11.07.2015 Views

MODUL 5 DASAR-DASAR MANAJEMEN

MODUL 5 DASAR-DASAR MANAJEMEN

MODUL 5 DASAR-DASAR MANAJEMEN

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

<strong>MODUL</strong> 5<strong>DASAR</strong>-<strong>DASAR</strong> <strong>MANAJEMEN</strong>Standar KompetensiTaruna mengetahui memahami tentang : Arti manajemen, Sejarah perkembanganmanajemen, Aliran ilmu manajemen, Tingkatan manajemen, Beberpa tinjauan manajemendan sumber-sumber manajemen.Kompetensi DasarTaruna mengetahui dan memahami serta mampu menjelaskan, Arti manajemen:manajemen sebagai proses, manajemen sebagai kolektivitas, manajemen sebagai ilmudan seni. Taruna mampu menjelasakan sejarah perkembangan ilmu manajemen: Aliranklasik, Aliran perilaku, Aliran ilmu manajemen, pendekatan sistem, pendekatankontingensi. Taruna mampu menjelaskan tingkatan manajemen serta Taruna mampumelihat beberapa tinjauan tentang manajemen dan sumber-sumber manajemen.Tujuan Mata KuliahSetelah selesai mengikuti pendidikan, para lulusan dapat mengambil makna dandapat menerapkan serta membagi pengetahuan tentang arti manajemen, aliran ilmumanajemen, tingkatan manajemen dan tinjauan manajemen serta sumber-sumbermanajemen.A. PengantarIlmu manajemen bila dicermati sama usianya dengan kehidupan manusia. Manusiasebagai makluk sosial ada kecenderungan untuk berorganisasi dan bekerja sama. Dalamkehidupan sehari-hari manusia adalah anggota suatu organisasi , misalnya organisasi agama,olah raga, seni, usaha dan orgnaisasi lainnya. Masing-masing orgnaisasi berbeda satu denganlainnya, ada yang formal dan tidak formal.Namun organisasi-organisasi tersebut mempunyai unsur-unsur yang sama, yaitu adakelompok orang, ada tujuan yang hendak dicapai, ada rencana cara pencapaian tujuan, adapemimpin (manajer) yang bertanggung jawab atas keberhasil pencapaian tujuan. Dengan katalain para manajer diberi tanggung jawab untuk menentukan kegiatan yang memungkinkansetiap individu dapat memberikan sumbangan yang terbaik untuk mencapai tujuan yang telahditetapkan bersama.32


Materi kuliah ini membahas cara manajer memimpin organisasi untik mencapai tujuanyang sebaik-baiknya. Pembahasan lebih dipusatkan pada organisasi formal.B.Definisi ManajemenManajemen berasal dari bahasa Inggris “management” dengan kata kerja to manageyang secara umum berarti mengurusi. Dalam arti khusus manajemen dipakai bagi pimpinan dankepemimpinan, yaitu orang-orang yang melakukan kegiatan memimpin, disebut “manajer”.Untuk mengartikan dan mendefisikan manajemen dari berbagai literartur dapat dilihatdari tiga pengertian, yaitu :1. Manajemen sebagai suatu proses2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia3. Manajemen sebagai ilmu dan manajemen sebagai seniB.1.Manajemen Sebagai Suatu Prosesdahulu.Melihat bagaimana cara orang mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebihPengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat menurut:B.1.1. George R.TerryManajemen adalah cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulumelalui kegiatan orang lain.B.1.2. HaimanManajemen adalah fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui orang lain, mengawasiusaha-usaha yang dilakukan individu untuk mencapai tujuan.B.1.3. StonerStoner mendefinisikan manajemen sebagai suatu proses perencanaan,pengorganisasian, memimpin dan mengawasi usaha-usaha dari anggota organisasi dansumber-sumber organisasi lainnya untuk mancapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.B.1.4.Mary Parker Folletlain.Mendefinisikan manajemen sebagai suatu seni untuk melakukan sesuatu melalui orang33


B.2.Manajemen Sebagai Suatu KolektivitasYaitu merupakan suatu kumpulan orang-orang yang bekerja sama untuk untukmencapai tujuan bersama. Kumpulan orang-orang disini menunjukan adanya tingkatankepemimpinan (pimpinan atas, menengah dan bawah). Pendapat ini dikemukakan oleh HenryFayol.B.3.Manajemen Sebagai Ilmu dan SeniManajemen sebagai suatu ilmu karena telah dipelajari sejak lama dan menjelaskantentang gejala-gejala, gejala-gejala diteliti dengan menggunakan metode ilmiah, yaitumenggunakan bantuan disiplin ilmu lainnya seperti ilmu sosial, filsafat, matematik dan statisticdan lain sebagainya.Dalam praktek, istilah manajemen dipakai dalam organisasi yang lebih besar dan berdirisendiri dan dapat dibedakan dengan jelas dari organisasi lain.C.Sejarah Perkembangan Ilmu ManajemenDi dalam ilmu manajemen dikenal tiga aliran yang masing-masing berusaha membantupara manajer untuk memahami dan memimpin perusahaannya serta mengatasi masalahmasalahdi dalam perusahaan. Tiga aliran tersebut adalah :C.1.Aliran Klasik (Classical school)C.2.Aliran Perilaku (Behaviaoral school)C.3.Aliran Ilmu Manajemen ( Management Science School)Selain tiga aliran tersebut, dalam perkembangan ilmu manajemen telah dikembangkanpula dua bentuk pendekatan yang berusaha untuk menggabungkan ketiga aliran di atas,pendekatan itu adalah :C.4.Pendekatan Sistem (Sistem Approach)C.5.Pendekatan Kontingensi (Contingency approach)C.1.Aliran Klasik (Classical School)Aliran ini dipelopori oleh Robert Owen ((1771-1858) dan Charles Babbage (1792-1871).Robert Owen berpendapat bahwa dengan dipenuhinya kebutuhan dan peningkatan kondisipekerja (perumahan, jam kerja, koperasi, dan sebagainya) dapat meningkatkan hasil produksi34


dan laba perusahaan. Unsur pekerja merupakan salah satu unsur terpenting dalam prosesproduksi (vital machines=mesin utama)Charles Babbage berpendapat bahwa penerapan prinsip-prinsip ilmiah dalam proseskerja dapat meningkatkan produktivitas dan dapat menekan biaya menjadi lebih rendah, yaitudengan dialtih suatu keterampilan tertentu dan harus bertanggung jawab terhadap bagian yangdikerjakannya dengan keterampilan tersebut.Tokoh-tokoh lain dalam aliran klasik,antara lain :C.1.1. Frederich W. Taylor (1856-1915)Frederich W. Taylor adalah tokoh peletak prinsip manajemen ilmiah, dengan percobaangerak dan waktu. Dengan efisiensi gerak dapat meningkatkan produktivitas, sehingga dapatditentukan standar minimal produksi atas dasar keahlian rata-rata pekerja. Denganditentukannya standar minimal produksi dapat diterapkan sistem upah dengan bonus bagipekerja yang dapat melampaui standar minimal produksi, lebih jauh lagi dengan sistem upahini dapat memperbaiki metode kerja karyawan. Empat prinsip dasar teori Frederich W. Taylor,yaitu :C.1.1.1.Dengan perkembangan manajemen ilmiah dapat ditentukannya metode terbaik dalammenjalankan tugas;C.1.1.2.Seleksi karyawan dengan cara ilmiah, sehingga setiap karyawan dapat diberi tanggungjawab atas tugas yang sesuai dengan keterampilannya;C.1.1.3.Pengembangan dan pendidikan karyawan dengan cara ilmiah;C.1.1.4.Hubungan/kerjasama yang erat antara manajemen dan karyawan.C.1.2. Henry L. Gantt (1861-1919)Henry L. Gantt memperkenalkan system bagar (chart system), yang memuat jadwalkegiatan produksi karyawan, disebut siatem Gantt Chart.C.1.3. Frank B dan Lilian M. Gilberth (1868-1924 / 1878-1972)Pasangan ini bekerja sama mempelajari aspek kelelahan dan gerak. Pengurangangerak dapat menyebabkan pengurangan kelelahan).35


perhatian khusus pada karyawan dapat meningkatkan usaha kerjanya, disebut Hawthorneeffect.Dari ekperimen ini diperoleh hasil yaitu dari konsep manusia yang rasional bahwamanusia yang hanya dapat dimotivasi dengan pemenuhan ekonomi, diganti dengan konseppemenuhan sosial melalui hubungan kerja.C.3.Aliran Ilmu ManajemenAliran ini mengembangkan prosedur penelitian operasional (operasional research+OR)dalam menghadapi masalah organisasi. Prosedur yang dignauakan dimulai dari analisismasalah sampai dengan usulan kegiatan untuk mengatasi masalah tersebut.C.3.1. Beberapa sumbangan aliran ini :C.3.1.1. Prinsip aliran ini diterapkan dalam pemecahan masalah pada organisasi besar.C.3.1.2. Teknik-teknik manajemen ilmiahdigunakan pada berbagai kegiatan, sepertipenyusunan anggaran, arus uang, jadwal produksi, pengembangan produk, perencanaantenaga kerja dan lain-lain.C.3.1.3.Mencoba memecahkan masalah dengan cara meninjaunya dari(interdisipliner).berbagai ilmuC.3.1.4.Memecahkan masalah secara matematis.C.3.2. Keterbatasan Aliran ini :C.3.2.1. Sumbangan aliran ini pada manajemen hanya diterapkan pada kegiatan perencanaandan pengawasan dan tidak pada kegiatan lain seperti pengorganisasian dankepemimpinan.C.3.2.2. Walaupun teknik yang digunakan cukup luas dalam mengatasi masalah manajemen,tetapi tidak cukup efektif untuk masalah manusia dalam manajemen.C.4.Pendekatan SistemPendekatan system memandang organisasi sebagai suatu kesatuan yang terdiri daribagian-bagian yang saling berhubungan satu sama lain.Dalam pendekatan ini manajer diajakuntuk memandang organisasi sebagai suatu kesatuan yang merupakan bagian dari lingkunganekternal yang lebih luas. Dalam sistem ini dijelaskan bahwa kegiatan setiap bagian dariorganisasi akan mempengaruhi kegiatan bagian lainnya.37


