11.07.2015 Views

Pedoman Insentif Riset Edisi-5 - Lembaga Penelitian dan ...

Pedoman Insentif Riset Edisi-5 - Lembaga Penelitian dan ...

Pedoman Insentif Riset Edisi-5 - Lembaga Penelitian dan ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Edisi</strong>-5Jakarta, 2010


DAFTAR ISIKATA PENGANTAR......................................................................DAFTAR ISI ..................................................................................halamanBAB I PENDAHULUAN............................................................ 11.1 Latar Belakang ........................................................ 11.2 Tujuan ..................................................................... 41.3 Pendekatan ............................................................ 41.4 Karakteristik ........................................................... 51.5 Fokus Bi<strong>dan</strong>g Prioritas ........................................... 51.6 Tolok Ukur Keberhasilan ........................................ 61.7 Sistematika ............................................................ 61.8 Pengertian .............................................................. 6BAB II MEKANISME PENGAJUAN PROPOSAL ................... 92.1 Un<strong>dan</strong>gan Pengajuan Proposal <strong>dan</strong> Sosialisasi .... 92.2 Instansi Pengusul.................................................... 92.3 Pendaftaran, <strong>dan</strong> Prosedur Pengajuan Proposal .. 92.4 Persyaratan Peneliti ............................................... 122.5 Seleksi ..................................................................... 132.6 Pemantauan (Monitoring) <strong>dan</strong> Evaluasi .................. 152.7 Pengajuan <strong>dan</strong> Seleksi Proposal Lanjutan ............. 16BAB III KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN MANAJEMEN ASET 17BAB IV PEMBIAYAAN PELAKSANAAN INSENTIF.................. 25BAB V INSENTIF RISET DASAR ............................................ 27BAB VI INSENTIF RISET TERAPAN........................................ 32BAB VII INSENTIF PENINGKATAN KAPASITAS IPTEKSISTEM PRODUKSI .....................................................iiiiv39iv


mempelajari proses keputusan masing-masing tingkatan (lokal,wilayah, nasional maupun global) untuk dapat menjamin terjadinyainovasi yang berkelanjutan. Pola interaksi antara unsur-unsur sisteminovasi akan menentukan tingkat kapasitas dari sistem inovasi.Sistem InovasiOrganisasiProblem-SolvingHasil InovasiOrganisasiPengetahuanPembelajaran atas Pilihan-PilihanSeleksi oleh Pengguna/PengadopsiPertumbuhan BisnisPerbaikanKesehatanKetahanan PanganKeberlanjutanLingkunganGovernance(Tata Kelola)Gambar 1.1 Struktur Pokok dari Sistem Inovasi.Faktor yang juga perlu diperhatikan dalam pengembangan SistemInovasi adalah faktor kapabilitas teknologi yang meliputi pengetahuan,pengalaman, keterampilan, sumber-sumber iptek <strong>dan</strong> interaksidengan pelaku lainnya. Peningkatan kapabilitas teknologi diperolehmelalui pembelajaran teknologi (technological learning) yangberlangsung secara inkremental <strong>dan</strong> kumulatif. Pembelajaranteknologi dimulai dari pengalaman <strong>dan</strong> pengetahuan yang dapatberkembang seiring dengan keterlibatan dalam aktivitas produksidimana perkembangan ini dapat meningkatkan kapasitas produksi.Tetapi tanpa kapabilitas teknologi, manfaat dari pengalaman <strong>dan</strong>pengetahuan produksi menjadi terbatas. Sebaliknya, pengalaman <strong>dan</strong>pengetahuan yang berkembang melalui aktivitas teknis akanmemperluas proses pembelajaran teknologi yang pada gilirannyamenghasilkan peningkatan dalam kapabilitas teknologi. Pemahamanterhadap hal ini berpengaruh dalam pemahaman akan faktor dayasaing industri yang pada gilirannya membawa implikasi padakelayakan pembangunan ekonomi.2


PEMBELAJARANTEKNOLOGISKapabilitasTeknologisAKTIVITASTEKNISKapasitas ProduksiInput(Modal,TenagaKerja,BahanMentah)PROSES PRODUKSIOutputGambar 1.2 Faktor-Faktor Peningkatan Produktivitas IndustriDalam upaya membangun iptek yang dikaitkan denganpengembangan Sistem Inovasi Nasional, Kementerian <strong>Riset</strong> <strong>dan</strong>Teknologi meluncurkan 4 (empat) bentuk insentif riset:1. <strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong> Dasar2. <strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong> Terapan3. <strong>Insentif</strong> Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi4. <strong>Insentif</strong> Percepatan Difusi <strong>dan</strong> Pemanfaatan Iptek<strong>Insentif</strong> riset ini dikelola secara sinergi antara Dewan <strong>Riset</strong> Nasional(DRN) sebagai pengelola substansi <strong>dan</strong> Kementerian <strong>Riset</strong> <strong>dan</strong>Teknologi (KRT) sebagai pengelola kebijakan <strong>dan</strong> administrasi.Orientasi insentif riset dari hulu ke hilir, mulai riset dasar sampaidengan percepatan difusi <strong>dan</strong> pemanfaatan iptek dapat dilihat padaGambar 1.3Gambar 1.3 Orientasi <strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong>(Sumber: Program Katalis Teknologi, Diagram V. Kotelnikov (modified))3


Dalam prakteknya, tahapan hulu-hilir suatu aktivitas riset tidak harusberurutan seperti pada Gambar 1.3 di atas. Para pelaku riset iptekdapat memilih jenis penelitiannya berdasarkan pada orientasi,karakteristik <strong>dan</strong> tujuan aktivitas riset yang akan dilakukan.Pelaksanaan insentif mengacu pada:1. Un<strong>dan</strong>g-Un<strong>dan</strong>g Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945(Perubahan Keempat Tahun 2004) Pasal 31 ayat (5);2. Un<strong>dan</strong>g-Un<strong>dan</strong>g Negara Republik Indonesia Nomor 18 Tahun2002 tentang Sistem Nasional <strong>Penelitian</strong>, Pengembangan, <strong>dan</strong>Penerapan Iptek Pasal 18 <strong>dan</strong> Pasal 21;3. Un<strong>dan</strong>g-Un<strong>dan</strong>g Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025;4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah NasionalTahun 2010-2014;5. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2003 tentangPengkoordinasian Perumusan <strong>dan</strong> Pelaksanaan KebijakanStrategis Pembangunan Nasional Iptek;6. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang PengadaanBarang <strong>dan</strong> Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah terakhirpada perubahan keenam dengan Peraturan Presiden No. 8Tahun 2006;7. Keputusan Menteri Negara <strong>Riset</strong> <strong>dan</strong> Teknologi Nomor 111/M/Kp/VIII/ 2005 Tahun 2005 tentang Kebijakan Strategis Nasional Iptek;8. Keputusan Menteri Negara <strong>Riset</strong> <strong>dan</strong> Teknologi Nomor 09/M/Kp/I/2006 tentang Pembentukan Program <strong>Insentif</strong> KementerianNegara <strong>Riset</strong> <strong>dan</strong> Teknologi;9. Keputusan Menteri Negara <strong>Riset</strong> <strong>dan</strong> Teknologi Nomor001/M/Kp/I/2010 tentang Fokus Kegiatan Dewan <strong>Riset</strong> NasionalPeriode 2009- 2011;10. Keputusan Menteri Negara <strong>Riset</strong> <strong>dan</strong> Teknologi Nomor193/M/Kp/IV/2010 Tahun 2010 tentang Kebijakan StrategisNasional Ilmu Pengetahuan <strong>dan</strong> Teknologi tahun 2010-2014;11. Surat Keputusan Ketua Dewan <strong>Riset</strong> Nasional Nomor01/Ka/SK/III/2010 Tahun 2010 tentang Produk Target Program<strong>Insentif</strong> tahun 20111.2. Tujuan<strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong> Kementerian <strong>Riset</strong> <strong>dan</strong> Teknologi bertujuan untuk:4


a) memperkuat bi<strong>dan</strong>g ilmu (terutama yang mendukung tujuh bi<strong>dan</strong>gfokus <strong>dan</strong> 2 (dua) faktor pendukung keberhasilan,b) mempercepat pertumbuhan inovasi teknologi,c) menstimulasi riset untuk menghasilkan inovasi yang bernilaikomersial tinggi, maupun bermanfaat bagi masyarakat,d) memperkuat <strong>dan</strong> mempercepat program pengentasankemiskinan, pembangunan kemaritiman, serta memperhatikankeberlanjutan fungsi lingkungan1.3. PendekatanAgar implementasi insentif riset ini dapat dilaksanakan secara terarahsesuai dengan prioritas yang ditetapkan Rencana PembangunanJangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005–2025 <strong>dan</strong> RPJMN 2010-2014, serta tetap sensitif terhadap perubahan kebutuhan,dipergunakan beberapa pendekatan sebagai berikut:a) pelaksanaan riset iptek dilakukan untuk meningkatkan efektivitas<strong>dan</strong> efisiensi sistem manajemen riset, teknologi, <strong>dan</strong> difusi secaramenyeluruh. <strong>Riset</strong> Dasar didorong untuk mendukung risetterapan, peningkatan kapasitas iptek sistem produksi, sertakegiatan percepatan difusi <strong>dan</strong> pemanfaatan iptek sehingga lebihberorientasi ke riset hilir dengan pengguna yang lebih beragammulai dari industri, masyarakat <strong>dan</strong> pemerintah.b) perencanaan insentif riset harus dilakukan secara koheren,sistematik, <strong>dan</strong> komprehensif menggunakan pola semi top-downyaitu usulan proposal yang berorientasi pada produk target <strong>dan</strong>kegiatan yang ditawarkan seperti terlihat pada Lampiran I.c) mekanisme pengalokasian anggaran memungkinkan parapelaku iptek di lembaga litbangrap, perguruan tinggi,industri, <strong>dan</strong> masyarakat iptek lainnya mendapatkan akseske anggaran iptek pemerintah;d) agar anggaran iptek pemerintah dapat dialokasikan padaaktivitas riset yang bermutu, berdayaguna, <strong>dan</strong> memilikikelayakan yang baik, maka pada penentuan prioritas insentifriset serta penyaringan usulan aktivitas riset diperlukanketerlibatan para pakar iptek yang kompeten yang jugamemperhatikan kebutuhan para mitra pengguna iptek.1.4. KarakteristikKarakteristik insentif riset adalah:a) bersifat semi-top-down, kompetitif <strong>dan</strong> selektif untuk proposalyang berkualitas <strong>dan</strong> memenuhi kriteria;b) mendayagunakan sumber daya iptek secara terpadu ke dalamaktivitas riset yang terdefinisi dengan jelas, baik aktivitas riset -nya, keluarannya, maupun waktunya;c) menggalang sumber daya iptek di instansi pemerintah, perguruantinggi, industri, <strong>dan</strong> masyarakat secara lebih terarah sesuai5


dengan sasaran <strong>dan</strong> kebijakan di dalam RPJMN 2010-2014 <strong>dan</strong>Jakstranas Iptek 2010-2014, serta Agenda <strong>Riset</strong> Nasional 2010-2014.1.5. Fokus Bi<strong>dan</strong>g PrioritasAktivitas insentif riset difokuskan pada tujuh fokus bi<strong>dan</strong>g prioritasyang sudah dituangkan dalam RPJMN 2010-2014 <strong>dan</strong> ARN 2010-2014 yakni dalam 7 (tujuh) bi<strong>dan</strong>g fokus <strong>dan</strong> 2 (dua) faktor pendukungkeberhasilan, yaitu:a) ketahanan pangan;b) teknologi kesehatan <strong>dan</strong> obat;c) energi;d) teknologi <strong>dan</strong> manajemen transportasi;e) teknologi informasi <strong>dan</strong> komunikasi;f) teknologi pertahanan <strong>dan</strong> keamanan;g) material maju;h) sains dasar;i) sosial kemanusiaan.Di samping itu, <strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong> perlu juga memperhatikan dukungansains dasar dalam rangka memperkuat keilmuan serta dukunganaspek sosial kemanusiaan dalam rangka implementasi/pemanfaatanhasil aktivitas riset pada ke tujuh fokus bi<strong>dan</strong>g prioritas.Seperti telah disampaikan terdahulu, aktivitas riset iptek untuk setiapbi<strong>dan</strong>g prioritas tersebut perlu difokuskan kepada Produk Targetseperti dipaparkan pada Lampiran I. Produk Target adalahproduk/layanan (berupa barang/jasa/sistem/prosedur) yang dicapaidalam rangka mendukung inovasi teknologi, berorientasi padakebutuhan (demand driven), memperhatikan pengguna teknologi(masyarakat, industri <strong>dan</strong> pemerintah), bagaimana digunakan <strong>dan</strong>siapa pengguna, serta dengan pendekatan SMART (Specific,Measurable, Achievable, Realistic, and Time-bound). Dengandemikian, aktivitas riset yang diusulkan harus mempunyai keluaranyang mendukung terwujudnya Produk Target tersebut.1.6. Tolok Ukur KeberhasilanKeberhasilan pelaksanaan insentif riset dapat ditinjau berdasarkanbeberapa parameter sebagai berikut:a) menghasilkan penemuan baru,b) meningkatnya pertumbuhan inovasi teknologi,c) menghasilkan inovasi yang bernilai komersial tinggi, <strong>dan</strong>bermanfaat bagi masyarakat,d) meningkatnya kerjasama <strong>dan</strong> kemitraan baik antara penghasil<strong>dan</strong> pengguna iptek maupun antar para penghasil teknologi,e) meningkatnya jumlah perolehan Hak Kekayaan Intelektual (HKI)<strong>dan</strong> publikasi ilmiah,6


