13.07.2015 Views

SEKILAS TENTANG TANAIDACEA - Lipi

SEKILAS TENTANG TANAIDACEA - Lipi

SEKILAS TENTANG TANAIDACEA - Lipi

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

www.oseanografi.lipi.go.idOseana, Volume XV, Nomor 2 : 85 - 92 ISSN 0216-1877<strong>SEKILAS</strong> <strong>TENTANG</strong> <strong>TANAIDACEA</strong>olehINDRA ASWANDY 1)ABSTRACTA glimpse of the Tanaidacea. The Tanaidaceans, as like as Amphipods andIsopods are also belong to the lower crustaceans group. Tanaids are a relatives poorlyknown group of approximately 500 benthic species, with a few known from brackishand fresh water. Their body is subcylindris to somewhat flattened. The pereiopodsII are adapted for the spinning legs, are not involved in the walking procedure. Thereis no information on the Tanaids from Indonesian waters.PENDAHULUANTanaidacea adalah salah satu ordo dariInduk ordo (Super ordo Peracarida). OrdoTanaidacea sendiri terdiri dari dua anak ordo(subordo) yaitu : Monokonophora dan DikonophoraMcLAUGHLIN (1980). Pembagianini didasarkan atas jumlah kerucut genital(genital cone) yang terdapat pada binatangjantan. Sedangkan menurut SCHRAM(1986) ordo Tanaidacea terdiri dari empatanak ordo yaitu : Antracocaridomorpha, Apseudomorpha,Neotanaidomorpha dan Tanaidomorpha.McLAUCHLIN (1980) menyebutkanbahwa ordo Tanaidacea mempunyaisekitar 800 jenis. Sedangkan menurut BLISS(1982) ordo Tanaidacea terdiri dari sekitar100 genera dengan lebih kurang 500 jenis.Jenis-jenis Tanaidacea ditemukan hidup padahabitat yang beranekaragam, baik di laut, airpayau maupun air tawar. (McLAUGHLIN,1980 dan BLISS, 1982). Menurut McLAU-GHLIN (1980) dan SCHRAM (1986) jenis-jenis Tanaidacea adalah pemakan penyaring(filter feeder), pemakan detritus atau organismekecil lainnya seperti cacing, planktondan diatom, bahkan kadang-kadang sebagaipredator. Seperti halnya Amphipoda danIsopoda, binatang ini juga tergolong ke dalamkrustasea tingkat rendah. Perbedaannyadengan golongan yang lain yaitu terutamapada bentuk struktur tubuhnya, di manaTanaidacea mempunyai karapas, sedangkanAmphipoda dan Isopoda tidak memilikinya.Panjang tubuh Tanaidacea umumnya berkisarantara 5 — 20 mm, walaupun ada jenis yangberukuran lebih kecil yaitu antara 1 - 2 mm.GAMO (1984) dari hasil peneli-tiannya, diperairan sebelah tenggara Mindanao, Filipinapada kedalaman di atas 5000 meter,mendapatkan jenis-jenis Tanaidacea yangberukuran relatif besar yaitu : Gigantapseudesadactylus dengan panjang tubuh37 mm dan G. maximus sp. nov. yang berukuran75 mm. Sedangkan SIEG dan BIRD(1989) pada ekspedisi BALGIM di perairan85Oseana, Volume XV No. 2, 1990