C.4.1. Beberapa istilah dan sumbangan yang digunakan dalam pendekatan sistem, yaitu :C.4.1.1.Subsistem, yaitu bagian-bagian yang membentuk kesluruan sistem. Setiap sistemmenjadi subsistem dari kesatuan yang lebih besar.C.4.1.2.Sinergi, yaitu bagian-bagian terpisah dalam sebuah orgnisasi yang saling bekerja samadan berhubungan serta menghasilkan kerja yang lebih besar.C.4.1.3.Sistem terbuka, yaitu sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar. Sistemtertutup, yaitu sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luar.C.4.1.4.Arus, yaitu perubahan seluruh masukan ( informasi, bahan dan enegi) yang berasal darilingkungan melalui suatu proses untuk menghasilkan keluaran (barang dan jasa).C.4.1.5.Umpan balik, merupakan kunci pengawasan terhadap sistem, dengan adanya umpanbalik, maka dapat dilakukan perbaikan apabila ada kesalahan dalam pelaksanaannya.C.5.Pendekatan KontingensiPendekatan ini menggunakan metode-metode yang efektif untuk mengatasi masalahmasalahdalam situasi tertentu yang tidak dapat diterapkan dalam situasi lain. Tugas manajeradalah mengidentifikasi teknik mana yang digunakan dalam situasi dan waktu yang tepatdalam membantu pencapaian tujuan. Suatu langkah yang paling tepat untuk mengatasimasalah dalam pendekatan kontingensi adalah bergantung pada situasi yang dihadapi olehmanajemen, karena adalah suatu kenyataan bahwa situasi, aksi dan hasil adalah faktor yangsaling mempengaruhi dan saling tergantung satu sama lainnya.D.Tingkatan ManajemenMenurut tingkatannya manajemen dibedakan menjadi tiga tingkatan, yaitu :D.1.Manajemen Puncak (Top Management)D.2.Manajemen Tengah (Middle Management)D.3.Manajemen Bawah (Low Management)D.4. Beberapa Contoh :D.4.1. Pada suatu departemen, maka tingkatan manajemennya adalah :Manajemen Puncak adalah: Menteri38


Manajemen Tengah adalah: para Direktur JenderalManajemen Bawah adalah:para kepala bagian/bidang, subbagian/sub bidang.D.4.2. Pada suatu Kantor Balai Besar/Eselon II, maka tingkatan manajemennya adalah :Manajemen Puncak adalah: Kepala Balai BesarManajemen Tengah adalah: para Kepala Bagian/Kepala BidangManajemen Bawah adalah:para Kepala Sub Bagian/Bidang.D.4.3. Pada suatu UPT/Eselon III, maka tingkatan manajemennya adalah :Manajemen Puncak adalah: Kepala UPT, DirekturManajemen Tengah adalah: para Kepala Sub BagianManajemen Bawah adalah:para Kepala Urusan.E. Beberapa Tinjauan ManajemenE.1.Segi Sifat KerjaDari sifat kerja manajemen dapat digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu :E.1.1.Manajemen Administratif (MA)Adalah manajemen atau pejabat /pimpinan yang kerjanya menitik beratkan padapemikiran kerja (suatu pendekatan dari pimpinan atas sampai ke tingkat paling bawah sertapara pekerjanya). Dipelopori oleh Henry Fayol.E.1.2.Manajemen Operatif (MO)Adalah manajemen atau pejabat /pimpinan yang langsung memimpin kerja ke arahtercapainya kerja yang nyata. Maksudnya adalah suatu pendekatan dari pimpinan atas sampaike tingkat paling bawah yang titik beratnya pada efisiensi dan produktivitas. Dipelopori olehF.W.Taylor.E.1.3.Manajemen Administratif dan Manajemen Operatif (MA/MO)Adalah manajemen atau pejabat /pimpinan yang dapat bertindak sebagai manajemenadministrative dan manajemen operatif (pejabat interpretor), yakni dapat menterjemahkanmanajemen administrative ke manajemen operatif dan sebaliknya.39


Peranan pejabat ini sangat penting, karena hasil karya manajemen administrasi yangbersifat garis-garis besar (umum) dan berbentuk kebijakan (policy=bahasa pikir). Untukmemudahkan dalam pelaksanaan oleh pejabat pelaksana dalam tugas interpretor diberikandalam bentuk kerja praktis (operasional).Pembedaan MA dan MO dapat dilihat dalam bagan di bawah ini :MTA MA MOMA = ManajemenAdministratifMTM MA MOMO=ManajemenOperatifMTB MA MOKeterangan :MTA: Manajemen Tingkat AtasMTM: Manajemen Tingkat MenengahMTB: Manajamen Tingkat BawahGambaran kemampuan administrasi, manajamen dantingkatan manajamen.teknik operasional padaTingkatan ManajemenKemampuanAdministrasi/ManajemenKemampauan TeknikOperasionalManajemen Tingkat Atas (90-92)% (8-10)%(MTA)Manajemen Tingkat (70-85)% (15-30)%Menengah (MTM)Manajemen Tingkat Bawah (40-55)% (45-60)%(MTB)Workman (Pelaksana) 5% 95%40


E.2.Segi LuasnyaDilihat dari segi luasnya atau ruang lingkupnya, manajemen dapat di bagi menjadi :E.2.1.Makro manajemenMakro manajemen adalahmanajemen dengan ruang lingkup yang besar, padaumumnya terdapat dalam bidang kenegaraan dan perusahaan-perusahaan besar.E.2.2.Mikro manajemenMikro manajemen adalah manajemen dengan ruang lingkup yang kecil/sempit/khusus(misalnya manajemen personalia, pergudangan, financial, dan lain sebagainya).F.Sumber-Sumber Manajemen (Management Resources)Tujuan pokok manajemen adalah untuk memperoleh dayaguna (efisiensi) dalam kerja.Untuk mendapatkan metode/teknik yang bagaimana yang sebaik-baiknya dilakukan harusmenggunakan sumber-sumber (alat-alat/tool) yang ada dalam organisasi.Dr.R. Markharita, ekpert PBB yang diperbantukan pada Lembaga Administrasi Negara(LAN/ 1977-1980) memberikan rincian bahwa sumber-sumber manajemen terdiri atas :F.1. Man : tenaga kerja manusiaF.2. Money :Uang, untuk biaya keseluruhan kegiatanF.3. Materials : bahan-bahan yang diperlukan.F.4. Metode : teknik/cara/sistem yang digunakanF.5.Machines : mesin-mesin yang digunakanF.6. Waktu : penjadwalan kegiatanF.7.Prasarana : lahan/tanah, gedung, alat angkut, listrik dan air, dan sebagainya41


<strong>MODUL</strong> 6FUNGSI-FUNGSI <strong>MANAJEMEN</strong>Standar KompetensiTaruna mengetahui dan memahami tentang: Fungsi-fungsi manajemen,perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan; serta StaffingKompetensi DasarTaruna mengetahui dan memahami serta mampu menjelaskan perencanaan:cara menentukan perencanaan, sifat-sifat perencanaan; mampu menjelaskanpengooganisasian: pengertian organisasi, bentuk organisasi, cirri-ciri organisasi;mampumenjelaskan arti dan peranan penggerakan, factor-faktor penting dalam keberhasilanpenggerakan: segi organisasi, segi pimpinan, segi pegawai; mampu menjelaskan arti,maksud dan tujuan pengawasan , macam-macam pengawasan, metode pengawasan,prinsip-prinsip pengawasanTujuan Mata KuliahSetelah selesai mengikuti pendidikan, para lulusan dapat mengambil makna dandapat menerapkan serta membagi pengetahuan tentang Fungsi-fungsi manajemen,perencanaan, pengorganisasian, Penggerakan, dan pengawasan; serta StaffingFungsi manajemen adalah proses dari langkah-langkah mulai dari perencanaan,pengorganisasian, staffing, memimpin dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telahditetapkan organisasi.Banyak pandangan-pandangan yang berbeda dari para ahli mengenai rumusanrumusanfungsi-fungsi manajemen, di sini penulis mengambil pandangan dari seorang ahlibernama George R. Terry. Dalam bukunya “ Principles of management” George R. Terrymerumuskan fungsi-fungsi manajemen dengan singkatan POAC, yaitu :A.Perencanaan (Planning)B.Pengorganisasian (Organizing)C.Penggerakan (Actuating)D.Pengendalian/Pengawasan (Controlling)42


