17.01.2015 Views

3 Perancangan Produk Baru dlm SCM.pdf

3 Perancangan Produk Baru dlm SCM.pdf

3 Perancangan Produk Baru dlm SCM.pdf

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Perancangan</strong> <strong>Produk</strong><br />

<strong>Baru</strong> dalam Perspektif<br />

<strong>SCM</strong><br />

Dosen :<br />

Moch Mizanul Achlaq


Pendahuluan<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

Dalam perspektif supply chain, perancangan produk baru adalah<br />

salah satu fungsi vital yang sejajar dengan fungsi-fungsi lain<br />

seperti pengadaan material, produksi, dan distribusi.<br />

Menurut Fisher (pada pertemuan sebelumnya), fungsi supply<br />

chain pada dasarnya dibedakan menjadi fungsi fisik dan fungsi<br />

mediasi pasar.<br />

<strong>Perancangan</strong> produk baru termasuk dalam kelompok fungsi<br />

mediasi pasar bersama aktivitas riset pasar, dan pelayanan purna<br />

jual.<br />

Dikatakan demikian karena perancangan produk adalah upaya<br />

untuk mengakomodasikan aspirasi pelanggan sehingga produk<br />

yang dihasilkan akan sesuai dengan yang diinginkan.


Pendahuluan<br />

<br />

<br />

<br />

Keinginan pelanggan yang beragam dan semakin tinggi serta<br />

persaingan yang ketat mendorong perusahaan-perusahaan untuk<br />

semakin inovatif dalam menciptakan produk-produk baru.<br />

Selera konsumen yang dinamis disertai kemampuan supply chain<br />

untuk mengantisipasinya mengakibatkan siklus hidup produkproduk<br />

inovatif menjadi semakin pendek.<br />

Siklus hidup produk yang semakin pendek membawa banyak<br />

implikasi terhadap bagaimana perusahaan bersaing di pasar serta<br />

bagaimana harus mengelola aktivitas-aktivitas supply chain.


Time To Market Sebagai<br />

Faktor Keunggulan Bersaing<br />

<br />

<br />

<br />

Dalam penanganan produk-produk inovatif, kecepatan<br />

meluncurkan rancangan-rancangan baru sangat penting.<br />

Time To Market adalah waktu antara gagasan perancangan<br />

produk di mulai sampai produk tersebut dipasarkan.<br />

Proses dari pencarian ide sampai rancangan siap diluncurkan<br />

bisa cukup lama dan seringkali terjadi pengulangan-pengulangan<br />

untuk menyesuaikan rancangan dengan informasi-informasi<br />

terbaru yang diperoleh ti perancang.


Time To Market Sebagai<br />

Faktor Keunggulan Bersaing<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

Fase-fase kegiatan dalam perancangan produk baru, secara<br />

umum adalah :<br />

Idea Generation<br />

Business / Technical Assesment<br />

Product Concept<br />

Product Engineering & Design<br />

Prototype Design<br />

Test & Pilot Production<br />

Manufacturing Ramp Up<br />

Launch


Time To Market Sebagai<br />

Faktor Keunggulan Bersaing<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

Lamanya waktu antara ide sampai produk baru diluncurkan ke<br />

pasar berbeda-beda antara satu produk dengan produk lainnya.<br />

Ada banyak cara yang bisa dilakukan perusahaan untuk<br />

memperpendek Time To Market, adalah<br />

(i) Keterlibatan banyak pihak mulai dari wakil-wakil bagian<br />

(fungsional) di dalam perusahaan maupun pihak luar sebagai<br />

seperti supplier dan pelanggan,<br />

(ii) Manajemen proyek yang bagus,<br />

(iii) Team perancang produk yang solid, dinamis, dan enerjik,<br />

serta,<br />

(iv) teknologi yang mendukung.


