â ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil ... - KKI Melbourne
â ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil ... - KKI Melbourne
â ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil ... - KKI Melbourne
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
“ <strong>ia</strong> <strong>harus</strong> <strong>makin</strong> <strong>besar</strong>, <strong>tetapi</strong> <strong>aku</strong> <strong>harus</strong> <strong>makin</strong> <strong>kecil</strong>” (Yoh. 3 : 30) EDISI April 2012<br />
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,<br />
Selamat Paskah 2012! Bulan April tahun ini adalah bulan yang penting bagi kita umat<br />
Katolik dan umat Kristen umumnya karena dalam bulan ini kita merayakan Pesta Paskah,<br />
Hari Raya Kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus. Ketika Anda membaca Warta <strong>KKI</strong> edisi ini,<br />
Paskah dan semua upacara selama Pekan Suci yang begitu padat telah kita lewati. Secara<br />
intens kita mengikuti riwayat hidup Yesus sejak memasuki Yerusalem dengan menunggang<br />
seekor keledai (Minggu Palma), Perjamuan MalamNya bersama para Rasul (Kamis Suci),<br />
Jalan Salib dan Wafat Yesus (Jumat Agung) dan hari KebangkitanNya (Minggu Paskah).<br />
Bagi kita <strong>KKI</strong>, seperti halnya dengan paroki-paroki pada umumnya, masa Prapaskah dan Pekan<br />
Suci adalah waktu yang sibuk. Banyak anggota <strong>KKI</strong> telah terlibat dalam keg<strong>ia</strong>tan menjelang<br />
Paskah, khususnya selama Pekan Suci dan kita bersyukur bahwa keg<strong>ia</strong>tan-keg<strong>ia</strong>tan ini telah<br />
berjalan dengan baik. Terima kasih kepada semua yang telah mengurbankan banyak waktu<br />
dan tenaga untuk mengatur dan melaksanakan jalannya upacara-upacara tersebut. Secara<br />
khusus kita berterima kasih kepada chaplain kita Romo Waris yang pasti paling sibuk sejak<br />
hari Minggu Palma dan sepanjang Pekan Suci yang penuh dengan upacara dan perayaan<br />
liturgi. Dan sesudah Paskah, Romo masih mendampingi para mudika dalam retret mereka.<br />
Begitu pentingnya Hari Raya Paskah dalam ajaran Gereja Katolik sehingga pada set<strong>ia</strong>p Hari<br />
Paskah Bapa Suci memberikan berkat Urbi et Orbi (kepada kota/Roma dan dun<strong>ia</strong>) sambil<br />
menyampaikan Pesan Paskah. Paus Benediktus XVI dalam Pesan Paskahnya tahun ini<br />
mengisahkan peristiwa Paskah yang dirangkai berdasarkan Madah Paskah dan dimulai dengan<br />
“Kristus, harapanku, telah bangkit” (Surrexit Christus, spes mea). Mar<strong>ia</strong> Magdalena adalah<br />
tokoh sentral yang menjadi contoh set<strong>ia</strong>p orang Kristen dalam harapan. Harapan yang disertai<br />
iman. Ringkasan isi Pesan Paskah 2012 Bapa Suci dapat Anda baca dalam Warta <strong>KKI</strong> edisi ini.<br />
Anda juga dapat membaca renungan Paskah tulisan chaplain kita Romo Waris yang<br />
berjudul “D<strong>ia</strong> Hidup- refleksi Paskah 2012”. Inti renungan ini adalah bahwa kebahag<strong>ia</strong>an<br />
yang sebenarnya tidak akan kita capai kalau aktivitas hidup kita hanya mengarah kepada<br />
kepentingan pribadi dan tidak d<strong>ia</strong>rahkan kepada rasa cinta kepada Tuhan. Tuhan yang<br />
hidup, bukan hanya dalam perayaan-perayaan <strong>tetapi</strong> juga dalam hidup kesehar<strong>ia</strong>n<br />
kita. Dan iman kita hendaknya seperti Mar<strong>ia</strong> Magdalena yang cukup dengan satu kali<br />