f) meningkatnya daya saing teknologi <strong>dan</strong> industri dalam negeri,<strong>dan</strong>g) memberikan kontribusi pada perekonomian masyarakatkhususnya dalam program pengentasan kemiskinan,pembangunan kemari-timan, <strong>dan</strong> pembangunan yangberwawawasan lingkungan.1.7. Sistematika BukuBab I sampai dengan Bab IV memuat hal-hal yang bersifat umum <strong>dan</strong>kemudian diikuti dengan uraian tentang empat insentif riset secaraberurutan sebagai berikut.:BAB V <strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong> DasarBAB VI <strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong> TerapanBAB VII <strong>Insentif</strong> Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem ProduksiBAB VIII <strong>Insentif</strong> Percepatan Difusi <strong>dan</strong> Pemanfaatan IptekUntuk membantu pelaku riset dalam memanfaatkan insentif riset,pada lampiran disertakan formulir yang akan memandu para pelakuiptek dalam penyusunan proposal.1.8. Pengertian<strong>Insentif</strong>Top-SemidownTimPengarahTim PenilaiTimPemantau: Instrumen kebijakan yang diluncurkan KRT untukmenjalankan misinya dalam memberikankesempatan <strong>dan</strong> memotivasi institusi penelitian,pengembangan, <strong>dan</strong> penerapan, serta pelaku iptekdalam melakukan penelitian, mengatasipermasalahan yang secara sistematismenghambat pertumbuhan inovasi, <strong>dan</strong>mendorong adopsi hasil inovasi oleh pelaku bisnis/industri, masyarakat <strong>dan</strong> pemerintah.: Sifat aktivitas riset yang dikompetisikan secaraterbuka (competitive based) untuk mendukungproduk target yang telah ditentukan oleh KRT <strong>dan</strong>DRN.: Tim yang memberikan arahan, kebijakan <strong>dan</strong>keputusan pokok bagi insentif riset yangberanggotakan pimpinan KRT <strong>dan</strong> DRN.: Tim yang merupakan panel pakar <strong>dan</strong> praktisiyang memiliki anggota dengan kompetensi <strong>dan</strong>keahlian, khususnya tentang permasalahan,metodologi, pemanfaatan yang berkaitan denganproposal. Tim ini bertugas melakukan seleksi <strong>dan</strong>bertindak sebagai juri penilai aktivitas riset yangdiajukan, yang dalam hal ini dapat berasal darianggota DRN atau bukan anggota DRN.: Tim yang ditugaskan melakukan pemantauanterhadap pelaksanaan aktivitas riset dari insentifriset, anggotanya dapat berasal dari Tim Penilai7


Tim EvaluasiTimPelaksanaSekretariat<strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong>LPNKLPKProposalBaruProposalLanjutanProdukTargetPenghasilIptekPenggunaIptek<strong>dan</strong> personil lain yang ditunjuk sesuaikompetensinya termasuk tim penilai internal yangdibentuk oleh instansi penerima insentif riset.: Tim yang melakukan evaluasi terhadap hasilaktivitas riset pada akhir tahun berjalan,anggotanya dapat berasal dari Tim Penilai <strong>dan</strong>personil lain yang ditunjuk sesuai dengankompetensinya termasuk tim penilai internal yangdibentuk oleh instansi penerima insentif riset.: Tim yang dibentuk oleh KPA untuk mendukungpelaksanaan aktivitas insentif riset terdiri daripersonil yang sesuai bi<strong>dan</strong>gnya.: Unit yang menangani koordinasi pelaksanaanprogram insentif baik secara substantif maupununtuk urusan administrasi <strong>dan</strong> yangkeanggotaannya terdiri atas Sekretariat DRN <strong>dan</strong>Deputi KRT terkait.: <strong>Lembaga</strong> Pemerintah Non Kementerian: <strong>Lembaga</strong> Pemerintah Kementerian: Proposal tentang aktivitas riset baru yang belumpernah diusulkan sebelumnya: Proposal tentang aktivitas riset yang merupakanlanjutan dari aktivitas riset tahun sebelumnya: Produk/layanan (berupa barang/jasa/ sistem/prosedur) yang dicapai dalam rangka mendukunginovasi teknologi, berorientasi pada kebutuhan(demand driven), memperhatikan penggunateknologi (masyarakat, industri <strong>dan</strong> pemerintah),bagaimana digunakan <strong>dan</strong> siapa pengguna, sertadengan pendekatan SMART (Specific,Measurable, Achievable, Realistic, and Timebound): Semua orang yang terlibat dalam aktivitaspenelitian, pengembangan, <strong>dan</strong> penerapan Iptek,seperti peneliti, perekayasa, pranata nuklir,pranata lingkungan, pranata sosial, penggunateknologi (antara lain industri, pengusaha), <strong>dan</strong>lain-lain.: Pihak yang membutuhkan iptek, yang terdiri ataspemerintah (pusat <strong>dan</strong> daerah), masyarakatuntuk memenuhi pelayanan <strong>dan</strong> kebutuhan pokokseperti pangan, air, <strong>dan</strong> kesehatan, serta industriuntuk meningkatkan produktivitas <strong>dan</strong> dayasaingnya.8


BAB IIMEKANISME PENGAJUAN PROPOSALProses pengajuan proposal berawal dengan pengumuman un<strong>dan</strong>ganproposal kepada masyarakat, yang dapat didukung dengan aktivitassosialisasi yang diikuti dengan tahapan pendaftaran secara elektronik (online),seleksi berdasarkan data pendaftaran elektronik, seleksi kesesuaiandengan Produk Target <strong>dan</strong> penyusunan short-list, pengumuman short-list,pengiriman <strong>dan</strong> paparan proposal, seleksi/evaluasi final, <strong>dan</strong> penetapanpenerima insentif.2.1. Un<strong>dan</strong>gan Pengajuan Proposal <strong>dan</strong> Sosialisasia) Un<strong>dan</strong>gan ProposalUn<strong>dan</strong>gan untuk mengajukan proposal insentif riset disampaikankepada masyarakat melalui cara sebagai berikut.• Pengumuman melalui situs (website). Dalam pengumumandicantumkan un<strong>dan</strong>gan <strong>dan</strong> ketentuan untuk mengajukanproposal bagi pelaku iptek yang berminat mengikuti insentif risetKRT.• Buku <strong>Pedoman</strong> <strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong> <strong>Edisi</strong> 5, yang dapat di-unduh darisitus DRN: http://www.drn.go.id <strong>dan</strong> KRT: http://www.ristek.go.idb) SosialisasiSosialisasi dilakukan sesuai kebutuhan dengan tujuan:• memperluas jangkauan informasi insentif riset kepada pelakuiptek: stakeholders, industri, lembaga-lembaga iptek, asosiasitertentu.• menyampaikan pokok-pokok kebijakan KRT tentang insentifriset.• menjelaskan tentang ketentuan penyusunan proposal aktivitasriset iptek <strong>dan</strong> hal teknis yang berkaitan dengan pengajuanproposal.2.2. Instansi PengusulKarena anggaran program insentif berasal dari APBN maka Proposalyang diusulkan harus berasal dari instansi atau lembagapemerintah/non pemerintah (bukan perorangan) yang berba<strong>dan</strong>Hukum tetapi Bukan Ba<strong>dan</strong> Usaha antara lain <strong>Lembaga</strong> <strong>Penelitian</strong>(Lemlit)/<strong>Lembaga</strong> <strong>Penelitian</strong> <strong>dan</strong> Pengabdian Masyarakat (LPPM)Perguruan Tinggi, lembaga litbangyasa pemerintah maupun swasta.2.3. Pendaftaran/Pengajuan ProposalPetunjuk pengajuan <strong>dan</strong> pendaftaran seperti di bawah ini wajib diikutioleh yang berminat mengajukan proposal untuk mendapatkan insentif,9


termasuk proposal lanjutan. Penyimpangan dari petunjuk ini dapatberakibat ditolaknya proposal yang diajukan.Pengaju proposal mendaftar secara elektronik dengan mengisiFormulir Pendaftaran yang disediakan pada situs DRN <strong>dan</strong> KRTdalam jadwal yang ditentukan serta mengikuti petunjuk pengisianaplikasi on-line.Formulir Pendaftaran akan dinilai sebagai seleksi tahap awal yaituseleksi secara administratif (kelengkapan isian <strong>dan</strong> kesesuaianterhadap produk target), dinilai oleh Tim Penilai (desk evaluation) <strong>dan</strong>hasilnya dalam bentuk short-list akan diumumkan pada situs DRN<strong>dan</strong> KRT.Pendaftar yang masuk dalam short-list, harus menyiapkan dokumenproposal dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut.a) Dokumen Proposal dilengkapi dengan Surat Pengantar yangditandatangani oleh pimpinan lembaga pengusul atau pejabatyang berhak mewakili, khusus untuk perguruan tinggiditandatangani oleh pimpinan lembaga penelitian.Dokumen proposal terdiri dari:1. Lembar Pengesahan, yang sudah ditandatangani olehPeneliti Utama, Kepala <strong>Lembaga</strong>/Instansi, Mitra (kalau ada),<strong>dan</strong> dibubuhi cap lembaga/instansi,2. Proposal Teknis yang disusun mengikuti format yangditentukan dalam buku ini untuk setiap program insentif yangdipilih,3. Proposal Biaya mengikuti format pada Lampiran II,4. Riwayat Hidup/Biodata dari peneliti utama <strong>dan</strong> para peneliti.Cantumkan nama, tempat/tanggal lahir, alamat, nomortelepon/ telepon genggam, faksimili, e-mail, riwayatpendidikan, riwayat pekerjaan, riwayat penelitian, daftarpenelitian sebelumnya, daftar tulisan/publikasi yang terkait.5. Lembar Pengesahan, Proposal Teknis, Proposal Biaya,<strong>dan</strong> Biodata lengkap dijilid rapi menjadi satu bentuk buku.b) Pengusul <strong>Riset</strong> Dasar, <strong>Riset</strong> Terapan, Peningkatan KapasitasIptek Sistem Produksi, Percepatan Difusi <strong>dan</strong> Pemanfaatan Iptekyang bermitra dengan pihak internasional mengisi formulir <strong>dan</strong>melengkapi persyaratan pada Lampiran-III. Proposal teknis <strong>dan</strong>biaya serta biodata (document-A <strong>dan</strong> B) dijilid menjadi satubentuk buku.10


c) Sampul depan (cover) dari proposal berwarna sebagai berikut:No. <strong>Insentif</strong> Warna1. <strong>Riset</strong> Dasar merah2. <strong>Riset</strong> Terapan biru3. Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi hijau4. Percepatan Difusi <strong>dan</strong> Pemanfaatan Iptek kuningd) Dokumen proposal dilengkapi dengan dokumen pendukung :1. Surat pernyataan tentang KEASLIAN aktivitas riset yangdiusulkan untuk dibiayai,2. Surat kesediaan para peneliti menjadi anggota tim peneliti,3. Surat pernyataan bahwa tim peneliti bukan anggota timpenilai program insentif KRT/DRN (khusus Peneliti Utamaharus menyatakan tidak menjadi peneliti utama rangkap),4. Surat tentang bentuk keluaran (output) akhir tahun yangdijanjikan yang ditandatangani oleh peneliti utama <strong>dan</strong>pimpinan lembaga pengusul, profil lembaga <strong>dan</strong> atau profilmitra perusahaan.e) Ketentuan penyajian dokumen proposal:1. semua dokumen ditulis pada kertas ukuran A4, dengan hurufArial font sebelas, satu setengah spasi, menggunakanperangkat lunak berbasis Open Source (Open DocumentFormat/ODF). Disarankan menggunakan aplikasi IndonesiaGo Open Source (IGOS).2. formulir yang tersedia (lembar pengesahan, formulir padaLampiran III) diketik menggunakan huruf Arial, font sepuluh,satu spasi.f) Jumlah dokumen yang diserahkan adalah:1. surat pengantar dalam amplop surat: satu eksemplar,2. dokumen proposal (lembar pengesahan + proposal teknis +proposal biaya + biodata yang telah dijilid menjadi satubentuk buku): tiga eksemplar,3. dokumen pendukung: satu eksemplar.4. bagi pengusul yang mempunyai mitra internasional:proposal teknis <strong>dan</strong> biaya, serta biodata (dibuat sesuaipetunjuk pada Lampiran IV <strong>dan</strong> dijilid menjadi satu bentukbuku): tiga eksemplar. Dokumen lainnya (Annex): satueksemplar.g) Softcopy proposal yang masuk shortlist dikirim kepada SekretariatDRN paling lambat tanggal 9 Juli 2010.h) Semua dokumen di atas yang telah memenuhi syarat,dimasukkan ke dalam satu amplop tertutup (satu amplop untuk11


