KAJIAN PINJAMAN DAERAH - Bappeda Depok - Pemerintah Kota ...
KAJIAN PINJAMAN DAERAH - Bappeda Depok - Pemerintah Kota ...
KAJIAN PINJAMAN DAERAH - Bappeda Depok - Pemerintah Kota ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
BAB V<br />
KESIMPULAN<br />
<strong>Pemerintah</strong> <strong>Kota</strong> <strong>Depok</strong> dengan cara meminjam dapat meningkatkan<br />
kemampuan pemerintah daerah untuk menggali Pendapatan Daerah Sendiri (PDS)<br />
yang pada gilirannya dapat meningkatkan kemampuan daerah membayar kembali<br />
pinjamannya. Namun untuk menentukan apakah <strong>Pemerintah</strong> <strong>Kota</strong> <strong>Depok</strong> layak<br />
atau tidak untuk melakukan pinjaman, diperlukan adanya analisis untuk<br />
menghitung kemampuan keuangan daerah dan menentukan besarnya pinjaman,<br />
serta batas maksimum pinjaman yang diperbolehkan sesuai dengan peraturan saat<br />
ini, karena pinjaman daerah ini berbeda dengan Pedapatan Asli Daerah seperti<br />
pajak dan restribusi, dalam pinjaman ini terdapat kewajiban dari <strong>Pemerintah</strong> <strong>Kota</strong><br />
<strong>Depok</strong> untuk mengembalikan berupa angsuran pokok pinjaman yang disertai<br />
dengan bunga, biaya administrasi dan denda.<br />
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dalam kajian ini dapat dianalisis<br />
beberapa kesimpulan yaitu :<br />
1. Bahwa berdasarkan perhitungan DSCR (Rasio proyeksi kemampuan keuangan<br />
daerah untuk mengembalikan pinjaman) Peraturan <strong>Pemerintah</strong> Republik Indonesia<br />
Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah, <strong>Pemerintah</strong> <strong>Kota</strong> <strong>Depok</strong><br />
memenuhi syarat untuk melakukan pinjaman hal ini disebabkan rasio kemampuan<br />
<strong>Pemerintah</strong> <strong>Kota</strong> <strong>Depok</strong> untuk mengembalikan pinjaman adalah sebesar 7,96 %<br />
lebih besar dari syarat DSCR ≤ 2,5%<br />
2. Pinjaman yang dapat dilakukan oleh <strong>Pemerintah</strong> <strong>Kota</strong> <strong>Depok</strong> adalah sebesar 75%<br />
dari total penerimaan APBD tahun 2007 yaitu sebsear Rp. 545,097,853,634.96<br />
jadi apabila <strong>Pemerintah</strong> <strong>Kota</strong> <strong>Depok</strong> mengajukan pinjaman sebesar<br />
Rp.131,508,600,000.00 memenuhi syarat sesuai dengan ketentuan PP 54<br />
Tahun 2005 pasal 12<br />
3. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 95/PMK.07/2007 bahwa<br />
defisit APBD TA 2008 adalah sebesar Rp.(95,997,891,000.00) dan hasil<br />
perhitungan batas maksimal defisit APBD <strong>Kota</strong> <strong>Depok</strong> adalah 12,06 %<br />
Kajian Pinjaman Daerah <strong>Pemerintah</strong> <strong>Kota</strong> <strong>Depok</strong> 38