12.11.2012 Views

Ikatan Kimia dan Geometri Molekul

Ikatan Kimia dan Geometri Molekul

Ikatan Kimia dan Geometri Molekul

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

www.pelatihan-osn.com Lembaga Pelatihan Olimpiade Sains<br />

By : Khabib Khumaini<br />

IKATAN KIMIA DAN GEOMETRI MOLEKUL<br />

Sebagian besar unsur di alam tidak pernah dijumpai dalam atom bebas (kecuali gas mulia), namun<br />

dalam bentuk berikatan dengan atom yang sejenis maupun atom-atom yang lain. Tujuan utama<br />

pembentukan ikatan adalah untuk meningkatkan kestabilan atom tersebut dalam molekul atau<br />

senyawa. Kestabilan tersebut tercapai umumnya jika konfigurasi elektronnya menyerupai gas mulia<br />

I. Jenis <strong>Ikatan</strong> <strong>Kimia</strong><br />

a. <strong>Ikatan</strong> kovalen<br />

<strong>Ikatan</strong> kovalen terbentuk dari penggunaan elektron bersama antara dua atom yang<br />

berikatan. Umumnya ikatan kovalen terjadi jika perbedaan keelektronegatifan antar atom<br />

yang berikatan tidak terlalu besar (kurang dari 1,2 ), yaitu antara nonlogam dengan<br />

nonlogam.<br />

Sifat senyawa kovalen :<br />

� Umumnya tia<br />

Berdasarkan asal pasangan elektronnya, ikatan kovalen dapat dibedakan menjadi dua :<br />

� <strong>Ikatan</strong> kovalen murni<br />

Jika pasangan elektron berasal dari kedua atom yang berikatan (masing-masing<br />

menyumbang 1 e). Misal Cl2, H2O, da O2<br />

� <strong>Ikatan</strong> kovalen koordinasi/datif<br />

Contoh :<br />

Jika pasangan elektron berasal dari salah satu atom saja (salah satu atom<br />

menyumbang 2 e, atom yang lain hanya menerima saja). <strong>Ikatan</strong> koordinasi<br />

umumnya terjadi jika salah satu atom atau molekul telah octet <strong>dan</strong> masih memiliki<br />

pasangan elektron bebas se<strong>dan</strong>gkan ada atom atau molekul lain yang belum octet<br />

atau duplet <strong>dan</strong> membutuhkan 2 e lagi. Misal [NH4] + <strong>dan</strong> BF3NH3<br />

Pembentukan ikatan kovalen antara H dengan O pada H2O.<br />

Hidrogen memiliki 1 e valensi sehingga membutuhkan satu elektron lagi agar memiliki<br />

konfigurasi elektron seperti He (gas mulia)<br />

Oksigen memiliki 6 elektron valensi ([Ne]3s 2 3p 4 ) sehingga apabila membutuhkan dua<br />

elektron lagi maka jumlah elektron valensinya menjadi 8 yaitu sama dengan Ar (gas mulia).


www.pelatihan-osn.com Lembaga Pelatihan Olimpiade Sains<br />

By : Khabib Khumaini<br />

�� ��<br />

2 H � + �O � � H ��O��H �� ��<br />

H butuh 1 e O butuh 2 e H memiliki 2e (duplet) <strong>dan</strong> O udah oktet (8e)<br />

<strong>Ikatan</strong> kovalen umumnya dinyatakan dalam bentuk notasi lewis yaitu menggunakan notasi<br />

dot-cross (titik-silang) untuk menyatakan elektron <strong>dan</strong> ikatan.<br />

HOH dinyatakan H ��O�� H<br />

��<br />

��<br />

Notasi lewis juga dapat dinyatakan dengan lebih sederhana menggunakan garis yang<br />

melambangkan satu pasangan elektron<br />

Pembentukan ikatan kovalen antara C dengan O pada CO2.<br />

Karbon memiliki 4 e valensi sehingga membutuhkan empat elektron ([He]2s 2 2p 2 ) lagi agar<br />

memiliki konfigurasi elektron seperti Ne (gas mulia)<br />

Oksigen memiliki 6 elektron valensi ([Ne]3s 2 3p 4 ) sehingga apabila membutuhkan dua<br />

elektron lagi maka jumlah elektron valensinya menjadi 8 yaitu sama dengan Ar (gas mulia).<br />

