14.11.2012 Views

KEKUATAN TANAH 8-12-2011.pdf

KEKUATAN TANAH 8-12-2011.pdf

KEKUATAN TANAH 8-12-2011.pdf

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

1. PENDAHULUAN<br />

Batasan :<br />

� Kemampuan tanah menahan tekanan atau<br />

� Kemampuan tanah untuk bertahan terhadap<br />

usaha perubahan bentuk (deformation) atau<br />

regangan (strain)<br />

� Sama dengan nilai (besarnya) tekanan pada<br />

saat terjadinya keruntuhan (pascal…..Pa)


Karena kekuatan tanah didasarkan pd<br />

teori plastisitas, mk perlu dipahami<br />

bbrp istilah plastisitas:<br />

� Tekanan = Stress (Pa)<br />

� Regangan = Strain (%)<br />

� Keruntuhan = Failur (%)<br />

� Kompresi = compresion


� Tekanan :<br />

Tekanan = gaya tekan dibagi luas bidang tekan<br />

Kekuatan tanah = besarnya nilai tekanan pd saat<br />

terjadi keruntuhan<br />

Jika tidak terjadi keruntuhan, kekuatan tanah<br />

diberi nilai sebagai nilai suatu regangan tertentu<br />

(pada saat regangan 10 %, 15% atau 20%)


Regangan :<br />

� Terjadinya sebelum keruntuhan suatu tanah<br />

telah mengalami perubahan bentuk<br />

� Nisbah antara<br />

pertumbuhan atau pengurangan panjang<br />

atau volume karena tekanan dengan<br />

panjang atau volume semula %<br />

Untuk mengetahui kekuatan tanah, mk dibuat<br />

hubungan antara tekanan dan regangan


Pengertian Regangan<br />

a. Regangan linier<br />

b. Regangan volume


� Tujuan : mempelajari faktor-faktor yg menentukan<br />

dan mempengaruhi kekuatan tanah, sehingga<br />

uraian matematik tidak dibahas scr mendalam<br />

2. <strong>KEKUATAN</strong> GESER<br />

� Keruntuhan geser ditandai dengan terjadinya<br />

bidang keruntuhan (bidang geser) yg searah dgn<br />

tekanan utama besar (major principal stress)<br />

� Terjadi jika kadar air tanah rendah (relatif kering)<br />

� Jika kadar air tinggi, tanah tidak pecah, tapi ukuran<br />

garis tengah contoh tanah bertambah dgn<br />

bertambahnya tekanan aksial (axial stress)


� Perubahan garis tengah contoh tanah ini merpk<br />

bentuk yg berubah yg tetap<br />

� Jadi tekanan yg menyebabkan terjadinya<br />

perubahan garis tengah ini dpt dinyatakan sebagai<br />

ukuran kekuatan geser tanah<br />

� Terdapat hubungan antara tekanan normal<br />

dengan tekanan geser pada bidang keruntuhan :<br />

ϒf = f (σN)<br />

ϒf = tekanan geser(searah bidang geser) saat<br />

terjadi keruntuhan<br />

(σN) = tekanan normal (tegak lurus bidang<br />

keruntuhan)<br />

Pada tanah pasir : ϒf = σN tan ф<br />

Pada tanah liat : ϒf = c + σN tan ф


ф = sudut gesekan tanah (internal friction angle)<br />

C = kohesi<br />

Hubungan antara tekanan normal dan tekanan<br />

geser pada bidang keruntuhan


Tanah pasir<br />

Tanah liat<br />

Hubungan antara tekanan<br />

geser (Tf) dan tekanan<br />

normal (σN)