Sebagai masukan dari penulis, penulis menambahkan satu fungsi manajemen yangcukup penting yaitu Staffing, sehingga pokok bahasan menjadi POAC + S (Staffing)A.Perencanaan (Planning)Perencanaan adalah sesuatu yang akan direncanakan tentang apa yang akan dicapai,yang kemudian memberkan pedoman, garis-garis besar tentang apa yang akan dituju.Perencanaan merupakan persiapan-persiapan untuk pelaksanaan suatu tujuan, beruparumusan-rumusan tentang “apa” dan “bagaimana “ suatu pekerjaan dapat dilaksanakan.Persiapan-persiapan tesebut dapat berupa tindakan-tindakan administrasi atas tindakantindakanselanjutnya. Perencanaan tidak harus dalam bentuk tulisan tetapi mungking hanyadalam pemikiran (benak), terutama untuk hal yang bersifat pribadi dan rahasia (misalnyarencana operasi lokasi perjudian, pelacuran, sarang narkoba dan lain-lainnya).Dalam sistem pembangunan di Indonesia, tugas perencanaan dilaksanakan oleh BadanPerencanaan Nasional (Bapenas), yang merupakan himpunan dari perencanaan sektorpemerintah yang paling kecil.Setiap organisasi biasanya selalu membuat perencanaan untuk lancarnya perputaranroda organisasi. Demikan hal dengan individu, hendaknya membiasakan diri untukmembuat/menentukan rencana agar aktivitas jelas dan terarah.A.1. Membuat Perencanaan .Untuk membuat suatu perencanaan yang baik, ada dua pertanyaan yang harus dijawab,yaitu “ Apa dan Bagaimana “ ( What and How). Pertanyaan “what” menunjukkan maksud daripembuatan perencanaan, tegasnya menjawab tentang tujuan apa yang hendak dicapai. Kalausudah terjawab maka dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan “How”, yaitu bagaimana caraterbaik yang digunakan demi tercapainya tujuan. Jawaban pertanayaan “how” dapatmerupakan cara, metode/sistem serta teknik-teknik yang digunakan.Persoalan perencanaan belum selesai, karena harus berhadapan dengan pertanyaan :Why, Where, When dan Who.Pertanyaan why menunjukkan mengapa atau apa sebabnya perencanaan dibuat,pertanyaan where menunjukkan dimana kegiatan akan dilaksanakan, pertanyaan when kapanrencana tersebut akan dilaksanakan dan pertanyaan who yang menunjukkan siapa yang akanmelaksanakan.Contoh :43


Misalnya, kantor AMG pada tahun akademik 2009, akan menyelenggarakanpenerimaan taruna/mahasiswa baru untuk empat jurusan, yaitu jurusan meteorologi, jurusanklimatologi, jurusan geofisika dan jurusan instrumentasi dengan total 120 taruna/mahasiswabaru.1. Apa tujuannya ?, jawabnya adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahliMeteorologi/klimatologi/geofisika/ instrumentasi.2. Bagaimana caranya pelaksanaannya?, jawabnya adalah melalui tahapan-tahapan sistempenerimaan calon taruna ( Sipencatar).3. Dimana pelaksanaannya? jawabnya adalah di kantor AMG4. Kapan dimulai pelaksanaannya?, jawabnya misalnya mulai bulan April 2009.5. Siapa yang melaksanakannya ?, jawabnya adalah panitia sipencatarKemudian dari tahapan-tahapan seleksi dibuat lagi perencanaannya:a. Apa tujuan seleksi administrasi, akademik, kesehatan dan wawancara ?b. Bagaimana pelaksanaan tahapan masing-masing ?c. Dimana pelaksanaan tahapan-tahapan tersebut ?d. Kapan pelaksanaan tahapan-tahapan tersebut ?e. Siapa yang melaksanakan tahapan-tahapan tersebut ?A.2.Sifat PerencanaanSuatu perencanaan yang baik harus bersifat :A.2.1.RasionalPerencanaan bersifat rasional artinya perencanaan dibuat berdasarkan pemikiranpemikirandan perhitungan yang matang, sehingga dapat dibahas secara logis.A.2.2.Perencanaan bersifat lenturPerencanaan bersifat lentur artinya perencanaan tersebut bersifat luwes, dapatdilaksanakan dimanapun, kapanpun dan oleh siapapun (tentunya disesuaikan dengan situasidan kondisi)A.2.3.Perencanaan harus bersifat kontinyuPerencanaan bersifat kontinyu artinya perencanaan harus terus menerus dibuat danperlu ditinjau kembali guna perbaikan-perbaikan pada pelaksanaan waktu berikutnya dandisesuaikan dengan perkembangan situasi dan kondisi masyarakat, pemerintah dan negara.44


A.3. Kegagalan Perencanaan :Kegagalan perencanaan dapat disebabkan oleh beberapa faktor,antara lain :A.3.1.Perencanaan tidak matangPerencanaan tidak matang karena tidak mempunyai pandangan jauh ke depan, kurangpengalaman, tidak rasional.A.3.2.Wewenang yang tidak jelas/tegasInstruksi yang diberikan oleh pimpinan kepada para pelaksana tidak jelas atau tidaktegas sehinggah terjadi tumpang tindih disana sini.A.3.3.Anggaran kurangHal ini adalah hal yang logis, karena banyak kemungkinan terjadinya kurang anggaran,misalnya pengaruh-pengaruh ekonomi global, perubahan kebijakan pimpinan/pemerintah,perubahan-perubahan dalam pelaksanaan karena keadaan tidak terduga.A.3.4.Pelaksanaan kurang baikPerencanaan yang baik tidak menjamin hasilnya juga baik, karena sangat tergantungpada baik buruknya pada pelaksanaannya.A.3.5.Tidak ada dukungan moral dari masyarakatDukungan atau resfon masyarakat cukup mempengarahui berhasil tidaknya suatuperencanaan. Tidak adanya partisipasi aktif dari masyarakat dapat membuat gagal suatuperencanaan.A.4.Pandangan-pandangan Para Ahli Mengenai Fungsi Manajemenantara lain :Sedangkan pandangan-pandangan dari para ahli lainnya mengenai fungsi manajemen,A.4.1.Henry FayolA.4.1.1. Planning (Perencanaan)45


A.4.1.2. Organizing (Pengorganisasian)A.4.1.3. Commanding ( Perintah)A.4.1.4. Coordinating ( Koordinasi)A.4.2.Luther GulickA.4.2.1. Planning (Perencanaan)A.4.2.4. Organizing (Pengorganisasian)A.4.2.3. Staffinga.4.2.4. DirectingA.4.2.5. CoordinatingA.4.2.6. ReportingA.4.2.7. BudgetingA.4.3.Koontz O’DonnelA.4.3.1. Planning (Perencanaan)A.4.3.2. Organizing (Pengorganisasian)A.4.3.3. StaffingA.4.3.4. DirectingA.4.3.5. ControllingA.4.4Dr.Sondang .P. SiagianA.4.4.1. Planning (Perencanaan)A.4.4.2. Organizing (Pengorganisasian)A.4.4.3. MotivatingA.4.4.4. Controlling46


A.4.4.5. EvaluatingB.Pengorganisasian (Organizing)Pengorganisasian adalah penetapan struktur peran-peran melalui penentuan aktivitasaktivitas,pegelompokan aktivitas, penugasan kelompok aktivitas, pendelegasian wewenang,pengkoordinasian hubungan antar wewenang serta informasi baik secara vertikal maupunhorizontal, yang dibutuhkan organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.mencakup :Agar peran organisasi ada dan berarti bagi orang-orang, peran-peran itu harusa. Tujuan yang dapat direalisasikan.b. Konsep dan batas kewajiban yang jelas.c. Kebijakan-kebijakan yang dapat dimengerti dan dapat dilaksanakan.d. Ketersediaan informasi yang diperlukan, alat-alat dan sumber-sumber yang penting.B.1.Pengertian OrganisasiPengertian organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:B.1.1. Organisasi sebagai alat manajemenOrganisasi sebagai alat manajemen adalah organisasi sebagai wadah/tempatmanajemen sehingga memberikan bentuk bagi manajemen yang memungkinkan manajemendapat bergerak. Organisasi sebagai alat organisasi dalam arti statis (tetap/tidak bergerak).B.1.2.Organisasi sebagai fungsi manajemenOrganisasi sebagai fungsi adalah organisasi dalam arti dinamis, yaitu organisasi yuangmemberikan memungkingkan tempat manajemen dapat bergerak dalam batas-batas tertentuSelain itu organisasi masih mempunyai pengertian yaitu organisasi sebagai :B.1.3.“a group of people”, yaitu kelompok orang-orang yang membentuk kelompok tertentuyang bekerjasama untuk melaksanakan suatu usaha/kegiatan.B.1.4.“a system of authority”, yaitu organisasi sebagai sistem wewenang yang memberikankekuasaan bagi setiap pejabat dalam melaksanakan tugasnya.47


B.1.5.“a system of function”, yaitu sebagai sistem distribusi tugas sehinggaa masing-masingpejabat memegang tugas tertentu.B.2. Timbulnya OrganisasiOrganisasi timbul apabila ada dua orang atau lebih yang bersama-sama menjalankanpekerjaan untuk kepentingan bersama.B.3. Dasar OrganisasiYang menjadi dasar organisasi adalah penakanan pada tugas-tugas yang ada padaorganisasi tersebut, kemudian baru menentukan orang-orang yang tepat untuk menjalankantugas-tugas yang ada dalam organisasi tersebut.B.4.Unsur-Unsur OrganisasiB.4.1. Himpunan orang-orangB.4.2. Bekerja samaB.4.3. Pencapaian tujuan bersamaB.5.Hubungan Organisasi dan ManajemenOrganisasi adalah wadah dari manajemen yang saling mempengaruhi. Kalau organisasibaik tetapi manajemen tidak baik, maka organisasi tidak dapat bergerak, demikan sebaliknya.Dalam rangka membentuk organisasi yang baik perlu diketahui dan diperhatikan asasasasterdapat dalam organisasi, yaitu :B.5.1. Asas kesatuan komando (unity of commad)Dalam suatu organisasi ada suatu asas dimana tiap-tiap pegawai hanya mempunyaisatu pimpinan (pimpinan tunggal), dimaksudkan agar tugas-tugas yang diberikan dapatdilaksanakan dengan dan karena hanya berasal dari pimpinannyaB.5.2. Span of controlDengan span of control dimaksudkan untuk memberi batas kemampuan seorangpimpinan untuk dapat mengatur dan mengawasi bawahannya. Kemampuan tiap-tiap pimpinanberbeda satu sama lain, ada yang mampu hanya 5 pegawai, ada yang 10 pegawai atau 15.Dari hasil penelitian di Amerika Serikat yang paling efektif seorang pimpinan sebanyakbanyaknyamengawasi 8 pegawai.48