Time To Market Sebagai<br />

Faktor Keunggulan Bersaing<br />

<br />

Keterlibatan pihak-pihak yang berkepentingan sangat penting<br />

dilakukan seawal mungkin untuk menghindari adanya perubahan<br />

mendasar pada rancangan produk setelah memasuki fase-fase<br />

akhir.


Time To Market Sebagai<br />

Faktor Keunggulan Bersaing<br />

<br />

<br />

<br />

Dalam rangka mengurangi pengulangan-pengulangan yang<br />

mahal dan lama, berbagai aktivitas yang terkait dengan<br />

perancangan dan peluncuran produk baru dikerjakan lebih dini.<br />

Misalnya, perancangan proses manufaktur sudah dimulai<br />

sebelum rancangan produk selesai dibuat.<br />

Praktek yang melibatkan fungsi-fungsi lain sejak dini dalam<br />

perancangan produk serta secara simultan melakukan kegiatan<br />

yang tadinya dikerjakan secara sequential (satu sesudah yang<br />

lain) dinamakan dengan concurrent engineering.


Keterlibatan Supplier dalam<br />

<strong>Perancangan</strong> <strong>Produk</strong> <strong>Baru</strong><br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

Secara tradisional, supplier sering dipilih setelah rancangan<br />

<strong>Produk</strong> selesai dibuat dan siap diproduksi.<br />

Dewasa ini, banyak perusahaan yang memilih supplier sebelum<br />

proses rancangan <strong>Produk</strong> dimulai sehingga supplier tersebut bisa<br />

dilibatkan dalam kegiatan perancangan <strong>Produk</strong>.<br />

Mereka diperlukan untuk memberikan masukan ten tang material<br />

apa yang cocok untuk suatu rancangan produk baru dan apakah<br />

supplier tersebut nantinya bisa memasok material yang<br />

dibutuhkan.<br />

Survey yang dilakukan oleh Handfield et al. (1999) menunjukkan<br />

bahwa keterlibatan supplier-supplier kunci clalam proses<br />

perancangan produk <strong>Baru</strong> memberikan manfaat yang signifikan.<br />

Beberapa manfaat yang diperoleh antara lain penghematan biaya<br />

material, peningkatan kualitas dan kecocokan material dengan<br />

rancangan yang dibuat, serta pengurangan waktu perancangan<br />

maupun waktu manufaktur.


Keterlibatan Supplier dalam<br />

<strong>Perancangan</strong> <strong>Produk</strong> <strong>Baru</strong><br />

<br />

<br />

<br />

Menurut Handfield & Nichols (2002), tidak semua supplier perlu<br />

dilibatkan secara dini dalam perancangan produk baru.<br />

Supplier untuk item-item yang kompleks dan supplier-supplier<br />

kritis perlu dilibatkan sejak awal, sedangkan supplier-supplier<br />

untuk material atau komponen yang sederhana dan relatif standar<br />

bisa dilibatkan hanya pada fase-fase akhir perancangan produk.<br />

Tentu saja supplier perlu dilibatkan lebih awal apabila mereka<br />

punya keahlian (expertise) yang bisa memberikan masukanmasukan<br />

yang berarti dalam pengembangan produk baru.


Keterlibatan Supplier dalam<br />

<strong>Perancangan</strong> <strong>Produk</strong> <strong>Baru</strong><br />

<br />

Karena integrasi integrasi supplier penting dalam pengembangan<br />

produk-produk baru, perusahaan yang bersaing atas dasar<br />

inovasi juga perlu mengunakan sejumlah kriteria lain dalam<br />

pemilihan supplier antara lain:<br />

<br />

<br />

Kemampuan dan kemauan mereka untuk berpartisipasi dalam proses<br />

perancangan termasuk untuk mencapai kesepakatan tentang isu-isu<br />

hak kekayaan intelektual dan hal-hal yang bersifat rahasia<br />

Kemauan mereka untuk memberikan komitmen waktu, tenaga (staff)<br />

maupun sumber daya lain yang diperlukan dalam perancangan<br />

produk baru


Dampak Finansial<br />

Keterlambatan <strong>Produk</strong> <strong>Baru</strong><br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

