di<br />

dalamnya, yaitu seorang gipsy dengan kartu Tarot­nya. Cinta di Paris<br />

van Java mengisahkan penyiar radio bernama Beni dan Jane, mahasiswi<br />

yang baru menyelesaikan kuliah. Keduanya mengalami nasib sial secara<br />

beruntun setelah menganggap remeh ramalan seorang gipsy yang mereka<br />

temui di sebuah pesta Halloween.<br />

Jakarta & Cinta dan Cita-Cita, Cinta di Paris Van Java dan Dimana Budi adalah film yang dibintangi pemain-pemain<br />

baru yang keluar menjadi juara di Pemilihan Bintang Film Televisi. Pemenang dari kategori anak-anak usia 6-13 tahun<br />

berhak main dalam film Dimana Budi karya Haris Nizam, sementara pemenang dari kategori lainnya mendapatkan<br />

kesempatan bermain di film Cinta di Paris Van Java dan film televisi Jakarta & Cinta dan Cita-Cita garapan sutradara<br />

Muhammad Yusuf. Film televisi ini telah tayang di Anteve. Kini, ketiga film ini bisa dinikmati dalam format DVD.<br />

• Jan - Mar 2011<br />

cult<br />

21


Megamind �<br />

22 Jan - Mar 2011•<br />

Megamind (Will Ferrell) sudah<br />

terkucil sejak kecil karena<br />

penampilan fisik yang aneh.<br />

Tekanan hidup, ditambah rasa<br />

iri pada Metro Man (Brad Pitt) yang selalu jadi<br />

pahlawan membuatnya memilih jadi penjahat<br />

super. Tujuannya adalah mengalahkan Metro Man.<br />

Menggunakan reporter bernama roxanne<br />

ritchi (Fey) sebagai sandera, Megamind berhasil<br />

membinasakan Metro Man. Kematian Metro Man<br />

melapangkan jalan menguasai Metro City.<br />

Pasca kematian Metro Man, Megamind justru<br />

mengalami kehampaan hidup. Ia sadar bahwa<br />

Setiap orang<br />

punya pendapat<br />

tentang film<br />

yang ditonton. Ini<br />

hasil penilaian<br />

kami. Take it or<br />

leave it!<br />

� � � �<br />

seorang penjahat super tidak punya arti tanpa<br />

keberadaan seorang pahlawan. Ia depresi.<br />

Megamind lalu mengubah seseorang menjadi<br />

pahlawan super baru berjuluk Titan (Hill).<br />

Bukannya menjelma seorang pembela kebenaran,<br />

Hal memilih jadi supervillain. Megamind pun<br />

berubah haluan jadi pahlawan super.<br />

Film ini memanfaatkan nama­nama bintang<br />

besar sebagai pengisi suara tokoh sentralnya.<br />

Dengan tema cerita yang ringan dan disajikan<br />

dalam format 3D, tidak mengherankan kalau<br />

film ini mampu menjuarai box office pada<br />

November 2010.


Eat Pray Love<br />

“Have you lost touch with who<br />

you are? Then risk everything<br />

and let yourself go.”<br />

ini dia film yang sempat membuat heboh orang<br />

Indonesia. Mengapa? Karena Bali dijadikan salah<br />

satu tempat pembuatan film. Film ini merupakan<br />

adaptasi novel berjudul Eat, Pray, Love: One<br />

Woman’s Search for Everything Across Italy, India and<br />

Indonesia. Berhubung judul terlalu panjang, maka disingkat<br />

menjadi Eat Pray Love.<br />

skyline<br />

FILM INI PUNYA TrAILEr<br />

yang mencuri perhatian. Pesawat alien<br />

mendarat di Los Angeles, gempuran<br />

pesawat F16 yang melakukan dogfight<br />

di tengah kota, hingga ledakan nuklir<br />

yang menghancurkan pesawat induk<br />

alien tersebut. Strauss bersaudara, sang<br />

pembuat film, memang ahli special<br />

effect. Ini bisa dilihat dalam film 2012<br />

atau <strong>Al</strong>iens vs Predators: requiem.<br />

Untuk sebuah film sci­fi, Skyline<br />

termasuk ber­budget rendah. Mereka<br />

memakai artis papan tengah, dan setting<br />

� � � � �<br />

Film ini mengisahkan pencarian jati diri seorang wanita<br />

sukses bernama Elizabeth Gilbert (roberts). Ia tidak<br />

puas dan ingin mencari makna sesungguhnya dari hidup.<br />

Gilbert memutuskan melepaskan semua yang ia miliki dan<br />

keluar dari wilayah kenyamanan. Sahabat karibnya, Delia<br />

(Davis) menolak. Tapi, keputusan telah diambil, dan sebuah<br />

perjalanan pencarian jati diri pun dimulai.<br />

Tempat pertama yang disinggahi adalah Italia. Di<br />

sini, Gilbert berusaha memuaskan hasrat akan berbagai<br />

jenis makanan. Tempat pembuktian kedua adalah India,<br />

tempat ia berusaha menemukan jawaban akan kekuatan<br />

do’a. Persinggahan yang terakhir adalah Bali. Di situ, ia<br />

menginginkan ketenangan hati dan cinta sejati. Jika Anda<br />

mencari tontonan ringan tapi menarik, ini merupakan<br />

pilihan tepat.<br />

� � � � �<br />

review<br />

tempat yang hanya memakai sebuah<br />

apartemen jelas bagian dari strategi<br />

meminimalisasi dana.<br />

Plot cerita dari duet penulis Joshua<br />

Cordes dan Liam O’Donnell sebenarnya<br />

memiliki potensi bagus, jika saja digarap<br />

lebih serius. Banyak adegan yang<br />

seharusnya bisa bikin kita menahan<br />

nafas karena tegang.<br />

Ending­nya dijamin membuat Anda<br />

beranjak pulang sambil mengernyitkan<br />

dahi. Film ini hanya sedap dipandang.<br />

Jangan berharap lebih.<br />

• Jan - Mar 2011<br />

23


eview<br />

satu lagi cerita komik diangkat ke layar lebar. Kali ini<br />

giliran komik karya Warren Ellis dan Cully Hamner<br />

berjudul rED (retired Extremely Dangerous).<br />

rED bercerita tentang sekumpulan pensiunan top<br />

agen CIA yang dipaksa kembali beraksi melawan konspirasi<br />

yang bertujuan membasmi mereka. Yang tidak biasa adalah<br />

pemilihan pemainnya. Namanya pensiunan, pemerannya mesti<br />

sudah berumur. Maka dipilihlah Bruce Willis (Frank Moses),<br />

Morgan Freeman ( Joe), John Malkovich (Marvin) dan Helen<br />

Mirren (Victoria).<br />

The<br />

Social<br />

<strong>Net</strong>work<br />

� � � � �<br />

24 Jan - Mar 2011•<br />

� � � � �<br />

Kharisma Bruce Willis memang tidak ada matinya. John<br />

Malkovich sukses menghidupkan Marvin Boggs, sang<br />

pensiunan paranoid yang aneh tapi peka. Morgan Freeman,<br />

walau kurang porsi, tetap berakting sejajar dengan yang<br />

lain. Demikian pula dengan agen muda William Cooper<br />

(Karl Urban) dan si penjaga arsip, Henry (Ernest Borgnine).<br />

Sayangnya, akting mereka harus dirusak oleh peran<br />

Mary­Louise Parker yang terkesan kaku di antara para<br />

seniornya. Secara keseluruhan, rED pantas dijadikan film<br />

pengisi waktu senggang.<br />

the Social <strong>Net</strong>work<br />

bercerita tentang Mark<br />

Zuckerberg ( Jesse<br />

Eisenberg) si penemu<br />

Facebook, laman jejaring sosial<br />

yang populer saat ini. Film ini<br />

sempat jadi kontroversi, lantaran<br />

dianggap sebagai lelucon oleh Mark<br />

Zuckerberg yang asli.<br />

Sang sutradara, David Fincher,<br />

banyak melakukan improvisasi.<br />

Hasilnya, penonton kadang­kadang<br />

dibuat bingung oleh alurnya yang<br />

maju­mundur dan dialognya<br />

cenderung cepat.<br />

Namun, ada juga beberapa<br />

kejadian menarik. Misalnya,<br />

bagaimana Mark menemukan<br />

beberapa aplikasi baru dalam<br />

Facebook. Seperti penamaan status<br />

“Single” atau “In a relationship”.<br />

Cerita berawal saat Mark baru saja<br />

putus cinta, mabuk dan meracau di<br />

blog. Dibantu temannya, Eduardo<br />

Saverin (Andrew Garfield), Mark<br />

menjebol sistem keamanan Harvard<br />

dengan situs Facemash bikinannya.<br />

Keahlian Mark mencuri perhatian<br />

si kembar Winklevoss (Armie<br />

Hammer dan Josh Pence). Mereka<br />

meminta Mark bergabung untuk<br />

menciptakan situs pertemanan,<br />

khusus Harvard. Mark menyanggupi,<br />

dan lahirlah The Facebook.<br />

Mark dituntut oleh Winklevoss<br />

bersaudara. Akhirnya, Mark dan<br />

Eduardo bertemu dengan penemu<br />

Napster, Sean Parker ( Justin<br />

Timberlake). Sean­lah yang<br />

pertama kali mengusulkan untuk<br />

menghilangkan kata “the”, dan<br />

jadilah Facebook.


