11.07.2015 Views

Permendiknas No. 37 tahun 2006 ttg Tata Kearsipan di ... - Arsip UGM

Permendiknas No. 37 tahun 2006 ttg Tata Kearsipan di ... - Arsip UGM

Permendiknas No. 37 tahun 2006 ttg Tata Kearsipan di ... - Arsip UGM

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

MEMUTUSKAN :Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONALTENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGANDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL.BAB IKETENTUAN UMUMPasal 1Dalam Peraturan Menteri ini, yang <strong>di</strong>maksud dengan:1. <strong>Arsip</strong> adalah :a. naskah-naskah yang <strong>di</strong>buat dan <strong>di</strong>terima oleh lembaga-lembagaNegara dan badan-badan Pemerintahan dalam bentuk corak apapun,baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangkapelaksanaan kegiatan pemerintahan;b. naskah-naskah yang <strong>di</strong>buat dan <strong>di</strong>terima oleh badan-badan swastadan/atau perorangan, dalam bentuk corak apapun, baik dalamkeadaan tunggal maupun berkelompok, dalam rangka pelaksanaankehidupan kebangsaan.2. <strong>Arsip</strong> <strong>di</strong>namis adalah arsip yang <strong>di</strong>pergunakan secara langsung dalamperencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan padaumumnya atau <strong>di</strong>pergunakan secara langsung dalam penyelenggaraanadministrasi negara.3. <strong>Arsip</strong> aktif adalah arsip <strong>di</strong>namis yang secara langsung dan terus menerus<strong>di</strong>perlukan dan <strong>di</strong>pergunakan dalam penyelenggaraan administrasi.4. <strong>Arsip</strong> inaktif adalah arsip <strong>di</strong>namis yang frekwensi penggunaannya untukpenyelenggaraan administrasi sudah menurun.5. <strong>Arsip</strong> statis adalah arsip yang tidak <strong>di</strong>pergunakan secara langsung untukperencanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnyamaupun untuk penyelenggaraan sehari-hari administrasi negara.6. <strong>Arsip</strong> vital adalah arsip <strong>di</strong>namis yang essensial (mutlak) untukkelangsungan hidup organisasi.7. <strong>Arsip</strong> konvensional adalah arsip yang berbasis kertas.8. <strong>Arsip</strong> au<strong>di</strong>o visual atau arsip pandang dengar adalah arsip yang dapat<strong>di</strong>lihat dan/atau <strong>di</strong>dengar dengan menggunakan peralatan khusus yangmemiliki bentuk fisik beraneka ragam tergantung pada me<strong>di</strong>a teknologiyang <strong>di</strong>gunakan pada saat penciptaannya.9. <strong>Arsip</strong> elektronik adalah arsip yang <strong>di</strong>ciptakan, <strong>di</strong>gunakan, dan <strong>di</strong>peliharasebagai bukti transaksi, aktifitas dan fungsi lembaga atau in<strong>di</strong>vidu yang<strong>di</strong>transfer dan <strong>di</strong>olah dengan sistem komputer.10. Unit kearsipan adalah unit pengelola arsip pada tingkat departemen, unitutama, pusat-pusat, perguruan tinggi negeri, koor<strong>di</strong>nasi perguruan tinggiswasta, dan unit pelaksana teknis.11. Pola klasifikasi arsip adalah pola penyimpanan arsip yang <strong>di</strong>susun secarasistematis dan logis serta hirarkis berdasarkan fungsi yang ada <strong>di</strong>Peraturan Menteri <strong>No</strong>mor <strong>37</strong> Tahun <strong>2006</strong> 2