Keterlambatan dalam meluncurkan produk baru ke pasar bisa<br />

membawa banyak dampak negatif.<br />

Pertama, pesaing mungkin juga meluncurkan produk baru dan<br />

bisa merebut pangsa pasar lebih awal.<br />

Kedua, perpanjangan waktu dalam merancang produk baru bisa<br />

mengakibatkan cost overrun yang besar.<br />

Akibatnya, seperti yang ditunjukkan oleh gambar 3.2, perusahaan<br />

bukan hanya terlambat mendapatkan pemasukan (revenue) dari<br />

produk baru tersebut, melainkan juga harus menutupi biaya<br />

pengembangan yang lebih besar.<br />

Akibatnya, sedikit keterlambatan dalam meluncurkan produk ke<br />

pasar berakibat cukup besar terhadap keterlambatan perusahaan<br />

mencapai kondisi breakeven point.


Dampak Finansial<br />

Keterlambatan <strong>Produk</strong> <strong>Baru</strong>


Design For <strong>SCM</strong><br />

<br />

<br />

<br />

Dewasa ini ongkos transportasi dan persediaan merupakan<br />

supply chain cost drivers (pemicu biaya supply chain) yang besar<br />

porsinya.<br />

Oleh karena itu hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam<br />

merancang produk baru semestinya bukan hanya masalah<br />

kemudahan untuk diproduksi, kelayakan jual, biaya, dan waktu<br />

pengembangan rancangan tersebut, namun juga hal-hal lain<br />

seperti aspek lingkungan dan aspek-aspek supply chain<br />

management.<br />

Rancangan produk yang mempertimbangkan supply chain<br />

management dinamakan design for <strong>SCM</strong>.


Design For <strong>SCM</strong><br />

<br />

<br />

Secara umum design for <strong>SCM</strong> mempertimbangkan hal-hal seperti:<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

Kemudahan untuk menyimpan, mengirim, dan mengembalikan<br />

produk tersebut<br />

Fleksibilitas rancangan terhadap perubahan permintaan pelangan<br />

Modularity : banyaknya komponen atau modal yang sama yang bisa<br />

digunakan untuk membuat produk akhir yang berbeda<br />

Aspek lokalisasi: rancangan yang memperhatikan bisa tidaknya<br />

sebagian kegiatan perakitan akhir (finalisasi) dilakukan di area<br />

pemasaran<br />

Reuseability dari rancangan<br />

Beberapa perusahaan besar menggunakan prinsip-prinsip<br />

tersebut dalam merancang produk mereka.


Design For <strong>SCM</strong><br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

Ikea, sebuah perusahaan furnitur Swedia yang memiliki lebih dari<br />

130 toko di 27 negara, sangat mengerti perlunya<br />

mempertimbangkan aspek logistik / <strong>SCM</strong> dalam merancang<br />

produk-produk mereka.<br />

Tadinya perusahaan ini menjual produk-produk furnitur di tokotoko<br />

kecil dimana pelanggan akan memesan barang kemudian<br />

harus menunggu beberapa minggu untuk dikirim.<br />

Saat ini, Ikea mengubah cara mereka berbisnis dengan<br />

memamerkan belasan ribu produk mereka di gudang-gudang<br />

besar yang biasanya berlokasi di luar daerah kota.<br />

Hal ini bisa dilakukan karena produk-produk mereka dirancang<br />

lebih 'compact' sehingga pembeli bisa mengambil langsung<br />

barang yang dinginkan dan merakitnya sendiri di rumah.<br />

<strong>Produk</strong>-produk tersebut mudah dan murah untuk dikirim dan<br />

disimpan sehingga toko-toko mereka di seluruh dunia biasanya<br />

memiliki stok yang memadai.