www.oseanografi.lipi.go.idSpanyol Morocco dan Pulau-Pulau Canary,berhasil mendapatkan beberapa jenis Mesotanaisdi kedalaman antara 1222 - 2351meter.Di Indonesia permasalahan mengenaiTanaidacea hampir belum pernah disinggung.Dalam tulisan ini penulis mencoba memberikansedikit gambaran mengenai Tanaidaceatersebut. Semoga tulisan ini ada manfaatnyabagikitasemua.MORFOLOGIBentuk tubuh Tanaidacea umumnyaagak silinder (subcylendris) sampai berbentukagak pipih (flattened) (Gambar 1).Sebagaimana halnya Amphipoda dan Isopoda,tubuh Tanaidacea juga terdiri atas 3 bagianyaitu : kepala, dada (thoraks) dan perut(abdomen). Namun berbeda dengan Amphipodadan Isopoda, Tanaidacea mempunyaikarapas walaupun berukuran sempit (pendek).Oleh karena karapasnya berukuransempit, maka beberapa ahli mengatakanbahwa Tanaidacea tidak mempunyai karapaspenutup dada (thoraks) (ASWANDY, 1984).Bagian dorsal karapas bersatu dengan segmendada. Bagian samping karapas menjorokke bawah sehingga melindungi rongga pernapasan(branchial chamber). Mempunyaimata majemuk yang berukuran kecil danberbentuk bulat menonjol. Pada beberapajenis yang hidup di laut dalam lobus matatidak ditemukan. Antena dan antenula masing-masingsatu pasang, ada yang bercabangdan ada yang tidak bercabang. Dada (thoraks)terdiri dari 7 segmen , dari 7 segmentersebut, satu atau dua segmen bersatudengan karapas dan segmen berikutnya bebasatau segmen bersatu dengan karapas dansegmen berikutnya bebas atau tidak bergabungsatu sama lainnya. Biasanya bagiandada disokong oleh 8 pasang umbai-umbai.Pasangan umbai pertama berkembang menjadimaksiliped. Pasangan umbai kedua di-sebut dengan cheliped (gnatopod) dan biasanyamempunyai capit (chelate). Chelipedselain berfungsi sebagai kaki jalan, juga berfungsisebagai alat untuk menangkap ataumemegang. Pasangan cheliped pada jantanyang masih muda (jupenil), dan pada betinaumumnya berkembang secara normal. Sedangkanpada jantan yang dewasa chelipedakan terlihat lebih berkembang, dan menjadilebih besar. Pasangan umbai ketiga beradaptasisebagai alat penggali. MenurutJOHNSON dan ATTRAMADAL (1982)umbai ini bentuknya silinder, mempunyaikuku (dactylus) yang panjang, dan dapat digerakkanberputar. Gonophore atau alatkelamin pada betina terletak pada koksakaki jalan yang ke enam. Sedangkan alatkelamin jantan (genital cone) yang berupakerucut terletak pada bagian ventral segmendada ke delapan. Di bagian pangkal daripasangan kaki jalan pertama dan pasangan kedua pada anak Ordo Monokophora didapatkaneksopod (Gambar IB). Sedangkan padaanak Ordo Dikonophora eksopod tidak ditemukanlagi (Gambar 1C). Menghilangnyaeksopod tersebut diperkirakan sebagai akibatdari kebiasaan binatang ini menggali lobang.Perut terdiri dari 4 atau 5 segmen yang bebas.Seperti halnya pada Isopoda, segmensegmenperut terlihat menyempit dibandingkandengan segmen-segmen dada, kecualipada jenis-jenis yang mempunyai bentukkhusus seperti pada Filitanais di mana segmenperut tersebut mempunyai ukuran yanghampir sama dengan segmen dada. Padasegmen perut juga didapatkan umbai-umbaibiasanya ada 5 pasang, pada umumnyabercabang. Ada kalanya umbai-umbai tersebutmenyusut baik dalam jumlah maupunukuran, bahkan pada yang betina umbaiumbaitersebut kadang-kadang tidak ditemukan.Telson bersatu dengan segmen perutterakhir (ke enam) bahkan kadang-kadangdengan segmen ke lima dan ke enam, bagiandisebut dengan pleotelson.86Oseana, Volume XV No. 2, 1990