satu orang pengusul). Pada amplop ditulis nama <strong>dan</strong> alamatpengirim, jenis insentif, fokus bi<strong>dan</strong>g prioritas, <strong>dan</strong> produk targetyang dipilih.i) Hal lain yang perlu diperhatikan:1. semua anggota tim pengusul harus memenuhi persyaratanyang ditentukan pada bagian 2.4,2. judul kegiatan harus sesuai dengan jenis kegiatan padamasing-masing produk target (Lampiran I),3. kegiatan yang dilakukan di atau bersama lembaga yangmendapat akreditasi dari Komisi Nasional Akreditasi Pranata<strong>Penelitian</strong> <strong>dan</strong> Pengembangan atau KNAPPP (Lampiran IV)akan mendapat perhatian khusus dalam proses seleksi.j) Dokumen proposal pada butir e) <strong>dan</strong> f) di atas harus dibawasendiri <strong>dan</strong> diserahkan pada hari-H presentasi sesuai jadwal(yang akan ditetapkan kemudian).k) Dokumen proposal yang tidak terdaftar/tidak mencantumkannomor pendaftaran on-line, <strong>dan</strong> dokumen yang masuk setelahbatas waktu penerimaan tidak akan diterima. Dokumen proposalyang dikirim melalui fax atau e-mail tidak dianggap sebagaiproposal.l) Dokumen proposal yang telah disampaikan kepada SekretariatProgram <strong>Insentif</strong> tidak akan dikembalikan.2.4. Persyaratan PenelitiPeneliti harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:a) tim peneliti terdiri dari peneliti utama, anggota peneliti <strong>dan</strong> teknisi.Peneliti yang telah menjadi peneliti utama pada suatu insentif risettidak diperkenankan merangkap sebagai peneliti utama dalaminsentif riset lain yang di<strong>dan</strong>ai oleh KRT/DRN, tetapi dapat menjadianggota peneliti pada suatu insentif riset lain. Jumlah jam kerja bagipeneliti utama tidak lebih dari 20 jam per minggu atau maksimal 80jam/ bulan <strong>dan</strong> 10 bulan/tahun,b) anggota tim peneliti harus berkedudukan dalam atau merupakananggota dari suatu institusi, <strong>dan</strong> ditugaskan untukmengimplementasikan rencana aktivitas riset <strong>dan</strong> manajemen yangberkaitan dengan aktivitas riset,c) <strong>dan</strong>a program insentif tidak diperbolehkan digunakan langsunguntuk penyusunan skripsi, tesis, atau disertasi untuk program S1, S2(master/magister), atau S3 (doktor/PhD), <strong>dan</strong>d) dalam hal kerjasama internasional berlaku Peraturan PemerintahNomor 41/2006 tentang Perizinan Melakukan Kegiatan <strong>Penelitian</strong><strong>dan</strong> Pengembangan Bagi Perguruan Tinggi Asing, <strong>Lembaga</strong>12


<strong>Penelitian</strong> <strong>dan</strong> Pengembangan Asing, Ba<strong>dan</strong> Usaha Asing <strong>dan</strong>Orang Asing, dengan ketentuan tambahan sebagai berikut:1. anggota tim peneliti harus menunjukkan keterlibatan aktif <strong>dan</strong>perannya selaku peneliti Indonesia dalam kerjasamainternasional,2. peneliti asing harus bekerja di institusi penelitian atau perguruantinggi di luar Indonesia, <strong>dan</strong> harus menunjukkan dengan jelasketerlibatan aktif <strong>dan</strong> perannya dalam kerjasama internasionaltersebut,3. proposal penelitian harus disertai komitmen pen<strong>dan</strong>aan darimitra asing dalam bentuk letter of intent,4. afiliasi peneliti (institusi peneliti yang akan melaksanakanpenelitian) harus berlokasi di Indonesia <strong>dan</strong> bila berafiliasidengan internasional harus dengan satu institusi di luar negeri.Setiap afiliasi peneliti minimal memiliki fasilitas dasar yangdibutuhkan untuk penelitian yang diusulkan,5. setiap tim harus menunjuk peneliti utama (dari Indonesia).Peneliti utama harus seseorang yang dapat mewakili tim peneliti<strong>dan</strong> merencanakan jadwal penelitian,6. sifat dasar internasional dari insentif riset lebih mengarah padakualitas penelitian dengan standar internasional. Prioritas harusdiberikan pada sesuatu yang berhubungan dengan kepentingannasional, bukan untuk kepentingan penelitian semata ataukepentingan peneliti asing,7. korespondensi, petunjuk, evaluasi, <strong>dan</strong> hal lain yang terkaitdengan insentif riset dilakukan dalam bahasa Inggris. Proposalpenelitian kerjasama internasional harus dalam bahasaInggris,8. seluruh proposal harus diserahkan bersamaan dengan formuliraplikasi. Proposal harus diserahkan oleh peneliti utamaIndonesia yang bertugas sebagai koordinator, sesuai denganketentuan yang berlaku (butir 2.3),9. Memorandum of Understanding (MOU) atau perjanjian formallain antara institusi yang bekerjasama tidak diperlukan padatahap awal pengajuan proposal. Tergantung sifat proposalnya,pengusul yang berhasil akan diminta membuat perjanjian formalsebelum kontrak ditandatangani. Dalam memilih mitra asing, timIndonesia harus mengacu perjanjian kerjasama iptek(agreement on scientific and technological cooperation) yangada: G to G (bilateral or multilateral), MOU antarinstitusi, payungkerjasama lain di bi<strong>dan</strong>g iptek.13


2.5. Seleksia) Proses Seleksi1. Proses Seleksi mengikuti diagram pada Gambar 2.1RegistrasiElektronikPenyusunanData Reg-ESeleksi AdministrasiData Reg-E <strong>dan</strong>Kesesuaian dengan ProdukTargetPengumuman Short-List <strong>dan</strong>Penyusunan ProposalSeleksi PresentasiPemeriksaan KelengkapanAdmnistrasiProposalDibiayaiTolakGambar 2.1 Proses Registrasi <strong>dan</strong> Seleksi2. Setiap proposal masuk melalui registrasi elektronik, kemudiandiseleksi secara administratif (kelengkapan isian <strong>dan</strong>kesesuaian dengan produk target), kemudian proposal short listdinilai oleh tim penilai yang dibentuk oleh KRT/DRN untukmendapatkan proposal short-list yang lulus. Proposal yangmasuk short list diun<strong>dan</strong>g menyusun <strong>dan</strong> memaparkandokumen proposal serta diproses lebih lanjut untuk presentasi<strong>dan</strong> melengkapi proposal lengkap, serta mengirimkan softcopyproposal lengkap kepada Sekretariat DRN paling lambat tanggal9 Juli 2010.3. Presentasi dinilai oleh tim penilai, yang beranggotakan pakarberbagai kompetensi ilmu yang berhubungan dengan fokusbi<strong>dan</strong>g prioritas. Setiap usulan aktivitas riset dinilai oleh tigaanggota tim penilai. Pada tahap ini dilakukan klarifikasi kepadapengusul terhadap substansi yang masih perlu mendapatkepastian, <strong>dan</strong> penilaian kewajaran biaya.4. Dokumen proposal diperiksa oleh Sekretariat <strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong>dengan tujuan melihat kelengkapan administrasi pada butir2.3. Proposal dinyatakan gugur apabila salah satupersyaratan wajib administrasi yang diminta tidak dipenuhi.14


5. Hasil seleksi akhir dari DRN diserahkan kepada KoordinatorProgram <strong>Insentif</strong> KRT, diputuskan oleh Rapim KRT, selanjutnyaditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri <strong>Riset</strong> <strong>dan</strong>Teknologi untuk proposal yang akan diusulkan di<strong>dan</strong>ai tahun2011.6. Usulan proposal yang di<strong>dan</strong>ai diumumkan pada situs DRN <strong>dan</strong>KRT7. Pengusul yang proposalnya dinyatakan lulus untuk di<strong>dan</strong>ai,akan mengikat perjanjian atau kontrak dengan pengelolaanggaran KRT.8. DRN <strong>dan</strong> KRT tidak menyediakan biaya perjalanan,akomodasi bagi pengusul aktivitas riset selama prosesseleksi.b) Jadwal <strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong>Pelaksanaan <strong>Insentif</strong> dilakukan dengan berpedoman pada rencanaaktivitas riset sebagaimana pada Tabel 2.1 dengan ketentuansebagai berikut:1. Registrasi proposal secara elektronik dimulai tanggal 22 April2010 <strong>dan</strong> ditutup pada tanggal 21 Mei 2010, jam 18.00 wib.2. Dokumen Proposal (hard copy) harus dibawa <strong>dan</strong> disampaikankepada Sekretariat <strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong>, pada hari Presentasi yangwaktunya akan ditentukan <strong>dan</strong> diumumkan melalui situsDRN/KRT.Tabel 2.1 Kegiatan Seleksi <strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong> 2011No. Aktivitas Rencana Jadwal1. Pengumuman di http://www.drn.go.id<strong>dan</strong> http://www.ristek.go.id30 April 20102. Pendaftaran Proposal melaluihttp://www.drn.go.id atau30 April s.d 28 Mei 2010http://www.ristek.go.id3 Seleksi administrasi <strong>dan</strong> kesesuaiandengan produk target1 s.d. 5 Juni 20104. Desk Evaluation 5 s.d 28 Juni 20105. Pengumuman Short-List 5 Juli 20106. Pengiriman softcopy proposal kepadaSekretariat DRNPaling lambat tanggal 15Juli 20107. Seleksi melalui Presentasi 3-5 Agustus 20108.Pengumuman proposal lulus atau yangakan diusulkan untuk dibiayai APBN 2011November 201015


2.6. Pemantauan <strong>dan</strong> EvaluasiAktivitas pemantauan <strong>dan</strong> evaluasi dilakukan dalam rangka menjagakualitas hasil riset serta dilaksanakan secara sinergi oleh dua pihak,yaitu oleh pihak instansi penerima insentif riset <strong>dan</strong> oleh pihakpengelola insentif riset yaitu DRN <strong>dan</strong> KRT.a) Pemantauan TeknisAktivitas ini ditujukan untuk memantau kemajuan <strong>dan</strong>perkembangan pelaksanaan insentif riset, serta masalah yangdihadapi mencakup hal sebagai berikut:1. kesesuaian aktivitas riset yang telah dilakukan dengan rencanaterutama riset hilir,2. kemajuan aktivitas riset <strong>dan</strong>3. buku catatan harian penelitian (log book)4. permasalahan yang dihadapi lembaga atau peneliti <strong>dan</strong>alternatif solusinya,.Pemantauan dilakukan minimal sekali dalam satu tahun, sekitarbulan ke enam atau ke tujuh dari tahun berjalan.Aktivitas pemantauan dilakukan secara internal oleh <strong>Lembaga</strong>Penerima <strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong> dengan memeriksa <strong>dan</strong> menilai laporankemajuan kegiatan, atau secara in-situ, ataupun melalui presentasi.Oleh karena itu, <strong>Lembaga</strong> Penerima <strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong> wajibmemperhatikan pelaksanaan aktivitas riset tersebut. Kemudian TimPemantau dari DRN <strong>dan</strong> KRT yang didukung Tim Pelaksana akanmengadakan komunikasi, analisa, <strong>dan</strong> verifikasi tentang hasilpemantauan internal bersama dengan lembaga penerima insentifriset.b) Evaluasi TeknisAktivitas ini ditujukan untuk mengevaluasi hasil <strong>dan</strong> capaianaktivitas riset pada akhir tahun berjalan. Seperti halnyapemantauan, evaluasi dilakukan secara internal oleh <strong>Lembaga</strong>Penerima <strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong> dengan memeriksa <strong>dan</strong> menilai laporankemajuan, atau secara in-situ, ataupun melalui presentasi. Olehkarena itu, <strong>Lembaga</strong> Penerima <strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong> wajib memperhatikanpelaksanaan aktivitas riset tersebut. Tim Evaluasi dari DRN <strong>dan</strong>KRT yang didukung Tim Pelaksana akan mengadakan komunikasi,verifikasi <strong>dan</strong> evaluasi tentang hasil evaluasi internal bersamadengan lembaga penerima insentif.2.7. Pengajuan <strong>dan</strong> Seleksi Proposal Lanjutana) Mengikuti prosedur butir 2.1 s.d. 2.6b) Melaporkan kinerja <strong>dan</strong> capaian aktivitas riset tahun berjalan, padasaat dilakukan evaluasi. Laporan kinerja ini sangat mempengaruhikeberlanjutan penelitan.16


