21.01.2015 Views

Buku Pemberdayaan Masyarakat di Lahan Gambut.pdf - Wetlands ...

Buku Pemberdayaan Masyarakat di Lahan Gambut.pdf - Wetlands ...

Buku Pemberdayaan Masyarakat di Lahan Gambut.pdf - Wetlands ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Bab 5. Mengkaji dan Menyusun Rencana<br />

Secara Partisipatif<br />

b. Seleksi prioritas<br />

Seleksi prioritas adalah tahap memberi tanda identitas pada seluruh<br />

kebutuhan yang muncul sehingga dapat <strong>di</strong>identifikasi. Yang perlu<br />

<strong>di</strong>perhatikan adalah tingkat kemendesakan dari kebutuhankebutuhan<br />

tersebut.<br />

i).<br />

ii).<br />

iii).<br />

Kebutuhan utama, memenuhi semua syarat: kegawatan,<br />

penyebaran tinggi, dan keterse<strong>di</strong>aan sumberdaya<br />

Kebutuhan kedua, memenuhi salah satu dari syarat:<br />

kegawatan dan penyebaran, <strong>di</strong>tambah dengan keterse<strong>di</strong>aan<br />

sumberdaya.<br />

Kebutuhan ketiga, hanya memiliki unsur keterse<strong>di</strong>aan<br />

sumberdaya.<br />

Bagaimana dengan kebutuhan yang memiliki tingkat kegawatan<br />

dan penyebaran namun tidak ada unsur keterse<strong>di</strong>aan sumberdaya<br />

Kebutuhan semacam ini tidak boleh <strong>di</strong>masukkan dalam skala<br />

prioritas. Disini letak kunci pemberdayaan, partisipasi dan<br />

keman<strong>di</strong>rian. <strong>Masyarakat</strong> akan mengalami kendala dalam<br />

mengupayakan rencana kerja secara man<strong>di</strong>ri, jika mereka tidak<br />

memiliki sumberdaya. Suatu kebutuhan dapat <strong>di</strong>masukkan dalam<br />

perencanaan setelah terlebih dahulu <strong>di</strong>buat “rencana antara”<br />

(prakon<strong>di</strong>si). Rencana tersebut <strong>di</strong>laksanakan untuk mengupayakan<br />

sumberdaya yang <strong>di</strong>butuhkan namun tidak dapat <strong>di</strong>penuhi secara<br />

swadaya.<br />

Dalam contoh Tabel 6 tampak bahwa sekalipun secara obyektif<br />

sebuah kebutuhan <strong>di</strong>rasakan tak dapat <strong>di</strong>tunda dan <strong>di</strong>rasakan<br />

<strong>di</strong>perlukan oleh banyak orang (seperti pada kebutuhan nomor 1,3,4)<br />

tetap tak dapat <strong>di</strong>angkat sebagai bahan perencanaan. Kecuali<br />

mereka bersepakat terlebih dahulu mengupayakan sumberdayanya<br />

sehingga skor berubah menja<strong>di</strong> 111. Anggap saja, dalam kasus<br />

tersebut masyarakat sedang atau belum memiliki uang sehingga<br />

sumberdaya mereka terbatas.<br />

102<br />

4<br />

<strong>Pemberdayaan</strong> <strong>Masyarakat</strong><br />

<strong>di</strong> <strong>Lahan</strong> <strong>Gambut</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!