Perbedaan kemampuan tersebut berdasarkan beberapa faktor, antara lain, perbedaanpengalaman, perbedaan pendidikan, perbedaan kecakapan dan perbedaan usia.B.5.3. Pembagian kerja secara homogenBermacam tugas dalam organisasi harus dibagi-bagi sedemikain rupa dan ditugaskanpada orang-orang tertentu, tetapi tetap merupakan satu kesatuan yang homogen dan tidakberjalan sendiri-sendiri.B.5.4. Delagasi wewenang yang diikuti dengan tanggung jawab.Untuk berhasilnya suatu organisasi tergantung pada sejauh mana seorang pimpinanmendelegasikan wewenang, yang tentunya disertai dengan delegasi tanggung jawab. Delegasidiberikan karena pimpinan sudah memberikan kepercayaan penuh kepada yang didelegasikan.B.6.Tipe/Bentuk OrganisasiTipe/bentuk organisasi pada umumnya berbentuk:B.6.1. Organisasi Lini (line)/GarisOrganisasi berbentuk lini /garis adalah suatu bentuk organisasi di manakepala/pemimpin (Chief Executive) dipandang sebagai satu-satunya sumber wewenang, dimana semua keputusan/kebijasanaan dan tanggung jawab ada pada satu tangan (maksudnyakepala/pimpinan puncak).B.6.1.1. Ciri-ciri organisasi lini/garisCiri-ciri organisasi lini/garis adalah dimana pimpinan organisasi tunggal, garis komandoke bawah jelas dan kuat.B.6.1.2. Kebaikan :Kebaikan dari organisasi lini/garis adalah :B.6.1.2.1. Asas kesatuan komando tampak menonjolB.6.1.2.2.Dapat menjamin kedisiplinanB.6.1.2.3.Koordinasi relatif mudah dilaksanakanB.6.1.2.4.Pengawasan kepada bawahan mudah dilaksanakanB.6.1.3. Keburukan :49


Keburukan dari organisasi lini.garis adalah :B.6.1.3.1. Perluasan organisasi berarti penambahanmelampuai span of controlbeban dan tanggung jawab dan dapatB.6.1.3.2. Anggota organisasi (bawahan) tidak mempunyai kesempatan untuk berkembang.Gambar Organisasi Lini/GarisPimpinanGaris KomandoB.6.2.Organisasi Staf (Staff)/BantuanOrganisasi staf adalah suatu bentuk organisasi yang hanya mempunyai hubungandengan pucuk pimpinan dan fungsi memberi bantuan, baik berupa pemikiran maupun hal-hallainnya, untuk kelancaran tugas pimpinan.Skema Organisasi StafPimpinanStaf Staf Staf50


B.6.3.Organisasi Lini dan StafMerupakan kombinasi bentuk lini dan bentuk staf.Skema Organisasi Lini dan StafPimpinanStafLiniLiniB.6.3.1. Ciri-ciri organisasi lini dan stafPimpinan dibantu oleh staf dan ada kesatuan komando. Staf mempunyai wewenangfungsional dan memberikan advis/petunjuk. Kepala mempunyai wewenang komando.B.6.3.2.KebaikanB.6.3.2.1.Disiplin dapat dipegang teguhB.6.3.2.2.Keahlian/spesialisasi dalam tugas masing-masing staf dapat dipertahankan dandikembangkan.B.6.3.3.KeburukanDalam bentuk lini dan staf , sering terjadi pertengkaran antara pejabat lini dan stafsehingga sering menghambat jalannya organisasi.B.6.4.Organisasi FungsionalB.6.4.1. Ciri-ciri :Bawahan mendapat perintah dari beberapa pejabat yang masing-masing menguasaisuatu keahlian tertentu dan bertanggung jawab sepenuhnya atas bidangnya. Pada bentuk inipimpinan mempercayakan sepenuhnya kepada para ahli dalam bidang masing-masing.51


Skema Organisasi FungsionalPimpinanPenelitiPemimpin ProyekB.6.4.2. KebaikanKebaikan dari organisasi fungsional adalah :B.6.4.2.1.Bidang pekerjaan khusus diduduki seseorang yang ahli yang memungkinkan bekerjaatas dasar keahlian dan kecintaannya pada tugasnya.B.6.4.2.2.Tanggung jawab atas fungsinya terjamin.B.6.4.3. Keburukan :Keburukan dari organisasi fungsional adalah :B.6.4.3.1.Koordinasi sulit dilaksanakanB.6.4.3.2.Dapat menimbulkan dispersonalisasiB.6.4.3.3.Keahlian memimpin kurang dapat jaminanB.6.4.3.4.Asas kesatuan komando sulit dilaksanakan.B.7.Pembedaan Bentuk OrganisasiMenurut Drs. The Liang Gie dalam bukunya “ Organisasi dan Administrasi KantorModern”, menyebutkan bahwa bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan menurut dalambeberapa hal sebagai berikut :52


B.7.1.Jumlah orang yang memimpinB.7.1.1. Bentuk tunggal, dimana organisasi dipimpin oleh seorang tunggal.B.7.1.2. Bentuk Komisi, dimana organisasi dipimpin oleh lebih dari satu orang.B.7.2.Dilihat dari lalu lintas wewenang dan tanggung jawab serta hubungan kerja padakesatuan dalam organisasi, dua bentuk di atas dapat dibedakan sebagai berikut :B.7.2.1. Bentuk lurusB.7.2.2. Bentuk fungsionalB.7.2.3. Bantuk lurus dan fungsional.B.8.Bagan Organisasiyaitu :Hendry G. Hadges mengemukakan 4 bentuk bagan organisasi menurut wujudnya,B.8.1.B.8.2.B.8.3.B.8.4.B.8.5.Bentuk piramidaBentuk horizontalBentuk vertikalBentuk lingkaranBentuk lukisan-lukisanMasing-masing bagan kecuali bagan lukisan, dapat dibedakan menurut isinya, yaitubagan structural, bagan fungsional, bagan jabatan, bagan nama.B.9.Organisasi formal dan non formalSeorang ahli bernama Barnard dan dari penemuan ekperimen Hawthorne, organisasidapat dibedakan menjadi organisasi formal dan non formal.B.9.1. Organisasi formalMenurut Barnard adalah apabila aktivitas orag-orang lebih dikordinasi secaramenuju tujuan tertentu. Organisasi dikatakan formal apabila :sadarB.9.1.1.Dapat berkordinasi satu sama lainnyaB.9.1.2.Bersedia untuk bertindak53


B.9.1.3.Bersama-sama mempunyai suatu tujanB.9.2.Organisasi non formalOrganisasi non formal adalah setiap gabungan aktivitas pribadi tanpa tujuan untukbergabung secara sadar, meskipun dapat memberikan hasil bagi gabungan tersebut. (misalnyapara penumpang pesawat, aktivitas dipasar, penonton bioskop, dan sebagainya).B.10.Pembagian Pekerjaan Dalam OrganisasiB.10.1. Pembagian pekerjaan antara pekerjaan pimpinan dan pekerjaan bawahan.B.10.2. Pembagian pekerjaan antara pekerjaan staf dan lini.B.10.3. Pembagian pekerjaan menurut bagaimana organisasi itu disusun, digunakan 5 prinsip,yaitu :B.10.3.1.Pembagian pekerjaan menurut fungsi (berdasarkan tugas pokok).B.10.3.2.Pembagian pekerjaan menurut produksi (barang dan jasa)B.10.3.3.Pembagian pekerjaan menurut wilayah, dipergunakan bila suatu usaha melayani suatuwilayah geografis yang mempunyai cirri tertentu.B.10.3.4.Pembagian pekerjaan menurut prosesB.10.3.5.Pembagian pekerjaan menurut rekanan (client), dipergunakan bila suatu usahamempunyai golongan rekanan yang masing-masingmempunyai syarat-syarat tersendiri ataupelayanan yang khusus.C.Actuating (Penggerakan)C.1.Pengertian dan PerananPenggerakan adalah suatu fungsi pembimbingan dan pemberian pimpinan sertapenggerakan orang-orang agar orang-orang tersebut mau dan suka bekerja. Berdasarkanpengertian tersebut jelaslah bahwa peranan penggerakan (actuating) sangat penting, karenapenggerakan berfungsi untuk menggerakan fungsi-fungsi manajemen yang lain, sepertiperencanaan, pengorganisasian, pengawasan.54