Tekanan utama pada satu bidang<br />

Ada 3 tekanan utama (σx, σy, σz)<br />

Pd saat σf = 0, mk σx = σy = σx)<br />

(tidak terjadi keruntuhan)<br />

Untuk terjadi keruntuhan, mk ϒf<br />

harus > dari ketahanan geser.<br />

Pada keadaan ini, mk σx ≠ σy ≠ σx<br />

: terjadi keruntuhan)<br />

Jadi terdapat “tekanan utama kecil<br />

:(σ1), “tekanan utama kecil :(σ3)<br />

dan “tekanan uatama pertengahan<br />

:(σ2)<br />

Tekanan geser maksimun<br />

ϒf = σ1 - σ3 /2


Ketahanan geser ditimbulkan oleh :<br />

� Adanya gaya saling menahan antara dua benda<br />

yang digeser (kekasaran permukaan)<br />

� Dari rintangan karena adanya saling mengunci<br />

diantara partikel-partikel yang bergerak :<br />

1. Mikro interlocking : adanya kekasaran permukaan<br />

partikel yang saling bergeser<br />

Bila ketahanan geser hanya berasal dari<br />

kekerasan permukaan, maka keruntuhan tdk<br />

diikuti oleh perubahan volume


2. Makro interlocking : disini sebelum terjadi<br />

keruntuhan Δ vol meningkat, hal ini disebabkan<br />

karena sebelum dpt digeser partikel-partikel<br />

penyusun tanah perlu mengatur kedudukannya,<br />

sehingga terjadi pergerakan partikel sebelum<br />

dapat digeser.<br />

Ketahanan gesekan dipengaruhi oleh :<br />

� Ukuran partikel (makin > sdt.θ


Contoh saling mengunci mikro dan makro<br />

a. Saling mengunci mikro : yg hanya disebabkan oleh<br />

kekasaran permukaan<br />

b. Saling mengunci makro : sebelum terjadi keruntuhan<br />

partikel-partikel penyusun tanah perlu mengatur<br />

kedudukannya sedemikian rupa, sehingga dpt digeser,<br />

atau harus terjadi pemecahan partikel


Kohesi yg didapat pada persamaan sebelumnya<br />

bukan mrpk sifat benda atau tanah, tetapi hanya<br />

pernyataan matematik dari kekuatan geser disebut<br />

“kohesi geser”.<br />

Kehesi yg berasal dari gaya tarik menarik diantara<br />

partikel disebut “kohesi diantara partikel”


Cara yg paling sederhana : cara geser langsung<br />

(dikembangkan oleh Coulomb)<br />

Contoh alat geser yg paling sederhana, yg diukur<br />

adalah :<br />

� Tekanan normal<br />

� Tekanan geser<br />

� Pergerakan relatif alat thdp. tanah


Skema alat geser langsung<br />

Setelah contoh tanah berada dlm alat geser, pd contoh tanah<br />

dibebani gaya normal, kemudian diberi gaya geser (alat<br />

digeser) sampai terjadi keruntuhan. Pada saat ini pergerakan<br />

yg dinyatakan dengan regangan juga diamati


� Dengan membuat hubungan antar tegangan<br />

geser (sebagai ordinat) dan regangan sebagai<br />

absis, maka kekuatan geser (yaitu tekanan<br />

geser pd saat keruntuhan) dapat dihitung.<br />

� Jika pd hubungan ini terdapat puncak, mk<br />

kekuatan gesernya adalah tekanan geser pada<br />

nilai tersebut (A).<br />

� Jika tidak ada puncak, mk kekuatan gesernya<br />

adalah sama dengan tekanan geser pada saat<br />

kurvenya mulai mendatar (B)


Cara menghitung kekuatan geser dari pengukuran<br />

geser langsung<br />

A . Terjadi keruntuhan<br />

B. Regangan terus meningkat


� Dengan mengulang test tersebut pada berbagai<br />

harga tekanan normal, atau didapat berbagai<br />

tekanan geser.<br />

� Kemudian nilai-nilai tekanan normal (sebagai<br />

absis) dan tekanan geser pd saat keruntuhan<br />

(sebagau ordinat)<br />

� Slope dari hubungan ini menggambarkan<br />

koefesien gesekan, tan Φ<br />

� Nilai koefesien gesekan, C didapat dgn<br />

meluruskan kurve tersebut ke 0


Cara menghitung tan Φ dan C dari test geser<br />

langsung


Contoh tanah di dalam triaxial cell<br />

(diameter 3,7 cm dan tinggi 8 cm)