www.oseanografi.lipi.go.id87Oseana, Volume XV No. 2, 1990


www.oseanografi.lipi.go.idSEJARAH SISTEMATIKPada tahun 1808 untuk pertama kalinyaMONTAGU membahas dan menguraikantentang Tanaidacea. Di awal pendapatnyaMONTAGU menyatakan bahwa Tanaidaceaadalah gabungan atau kelompok daribeberapa binatang. MONTAGU menempatkanklasiflkasi kelompok tersebut padakelompok Amphipoda atau Isopoda, tetapiklasiflkasi Tanaidacea yang dibuatnya tidakbegitu jelas dan tidak mempunyai dasaryang kuat atas penempatannya. Beberapaahli seperti DANA membuat Tanaidaceasebagai suatu taxa yang tersendiri yaitu Anisopoda,dan menempatkannya di antara kelompokAmphipoda dan Isopoda. SedangkanSARS menempatkan Tanaidacea sebagai satutribe dari Isopoda yaitu Chelifera. PendapatSARS ini banyak mendapat tantangan dariahli lainnya.Kedudukan sistematik Tanaidacea padasaat itu masih membingungkan, karenahubungan antara taksa yang lebih tinggi dengankelompok Tanaidacea belum begitujelas. Hal ini terjadi karena masih terbatasnyapengetahuan baik mengenai biologi,morfologi, kriteria - kriteria yang diperlukandalam taksonomi, ekologi, evolusi sertahubungan struktur dan fungsi dari organorganTanaidacea tersebut (JOHNSON danATTRAMADAL 1982). Dengan kata lainpengetahuan-pengetahuan di atas memangsangat diperlukan untuk melengkapi, menyempurnakanserta memperbaiki kesalahankesalahandalam penempatan sistematik Tanaidacea.Akhirnya CLAUS pada tahun1887 sebagai orang pertama yang dikenaldan dicatat telah memisahkan kedudukansistematik kelompok ini (Tanaidacea). Walaupunpada kenyataan yang sebenarnya namaTanaidacea tersebut datang dari HAN-SEN (SCHRAM, 1986). Tanaidacea sebenar-nya adalah satu ordo kecil dari Peracaridayang sampai waktu belakangan ini masihdiklasifikasikan sebagai Isopoda (McLAU-GHLIN, 1980).Selanjutnya di awal abad ke XX banyakahli yang melakukan penelitian-penelitiantentang Tanaidacea, beberapa diantaranya adalah CLAUS pada tahun 1887;SARS pada tahun 1896; STEBBING padatahun 1905; SMITH pada tahun 1906;NIERSTRASS pada tahun 1913; MONODpada tahun 1923 dan LANG pada tahun1949 (dalam LANG 1949). KemudianLANG pada tahun 1956 membagi Tanaidacea.Pembagian ini didasarkan atas jumlahkerucut genital (1 atau 2 buah) yang ditemukanpada segmen dada ke delapan darijenis jantan. Selanjutnya HURLEY (1957)melakukan penelitian terhadap spesimenspesimenTanaidacea yang berhasil dikumpulkandari Wellington Harbour dan CookStrit. Sedangkan SIEG (dalam SCHRAM,1986) telah membuat suatu klasifikasidari Tanaidacea yang lebih tepat sebagaimanayang digunakan sekarang. Di sampingahli-ahli tersebut di atas banyak lagiahli-ahli yang bekerja dalam bidang Tanaidacea,baik biologi, ekologi maupun taksonominya.Diskripsi mengenai morphologi sertapetunjuk-petunjuk dalam mempelajari Tanaidacea didasarkan pada jenis Pagurapseudesdan Leptochelia (McLAUGHLIN, 1980).PERKEMBANGAN EMBRIOPenelitian yang lebih lengkap mengenaiperkembangan embrio awal dari Tanaidaceatelah dilakukan oleh CLAUS pada tahun1887; SCHOLL pada tahun 1963 dan DOH-LE pada tahun 1972 (dalam SCHRAM1986). Para ahli tersebut melakukan penelitianpada jenis yang berbeda, CLAUS mela-88Oseana, Volume XV No. 2, 1990