BAB IIIKEKAYAAN INTELEKTUAL DAN MANAJEMEN ASETKekayaan Intelektual (KI) adalah kekayaan yang timbul atau lahir karenakemampuan intelektual manusia melalui daya cipta, rasa <strong>dan</strong> karsanyayang dapat berupa karya di bi<strong>dan</strong>g teknologi, ilmu pengetahuan, seni<strong>dan</strong> sastra, <strong>dan</strong>/atau seluruh hasil olah pikir manusia yangmenghasilkan nilai tambah bagi ekonomi maupun sosial budaya.Katagori KI meliputi:a) Hak Kekayaan Intelektual (HKI):1. Hak Cipta,2. Hak Kekayaan Industrial: (Paten, Desain Industri, DesainRangkaian Sirkuit Terpadu, Merek, Rahasia Dagang <strong>dan</strong>Perlindungan Varietas Tanaman),b) Sumberdaya genetik (Genetic Resources), pengetahuan tradisional(Tradi tional Knowledge), <strong>dan</strong> folklore selanjutnya disingkat SDGTKF,c) Hak terkait lainnya.KI merupakan hasil kegiatan penelitian <strong>dan</strong> merupakan salah satuindikator keberhasilan yang sangat penting dari program insentif.Oleh sebab itu, pengusul diwajibkan untuk melakukan penelusuranpustaka atas prior art atau pengetahuan terdahulu berkaitan dengantema/topik penelitian yang diusulkan serta membuat pernyataanbahwa kegiatan yang akan dilakukan bukan plagiat. Daripenelusuran tersebut harus dilakukan analisis untuk identifikasiroadmap teknologi terkait, originalitas, kebaharuan (novelty) <strong>dan</strong>langkah inventif sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan.Oleh karena itu, pengusul dapat melakukan penelusuran database,baik yang ada di dalam maupun di luar negeri. Database pentingyang perlu ditelusuri antara lain jurnal ilmiah, paten, <strong>dan</strong> desainindustri serta hal-hal yang terkait dengan KI.3.1. Pengelolaan Hak Kekayaan Intelektual (HKI)a) Buku Catatan Harian <strong>Penelitian</strong> atau Log BookSejak awal kontrak setiap peneliti diminta membuat sebuahBuku Catatan Harian <strong>Penelitian</strong> (BCHP). Tujuan pemberianBCHP itu adalah untuk menerapkan praktek manajemen risetyang baik (good research management practice) <strong>dan</strong> untukmemperkuat perlindungan HKI. BCHP akan berarti apabila diisisebagaimana mestinya. Pengisian BCHP bukan hanya untukkeperluan ilmiah, melainkan juga untuk keperluan pembuktiansecara hukum. BCHP diperlukan apabila yang mengajukanpaten atau perlindungan KI lainnya menghadapi sanggahan19


dari pihak lain mengenai hak milik yang dimintakanperlindungannya.b) PublikasiPeneliti yang melaksanakan insentif riset wajib mempublikasikan<strong>dan</strong>/atau mengusahakan penyebaran informasi hasil aktivitasriset litbang serta KI yang dihasilkan selama tidak mengurangikepentingan perlindungan KI-nya. Kecuali diperjanjikan lain, yangdi antaranya karena menyangkut kerahasiaan.c) PeluangDalam upaya untuk mendorong inovasi di kalangan industrikhususnya industri farmasi, perlu ditingkatkan pemanfaatanpaten kadaluwarsa. Berdasarkan Pasal 135 UU No. 14/2001tentang Paten, diperbolehkan memproduksi produk farmasi yangdilindungi paten dalam jangka dua tahun sebelum berakhirnyamasa perlindungan, dengan tujuan untuk proses perizinan,kemudian pemasaran dilakukan setelah perlindungan berakhir.Berkaitan dengan hal tersebut, usaha pengembangan obatgenerik oleh industri farmasi bekerjasama dengan lembagalitbang berdasarkan paten yang memasuki masa dua tahunsebelum kadaluwarsa.Selain itu perlu memanfaatkan paten asing yang tidakdidaftarkan di Indonesia, <strong>dan</strong> KI berstatus public domain (milikumum) karena telah habis masa perlindungannya, sertamemanfaatkan kesempatan untuk lisensi wajib (compulsorylicense). Hal tersebut di atas akan memperoleh nilai positif padatahap seleksi.3.2. Pengelolaan KI serta Hasil Litbang1) Pengaturan KepemilikanHasil penelitian baik berupa data hasil pengukuran/observasimaupun data yang digunakan oleh suatu aktivitas penelitian didalam insentif riset, baik berupa publikasi, data mentah,maupun KI, yang sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah melaluiinsentif riset merupakan hak milik pemerintah. <strong>Penelitian</strong> yangsebagian dibiayai oleh pemerintah melalui insentif riset <strong>dan</strong>sebagian oleh pihak lain merupakan milik pemerintah <strong>dan</strong> pihaklain yang bersangkutan secara bersama, kecuali diperjanjikanlain.Kepemilikan hak terkait dengan obyek KI diatur sebagai berikut:1. Kepemilikan Hak CiptaKepemilikan hasil penelitian melalui insentif riset untukobyek Hak Cipta diatur sebagai berikut:(a) Jika suatu Ciptaan dibuat dalam hubungan dinas20


(lembaga penerima insentif riset) dengan pihak laindalam lingkungan pekerjaannya, Pemegang Hak Ciptaadalah pihak yang untuk <strong>dan</strong> dalam dinasnya Ciptaan itudikerjakan.(b) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka (a)berlaku pula bagi Ciptaan yang dibuat pihak lainberdasarkan pesanan yang dilakukan dalam hubungandinas.(c) Jika suatu Ciptaan dibuat dalam hubungan kerja atauberdasarkan pesanan, pihak yang membuat karya ciptaitu dianggap sebagai Pencipta <strong>dan</strong> Pemegang HakCipta,(d) Ketentuan sebagaimana pada angka (a), (b), <strong>dan</strong> (c)tidak berlaku, kecuali apabila diperjanjikan lain antarakedua pihak.2. Kepemilikan Hak Industrial PropertyKepemilikan Hak Industrial Property dibagi menjadi dua,yaitu Hak Peneliti, Perekayasa, Litkayasa, <strong>dan</strong> penghasil KI,serta Pemegang Hak:(a) Hak Peneliti, Perekayasa, Litkayasa <strong>dan</strong> penghasil KIdiatur sebagai berikut.(1) Yang berhak memperoleh Hak Kekayaan Industrialadalah peneliti, perekayasa, litkayasa, atau yangmenerima lebih lanjut hak dari pemilik KI yangbersangkutan.(2) Jika suatu hasil KI dihasilkan oleh beberapa orangsecara bersama-sama, hak atas KI tersebut dimilikisecara bersama-sama oleh para peneliti,perekayasa, litkayasa <strong>dan</strong> penghasil KI yangbersangkutan.(3) Kecuali terbukti lain, yang dianggap sebagaipeneliti, perekayasa, litkayasa adalah seorang ataubeberapa orang yang untuk pertama kali dinyatakansebagai penghasil KI dalam dokumen permohonanperlindungan KI.(4) Ketentuan angka (1), (2), <strong>dan</strong> (3) tersebut sematamatamengatur keterlibatan Hak inventor untuktetap diperhatikan <strong>dan</strong>/atau tetap dicantumkannamanya dalam proses perlindungan serta tetapuntuk dipertimbangkan mendapatkan royalti <strong>dan</strong>hak-hak lainnya.(b) Pemegang Hak(1) Pihak yang berhak memperoleh Hak KekayaanIndustrial atas suatu hasil penelitian yang dihasilkan21


dalam suatu hubungan dinas/kerja adalah pihakyang memberikan pekerjaan <strong>dan</strong>/atau yangmenyuruh melakukan, <strong>dan</strong>/atau yang membiayaitermasuk yang memberi insentif.(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka (1)juga berlaku terhadap hasil penelitian yangdihasilkan baik oleh karyawan maupun pekerja yangmenggunakan data <strong>dan</strong>/atau sarana yang tersediadalam pekerjaannya sekalipun perjanjian tersebuttidak mengharuskannya untuk menghasilkan hasilpenelitian.(3) Pihak yang berhak memperoleh Hak KekayaanIndustrial <strong>dan</strong>/atau bagi para peneliti, perekayasa,litkayasa <strong>dan</strong> penghasil KI sebagaimana dimaksudpada angka (1) <strong>dan</strong> (2) berhak mendapatkanimbalan yang layak dengan memperhatikan manfaatekonomi yang diperoleh dari penelitian tersebut.(4) Imbalan sebagaimana dimaksud pada angka (3)dapat dibayarkan:i. dalam jumlah tertentu <strong>dan</strong> sekaligus;ii. persentase;iii. gabungan antara jumlah tertentu <strong>dan</strong> sekaligusdengan hadiah atau bonus;iv. gabungan antara persentase <strong>dan</strong> hadiah ataubonus; atauv. bentuk lain yang disepakati para pihak; yangbesarnya ditetapkan oleh pihak-pihak yangbersangkutan.(5) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka (1),(2), <strong>dan</strong> (3) sama sekali tidak menghapuskan hakpeneliti, perekayasa, litkayasa untuk tetapdicantumkan namanya dalam Sertifikat HakKekayaan Industrial.3. Kepemilikan SDGTKF(a) Ketentuan kepemilikan Hak pada HKI berlaku secaramutatis untuk pengaturan kepemilikan SDGTKF.(b) Kepemilikan hak tersebut wajib mempertimbangkanHak komunal dari asal usul SDGTKF tersebut.(c) Setiap pengajuan perlindungan HKI yangmenggunakan <strong>dan</strong>/atau memanfaatkan SDGTKF,maka wajib untuk mencantumkan asal usul dariSDGTKF, <strong>dan</strong> memberikan kontribusi pembagiankeuntungan (benefit sharing) terhadap pemilik/asalusul SDGTKF tersebut jika di kemudian hari penelitian22


tersebut menghasilkan nilai ekonomi4. Hak terkait lainnya(a) Hak terkait lainnya diatur secara tegas, sesuaipermohonan untuk perlindungan KI yang diajukan (HKI,SDGPTF)(b) Ketentuan pada angka 1), 2), 3), <strong>dan</strong> 4) tidak berlakujika diperjanjikan lain <strong>dan</strong>/atau telah ada perjanjian parapihak yang disepakati,2) Pengelolaan KepemilikanPengelolaan KI <strong>dan</strong> hasil litbang yang dibiayai pemerintahmelalui insentif riset pengelolaannya dilimpahkan kepadalembaga pengusul.3) Pelaporan1. Pelaporan adalah aktivitas melaporkan kepada MenteriNegara <strong>Riset</strong> <strong>dan</strong> Teknologi, atas HKI yang telah diperoleh<strong>dan</strong>/atau yang se<strong>dan</strong>g dalam proses pendaftaran, hasilaktivitas litbang, serta pengelolaannya, dengan format <strong>dan</strong>sistimatika yang ditetapkan melalui Peraturan MenteriNegara <strong>Riset</strong> <strong>dan</strong> Teknologi Nomor: 04/M/PER/III/2007tentang Tata Cara Pelaporan KI, Hasil Kegiatan <strong>Penelitian</strong><strong>dan</strong> Pengembangan, <strong>dan</strong> Hasil Pengelolaannya,2. <strong>Lembaga</strong> pengusul (lembaga litbang, perguruan tinggi,industri, instansi pemerintah/swasta) wajib melaporkan KIserta hasil litbang <strong>dan</strong> hasil pengelolaannya kepadaMenteri Negara <strong>Riset</strong> <strong>dan</strong> Teknologi (Lampiran VI).4) Dana Pengelolaan KIDana untuk pengelolaan KI termasuk <strong>dan</strong>a pengajuanpendaftaran KI <strong>dan</strong>/atau biaya perlindungan KI hasil penelitianinsentif riset, antara lain biaya pendaftaran, penulisan deskripsi(drafting), <strong>dan</strong> pemeriksaan substantif serta pembuatandatabase <strong>dan</strong> biaya-biaya lain yang timbul akibat perlindunganKI, bukan merupakan <strong>dan</strong>/atau bukan menjadi tanggung jawabKRT/DRN.5) Pembagian Royalti <strong>dan</strong> LisensiSetiap KI hasil insentif riset yang berhasil dikomersialkan wajibmengikuti pembagian pembayaran royalti <strong>dan</strong> lisensi sesuaidengan peraturan yang berlaku, di antaranya Un<strong>dan</strong>g-un<strong>dan</strong>gHak Kekayaan Intelektual <strong>dan</strong> yang terkait, PeraturanPemerintah RI Nomor 20 Tahun 2005 tentang Alih TeknologiKekayaan Intelektual serta Hasil <strong>Penelitian</strong> <strong>dan</strong> Pengembangan23


oleh Perguruan Tinggi <strong>dan</strong> <strong>Lembaga</strong> Litbang, kecualidiperjanjikan lain.6) PerjanjianPengusul proposal baik Peneliti, lembaga, institusi pemerintah/swasta wajib mengadakan perjanjian dengan pihak-pihakterkait untuk mengatur pengelolaan KI <strong>dan</strong> pembagian royaltiyang mungkin timbul pada saat penelitian se<strong>dan</strong>g berjalan atausesudahnya.3.3. Manajemen Aseta) Dasar Hukum1. Un<strong>dan</strong>g-Un<strong>dan</strong>g No. 5/1994 tentang Konvensi PBBmengenai Keanekaragaman Hayati2. Un<strong>dan</strong>g-Un<strong>dan</strong>g Nomor 17/2003 tentang KeuanganNegara.3. Un<strong>dan</strong>g-Un<strong>dan</strong>g Nomor 1/2004 tentang PerbendaharaanNegara.4. Peraturan Pemerintah Nomor 24/2005 tentang StandarAkuntansi Pemerintahan.5. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 18/KMK.018/1999tentang Klasifikasi <strong>dan</strong> Kodifikasi Barang InventarisMilik/Kekayaan Negara.6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 01/KM.12/2001tentang <strong>Pedoman</strong> Kapitalisasi Barang Milik/KekayaanNegara dalam Sistem Akuntansi Pemerintah.b) Kepemilikan Aset pada <strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong>1. Pengelolaan, kepemilikan, <strong>dan</strong> pemanfaatan hasil insentifriset yang mencakup KI dilakukan sesuai dengan peraturanperun<strong>dan</strong>gan yang berlaku.2. Sebelum insentif riset ini berlangsung, setiap pihak yangterkait telah membuat kesepakatan tentang KI yangmungkin timbul dalam pelaksanaan insentif riset ini.3. Ketentuan sebagaimana angka 1, <strong>dan</strong> 2 tidak berlaku jikadiperjanjikan lain.24