Menggerakan orang-orang agar mau dan suka bekerja mempunyai arti bagimanamenjadikan para pegawai sadar akan tugas dan kewajiban serta bertanggung jawa atas tugasyang dibebankan kepadanya tanpa menunggu perintah dari siapapun.C.2.Faktor-faktor penting dalam keberhasilan penggerakanFungsi penggerakan tidak sekedar pekerjaan mekanis (mesin, elektronik) karenamanusia bukanlah robot, oleh karenanya diperlukan faktor-faktor pendukung, seperti :C.2.1.Segi OrganisasiC.2.1.1. Terdapat peraturan-peraturanMaksudnya adalah adanya ketentuan-ketentuan yang memberi kemungkinan adanyakepastian perkembangan organisasi baik ke dalam maupun ke luar.C.2.1.2. Terdapat fasilitas-fasilitasMaksudnya adalah fasilitas-fasilitas perangkat lunak atau perangkat keras yangdiperlukan untuk gerak organisasi yang didasarkan atas pengkajian yang dapat dipertanggungjawabkan untuk memenuhi aspek kuantitas dan kualitas.C.2.1.3.Terdapat sarana komunikasi yang memadaiSarana komunikasi yang memadai adalah segala sesuatu yang digunakan untukmenyampaikan dan menerima informasi, misalnya telepon, internet, mimbar, publikasi, journaldan sebagainya.C.2.1.4. Terdapat kader-kader pemimpinTerdapat kader-kader pimimpin artinya bahwa untuk mendapatkan pimpinan yang jelasdan tegas ruang lingkup kepemimpinannya perlu dipertimbangkan dari dalam organisasi untukmemotivasi gerak organisasi kearah yang sesyai tujuan organisasi.C.2.2.Segi PemimpinC.2.2.1. WewenangWewenang maksudnya adalah pemimpin harus memahami akan tugas dan wewenangyang diembannya (delegation of authority) dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :C.2.2.1.1.Antara tugas dan wewenang harus memperhatikan hukum keseimbangan (equilibrium).55


C.2.2.1.2.Tidak menyalahgunakan wewenang.C.2.2.1.3.Wewenang harus dipertanggungjawabkan pada jalur organisasi tertentu.C.2.2.1.4.Pembatasan waktu memegang jabatan memimpin, untuk menghindari teoriabsolutisme kekuasaan.C.2.2.2.Memiliki kelebihan-kelebihanMaksudnya adalah suatu keadaan tertentu yang dimiliki seseorang dan tidak terdapatpada orang lain, kelebihan tersebut antara lain :C.2.2.2.1.Kelebihan dalam pikiran dan rasioC.2.2.2.2.Kelebihan dalam fisik dan rohaniah.C.2.2.3.Memiliki sifat-sifat kepemimpinanMenurut Ord Way Tead dalam bukunya “ The Art of Leadership”, menyebutkan sifat-sifatyang harus dimiliki pemimpin adalah :C.2.2.3.1.Energi jasmani dan rokhani (physical and nerveus energy)C.2.2.3.2.Semangat untuk mencapai tujuan (a sence of purpose an direction)C.2.2.3.3.Ramah dan penuh perasaan ( frend lyness and effection)C.2.2.3.4.Integritas (integrity)C.2.2.3.5.Kecakapan teknis ( technical skill)C.2.2.3.6.Mudah mengambil keputusan (decisive ness)C.2.2.3.7.Cerdas (intelligence)C.2.2.3.8.Kecakapan mengajar (teaching skill)C.2.2.3.9.Keyakinan (faith).C.2.2.4.Memahami teknik-teknik kepemimpinanTeknik-teknik kepemimpinan dimaksudkan suatu cara atau metode yang dapatdilakukan untuk meningkatkan penggerakan sehinggah pekerja melakukan pekerjaan dengansebaik baiknya. Teknik kepemimpinan dapat digolongkan dalam 2 golongan, yaitu :C.2.2.4.1.Teknik kepemimpinan pokok, yaitu teknik-teknik dasar pokok yang dapat digunakanuntuk berbagai macam kepemimpinan, antara lain :56


C.2.2.4.2.Teknik menyiapkan orang-orang supaya bersedia menjadi pengikut.C.2.2.4.3.Teknik human relationC.2.2.4.3.Teknik untuk menjadi teladan.C.2.2.4.4.Teknik kepemimpinan khusus adalah teknik kepemimpinanorang-orang agar supaya suka dan dapat bekerja, tediri atas :untuk menggerakanC.2.2.4.4.1.Teknik persuasif dalam memberikan perintah.C.2.2.4.4.2.Teknik menggunakan sistem komunikasi yang cocok.C.2.2.4.4.3.Teknik memberikan fasilitas-fasilitas.C.2.1.Segi PegawaiPegawai yang akan digerakkan harus mempunyai kemampuan untuk menerima danmemahami apa yang diberikan pimpinan baik petunjuk, bimbingan ataupun perintah,kemampuan itu antara lain :C.2.1.1.Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadaiPengetahuan dan keterampilan mutlak harus dipunyai oleh pegawai, terutama yangberkaitan dengan organisasi tempat bekerja.C.2.1.2.Memiliki pandangan bahwa pengabdian adalah untuk organisasi, masyarakat dannegara bukan kepada pimpinan.Ada kemungkinan bahwa pegawai baru mau bekerja bila diawasi oleh pimpinannya,bila pimpinan tidak ada maka pegawai akan malas-malasan. Ada juga pegawai yang barubekerja bila ada perintah dari pimpinan, bila tidak ada perintah sama sekali tida ada inisiatifuntuk bekerja.C.2.1.3. Mau dipimpim, maksudnya adalah pegawai mempunyai rasa kesadaran, rasional danterarah pada pengabdian yang seluas-luasnya, dan bukan karena terpaksa. Hal ini juga pentingbagi pemimpin, bahwa kepemimpinan bukan diarahkan untuk menguasai pegawai, tetapipegawai tetap dibimbing sampai ke tingkat kesadaran tanggung jawab yang diinginkan.C.2.1.4. Terpeliharanya tim kerja, maksudnya bahwa untuk berhasilnya fungsi penggerakanharus tetap terpeliharanya kekompakan tim kerja, tim kerja harus kokoh dan kuat baik kualitasmaupun kuantitas ataupun baik fisik maupun batiniah. Kesamaan pandangan tentangorganisasi akan tetap terpeliharanya tim kerja.57


D.Pengendalian/Pengawasan (Controlling)D.1.Arti, Maksud dan Tujuan PengawasanD.1.1.Arti PengawasanMc. Farland memberikan definisi, pengawasan adalah suatu proses dimana pimpinaningin mengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan sesuaidengan rencana, perintah, tujuan atau kebijakan yang telah ditentukan.Menurut Mc. Farland pengawasan harus berpedoman pada hal-hal sebagai berikut :D.1.1.1.Rencana yang telah ditentukanD.1.1.2.Perintah terhadap pelaksanaan pekerjaanD.1.1.3.TujuanD.1.1.4.Kebijakan-kebijakan.Gambar 5. Ilustrasi Alur pemikiran Proses PengawasanPerencanaanPelaksanaanPekerjaanPengawasanD.2.Maksud PengawasanPengawasan dimkasudkan untuk mencegah atau memperbaiki kesalahan,penyimpangan, ketidak sesuaian dan lain-lainnya yang tidak sesuai dengan tugas danwewenang yang telah ditentukan. Jadi pengawasan bukan mencari kesalahan terhadaporangnya, tetapi mencari kebenaran terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan.D.3.Tujuan PengawasanTujuan pengawasan adalah agar hasil pelaksanaan pekerjaan diperoleh secaraberhasil guna (efektif) dan berdaya guna (efisien) sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.D.4.Tugas/Fungsi PengawasanD.4.1. Mempertebal rasa dan tanggung jawab terhadap yang diserahi tugas dan wewenangdan pelaksanaan pekerjaan.58


D.4.2.Mendidik para pejabat/pimpinan agar dalam melaksanakan pekerjaan sesuai denganprosedur yang telah ditentukan.D.4.3.Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan, kelalaian, dan kelemahanuntuk menghindari kerugian yang tidak diinginkan.D.4.4.Suatu usaha untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan, agar pelaksanaanpekerjaan tidak mengalami hambatan dan pemborosan.D.2.Macam-Macam PengawasanD.2.1.Pengawasan dari dalam orgnisasi (Pengawasan Internal)Adalah pengawasan yang dilakukan oleh oleh aparat/unit pengawasan yang dibentukdari dalam organisasi itu sendiri (dalam satu atap). Aparat/unit pengawasan ini bertugasmengumpulkan data dan informasi yang diperlukan oleh pimpinan untuk melihat dan menilaikemajuan atau kemunduran dalam pelaksanaan pekerjaan. Selain itu pimpinan dapatmengambil suatu tindakan korektif terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan olehbawahannya (internal control), misalnya unit kerja Inspektorat Jenderal sebagai unitpengawasan di tingkat departemen.D.2.2.Pengawasan Luar Organisasi (Pengawasan Ekstenal)Adalah pengawasan yang dilakukan oleh Aparat/Unit Pengawasan dari luar organisasiterhadap departemen (lembaga pemerintah lainnya) atas nama pemerintah. Selain itupengawasan dapat pula dilakukan oleh pihak luar yang ditunjuk oleh suatu organisasi untukminta bantuan pemeriksaan/pengawasan terhadap organisasinya. Misalnya KonsultanPengawas, Akuntan swasta dan sebagainya.D.2.3.Pengawasan PreventifPengawasan preventif adalah pengawasan yang dilakukan sebelum rencana itudilaksanakan. Maksud pengawasan preventif adalah untuk mencegah terjadinyakekeliruan/kesalahan. Adapun dalam pengawasan preventif yang dilakukan adalah :D.2.3.1.Menentukan peraturan-peraturan yang berlaku yang berhubungandengan sistemprosedur, hubungan dan tata kerjanya.D.2.3.2.Membuat pedoman/manual sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.D.2.3.3.Menentukan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab.59