departemen yang <strong>di</strong>gunakan sebagai dasar pemberkasan arsip secarasubjek.12. Unit utama adalah Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, DirektoratJenderal Manajemen Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan Dasar dan Menengah, Direktorat JenderalPen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan Tinggi, Direktorat Jenderal Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan Luar Sekolah, DirektoratJenderal Peningkatan Mutu Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>k dan Tenaga Kepen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan, danBadan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan Nasional.13. Unit pengolah adalah unit kerja yang menyelenggarakan fungsi pembuatandan penyelesaian isi naskah <strong>di</strong>nas atau dokumen dan mengelola arsip aktif,yang ter<strong>di</strong>ri atas pimpinan pengolah, pelaksana pengolah, dan tata usahapengolah.14. Jadwal retensi arsip (JRA) adalah daftar yang memuat sekurang-kurangnyajenis arsip beserta jangka waktu penyimpanannya sesuai dengan nilaikegunaan dan <strong>di</strong>pakai sebagai pedoman penyusutan arsip.15. Unit pelaksana teknis (UPT) adalah pusat pengembangan dan penataranguru (PPPG), lembaga penjamin mutu pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan (LPMP), balaipengembangan pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan luar sekolah dan pemuda (BPPLSP), balaibahasa, balai pengembangan me<strong>di</strong>a ra<strong>di</strong>o (BPMR), balai pengembanganmulti me<strong>di</strong>a (BPMM), balai pengembangan me<strong>di</strong>a televisi (BPMTV), balaigrafika, dan balai/kantor bahasa.16. Naskah <strong>di</strong>nas adalah bentuk komunikasi ke<strong>di</strong>nasan secara tertulis.Pasal 2(1) Asas pengelolaan arsip <strong>di</strong> lingkungan Departemen Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan Nasionaladalah gabungan sentralisasi dan desentralisasi.(2) Gabungan sentralisasi dan desentralisasi sebagaimana <strong>di</strong>maksud padaayat (1) meliputi:a. bidang kebijakan, standar dan pedoman, serta pengelolaan arsip inaktifyang memiliki jangka simpan 10 (sepuluh) <strong>tahun</strong> atau lebih,<strong>di</strong>laksanakan oleh Sekretariat Jenderal; danb. bidang pengurusan naskah <strong>di</strong>nas, pengelolaan arsip aktif dan arsipinaktif yang memiliki jangka simpan kurang dari 10 (sepuluh) <strong>tahun</strong>,<strong>di</strong>laksanakan oleh masing-masing unit organisasi.Pasal 3Tujuan pengelolaan arsip <strong>di</strong> lingkungan Departemen Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan Nasionaladalah:a. menjamin arsip dapat <strong>di</strong>se<strong>di</strong>akan dengan cepat, tepat, aman, dan efisien;b. menjamin arsip tidak mengalami kerusakan dan hilang; danc. menjamin arsip yang bernilai guna kesejarahan dapat <strong>di</strong>selamatkan dan<strong>di</strong>lestarikan.Peraturan Menteri <strong>No</strong>mor <strong>37</strong> Tahun <strong>2006</strong> 3


BAB IIPENGURUSAN NASKAH DINASPasal 4Pengurusan naskah <strong>di</strong>nas meliputi pengurusan naskah <strong>di</strong>nas masuk dan naskah<strong>di</strong>nas keluar.Pasal 5(1) Pengurusan naskah <strong>di</strong>nas masuk meliputi tahapan penerimaan,pengarahan, pencatatan, pen<strong>di</strong>stribusian, dan pengendalian.(2) Tahapan penerimaan naskah <strong>di</strong>nas <strong>di</strong>lakukan dengan cara memeriksakelengkapan naskah <strong>di</strong>nas, penandatanganan bukti penerimaan,penyortiran, pembukaan, dan pemberian cap penerimaan pada halamanbelakang naskah <strong>di</strong>nas.(3) Tahapan pengarahan naskah <strong>di</strong>nas <strong>di</strong>lakukan dengan cara mempelajariisi naskah <strong>di</strong>nas untuk menentukan unit pengolah, kualitas isi naskah <strong>di</strong>naspenting atau biasa, indeks, kode klasifikasi dan keterkaitan dengan naskah<strong>di</strong>nas atau arsip lain, serta menuliskan hasil arahan dengan menggunakanpensil pada pojok kanan atas naskah <strong>di</strong>nas.(4) Tahapan pencatatan naskah <strong>di</strong>nas <strong>di</strong>lakukan dengan cara mencatat dataidentitas naskah <strong>di</strong>nas sekurang-kurangnya meliputi asal naskah <strong>di</strong>nas,nomor dan tanggal, indeks dan kode klasifikasi, serta isi ringkas naskah<strong>di</strong>nas pada sarana pencatatan naskah <strong>di</strong>nas.(5) Tahapan pen<strong>di</strong>stribusian naskah <strong>di</strong>nas <strong>di</strong>lakukan dengan cara terlebihdahulu mencatat pada lembar <strong>di</strong>stribusi atau ekspe<strong>di</strong>si naskah <strong>di</strong>naskemu<strong>di</strong>an men<strong>di</strong>stribusikan naskah <strong>di</strong>nas sesuai dengan unit pengolahnaskah <strong>di</strong>nas.(6) Tahapan pengendalian naskah <strong>di</strong>nas <strong>di</strong>lakukan dengan cara memeriksaaliran naskah <strong>di</strong>nas dari unit pengolah yang satu ke pengolah lainnyasampai dengan proses penyelesaian isi naskah <strong>di</strong>nas sehingga menja<strong>di</strong>berkas kerja yang lengkap.Pasal 6(1) Pengurusan naskah <strong>di</strong>nas keluar meliputi tahapan pembuatan konsep,pengetikan, penandatanganan, penomoran, pencatatan, dan pengiriman.(2) Ketentuan mengenai pembuatan konsep, pengetikan, penandatanganan,dan penomoran sebagaimana <strong>di</strong>maksud pada ayat (1) <strong>di</strong>buat sesuaidengan kaidah tata naskah <strong>di</strong>nas.Peraturan Menteri <strong>No</strong>mor <strong>37</strong> Tahun <strong>2006</strong> 4