penampakan langsung percaya akan kebangkitan Yesus, tidak ragu-ragu seperti para Rasul.<br />
Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus, Hari Paskah baru saja kita lewati. Semoga<br />
Perayaan Kebangkitan Yesus, Pesan Paskah Bapa Suci dan Refleksi Paskah menguatkan<br />
kita dalam iman, harapan dan cinta, baik dalam keluarga kita masing-masing, dalam <strong>KKI</strong>,<br />
dan dalam masyarakat yang lebih luas. Selamat membaca dan sampai jumpa dalam<br />
keg<strong>ia</strong>tan-keg<strong>ia</strong>tan <strong>KKI</strong>.<br />
MISA <strong>KKI</strong><br />
Minggu, 6 Mei 2012<br />
St Martin de Porres<br />
25 Bellin Street<br />
Laverton VIC<br />
Pukul: 11.30<br />
Minggu, 13 Mei 2012<br />
St. Joseph Church<br />
95 Stokes Street<br />
Port <strong>Melbourne</strong> VIC<br />
Pukul: 11.30<br />
Minggu, 20 Mei 2012<br />
St Francis’ Church<br />
326 Lonsdale St<br />
<strong>Melbourne</strong> VIC<br />
Pukul: 14:45<br />
Sabtu, 27 Mei 2012<br />
St. Paschal<br />
98-100 Albion Rd<br />
Box Hill VIC<br />
Pukul: 11.30<br />
MISA MUDIKA<br />
Sabtu pertama<br />
Monastry Hall<br />
St. Francis Church<br />
326 Lonsdale Street<br />
<strong>Melbourne</strong> VIC<br />
Pukul: 12.00<br />
PD<strong>KKI</strong><br />
Set<strong>ia</strong>p Sabtu<br />
St. Augustine’s City<br />
Church<br />
631 Bourke Street<br />
<strong>Melbourne</strong> VIC<br />
Pukul: 18.00<br />
1
SUSUNAN PENGURUS <strong>KKI</strong> 2009-2012<br />
Website: www.kki-mel.org<br />
Informasi info@kki-mel.org<br />
Moderator/Pembimbing Rohani:<br />
Romo Paulus Waris Santoso O.Carm<br />
Ketua: Heru Prasetyo<br />
Wakil ketua I: Andi K Mihardja<br />
Wakil ketua II: Prabudi Darmawan<br />
Bendahara: Matheus Huang, Hari Set<strong>ia</strong>wan<br />
Sekretaris: Ray Christ<strong>ia</strong>n, Eko Aryanto<br />
Sekolah Minggu: Sur<strong>ia</strong> Winarni, Aureine Wibrata,<br />
Samy Sug<strong>ia</strong>na, Sint<strong>ia</strong> Hermawan<br />
Keg<strong>ia</strong>tan Reguler Port <strong>Melbourne</strong>: Linda Munanto,<br />
Bradley & Christine<br />
Keg<strong>ia</strong>tan Reguler Boxhill: Julius Indr<strong>ia</strong> Wijaya, Caesar<br />
Sutiono, Chandra & Lina Terl<strong>ia</strong>tan<br />
Website <strong>KKI</strong>: Hanny Santoso, Erick Kuncoro<br />
Sie Liturgie: Robin Surjadi, Lucie Hadi, Anna Munanto,<br />
Rudy Pangestu<br />
Warta <strong>KKI</strong>: Edy L<strong>ia</strong>nto, Sucipto, Benjamin Sugija,<br />
Rufin Kedang<br />
Sie Konsumsi: Inge Set<strong>ia</strong>wan, Angela Roy<br />
Mudika: Utusan Mudika<br />
PD<strong>KKI</strong>: Utusan PD<strong>KKI</strong><br />
KTM: Utusan KTM<br />
Keg<strong>ia</strong>tan Reguler Point Cook: Ray Christ<strong>ia</strong>n, Suhandi<br />
Keg<strong>ia</strong>tan Reguler St Francis: Robin Surjadi, FX<br />
Heru Sugiharjo<br />
Keg<strong>ia</strong>tan Non Reguler: Thomas Yani, Bernadette<br />
Sidharta, Lyl<strong>ia</strong> Dewi, Siska Setjadiningrat<br />
Urbi et Orbi.<br />
Pesan Paskah 2012 Paus Benediktus XVI (Ringkasan)<br />
Sesuai dengan tradisi Gereja Katolik, sesudah Perayan Misa Paskah pada hari Minggu 8 April 2012 ini, Paus Benediktus<br />
XVI menyampaikan Pesan Paskah “Urbi et Orbi” (untuk kota Roma dan untuk dun<strong>ia</strong>) dari balkon tengah Basilika Santo<br />
Petrus di hadapan lautan manus<strong>ia</strong> yang memenuhi St. Peter’s Square di Vatikan, Roma.<br />