• Jan - Mar 2011<br />

25


sWap rebel adalah jam tangan unik berdesain trendi.<br />

Dibilang unik karena sWap rebel bukan hanya berfungsi<br />

sebagai jam tangan tapi juga USB flashdisk. Kemampuan<br />

ini terlihat pada bagian sisi jam yang mempunyai koneksi<br />

built­in USB yang berfungsi sebagai USB flashdisk. Selain USB<br />

sWap rebel juga bisa digunakan untuk mengambil foto dan video<br />

beresolusi<br />

640 × 480. Kelebihan lainnya adalah Memori Internal Storage:<br />

26 Jan - Mar 2011•<br />

Jam tangan usB<br />

swap rebel<br />

128 + 32 MB (used by OS), Memori eksternal (MicroSD sampai<br />

8 GB), Bluetooth 2.0, Speaker Built­in, waktu bicara 130­160<br />

menit dan standby 85 jam, Kalender, World Clock, Kalkulator,<br />

File Manager, E­Book reader, hingga FM radio.<br />

Untuk mempermudah pengoperasian, sWap rebel telah<br />

menyediakan sebuah stylus kecil untuk memudahkan<br />

pengoperasian di layar 1,46 inci (176 × 132). Saat ini, sWap rebel<br />

hanya dijual di Inggris dengan harga US$298.


i-dration<br />

drinks Bottle<br />

BOTOL MINUM YANG SATU INI WAJIB<br />

dipunyai bagI Anda para olahragawan. Mengapa?<br />

Sebab, i­dration adalah sebuah botol air minum yang<br />

bisa memberitahu Anda kapan harus segera minum<br />

ketika tubuh sedang kekurangan cairan (H2O). Untuk<br />

membuatnya berfungsi, Anda harus mengkoneksikan<br />

botol ini dengan ponsel yang sebelumnya telah ter­install<br />

aplikasi sensor accelerometer dan gyroscope. Aplikasi ini<br />

akan menghitung jumlah kalori yang Anda keluarkan<br />

saat berolahraga. Ponsel tersebut akan mengeluarkan<br />

sinyal lampu berwarna biru apabila Anda sudah harus<br />

menggantikan kalori yang keluar dengan segera minum<br />

air. i­dration Drinks Bottle juga akan memberitahukan<br />

jika Anda sudah terlalu banyak minum. Pintar, bukan?<br />

pillow universal<br />

remote tv<br />

rEMOTE INI DIJAMIN TIDAK AKAN MUDAH<br />

hilang. Sebab, ia didesain berbentuk bantal sofa. Sebagai<br />

bantal, tentu saja ia cukup empuk. Tapi, bedanya, di<br />

salah satu sisi bantal<br />

terdapat tombol untuk<br />

mengontrol berbagai<br />

alat home theatre<br />

yang Anda miliki.<br />

Total, Pillow Universal<br />

remote TV bisa<br />

mengganti hingga 6<br />

remote, seperti remote<br />

TV, pemutar audio, atau<br />

video. Menggunakan 2<br />

baterai AAA, remote<br />

TV dijual seharga<br />

US$29,95.<br />

GadGet<br />

Mouse = Gamepad,<br />

sHoGun Bros cHaMeleon X-1<br />

SEPErTI NAMANYA YANG UNIK, SHOGUN BrOS<br />

Chameleon X­1 adalah mouse yang multifungsi; juga sebagai<br />

gamepad. Dilihat dari bagian atas, Chameleon X­1 tidak<br />

berbeda jauh dengan mouse pada umumnya. Tapi, ketika di<br />

balik, sebuah gamepad yang dilengkapi 14 buah tombol siap<br />

untuk digunakan. Tidak hanya itu, Chameleon X­1 juga<br />

mampu berfungsi sebagai multimedia remote control di PC.<br />

Mouse yang menggunakan sistem optik dan wireless (2,4<br />

GHz) ini dijual kepasaran dengan kisaran harga US$55.<br />

• Jan - Mar 2011<br />

27


Feature<br />

28 Jan - Mar 2011•


The Most Attractive<br />

(or Mysterious)<br />

filming locations<br />

anda akan berharap punya cukup uang untuk ke sana!<br />

Film memang media yang ampuh. Daya pikatnya luar biasa! Ingatkah Anda, ada<br />

berapa orang yang menggunduli rambut ala skinhead setelah nonton American<br />

History X? Atau, berapa banyak yang beli Piaggio gara-gara Jude Law di <strong>Al</strong>fie?<br />

Yang pasti, daya persuasif film tak berhenti di soal gaya. Lokasi-lokasi syuting<br />

menarik juga kerap jadi inspirasi atau destinasi impian. Lagipula, ini menjelang<br />

akhir tahun. Sepertinya, semua orang perlu jalan-jalan.<br />

• Jan - Mar 2011<br />

29


“We have a saying in Tibet: If a<br />

problem can be solved there is no<br />

use worrying about it. If it can’t be<br />

solved, worrying will do no good.”<br />

Dalai lama-Seven Years in tibet<br />

Tibet<br />

30 Jan - Mar 2011•<br />

FILM SEVEN YEArS IN TIBET<br />

membuka mata banyak orang akan<br />

keindahan negeri ini. Tibet terkenal<br />

dengan salju dan Himalaya­nya. Tapi,<br />

jika mau menggali lebih dalam, banyak<br />

yang lebih menarik dari sekadar<br />

dominasi warna putih sepanjang mata<br />

memandang.<br />

Kehidupan orang Tibet yang<br />

memegang teguh tradisi dan ritual<br />

adalah daya tarik tersendiri. Mereka<br />

terkenal sebagai orang­orang yang<br />

cinta damai dan kuat secara spiritual.<br />

Biksu­biksu berjubah oranye yang<br />

gemar menenteng roda doa adalah<br />

obyek foto menarik.<br />

Lalu, masih ada ragam kerajinan<br />

tangan yang khas, kain atau pakaian<br />

tradisional warna­warni, hingga<br />

aksesori bernuansa etnik yang bisa<br />

jadi buah tangan sempurna. Anda bisa<br />

dapat semua di Tibet.<br />

Meski merupakan daerah yang<br />

terbilang tradisional, landmark dan<br />

arsitektur Tibet justru cantik. Di sana,<br />

banyak kuil dan istana bersejarah,<br />

yang selain untuk wisata, bisa jadi<br />

spot untuk retreat sejenak. Sebut saja<br />

kuil Jokhang atau Istana Pottala di<br />

daerah Lhasa. Dulu, Istana Pottala<br />

adalah kediaman resmi para Dalai<br />

Lama. Namun, ini berakhir sejak<br />

Dalai Lama ke­14 lari dari Tibet dan<br />

hidup di pengasingan lantaran agresi<br />

militer China. Ia sekarang tinggal di<br />

Dharamsala, India.<br />

Unsur sejarah dan kebudayaan yang<br />

kuat adalah daya tarik utama Tibet.<br />

Sayang, untuk berkunjung ke sana,<br />

biayanya tak bisa dibilang murah.<br />

Perizinannya juga sedikit sulit. Plus,<br />

dataran yang tinggi dan berbukit<br />

ditambah suhu rendah merupakan<br />

tantangan tersendiri.<br />

Tibet cocok bagi Anda yang<br />

menyukai petualangan maupun<br />

berkegiatan di alam bebas. Tibet mesti<br />

dihindari bagi Anda yang menderita<br />

asma akut atau alergi terhadap suhu<br />

yang dingin!