(3) Tahapan pencatatan naskah <strong>di</strong>nas <strong>di</strong>lakukan dengan cara mencatat dataidentitas naskah <strong>di</strong>nas sekurang-kurangnya meliputi tujuan naskah <strong>di</strong>nas,nomor dan tanggal, indeks dan kode klasifikasi, serta isi ringkas naskah<strong>di</strong>nas pada sarana pencatatan naskah <strong>di</strong>nas.(4) Tahapan pengiriman naskah <strong>di</strong>nas <strong>di</strong>lakukan melalui pos, menggunakanmesin faksimili, kurir/caraka atau cara lain.Pasal 7Pengurusan naskah <strong>di</strong>nas masuk dan naskah <strong>di</strong>nas keluar dapat menggunakanbuku, kartu, atau perangkat elektronik.BAB IIIPENGELOLAAN ARSIP AKTIFPasal 8Pengelolaan arsip aktif meliputi pengaturan tentang:a. pemberkasan;b. penyimpanan dan pemeliharaan; danc. penggunaan dan layanan.Pasal 9(1) Pemberkasan sebagaimana <strong>di</strong>maksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf aberdasarkan sistem subjek.(2) Sistem subjek merupakan pengelompokan arsip yang <strong>di</strong>dasarkan atassubjek, sub subjek, dan sub-sub subjek.(3) Pengaturan dalam setiap subjek, sub subjek, dan sub-sub subjek dapat<strong>di</strong>lakukan menggunakan urutan abjad, tanggal, nomor, dan wilayah.(4) Pemberkasan sistem subjek <strong>di</strong>laksanakan berdasarkan pola klasifikasiarsip.(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pola klasifikasi arsip <strong>di</strong>atur dalampedoman yang <strong>di</strong>tetapkan oleh Sekretaris Jenderal.Pasal 10(1) Pemberkasan arsip <strong>di</strong>laksanakan dengan tahapan:a. pemeriksaan;b. penyortiran;c. penentuan indeks;d. penentuan kode;Peraturan Menteri <strong>No</strong>mor <strong>37</strong> Tahun <strong>2006</strong> 5


e. pembuatan label;f. pembuatan tunjuk silang; dang. penempatan arsip.(2) Pemeriksaan <strong>di</strong>lakukan untuk mengetahui kelengkapan, kon<strong>di</strong>si fisik arsip,dan keterkaitan dengan arsip lain.(3) Berkas yang tidak lengkap, rusak, atau tidak dalam satu kesatuan perlu<strong>di</strong>lengkapi, <strong>di</strong>perbaiki, atau <strong>di</strong>gabungkan dengan berkas lain yang sudahtersimpan.(4) Penyortiran <strong>di</strong>lakukan untuk memilah antara kelompok arsip yang satudengan kelompok arsip yang lain.(5) Penentuan indeks <strong>di</strong>lakukan untuk menentukan nama jenis arsip atau katatangkap (caption) atau kata kunci (keyword) sesuai dengan materi arsip.(6) Indeks dapat berupa nama orang, nama organisasi, nama wilayah, namabenda, nomor, dan subjek atau masalah.(7) Penentuan kode <strong>di</strong>lakukan berdasarkan kelompok subjek, sub subjek, dansub-sub subjek yang berupa gabungan huruf dan angka.(8) Pembuatan label <strong>di</strong>laksanakan pada sekat penunjuk (guide), folder/map,dan peralatan penyimpan arsip lainnya <strong>di</strong>laksanakan secara konsisten.(9) Pembuatan tunjuk silang <strong>di</strong>laksanakan untuk menghubungkan berkas yangsatu dengan berkas lain yang memiliki keterkaitan informasi.(10) Penempatan arsip <strong>di</strong>lakukan sesuai dengan lokasi atau kelompoksubjeknya.Pasal 11Penyimpanan dan pemeliharaan arsip aktif oleh tata usaha unit pengolah<strong>di</strong>laksanakan dalam file kabinet, lemari arsip, atau sarana lainnya pada pusatberkas (sentral file).Pasal 12Setiap pimpinan unit kerja dan pegawai wajib menyerahkan arsip aktif kepadatata usaha unit pengolah untuk <strong>di</strong>kelola <strong>di</strong> pusat berkas (sentral file).Pasal 13(1) Penggunaan arsip aktif hanya <strong>di</strong>lakukan oleh pegawai yang berhak untukkepentingan <strong>di</strong>nas.Peraturan Menteri <strong>No</strong>mor <strong>37</strong> Tahun <strong>2006</strong> 6