�� �� ��<br />

x<br />

x �<br />

x<br />

x<br />

x<br />

x<br />

�� �� ��<br />

:C: + 2 O O : C: O atau O=C=O<br />

C butuh 4 e O butuh 2 e C <strong>dan</strong> O sudah oktet (8e)<br />

Pembentukan ikatan kovalen antara N dengan H pada NH4+.<br />

Hidrogen memiliki 1 e valensi sehingga membutuhkan satu elektron lagi agar memiliki<br />

konfigurasi elektron seperti He (gas mulia)<br />

Nitrogen memiliki 5 elektron valensi ([Ne]3s 2 3p 3 ) sehingga apabila membutuhkan tiga<br />

elektron lagi maka jumlah elektron valensinya menjadi 8 yaitu sama dengan Ar (gas mulia).<br />

Pada NH4 + terdapat muatan positif yang dapat diselesaikan dalam 2 cara :<br />

� Muatan positif diletakkan pada atom pusat (nitrogen)<br />

Karena nitrogen bermuatan +1 maka jumlah elektron valensi nitrogen tinggal 4<br />

elektron. Oleh karena itu, nitrogen membutuhkan 4 e agar memiliki konfigurasi<br />

octet.


www.pelatihan-osn.com Lembaga Pelatihan Olimpiade Sains<br />

By : Khabib Khumaini<br />

�<br />

H<br />

+<br />

� � �<br />

�<br />

�<br />

� �<br />

N + 4 H �HNH �<br />

�<br />

� � � � � �<br />

� �<br />

� � �<br />

� �<br />

� � �<br />

�� H ��<br />

+<br />

N butuh 4 e masing-masing H butuh 1 e N sudah oktet (8e) <strong>dan</strong><br />

� Muatan positif diletakkan pada salah satu atom hidrogen<br />

Salah satu hidrogen bermutan +1 sehingga hidrogen tersebut tidak memiliki<br />

elektron valensi lagi <strong>dan</strong> membutuhkan 2 e agar duplet. Tiga hidrogen lainnya<br />

membutuhkan 1 e agar duplet<br />

�N: + 3 �H � H ��N:<br />

�<br />

+<br />

N butuh 4 e masing-masing H butuh 1 e N sudah oktet (8e) <strong>dan</strong> H duplet<br />

NH3 membentuk<br />

ikatan kovalen koordinasi dengan H+<br />

H H<br />

+<br />

H<br />

� � � �<br />

� �<br />

� �<br />

� | �<br />

+<br />

H��N: + H � �H��N:H � atau H- N � H<br />

� �<br />

|<br />

� � � �<br />

� �<br />

H � H<br />

H<br />

� ��<br />

� �<br />

� �<br />

sudah oktet membutuhkan 2 e<br />

N sudah oktet (8e) <strong>dan</strong> H duplet<br />

<strong>Ikatan</strong> kovalen dipengaruhi oleh :<br />

� Kesesuaian ukuran masing-masing atom<br />

Jika kedua atom yang berikatan memiliki ukuran yang hampir sama maka kekuatan<br />

ikatan kovalen akan semakin kuat<br />

� Jumlah ikatan (orde ikatan)<br />

b. <strong>Ikatan</strong> Ionik<br />

<strong>Ikatan</strong> kovalen rangkap tiga lebih kuat dibandingkan ikatan kovalen rangkap dua,<br />

<strong>dan</strong> seterusnya<br />

<strong>Ikatan</strong> ionic terbentuk dari serah terima elektron sehingga terjadi interaksi elektrostatik<br />

antara ion bermuatan positif (disebut kation) <strong>dan</strong> ion bermuatan negatif (disebut anion)<br />

<strong>Ikatan</strong> ionic umumnya terbentuk oleh unsure yang sangat elektropositif (logam) dengan<br />

unsure yang elektronegatif (non logam)<br />

Contoh :<br />

Pembentukan ikatan ionic antara Na dengan Cl<br />

H<br />

� �<br />

�<br />

�<br />

H<br />

+<br />

+<br />

H duplet


www.pelatihan-osn.com Lembaga Pelatihan Olimpiade Sains<br />

By : Khabib Khumaini<br />

Natrium memiliki 1 elektron valensi ([Ne]3s 1 ) sehingga apabila satu elektron tersebut<br />

dilepas maka konfigurasi elektronnya akan sama dengan Ne (gas mulia).<br />

Klor memiliki 7 elektron valensi ([Ne]3s 2 3p 5 ) sehingga apabila menerima satu elektron lagi<br />

maka jumlah elektron valensinya menjadi 8 yaitu sama dengan Ar (gas mulia).<br />