INI ADALAH PLANET ASALNYA<br />

Anakin dan Luke Skywalker dari saga<br />

Star Wars. Tempatnya terkesan gersang,<br />

diselimuti padang pasir tak berujung, dan<br />

terik matahari yang menyengat. Namun, di<br />

sana ada lorong­lorong bawah tanah yang<br />

bisa terhubung satu sama lain, sebuah karya<br />

arsitektur alami yang tiada duanya.<br />

Ibiza<br />

PLANET TATOOINE<br />

Oh, bicara tentang Tatooine,<br />

sesungguhnya tempat itu ada di bumi,<br />

tepatnya di negara Tunisia. George Lucas<br />

mengambil adegan di beberapa tempat<br />

berbeda, seperti Matmata, Djerba, maupun<br />

Tozeur. Sementara, nama Tatooine diambil<br />

dari nama kota yang terletak di selatan<br />

Tunisia. Nama asli kota itu adalah Tataouine.<br />

Feature<br />

TEMPAT YANG TErLETAK DI KEPULAUAN<br />

Balearik, Laut Mediterania, ini adalah ‘tanah suci’ partygoers.<br />

Setiap orang yang benar­benar menyukai party pasti<br />

punya angan­angan singgah di sini. Salah satu film yang<br />

mengeksplorasi tempat ini adalah It’s <strong>Al</strong>l Gone Pete Tong.<br />

Film ini menggambarkan kegilaan party­party di sana.<br />

Nyatanya, daya tarik utama Ibiza memang beragamnya<br />

summer club parties yang berkelas. Sebagian besar turis<br />

datang untuk berpesta­pora. Ibiza memiliki berbagai klub<br />

legendaris yang reputasinya sudah mendunia, seperti Pacha,<br />

Space, Privilege, Amnesia, DC10, hingga Café del Mar.<br />

Kompilasi lagu­lagu rilisan Café del Mar sempat booming di<br />

Indonesia beberapa tahun lalu.<br />

Tapi, itu belum semua. Ibiza punya ‘wajah’ lain yang tak<br />

kalah eksotis. Sebagian besar pulau ini merupakan bagian<br />

dari U.N. World Heritage Sites, sehingga dilindungi dari<br />

pembangunan dan komersialisasi kota­kota besar. Situssitus<br />

budaya terserak di penjuru pulau, seperti God’s Finger<br />

di Benirras Bay atau The Egg di Sant Antoni. Mereka juga<br />

punya pantai yang indah.<br />

Ibiza bukan hanya diperuntukkan bagi penggila pesta, tapi<br />

juga untuk keluarga, atau wisatawan yang tertarik akan cagar<br />

alam dan budaya.<br />

<strong>Al</strong>angkah serunya jika kita bisa ke desadesa<br />

tradisional di sana. Orang­orang<br />

setempat membangun desa dengan cara<br />

unik. Mereka menggali lubang besar seperti<br />

jurang. Di bawahnya, mereka melubangi<br />

dinding­dinding sekitar. Lubang­lubang ini<br />

dijadikan ruangan, ada juga yang terhubung<br />

menjadi jalan bawah tanah. Cerdas!<br />

• Jan - Mar 2011 31


Phi Phi Island<br />

MASIH INGAT ADEGAN LEONArDO DI CAPrIO<br />

dalam film The Beach saat menemukan peta misterius? Ia<br />

menelusuri dan sampai di sebuah pulau dengan pantai berair<br />

jernih, plus bongkahan tebing di sekitarnya. Ialah Maya<br />

Beach, tempat film tersebut mengambil gambar.<br />

Pulau Phi Phi terletak di Laut Andaman, terdiri dari Phi<br />

Phi Ley dan Phi Phi Don. Phi Phi Ley adalah pulau tidak<br />

berpenghuni. Di pulau inilah terletak Maya Beach. Untuk<br />

mencapai pulau ini, hanya bisa lewat laut, baik dari Phuket<br />

maupun Krabi.<br />

Maya Beach memiliki pasir putih berkilau, air jernih, dan<br />

dikelilingi tebing kapur. rugi kalau Anda tidak mencoba<br />

Katz’s Delicatessen<br />

32 Jan - Mar 2011•<br />

snorkeling atau diving kalau sudah sampai di sini. Phi Phi<br />

Don sendiri tidak hanya punya Maya Beach. Ada juga Pileh<br />

Cove, Loh Samah, dan Viking Cave.<br />

Kini, Phi Phi Don sudah lebih ramai. Berbagai fasilitas<br />

untuk para turis sudah lebih memadai, seperti ATM, hotel,<br />

restoran, warnet, thai massage, kafe, travel agent, atau diving<br />

center. Untuk wisatanya, Phi Phi Don juga memiliki pantaipantai<br />

yang tidak kalah menakjubkan dari Phi Phi Ley.<br />

Salah satunya Long Beah yang hanya bisa dicapai dengan<br />

longtail boat selama 5­10 menit. Pantai ini memiliki air yang<br />

juga berwarna biru kehijauan. Seperti berada di pulau milik<br />

sendiri, atau gaya hiperbola­nya, seperti di surga.<br />

SIAPA YANG TIDAK INGAT ADEGAN KETIKA HArrY<br />

(Billy Crystal) dan Sally (Meg ryan) makan siang bareng di<br />

sebuah restoran sederhana di Manhattan. Kala itu mereka berdebat<br />

soal faking orgasm yang (konon) wanita sering lakukan. Ingat?<br />

Selain pada akhirnya termasuk AFI’s 100 Years... 100 Movie<br />

Quotes list of memorable movie lines, lokasi scene ini pun<br />

ikut menjadi ikon. restoran ini terletak di 205 E. Houston<br />

Street, Manhattan.<br />

Beruntung bagi Anda yang sedang berada di New York. Sebab,<br />

restoran iconic ini ada di sana. Namanya, Katz’s Delicatessen.<br />

restoran yang mulai beroperasi sejak 1888 ini memang telah<br />

terkenal dengan menu sandwich­nya. Dan, berkat When Harry<br />

Met Sally, restoran ini semakin tenar.<br />

Jangan lupa untuk melihat tanda di tempat duduk tepat Harry<br />

dan Sally pernah duduk dalam film tersebut. “Where Harry met<br />

Sally … hope you have what she had!” Selain When Harry Met<br />

Sally, Katz’s juga pernah digunakan untuk lokasi syuting<br />

Enchanted (Patrick Dempsey dan Amy Adams) dan Nick and<br />

Norah’s Infinite Playlist (Michael Cera).


Forbidden City<br />

ZHANG YIMOU MENDUETKAN PASANGAN GONG<br />

Li dan Chow Yun Fat untuk memerankan Kaisar Ping dan<br />

Permaisuri Phoenix dari Dinasti Tang dalam Curse of the Dragon<br />

Flower. Meskipun berlatar waktu pada zaman kekuasaan Dinasti<br />

Tang, lokasi syuting untuk set kerajaan itu mengambil tempat di<br />

Forbidden City. Dan, selama sekitar dua jam, selain intrik politik<br />

serta rencana kudeta, kita disuguhi kemegahan Forbidden City.<br />

Forbidden City, atau sering juga disebut Forbidden Palace,<br />

terletak tepat di tengah­tengah kota kuno Beijing, China.<br />

Asalnya, area seluas sekitar 720.000 m 2 yang terdiri dari 980<br />

bangunan dengan 8.707 ruangan ini merupakan istana kerajaan<br />

Dinasti Qing dan Ming, yang di sekelilingnya dipagari dinding<br />

setinggi 30 kaki. Proses pembangunannya memakan waktu mulai<br />

1406­1420. Kini, landmark nasional ini berubah fungsi menjadi<br />

tempat penyimpanan artefak­artefak langka dan ribuan harta<br />

karun milik China.<br />

Bangunan ini terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu pelataran<br />

luar tempat kaisar memerintah dan pelataran dalam tempat<br />

kaisar menghabiskan waktu bersama keluarga. Kedua bagian<br />

ini dipisahkan oleh Gerbang Celestial Purity. Sementara, di<br />

bagian selatan, gerbang istana ini berhadapan dengan Lapangan<br />

Tiananmen. rasanya mungkin bergidik jika suatu hari berjalan<br />

di pelataran istana ini, membayangkan bagaimana pertempuran<br />

kudeta antara pasukan Kaisar dan Permaisuri saling bunuh.<br />

Feature<br />

“<strong>Al</strong>l good medicine<br />

tastes bitter.”<br />

emperor Ping-Curse of the<br />

golden Flowers<br />

• Jan - Mar 2011<br />

33


Louvre<br />

PENGGEMAr FILM DAN BUKU DA VINCI CODE<br />

pasti bergairah untuk bisa menjelajahi semua tempat yang<br />

ada dalam film tersebut. Tapi, tempat yang paling bikin<br />

penasaran dan mengandung banyak fakta terungkap adalah<br />

Louvre, yang semakin sempurna dengan La Pyramide<br />

Inversee (Piramida Terbalik) di pelatarannya.<br />

Louvre adalah salah satu museum terbesar dan paling<br />

terkenal di dunia. Letaknya di Paris, Prancis, tepatnya<br />

di pusat Prancis, antara Sungai Seine dan rue de rivoli.<br />

Bangunan museum ini merupakan bekas istana bangsawan.<br />

Sebagian dari istana tersebut dibuka sebagai museum pada<br />

8 November 1793, di masa revolusi Prancis.<br />

Ada sekitar 35.000 objek yang tersebar di empat wing<br />

utama. Sebagian besar koleksi yang ada di museum ini<br />

merupakan lukisan dan patung Eropa dari zaman kuno<br />

sampai pertengahan abad 19. Sisanya merupakan koleksi<br />

34 Jan - Mar 2011•<br />

seni dari roma, Mesir, Yunani, dan oriental art. Ada<br />

pula bagian Objects d’Arts yang terdiri dari koleksi jam,<br />

furnitur, dan permadani dari China ditampilkan. Karya<br />

yang paling terkenal yang ada di museum ini di antaranya<br />

Venus of Milo, The Nike of Samothrake, The Dying Slave<br />

karya Michelangelo, dan tentu saja lukisan Monalisa karya<br />

Leonardo da Vinci.<br />

“Can you keep secrets? Can you hear a thing<br />

and never say it again? And puzzles and codes,<br />

I imagine they lay down to you like lovers.”<br />

Sir leigh teabing-the Da Vinci Code


Santorini<br />

King’s Cross<br />

Station<br />

DI SEMUA SErI HArrY POTTEr, KING’S<br />

Cross bisa dibilang batas antara dunia magis dan dunia<br />

real (dunia muggle, istilah yang dipilih JK rowling). Oleh<br />

karena lokasi yang begitu dekat dengan keseharian, siapa<br />

yang tidak pernah berharap—terutama para fans Harry<br />

Potter yang tinggal di London—suatu hari bisa melihat<br />

Harry, ron, Hermione, keluarga Weasley, Hagrid, atau<br />

bahkan Dumbledore berada di King’s Cross Station<br />

dengan jubah dan tongkat sihir yang terselip di pinggang?<br />

Mungkin karena ingin mewujudkan impian itulah sampai<br />

akhirnya peron ¾ diabadikan lengkap dengan troli yang<br />

biasa Harry dan siswa Hogwarts lain bawa.<br />

King’s Cross atau lengkapnya, King’s Cross railway<br />

Station (sering juga disebut London King’s Cross), yang<br />

bagian utamanya terdiri dari 1­8 peron, dibuka mulai 14<br />

Oktober 1852. Stasiun ini terletak di Central London,<br />

persimpangan A501 Euston road dan York Way, di<br />

perbatasan London Borough of Islington, Inggris. Di<br />

bagian Barat King’s Cross, berturut­turut, adalah Stasiun<br />

St. Pancras, The British Library, dan Stasiun Euston,<br />

yang kesemuanya bisa ditempuh hanya dengan jalan kaki<br />

beberapa menit. Dan, dalam puluhan tahun terakhir,<br />

wilayah di sekitar stasiun ini mengalami perkembangan<br />

dengan berdirinya hotel­hotel dan kantor­kantor. Desain<br />

stasiun ini sendiri dirancang oleh Lewis Cubitt.<br />

Feature<br />

DALAM THE SISTErHOOD OF<br />

the Traveling Pants 2, Lena memilih<br />

menjenguk kakeknya di Yunani. Bagian<br />

inilah yang paling menarik mata dari<br />

keseluruhan film.<br />

Lena berlibur di Pulau Santorini.<br />

Di satu sisi, pulau ini ‘dipagari’ jurang<br />

terjal dengan ketinggian sekitar 300 m;<br />

bagai dinding raksasa yang muncul dari<br />

permukaan laut. Sementara, di sisi lain,<br />

pulau ini dibatasi lereng gunung yang<br />

relatif landai. Nikmati sinar matahari<br />

yang hangat, lautan yang sungguh biru<br />

luar biasa, pemukiman khas Yunani<br />

dengan bangunan berwarna putih bening<br />

yang bertingkat­tingkat dengan kubah<br />

berwarna biru, dan disempurnakan senja<br />

yang sempurna kala sore.<br />

Berikut hanya segelintir spot yang<br />

harus Anda datangi jika ke Santorini;<br />

trekking di Fira dan Oia, Pantai Merah,<br />

hiking di Kaldera Thera, eksplorasi<br />

pemukiman tradisional Yunani di Pyrgos<br />

dan Megalochori, dan sunset viewing<br />

atau berenang di Amoudi Bay.<br />

• Jan - Mar 2011<br />

35


Kutub<br />

Semua bagian dalam film dokumenter Earth memang<br />

mengagumkan sekaligus sukses membuat kita prihatin. Apalagi,<br />

ditambah narasi dari Patrick Stewart dan musik dari George<br />

Fenton yang membawa kita lebih dalam ‘tenggelam’.<br />

But look at the brighter side. rekaman gambar yang<br />

mencitrakan siklus hidup selama setahun dalam Earth—sadar<br />

atau tidak—membuat kita lebih mencintai Bumi; lepas dari<br />

segala kesedihan akibat pemanasan global. Akui saja, setelah<br />

menonton ini, siapa yang tidak ingin singgah di Papua untuk<br />

melihat beribu spesies burung yang menghiasi langit, mengagumi<br />

dari dekat aurora di Kutub Utara, hingga mengenal great white<br />

shark? Terlalu banyak keinginan? Kalau begitu, mari mulai susun<br />

rencana datang ke tempat paling mustahil; Kutub.<br />

36 Jan - Mar 2011•<br />

Memang, sulit rasanya jika ingin traveling ke Kutub. Tidak<br />

cuma karena medannya yang berat dan perjalanan yang jauh,<br />

tapi juga biaya yang pasti tidak sedikit. Tapi, rasanya itu<br />

sebanding dengan apa yang akan kita nikmati. Selain melihat<br />

dari dekat sekali beruang es yang nyaris punah itu, kita juga<br />

bisa menikmati fenomena yang bersuasana magis. Yaitu<br />

dengan kemunculan aurora. Ini adalah fenomena pancaran<br />

cahaya yang menyala pada lapisan ionosfer sebagai akibat<br />

interaksi antara medan magnetik si planet dengan partikel<br />

bermuatan yang dipancarkan matahari (angin matahari).<br />

Aurora yang terletak di Kutub Utara bernama Aurora<br />

Borealis, sedangkan yang di selatan adalah Aurora Australis.