(2) Waktu pinjam/penggunaan arsip paling lama 5 (lima) hari kerja.Pasal 14Prosedur layanan arsip <strong>di</strong>lakukan dengan tahapan:a. permintaan baik melalui lisan maupun tulisan;b. pencarian arsip <strong>di</strong> lokasi simpan;c. penggunaan tanda keluar;d. pencatatan;e. pengambilan atau pengiriman;f. pengendalian;g. pengembalian; danh. penyimpanan kembali.BAB IVPENGELOLAAN ARSIP INAKTIFPasal 15Pengelolaan arsip inaktif meliputi pengaturan pusat arsip, deskripsi danpenataan, pemeliharaan, dan pelayanan.Pasal 16(1) Pengelolaan arsip inaktif bagi arsip yang memiliki jangka simpan 10(sepuluh) <strong>tahun</strong> atau lebih <strong>di</strong>laksanakan pada pusat arsip departemen.(2) Pengelolaan arsip inaktif bagi arsip yang memiliki jangka simpan kurangdari 10 (sepuluh) <strong>tahun</strong> <strong>di</strong>laksanakan pada pusat arsip unit utama, pusatpusat,dan unit organisasi lain <strong>di</strong> lingkungan Departemen Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kanNasional.Pasal 17(1) Pusat arsip departemen sebagaimana <strong>di</strong>maksud dalam Pasal 16 ayat (1)menggunakan ruangan atau bangunan yang <strong>di</strong>desain khusus untukmengelola arsip inaktif.(2) Pusat arsip departemen paling se<strong>di</strong>kit memiliki tata letak sesuai denganfungsi penyimpanan, pengolahan, dan layanan.Pasal 18(1) <strong>Arsip</strong> inaktif <strong>di</strong> pusat arsip <strong>di</strong>deskripsikan dan <strong>di</strong>olah untuk menghasilkandaftar arsip inaktif yang <strong>di</strong>simpan.(2) Daftar arsip inaktif <strong>di</strong>sesuaikan dengan sistem dan pola penataan arsipinaktif.Peraturan Menteri <strong>No</strong>mor <strong>37</strong> Tahun <strong>2006</strong> 7


(3) Pola penataan arsip inaktif <strong>di</strong>laksanakan sesuai dengan pola penataanaslinya (original order) <strong>di</strong> dalam boks arsip yang standar.(4) Pola penataan arsip inaktif dalam boks arsip <strong>di</strong>laksanakan berdasarkanasal unit kerja pencipta arsip dan nomor urut boks arsip.Pasal 19(1) Pemeliharaan arsip inaktif pada pusat arsip <strong>di</strong>laksanakan untuk menjaminarsip dapat <strong>di</strong>gunakan dalam jangka waktu sesuai dengan jadwal retensiarsip.(2) Pemeliharaan arsip inaktif <strong>di</strong>laksanakan dengan cara menjaga kebersihan,keamanan, dan kelestarian arsip.(3) Ruangan arsip dalam jangka waktu tertentu <strong>di</strong>laksanakan penyucihamaanatau fumigasi untuk menjamin arsip tidak terserang jamur, serangga danhama penyakit.Pasal 20(1) Penggunaan arsip inaktif hanya <strong>di</strong>lakukan oleh pegawai yang berhak untukkepentingan <strong>di</strong>nas.(2) Waktu pinjam/penggunaan arsip inaktif paling lama 5 (lima) hari kerja.Pasal 21Prosedur layanan arsip inaktif <strong>di</strong>lakukan dengan tahapan:a. permintaan baik melalui lisan maupun tulisan;b. pencarian arsip <strong>di</strong> lokasi simpan;c. penggunaan tanda keluar;d. pencatatan;e. pengambilan atau pengiriman;f. pengendalian;g. pengembalian; danh. penyimpanan kembali.BAB VPENYUSUTAN ARSIPPasal 22(1) Penyusutan arsip <strong>di</strong>laksanakan berdasarkan jadwal retensi arsip.(2) Penyusutan arsip meliputi:Peraturan Menteri <strong>No</strong>mor <strong>37</strong> Tahun <strong>2006</strong> 8


a. pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan;b. pemusnahan arsip yang sudah tidak memiliki nilai guna; danc. penyerahan arsip statis dari unit kearsipan departemen ke <strong>Arsip</strong>Nasional RepubIik Indonesia dan dari Unit <strong>Kearsipan</strong> UPT <strong>di</strong> luarwilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) kelembaga kearsipan daerah.Pasal 23(1) Pemindahan arsip inaktif sebagaimana <strong>di</strong>maksud dalam Pasal 22 ayat (2)huruf a <strong>di</strong>lakukan secara berjenjang.(2) Pemindahan arsip inaktif pada organisasi kearsipan <strong>di</strong> tingkat pusat<strong>di</strong>laksanakan dengan jenjang:a. pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah II ke unit pengolah I ataudari unit pengolah ke unit kearsipan pusat-pusat untuk arsip yangmemiliki retensi 5 (lima) <strong>tahun</strong> atau kurang;b. pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah I atau unit kearsipan pusatpusatke unit kearsipan unit utama untuk arsip yang memiliki retensilebih dari 5 (lima) <strong>tahun</strong> sampai dengan 9 (sembilan) <strong>tahun</strong>; danc. pemindahan arsip inaktif dari unit kearsipan unit utama ke unitkearsipan departemen untuk arsip yang memiliki retensi lebih dari 9<strong>tahun</strong>.(3) Pemindahan arsip inaktif pada organisasi kearsipan <strong>di</strong> perguruan tingginegeri <strong>di</strong>laksanakan dengan jenjang:a. pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah II ke unit pengolah Iperguruan tinggi negeri untuk arsip yang memiliki retensi 5 (lima) <strong>tahun</strong>atau kurang; danb. pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah I ke unit kearsipanperguruan tinggi negeri untuk arsip yang memiliki retensi lebih dari 5(lima) <strong>tahun</strong>.(4) Pemindahan arsip inaktif pada organisasi kearsipan <strong>di</strong> Kopertis<strong>di</strong>laksanakan dari unit pengolah II ke unit kearsipan Kopertis dan arsip yangmemiliki retensi lebih dari 10 (sepuluh) <strong>tahun</strong> <strong>di</strong>pindahkan ke unit kearsipandepartemen.(5) Pemindahan arsip inaktif pada organisasi kearsipan <strong>di</strong> UPT <strong>di</strong>laksanakandari unit pengolah II ke unit kearsipan UPT dan untuk arsip yang memilikiretensi lebih dari 10 (sepuluh) <strong>tahun</strong> <strong>di</strong>pindahkan ke unit kearsipandepartemen melalui unit kearsipan unit utama masing-masing.Pasal 24(1) Pemindahan arsip pada semua jenjang sebagaimana <strong>di</strong>maksud dalamPasal 23 <strong>di</strong>laksanakan dengan tahapan sebagai berikut:a. pemeriksaan;Peraturan Menteri <strong>No</strong>mor <strong>37</strong> Tahun <strong>2006</strong> 9


Pasal 29Penyerahan arsip statis sebagaimana <strong>di</strong>maksud dalam Pasal 22 ayat (2) huruf c<strong>di</strong>laksanakan sesuai dengan keberadaan unit organisasi dengan ketentuansebagai berikut:a. arsip statis yang berasal dari unit utama dan unit organisasi lain yang berada<strong>di</strong> wilayah Jabodetabek <strong>di</strong>serahkan ke <strong>Arsip</strong> Nasional Republik Indonesia,melalui unit kearsipan Departemen;b. arsip statis yang berasal dari UPT <strong>di</strong> daerah selain <strong>di</strong> wilayah Jabodetabek<strong>di</strong>serahkan ke lembaga kearsipan provinsi masing-masing denganrekomendasi dari unit kearsipan Departemen;c. arsip statis yang berasal dari perguruan tinggi negeri <strong>di</strong>simpan pada pusatarsip perguruan tinggi negeri masing-masing;d. arsip statis yang berasal dari perguruan tinggi negeri <strong>di</strong> wilayah Jabodetabekyang belum memiliki pusat arsip perguruan tinggi negeri <strong>di</strong>serahkan ke <strong>Arsip</strong>Nasional Republik Indonesia dengan rekomendasi dari unit kearsipandepartemen; dane. arsip statis yang berasal dari perguruan tinggi negeri <strong>di</strong> luar wilayahJabodetabek yang belum memiliki pusat arsip perguruan tinggi negeri<strong>di</strong>serahkan ke Lembaga <strong>Kearsipan</strong> Provinsi dengan rekomendasi dari unitkearsipan departemen.Pasal 30(1) Penyerahan arsip statis <strong>di</strong>laksanakan dengan tahapan sebagai berikut:a. pemeriksaan;b. pendaftaran;c. penataan;d. penilaian; dane. pelaksanaan penyerahan;(2) Tahapan pemeriksaan <strong>di</strong>lakukan untuk menentukan arsip statis ataupermanen berdasarkan jadwal retensi arsip.(3) Tahapan pendaftaran <strong>di</strong>lakukan untuk mencatat arsip statis dalam daftardengan kolom nomor urut, jenis dan isi ringkas arsip, <strong>tahun</strong>, jumlah, danme<strong>di</strong>a.(4) Tahapan penataan <strong>di</strong>lakukan untuk mengatur susunan arsip dalam tiapberkas dan susunan berkas dalam tiap boks dengan tetap memperhatikantata aturan asli.(5) Penilaian arsip <strong>di</strong>lakukan oleh unit kearsipan departemen, <strong>Arsip</strong> NasionalRepublik Indonesia dan/atau Lembaga <strong>Kearsipan</strong> Provinsi untukmenentukan arsip yang bernilai kesejarahan dan layak <strong>di</strong>lestarikan.(6) Pelaksanaan serah terima arsip statis <strong>di</strong>sertai dengan berita acara serahterima dan daftar arsip yang <strong>di</strong>serahkan.Peraturan Menteri <strong>No</strong>mor <strong>37</strong> Tahun <strong>2006</strong> 12