Design For <strong>SCM</strong><br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

Perusahaan otomotif biasanya memiliki modul-modul rancangan<br />

yang siap untuk dirakit pada saat ada permintaan dari pelangan.<br />

Jadi mereka tidak merakit komponen atau modul menjadi produk<br />

akhir atas dasar ramalan, melainkan menunggu ada pesanan<br />

terlebih dahulu untuk melakukan kegiatan perakitan.<br />

Hal ini bisa mengurangi mismatch antara apa yang dibutuhkan<br />

oleh pelanggan dan apa yang dibuat oleh perusahaan.<br />

Hewlett Packard, produsen printer kelas dunia,<br />

mempertimbangkan modularity maupun aspek lokalisasi.<br />

<strong>Produk</strong>-produk yang dibuat dipasarkan di berbagai negara yang<br />

memiliki bahasa yang berbeda-beda dan konfigurasi suplai<br />

tenaga listrik (power supply) yang berbeda-beda.<br />

<strong>Produk</strong> dasar printer ini sebenarnya sama, namun karena<br />

perbedaan bahasa dan sistem power supply tersebut, produk<br />

akhir tentunya berbeda-beda untuk tiap-tiap Negara.


Design For <strong>SCM</strong><br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

Kegiatan untuk melengkapi produk printer dengan buku petunjuk<br />

yang berbahasa lokal (nasional) serta perakitan power supply<br />

dinamakan lokalisasi.<br />

Seperti ditunjukkan oleh gambar 3.3 berikut, tadinya HP<br />

memproduksi printer dan melakukan proses lokalisasi di pabrik.<br />

Pusat distribusi yang ada di berbagai negara hanya melakukan<br />

kegiatan distribusi.<br />

Karena lead time pengiriman yang panjang, sering kali<br />

permintaan distributor berubah pada saat printer sedang dalam<br />

perjalanan dari pabrik ke pusat distribusi.<br />

Namun karena sudah melalui proses lokalisasi, kelebihan<br />

produk di satu negara tidak bisa dikirim ke negara lain (kecuali<br />

dengan melakukan ulang proses lokalisasi).<br />

Mengingat biaya yang ditimbulkan oleh kesalahan ramalan yang<br />

seperti ini cukup besar, HP akhirnya mengubah kegiatan supply<br />

chain mereka.


Design For <strong>SCM</strong><br />

<br />

<br />

<br />

Pabrik hanya menyiapkan produk-produk standar dan kegiatan<br />

lokalisasi dipindahkan ke pusat-pusat distribusi.<br />

Hal ini juga dinamakan logistics postponement.<br />

Praktek ini memungkinkan HP meningkatkan kecepatan respon<br />

ke pasar serta mengurangi ongkos-ongkos supply chain.


Design For <strong>SCM</strong>


Design For <strong>SCM</strong><br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

Aspek design reusability juga banyak digunakan pada<br />

perancangan produk-produk otomotif.<br />

Konsep ini pada prinsipnya bisa digunakan baik pada produk<br />

yang sederhana maupun yang kompleks asalkan produk-produk<br />

baru hanya merupakan modifikasi minor dari produk-produk yang<br />

sudah ada.<br />

Penggunaan konsep modularity / dan design reusability ini juga<br />

tentunya banyak mengurangi waktu rancang sehingga pada<br />

akhirnya memperpendek time to market.<br />

Bagi perusahaan-perusahaan yang bersaing atas dasar<br />

kecepatan meluncurkan produk-produk baru ke pasar, integrasi<br />

antara bagian pengembangan produk dan fungsi-fungsi lain<br />

seperti perencanaan produksi, pembelian maerial, produksi, dan<br />

pengiriman sangatlah penting.<br />

Koordinasi yang baik di antara mereka memungkinkan rancangan<br />

baru segera bisa diproduksi untuk selanjutnya dikirim ke pasar.