D.2.3.4.Mengorganisasikan segala macam kegiatan, penempatan pegawai dan pembagianpekerjaan.D.2.3.5.Menentukan sistem koordinasi, pelaporan dan pemeriksaan.D.2.3.6. Memberikan sanksi-sanksi terhadap pejabat yang menyimpang dari peraturan, sesuaidengan peraturan yang berlaku.D.2.4.Pengawasan RepresifPengawasan represif adalah pengawasan yang dilakukan setelah adanya pelaksanaanpekerjaan. Maksud dilakukannya pengawasan represif adalah untuk menjamin kelangsunganpelaksanaan pekerjaan agar hasilnya tidak menyimpang dari yang telah direncanakan (dalampengawasan anggaran disebut post- audit).D.2.4.1. Sistem Pengawasan Represif, dibagi menjadi :D.2.4.1.1. Sistem Komperatif, yaitu :D.2.4.1.1.1. Mempelajari laporan kemajuan pekerjaanD.2.4.1.1.2. Membandingkan laporan hasil-hasil pelaksanaan pekerjaan dengan rencanaD.2.4.1.1.3. Mengadakan analisa terhadap perbedaan-perbedaan, temasuk pengaruh faktorlingkungan.D.2.4.1.1.4. Memberikan penilaian terhadap hasil pekerjaan termasuk para penanggungjawabnya.D.2.4.1.1.5. Membuat suatu keputusan untuk perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaanpekerjaan.D.2.4.2. Sistem Verifikatif, yaitu :D.2.4.2.1.Menentukan ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan prosedur pemeriksaan.D.2.4.2.2.Membuat laporan secara periodic terhadap hasil pemeriksaan.D.2.4.2.3.Mempelajari laporan untuk mengetahui perkembangan dari hasil pelaksanaan.D.2.4.2.4.Mengadakan penilaian terhadap hasil pelaksanaan.D.2.4.2.5.Mengambil keputusan untuk tindakan-tindakan perbaikan atau penyempurnaan.60


D.2.4.3. Sistem InspeksiInspeksi dimaksudkan untuk mengecek kebenaran dari hasil laporan . selain ituinspeksi bertujuan untuk memberikan penjelasan-penjelasan terhadap kebijaksanaan pimpinan,dilakukan dengan rasa kesetiakawanan, solidaritas dan morak yang tinggi.D.2.4.4. Sistem InvestigasiSistem ini lebih menitik beratkan pada penyelidikan/penelitian yang lebih mendalamterhadap masalah-masalah yang bersifat negatif. Hal ini karena dari hasil laporan masih bersifathipotesa (anggapan), laporan tersebut mungkin benar dan mungkin salah, oleh karena itu peluditeliti lebih dalam untuk dapat mengungkap hipotesis tersebut. Tahapan-tahapan yangdilakukan adalah pengumpulan data, menganalisa/mengolah data dan penelitian terhadap datatersebut (validitas data ). Kemudian dari hasil penelitian tersebut segera diambil keputusan.D.3.Metode PengawasanD.3.1.Pengawasan Langsung, adalah pengawasan yang dilakukan secara langsung padalokasi pelaksanaan pekerjaan (sistem inspektif, verifikatif dan investigasi).D.3.2.Pengawasan tidak langsung, adalah pengawasan yang dilakukan terhadap hasil-hasillaporan yang berupa uraian kalimat, angka-angka atau statistic yang berupa gambar-gambar.D.3.3. Pengawasan formal, adalah pengawasan yang dilakukan secara formal oleh aparat/unitpengawasan dilingkungan organisasi itu sendiri. Dalam pengawasan ini telah ditentukanprosedur, hubungan dan tata kerjanya.D.3.4. Pengawasan informal, adalah pengawasan yang dilakukan pejabat/pimpinan denganmelalui kunjungan yang tidak resmi (secara pribadi = secara incognito). Hal ini untukmenghindari kekakuan antara atasan dan bawahan dan diharapkan terciptanya suatuketerbukaan dalam memperoleh informasi dan pimpinanpun dapat langsung memberikan jalankeluar bila ditemui maslah dalam pelakanaan pekerjaan.D.3.5.materiil.Pengawasan administratif, meliputi pengawasan bidang keuangan, kepegawaian danD.4.Prinsip-Prinsip PengawasanD.4.1.Berorientasi pada tujuan organisasiD.4.2. Pengawasan harus objektif, jujur dan mendahulukan kepentingan umum dari padakepentingan pribadi61


D.4.3. Pengawasan harus berorientasi pada kebenaran menurut peraturan yang berlaku dankebenaran atas prosedur yang telah ditetapkan dan berorientasi pada tujuan (manfaat) dalampelaksanaan pekerjaan.D.4.4.Pengawasan harus menjamin hasil guna dan daya guna.D.4.5.Pengawasan harus berdasarkan standar yang objektif, teliti dan tepat.D.4.6.Pengawasan harus terus menerus.D.4.7.Hasil peengawasan harus dapat memberikan umpan balik (feed back) terhadapperbaikan dan penyempurnaan dalam perencanaan dan kebijaksanaan di masayang akan datang.E. StaffingFungsi staffing dalam manajemen diartikan sebagai suatu proses prosedur langkah demilangkah yang berkesinambungan untuk menjaga agar organisasi selalu memperoleh orangorangyang tepat dalam posisi yang tepat pada waktu yang tepat. Lanhkag-langkah tersebutantara lain : (1).Perencanaan sumber daya manusia (SDM), (2).Pengadaan pegawai baru(rekrutmen melalui seleksi), (3).Pemilihan dan penempatan, (4).Induksi dan Orientasi(a.pemindahan, b.latihan dan pengembangan,c.penilaian prestasi)E.1.Perencanaan Sumber Daya ManusiaLangkah-langkah perencanaan sumber daya manusia, yaitu :E.1.1. Perencanaan untuk kebutuhan masa depanE.1.2. Perencanaan untuk keseimbangan masa depanE.1.3. Perencanaan untuk pengadaan dan seleksi atau pemberhentianE.1.4. Perencanaan untuk pengembangan.Untuk menyelesaikan langkah-langkah ini ada 2 faktor yang pertimbangan, yaitu :E.1.4.1.Rencana strategi, tujuan dan sasaran serta taktik untuk membuat organisasi menjadirealistik yang akan menentukan kebutuhan personil dan organisasi.E.1.4.2.Perubahan-perubahan potensi pada lingkungan luar, hal ini dapat berarti perubahanketersediaan dana atau tenaga kerja.62


E.2.Pengadaan pegawai baru (rekrutmen)Dimaksudkan untuk menampung calon yang cukup banyak untuk diadakan seleksiuntuk mendapatkan calon pegawai yang memenuhi syarat-sayarat administrasi secara umum.Seleksi dapat dilakukan dalam 2 macam, yaitu seleksi umum (untuk kebutuhan tenaga yangbersifat umum) dan seleksi khusus (untuk kebutuhan tenaga-tenaga spesialis/ahli dibidangtertentu).Bagian terpenting dari pengadaan adalah suatu pernyataan tentang kedudukan darisetiap pekerjaan (job description/posision description), yang menguraikan mengenai nama,tugas dan tanggung jawab dalam pekerjaan tersebut.E.3.Pemilihan dan PenempatanJika telah ditentukan kualifikasi untuk masing kedudukan pekerjaan maka selanjutnyaadalah diadakan pemilihan (seleksi) melalui tahapan-tahapan seleksi mulai test tertulis,kesehatan, test psikologi, wawancara dan surat-surat pernyataan mengenai kesanggupan kerjadan lokasi penempatan kerja.E.4.Induksi dan OrientasiInduksi dan orientasi mamberi kepada pegawai baru tentang :E.4.1.Informasi umum tentang pekerjaan sehari-hariE.4.2.Tinjauan tentang sejarah, lingkungan kantor, visi dan misi organisasi sertapengembangan kemasa depan.E.4.3.Informasi mengenai kebijakan-kebijakan organisasi, aturan kerja dan hal-hal mengenaigaji dan tunjangan.E.5.PemindahanPemindahan terdiri dari promosi, mutasi dan demosiE.5.1. Promosi, adalah memberikan tanggung jawab dan wewenang yang lebih besar kepadapegawai, dengan kata lain promosi adalah kenaikan pangkat/jabatan yang lebih tinggi,merupakan salah satu usaha untuk memajukan/mengembangkan pegawai. Dengan promosidapat memberikan pegawai hal-hal sebagai berikut :E.5.1.1. Mendorong motivasi pegawaiE.5.1.2.Menaikan semangat/gairah kerja pegawai63


E.5.1.3. Menaikan moral dan efisiensi pegawaiE.5.1.4. Wewujudkan orang yang tepat pada jabatan yang tepat.E.5.2.Mutasi, adalah memindahkan pegawai dari jabatan yang satu ke jabatan yang laindalam satu tingkatan secara horizontal. Tujan mutasi adalah :E.5.2.1. Untuk mewujudkan penempatan pegawai pada posisi yang tepatE.5.2.2. Untuk menghilangkan kejenuhan dan kebosanan pada jabatan semulaE.5.2.3. Untuk menjamin kepercayaan bahwa mereka tidak akan diberhentikan karena kurangcakap pada jabatan semulaE.5.2.4. Menciptakan lingkungan baru yang mungking akan meningkatkan prestasi kerjanyaE.5.3. Demosi, adalah suatu tindakan memberikan kekuasaan dan tanggung jawab yang lebihkecil, dengan kata lain penurunan pangkat/jabatan karena dinilai kurang cakap dan kurangberprestasi pada jabatan tersebut.E.6.Latihan dan PengembanganLatihan dan pengembangan adalah suatu pendekatan sistematik untuk memberikankesempatan kepada pegawai untuk mengembangkan diri memanfaatkan kekuatan dankemampuan untuk keperluan organisasi.Beberapa pendekatan yang digunakan, yaitu :E.6.1. Pendekatan metode palatihan di tempat kerja (on the job training), meliputi :E.6.1.1. Rotasi, dimana pegawai dalam jangka waktu tertentu bekerja pada serangkaianpekerjaan dengan berbagai keterampilan.E.6.1.2. Tugas belajar, mengikuti pelatihan kerja dan pengajaran dalam kelasE.6.1.3. Magang, dimana pegawai dilatih dibawah bimbingan rekankerja yang lebih terampil.E.6.2.Pendekatan metode palatihan di luar tempat kerja (off the job training).Metode pengembangan diluar tempat kerja membebaskan mereka yang terus menerusberada ditempat kerja dan memungkinkan untuk memusatkan pada tempat belajar, selain ituuntuk mendapatkan kesempatan bertemu dengan orang lain dan akan mendapatkan gagasandan pengalaman baru yang bermanfaat.64