BAB IVPEMBIAYAAN PELAKSANAANPembiayaan insentif riset KRT bersumber dari APBN dalam setiaptahun anggaran. Oleh sebab itu, mekanisme pengajuan, pencairan, <strong>dan</strong>pelaporan harus mengikuti peraturan yang berlaku.a) Anggaran aktivitas riset untuk semua jenis insentif riset pada dasarnyaditetapkan menurut anggaran yang tersedia. Total anggaran yang dapatdiusulkan untuk tiap proposal berjumlah minimum Rp. 100.000.000,-<strong>dan</strong> maksimum Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) per tahunb) Anggaran aktivitas riset insentif disusun dengan pola rencana anggaran<strong>dan</strong> belanja (RAB). Penyusunan RAB harus dibuat secara rinci, tidakdibenarkan dalam bentuk paket, dimaksudkan sebagai bahan penilaiankewajaran penggunaan <strong>dan</strong>a aktivitas riset insentif. Dalam penyusunanRAB anggaran terdiri atas:1) Gaji/Upah : meliputi belanja untuk honor peneliti utama,peneliti, pembantu peneliti, sekretariat, <strong>dan</strong>koordinator aktivitas riset, sertanarasumber.2) Belanja Bahan : meliputi belanja untuk keperluan sehari-hari diantaranya alat tulis kantor, computer supplies(bukan computer hardwares), <strong>dan</strong> bahanbahanpenelitian. Bahan penelitian dapat3) BelanjaPerjalananLainnya4) Belanja Lainlainberupa komponen, <strong>dan</strong> material dasar.: meliputi belanja untuk perjalanan ke lokasipenelitian yang secara langsung berkaitandengan objek penelitian, <strong>dan</strong> perjalanandalam rangka persiapan serta koordinasipelaksanaan penelitian dengan sistempembiayaan lumpsum system: meliputi belanja untuk jamuan rapat, seminar,sosialisasi/promosi, pencetakan laporan, <strong>dan</strong>operasional pendukung pelaksanaanpenelitian.d) Standar Biaya Umum Tahun 2011 sesuai dengan ketentuan yangberlaku (Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor: 01/PM.2/2009tanggal 4 Maret 2009, atau yang terbaru dilihat pada situs DirektoratJenderal Anggaran-Kementerian Keuangan).e) Dalam pembiayaan program insentif tidak diperkenankan a<strong>dan</strong>yabelanja peralatan atau modal. Bila diperlukan, peralatan tersebutharus disewa atau merupakan bagian kontribusi dari pihak lain(mitra).f) Dalam penyusunan RAB harus DIPERHITUNGKAN PAJAK sesuaiperaturan perun<strong>dan</strong>gan yang berlaku.25


g) Pelaksanaan insentif riset ditetapkan dengan kurun waktu 10 bulan ditahun anggaran berjalan.h) <strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong> terdiri atas aktivitas-aktivitas riset yang direncanakan untukdilaksanakan dalam kurun waktu tahun yang bersangkutan. Apabilakegiatan berlanjut, harus diusulkan untuk tahun berikutnya yang akandiproses dengan prosedur yang sama.i) Kontribusi dari institusi atau mitra merupakan bagian sumber dayakeseluruhan untuk melaksanakan kegiatan riset yang diajukan. Hal iniakan mendapat perhatian khusus dalam proses seleksi.26


BAB VINSENTIF RISET DASAR5.1. Latar BelakangPerkembangan iptek tidak terlepas dari dukungan berbagai teori yangberasal dari pemikiran, pengetahuan mendasar, atau paradigma baruyang hanya dapat diperoleh melalui aktivitas riset dasar. Aktivitas risetini menuntut motivasi, ketekunan, <strong>dan</strong> kerja keras dari pelaksana.Oleh karena itu, untuk meningkatkan animo, aktivitas riset dasar perludidorong dengan menciptakan iklim yang kondusif melalui suatuinsentif. <strong>Riset</strong> Dasar tersebut hendaknya dirancang untuk dapatmemberikan manfaat dikemudian hari, yang dapat dikembangkanmenjadi <strong>Riset</strong> Terapan, <strong>Riset</strong> Peningkatan Kapasitas Iptek SistemProduksi ataupun Percepatan Difusi <strong>dan</strong> Pemanfaatan Iptek.5.2. Tujuan <strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong> Dasara) UmumMembangun kemampuan peneliti <strong>dan</strong> menguatkan kemampuaninstitusi untuk melaksanakan riset dasar <strong>dan</strong> meletakkan dasarkemampuan mengembangkan riset terapan.b) Khusus1) Memacu kajian kritis bi<strong>dan</strong>g keilmuan secara konseptualteoritis(discovery) <strong>dan</strong>/atau eksperimental.2) Menghasilkan studi unggulan yang dilandasi cara berpikir kritis<strong>dan</strong> independen seirama dengan tingkat perkembanganmutakhir masalah-masalah keilmuan.3) Meningkatkan kemampuan kreatif <strong>dan</strong> inventif ilmiah(invention) <strong>dan</strong>/atau pembaharuan metodologi (<strong>dan</strong> teknologiterkait) dalam bi<strong>dan</strong>g keilmuan tertentu untuk dikembangkanke arah produksi5.3. Karakteristik<strong>Penelitian</strong> yang dilakukan merupakan pengembangan teori, konsep,<strong>dan</strong> metodologi dari suatu bi<strong>dan</strong>g ilmu tertentu. <strong>Riset</strong> dasar terdiri atastiga jenis, yaitu (1) riset dasar fundamental yang melingkupi kemajuanilmu serta kepranataan ilmu lanjut, yaitu berupa upaya merumuskanyang belum terjelaskan, (2) riset dasar perumusan yang melingkupimasalah pertumbuhan pemanfaatan ilmu, <strong>dan</strong> (3) riset dasar untukmenyelesaikan masalah-masalah yang dijumpai dalam prosesmencapai produk target yang ditawarkan (Lampiran I).5.4. Ruang Lingkup <strong>dan</strong> JudulPemilihan tema, topik, <strong>dan</strong> ruang lingkup proposal baru diwajibkanagar:a) Merujuk pada produk target untuk tujuh bi<strong>dan</strong>g fokus <strong>dan</strong> duafaktor pendukung keberhasilan, seperti dijelaskan pada butir 1.5,b) bersifat pengembangan ide baru yang kritis dalam bi<strong>dan</strong>g27


keilmuan,c) memberi kontribusi bagi pembaharuan <strong>dan</strong>/atau pengembanganserta verifikasi teori <strong>dan</strong> konsep baru serta metodologi dalambi<strong>dan</strong>g keilmuan,d) memberi manfaat akademik bagi pengembangan teori <strong>dan</strong> kajianilmiah yang mutakhir (sesuai dengan state of the arts dalam bi<strong>dan</strong>gilmu tertentu) yang mendukung produk target <strong>dan</strong> topik yangditawarkan,e) memberi manfaat teknis metodologis bagi pengembangan caraserta instrumen untuk melakukan penelitian,f) judul riset harus spesifik <strong>dan</strong> terukur.5. Keluaran <strong>Riset</strong> Dasara) Konstruksi teoretis <strong>dan</strong> metodologis yang dipublikasikan dalamjurnal nasional <strong>dan</strong>/atau jurnal internasional terakreditasi atau bukuyang diterbitkan oleh penerbit nasional, atau Kekayaan Intelektualyang telah terdaftar, <strong>dan</strong>/ataub) Diseminasi ilmu dalam bentuk pelatihan, lokakarya, seminar, <strong>dan</strong>pembentukan kelompok5.6. Unsur PenilaianUnsur penilaian meliputi:a) Menawarkan ide baru baik secara teoretis maupun metodologisdalam memaknai secara kritis kecenderungan perkembanganbi<strong>dan</strong>g keilmuan yang mendukung produk target <strong>dan</strong> topik yangditawarkan,b) Memiliki bangunan konseptual yang kuat <strong>dan</strong> jelas, <strong>dan</strong>c) Memenuhi persyaratan ilmiah dalam rumusan masalah <strong>dan</strong> metodepemecahannya5.7. Penelitia) <strong>Riset</strong> dasar bersifat kompetitif <strong>dan</strong> terbuka untuk peneliti darilembaga pemerintah, universitas negeri/swasta, lembaga swadayamasyarakat.b) Bi<strong>dan</strong>g yang diteliti harus sesuai dengan latar belakang pendidikan<strong>dan</strong> track record peneliti utama.c) Setiap riset dilaksanakan oleh seorang peneliti utama <strong>dan</strong> palingbanyak dua orang peneliti lain serta dibantu oleh paling banyak tigaorang pembantu peneliti dengan bi<strong>dan</strong>g keahlian yang salingmendukung.d) Peneliti utama dalam insentif riset dasar pada periode yang samatidak diperkenankan menjadi peneliti utama dalam riset yang lain;tetapi diperkenankan menjadi anggota tim peneliti. Hal ini wajibditunjukkan dengan pernyataan tertulis.e) Dana riset dasar tidak dapat dipakai untuk membiayai skripsi, tesis,atau disertasi program S1, master/magister, atau Ph.D.28


5.8. Tolok Ukur Keberhasilana) Terbentuknya kemampuan peneliti <strong>dan</strong> institusi dalammelaksanakan riset dasar <strong>dan</strong> meletakkan dasar kemampuanmengembangkan riset terapan.b) Terbangunnya sejumlah konstruksi teoritis <strong>dan</strong> metodologis yangdipublikasikan dalam jurnal nasional <strong>dan</strong>/atau jurnal internasional.c) Terdapatnya peta <strong>dan</strong> penjelasan masalah fundamental bi<strong>dan</strong>gkeilmuan.5.9. PelaporanLaporan aktivitas riset (laporan kemajuan <strong>dan</strong> laporan akhir) dibuatsesuai tahapan pembiayaan yang ditetapkan. Laporan harus memuat:a) pelaksanaan aktivitas riset, hasil, hambatan/penyimpangan yangterjadi,b) perlindungan Kekayaan Intelektual yang telah didaftarkan, sertapublikasi iptek.5.10. Format ProposalHalaman Depan (cover warna merah) ProposalPROPOSALJudul <strong>Penelitian</strong> yang Diusulkan..............................................................................INSENTIF RISET DASARNo. Pendaftaran On-Line: .............................................Bi<strong>dan</strong>g Fokus/Faktor Pendukung: ..............................................(isi sesuai butir 1.5, contoh Ketahanan Pangan)Kode Produk Target: ..............................................(isi sesuai Lampiran I, contoh 1.01.)Kode Topik: ..............................................(isi sesuai Lampiran I, contoh 1.01.05.)Peneliti Utama: ..............................LEMBAGA/INSTITUSI PENGUSULAlamat Lengkap <strong>dan</strong> Kode Pos/Telepon/HP/Faksimile/e-mailTANGGAL/BULAN/TAHUN29