Dear director,<br />

have you seen these places?<br />

Feature<br />

indonesia punya banyak tempat yang bagus untuk dijadikan lokasi syuting. Jadi, daripada<br />

buang budget untuk syuting di luar negeri. Mengapa tidak melirik tempat-tempat berikut?<br />

Gua Luweng Ombo<br />

Luweng Ombo menganga begitu lebar. Gua<br />

vertikal yang berada di tengah­tengah bukit<br />

kerontang Desa Klepu, Jawa Timur, ini<br />

tampak lengang. Hanya sayup­sayup angin<br />

terdengar bertiup. Di dasar gua sedalam 107<br />

meter dengan lebar 50 meter itu, yang terasa<br />

hanyalah kengerian. Demikian kira­kira scene<br />

jenis film adventure yang bisa tertuang.<br />

Gunung Merapi<br />

Mountain of fire, demikian nama lain gunung<br />

yang mempunyai ketinggian lebih dari 2.968<br />

m (9.737 kaki). Merapi adalah gunung berapi<br />

teraktif di dunia. Letusannya tercatat di 1930,<br />

2006 dan 2010. Wajar, jika pilar bumi ini<br />

sangat cocok dijadikan tempat pengambilan<br />

gambar untuk genre disasster movie atau<br />

dokumenter. Jika Anda berani tentunya.<br />

Jembatan Suramadu<br />

Jembatan terpanjang di Indonesia ini layak<br />

dijadikan tempat pengambilan gambar<br />

yang seru. Misalnya, adegan kejar­kejaran<br />

atau balapan mobil ala film action. Dengan<br />

panjang 5.438 km, Suramadu dijamin<br />

memuaskan para penggemar racing movie.<br />

Ingin test drive?<br />

Raja Ampat Papua<br />

Jangan mengaku penikmat wisata bawah laut sejati bila<br />

belum ke raja Ampat. Tempat ini adalah pusat segitiga<br />

karang dunia. Pesona alam dan keragaman budaya di<br />

daerah kepala burung Papua ibarat sebuah ‘mahkota’, yang<br />

membuat raja Ampat mampu menyihir dunia dengan<br />

keelokan alam tiada tara. Paris sudah basi. Ini saatnya<br />

memilih raja Ampat untuk seting film romantis.<br />

Pulau Tidung<br />

Eksotisme pulau Tidung layak dituangkan ke layar lebar.<br />

Keindahan lautnya yang jernih, karang, ikan yang beraneka<br />

warna serta hamparan pasir putih sangat indah untuk dinikmati.<br />

“Pulau tempat berlindung”, demikian arti dari Tidung. Pulau<br />

yang mempunyai lebar 200 meter dan panjang 5 km ini<br />

mempunyai jembatan, dermaga dan tempat penginapan. Ini<br />

membuatnya sempurna untuk film berjenis thriller dengan<br />

bumbu pembunuh psikopat.<br />

• Jan - Mar 2011<br />

37


Quotes For your tHouGHt<br />

38 Jan - Mar 2011•<br />

kata-kata<br />

bisa sarat<br />

makna, bisa<br />

jenaka, atau<br />

cuma kosong<br />

belaka. why<br />

so serious?<br />

“Hey baby what is your problem?<br />

Huh, you got a problem? You’re<br />

good looking, you got a beautiful<br />

body, beautiful legs, beautiful<br />

face, all these guys in love with<br />

you. Only you got a look in your<br />

eye like you haven’t been fucked<br />

in a year!”<br />

tony montana – scarface<br />

“I wonder if the three of us<br />

would’ve been friends in<br />

real life. Not as brothers,<br />

but as people.”<br />

Jack–the Darjeeling limited<br />

“I didn’t mean that. I just<br />

wanted to try it, to say it,<br />

to assert my own sense of<br />

free will, but my free will<br />

wants you.”<br />

Clare abshir–<br />

the time traveller’s Wife<br />

“I tried taking pictures, but<br />

they were so mediocre.<br />

I guess every girl goes<br />

through a photography<br />

phase. You know, horses...<br />

taking pictures of your feet.”<br />

Charlotte–lost in translation<br />

“... God’s place is all around<br />

us, it is in everything and in<br />

anything we can experience.<br />

People just need to change<br />

the way they look at things.”<br />

Christopher mcCandless–<br />

Into the Wild


“This was supposed to be the fight that<br />

Muhammad <strong>Al</strong>i was ended. Supposed the<br />

myth that Muhammad was gonna fall!<br />

Supposed to be my destruction! Well,<br />

they miscalculated, they misjudged,<br />

they got it wrong!”<br />

muhammad ali – ali<br />

“You erased me from your memories because<br />

you thought you were holding me back from<br />

having a full and happy life. But you made<br />

a mistake. Being with you is the only way I<br />

could have a full and happy life. You’re the<br />

girl of my dreams... and apparently, I’m the<br />

man of yours.”<br />

Henry – 50 First Dates<br />

Quotes For your tHouGHt<br />

“Really? I don’t think so. They’ve got<br />

you trapped, Rose. And you’re gonna<br />

die if you don’t break free. Maybe<br />

not right away because you’re strong<br />

but... sooner or later that fire that<br />

I love about you, Rose... that fire’s<br />

gonna burn out... ”<br />

Jack – titanic.<br />

“And when I shall die, take him and cut<br />

him up in little stars, and he will make<br />

the face of heaven so fine that all the<br />

world will fall in love with night and<br />

pay no worship to the garish sun.”<br />

Juliet – romeo and Juliet<br />

• Jan - Mar 2011<br />

39


<strong>Al</strong> Pacino<br />

“ Every day above ground is a good day,” <strong>Al</strong> Pacino on Scarface.<br />

lahir di Bronx, terpuruk, terasah di dunia teater<br />

hingga berhasil merebut Academy Awards. Aktor<br />

yang menghabiskan 40 tahun berkarier di dunia<br />

akting ini adalah legenda hidup.<br />

<strong>Al</strong>fredo James Pacino lahir di South Bronx, New York<br />

City, pada 25 April 1940. Konflik dan ketidakharmonisan<br />

membuat orangtuanya bercerai. Ayahnya pindah ke California<br />

sedangkan <strong>Al</strong> tinggal bersama ibunya di Bronx.<br />

Keinginan besar untuk berakting terpancar darinya<br />

sejak kecil. Ia pun mengambil keputusan berani untuk<br />

meninggalkan bangku sekolah umum dan pindah ke High<br />

School of Art and Music di Kota New York.<br />

Karena berasal dari keluarga kurang mampu, <strong>Al</strong> harus<br />

bekerja keras untuk membiayai studi. Tukang sapu, pesuruh,<br />

pegawai kantor pos, hingga jadi tunawisma pernah ia jalani.<br />

Pengorbanan yang tidak sia­sia. Perlahan ia mulai bersinar<br />

di dunia teater Broadway. Perannya dalam The Indian Wants<br />

the Bronx di Gedung Teater Astor Place menjadikannya aktor<br />

terbaik Obie Award. Lalu, pada 1969, dalam pentas Does a<br />

Tiger Wear a Necktie?, <strong>Al</strong> memenangkan Tony Award.<br />

Tidak puas dengan dunia teater, <strong>Al</strong> terjun ke layar lebar. Ia<br />

menjadi cameo dalam sebuah film independen yang berjudul<br />

40 Jan - Mar 2011•<br />

Me, Natalie. Itulah pengalaman pertamanya. Tidak ada<br />

yang istimewa.<br />

Sutradara Francis Ford Coppola baru melihat bakat <strong>Al</strong><br />

pada film kedua, The Panic in Needle Park. Lalu, jatuhlah<br />

peran gangster Italia­Amerika Michael Corleone padanya.<br />

The Godfather. Film ini yang melambungkan <strong>Al</strong> Pacino, dan<br />

membuatnya masuk nominasi Academy Award 1970 sebagai<br />

pemeran pembantu terbaik.<br />

Sejak itu, berturut­turut, <strong>Al</strong> meraih empat nominasi<br />

Oscar untuk Aktor Terbaik, dalam film Serpico (1973), The<br />

Godfather Part II (1974), Dog Day Afternoon (1975), dan<br />

And Justice for <strong>Al</strong>l (1979).<br />

Karakter Tony Montana di Scarface (1983) membuat nama<br />

<strong>Al</strong> Pacino menjadi legenda. <strong>Al</strong> Pacino akhirnya memenangkan<br />

Academy Award untuk kategori Aktor Terbaik pada 1992<br />

untuk peran sebagai letnan kolonel Frank Slade, di Scent of<br />

a Woman.<br />

Pencapaian tertinggi sudah diraih, namun <strong>Al</strong> tidak berhenti<br />

di situ. Hingga kini, <strong>Al</strong> masih tampil di panggung teater<br />

dalam waktu senggangnya. Ini bukti bahwa <strong>Al</strong> masih peduli<br />

perkembangan seni peran, serta suatu bentuk komitmen penuh<br />

untuk menjadikan seni peran sebagai suatu profesi.


