sumber:www.oseanografi.lipi.go.id Sargassum duplicatum. Marga Sargassum mengandung bahan alginat dan iodin, bermanfaat sebagai bahan industri makanan, farmasi, kosmetik dan tekstil. HABITAT DAN SEBARAN Lingkungan tempat tumbuh algae Sargassum terutama di daerah perairan yang jernih yang mempunyai substrat dasar batu karang, karang mati, batuan vulkanik dan benda-benda yang bersifat massive yang berada di dasar perairan. Algae Sargassum tumbuh dari daerah intertidal, subtidal sampai daerah tubir dengan ombak besar dan arus deras. Kedalaman untuk pertumbuhan dari 0,5 -10 m. Marga Sargassum termasuk dalam kelas Phaeophyceae tumbuh subur pada daerah tropis, suhu perairan 27,25 - 29,30 °C dan salinitas 32 - 33,5 ‰. Kebutuhan intensitas cahaya matahari <strong>marga</strong> Sargassum lebih tinggi dari pada <strong>marga</strong> algae merah. BONEY (1965) menyatakan pertumbuhan Sargassum mebutuhkan intensitas cahaya matahari berkisar 6500 - 7500 lux. Algae Sargassum tumbuh berumpun dengan untaian cabang-cabang. Panjang thalli utama mencapai 1 - 3 m dan tiaptiap percabangan terdapat gelembung udara berbentuk bulat yang disebut "Bladder," berguna untuk menopang cabang-cabang thalli terapung ke arah permukaan air untuk mendapatkan intensitas cahaya matahari, 1. Sebaran lokal Kehadiran algae Sargassum tumbuh di bentangan perairan pantai di zona paparan terumbu (reef flats) mulai dari garis pantai sampai ujung tubir termasuk dalam perairan intertidal dan subtidal (Gambar 1) antara lain : a) Daerah pantai (beach/tide pool area) Daerah pantai merupakan zona yang dimanfaatkan untuk tempat kegiatan rekreasi. Kadang-kadang mempunyai substrat bervariasi yang pada umumnya berpasir, namun apabila substrat terbentuk dari campuran batu karang akan tumbuh berbagai jenis makro algae. Pada saat surut rendah yang lama akan mengalami kekeringan. Di pantai bersubstrat pasir, pada umumnya sedikit dijumpai pertumbuhan <strong>marga</strong> Sargassum, sedangkan di pantai bersubstrat batu karang merupakan habitat algae Sargassum yang ideal. Di <strong>beberapa</strong> pantai dapat dijumpai termasuk pantai selatan Pulau Jawa, Selat Sunda, sebagian pulau di perairan Batam dan Bangka-Belitung. Algae Sargassum yang tumbuh banyak diperoleh dari jenis Sargassum polycystum. b) Paparan Terumbu (reef flats) Daerah paparan terumbu merupakan bagian habitat algae Sargassum. Di perairan Indonesia paparan terumbu ada yang berpunggung terumbu dan tidak berpunggung terumbu didaerah perairan tubir langsung dalam (drop off). Di substrat paparan yang berbatu karang merupakan tempat untuk melekatkan thalli selama pertumbuhan berlangsung dan sebagai tempat melekat perkecambahan spora. Paparan terumbu yang berasal dari batuan vulkanik dan batu karang boulder sering dijumpai lekukan dan parit (moat) daerah ini berombak besar dan arus deras. Pertumbuhan Sargassum kebanyakan dari jenis Sargassum binderi dan Sargassum duplicatum, biasanya kerangka thalli sangat kuat, thalli utama berbentuk gepeng, permukaan halus dan licin. Secara umum bahwa pertumbuhan algae Sargassum yang dominan didaerah paparan terumbu adalah jenis Sargassum polycystum, Sargassum echinocarpum dan Sargassum crassifolium. c) Punggung terumbu (ridge) Di perairan pantai Indonesia, punggung terumbu kadang-kadang ada yang berpunggung terumbu dan tidak berpunggung terumbu. Punggung terumbu ini terbentuk dari algae kalkareous dari <strong>marga</strong> Porolithon atau terbentuk dari bongkahan karang yang telah mati. Daerah sekitar dinding punggung terumbu 20 Oseana, Volume XXX No. 4, 2005
Oseana, Volume XXX No. 4, 2005 sumber:www.oseanografi.lipi.go.id