E.7.Penilaian prestasiPenilaian prestasi adalah salah satu hal yang penting dalan pengorganisasian ,namundalam pelaksanaannya sangat sulit untuk melihat hasil yang memadai. Penilaian prestasi dapatdibedakan dalam 2 macam, yaitu formal dan informal.E.7.1. Penilaian formal dilakukan setiap satu tahun sekali, dengan maksud :E.7.1.1.Pegawai mengetahui secara formal nilai prestasi yang diperolehE.7.1.2.Mengetahui bawahan yang memerlukan latihan tambahanE.7.1.3.Merupakan bahan untuk identifikasi untuk promosi pegawaiE.7.2. Penilaian informal dilakukan dari hari kehari dengan mengatakan kepada pegawaitentang baik/buruknya pekerjaan yang dilakukan. Cara ini cepat mendorong prestasi pegawaiyang diinginkan dan untuk melakukan perbaikan-perbaikan atas kesalahan sebelumnya.65


<strong>MODUL</strong> 7MACAM-MACAM <strong>MANAJEMEN</strong>Standar Kompetensi Standar KompetensiTaruna mengetahui dan memahami tentang macam-macam manajemen:manajemen ilmiah, manajemen sistematika, manajemen terbuka, manajemen demokratis,manajemen tradisional dan manajemen bapak.Kompetensi DasarTaruna mengetahui dan memahami serta mampu menjelaskan : pengertianmanajemen ilmiah, manajemen sistematika, manajemen terbuka, manajemen demokratis,manajemen tradisional dan manajemen bapak.Tujuan Mata KuliahSetelah selesai mengikuti pendidikan, para lulusan dapat mengambil makna dandapat menerapkan serta membagi pengetahuan tentang manajemen ilmiah, manajemensistematika, manajemen terbuka, manajemen demokratis, manajemen tradisional danmanajemen bapakA.Manajemen Ilmiah (Scientific management)Manajemen Ilmiah adalah manajemen yang berdasar ilmu, artinya yang dapat dikajisecara ilmiah, dianalisis dengan menggunakan metode ilmiah dan dapat diperoleh suatusintesis. Dikatakan manajemen ilmiah karena dapat manajemen dapat dipelajari secara ilmiahdi tempat-tempat pendidikan (sekolah, penidikan tinggi atau tempat-tempat kursus). PeloporManajemen Ilmiah adalah F.W. Taylor ( USA) dan H.Fayol (Perancis).Mereka mencoba mengkaji/mempelajari gerak perusahaan serta mencoba mengubahcara kerja dan cara berpikir di kalangan perusahan. Kalau semula secara tradisionalperusahaan digerakkan dan dikendalikan oleh pemilik perusahaan itu sendiri, maka F.W. Taylormengatakan tidak harus digerakkan dan dikendalikan oleh pemilik perusahaan (pemegangsaham), tetapi hendaknya dipimpin oleh orang-orang yang betul-betul mempunyai kecakapandan kemampuan serta pengalaman yang cukup. Maka F.W. Taylor mengubah cara kerjadengan sistem gerak dan waktu (time and motion study). Ia membuat daftar catatan yang harusdipergunakan oleh para pekerja, daftar catatan itu berisi tugas-tugas yang harus dikerjakan.66


Setiap gerak dalam proses produksi dicatat secara cermat gerak dan waktunya untukmenyelesaikan pekerjaan.B.Manajemen SistematisManajemen Sitematis menunjukkan bahwa segala sesuatu diatur secara sistematis,yaitu secara tertib, rapi dan teratur dengan tujuan untuk menghindarkan hal-hal yang tidakdikehendaki. Dengan perkataan lain, sebelum usaha/kegiatan berjalan segala sesuatu harusdiperinci dengan sematang-matangnya. Sehingga saat kegiatan pelaksanaan dimulai sampaidengan tujuan yang diinginkan berjalan lancer dan menjadi kenyataan.Penerapan manajemen ini dapat dilihat pada operasi penerbangan, pelayaran dansektor perhubungan lainnya. Segala Sesuatu yang berkaitan dengan perjalanan telahdipersiapkan dengan sangat terinci dan cermat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkanselama perjalanan.C.Manajemen Terbuka (Open Management)Manajemen Terbuka sering menimbulkan salah pengertian, yang dimaksud dengan “terbuka “ di sini adalah di mana pimpinan sebelum mengambil suatu keputusan terlebih dahulumemberi kesempatan kepada staf dan bawahannya untuk memberikan saran-saran, ide-ideatau pendapat-pendapat, namun keputusan tetap ditentukan oleh pimpinan. Kesempatan untukmemberikan masukan-masukan kepada pimpinan dengan tujuan agar para staf atau bawahanikut serta memikirkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi organisasi dan ikut serta pulamemecahkannya temasuk mengembangkan organisasi.Ditinjau dari pengertian positip dimana segala sesuatu yang dilakukan oleh pimpinanharus dikontrol oleh staf atau bawahannya, hal ini karena biasanya dalam setiap jabatan pastiada yang bersifat rahasia dan tidak boleh terbuka. Dengan sifat keterbukaan ini yaitu dengandiberikan kesempatan untuk mengemukakan gagasan-gagasan, pendapat-pendapat atausaran-saran dapat menimbulkan kegairahan, apalagi kalau gagasan-gagasan, pendapatpendapatatau saran-saran dapat diterima dan digunakan, maka yang mempunyai ide tersebutakan merasa senang. Selain itu akan tibul suatu kompetisi yang sehat berlomba untukmengembangkan inisiatif dan daya kreasi.D.Manajemen DemokratisYang dimaksud dengan demokratis di sini adalah mengarah ke demokrasi Pancasila,yang termaktub dalam Preambule Undang-Undang Dasar 1945 dimana dalam DemokrasiPancasila disebutkan “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalampermusyawaratan/perwakilan” serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia.Jadi para staf dan bawahan bukan sekedar menyumbangkan pemikiran , prakarsa serta67


petimbangan semata, tetapi ikut serta menentukan keputusan atas dasar musyawarah untukmupakat.E. Manajemen tradisional.Manajemen Tradisional adalah manajemen yang digunakan dengan sistem kerja dancara berpikir mengikuti cara-cara zaman dahulu dan bahkan sampai masa sekarang ini masihada yang menggunakannya. Manajemen tradisional biasanya digunakan turun temurun, tidakada kreasi, monoton dan tidak dinamis.F. Manajemen BapakDikatakan “manajemen bapak “, karena dalam setiap usaha/kegiatan dari organisasiselalu mengikuti jejak bapak (pimpinan), apa yang dikatakan bapak itulah yang benar. Untukmanajemen semacam ini terdapat aspek baik buruknya. Kebaikannya adalah kalau pemimipintetap pada proporsi yang sebenarnya dan berlaku objektif, pekerjaan dapat dilaksanakandengan cepat sesuai tujuan organisasinya. Keburukannya adalah kalau bapaknya berlaku tidakbaik, maka bawahannyapun akan berlaku seperti bapaknya, maka lambat launperusahaan/organisasinya akan hancur. Keburukan lainnya adalah kalau kalau bapaknyasudah mampu memimpin dan diganti dengan bapak yang baru (tidak mengikuti cara lama) ,maka akan mengalami hambatan dalam memimpin bawahannya.68


<strong>MODUL</strong> 8K E P E M I M P I N A NStandar KompetensiTaruna mengetahui dan memahami tentang: Kepemimpinan, arti kepemimpinan,pentingnya kepemimpinan, gaya kepemimpinan, faktor-faktor yang mempengaruhi gayakepemimpinan dan arti motivasiKompetensi DasarTaruna mengetahui dan memahami serta mampu menjelaskan arti kepemimpinandan pentingnya kepemimpinan, menjelaskan gaya-gaya kepemimpinan dan factor-faktoryang mempengaruhi gaya kepemimpinan serta menjelaskan arti motivasiTujuan Mata KuliahSetelah selesai mengikuti pendidikan, para lulusan dapat mengambilmakna dan dapat menerapkan serta membagi pengetahuan tentang kepemimpinan danpentingnya kepemimpinan, gya-gaya kepemimpinan dan faktor-faktor yang mempengaruhigaya kepemimpinan serta motivasiA.Arti dan Pentingnya KepemimpinanA.1.Arti KepemimpinanKerberhasilan dari suatu organisasi tergantung pada banyak faktor. Faktor yang pentingadalah dampak dari kepemimpinan dalam organisasi, karena seorang pemimpin harusberperan sebagai organisator kelompoknya untuk mencapai tujuan yangtelahdigariskanorganisasi.Kepemimpinan didefinisikan sebagai seni atau proses untuk mempengaruhi danmengarahkan serta menggerakkan orang lain agar mereka mau berusaha/bekerja untukmencapai tujuan yang hendak dicapai.Dari berbagai studi tentang ciri-ciri kepemimpinan yang pernah dilakukan ditunjukkanbahwa seorang pemimpin memiliki cirri fisik, intelegensi dan kepribadian yang lebih menonjoldibandingkan dengan seorang yang bukan pemimpin. Pada umumnya fisik seorang pemimpinlebih kuat, lebih tinggi besar, lebih percaya diri, terbuka, mudah menyesuaikan diri, antusias,69