BAB VIPENGELOLAAN ARSIP VITALPasal 31(1) Pengelolaan arsip vital meliputi kegiatan seleksi, perlindungan danpemulihan arsip dari bencana.(2) Seleksi arsip vital <strong>di</strong>lakukan untuk menentukan jenis arsip yang secaraesensial menjamin keberlangsungan hidup organisasi ketika bencanaterja<strong>di</strong>.(3) Perlindungan arsip vital dari bencana meliputi pengaturan prosedur,metode dan teknik pencegahan dan perlindungan arsip dari bencana.(4) Pemulihan arsip vital dari bencana meliputi pengaturan prosedur, metodedan teknik perawatan arsip vital sesuai dengan jenis bencana.(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan arsip vital <strong>di</strong>atur dalampedoman yang <strong>di</strong>tetapkan oleh Sekretaris Jenderal.Pasal 32Peminjaman atau penggunaan arsip vital <strong>di</strong>laksanakan dalam bentuk duplikat.BAB VIIPENGELOLAAN ARSIP AUDIO VISUALPasal 33(1) Pengelolaan arsip au<strong>di</strong>o visual atau arsip pandang dengar <strong>di</strong>laksanakansecara terpadu dengan me<strong>di</strong>a arsip lain.(2) <strong>Arsip</strong> au<strong>di</strong>o visual meliputi:a. arsip citra statis atau foto;b. arsip citra bergerak yaitu film, microfilm, video, dan video compact <strong>di</strong>sc(VCD)/<strong>di</strong>gital video <strong>di</strong>sc (DVD)/liquid crystal <strong>di</strong>splay (LCD);c. arsip rekaman suara yaitu kaset dan compact <strong>di</strong>sc (CD);d. arsip kartografi/peta dan kearsitekturan/gambar konstruksi bangunan;dane. me<strong>di</strong>a lain sesuai dengan perkembangan teknologi penciptaannya.Pasal 34(1) Pengelolaan arsip au<strong>di</strong>o visual meliputi serangkaian kegiatan penciptaan,penataan dan pengolahan, penggunaan, penyimpanan dan pemeliharaanserta penyusutan.Peraturan Menteri <strong>No</strong>mor <strong>37</strong> Tahun <strong>2006</strong> 13


(2) Penciptaan arsip au<strong>di</strong>o visual <strong>di</strong>laksanakan dengan memperhatikankualitas bahan dan peralatan yang <strong>di</strong>gunakan, teknik penciptaan, dantingkat keahlian pencipta.(3) Setiap penciptaan arsip au<strong>di</strong>o visual <strong>di</strong>sertai dengan pencantuman uraianinformasi arsip dan data teknis me<strong>di</strong>a arsip yang <strong>di</strong>gunakan.(4) Penataan dan pengolahan arsip au<strong>di</strong>o visual <strong>di</strong>lakukan dengan caramenentukan indeks dan kode, pembuatan label, membuat daftar isi fileatau pendeskripsian, baik yang berhubungan dengan aspek teknik maupunisi informasi arsip.(5) Penggunaan arsip au<strong>di</strong>o visual <strong>di</strong>lakukan dengan prosedur permintaan,pengambilan, pencatatan, pengendalian masa penggunaan, pengembaliandan penyimpanan kembali.(6) Penyimpanan dan pemeliharaan <strong>di</strong>lakukan dengan cara menjaga suhu dankelembaban sesuai dengan standar, menjaga kebersihan, menjagakeamanan fisik dan informasi dari gangguan maupun kerusakan.(7) Penyusutan arsip au<strong>di</strong>o visual <strong>di</strong>lakukan sesuai dengan prosedurpenyusutan sebagaimana <strong>di</strong>atur dalam Pasal 22 sampai dengan Pasal 30(8) Ketentuan lebih lanjut tentang teknis pengelolaan arsip au<strong>di</strong>o visual <strong>di</strong>aturdalam pedoman yang <strong>di</strong>tetapkan oleh Sekretaris Jenderal.BAB VIIIPENGELOLAAN ARSIP ELEKTRONIKPasal 35Pengelolaan arsip elektronik <strong>di</strong>lakukan untuk menjamin isi, konteks, dan strukturarsip dapat <strong>di</strong>kelola secara keseluruhan sehingga mampu menjamin keasliandan kehandalan arsip.Pasal 36Sistem pengelolaan arsip elektronik menye<strong>di</strong>akan sarana penghubung atauantar muka (interface) untuk semua format dan me<strong>di</strong>a arsip.Pasal <strong>37</strong>(1) Pengelolaan arsip elektronik <strong>di</strong>laksanakan dengan cara mengidentifikasi,mengkaptur (capture), meregistrasi, menyimpan, menggunakan, danmenyusutkan data.Peraturan Menteri <strong>No</strong>mor <strong>37</strong> Tahun <strong>2006</strong> 14