Terjadi keruntuhan pd test<br />

triaxial cell


� Kekuatan tarik biasanya dianggap sebagai pengukur<br />

kohesi pd waktu tanah mengalami keruntuhan<br />

tegangan, hanya gaya kohesi yg bekerja, jadi tidak<br />

ada pengaruh kekuatan gesekkan<br />

� Sumber gaya kohesi tanah : kohesi sebenarnya dan<br />

kohesi semu<br />

� Kohesi sebenarnya berasal dari : sementasi, gaya<br />

tarik-menarik elektrostastik dan elektomagnetik,<br />

ikatan valensi, dan adesi.<br />

� Kohesi semu : berasal dari gaya kapiler dan gaya<br />

mekanis


Keruntuhan dan kekuatan tarik


1. Kandungan & jenis mineral liat<br />

2. Macam kation<br />

3. Kandungan bahan organik<br />

4. Kandungan air tanah<br />

Cara mengukur kekuatan tarik :<br />

1. Dengan tarik langsung (direct tension)<br />

2. Dengan tarik tidak langsung (indirect tension)<br />

dikenal “Brazilian Test”


Pengukuran kekuatan tegangan dengan<br />

“Brazilian Test”<br />

Kekuatan tarik agregat<br />

dihitung :<br />

σT = kF/d 2<br />

Kolom tanah dgn panjang l cm, diameter d cm, diletakkan di atas piringan<br />

datar yg ditaruh di atas timbangan, kemudian di atasnya ditaruh piringan<br />

lagi dan selanjutnya ditekan sampai terjadi keruntuhan


� Perubahan volume karena tanah diberi tekanan<br />

� Karena perubahan volume ini juga mrpk perubahan<br />

bentuk tetap, mk dpt dianggap sebagai bentuk<br />

keruntuhan<br />

� Tekanan yg menyebabkan dsbt : kekuatan kompresi<br />

tanah<br />

� Kompresi dibedakan 2 :<br />

1. Konsolidasi : perubahan vol yg terjadi mengeluarkan<br />

air<br />

2. Pemadatan (compaction) : perubahan vol yg<br />

terjadi mengeluarkan udara.


� Asumsi : tekanan utama major (σ1) mrpk<br />

tekanan yg menentukan perubahan volume.<br />

� Contoh tanah dimasukan ke dalam selinder<br />

Consolidometer.<br />

� Tekanan aksial ini dianggap tekanan utama<br />

major.<br />

� Kemudian diukur perubahan tiunggi, shg dpt<br />

dihitung berat jenis volume atau ruang rasio.


Pengukuran kekuatan kompresi dgn : Selinder<br />

consolidometer<br />

Ada 2 faktor yg mempengaruhi metode pengukuran ini, yaitu :<br />

1. Adanya ketahanan geser antara partikel tanah menyebabkan<br />

distribusi tekanan tidak seragam<br />

2. Adanya gesekkan antara dinding silinder dengan tanah


� Untuk mengatasinya, maka disarankan<br />

menggunakan tekanan partikwel rata-rata (σv)<br />

untuk menggantikan tekanan aksial (σx) :<br />

� σv = 0,5 (σt + σb)<br />

� σt = tekanan di atas selinder.<br />

� σb = tekanan di bawah selinder.<br />

� Untuk memperkecil gesekan antara dinding<br />

selinder dengan tanah, disarankan nisbah<br />

diameter d, dan tinggi h (d/h) sileinder tidak<br />

kurang dari 2.


� Jika jarum atau akar tanaman menembus tanah,<br />

maka tanah akan memberikan reaksi untuk<br />

menahan masuknya/bergeraknya jarum ini.<br />

� Pada saat terjadinya perferakan jarum, maka<br />

tanah akan mengalai keruntuhan dlm bentuk<br />

keruntuhan geser, keruntuhan tegangan dan<br />

kompresi.<br />

� Ketahanan tanah untuk menahan gerakan jarum<br />

ini = ketahanan penetrasi (adalah kekuatan<br />

majemuk tanah)


Keruntuhan yg terjadi pada saat tanah ditembus jarum penetrometer<br />

Ketahanan penetrasi (Qp) :<br />

Qp = 4F/ ᴫd 2<br />

F = gaya yg diperlukan untuk menekan jarum<br />

d = diameter jarum penetrometer


� Karena ketahanan penetrasi mrpk kombinasi<br />

dari kekuatan geser, kekuatan tegangan, dan<br />

kompresi, maka sifat tanah yg mempengaruhi<br />

komponen kekuatan tersebut juga akan<br />

berpengaruh terhadap ketahanan penetrasi.<br />

� Ketahanan penetrasi menurun dengan tingginya<br />

kandungan liat.<br />

� Ketahanan penetrasi meningkat dengan<br />

bertambahnya kedalaman sampai suatu nilai<br />

maksimum, kemudian relatif konstan.


TERIMA KASIH

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!