Pesan Paus Benediktus dimulai dengan kutipan dari Madah Paskah lewat kata-kata jawaban Mar<strong>ia</strong> Magdalena ketika<br />
ditanyai mengenai apa yang dilihatnya: “Surrexit Christus , spes mea” (“Kristus, harapanku, telah bangkit”). Seperti Mar<strong>ia</strong><br />
Magdalena, kita yang baru saja melewati Masa Prapaskah dan Minggu Sengsara, kini dapat bersama-sama menyampaikan<br />
seruan kemenangan “D<strong>ia</strong> telah bangkit! D<strong>ia</strong> sungguh telah bangkit!” Set<strong>ia</strong>p orang Kristen menghayati pengalaman<br />
Mar<strong>ia</strong> Magdalena, yaitu pertemuan dengan Kristus yang bangkit yang menjadi harapan kita untuk mencapai hidup yang<br />
baik, penuh dan kekal.<br />
Pada fajar hari sesudah Sabbath, kubur ditemukan kosong, Yesus menampakkan diri kepada Mar<strong>ia</strong> Magdalena, kepada<br />
wanita-wanita yang lain dan kepada murid-muridNya. Iman diperteguh karena kemat<strong>ia</strong>n telah dikalahkan. Yesus yang<br />
bangkit bukan hanya pengalaman masa lampau, <strong>tetapi</strong> juga masa kini, karena Kristus adalah harapan dan kekuatan khususnya<br />
bagi komunitas Kristen yang menderita diskriminasi dan pengan<strong>ia</strong>yaan karena iman mereka. Kristus hadir sebagai<br />
kekuatan harapan lewat GerejaNya yang selalu dekat dengan situasi manus<strong>ia</strong> dalam penderitaan dan ketidakadilan.<br />
Bapa Suci selanjutnya mendoakan agar Kristus yang bangkit membawa harapan di Timur Tengah, agar semua kelompok<br />
etnis, budaya dan agama di daerah itu dapat bekerja sama “to advance the common good and respect for human rights”.<br />
Khususnya di Syr<strong>ia</strong>, semoga pertumpahan darah dihentikan dan komitmen ke jalan respek, d<strong>ia</strong>log dan rekonsil<strong>ia</strong>si segera<br />
dilaksanakan. Semoga para refugees dari negeri itu yang memerlukan bantuan kemanus<strong>ia</strong>an mendapat jalan keluar dari<br />
penderitaan mereka . Semoga kemenangan Paskah mendorong rakyat Irak untuk berjuang mencapai kestabilan. Dan di<br />
Tanah Suci, semoga bangsa Israel dan Palestina berani mengambil jalan baru menuju proses perdama<strong>ia</strong>n.<br />
Pada akhirnya Bapa Suci mengarahkan perhat<strong>ia</strong>n kita ke benua Afrika. Semoga Yesus, Pemenang atas kemat<strong>ia</strong>n dan kejahatan,<br />
menjaga dan menguatkan komunitas-komunitas Kristen di Afrika. Memberi mereka harapan dalam menghadapi<br />
penderitaan mereka, menjadikan mereka pembawa damai dan agen pembangunan dalam masyarakat di mana mereka<br />
berada. Secara khusus Bapa Suci menyebut tempat-tempat di Afrika, yakni Horn of Africa, Great Lakes Region, Sudan<br />
dan South Sudan, Mali dan Niger<strong>ia</strong>. Semoga Yesus yang bangkit dan kebahag<strong>ia</strong>an Paskah membawa kekuatan bagi<br />
mereka yang menderita dan saling pengampunan bagi mereka yang bertikai. Selamat Paskah bagi kita semua!<br />
2
D<strong>ia</strong>Hidup...<br />
Refleksi Paskah 2012<br />
“Mengapa kamu mencari D<strong>ia</strong> yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit.” (Lukas 24:5-6)<br />
Saudari-saudara terkasih. Sudah sangat lama saya tidak menyapa Anda sekal<strong>ia</strong>n dalam tulisan. Seingat saya, terakhir<br />
menyapa adalah tahun baru. Anda yang membaca warta <strong>KKI</strong>, masih mendapat sapaan. Bagi Anda yang ikut misa <strong>KKI</strong>,<br />
