Putusan Pengadilan Pajak Nomor :
Putusan Pengadilan Pajak Nomor :
Putusan Pengadilan Pajak Nomor :
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
01/BC/2007 tanggal 1 Maret 2007, Metode I tidak dapat digunakan untuk<br />
menetapkan nilai pabean apabila:<br />
a. barang impor bukan merupakan subyek suatu penjualan untuk diekspor ke<br />
Daerah Pabean,<br />
b. nilai transaksi tidak memenuhi persyaratan untuk diterima dan ditetapkan<br />
sebagai nilai pabean sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6,<br />
c. penambahan atau pengurangan yang harus dilakukan terhadap harga yang<br />
sebenarnya atau seharusnya dibayar tidak didukung oleh data yang<br />
obyektif dan terukur, dan/atau,<br />
d. pejabat Bea dan Cukai mempunyai alasan berdasarkan data yang obyektif<br />
dan terukur untuk meragukan kebenaran atau keakuratan pemberitahuan<br />
nilai transaksi.<br />
bahwa Terbanding dalam suratnya <strong>Nomor</strong> : SR-121/BC.8/2011 tanggal 31<br />
Januari 2011 menjelaskan alasan mengapa Metode I (nilai transaksi barang<br />
impor) tidak dapat digunakan sebagai nilai pabean yakni Pemohon Banding<br />
tidak melampirkan bukti-bukti pendukung kebenaran harga transaksi berupa<br />
Purchase Order, bukti pembayaran dan bukti korespondensi dengan pihak<br />
bank lainnya sebagaimana dimaksud dalam KEP-64/BC/1999, dengan<br />
demikian harga yang diberitahukan tidak dapat diyakini kebenarannya<br />
sebagai harga transaksi yang sebenarnya atau yang seharusnya dibayar.<br />
bahwa menurut Terbanding berdasarkan penelitian data pembanding pada<br />
DBH I, tidak ditemukan data barang identik maupun serupa untuk dijadikan<br />
sebagai data pembanding (test value) dan berdasarkan Risalah KPPBC<br />
diketahui bahwa sesuai Laporan Hasil Pemeriksaan jenis barang yang diimpor<br />
hanya satu jenis barang yaitu “Marble Stone Slabs Special Red”, sehingga<br />
Terbanding menetapkan nilai Pabean sesuai penetapan KPPBC.<br />
bahwa Pemohon Banding dalam persidangan berpendapat bahwa KEP-<br />
64/BC/1999 tanggal 11 Oktober 1999 sebagai dasar hukum koreksi<br />
Terbanding telah dicabut dengan PMK <strong>Nomor</strong> : PMK 146/PMK.04/2007<br />
tanggal 22 November 2007, sedangkan importasi dilakukan pada tahun 2010.<br />
bahwa Terbanding berpendapat, permasalahan dalam sengketa ini adalah data<br />
lengkap yang harus diserahkan, dimana Terbanding melihat persyaratan yang<br />
cukup lengkap diatur dalam KEP-64/BC/1999, walaupun telah di cabut tetapi<br />
persyaratan yang diperlukan untuk melihat kebenaran nilai transaksi terdapat<br />
dalam keputusan dimaksud.<br />
bahwa atas permasalahan tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa oleh<br />
karena KEP-64/BC/1999 tanggal 11 Oktober 1999 dinyatakan dicabut dengan<br />
PMK <strong>Nomor</strong> : PMK 146/PMK.04/2007 tanggal 22 November 2007, maka<br />
KEP-64/BC/199 tersebut sejak tanggal 22 November 2007 tidak berlaku atau<br />
tidak dapat digunakan bagi Terbanding.<br />
bahwa namun demikian Terbanding berpendapat data yang disampaikan oleh<br />
Pemohon Banding tidak lengkap yakni tidak melampirkan purchase order,<br />
bukti pembayaran dan bukti korespondensi dengan pihak bank sehingga<br />
Terbanding tidak meyakini kebenaran harga yang diberitahukan sebagai<br />
harga transaksi.<br />
bahwa berdasarkan surat Terbanding <strong>Nomor</strong> : SR-121/BC.8/2011 tanggal 31<br />
Januari 2011 diketahui bahwa berdasarkan Lembar Penelitian Risalah<br />
Penetapan Klasifikasi/Nilai Pabean/Cukai/Sanksi Administrasi, Terbanding<br />
menetapkan Nilai Pabean dengan menggunakan metode II, namun dalam<br />
analisanya Terbanding juga menyatakan bahwa berdasarkan penelitian data<br />
pembanding pada DBH I, tidak ditemukan data barang identik maupun serupa<br />
untuk dijadikan sebagai data pembanding dan bahwa dalam persidangan<br />
Terbanding menyatakan menggunakan data harga pasar.