Lembar PengesahanJudul <strong>Penelitian</strong>: ....................................................................................Bi<strong>dan</strong>g Fokus/Faktor Pendukung (pengusul wajib memilih yang sesuai):1. Ketahanan pangan2. Teknologi kesehatan <strong>dan</strong> obat3. Energi4. Teknologi <strong>dan</strong> manajemen transportasi5. Teknologi informasi <strong>dan</strong> komunikasi6. Teknologi pertahanan <strong>dan</strong> keamanan7. Material maju8. Sains Dasar9. Sosial KemanusiaanKode Produk Target: (isi sesuai Lampiran I, contoh 1.01.)Kode Topik: (isi sesuai Lampiran I, contoh 1.01.05.)Lokasi <strong>Penelitian</strong>: ...............................................................................<strong>Penelitian</strong> Tahun Ke: ...............................Keterangan <strong>Lembaga</strong> Pelaksana/Pengelola <strong>Penelitian</strong>A. <strong>Lembaga</strong> Pelaksana <strong>Penelitian</strong>Nama Peneliti UtamaNama <strong>Lembaga</strong>/InstitusiUnit OrganisasiAlamatTelepon/HP/Faksimil/e-mailB. <strong>Lembaga</strong> lain yang terlibat (dapat lebih dari satu)Nama KoordinatorNama <strong>Lembaga</strong>AlamatTelepon/Faksimile/e-mailJangka Waktu <strong>Riset</strong> : ............. tahunBiaya Tahun-1 : Rp ......................Biaya Tahun-2 : Rp ......................Total Biaya : Rp ......................<strong>Riset</strong> (baru/lanjutan) : .............................Rekapitulasi Biaya Tahun yang Diusulkan :No. Uraian Jumlah (Rp)1. Gaji <strong>dan</strong> Upah2. Bahan Habis Pakai3. Perjalanan (tidak untuk perjalanan luar negeri)4. Lain-LainJumlah biaya tahun yang diusulkanSetuju diusulkan:Kepala <strong>Lembaga</strong>, Atasan Langsung, Koordinator/Peneliti Utama,30


Proposal TeknisGunakan perangkat lunak Open Source (Open Document Format/ ODF).Proposal diwajibkan memuat informasi sebagai berikut.1. Signifikansi <strong>Penelitian</strong>Kemukakan urgensi <strong>dan</strong> manfaat utama hasil riset yang akandilakukan. Jelaskan (dengan roadmap) potensi pemanfaatan hasil risetuntuk meletakkan dasar dalam kemampuan pengembangan riset lebihlanjut/riset terapan.2. Kerangka KonseptualJelaskan kerangka pikir <strong>dan</strong> kedudukan riset yang dilakukan (padaroadmap) dikaitkan dengan pengembangan riset selanjutnya.3. Daftar Isi4. Abstrak (dalam bahasa Indonesia <strong>dan</strong> bahasa Inggris)Tuliskan secara singkat, komprehensif, signifikansi konseptual usulanriset Saudara. Kemudian diikuti dengan latar belakang permasalahan,tujuan, <strong>dan</strong> manfaat hasil riset, serta metodologi yang akan digunakanuntuk membedah riset tersebut. Cantumkan lima kata kunci (key words)yang dominan.5. PendahuluanJelaskan alur pikir pemilihan topik <strong>dan</strong> area riset mencakup latarbelakang, ruang lingkup <strong>dan</strong> batasan, asumsi, <strong>dan</strong> tujuan umum riset.6. MetodologiJelaskan pendekatan yang dipakai, konsep <strong>dan</strong> definisi kerja, sumber<strong>dan</strong> teknik pengumpulan data, teknik analisis data, serta permasalahan/limitasi data.7. Hasil yang DiharapkanDiwajibkan mencantumkan dengan jelas tentang sasaran/Hasil(termasuk deliverables) yang hendak dicapai dalam waktu 3 bulanpertama, 5 bulan berikutnya, <strong>dan</strong> sasaran akhir dalam satu tahunpenelitian. Sasaran bertahap itu merupakan janji kepada KRT yangharus ditepati ketika monitoring <strong>dan</strong> evaluasi. Hal ini juga terkait denganpersyaratan pengajuan pencairan anggaran tahap II <strong>dan</strong> III. Bilamanaada publikasi agar disebutkan jumlah publikasi.8. Personil Pelaksana <strong>Penelitian</strong>Cantumkan nama lengkap, gelar kesarjanaan, pria/wanita, unit kerja,bi<strong>dan</strong>g keahlian <strong>dan</strong> tugas dalam penelitian, pendidikan akhir, alokasiwaktu (jam/ minggu), lembaga.9. Jadwal <strong>Penelitian</strong>10. Daftar Pustaka (harus jelas diacu pada butir-butir di atas)Agar menyampaikan tinjauan kepustakaan (literature review) dalambi<strong>dan</strong>g yang dikaji (atas riset terdahulu yang ditelusuri). Hubunganantara hasil tinjauan kepustakaan <strong>dan</strong> kerangka konseptual yangdikembangkan perlu diperlihatkan dengan jelas.31


BAB VIINSENTIF RISET TERAPAN6.1. Latar Belakang<strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong> Terapan merupakan upaya untuk memacu aktivitas risetdengan penekanan utama pada peningkatan pendayagunaan iptek dalamaktivitas masyarakat.<strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong> ini dipan<strong>dan</strong>g perlu karena jumlah hasil riset yang diserap<strong>dan</strong> diadopsi oleh pengguna teknologi yaitu industri, masyarakat <strong>dan</strong>pemerintah, di dalam negeri masih sedikit. Harga bahan <strong>dan</strong> komponenuntuk keperluan riset yang dipenuhi oleh produk luar negeri semakintinggi. Terdapatnya ancaman <strong>dan</strong> tantangan di dalam aktivitasperdagangan internasional, khususnya ACFTA yang telah diberlakukansejak 1 Januari 2010, <strong>dan</strong> juga berkaitan dengan jumlah paten yangdihasilkan. Di samping itu berbagai upaya untuk semakin memperkokohpranata kebijakan, baik di bi<strong>dan</strong>g industri maupun aktivitas riset iptekmasih perlu didorong.Aktivitas riset ini memiliki nilai iptek <strong>dan</strong> nilai strategis-ekonomis yangtinggi sebab dapat segera diaplikasikan untuk memecahkan masalahyang dihadapi bangsa saat ini. Alur pemikiran mengenai latar belakang,masalah, hipotesis, metodologi, <strong>dan</strong> analisis harus memiliki dampakpositif terhadap pembangunan.Aktivitas <strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong> Terapan adalah bantuan pembiayaan aktivitaspenelitian untuk menerapkan ilmu dasar untuk menghasilkan teknologi,aplikasi ataupun usulan penyelesaian suatu masalah yang terkait denganbi<strong>dan</strong>g prioritas. Pendekatan permasalahan dalam riset terapanmencakup komoditas, sosial/ lingkungan ataupun kelembagaan/kebijakanyang secara nyata memiliki dampak positif terhadap penyelesaianmasalah pembangunan bangsa dengan batasan sebagai berikut.:a) aktivitas riset terapan terdiri atas aktivitas-aktivitas riset yangdirencanakan untuk dilaksanakan dalam kurun waktu tahun yangbersangkutan. Apabila aktivitas riset berlanjut, harus diusulkankembali untuk tahun berikutnya yang akan diproses denganprosedur yang sama.b) aktivitas riset diarahkan untuk memecahkan masalah-masalah aktualbangsa Indonesia, dengan memperhatikan semangat pembangunaniptek yang meliputi : (i) teknologi untuk pengentasan kemiskinan (propoor technology), (ii) teknologi untuk pembangunan kemaritiman,<strong>dan</strong> (iii) teknologi untuk keberlanjutan fungsi-fungsi lingkungan.6.2. Tujuan <strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong> Terapana) Mengorientasikan kemampuan sumber daya manusia di lembagapenelitian <strong>dan</strong> pengembangan, baik pemerintah pusat, pemerintah daerahmaupun swasta, serta perguruan tinggi <strong>dan</strong> industri agar mendorongpenguasaan iptek dari sejumlah bi<strong>dan</strong>g yang ditentukan dalam rangkamendukung upaya penyelesaian masalah pembangunan dalam jangkapendek <strong>dan</strong> menengah;32


) Membangun jaringan keterpaduan kerja sama antara peneliti dalambi<strong>dan</strong>g tertentu agar dapat bersama-sama membentuk kemampuanmengembangkan hasil riset terapan yang diperlukan untuk menumbuhkankapasitas inovasi produksi sejalan dengan kemajuan teknologi (state ofthe art of technology);c) Memanfaatkan berbagai sumber daya riset yang tersedia.Secara khusus <strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong> Terapan ditujukan untuk meningkatkan <strong>dan</strong>menyelaraskan penguasaan iptek dengan memadukan sumberdayamanusia, <strong>dan</strong>a, <strong>dan</strong> sarana/prasarana riset yang tersedia dalam rangkapembangunan sistem nasional inovasi yang lebih terpadu.6.3. Karakteristik <strong>Riset</strong> Terapana) Sifat keunggulannya ditunjukkan dengan aktivitas penelitian yangbermuara pada dua orientasi, yaitu (i) pemecahan masalah jangkapendek <strong>dan</strong> menengah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia <strong>dan</strong> (ii)peningkatan nilai tambah dari permasalahan proses produksi (addedvalue);b) Karena penekanannya pada pengembangan kapasitas riptek secaraterarah, insentif riset ini bersifat semi top-down. Penentuan bi<strong>dan</strong>g <strong>dan</strong>tema penelitian lebih bersifat makro <strong>dan</strong> dimaksudkan untukmenekankan prioritas aktivitas riset sebagai unggulan pada periodawaktu yang ditentukan;c) Aspek yang sangat penting dalam unsur keterpaduan adalah kerjasama antarpeneliti dari berbagai lembaga penelitian dalam disiplinilmu yang saling melengkapi dengan memanfaatkan sarana <strong>dan</strong>prasarana laboratorium yang telah tersedia;d) Hasil <strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong> Terapan dapat merupakan hasil antara <strong>dan</strong>memerlukan tindak lanjut para peneliti yang bersangkutan. Olehkarena itu, hasil penelitian yang telah dihasilkan paling sedikit harusdisebarluaskan kepada publik secara luas, baik dalam bentukpublikasi, pameran maupun melalui wahana informasi lain agar dapatdimanfaatkan.6.4. Ruang Lingkup <strong>dan</strong> Judula) Ruang lingkup penelitian <strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong> Terapan akan difokuskan padaupaya merealisasikan produk target tujuh fokus bi<strong>dan</strong>g prioritas <strong>dan</strong> duafaktor pendukung keberhasilan sesuai dengan ARN 2010-2014.b) Judul penelitian harus spesifik <strong>dan</strong> terukur.6.5. Keluaran <strong>Riset</strong> TerapanKeluaran aktivitas riset ini berupa (i) produk yang dapat dimanfaatkan pihakketiga (industri/swasta, masyarakat <strong>dan</strong> pemerintah); (ii) temuan yang dapatdipatenkan; (iii) prototip, atau (iv) tulisan yang dipublikasikan dalam jurnaliptek nasional atau internasional yang terakreditasi.6.6. Unsur Penilaiana) Penilaian proposal penelitian ditekankan pada unsur-unsur (i)orisinalitas; (ii) unsur pembaharuan; (iii) kelayakan (sumber dayamanusia, teknologi, sarana <strong>dan</strong> prasarana, serta waktu <strong>dan</strong>pembiayaan); <strong>dan</strong> (iv) keterkaitan antara metodologi <strong>dan</strong> tujuanpenelitian.33