www.oseanografi.lipi.go.idkukannya terhadap larva dan dewasa dariApseudes Iatreilli, SCHOLL pada jenisNeterotanais oerstedi sedangkan DOHLEmelakukannya pada Leptochelia, Perkembanganembrio Tanaidacea, sebagai contohadalah dari marga Neterotanais (SCHRAM,1986) dapat dilihat pada Gambar 2.Menumt BARNARD (1935) kantongkeraman yang sempurna dibentuk oleh 4pasang lamellae (oostegit) (Gambar lc).Sedangkan menurut McLAUGHLIN (1980)perkembangan kantong keraman tergantungpada taksa di mana pada betina mungkinakan terbentuk 1 sampai 4 pasang oostegit.Larva berkembang epimorfik. Setelah embriomenetas, ia masih tetap berada di dalamkantong keraman selama 1 atau 2 minggu,saat ini diperlukan untuk perkembanganumbai-umbai. Larva dilepas pada tingkatsubmanca pertama, pada saat ini larva tidakmempunyai umbai-umbai dada yangterakhir dan pleopod. Disaat terjadinya pergantiankulit ke tingkat submanca ke dua,umbai-umbai masih belum lengkap. Umbaiumbailengkap dan berkembang sempurnapada saat pergantian kulit berikutnya,yaitu ke phase jupenil tingkat pertama atautingkat netral (tak berkelamin). Proses selanjutnyaakan berkembang ke jupeniltingkat ke dua dan berikutnya menjadidewasa.HABITATUmumnya jenis-jenis Tanaidacea hidupsebagai bentik di dasar perairan. Binatangini ditemukan hidup pada berbagai macamhabitat, terutama hidup di laut, beberapadi antaranya ditemukan di air payau dan diair tawar. Di laut kita bisa mendapatkannyamulai dari daerah intertidal sampai kelaut dalam. Cara hidup binatang ini adalahdengan menggali lobang atau membuattabung di dasar perairan, dan menghabiskansebagian besar waktu hidupnya ditempattersebut. Sebagai pemakan penyaringdan pemakan detritus ia akan tetap ditempat,dan menunggu makanan yang datang.bersamaan dengan aliran air. Oleh karena ituia tidak perlu keluar dari tempat tinggalnya.Pada Gambar 3A diperlihatkan diagramskematis dari aliran air disekitar tubuh Tanaiscovalinii, sehubungan dengan Tanaidaceasebagai pemakan penyaring. Beberapa contohmarga yang hidup sebagai bentik antaralain : Apseudes, Leptochelia, Tanais, Synapseudesdan sebagainya. Beberapa jenis darimarga Synapseudes juga ditemukan hidupdi terumbu karang, yaitu pada kolonikoloniAcropora atau pada koloni spons(BACESCU, 1976). Begitu juga dengan jenisdari marga Tanais ada yang hidup dipercabangan-percabangandari algae seperti Tanaiscovalinii (Gambar 3B.) (JOHNSON danATTRAMADAL, 1982). Beberapa jenis darimarga Pagurapseudes adakalanya menempaticangkang moluska atau gastropoda yang telahkosong (McLAUGHLIN, 1980., BLISS,1982 dan SCHRAM, 1986). Jenis-jenis Apseudesdan Leptochelia lebih banyak ditemukandi perairan dengan dasar lumpur pasiranyang banyak serasah. Dan beberapa jenisdari marga Tanais ditemukan hidup dipercabangan-percabanganalgae, seperti padapercabangan Corallina officinalis.UCAPAN TERIMA KASIHPenulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada sdri Djuwariah dan sdr AgusBudiyanto, yang telah membantu dalam persiapanpembuatan tulisan ini.89Oseana, Volume XV No. 2, 1990


www.oseanografi.lipi.go.id90Oseana, Volume XV No. 2, 1990


www.oseanografi.lipi.go.id91Oseana, Volume XV No. 2, 1990


www.oseanografi.lipi.go.idDAFTAR PUSTAKAASWANDY, I. 1984. Pembiakan dan perkembanganAmphipoda. Oseana Vol. IX(4): 124-131.BACESCU, M. 1976. Representative of theFamily Synapseudidae (Crustacea, Tanaidacea)from the Tanzanian coral reefsone new Genus (Curtipleon) and threenew species of Synapseudes. Tra. Mus.Hist. Nat. Gr. Antipa, vol. 17, p. 51 - 63.BARNARD, K.H. 1935. Report on someAmphipoda, Isopoda and Tanaidacea inthe collections of the Indian Museum.Record of Indian Museum XXXVII :279-319.BLISS, D.E. 1982. The biology of Crustacea.Systematics, the fossil record andbiogeography. Academic Press. NewYork, vol. 1 : 319 pp.GAMO, S. 1984. A new remarkably giantTanaid, Gigantepseudes maximus sp. nov.(Crustacea) from Abyssal depths far offSoutheast of Mindanao, the Philippines.Sci. Repts. Yokohama Natl. Univ. Sec.11, 31,12 hal.HURLEY, D.E. 1957. Some Amphipoda,Isopoda and Tanaidacea from cookstrait.N.Z. Inst., 21 : 1 - 20 pp.JOHNSON, S.B. dan Y.G. ATTRAMADAL.1982. A functional - morphological modelof Tanais cavalonii MILNE - ED-WARDS (CRUSTACEA, <strong>TANAIDACEA</strong>)adapted to a tubicolous life-strategy.Sarsia67(l): 29-42.LANG, K. 1949. Contribution to the systematicsand synonymies of the Tanaidacea.Ark. Zool. 42A : 1 - 14.MCLAUGHLIN, P. 1980. Comparative morphologyof recent Crustacea. W.H. Freemanand Company. San Francisco, 177pp.SCHRAM, F.R. 1986. Crustacea. OxfordUniversity Press. New York : 606 pp.SIEG, J. dan G. BIRD. 1989. Remarks onthe genus Mesotanais Dollfus, 1897(Crustacea, Tanaidacea) Redescriptiom ofthe type-species and description of M.elongatus sp. nov. Bull. Mus. Natn. Hist.Nat., Paris, 4 (11): 165-182.92Oseana, Volume XV No. 2, 1990

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!