juga masih mendengar suara saya. Sedangkan Anda yang bertemu dalam pertemuan-pertemuan rutin lingkungan atau<br />
kelompok, juga masih mendengarkan suara saya. Tetapi bagi yang tidak turut dalam banyak kesempatan yang saya<br />
sebut di atas, saya mohon maaf jka sudah lama tidak menyapa Anda.<br />
Saya <strong>harus</strong> katakan bahwa semangat menulis saya benar-benar sekarat. Ini bukan bercanda. Daya menulis yang dulu<br />
begitu bergelegak, set<strong>ia</strong>p hari mengalir berbagai catatan; belakangan ini rebah seolah kena panah. Ide bisa punah. Semangat<br />
layu terkulai bak gelagah patah. Hah! Sudahlah.<br />
Padat dan Kalut<br />
Mampetnya segala daya kreatifitas dalam menulis yang pernah saya banggakan, mungkin bermula dari padatnya aktivitas<br />
dan kalutnya otak dan hati saya. Ada banyak hal yang tidak berjalan seperti yang saya pikirkan. Ada banyak rencana<br />
yang <strong>harus</strong> saya batalkan. Ada berbagai agenda yang <strong>harus</strong> saya jadwal ulang. Hal ini sungguh membuat aktivitas har<strong>ia</strong>n<br />
saya kalang kabut.<br />
Kekalutan yang membuat hidup kalang kabut itu ternyata bersumber dari alpanya motivasi yg murni dari sek<strong>ia</strong>n banyak<br />
keg<strong>ia</strong>tan. mungkin tidak benar-benar alpa, <strong>tetapi</strong> menyimpang dari arah yang benar. saya temukan kemud<strong>ia</strong>n bahwa,<br />
banyaknya keg<strong>ia</strong>tan yang ada, yang saya jalani, tidak semuanya mengarah kepada kedekatan kepada Tuhan. ada banyak<br />
yang dibuat hanya asal dibuat. atau bukan asal dibuat, <strong>tetapi</strong> arahnya kurang pas saja.<br />
Apakah arah yang kurang pas ini? Dan manakah arah yang se<strong>harus</strong>nya di tuju? Allah dan cinta kepada Allah-lah yang<br />
<strong>harus</strong> menjadi arah yang tepat dan <strong>harus</strong> di tuju. Saya sadari kemud<strong>ia</strong>n, banyak hal yang saya l<strong>aku</strong>kan tidak mengarah<br />
kepada Allah. Masih ada banyak hal hanyalah usaha untuk mencari kesenangan diri, mencari nama diri. Di sini sumber<br />
kalut dan kalang kabut.<br />
Bukan <strong>aku</strong> yang hidup...<br />
Sahabat, kekalutan hidup saya mencapai puncaknya dalam rasa lelah dan stress. Karena daya juang dan semangat<br />
telah hilang. Akhirnya saya jatuh terpuruk, tersuruk dalam jalanan terjal penuh bebatuan. Sakit. Ya, sakit sekali rasanya.<br />
Di sanalah akhirnya saya disadarkan. Disadarkan untuk mencari yang benar. Segudang keg<strong>ia</strong>tan dan acara masih boleh<br />
digelar, <strong>tetapi</strong> arah dan motivasi <strong>harus</strong> benar. Maka setelah tersadar, saya memulai semua dengan lebih segar.<br />
Cinta kepada Allah <strong>harus</strong> menjadi dasar dari set<strong>ia</strong>p keg<strong>ia</strong>tan. Apapun itu bentuknya, berapapun peserta yang terlibat di<br />
dalamnya, cinta kepada Allah <strong>harus</strong> mendapatkan tempat terdepan. Hasilnya belum tentu puj<strong>ia</strong>n dan ucapans elamat,<br />
<strong>tetapi</strong> itu tidak lagi menajdi beban. Karena puj<strong>ia</strong>n dan ucapan selamat hanya akan membuat arah angin mudah terbelokkan.<br />
dari cinta kepada Allah kepada kehendak untuk mencari sanjungan.<br />
Bahkan badanpun akan dikuatkan tenaganya. Di sini saya temukan benar-benar, bahwa rasa lelah dan capai, hanya<br />