Steven Spielberg<br />

i aM leGend<br />

“I like the smell of film. I just like knowing there’s film going through the<br />

camera.” -Steven Spielberg<br />

ragam karya fenomenal<br />

tercipta dari tangannya.<br />

Sutradara, produser, dan<br />

penulis naskah film ini<br />

memang seorang ahli. Tak heran jika<br />

pria ini dijuluki “si pendulang Oscar”.<br />

Masih ingat bagaimana hewan­hewan<br />

zaman pra­sejarah bisa dihidupkan<br />

dalam Jurassic park (1993)? Atau<br />

kesedihan genocide yang disuguhkan<br />

dalam Schindler List (1993)? Semua<br />

itu berasal dari imajinasi Steven <strong>Al</strong>lan<br />

Spielberg. French Legion of Honor,<br />

England Knight of Honor, Kennedy<br />

Center Honors hingga TIME 100<br />

Greatest People of the Century adalah<br />

sedikit penghargaan yang ia terima.<br />

Semua berawal dari Cincinnati, Ohio.<br />

Arnold Spielberg seorang insinyur listrik<br />

yang bertemu dan menjalin cinta dengan<br />

Leah Adler, seorang pianis restoran.<br />

Saat itu, Amerika dan Eropa sedang<br />

dalam tahap pembangunan kembali<br />

pasca perang dunia II. Buah hati mereka<br />

terlahir pada 18 Desember 1946. Anak<br />

itu bernama Steven <strong>Al</strong>lan Spielberg.<br />

Ketertarikan Steven akan dunia<br />

cinema terlihat sejak ia berumur belasan<br />

tahun. Karya pertamanya adalah sebuah<br />

film 8 mm amatir tentang restoran<br />

bernama “The Pinnacle Peak Patio”.<br />

Di usia 13, dia mencipta sebuah film<br />

berdurasi 40 menit yang mengisahkan<br />

perang di Afrika Timur berjudul Escape<br />

to Nowhere. Kemudian, pada usia 16,<br />

Steven sudah menulis dan mengarahkan<br />

film independen pertamanya, sebuah<br />

petualangan fiksi ilmiah sepanjang 140<br />

menit berjudul Firelight.<br />

Sejak itu, prestasinya tak pernah<br />

surut. Pada 1969 ia disewa untuk<br />

menyutradarai episode drama seri<br />

televisi Night Gallery dan Columbo.<br />

Melihat hasil kerjanya, Universal Studio<br />

mempercayai Steven untuk mengerjakan<br />

tiga film seri televisi, yakni Duel,<br />

Something Evil dan Savage.<br />

Berhasil menaklukkan layar kaca,<br />

layar lebar dijamahnya. The Sugarland<br />

Express menjadi karya pertama. Sayang,<br />

film ini gagal dipasaran. Kesempatan<br />

emas datang saat ia dipercaya<br />

menyutradarai Jaws, sebuah film thriller<br />

tentang serangan hiu pemangsa manusia<br />

yang diadaptasi novel karya Peter<br />

Benchley. Jackpot! Jaws berhasil jadi<br />

box office dan memenangkan tiga piala<br />

Academy Awards.<br />

Sejak itu, berbagai karya fenomenal<br />

tercipta. Spielberg menjadi salah satu<br />

legenda Hollywood dan dunia. Kini,<br />

di bawah naungan studio Dreamworks<br />

Pictures SKG, Steven Spielberg masih<br />

terus berkarya.<br />

• Jan - Mar 2011<br />

41


42 Jan - Mar 2011•


look wHo’s talkinG<br />

Helfi Kardit<br />

Spesialis horor yang tidak mau terjebak<br />

awan mendung menghiasi sore di kawasan Blok S,<br />

Jakarta Selatan, pada Selasa, 16 November lalu. Saya<br />

memasuki rumah bercat merah yang telah dimodifikasi<br />

menjadi kantor. Di dalamnya, terpampang posterposter<br />

film, sebagian besar bergenre horor. Sebut saja: Sumpah<br />

‘Ini’ Pocong, Lantai 13, Terowongan rumah Sakit, hingga Suster<br />

Keramas. Ada poster film komedi atau drama yang ‘terselip’ di situ,<br />

Q: Sakit, Bang?<br />

a: Lagi flu. Pulang pagi melulu, sih. Haha­ha.<br />

Q: Lagi ngerjain apa sekarang?<br />

a: Itu, film horor. Judulnya Goyang<br />

Karawang. Si Jupe sama si Depe (Julia<br />

Perez dan Dewi Persik).<br />

Q: Abang kan besar di Sumatra. Bisa<br />

ceritakan latar belakangnya?<br />

a: Gue besar di Padang dan terlahir di<br />

lingkungan yang suka film. Ibu gue<br />

suka bawa ke bioskop waktu masih<br />

SD. Akhirnya, gue keranjingan sendiri.<br />

Apalagi, om gue ada yang kerja di<br />

bioskop. Lalu, gue mulai tertarik<br />

dengan teater pas SMP. Gue sempat<br />

kabur ke Jakarta dua kali, karena gue<br />

gelisah ingin tinggal di Jakarta.<br />

Q: Abang tidak didukung orangtua?<br />

a: Mereka sebenarnya tahu keinginan gue,<br />

bahwa gue ingin hidup berkesenian.<br />

Tapi, pada awalnya mereka nggak<br />

mendukung. Mereka lihat prospek<br />

hidup seniman nggak jelas. Lalu, gue<br />

tetap nekad kabur.<br />

Q: Bagaimana Abang bertahan hidup?<br />

a: Gue luntang­lantung di sini. Tapi, gue<br />

banyak bermain dengan anak­anak<br />

teater, seperti anak Teater Populer atau<br />

Teater TIM. Gue sangat menikmati itu,<br />

walaupun hidup gue susah banget. Ya,<br />

namanya anak teater, nggak ada kerjaan.<br />

Dari mana mau dapat duit.<br />

Q: Abang meneruskan ke jenjang kuliah?<br />

a: Gue ambil kuliah di IKJ, tapi hanya<br />

satu semester. Gue nggak bisa bayar<br />

uang kuliah, karena buat bayar kost<br />

saja sulit. Tapi gue fight terus, magang<br />

ke mana­mana. Pada 1997, gue daftar<br />

lagi di IKJ, mau ambil fakultas TV.<br />

Gue diterima, tapi saat itu gue sudah<br />

ditawarkan untuk jadi asisten sutradara.<br />

Akhirnya, gue berpikir, “ngapain gue<br />

mesti kuliah?”<br />

Q: Kapan Abang akhirnya benar­benar<br />

jadi sutradara?<br />

a: Tahun 1999. StarVision nawarin<br />

gue jadi sutradara sinetron, judulnya<br />

Gerhana. Setelah itu, gue banyak bikin<br />

FTV. Lalu, pada 2006, gue bikin film<br />

pertama gue, Hantu Bangku Kosong.<br />

Itu berlanjut hingga sekarang.<br />

Q: Saya lihat, Abang banyak bikin film<br />

horor. Punya ketertarikan tersendiri<br />

dengan genre itu?<br />

a: Nggak ada. Gue bekerja dan berkarya.<br />

Dari awal, gue nggak mau mematok<br />

bahwa gue sutradara film horor. Buat<br />

gue, semua genre punya daya tarik,<br />

tingkat kecerdasan, dan imajinasi<br />

tersendiri. Tapi, memang gue lebih<br />

banyak di horor. Mungkin, produser<br />

lebih melihat gue expert di situ.<br />

Q: Bagaimana cara supaya membuat film<br />

Abang tidak membosankan?<br />

a: Gue berusaha tidak terjebak dalam<br />

stereotip film horor, yang hanya<br />

bermain di sekitar hutan dan kuburan.<br />

Gue bikin film horor yang moodnya<br />

beda, misalnya Lantai 13 yang<br />

setting­nya di gedung. Film ini masuk<br />

nominasi MTV Movie Award, Bali<br />

International Film Festival, juga diputar<br />

di beberapa bioskop di Amerika.<br />

Q: Sepertinya Abang suka memadukan<br />

horor dengan unsur modern, seperti<br />

dalam Setan Facebook. Benarkah?<br />

seperti D’Love dan Arisan Brondong. Orang yang saya tunggu<br />

adalah Helfi Kardit, sutradara film­film itu.<br />

Ia datang sekitar jam 16.30. Bang Helfi, begitu saya<br />

memanggilnya, mengenakan celana pendek, sepatu keds, dan<br />

kemeja motif kotak­kotak. Ia menenteng tas berlabel Zara. Setelah<br />

berkenalan, ia mengambil posisi duduk di seberang, sambil sesekali<br />

terbatuk dan mendengus.<br />

a: Ya, itu adalah salah satu usaha gue<br />

untuk mengubah tema­tema film<br />

horror murahan. Setan Facebook itu<br />

keluar dari stereotip film­film horor<br />

Indonesia. Film itu related sama tren<br />

yang ada sekarang.<br />

Q: Apakah benar film horor mudah dijual?<br />

a: Ah, ini kita masuk teori marketing film.<br />

Di belahan dunia mana pun, hal­hal<br />

berbau misteri dan cinta dekat dengan<br />

sifat manusia. Begitu juga dalam horor.<br />

rasa takut dan cemas dekat dengan<br />

manusia. Apalagi, sejarah budaya kita<br />

dekat dengan doktrin berbau mistis. Ini<br />

membuat orang ingin tahu.<br />

Q: Produser memanfaatkan hal ini?<br />

a: Industri film adalah produk seni dan<br />

produk bisnis. Investasinya besar.<br />

Semurah­murahnya film horror, dua<br />

milyar pasti habis. Karenanya, duaduanya<br />

mesti berjalan. Dan dalam<br />

industri, itu sah­sah saja.<br />

Q: Apa Abang tidak bosan bikin horror?<br />

a: Oh, nggak lah. Ini kerja, dan kerja<br />

nggak ada bosannya. <strong>Al</strong>hamdulillah<br />

masih bisa kerja. Tapi, gue nggak akan<br />

bikin horor saja. Gue punya niat bikin<br />

film tentang Suharto. Tapi, dananya<br />

belum cukup. Kalau untuk film seperti<br />

ini, gue mesti mendanai sendiri.<br />

Q: Pertanyaan terakhir. Apa rencana<br />

Abang dalam lima tahun ke depan?<br />

a: Yang pasti, gue ingin bikin film Perang<br />

Padri. Gue sudah sounding ke sana­sini<br />

soal itu. Lalu, gue juga ingin sekolah di<br />

Amerika. Gue sangat kagum dengan<br />

kejeniusan scriptwriter di sana, dan gue<br />

ingin mendalami itu. Tapi, gue bisa<br />

berencana, Tuhan yang menentukan.<br />

• Jan - Mar 2011<br />

43


Sarjono Sutrisno<br />

Di tangannya, lahirlah Skylar Pictures, D’Color, dan Trilogy<br />

44 Jan - Mar 2011•


look wHo’s talkinG<br />

Laki-laki ini masih 35 tahun, tapi sudah menghasilkan banyak karya<br />

lewat ketiga perusahaannya. Ia kalem dan santai. 30 November lalu, kami<br />

berbincang-bincang dengannya. Ia cerita soal sejarah pencapaiannya.<br />

Q: Bisa ceritakan sejarah D’Color,<br />

Skylar, dan Trilogy?<br />

a: Pertama, kami memulai dengan<br />

membuat V­magz, sebuah majalah<br />

gratis dalam bentuk CD. Isinya unik<br />

dan disebar ke Jakarta, Bandung, dan<br />