) Proposal harus secara jelas menunjukkan a<strong>dan</strong>ya (i) keterkaitanantara topik penelitian yang diusulkan <strong>dan</strong> pemilihan tema yangsesuai; (ii) dampak hasil penelitian terhadap kemampuan <strong>dan</strong>pengembangan SDM, institusi, <strong>dan</strong> aturan/norma di bi<strong>dan</strong>g yangdipilih; (iv) tahapan penelitian <strong>dan</strong> hypothetical results di dalamperiode waktu yang diusulkan.c) Untuk menjaga aktualisasi tema <strong>dan</strong> mendukung unsur kebaharuandalam penelitian yang diajukan, peneliti dianjurkan untuk (i) melakukanpreliminary research; (ii) melakukan patent-searching <strong>dan</strong> preferrablepatentable product; (iii) melakukan preliminary survey tentang marketdemand; (iv) mengutamakan asas manfaat bagi pemakai.d) Proposal penelitian juga dipersyaratkan untuk mencakup prospekekonomi hasil penelitian dalam waktu kurang dari 10 tahun <strong>dan</strong>menunjukkan secara konkrit keterkaitan hasil penelitian dengan jenisindustri yang dapat atau yang akan menggunakannya.e) Dalam rangka mendukung program Millenium Development Goals(MDG’s) 2015, penelitian yang mengimplementasikan gagasanpeningkatan kualitas lingkungan hidup, pengentasan kemiskinan <strong>dan</strong>kesejahteraan masyarakat akan lebih diutamakan.6.7. Penelitia) Kedudukan peneliti adalah di lembaga riset, perguruan tinggi, <strong>dan</strong>industri, baik pemerintah maupun swasta.b) Setiap riset dipimpin oleh seorang peneliti utama <strong>dan</strong> beberapapeneliti lainnya serta dibantu oleh teknisi dengan bi<strong>dan</strong>g keahlianyang mendukung.c) Dalam hal peneliti utama mendapatkan lebih dari satu pen<strong>dan</strong>aaninsentif riset dari KRT/DRN, kepa<strong>dan</strong>ya dianjurkan untuk memilihsalah satu insentif riset <strong>dan</strong> mengundurkan diri dari insentif risetyang lain.d) Seorang peneliti utama dalam salah satu insentif riset yang telahselesai dapat mengajukan riset berikutnya dengan menyertakan/melampirkan hasil hasil penelitian sebelumnya.6.8. Tolok Ukur KeberhasilanKeberhasilan insentif riset akan ditinjau dengan parameter sebagaiberikut:a) Dihasilkannya alternatif jawaban terhadap permasalahanpembangunan nasional dalam bentuk sistematika tracking <strong>Insentif</strong><strong>Riset</strong> Terapan, basis-data, meningkatnya jumlah publikasi, <strong>dan</strong>indeks-sitasi tentang hasil penelitian yang di<strong>dan</strong>ai oleh <strong>Insentif</strong><strong>Riset</strong> Terapan yang dapat diakses publik;b) Teradopsinya hasil <strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong> Terapan baik dalam bentukpenelitian lanjut, property right (paten, desain, <strong>dan</strong> copyrights)maupun produksi awal melalui kemitraan dengan dunia usaha;c) Terbentuknya research resource network yakni jaringan sumberdaya penelitian ilmu pengetahuan <strong>dan</strong> teknologi;34


d) Peningkatan upaya pemberdayaan sumberdaya manusia, sarana<strong>dan</strong> prasarana penelitian yang tersedia <strong>dan</strong> melibatkan kerja samaantarinstansi <strong>dan</strong> keterkaitannya dengan insentif riset sektor lain.6.9. PelaporanLaporan aktivitas riset (laporan kemajuan <strong>dan</strong> laporan akhir) dibuatsesuai tahapan pembiayaan yang ditetapkan. Laporan harus memuat:a) pelaksanaan aktivitas riset, hasil, hambatan/penyimpangan yangterjadi,b) produk <strong>dan</strong> atau proses sesuai dengan kebutuhan penggunateknologi <strong>dan</strong> KI yang telah didaftarkan, serta publikasi iptek,c) komitmen <strong>dan</strong> kesiapan pelaku bisnis <strong>dan</strong> masyarakat untukmengadopsi produk atau proses produksi yang telah siap masuk kedalam tahap komersialisasi.6.10 Format ProposalHalaman Depan (cover warna biru) ProposalPROPOSALJudul <strong>Penelitian</strong> yang Diusulkan....................................................................................INSENTIF RISET TERAPANNo. Pendaftaran On-Line : .............................................Bi<strong>dan</strong>g Fokus/Faktor Pendukung: .......................................(isi sesuai butir 1.5,contoh: I Ketahanan Pangan)Kode Produk Target: ..............................(isi sesuai Lampiran I, contoh 1.01.)Kode Topik: ..............................(isi sesuai Lampiran I, contoh 1.01.05.)Peneliti Utama: ..............................LEMBAGA/INSTITUSI PENGUSULAlamat Lengkap <strong>dan</strong> Kode Pos/Telepon/HP/Faksimil/e-mailTANGGAL/BULAN/TAHUN35


Lembar PengesahanJudul <strong>Penelitian</strong> : .............................................................................Bi<strong>dan</strong>g Fokus/Faktor Pendukung (pengusul wajib melingkari satu bi<strong>dan</strong>g yangsesuai):1. Ketahanan pangan2. Teknologi kesehatan <strong>dan</strong> obat3. Energi4. Teknologi <strong>dan</strong> manajemen transportasi5. Teknologi informasi <strong>dan</strong> komunikasi6. Teknologi pertahanan <strong>dan</strong> keamanan7. Material maju8. Sains dasar9. Sosial kemanusiaanKode Produk Target: ................(isi sesuai Lampiran I, contoh 1.01.)Kode Topik : ........................(isi sesuai Lampiran I, contoh 1.01.05.)Lokasi <strong>Penelitian</strong> : ...............................................................................<strong>Penelitian</strong> Tahun Ke: ...............................Keterangan <strong>Lembaga</strong> Pelaksana/Pengelola <strong>Penelitian</strong>A. <strong>Lembaga</strong> Pelaksana <strong>Penelitian</strong>Nama Koordinator/Peneliti UtamaNama <strong>Lembaga</strong>/InstitusiUnit OrganisasiAlamatTelepon/HP/Faksimile/e-mailB. <strong>Lembaga</strong> lain yang terlibat (dapat lebih dari satu)Nama PimpinanNama <strong>Lembaga</strong>AlamatTelepon/Faksimile/e-mailJangka Waktu <strong>Riset</strong>: .............. tahunBiaya Tahun-1 : Rp ......................Biaya Tahun-2 : Rp ......................Total Biaya : Rp ......................Aktivitas riset (baru/lanjutan): .............................Rekapitulasi Biaya Tahun yang Diusulkan :No. Uraian Jumlah (Rp)1. Gaji <strong>dan</strong> Upah2. Bahan Habis Pakai3. Perjalanan (tidak untuk perjalanan luar negeri)4. Lain-LainJumlah biaya tahun yang diusulkanSetuju diusulkan:Kepala Pimpinan Koordinator/<strong>Lembaga</strong>/Institusi, Mitra Pemda/<strong>Lembaga</strong> Lain, Peneliti Utama,36


Proposal TeknisGunakan perangkat lunak Open Source (Open Document Format/ ODF).Proposal diwajibkan memuat informasi sebagai berikut.:1. Daftar Isi2. Abstrak (dalam bahasa Indonesia <strong>dan</strong> bahasa Inggris)Tuliskan secara komprehensif tentang riset yang akan dilaksanakandengan menjelaskan masalah yang akan diteliti <strong>dan</strong> latar belakang,tahap-tahap penelitian, hipotesis yang akan dibuktikan, kegunaan hasilriset, <strong>dan</strong> metodologi yang digunakan. Cantumkan lima kata kunci yangdominan.3. PendahuluanJelaskan alur pikir pemilihan topik <strong>dan</strong> area riset yang mencakup latarbelakang, ruang lingkup <strong>dan</strong> batas-batas penelitian, asumsi yangdigunakan, <strong>dan</strong> tujuan umum riset. Selain itu, sampaikan pula tinjauan(state of the art review) atas paten/riset terdahulu serta perbedaanantara tinjauan paten/riset yang ada <strong>dan</strong> ruang lingkup usulan risetAnda.4. Perumusan MasalahJelaskan masalah yang akan diteliti <strong>dan</strong> jelaskan pula rencanapenyelesaian sesuai dengan metodologi, lengkapi dengan teknikobservasi, pengumpulan data, pengolahan data, <strong>dan</strong> penafsiran, sertajelaskan pula kesiapan tenaga pelaksana.5. MetodologiJelaskan rencana, tempat, waktu, pengambilan sampel, penentuan unitanalisis, cara <strong>dan</strong> instrumen pengumpulan data, pengolahan <strong>dan</strong> analisisdata, serta kendali mutu (quality control) data sesuai dengan rancangan(desain) riset. Dengan metodologi ini dapat diperkirakan hasil riset yangakan diperoleh secara utuh.6. Rancangan <strong>Riset</strong>Jelaskan pendekatan <strong>dan</strong> strategi yang akan diambil untuk memperolehjawaban pertanyaan riset <strong>dan</strong> pencapaian tujuan riset.Dalam mencantumkan pilihan rancangan riset harus disertakan alasanmengapa dipilih rancangan tersebut, sekaligus diuraikan pulakeunggulan <strong>dan</strong> kelemahannya. Rancangan riset harus menjelaskansecara rinci <strong>dan</strong> berurutan tahapan riset yang dilakukan <strong>dan</strong> kaitanantara tahapan yang satu <strong>dan</strong> tahapan yang lain. Dengan demikian,pemantauan terhadap penelitian ataupun evaluasi oleh panel pakar akanmudah dilakukan. Selain itu, hasil akhir riset dapat pula diperkirakan.7. Hasil yang DiharapkanDiwajibkan mencantumkan dengan jelas tentang sasaran/Hasil (termasukdeliverables) yang hendak dicapai dalam waktu 3 bulan pertama, 5 bulanberikutnya, <strong>dan</strong> sasaran akhir dalam satu tahun penelitian. Sasaranbertahap itu merupakan janji kepada KRT yang harus ditepati ketikamonitoring <strong>dan</strong> evaluasi. Hal ini juga terkait dengan persyaratan37


pengajuan pencairan anggaran tahap II <strong>dan</strong> III. Bilamana ada publikasiagar disebutkan jumlah publikasi.8. Personil Pelaksana <strong>Penelitian</strong> (Peneliti <strong>dan</strong> Teknisi)Cantumkan nama lengkap, gelar kesarjanaan, pria/wanita, unit kerja,bi<strong>dan</strong>g keahlian <strong>dan</strong> tugas dalam penelitian, pendidikan akhir, alokasiwaktu (jam/minggu), lembaga.9. Jadwal <strong>Penelitian</strong>10. Daftar Pustaka (harus diacu pada butir-butir di atas).Agar menyampaikan tinjauan kepustakaan (literature review) dalambi<strong>dan</strong>g yang dikaji (termasuk tentang riset terdahulu yang ditelusuri).Hubungan antara hasil tinjauan kepustakaan <strong>dan</strong> kerangka pikir yangdikembangkan perlu diperlihatkan dengan jelas.38


BAB VIIINSENTIF PENINGKATAN KAPASITAS IPTEK SISTEM PRODUKSI7.1. Latar BelakangDalam upaya pengembangan kapasitas sistem produksi nasional,perlu mensinergikan <strong>dan</strong> mengkombinasikan pemanfaatan iptek impor<strong>dan</strong> iptek lokal/domestik secara strategis untuk mencapaikeseimbangan antara upaya peningkatan daya saing <strong>dan</strong> ketahanan/keberlanjutan industri nasional. Untuk mendukung hal tersebut makadipan<strong>dan</strong>g perlu untuk meningkatkan interaksi <strong>dan</strong> sinergi melauijaringan komunikasi <strong>dan</strong> kerjasama antara penyedia teknologi <strong>dan</strong>pengguna teknologi. Untuk mendorong terjadinya interaksi <strong>dan</strong> sinergidalam bi<strong>dan</strong>g penelitian, pengembangan, <strong>dan</strong> rekayasa di duniaindustri antara lembaga penyedia iptek <strong>dan</strong> pengguna teknologitersebut, pemerintah mengembangkan instrumen kebijakan berupainsentif yang diberi nama Peningkatan Kapasitas Iptek SistemProduksi.Pengertian <strong>Insentif</strong> Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksisebagai berikut.a) Peningkatan adalah proses meningkatkan. Meningkatkan adalahupaya untuk menambah tingkat, derajat, kualitas ataupunkuantitas.b) Kapasitas iptek adalah besarnya potensi untuk mengadopsi,mengadaptasi, <strong>dan</strong> mengembangkan iptek.c) Sistem produksi adalah kumpulan beberapa komponen (antaralain, masukan, proses, <strong>dan</strong> pengelolaan) yang saling berinteraksisehingga dihasilkan produk barang <strong>dan</strong>/atau jasa, yang sesuaidengan kebutuhan ataupun yang siap dikomersialkan.Secara keseluruhan <strong>Insentif</strong> Peningkatan Kapasitas Iptek SistemProduksi adalah seluruh upaya untuk menaikkan potensi adopsi,adaptasi, <strong>dan</strong> pengembangan teknologi bagi tingginya daya saingbarang <strong>dan</strong>/atau jasa melalui optimalisasi input, proses, <strong>dan</strong>pengelolaan industri.7.2. Tujuan <strong>Insentif</strong> Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksia) Meningkatkan kegiatan riset di bi<strong>dan</strong>g industri dalam bentuk risetkemitraan antara lembaga penelitian, pengembangan, <strong>dan</strong>rekayasa (litbangrapyasa) dengan industri.b) Meningkatkan interaksi yang mendalam dengan para pelakuindustri untuk meningkatkan kapasitas adopsi iptek <strong>dan</strong> dayasaing industric) Mendorong proses difusi teknologi melalui pengembanganteknologi yang bermanfaat bagi peningkatan produktivitas industri<strong>dan</strong> perekonomian.d) Mendorong munculnya standardisasi produk di industri.39