(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan arsip elektronik <strong>di</strong>aturdalam pedoman yang <strong>di</strong>tetapkan oleh Sekretaris Jenderal.Pasal 38Penciptaan arsip elektronik dapat berasal dari hasil alih-me<strong>di</strong>a, naskah <strong>di</strong>naselektronik (E-mail), website internet, basis data, dokumen multime<strong>di</strong>a, dan lainlain.Pasal 39Akses dan layanan arsip elektronik baik dalam jaringan intranet maupun internet<strong>di</strong>laksanakan sesuai dengan kewenangan.BAB IXSUMBERDAYA PENDUKUNGPasal 40Organisasi kearsipan ter<strong>di</strong>ri atas:a. organisasi kearsipan tingkat pusat ;b. organisasi kearsipan tingkat perguruan tinggi negeri;c. organisasi kearsipan tingkat Kopertis; dand. organisasi kearsipan tingkat UPT.Pasal 41Organisasi kearsipan tingkat pusat meliputi:a. unit kearsipan departemen yang berada <strong>di</strong> Sekretariat Jenderal;b. unit kearsipan unit utama berada pada Sekretariat Direktorat Jenderal,Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan, Sekretariat InspektoratJenderal, Biro Umum pada Sekretariat Jenderal; dan pusat-pusat yangberada <strong>di</strong> lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan yang tidak satuatap;c. unit kearsipan pusat-pusat berada pada bagian tata usaha pusat-pusat;d. unit pengolah I berada pada tingkat eselon II; dane. unit pengolah II berada pada tingkat eselon III.Pasal 42(1) Organisasi kearsipan pada universitas/institut meliputi:a. unit kearsipan universitas/institut yang dapat berupa UPT kearsipanatau biro yang menangani administrasi;b. unit pengolah I berada pada biro, fakultas, dan UPT universitas/institut;danPeraturan Menteri <strong>No</strong>mor <strong>37</strong> Tahun <strong>2006</strong> 15


c. unit pengolah II berada pada bagian, jurusan, dan subbagian pada UPTuniversitas/institut.(2) Organisasi kearsipan pada sekolah tinggi/politeknik meliputi:a. unit kearsipan sekolah tinggi/politeknik yang dapat berupa UPTkearsipan atau bagian yang menangani administrasi; danb. unit pengolah II berada pada bagian, jurusan, dan subbagian pada UPTsekolah tinggi/politeknik.Pasal 43Organisasi kearsipan tingkat Kopertis meliputi:a. unit kearsipan Kopertis yang berada pada sekretariat pelaksana; danb. unit pengolah II yang berada pada bagian-bagian.Pasal 44Organisasi kearsipan tingkat UPT meliputi :a. unit kearsipan UPT yang berada pada bagian/subbagian; danb. unit pengolah II yang berada pada bagian/bidang/subbagian/seksi.Pasal 45Unit <strong>Kearsipan</strong> Departemen mempunyai tugas:a. menyiapkan rumusan kebijakan, standar, norma, dan pedoman teknispengelolaan arsip <strong>di</strong> lingkungan departemen;b. mengelola arsip inaktif tingkat departemen;c. melakukan pembinaan dan pengawasan ketatausahaan dan kearsipandepartemen; dand. mengkoor<strong>di</strong>nasikan pengelolaan arsip departemen sejak penciptaan hinggapenyusutan.Pasal 46Unit <strong>Kearsipan</strong> Unit Utama mempunyai tugas:a. menyiapkan rumusan kebijakan, standar, norma, dan pedoman teknispengelolaan arsip <strong>di</strong> lingkungan unit utama berdasarkan kebijakan, standar,norma dan pedoman dari departemen;b. mengelola arsip inaktif tingkat unit utama;c. melakukan pembinaan dan pengawasan ketatausahaan dan kearsipan <strong>di</strong>lingkungan unit utama; dand. mengendalikan dan mengkoor<strong>di</strong>nasikan pengelolaan arsip unit utama sejakpenciptaan hingga penyusutan.Pasal 47Unit <strong>Kearsipan</strong> Perguruan Tinggi Negeri mempunyai tugas:Peraturan Menteri <strong>No</strong>mor <strong>37</strong> Tahun <strong>2006</strong> 16