Bali. Bertahan hanya dua edisi karena<br />

apa yang kami pikirkan belum bisa<br />

diterima masyarakat.<br />

Lalu, kami lari ke event yang<br />

berhubungan dengan dunia film,<br />

baru merembet ke layar lebar. Dulu<br />

namanya D’Color Inc. (2008). Seiring<br />

terbentuknya Skylar Group, maka<br />

namanya pun berubah. Di bawah<br />

grup itu ada D’Color Entertainment,<br />

Skylar Pictures, Trilogy Music, dan<br />

Skylar Magazine. Skylar Pictures<br />

sendiri berdiri pada 2009, film<br />

pertamanya adalah Jinx.<br />

Q: Apa yang membuat D’Color dan<br />

Skylar berbeda?<br />

a: Perbedaan pertama dari segi budget.<br />

Film­film dengan budget besar<br />

masuk ke Skylar, sementara yang<br />

sedang atau kecil masuk ke D’Color.<br />

D’Color juga lebih komersial<br />

ketimbang Skylar. Kemudian,<br />

D’Color juga mencangkup event<br />

organizer, promotion service, hingga<br />

production house. Sementara, Skylar<br />

spesial untuk produksi film saja.<br />

Q: Apa arti nama D’Color dan Skylar?<br />

a: D’Color itu mencerminkan<br />

warna dunia. Tanpa warna, hidup<br />

akan terasa hambar. Ha­ha­ha.<br />

Kalau Skylar, itu nama anak saya.<br />

Sementara, nama Trilogy berasal<br />

dari jumlah partner yang kita punya,<br />

yaitu tiga.<br />

Q: Apa sebenarnya visi Skylar<br />

dan D’Color?<br />

a: Dunia perfilman di Indonesia kurang<br />

dihargai oleh penontonnya sendiri.<br />

Bagaimana membuat karya yang<br />

bisa diminati oleh penonton dan<br />

mendapat perhatian mereka untuk<br />

bisa menghargai karya bangsa sendiri.<br />

Itulah tujuan utamanya.<br />

Q: rencana Skylar dan D’Color ke<br />

depannya?<br />

a: Tahun depan, Skylar akan<br />

memproduksi enam film baru<br />

bergenre drama action, romantic<br />

drama, dan adventure. Sementara,<br />

akan membuat satu film horor.<br />

Q: Mengapa Anda bisa terjun ke<br />

dunia film?<br />

a: Dasarnya karena hobi nonton film.<br />

Padahal, dulu sekolah advertising.<br />

Mulainya sih bisa dibilang nggak<br />

direncanakan. Pertama, buat D’Color,<br />

bikin FTV, tapi lalu keterusan<br />

hingga sekarang.<br />

Q: Mengapa ikut merambah ke<br />

industri musik?<br />

a: Karena mereka bersinergi; film, musik,<br />

dan entertainment. Jadi, kita ambil<br />

kesempatan itu. Contohnya, untuk<br />

film Surat Kecil untuk Tuhan, nanti<br />

akan ada soundtrack yang diambil<br />

dari produksi Trilogy.<br />

Q: Sejak kapan Anda jadi produser?<br />

a: Learning by doing. Setelah berkarya<br />

dalam film JINX, saya tidak puas dan<br />

ketagihan ingin membuat film­film<br />

lainnya lewat Skylar. Intinya, saya bisa<br />

karena saya terbiasa melakukan itu.<br />

Q:Tantangan terbesar jadi produser?<br />

a: Bagi saya, semuanya adalah<br />

tantangan. Mulai dari mencari ide,<br />

‘membungkus’­nya, hingga kemudian<br />

produk tersebut dijual.<br />

Q: Punya trik rahasia untuk membuat<br />

film yang bagus?<br />

a: Jangan egois, kadang­kadang<br />

kita harus mengetahui apa yang<br />

masyarakat inginkan. Dalam artian<br />

membuat film yang bagus berarti<br />

mengerti akan target pasar.<br />

Q: Tips untuk mereka yang ingin<br />

menjadi produser?<br />

a: Kuncinya harus hati­hati dalam<br />

mengambil langkah. Pelajari semua<br />

detail yang ada. Dan, satu hal yang<br />

paling penting, harus kuat dalam<br />

menghadapi segala tantangan.<br />

Q: Arti sebuah film yang bagus, menurut<br />

Anda?<br />

a: Saya suka hampir semua genre<br />

film. Namun, yang paling saya suka<br />

adalah film­film yang diangkat dari<br />

kehidupan nyata. Film terakhir yang<br />

menyentuh menurut saya adalah<br />

Seven Pounds.<br />

Q: Apakah punya figur panutan?<br />

a: Jerry Bruckheimer. He’s a damn good<br />

producer. Kemampuannya terlihat<br />

dari karya­karyanya. Armageddon,<br />

Pearl Harbour, sampai acara TV<br />

seperti Fear Factor atau CSI: Crime<br />

Scene Investigation.<br />

Q: Apa yang ingin dan belum Anda<br />

capai ke depannya?<br />

a: Ingin membuat film yang mendapat<br />

perhatian, baik dari dalam dan luar<br />

negeri. Berkhayal lebih jauh, karya<br />

tersebut mampu mendapatkan<br />

penghargaan di red Carpet atau<br />

Hollywood. Syaratnya harus buat<br />

film yang benar­benar bagus. Karena<br />

film yang bagus jelas akan menarik<br />

perhatian penonton dan tentunya<br />

rumah produksi di luar negeri.<br />

Q: Terakhir, jelaskan diri Anda dalam<br />

tiga kata?<br />

a: Sandal, short, and hat.<br />

• Jan - Mar 2011<br />

45


Meet & Greet<br />

Chindy Anggrina<br />

masa depannya masih panjang<br />

46 Jan - Mar 2011•<br />

namanya belum terlalu dikenal. Ia masih<br />

muda dan masa depannya masih panjang.<br />

Yang jelas, ia sudah mulai memupuk<br />

pengalaman. Terakhir, ia mendapat<br />

pemeran utama di film Setan Facebook.<br />

Perempuan yang satu ini lulusan YAI, berusia 24<br />

tahun. Ayahnya Padang­Betawi, ibunya Sulawesi<br />

Selatan­Bugis. Perpaduan keduanya memberikan<br />

corak unik pada kepribadian Chindy. Ia termasuk<br />

orang yang supel dan doyan ngobrol.<br />

Chindy merintis karier sejak kuliah. Kala itu, ia<br />

ikut ajang Abang None Jakarta 2007. Ajang tersebut<br />

berdampak positif bagi kariernya. Ia mulai banyak<br />

disorot. Dan, semua bergulir. Tawaran­tawaran iklan<br />

berdatangan, juga ajakan untuk membuat sesi foto<br />

produk. Setelah itu, ia juga mulai membintangi FTV.<br />

Ia pun jadi betah bekerja di dunia entertainment.<br />

Orangtuanya sempat tidak mendukung. Mereka<br />

khawatir kuliah Chindy terganggu. Jelas, ia sempat<br />

cuti dua semester lantaran sibuk syuting. Pembuktian<br />

dilakukan dengan tetap menyelesaikan kuliah.<br />

Selepas kuliah, barulah Chindy memantapkan hati<br />

untuk terjun total di dunia entertainment. Kegigihan<br />

Chindy membuatnya bisa menembus layar lebar.<br />

Beberapa film telah ia bintangi. Setan Facebook<br />

adalah film yang keempat. Sebelumnya, ia pernah<br />

main di Heart Break Dot Com, Bahwa Cinta itu<br />

Ada yang disutradarai Sujiwo Tejo, lalu Not for<br />

Sale. Di dua film terakhir, Chindy mulai mendapat<br />

kepercayaan sebagai pemeran utama.<br />

Melihat perkembangan dan keseriusan Chindy<br />

dalam menekuni dunia akting. Orangtua Chindy<br />

berubah pikiran. Kini, mereka mendukung Chindy<br />

sepenuh hati.


anak pertama dari tiga<br />

bersaudara ini mengaku<br />

mendapat bakat main<br />

film dari ayahnya. Setan<br />

Facebook adalah film kedua yang<br />

pernah ia mainkan.<br />

Jehan wanita yang doyan<br />

tantangan ini. <strong>Al</strong>asan ini<br />

membuat ia mau menerima<br />

peran sebagai Mira Anindhita.<br />

Memainkan tokoh tersebut, Jehan<br />

harus menguasai tiga karakter,<br />

yakni wanita polos dan lugu,<br />

karakter hantu, serta cewek<br />

perayu.<br />

Setan Facebook sendiri<br />

bercerita tentang Mira, sosok<br />

wanita lugu yang naif akan arti<br />

cinta. Merasa dikhianati, ia bunuh<br />

diri. Jadilah Mira sosok hantu<br />

yang meneror para pengguna<br />

akun jejaring sosial Facebook.<br />

Dimulai dengan meminta<br />

konfirmasi untuk menjadi<br />

teman, lalu menyapa dengan<br />

memanfaatkan fitur chat di<br />

Facebook. Selanjutnya, selagi<br />

sang korban dibuat penasaran,<br />

ia bisa muncul dari tempat tidak<br />

terduga, termasuk dari dalam<br />

layar komputer.<br />

Menjadi hantu adalah<br />

pengalaman tersendiri. Dengan<br />

lateks berlipat, rasa panas, berat,<br />

dan ribet harus ia rasakan setiap<br />

syuting. “Beberapa kali saya harus<br />

mengalami iritasi kulit. Tapi,<br />

peran ini menantang.”<br />

Ketika ditanya mengapa<br />

menggunakan media Facebook.<br />

Jehan menjelaskan, “Facebook kan<br />

jejaring sosial paling diminati saat<br />

ini. Banyak orang menggunakan<br />

sebagai media untuk bersosialisasi<br />

dan tidak sedikit pula yang<br />

menyalahgunakan teknologi<br />

tersebut. Nah, Setan Facebook<br />

mencoba mengungkap sisi itu.”<br />

Setan Facebook mempunyai<br />

pesan bagi para penonton<br />

bahwa penggunaan teknologi<br />

harus disertai tanggung jawab.<br />

“Gunakan teknologi sebaik<br />

mungkin, jangan disalahgunakan.<br />

Walau awalnya hanya iseng,<br />

tapi bisa menjadi buruk. Kalau<br />

sudah begitu, jangan salahkan<br />

akibatnya!”<br />

Meet & Greet<br />

Jehan<br />

Sienna<br />

Ia bisa mainkan satu tokoh dengan tiga karakter<br />

• Jan - Mar 2011<br />

47


poster Gallery<br />

48 Jan - Mar 2011•<br />

Poster sebuah film berfungsi sebagai media promosi<br />

dan identitas. Tapi, kini poster film dinilai lebih dari<br />

itu. ia dinikmati banyak orang sebagai karya seni<br />

desain grafis yang membangun rasa ingin tahu dan<br />

kerap ‘menancap’ terus di kepala.<br />

Lord<br />

of War<br />

Kalimat “Where there’s a<br />

will there’s a weapon” yang<br />

dipadu wajah Nicholas Cage<br />

plus butiran peluru seperti<br />

menyiratkan, bahwa dengan<br />

senjata, seseorang bisa<br />

berlaku seolah­olah seperti<br />

Tuhan. Manusia bisa sesuka<br />

hati menentukan nasib<br />

kematian orang lain demi<br />

mencapai keinginannya.