Design For <strong>SCM</strong><br />

<br />

<br />

<br />

<br />

Zara, perusahaan pakaian yang berpusat di Spanyol, mampu<br />

mengungguli pasaing-pesaingnya dalam menciptakan produkproduk<br />

baru sekaligus meminimumkan persediaan di tiap-tiap<br />

toko karena adanya integrasi yang bagus dari fungsi-fungsi supply<br />

chain dimana bagian pengembangan produk adalah salah satu<br />

diantaranya.<br />

Zara yang mampu mengirimkan pakaian jadi ke toko-toko di<br />

seluruh dunia dalam waktu dua minggu setelah proses desain.<br />

Di kantor pusatnya, Zara memiliki sekitar 300 orang staf yang<br />

bekerja sebagai desainer, spesialis pasar, dan spesialis pembeli<br />

(buyers).<br />

Setiap tahunnya mereka mengeluarkan sekitar 40 ribu rancangan<br />

produk baru dimana sekitar seperempatnya akhirnya dipilih untuk<br />

diproduksi.


Design For <strong>SCM</strong><br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

Inspirasi rancangan diperoleh dari berbagai kegiatan internasional<br />

seperti pameran, diskotik, majalah, dan peragaan busana.<br />

Di samping itu, mereka memperoleh umpan balik tentang selera<br />

pasar dari setiap toko di seluruh dunia.<br />

Para perancang untuk pakaian anak-anak, pakaian wanita, dan<br />

pakaian pria masing-masing menempati ruangan besar yang<br />

modern.<br />

Disainer bertugas untuk membuat rancangan awal.<br />

Rancangan tersebut kemudian didiskusikan dengan spesialis<br />

pasar dan bagian pengadaan (yang juga berfungsi sebagai<br />

perencana produksi).<br />

Dilengkapi dengan peralanan CAD (computer aided design),<br />

mereka kemudian merevisi rancangan sesuai dengan hasil<br />

kesepakatan.


Design For <strong>SCM</strong><br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

Setelah rancangan selesai, proses selanjutnya adalah pembuatan<br />

sample.<br />

Masing-masing spesialis pasar bertugas untuk menangani tokotoko<br />

tertentu.<br />

Selama proses pengembangan produk baru, komunikasi intensif<br />

terjadi antara desainer, spesialis pasar, buyers, dan manajer toko.<br />

Keputusan produk mana yang akan diproduksi dan seberapa<br />

jumlah order dari masing-masing toko didasarkan atas diskusidiskusi<br />

antara mereka.<br />

Jelas di sini bahwa kunci penting dalam mencapai keberhasilan<br />

ini adalah integrasi yang erat antara keseluruhan proses yang<br />

terdiri dari desain, pengadaan, produksi, distribusi, dan retailing.


Review<br />

<br />

<br />

<br />

<br />

Suatu rancangan produk tidak hanya cukup dilihat dari aspek<br />

teknis produksi dan marketing saja, melainkan juga dari aspekaspek<br />

supply chain management.<br />

Era ekonomi baru yang ditandai dengan kompetisi yang ketat<br />

menuntut banyak perusahaan untuk meluncurkan produk-produk<br />

baru dengan cepat ke pasar.<br />

Dibutuhkan bukan hanya kemampuan menghasilkan rancangan<br />

produk yang bagus, tetapi juga kemampuan untuk mengelola<br />

proyek-proyek perancangan produk secara elisien dan efektif.<br />

Selain itu, kemampuan mengelola pengembangan dan<br />

peluncuran produk baru ke pasar juga sangat ditentukan oleh<br />

kcrjasama yang erat antar fungsi di dalam perusahaan maupun<br />

keterlibatan aktif pihak-pihak di luar perusahaan, terutama<br />

supplier yang akan memasok komponen, sistem, atau modulmodul<br />

yang siap dirakit.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!