a. menyiapkan rumusan kebijakan, standar, norma, dan pedoman teknispengelolaan arsip <strong>di</strong> lingkungan perguruan tinggi negeri masing-masingberdasarkan kebijakan, standar, norma, dan pedoman dari departemen;b. mengelola arsip inaktif tingkat perguruan tinggi negeri masing-masing;c. melakukan pembinaan dan pengawasan ketatausahaan dan kearsipan <strong>di</strong>lingkungan perguruan tinggi negeri masing-masing; dand. mengendalikan dan mengkoor<strong>di</strong>nasikan pengelolaan arsip perguruan tingginegeri masing-masing sejak penciptaan hingga penyusutan.Pasal 48Unit <strong>Kearsipan</strong> Pusat-Pusat mempunyai tugas:a. menyiapkan rumusan kebijakan, standar, norma, dan pedoman teknispengelolaan arsip <strong>di</strong> lingkungan pusat-pusat berdasarkan kebijakan, standar,norma, dan pedoman dari departemen;b. mengelola arsip inaktif tingkat unit pusat-pusat;c. melakukan pembinaan dan pengawasan ketatausahaan dan kearsipan <strong>di</strong>lingkungan unit pusat-pusat; dand. mengendalikan dan mengkoor<strong>di</strong>nasikan pengelolaan arsip unit pusat-pusatsejak penciptaan hingga penyusutan.Pasal 49Unit <strong>Kearsipan</strong> Kopertis mempunyai tugas:a. menyiapkan rumusan kebijakan, standar, norma, dan pedoman teknispengelolaan arsip <strong>di</strong> lingkungan Kopertis masing-masing berdasarkankebijakan, standar, norma, dan pedoman dari departemen;b. mengelola arsip inaktif tingkat Kopertis masing-masing;c. melakukan pembinaan dan pengawasan ketatausahaan dan kearsipan <strong>di</strong>lingkungan Kopertis masing-masing; dand. mengendalikan dan mengkoor<strong>di</strong>nasikan pengelolaan arsip Kopertis masingmasingsejak penciptaan hingga penyusutan.Pasal 50Unit <strong>Kearsipan</strong> UPT mempunyai tugas:a. menyiapkan rumusan kebijakan, standar, norma, dan pedoman teknispengelolaan arsip <strong>di</strong> lingkungan UPT masing-masing berdasarkan kebijakan,standar, norma, dan pedoman dari departemen;b. mengelola arsip inaktif tingkat UPT;c. melakukan pembinaan dan pengawasan ketatausahaan dan kearsipan <strong>di</strong>lingkungan UPT masing-masing; dand. mengendalikan dan mengkoor<strong>di</strong>nasikan pengelolaan arsip UPT masingmasingsejak penciptaan hingga penyusutan.Peraturan Menteri <strong>No</strong>mor <strong>37</strong> Tahun <strong>2006</strong> 17


Pasal 51Unit Pengolah I mempunyai tugas:a. menindaklanjuti dan menyelesaikan isi naskah <strong>di</strong>nas;b. mengendalikan naskah <strong>di</strong>nas <strong>di</strong> lingkungan masing-masing;c. mengelola arsip aktif; dand. mengelola arsip inaktif yang berasal dari unit pengolah II.Pasal 52Unit Pengolah II mempunyai tugas:a. menindaklanjuti dan menyelesaikan isi naskah <strong>di</strong>nas;b. mengendalikan naskah <strong>di</strong>nas <strong>di</strong> lingkungan masing-masing; danc. mengelola arsip aktif.Pasal 53(1) Dalam rangka menjamin pengelolaan arsip yang efektif dan efisien makapelaksana teknis pengelolaan arsip pada setiap unit kearsipan dan unitpengolah I <strong>di</strong>lakukan oleh arsiparis atau pengelola arsip.(2) Dalam rangka pengembangan profesi arsiparis, Biro Umum melakukanbimbingan dan pemantauan serta mengkoor<strong>di</strong>nasikan penilaian kinerjaarsiparis secara teratur dan terencana.Pasal 54(1) Setiap kegiatan pengelolaan arsip <strong>di</strong>dukung oleh terse<strong>di</strong>anya sarana danprasarana sesuai dengan standar yang berlaku.(2) Kontrol standard sarana dan prasarana <strong>di</strong>laksanakan oleh SekretariatJenderal.BAB XPEMBINAAN DAN PENGAWASANPasal 55Sekretaris Jenderal melakukan pembinaan, monitoring, dan pengawasankearsipan secara terpadu dalam rangka peningkatan mutu penyelenggaraankearsipan <strong>di</strong> lingkungan Departemen Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan Nasional.Peraturan Menteri <strong>No</strong>mor <strong>37</strong> Tahun <strong>2006</strong> 18


BAB XIPENUTUPPasal 56Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, ketentuan yang mengatur tatakearsipan dalam Keputusan Menteri Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan dan Kebudayaan <strong>No</strong>mor091/U/1995 tentang Pedoman <strong>Tata</strong> Persuratan dan <strong>Kearsipan</strong> <strong>di</strong> LingkunganDepartemen Pen<strong>di</strong><strong>di</strong>kan dan Kebudayaan <strong>di</strong>nyatakan tidak berlaku.Pasal 57Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal <strong>di</strong>tetapkan.Ditetapkan <strong>di</strong> Jakartapada tanggal 13 Oktober <strong>2006</strong>MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,TTD.BAMBANG SUDIBYOPeraturan Menteri <strong>No</strong>mor <strong>37</strong> Tahun <strong>2006</strong> 19

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!