mempunyai dorongan untuk berprestasi, mempunyai inisiatif, mampu bekerja sama danberhubungan dengan orang lain.A.2.Pentingnya KepemimpinanDari pengertian kepemimpinan tampak bahwa seorang pemimpin bertugas mendorongbawahannya untuk bekerja guna mencapai tujuan. Jadi tugas kepemimpinan itu melibatkankemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang.A.3.Fungsi-fungsi Utama PemimpinAda dua fungsi utama dari seorang pemimpin, yaitu : (1).Fungsi pemecahan masalahdan (2). Fungsi SosialA.3.1. Fungsi pemecahan masalahFungsi ini berhubungan dengan tugas seorang pemimpin dengan pekerjaan yangmencakup memberikan jalan keluar dari suatu masalah, memberikan pendapat dan inforamasi.A.3.2. Fungsi SosialFungsi social berhubungan dengan kehidupan kelompoknya yang mencakupmendorong anggota kelompok untuk mencapai tujuan dan menjaga suasana kelompok.B.Gaya-gaya KepemimpinanMenurut Stoner ada dua gaya kepemimpinan yang biasa digunakan oleh seorangpemimpin dalam mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya, yaitu :B.1.Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugasDalam gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin akan mengarahkan dan mengawasibawahannya agar bekerja sesuai dengan yang diharapkan pemimpinnya. Kepemimpinan gayaini lebih mengutamakan keberhasilan dari pekerjaan yang hendak dicapai dari padaperkembangan kemampuan bawahannya.B.2.Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada pekerja.Gaya kepemimpinan ini berusaha mendorong an memotivasi pekerjanya untuk bekerjadengan baik. Para pekerja diikutsertakan dalam mengambil keputusan yang menyangkut tugas.70


Dengan demikian hubungan pekerja dan atasannya dapat terjaga dengan baik, saling percayadan saling mempercayai.Menurut Koontz, O’Donnell dan Weihrich, gaya kepemimpinan dapat digolongkanberdasarkan cara pemimpin dengan menggunakan kekuasaannya, antara lain :B.3.Otokratik, pemimpin dipandang sebagai orang yang memberi perintah dan yang dapatmenuntut, keputusan ada ditangan pemimpin.B.4. Demokratik atau Partispatif, pemimpin dipandang sebagai orang yang tidak akanmelakukan suatu kegiatan tanpa mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan bawahannya. Jadipemimpin mengikutsertakan pendapat bawahannya sebelum mengusulkan suatu kegiatan ataukeputusan.B.5. Free Rein, mengemukakan bahwa pemimpin sebaiknya hanya menggunakan sedikitkekuasan saja dan memberi banyak kebebasan pada bawahannya untuk menentukan tujuanperusahaan dan cara untuk mencapainya. Pemimpin hanya berfungsi sebagai fasilitator melaluipemberian informasi dan sebagai orang yang berhubungan dengan kelompok lain.Seorang pemimpin yang efektif tidak ditentukan oleh gaya atau tipe kepemimpinan yangdigunakan dalam memimpin kelompok, tetapi tergantung pada cara menerapkan tipe/gayakepemimpinan tersebut pada situasi yang sesuai. Ada kemungkinan pemimpin akan menjadisangat otokratik pada situasi darurat. Dilain pihak seorang pemimpin lembaga penelitian akanmemberi kebebasan kepada peneliti-peneliti untuk melakukan eksperimen, tetapi mungkin agakotokratik bila para peniltinya menggunakan bahan kimia secara sembarangan.B.6.Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Gaya KepemimpinanRobert Tannenbaun dan Warren H.Schmidt berpendapat bahwa faktor-faktor yangmempengaruhi gaya kepemimpinan , antara lain :B.6.1. Ciri Pemimipin, dapat dilihat dari latar belakang pendidikan, pengalaman masa lalunya,nilai-nilai yang dipegangnya. Misalnya sorang pemimpin yakin bahwa kebutuhan-kebutuhanorganisasi adalah yang utama daripada kebutuhan-kebutuhan individu, akan sangatmengarahkan kegiatan bawahannya.B.6.2. Ciri Bawahan, Seorang pemimpin akan memberikan kebebasan atau mengikutsertakan bawahannya dalam mengambil keputusan apabila bawahannya menpunyaipengetahuan dan pengalaman cukup untuk mengatasi masalah secara efektif. Apabilabawahan memahami seluruh tujuan organisasi, mempunyai pengetahuan dan pengalamanuntuk memecahkan masalah , maka pemimpin akan cenderung bersikap demokratik dan akan71


mengikutsertakan bawahannya dalam memimpin. Tetapi apabila bawahan tidak mempunyaikemampuan tersebut, maka pemimpin akan bergaya otoriter.B.6.3. Ciri Organisasi, seorang pemimpin akan menentukan gaya kepemimpinannyaberdasarkan iklim organisasi, sikap pekerja organisasi.Dari hasil studi Robert Tannenbaun dan Warren H.Schmidt, banyak peneliti yang berusahamencari faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kepemimpinan, antara lain :B.6.3.1. Diri Pemimpin, yaitu : Kepribadian, pengalaman masa lalu, latar belakang dan harapanpemimpin sangat mempengaruhi efektivitas kepemimpinan di sampingmempengaruhi gayakepemimpinan yang dipilihnya.B.6.3.2. Ciri Atasan Pemimipin, Gaya kepemimpinan dari atasan pemimpin sangatmempengaruhi orientasi pemimpinB.6.3.3 Ciri Bawahan, respon yang diberikan bawahan akan menenetukan efektivitaskepemimpinan.ar belkang pendidikan bawahan sangat menetukan pula cara pemimpinmenentukan gaya kepeimipinannya.B.6.3.4. Persyaratan tugas, Tuntutan tanggung jawab pekerjaan bawahan akan mempengaruhigaya kepemimpinan.B.6.3.5. Iklim Organisasi dan Kebijakan, akan mempengaruhi harapan dan perilaku anggotakelompok dan gaya kepemimpinan yang dipilih.B.6.3.6. Perilaku dan Harapan Rekan Sekerja Pemimpin, Rekan sekerja yang setingkatpemimpin merupakan acuan yang penting, segala pendapat yang diberikan oleh rekan-rekansangat menpengaruhi efektivitas hasil kerja pemimpin.B.7. Kesimpulan dari urian di atas bahwa ada 3 unsur dalam situasi kerja yangmempengaruhi gaya kepemimpinan, yaitu :B.7.1.Hubungan antara pemimpin dan bawahan;B.7.2.Struktur tugas;B.7.3.Kedudukan kekuasan pemimpin.72


C. M o t i v a s iC.1.Arti MotivasiIstilah motivasi mencakup dua pengertian :C.1.1.Suatu aktivitas yang dilaksanakan para pimpinanMemotivasi (to motivate) berarti tindakan dari seseorang yang ingin mempengaruhiorang lain untuk berprilaku secara tertentu. Motivasi adalah aktivitas manajemen untukmempengaruhi bawahannya untuk bertindak secara organisatoris dengan cara tertentu untukmenghasilkan hasil-hasil yang efektifC.1.2.Dorongan psikis seseorangSuatu dorongan psikis dari dalam diri seseorang yang menyebabkan ia berprilakusecara tertentu, terutama di dalam suatu lingkungan pekerjaan. Namun motivasi bukan satusatunyayang berhubungan dengan prestasi, ada dua faktor yang menyebabkan yaitukemampuan dan persepsi tentang perannya.C.2.Model-model MotivasiC.2.1.Model TrasdisionalModel motivasi tradisonal, dipelopori okeh F. Taylor, mengemukakan bahwa aspek yangpenting dari tugas pimpinan adalah memastikan bahwa para pekerja menjalankan tugasmereka dengan berulang-ulang dan membosankan dengan cara yang paling efisien. Denganmenggunakansistem insetif , pimpinan dapat memotivasi bawahannya. Makin banyak yangdiproduksi makin besar penghasilannya. Dalam banyak situasi pendekatan ini efektif. Dengantercapainya efisiensi lebih seikit pekerja yang dibutuhkan untuk tugas tertentu, sesudahbeberapa lama berlangsung pimpinan mengurangi besarnya insentif, pemecatan menjadi biasadan para pekerja lebih mencari kemanan kerja dari pada sekedar peningkatan gaji yang sedikitbersifat sementara.C.2.1.Model Hubungan ManusiaElton Mayo dan peniliti hubungan manusia lainnya menemukan bahwa kontak-kontaksosial antara karyawan selama waktu kerja penting. Tugas yang membosankan dan berulangulangdengan sendirinya mengurangi motivasi. Elton Mayo percaya bahwa pimpinan dapatmemotivasi bawahannya dengan memberikan kesempatan akan kebutuhan sosialnya itu,karyawan mendapat kebebasan untuk mengambil keputusan dalam pekerjaan.73


C.2.2.Model Sumber Daya ManusiaPerintis model sumber daya manusia adalah Mc Gregor dn Maslow, menurut keduailmuwan tersebut banyak faktor untuk memotivasi karyawan, bukan hanya dengan uang,keinginan atau kepuasan, tetapi juga kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti,dengan prestasi kerja yang baik karyawan telah memperolah kepuasan.Karyawan lama diberikan tanggung jawab yang lebih besar untuk membuat keputusandalam menjalankan tugas mereka, pimpinan harus membagi tanggung jawab untuk mencapaisasaran organisasi, masing-masing individu diberikan kontribusi atas dasar minat dankemampuannya.74

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!