14.11.2012 Views

download - Departemen Pertanian

download - Departemen Pertanian

download - Departemen Pertanian

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Tabe13. Evaluasi vaksinasi dengan ELISA pada sapi yang ditransportasikan<br />

antar pulau<br />

hanya 2 minggu setelah vaksinasi pertama, sehingga<br />

mungkin terjadi netralisasi antigen yang dimasukkan<br />

pada vaksinasi kedua oleh antibodi yang terbentuk akibat<br />

vaksinasi pertama, yang berakibat penurunan tingkat<br />

kekebalan (Tabel 3) .<br />

Pada sapi yang ditransportasikan dari Madura ke Sumatera<br />

Barat, evaluasi vaksinasi hanya dapat dilakukan<br />

2 minggu setelah vaksinasi pertama . Pada Tabel 3 tam<br />

pak bahwa tanggap kebal setelah vaksinasi cukup baik<br />

dan bahkan terbaik jika dibandingkan dengan hasil vaksinasi<br />

yang dilakukan di 2 lokasi lain (Lampung dan<br />

Riau) .<br />

Dari hasil pengamatan terhadap tanggap kebal sapi<br />

yang divaksinasi, APT dapat menimbulkan kekebalan<br />

yang cukup baik . APT dari Cl . perfringens tipe A yang<br />

dipakai dengan dosis tunggal tidak menghasilkan kekebalan<br />

yang cukup baik dan tidak bertahan lama (kurang<br />

dari 3 bulan) . Vaksinasi ulangan dengan selang waktu<br />

yang singkat (2 minggu), menurunkan tingkat kekebalan<br />

yang sudah ada .<br />

Hasil penelitian pendahuluan uji vaksin pada sapi di<br />

Balitvet menunjukkan bahwa vaksinasi pertama dan kedua<br />

dengan selang waktu satu bulan akan memberi kenaikan<br />

tingkat kekebalan yang cukup baik. Vaksinasi<br />

dengan cars ini sebaiknya juga dapat dilaksanakan di lapangan<br />

guna mendapatkan hasil vaksinasi yang baik .<br />

58<br />

I,u.v NATALIA et al . : Pencegahan Fnterotoksemia pada bapi yant; DHransporlasikan Antar Pulau<br />

Waktu Kelompokdivaksinasi Kelompokkontrol<br />

pengambilan -<br />

dar :Ih W./ml lumlah W./ml lundah<br />

hcwan<br />

hewan<br />

Sulsel - Riau<br />

PhivaksinasiNaksinasi 1<br />

(0 Wan) 0,190 ±0,134 82 0,11 ± Q124 82<br />

Pascavaksinasi<br />

(1,5 bulan) 0.686 ± 0.791 40 0.192 40.060 19<br />

11mcavaksinasi<br />

(3 hulan) 0,525 ± 0,200 21 0,220 ± 0,056 1I<br />

Madura - Lampun8<br />

PravaksinwiNaksinasi I<br />

(0 bulan) 0,135 ± 0,065 104 0,132 ± 0,053 100<br />

PawavaksinasiNaksinasi 11<br />

(0,5 hutan) 1,203 ± 1,051 82 0,156 ± 0,069 74<br />

Plscavaksinasi<br />

(2bulan) 0,435 ± 0,197 43 0,159 ±0,075 76<br />

Madura -Sumbar<br />

PravaksinasiNaksinmi I<br />

(0hulan) 0,181 ± 0,097 87 0,128 ±0,064 95<br />

Pax avaksinasi<br />

(0,5 bulan) 1,646 ± 1,183 78 0.138 ± 0,059 61<br />

Dari hasil penelitian yang telah (lilaksanakan (li Balitvet<br />

dan di lapangan dapat disimpulkan bahwa vaksin<br />

dapat menimbulkan respon imunologik yang haik, dan<br />

dapat menurunkan tingkat kematian pada sapi yang (1itransportasikan<br />

antar pulau . Dengan demikian, vaksin ini<br />

perlu dimasyarakatkan untuk mencegah entemtoksclnia<br />

oleh Cl . pctJringcns tipe A pada sapi yang akan<br />

ditransp)rtasikan .<br />

IJCAPAN TERIMA KASIH<br />

Ucapan terima kasih terutama kami tujukan kepada<br />

Kepala Karantina Hewan, Pusat Karantina <strong>Pertanian</strong>,<br />

<strong>Departemen</strong> <strong>Pertanian</strong> dan seluruh staf stasiun-stasiun<br />

karantina hewan yang telah membantu terlaksananya<br />

penelitian ini . Selain itu, kepada petugas lapangan dan<br />

staf dinas petemakan setempat yang telah terlibat dalam<br />

penelitian ini, juga kepada M . Syafanldin dan Wawan<br />

Sugiawan yam telah memberi hantuan teknis dalam pelaksanaan<br />

penelitian ini, kami ucapkan terima kasih .<br />

DAN-rAR Pt1STAKA<br />

ANONYMOUS . 1977 . Antiscra clan Vacecines . British Pharmacopoeia<br />

(Veierinarv) . I lerMajesly's Stationery Office . London.<br />

CLARKSON, MJ ., W.B . I " AU1 .1- and J.B . KERRY . 1985 . Vaccinatio n of<br />

cows with clmlridial antigens and passive transfer of clostridia)<br />

antibodies from )shine colustrum to lambs Vet. Rec . 116:467-<br />

469.<br />

GALLOWAY . J .H . 1974 . harm Animal Health and Disease Control. ILea<br />

and Fcbiger. Philadelphia,<br />

IIIa .WK ; . D.M ., J .11 . 'I'1RIMAS . and L.G . WILLIAMS. 1967 . Th e bovine<br />

enleroloxaania coluplex Au.ct. Vet. .1 . 43 :164-167 .<br />

HUNGER1Z1RO. T.G . 1975 . /)isecsc.c ni'l,ivestock 8th Ed . McGraw Hill<br />

Bcxik. Sydney.<br />

NATALIA, L . . 1995. Diagnosis enterowksetnia pada sapi dan kerbau di<br />

Indonesia. .1'rosiding Seminar Nasional Teknologi Veteriner untuk<br />

Meningkalk!"I Kescllalan llewan Jan Pengamanan Bah:n Pangan<br />

Asal Ternak . Cis;Irua, Bogor 22-24 Marei 1994. Balai Penelitian<br />

Veteriner Boyar<br />

NATALIA, L. 1996 . Evalnasi rcspon anlibodi sapi dan kerbau terhadap<br />

vaksin (7uctridiwn pcr/iingens tipe A dengan menggunakan<br />

FIASA . J. lhnu 7'crluA Vcr I (3): 190-193 .<br />

NATALIA. L ., M. SYAIr1RI ; I)IN . F.T. WORRALI . . dan S . HARDIOUTOMO.<br />

1999 . Enh" rolok.srnia Imda sapi impor di BaRlarmasin,<br />

Kalinanwn ScIa1CUI . Pcuvakit llcnan 21(38) :107-116.<br />

Nni.o. L . and WA DIRWARD 1971 The effect of enterotoxigenic<br />

Clostridium uclchii (pertringcn.e) type A on bovine intestine. Res.<br />

Vet . Sci . 12 :171,-17x .

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!