Star Wars Episode I<br />

Poster ini memperlihatkan sosok<br />

Anakin Skywalker kecil,yang<br />

tertunduk dengan bayangan Darth<br />

Vader yang menghantui. Ini seperti<br />

dua sisi berbeda dalam diri manusia.<br />

Inception<br />

The dream is real. Poster Inception<br />

menyajikan gambar gedung dalam<br />

posisi terbalik dan berjajar tanpa<br />

aturan, layaknya labirin. Apa yang<br />

sebenarnya terjadi?<br />

Premonition<br />

Menggunakan teknik ilusi, poster<br />

ini menghadirkan wajah seorang<br />

perempuan dari ranting pohon dan<br />

burung terbang. Perlu sedikit kejelian<br />

untuk menangkap gambar itu.<br />

The Forbidden Door<br />

(Pintu Terlarang)<br />

Bergaya art deco, poster ini tampil<br />

dengan gambar komik klasik. Poster<br />

ini jadi poster terbaik di sebuah situs<br />

poster di Amerika Serikat.<br />

poster Gallery<br />

The Dark Knight<br />

Poster film yang out of the box.<br />

Bukannya menyajikan profil<br />

superhero, tapi justru si supervillain,<br />

Joker. Poster ini juga menampilkan<br />

kalimat khas Joker: Why so serious?.<br />

Fear and Loathing in<br />

Las Vegas<br />

Terkesan surreal. Elemen desainnya<br />

yang cerah dan abstrak terasa pas<br />

dengan tema film yang berisikan<br />

pengalaman seorang pengguna LSD.<br />

• Jan - Mar 2011<br />

49


50 Jan - Mar 2011•<br />

intriguing<br />

Fakta, fakta, dan fakta! Tanpa fiksi setitik saja...<br />

Film terpanjang di dunia menurut Rekor<br />

Dunia Guiness adalah tHe Cure For<br />

InSomnIa (1987). Terpanjang? Ya. Durasinya<br />

87 jam. Film ini tayang perdana di The<br />

School of The Art institute, Chicago, Illinois.<br />

Ceritanya memang sengaja dibuat panjang<br />

dan membosankan. Sebanyak 18 keping<br />

DVD diperlukan untuk menampung seluruh<br />

cerita. Tujuannya? Agar siapa pun yang<br />

menonton tertidur.<br />

Star trek: tHe orIgInal SerIeS pertama<br />

tayang pada 1966. Film ini berkisah tentang<br />

petualangan pesawat ruang angkasa USS<br />

Enterprise (NCC-1701) dengan awak kapten<br />

James Tibertus Kirk, Commander Spock<br />

dan doktor Leonard McCoy. Pertama kali<br />

disiarkan, serial ini kurang terkenal dan<br />

setelah tiga tahun, lalu dihentikan. Anehnya,<br />

setelah dibatalkan, ketenaran serial ini<br />

malah justru melambung.<br />

Walt DISneY berdiri pada 1923. Perusahaan<br />

ini tadinya bernama Disney Brothers Cartoon<br />

Studio, karena didirikan oleh Walt dan Roy<br />

Oliver Disney. Film pertama yang dirilis<br />

adalah <strong>Al</strong>ice’s Day at Sea. Pada 1928, tercipta<br />

tokoh Mortimer Mouse yang belakangan<br />

berubah jadi ikon Mickey Mouse. Donald<br />

Duck, Mini Mouse, dan Goofi baru hadir pada<br />

1934. Film animasi pertama dan terpanjang<br />

Disney yang meraih Oscar adalah Snow White<br />

and the Seven Dwarfs (1937).<br />

Yamato: tHe laSt battle mengisahkan kapal<br />

perang raksasa berbobot 6.500 ton. Kapal itu<br />

adalah kendaraan perang laut terbesar di dunia<br />

yang kemudian ditenggelamkan oleh serangan<br />

udara Amerika Serikat pada 1945. Dalam<br />

peristiwa tersebut, sebanyak 2.500 awak Yamato<br />

terbunuh. Sutradara Junya Sato mangangkat film<br />

Yamato berdasarkan buku karangan Jun Henmi.<br />

Tatsuya Nakadai, aktor legendaris Jepang yang<br />

bermain dalam film Kagemusha (1980) akan<br />

kembali setelah rehat lama dari layar lebar.


• Jan - Mar 2011<br />

51


niM ent<br />

in ulputexmcd<br />

dolent ipsustnisi<br />

tatexqm ulputemcd<br />

dolent ipsustinisi<br />

tatem ad do er<br />

VAMPIRE WEEKEND<br />

52 Jan - Mar 2011•<br />

tampil<br />

sempurna<br />

di bengkel<br />

Quality music will rejuvenate your rotten soul!<br />

spirit Ground, yang diprakarsai<br />

Trilogy Live, mengajak Vampire<br />

Weekend untuk merasakan<br />

serunya crowd Jakarta di Bengkel<br />

Night Park. Hasilnya adalah<br />

experience yang luar biasa!<br />

Malam itu, Bengkel dipenuhi anak­anak<br />

remaja. Vampire Weekend memang bandnya<br />

anak muda, dibentuk di New York pada<br />

2006. Kesuksesan mereka dimulai sejak rilis<br />

album pertama, Vampire Weekend, pada<br />

2008 dilanjutkan dengan album Contra<br />

pada 2009.<br />

Monkey to Millionaire, yang menjadi<br />

satu­satunya opening act, tampil atraktif<br />

meski soundsystem yang digunakan tidak<br />

maksimal. Lagu­lagu mereka ternyata<br />

sudah dikenal banyak orang. Tak jarang<br />

penonton sing along selama mereka tampil.<br />

Vampire Weekend naik panggung sekitar<br />

jam 21.00. Mereka membuka konser<br />

dengan lagu “Holiday”. Opening act­nya<br />

mengundang penonton berjingkrakan.<br />

Penonton berebut maju ke depan stage.<br />

Lagu­lagu mereka seperti cermin sebuah<br />

petualangan ke hutan tropis di Amerika<br />

latin atau Afrika.<br />

Materi­materi lagu yang apik jelas merupakan<br />

bukti kepintaran Ezra Koenig, rostam<br />

Batmanglij, Chris Tomson, dan Chris<br />

Baio. Musik mereka kaya elemen. Mereka<br />

sendiri sangat solid di atas panggung. Dari<br />

segi penampilan, mereka sangat rapi dan<br />

terlihat saling melengkapi. Karakter vokal<br />

Ezra yang unik adalah daya tarik tersendiri.<br />

Sungguh menyenangkan mendengar<br />

ia menyanyi.<br />

Selama sekitar dua jam penampilan, mereka<br />

memanjakan telinga penonton dengan<br />

lagu­lagu mereka yang ringan dan renyah,<br />

seperti “A­Punk”, “Cape Cod Kwassa<br />

Kwassa”, “The Kids Don’t Stand a Chance”,<br />

“Oxford Comma”, hingga “Walcott”.<br />

Penonton sangat antusias, dan ini membuat<br />

Vampire Weekend senang. Mereka benarbenar<br />

maksimal. Banyak orang yang datang<br />

tanpa tahu Vampire Weekend. Tapi, banyak<br />

juga yang pulang dengan senyum puas.


soundtrack<br />

TOKYO POLICE CLuB<br />

jakarta is<br />

a lovely city!<br />

antrean panjang terlihat memasuki Balai Kartini<br />

Expo Centre, 14 November lalu. Tokyo Police<br />

Club, band indie rock asal Kanada ini didatangkan<br />

Trilogy Live untuk bertemu penggemarnya.<br />

Memasuki Expo Centre, tampak booth­booth<br />

para sponsor. Berbagai game disediakan untuk meramaikan<br />

suasana. Tak seberapa lama kemudian, terdengar dentuman lagu<br />

“Clove Doper” milik The S.I.G.I.T yang jadi band pembuka.<br />

Saya pun bergegas memasuki area konser. Waktu menunjukkan<br />

jam 20.20. rekti dan kawan­kawan menunjukkan performa<br />

yang bisa dibilang terbaik.<br />

Sorakan kembali terdengar saat Slank tampil di panggung.<br />

“Bang­bang Tut” jadi pembuka. Balai Kartini tampak bergemuruh<br />

dengan penampilan khas Slank. “I Miss You But I<br />

Hate You”, “Drug Me Up”, hingga “Tong Kosong”, mengajak<br />

penonton untuk bernyanyi bersama. Lalu, masih ada “Terbunuh<br />

Sepi”, “Generasi Biru”, “Love Cursed”, dan “Jurus Tandur”.<br />

Setengah jam kemudian, Tokyo Police Club terlihat menaiki<br />

panggung. Tanpa basa basi, “Favourite Colour” dan “Nature of<br />

the Experiment” dilantunkan.<br />

Dave Monks (vokal, bass) baru menyapa penonton pada<br />

akhir lagu kedua. “Jakarta is a lovely city!” ujarnya. Candaan itu<br />

langsung disambut gemuruh penonton yang hadir.<br />

Selanjutnya, band ini menampilkan “My Name is Jonas”­nya<br />

Weezer. Ini merupakan penampilan kolaborasi mereka dengan<br />

rekti dari The S.I.G.I.T, Abdee “Slank”, dan Josh Hook (gitar).<br />

Selanjutnya, sekitar 18 lagu digeber tanpa terasa. Dave, Josh,<br />

Graham Wright (keyboard), dan Greg <strong>Al</strong>sop (drum) menutup<br />

event Spiritground Tokyo Police Club dengan lagu “Your<br />

English is Good”.<br />

• Jan - Mar 2011<br />

53


54 Jan - Mar 2011•<br />

indonesia adalah golden destination<br />

artis internasional.