+ +<br />

Na � Na + e (Na melepas 1 elektron menjadi Na )<br />

- -<br />

Cl + e � Cl (Cl menerima 1 elektron menjadi Cl )<br />

+ - + -<br />

Na + Cl NaCl (Na <strong>dan</strong> Cl berinte<br />

� raksi membentuk NaCl)<br />

Pembentukan ikatan ionic antara K dengan O<br />

kalium memiliki 1 elektron valensi ([Ar]4s 1 ) sehingga apabila satu elektron tersebut dilepas<br />

maka konfigurasi elektronnya akan sama dengan Ar (gas mulia).<br />

Oksigen memiliki 6 elektron valensi ([Ne]3s 2 3p 4 ) sehingga apabila menerima dua elektron<br />

lagi maka jumlah elektron valensinya menjadi 8 yaitu sama dengan Ar (gas mulia).<br />

+ +<br />

2 K � 2K + 2e (K melepas 1 elektron menjadi K )<br />

2- 2-<br />

O + 2e � O (O menerima 2 elektron menjadi O )<br />

+ 2- + 2-<br />

2K + O � K2O (K <strong>dan</strong> O berinteraksi<br />

membentuk K2O) Ciri senyawa ionic :<br />

� Memiliki titik lebur <strong>dan</strong> titik didih yang tinggi<br />

� Keras, namun getas (rapuh)<br />

� Padatannya bersifat isolator listrik, namun lelehan <strong>dan</strong> larutannya bersifat<br />

konduktor<br />

c. <strong>Ikatan</strong> Logam<br />

<strong>Ikatan</strong> logam terbentuk dari penggunaan bersama seluruh elektron valensi oleh seluruh<br />

atom dalam logam. Elektron valensi tersebut membentuk awan elektron yang terus<br />

bergerak (terdelokalisasi) menyelubungi ion-ion atom logam sehingga logam memiliki sifat:<br />

� Penghantar listrik <strong>dan</strong> panas yang baik baik padatan maupun lelehannya<br />

� Kuat <strong>dan</strong> keras serta dapat ditempa<br />

� Umumnya memiliki titik lebur <strong>dan</strong> didih yang tinggi, kecuali raksa


www.pelatihan-osn.com Lembaga Pelatihan Olimpiade Sains<br />

By : Khabib Khumaini<br />

<strong>Ikatan</strong> logam dipengaruhi oleh :<br />

� Jumlah elektron valensi (semakin banyak elektron valensi maka semakin kuat ikatan<br />

logam)<br />

� Ukuran atom (semakin kecil jari-jari atom semakin kuat ikatan logam)<br />

� Struktur logam (semakin kompak struktur logam maka semakin kuat ikatan logam)<br />

II. Muatan Formal <strong>dan</strong> Resonansi<br />

Saat menentukan strukur lewis sering terdapat beberapa kemungkinan struktur. Misalnya N2O<br />

N�O � N |N � N � O| N � N=O<br />

(A) (B) (C)<br />

Struktur yang benar dapat ditentukan dengan muatan formal (Formal Charge atau FC) .<br />

Jumlah elektron ikatan<br />

FC=Jumlah elektron valensi - Jumlah elektron bebas -<br />

2<br />

Atau<br />

FC=Jumlah elektron valensi - Jumlah elektron bebas - Jumlah ikatan<br />

Contoh :<br />

Struktur Atom Jumlah elektron FC<br />

Valensi Bebas <strong>Ikatan</strong> 1<br />

A N kiri 5 4 4 -1<br />

O 6 0 4 +1<br />

N kanan 5 4 4 -1<br />

B N kiri 5 2 6 0<br />

N tengah 5 0 8 +1<br />

O 6 6 2 -1<br />

C N kiri 5 4 4 -1<br />

N tengah 5 0 8 +1<br />

O 6 4 4 0<br />

1 Jumlah elektron ikatan = 2 x jumlah ikatan


www.pelatihan-osn.com Lembaga Pelatihan Olimpiade Sains<br />

Struktur lewis diterima jika muatan formal masing-masing atom = 0 atau muatan formal yang<br />

negative berada di atom yang lebih elektronegatif pada tiap dua atom yang berikatan.<br />