timbul ketika segala aktivitas mengarah kepada kepentingan pribadi. Meskipun unsurnya adalah pelayanan, kalau tidak<br />
d<strong>ia</strong>rahkan kepada rasa cinta kepada Tuhan, rasa capai akan sungguh datang tak terelakkan. Maka, sungguh mengherankan.<br />
Saya tidak merasakan lelah sedikitpun. Dari semua hal yang sudah boleh saya jalani, dari pers<strong>ia</strong>pan Paskah<br />
hingga selesai, pada Minggu Kedua Paskah, saya tidak merasakan lelah sedikitpun.<br />
Hal yang berbeda terjadi tahun lalu. Saya sakit tak henti-hentinya. Flu seperti tidak memiliki masa rehat. D<strong>ia</strong> terus datang<br />
menghampiri. Sehingga saya melayani dengan suara yang parau dan hidung tersumbat. Sungguh sangat menyiksa,<br />
padahal keg<strong>ia</strong>tan yang ada tidak sepadat tahun ini. Namun kelelahan yang muncul jauh melebih yang se<strong>harus</strong>nya. Maka<br />
kata-kata Santo Paulus, “bukan <strong>aku</strong> yang bekerja, <strong>tetapi</strong> Kristus yang bekerja” sungguhlah benar. Kita hanya menyed<strong>ia</strong>kan<br />
badan, meny<strong>ia</strong>pkan daging. Selebihnya Tuhan yang akan berperan. D<strong>ia</strong> akan berikan semuanya, tenaga dan<br />
3
semangat. Bahkan rasa senang juga akan dituang.<br />
Mungkin Anda bertanya soal rasa senang yang dituang. Itu saya alami tatkala mempersembahkan Ekaristi. Dulu, ketika<br />
motivasi dan arah hati dari set<strong>ia</strong>p tindakan saya belum mengarah kepada yang ilahi; rasa kurang senang kerap datang.<br />
Apalagi jika umat yang datang dalam perayaan ekaristi sangatlah sedikit. Namun sekarang semuanya berbeda. Entah<br />
yang datang 7 atau 70 orang, bahkan 200 orang, semuanya mendatangkan kegirangan yang sama. Di sini benar-benar<br />
saya rasakan, sukacita itu bukan berasal dari jumlah umat yang datang, <strong>tetapi</strong> karena boleh merayakan Ekaristi. Kegembiraan<br />
itu dituang oleh Allah, sehingga hati ini penuh dengan sukacita, karena memang hati hanya terarah kepadaNya.<br />
D<strong>ia</strong> Hidup...<br />
Sahabat, pada akhirnya saya <strong>harus</strong> mengatakan bahwa Tuhan itu benar-benar hidup. D<strong>ia</strong> sungguh hidup bukan karena<br />
saya mengatakannya, atau karena dalam perdebatan ditemukan bahwa Allah itu hidup. D<strong>ia</strong> hidup hanya karena D<strong>ia</strong><br />
hidup. Seperti kata teman-teman kita, just because!<br />
Apakah kemud<strong>ia</strong>n kita akan berhenti mencari dan menelaah karena mendapatkan jawaban itu? Mungkin tidak, mungkin<br />
kita akan terus mencari. Tetapi bukan mencari untuk kemud<strong>ia</strong>n menyerah dan berhenti mengimani, <strong>tetapi</strong> mencari dan<br />
menelaah untuk menebalkan iman dan cinta kita kepadaNya. Baiklah saya ambilkan satu dua contoh yang bisa membantu.<br />
Santo Thomas Aquinas, salah satu orang yang paling pandai dalam sejarah Gereja Katolik. Ketika masih <strong>kecil</strong>, masih<br />
kanak-kanak d<strong>ia</strong> memiliki keinginan untuk mengerti Allah. S<strong>ia</strong>pakah Allah itu? Apakah Allah itu? itulah pertanyaan yang<br />
selalu hinggap di kepalanya. Kemud<strong>ia</strong>n seluruh hidupnya dihabiskan untuk mencari. Maka lahirlah berbagai buku teologi<br />
yang sangat berguna bagi Gereja.<br />
Apakah kemud<strong>ia</strong>n d<strong>ia</strong> bisa menjelaskan Allah itu s<strong>ia</strong>pa dengans angat gamblang? Ternyata tidak. Pada akhirnya d<strong>ia</strong> berkata,<br />