soundMan<br />

Sejak tahun lalu, Indonesia kebanjiran konser. Banyak band didatangkan, banyak<br />

promotor baru yang ‘lahir’. Promotor satu ini saya temui di La Codefin, Kemang. Ia orang<br />

Bandung yang berpembawaan santai dan senang tertawa. Di tangannya, Trilogy Live<br />

berkembang dan siap bersaing dengan promotor lain.<br />

Q: Mas Willy umur berapa sekarang?<br />

A: Wah, umur mah nggak euy. Sensitif. Yang penting performa.<br />

Ha­ha­ha.<br />

Q: Kapan bergabung di Trilogy?<br />

A: Sejak Trilogy berdiri, sekitar dua tahun lalu lah.<br />

Q: Siapa yang pertama kali didatangkan Trilogy?<br />

A: Yang pertama itu The Ataris, lalu The racoons dari Kanada.<br />

Lalu, ada Vampire Weekend, Tokyo Police Club, yang akan<br />

datang Asobi Seksu.<br />

Q: Apa beda Trilogy dengan promotor lain?<br />

A: Trilogy Live itu pada dasarnya tidak beda dengan promotor<br />

lain. Cuma, selain promotor, kami juga merupakan artist<br />

management. Kami inginnya jadi gate, supaya artis<br />

internasional bisa datang ke Indonesia, dan artis Indonesia<br />

pun juga bisa ke dunia internasional.<br />

Q: Sudah adakah artis kita yang go international?<br />

A: Hmm… masih dalam tahap negosiasi.<br />

Q: Latar belakang Mas Willy apa?<br />

A: Saya orang Bandung, kuliah akutansi. Di Jakarta sejak<br />

1993. Dulu, saya berangkat dari event organizer. Lalu saya<br />

berkenalan dan banyak belajar dari Adrie Soebono.<br />

Q: Apa tantangan bagi Anda saat belajar jadi promotor?<br />

A: Pertama, mikir duitnya dari mana, ya? Ha­ha­ha. Bikin<br />

konser duitnya nggak sedikit. Lalu, dulu itu Indonesia<br />

kurang dipercaya soal security issue. Nah, di situ, harus<br />

belajar untuk meyakinkan para artis, bahwa konser di<br />

Indonesia itu save. Dulu, kami pernah sudah kontrak tapi<br />

batal karena ada bom.<br />

Q: Seperti konser rihanna?<br />

A: Kalau kasus rihanna, dua hari sebelum konser ada<br />

pemberitaan tiga teroris dibunuh. Berita itu sampai ke<br />

Australia, dan rihanna sedang show di sana. Akhirnya, dia<br />

takut ada feed back­nya, dan batal ke Jakarta. Kami lalu reschedule<br />

ke tahun depan; Februari. Itu pun sama, dibatalkan<br />

di saat­saat akhir. rihanna berantem sama cowok­nya. Saya<br />

jaga rihanna nggak pacaran kan nggak bisa juga. Ha­ha­ha.<br />

Q: Menurut Anda, apa Indonesia sudah terbilang aman?<br />

A: Saya sempat datang ke seminar yang diikuti promotor<br />

mancanegara. Mereka bilang, Indonesia kini sudah jadi<br />

golden destination bagi para artis. Lihat saja, dalam sebulan<br />

bisa beberapa band yang konser di sini. Tahun depan, bandband<br />

besar banyak yang mau datang.<br />

Q: Sejauh ini, siapakah yang artis yang paling ribet<br />

persiapannya?<br />

A: Yang paling ribet rihanna. Mereka itu saklek. Kami sampai<br />

harus sewa mixer ke Thailand, karena mixer yang dia mau<br />

cuma ada dua di Asia.<br />

Q: Siapa yang memilih artis yang hendak didatangkan?<br />

A: Awalnya dari saya sendiri. Jadi, alhamdulillah, beberapa agen<br />

atau manajer sudah rutin memberikan info availability bandnya.<br />

Data­data itu kita olah bersama tim. Kami cari marketnya<br />

di sini, lalu baru bicara ‘matematika’­nya.<br />

Q: Kesulitan seorang promotor?<br />

A: Tugas seorang promotor adalah mempertemukan artis<br />

dengan fans­nya. Mencocokkan waktu itu yang susah.<br />

Misalnya, ada artis yang available, tapi bisa jadi di sini fansnya<br />

lagi musim ujian, atau mungkin venue­nya nggak ada.<br />

Q: Sebagai seorang promotor, Anda kan mesti memikirkan sisi<br />

bisnis. Dari mana Anda tahu band mana yang bisa menjual?<br />

A: Sebenarnya based on feeling. Tapi, tidak semata­mata cuma<br />

itu. Kami punya komunitas yang bisa diajak diskusi, lalu<br />

kami bisa sharing dengan followers kami di Twitter (@<br />

trilogylive). Ini sangat membantu. Kami bisa memberi tahu<br />

ribuan orang dalam sedetik. Thanks to Twitter. Ha­ha­ha.<br />

Q: Pertanyaan terakhir. Bagaimana Anda melihat dunia<br />

promotor di Indonesia?<br />

A: Bagus. Tambah terus. Promotor semakin banyak, artisnya<br />

semakin beragam. Sponsornya yang semakin berkurang.<br />

Ha­ha­ha.<br />

• Jan - Mar 2011<br />

55


JukeBoX<br />

CHAMP<br />

Tokyo Police Club<br />

Champ adalah album terbaru yang dirilis band indie<br />

rock asal Kanada, Tokyo Police Club. Di sini, Dave<br />

Monks, Graham Wright, Josh Hook, dan Greg <strong>Al</strong>sop<br />

menghadirkan energi baru. Champ dibungkus pukulanpukulan<br />

suara musik yang manis. Mendengarnya seolah<br />

menaiki mesin waktu dan kembali ke masa remaja.<br />

Sebagai pembuka album ini, hadir sebuah epik yang<br />

lambat tapi cukup panas, “Favorite Food”. Dilanjutkan<br />

dengan lagu “End of a Spark” dengan kocokan gitar yang<br />

tak tertahankan. Ditambah lagu single pertama “Boots of<br />

Danger (Wait Up)”, ingatan akan masa­masa hang out<br />

bersama teman akan menyeruak kembali.<br />

CONTRA<br />

Vampire Weekend<br />

Contra menghadirkan bebunyian lintas genre. Ada bunyi<br />

afropop, dance music, synthpop, indie pop, dan world<br />

beat. Dibuka dengan lagu “Horchata” yang menghadirkan<br />

beat­beat etnik. Nuansa lagu “Cape Cod Kwassa Kwassa”<br />

dari album pertama band ini kembali terdengar di lagu<br />

“White Sky”. “Cousin”, yang dipilih sebagai single di<br />

album kedua dibuka dengan teriakan sang vokalis yang<br />

tersaji dengan cepat. “I Think U’r a Contra” jadi lagu<br />

pamungkas yang dikemas dengan nuansa mellow nan<br />

lirih. Sebuah penutup yang sempurna.<br />

56 Jan - Mar 2011•<br />

LOOK WHAT<br />

WE’VE FOuND<br />

Endah N Rhesa<br />

Kehidupan liar Afrika jadi sumber inspirasi di album terbaru<br />

suami­istri ini. Hasilnya, album Look What We’ve Found<br />

menyajikan sembilan lagu dengan nuansa Afrika.”Tuimbe”<br />

(Let’s Sing) yang jadi single pertama hadir dengan ciri khas<br />

kedua personelnya, enerjik dan segar.<br />

Lagu “Monkey Song”, yang sarat hentakan irama,<br />

mengingatkan kita akan lagu “The King”. Ada juga yang<br />

bertempo santai, seperti “remember Me”. Lagu yang unik,<br />

karena dimainkan dengan petikan gitar berenergi, tapi<br />

dikemas dengan tempo lambat. Sebagai penutup, album ini<br />

punya dua lagu yang mengajak kita bergoyang. Judulnya<br />

“Midnight Sun” dan “Waiting”. Anda mesti punya!


ad<br />

• Jan - Mar 2011<br />

57


58 Jan - Mar 2011•<br />

Are you happen to be one of them?<br />

Premiere<br />

Setan Facebook<br />

@ 21 Cineplex, Platinum fX<br />

D’Color Entertainment<br />

be kerja sama dengan<br />

Majalah Aneka Yess! untuk<br />

mempertemukan pembaca<br />

de ngan para pemeran film<br />

Setan Facebook.


• Jan - Mar 2011<br />

59


word oF MoutH<br />

Apa lokasi liburan favorit Anda yang terinspirasi dari sebuah film?<br />

SEJAK MENYAKSIKAN<br />

film Laskar Pelangi, saya<br />

terobsesi untuk jalan­jalan ke<br />

Belitong. Bebatuan besar dan<br />

pantai berpasir putih benarbenar<br />

bikin saya penasaran.<br />

Sewaktu punya rencana<br />

liburan bareng keluarga,<br />

KArENA SAYA<br />

penggemar berat film The<br />

Lord of The ring, tempat<br />

liburan yang terinspirasi dari<br />

film ya rumahnya para hobbit.<br />

Lokasi rumah para hobbit ada<br />

di Matamata, New Zealand.<br />

60 Jan - Mar 2011•<br />

elga puspitasari<br />

saya mengusulkan Belitong.<br />

Semua setuju dan akhirnya<br />

obsesi saya bisa terpuaskan.<br />

Di sana benar­benar<br />

juara, pantainya bagus dan<br />

seafood­nya ternyata murah.<br />

Benar­benar pengalaman<br />

yang tidak terlupakan.<br />

Muhammad lutfie<br />

rumah kecil­kecil itu ada<br />

di pedesaan yang berbukitbukit.<br />

Sekarang rumahrumah<br />

itu jadi rumah domba<br />

New Zealand yang gemuk<br />

dan menggemaskan.<br />

dewi Acinthia<br />

GArA-GArA FILM EAT<br />

Pray Love, saya punya mimpi<br />

jalan­jalan ke tempat yang<br />

dikunjungi tokoh Liz. Saya<br />

ingin ke Italia, India, dan<br />

ditutup di Bali. Di Italia,<br />

saya ingin lihat dari dekat<br />

Colloseum dan Menara Pisa<br />

sambil menikmati es krim<br />

Italia. Lanjut ke India yang<br />

eksotis dan unik, terakhir ke<br />

Bali. Siapa tahu bertemu cinta<br />

juga di sana. He­he­he.


iBc<br />

• Jan - Mar 2011<br />

61


Bc<br />

62 Jan - Mar 2011•

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!