By : Khabib Khumaini<br />

� Struktur A tidak diterima karena muatan formal kedua N = -1 <strong>dan</strong> O = +1 padahal O<br />

lebih elektronegatif dibandingkan N<br />

� Struktur B diterima karena muatan formal yang -1 berada di O yang lebih elektronegatif<br />

� Struktur C diterima karena N kiri <strong>dan</strong> N kanan memiliki kelektronegatifan sama<br />

(keduanya sama-sama nitrogen) sehingga tidak penting mana di antaranya yang<br />

negatif.<br />

Struktur B <strong>dan</strong> struktur C merupakan struktur yang saling resonansi<br />

Struktur resonansi adalah Strukur yang memiliki perbedaan posisi elektron, namun posisi<br />

atomnya.<br />

III. <strong>Geometri</strong> <strong>Molekul</strong><br />

|N � N � O| ��� N � N=O<br />

Struktur lewis hanya menunjukkan bentuk molekul secara dua dimensi. Bentuk molekul<br />

sebanarnya (3D) dapat ditentukan dengan teori domain (pengembangan dari VSEPR).<br />

Tahapan penentuan bentuk molekul sebagai berikut :<br />

� Gambar struktur lewis molekul atau ion tersebut<br />

Contoh : IF3<br />

� Tentukan jumlah domain elektron pada atom pusat<br />

Satu ikatan tunggal, satu ikatan rangkap dua, satu ikatan rangkap tiga <strong>dan</strong> satu<br />

pasangan elektron bebas masing-masing dihitung satu domain<br />

Dalam contoh IF3 di atas ada 5 domain ( 2 pasangan elektron bebas <strong>dan</strong> 3 ikatan<br />

tunggal)<br />

� Hubungan jumlah domain terhadap bentuk molekul sebagai berikut<br />

Jumlah<br />

domain<br />

Bentuk<br />

<strong>Geometri</strong><br />

Asal<br />

Contoh Hibridisasi Gambar


www.pelatihan-osn.com Lembaga Pelatihan Olimpiade Sains<br />

By : Khabib Khumaini<br />

2 Linier CO2 sp O=O, O=C=O<br />

3 Segiempat<br />

datar<br />

BCl3 sp 2<br />

4 Tetrahedral CH4 sp 3<br />

5 Bipiramida<br />

segitiga<br />

PCl5<br />

6 Oktahedral SF6<br />

sp 3 d<br />

sp 3 d 2<br />

Berdasarkan tabel di atas bentuk dasar IF3 adalah bipiramida segitiga<br />

� Apabila ada pasangan elektron maka elektron bebas diletakkan di daerah lebih luas.<br />

Khusus untuk bipiramida segitiga elektron bebas diletakkan di daerah ekuatorial, bukan<br />

aksial<br />

� Bentuk akhir molekul diberi nama berdasarkan posisi atom-atom (pasangan elektron<br />

diabaikan), contoh IF3 memiliki bentuk huruf T


www.pelatihan-osn.com Lembaga Pelatihan Olimpiade Sains<br />

Latihan soal :<br />

1. Tentukan struktur lewis <strong>dan</strong> muatan formal masing-masing atom dalam senyawa berikut :<br />

a. BF3<br />

b. SO2<br />

c. H2SO4<br />

d. NH4Cl<br />

By : Khabib Khumaini<br />

e. XeF4<br />

f. ClF4 -<br />

g. ClF2 +<br />

h. HNO3<br />

2. Manakah struktur SO4 2- berikut yang benar beserta alasannya<br />

3. Gambarkan struktur resonansi dari :<br />

Petunjuk : gunakan muatan formal<br />

a. CO3 2- b. PO4 3- c. O3<br />

Tentukan pola muatan formal masing-masing atom pada tiap struktur resonansinya<br />

4. Gambarkan bentuk geometri masing-masing senyawa atau ion pada soal nomor 1, termasuk<br />

nama bentuk geometrinya<br />

5. Jelaskan mengapa :<br />

� titik leleh logam golongan IA semakin kebawah semakin kecil<br />

� Titik leleh logam golongan IA lebih rendah dibandingkan IIA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!