28.01.2015 Views

Kekerasan-Seksual-Kenali-dan-Tangani

Kekerasan-Seksual-Kenali-dan-Tangani

Kekerasan-Seksual-Kenali-dan-Tangani

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Ranah <strong>Kekerasan</strong> <strong>Seksual</strong><br />

<strong>Kekerasan</strong> seksual bisa terjadi pada siapa saja <strong>dan</strong> kapanpun. Data Komnas Perempuan<br />

menunjukkan kekerasan seksual terjadi disemua ranah yaitu personal, publik <strong>dan</strong> negara<br />

seperti ditunjukkan pada grafik 2. Jumlah paling tinggi terjadi di ranah personal, yaitu ¾<br />

dari total kekerasan seksual. Di ranah personal artinya kekerasan seksual dilakukan oleh<br />

oleh orang yang memiliki hubungan darah (ayah, kakak, adik, paman, kakek), kekerabatan,<br />

perkawinan (suami) maupun relasi intim (pacaran) dengan korban. Banyaknya jumlah kasus<br />

di tingkat personal bisa jadi terkait dengan kehadiran payung hukum, yaitu UU. No. 23<br />

tahun 2004 tentang Penghapusan <strong>Kekerasan</strong> Dalam Rumah Tangga (PKDRT), yang telah<br />

disosialisasikan secara meluas ke masyarakat, bertambahnya lembaga-lembaga yang dapat<br />

diakses oleh perempuan korban, serta meningkatnya kepercayaan korban pada proses<br />

keadilan <strong>dan</strong> pemulihan yang dapat ia peroleh dengan melaporkan kasusnya itu. Pada saat<br />

bersamaan, informasi ini mematahkan mitos bahwa rumah adalah tempat yang aman bagi<br />

perempuan <strong>dan</strong> bahwa perempuan akan terlindungi bila selalu bersama dengan anggota<br />

keluarganya yang laki-laki.<br />

Jumlah kedua adalah kasus-kasus kekerasan seksual yang terjadi di ranah publik, yaitu<br />

22.284 kasus. Di ranah publik berarti kasus dimana korban <strong>dan</strong> pelaku tidak memiliki<br />

hubungan kekerabatan, darah ataupun perkawinan. Bisa jadi pelakunya adalah majikan,<br />

tetangga, guru, teman sekerja, tokoh masyarakat, ataupun orang yang tidak dikenal.<br />

Dalam berbagai dokumentasi, ditemukan pula bahwa pelaku kekerasan adalah aparatur<br />

negara dalam kapasitas tugas. Jumlahnya mencapai 1.561 kasus. Dalam konteks pelaku<br />

adalah aparat negara dalam kapasitas tugasnya inilah yang dimaksudkan sebagai ranah<br />

negara. Termasuk di dalam kasus di ranah negara adalah ketika pada peristiwa kekerasan,<br />

aparat negara berada di lokasi kejadian namun tidak berupaya untuk menghentikan atau<br />

justru membiarkan tindak kekerasan tersebut berlanjut.<br />

Grafik 2<br />

Jumlah <strong>Kekerasan</strong> <strong>Seksual</strong> Berdasarkan Ranah<br />

5

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!