“indera tidak mampu, hanya iman saja yang dapat.” Pada akhirnya, kemampuan manus<strong>ia</strong> yang terbatas ini memang<br />
tidak akan mampu menjelaskan berbagai misteri Allah yang memang sungguh tak terbatas. Maka, keterbatasan manus<strong>ia</strong><br />
ini tidak bisa membuat keberadaan Allah menjadi t<strong>ia</strong>da. D<strong>ia</strong> tetap ada dan hidup, kendati kita tidak mampu memahaminya.<br />
Contoh kedua adalah apa yang terjadi dengan para murid. Jika Anda mengikuti bacaan-bacaan Kitab Suci selama masa<br />
oktaf Paskah, Anda akan menjumpai kenyataan yang cukup menyedikan dari para Murid. Baiklah kita pakai gambaran<br />
lelaki dan perempuan. Bukan bermaksud b<strong>ia</strong>s gender, <strong>tetapi</strong> ada hal yang menarik dari refleksi perempuan dan laki-laki<br />
dalam hal beriman. Ini semua adalah apa yang saya baca dan refleksikan dari teks Kitab Suci.<br />
Setelah kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan diri kepada Mar<strong>ia</strong> Magdalena, dan kepada para murid yang lain. Mar<strong>ia</strong><br />
Magdalena mendapatkan penampakan satu kali saja, <strong>tetapi</strong> itu sudah cukup. Ia langsung percaya bahwa Yesus benarbenar<br />
sudah bangkit.<br />
Berbeda dengan para murid yang lain, yang adalah laki-laki. Mereka tidak langsung percaya bahwa Yesus sudah bangkit,<br />
meskipun mereka sudah mendapatkan penampakan. Mereka masih dikungkung rasa t<strong>aku</strong>t dan ketidakpercayaan. Bahkan,<br />
dalam diri Thomas kita mendapatkan gambaran mengenai keangkuhan laki-laki, yang tidak gampang percaya, yang<br />
selalu membutuhkan bukti. Yah, karena kedegilan kitalah pada akhirnya kita diberi bukti. Maka benarlah yang dikatakan<br />
Yesus, “berbahag<strong>ia</strong>lah yang tidak melihat namun percaya”.<br />
Ya, Allah itu sungguh ada dan hidup, meski kita tidak melihatnya. Allah sungguh ada dan hidup, Ia menyertai hidup<br />
kita, set<strong>ia</strong>p hari, dari hal yang <strong>kecil</strong> hingga yang <strong>besar</strong>. Kerap kita tidak merasakan kehadiranNya, karena hati kitalah<br />
yang degil. Kita mengacuhkan kehadiranNya, kita meng-ignore D<strong>ia</strong>. Maka, meski D<strong>ia</strong> hadir dan mendampingi, kita tidak<br />
merasakan-Nya.<br />
Sahabat, Umat Allah yang dikasihi Allah yang sangat saya kasihi juga, sekali lagi selamat menikmati kasih Allah. D<strong>ia</strong><br />
sungguh hidup, bukan hanya dalam perayaan-erayaan, <strong>tetapi</strong> sungguh hidup dalam kesehar<strong>ia</strong>n Anda.<br />
4
Teruslah mencintai dan meayani D<strong>ia</strong>, karena D<strong>ia</strong> juga terus mencintai Anda.<br />
kepada sahabatku para pengurus wilayah maupun kelompok, para pengurus inti <strong>KKI</strong>, terimakasih atas semua cinta dan<br />
pelayanan kal<strong>ia</strong>n di masa Paskah ini. Allah yang kal<strong>ia</strong>n kasihi, D<strong>ia</strong>lah yang akan mengganjar Anda dengan berkat melimpah.<br />
Satu harapan saya, kal<strong>ia</strong>n <strong>makin</strong> mencintai Allah.<br />
Tuhan memberkati<br />
Port <strong>Melbourne</strong>, 17 April 2012<br />
Paulus Waris Santoso, O.Carm<br />
Catatan:<br />
Tulisan ser<strong>ia</strong>l Ekaristi, “Hati yang Terbakar” bag<strong>ia</strong>n 3, tidak saya masukkan bulan ini, karena sudah banyak tulisan. Trims<br />
5