7.3. Karakteristik Kegiatan <strong>Riset</strong>a) Ciri khas aktivitas riset adalah a<strong>dan</strong>ya kemitraan <strong>dan</strong> kewajibanmelaksanakan dalam pelaksanaan riset (work sharing) <strong>dan</strong>pembiayaan riset (cost sharing) antara lembaga litbangrap <strong>dan</strong>industri;b) Sifat utama penelitian/ aktivitas riset adalah riset hilir yangbermuara pada perbaikan atau penciptaan proses produksi baruyang diterapkan dalam sistem produksi dengan mengacu produktarget <strong>dan</strong> topik yang ditawarkan (Lampiran I)c) Aktivitas riset diusulkan oleh peneliti yang bermitra dengansistem produksi (industri). Bi<strong>dan</strong>g penelitian ditentukan sendirioleh peneliti <strong>dan</strong> mitra industri, namun bi<strong>dan</strong>g <strong>dan</strong> judulmendukung tujuh fokus bi<strong>dan</strong>g prioritas <strong>dan</strong> produk target (butir1.5)7.4. Ruang Lingkup <strong>dan</strong> Judula) Ruang lingkup aktivitas riset ini difokuskan pada upayamerealisasikan produk target tujuh fokus bi<strong>dan</strong>g prioritas <strong>dan</strong> duafaktor pendukung keberhasilan sesuai ARN 2010-2014.b) Judul penelitian harus spesifik <strong>dan</strong> terukur.7.5. KeluaranKeluaran dari kegiatan yang di<strong>dan</strong>ai dengan sistem insentif ini antaralain, adalah prototip industri, hasil uji coba prototip, modifikasi sistemproduksi, peningkatan kualitas <strong>dan</strong> kuantitas produksi, penerapansistem kendali/otomatisasi, manajemen sistem produksi, standardisasisistem produksi, KI.7.6. Unsur PenilaianPersyaratan wajib bagi proposal untuk dapat diajukan melaluimekanisme pembiayaan ini adalah sebagai berikut.a) A<strong>dan</strong>ya kemitraan antara lembaga litbangrap <strong>dan</strong> industri.Kemitraan dalam aktivitas riset Peningkatan Kapasitas Iptek SistemProduksi minimal diikuti oleh satu industri dengan satu lembagalitbangrap yang dikuatkan dengan surat resmi memorandum ofunderstanding atau surat kesepakatan lain sejenis yang berisikesepatan pelaksanaan serta pembiayaan bersama pada aktivitasriset yang dibiayai dengan insentif ini.b) Proposal diajukan oleh kedua belah pihak.Pengajuan usulan Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksiharus dilakukan oleh lembaga litbangrap yang bermitra denganindustri, <strong>dan</strong> harus dijelaskan pula aspek state of the art oftechnology (aplikasi paten, modifikasi paten yang telah ada, atauinovasi teknologi baru).40


c) Jangka waktu pelaksanaan Peningkatan Kapasitas IptekSistem Produksi.<strong>Insentif</strong> Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi terdiri atasaktivitas-aktivitas riset yang direncanakan untuk dilaksanakandalam kurun waktu tahun yang bersangkutan. Apabila aktivitas risetberlanjut, harus diusulkan kembali untuk tahun berikutnya yangakan diseleksi/dievaluasi sesuai ketentuan yang berlaku. Maksimaljangka waktu total yang diusulkan adalah dua tahun.d) Aktivitas riset yang bersifat strategisKegiatan yang tidak mempunyai prospek ekonomi, tetapimempunyai sifat strategis seperti bi<strong>dan</strong>g teknologi pertahanan <strong>dan</strong>keamanan dapat juga diajukan.Penilaian kelayakan aktivitas riset Peningkatan Kapasitas IptekSistem Produksi terdiri atas tiga kriteria utama yaitu sebagaiberikut.e) Prospek komersialHasil aktivitas riset Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksidiharapkan dapat meningkatkan daya saing produk secarakomersial yang berpeluang untuk menciptakan pasar baru dalamwaktu yang tidak terlalu lama, sekitar satu hingga dua tahunsetelah kegiatan selesai. Oleh karena itu, kegiatan ini lebihditekankan pada aktivitas-aktivitas yang lebih bersifat hilir, seperti,pengembangan prototip, uji coba prototip, modifikasi sistemproduksi untuk produk baru, peningkatan skala produksi, <strong>dan</strong>penerapan sistem kendali atau otomatisasi. Peserta PeningkatanKapasitas Iptek Sistem Produksi, khususnya dari pihak industri,diharapkan sudah memperhitungkan prospek bisnis yangdihasilkan apabila aktivitas berjalan dengan sukses. Komitmenindustri dalam melakukan tindak lanjut setelah aktivitas riset selesaimenjadi bahan pertimbangan utama dalam penilaian. Untuk dapatmengetahui prospek komersial penelitian yang dilakukan, proposalharus dilengkapi dengan suatu kajian kelayakan teknoekonomi.f) Kelayakan TeknisFokus <strong>Insentif</strong> Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksiadalah pemecahan masalah industri yang berkaitan denganperbaikan proses produksi <strong>dan</strong> peningkatan kualitas <strong>dan</strong> kuantitasproduk. Penilaian terhadap usulan aktivitas riset jugamempertimbangkan beberapa aspek, seperti, kemampuan teknisyang dimiliki para peneliti/perekayasa, prasarana, <strong>dan</strong> peralatanyang ada di samping perencanaan/desain dalam implementasinya.Usulan kegiatan yang merupakan kelanjutan dari insentifsebelumnya (RD, RT, <strong>dan</strong> program riset lainnya) akan lebihdiutamakan.g) Manfaat EkonomiKeberhasilan aktivitas riset Peningkatan Kapasitas Iptek SistemProduksi tidak hanya dilihat dari manfaat yang diperoleh oleh pihak41


yang terlibat langsung, tetapi juga diperhatikan sejauhmanateknologi yang dikembangkan bisa memiliki dampak ekonomi <strong>dan</strong>industri yang lebih luas. Hasil aktivitas riset diharapkanmempunyai nilai strategis yang memungkinkan terjadinya spin-offhasil aktivitas riset menjadi industri baru. Selain itu, diharapkanpula hasil kegiatan aktivitas riset tersebut memberikan kontribusiterhadap sektor lain <strong>dan</strong> meningkatkan pemanfaatan sumber dayalokal.h) Unsur PenilaianPenilaian proposal penelitian ditekankan pada unsur berikut.1) Prospek Komersial:• Peningkatan daya saing komersial produk• Tahapan riset bersifat hilir• Status teknologi (dalam hasil pengembangan, prototipelaboratorium, siap untuk dilakukan test/ aplikasi di lapangan/industri)• Trend perkembangan teknologi di sektor produksi• Peluang komersialisasi produk• Komitmen mitra industri• Kelayakan tekno-ekonomi2) Kelayakan Teknis• Metodologi• Sumberdaya yang dipakai• Waktu (perencanaan <strong>dan</strong> implementasi)• Kewajaran anggaran3) Manfaat Ekonomi• Nilai strategis produk• Kontribusi terhadap sektor lain• Pemanfaatan potensi sumberdaya lokal• Potensi terjadinya spin-off hasil kegiatan menjadi industri/produk baru7.7. Ketentuan bagi Penelitia) Aktivitas riset <strong>Insentif</strong> Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksiterbuka untuk semua peneliti Indonesia, baik dari lembagapemerintah, perguruan tinggi negeri/swasta, maupun lembagaswadaya masyarakat sesuai butir 2.2.b) Latar belakang pendidikan <strong>dan</strong> track record peneliti utama harussesuai dengan bi<strong>dan</strong>g yang akan diteliti. Track record adalahindikator utama kualitas peneliti; gelar formal pascasarjana dalamsalah satu cabang ilmu tertentu yang sesuai dengan bi<strong>dan</strong>gpenelitian akan menjadi bahan pertimbangan dalam menilaikualifikasi peneliti.c) Setiap riset dilaksanakan oleh seorang peneliti utama <strong>dan</strong> paling42


anyak lima orang peneliti lainnya, serta dibantu oleh palingbanyak lima orang pembantu peneliti dengan bi<strong>dan</strong>g keahlian yangsaling mendukung.d) Peneliti yang sudah menjadi Peneliti Utama dalam aktivitas risetlainnya pada periode yang sama tidak diperkenankan menjadipeneliti utama dalam kegiatan ini, tetapi diperkenankan menjadianggota tim peneliti.e) Mahasiswa pascasarjana yang meneliti bi<strong>dan</strong>g yang sesuai denganaktivitas riset Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksidiperboleh-kan menjadi pembantu peneliti atau anggota tim penelitisepanjang mitra industri menyetujuinya. Namun, <strong>dan</strong>a aktivitasriset ini tidak dibenarkan jika digunakan untuk mengganti uangkuliah.7.8. Ketentuan bagi Industria) Mitra industri merupakan industri yang bergerak pada bi<strong>dan</strong>g yangberkaitan langsung dengan topik penelitian yang diusulkan.b) Mitra industri merupakan industri yang akan memanfaatkanlangsung hasil aktivitas riset Peningkatan Kapasitas Iptek SistemProduksi.c) Mitra industri ikut berpartisipasi dengan memberikan kontribusipembiayaan (dapat berupa in-cash atau in-kind, ataupunkeduanya)Mitra industri melibatkan beberapa personilnya untuk terlibat dalampenelitian baik sebagai peneliti maupun pembantu peneliti, namunpembiayaan personil tersebut menjadi tanggung jawab mitra industri.7.9. Tolok Ukur Keberhasilana) Peningkatan inovasi teknologi di industri yang dilaksanakanbersama-sama dengan lembaga litbangrap.b) Peningkatan jumlah produk baru yang lebih berkualitas sebagaihasil penelitian <strong>dan</strong> pengembangan <strong>dan</strong>/atau munculnya industribaru.c) Peningkatan kualitas <strong>dan</strong> kuantitas kemitraan antara industri <strong>dan</strong>lembaga litbangrap.7.10. PelaporanLaporan aktivitas riset (laporan kemajuan <strong>dan</strong> laporan akhir) dibuatsesuai tahapan pembiayaan yang ditetapkan. Laporan harus memuat:a) pelaksanaan aktivitas riset, hasil, hambatan/penyimpangan yangterjadi,b) produk <strong>dan</strong> atau proses sesuai dengan kebutuhan penggunateknologi/industri <strong>dan</strong> KI yang telah didaftarkan, serta publikasiiptek,43


c) komitmen <strong>dan</strong> kesiapan pelaku bisnis untuk mengadopsi produkatau proses produksi yang telah siap masuk ke dalam tahapkomersialisasi.7.11. Format ProposalHalaman Depan (cover warna hijau) ProposalPROPOSALJudul <strong>Penelitian</strong> yang Diusulkan....................................................................................INSENTIF RISETPENINGKATAN KAPASITAS IPTEK SISTEM PRODUKSINo. Pendaftaran On-Line : .............................................Bi<strong>dan</strong>g Fokus/Faktor Pendukung: ..........................(isi sesuai butir 1.5, contoh Ketahanan Pangan)Kode Produk Target: ..........................(isi sesuai Lampiran I, contoh 1.01.)Kode Topik: ..................(isi sesuai Lampiran I, contoh 1.01.05.)Peneliti Utama: ..............................LEMBAGA/INSTITUSI PENGUSULAlamat Lengkap <strong>dan</strong> Kode Pos/Telepon/HP/Faksimile/e-mailTANGGAL/BULAN/TAHUN44


Lembar PengesahanJudul <strong>Penelitian</strong> : .......................................................................................Bi<strong>dan</strong>g Fokus / Faktor Pendukung (pengusul wajib memilih yang sesuai):1. Ketahanan pangan2. Teknologi kesehatan <strong>dan</strong> obat3. Energi4. Teknologi <strong>dan</strong> manajemen transportasi5. Teknologi informasi <strong>dan</strong> komunikasi6. Teknologi pertahanan <strong>dan</strong> keamanan7. Material maju8. Sains dasar9. Sosial kemanusiaanKode Produk Target: (isi sesuai Lampiran I, contoh 1.01.)Kode Topik: (isi sesuai Lampiran I, contoh 1.01.05.)Lokasi <strong>Penelitian</strong>: ...............................................................................<strong>Penelitian</strong> Tahun Ke: ...............................Keterangan <strong>Lembaga</strong> Pelaksana/Pengelola <strong>Penelitian</strong>A. <strong>Lembaga</strong> Pelaksana <strong>Penelitian</strong>Nama Peneliti UtamaNama <strong>Lembaga</strong>/InstitusiUnit OrganisasiAlamatTelepon/HP/Faksimil/e-mailB. Mitra industri yang terlibat (dapat lebih dari satu)Nama Pimpinan Mitra IndustriNama Mitra IndustriAlamatTelepon/HP/Faksimil/e-mailRekapitulasi BiayaNo. Uraian Jumlah (Rp)1. Gaji <strong>dan</strong> Upah2. Bahan Habis Pakai3. Perjalanan (tidak untuk perjalanan luar negeri)4. Lain-LainJumlah biaya tahun yang diusulkanSetuju diusulkan:Kepala Pimpinan Koordinator/<strong>Lembaga</strong>/Institusi, Mitra Pemda/<strong>Lembaga</strong> Lain, Peneliti Utama,45


Proposal TeknisGunakan perangkat lunak Open Source (Open Document Format/ ODF).Proposal diwajibkan memuat informasi sebagai berikut.1. Daftar Isi2. Abstrak (dalam bahasa Indonesia <strong>dan</strong> bahasa Inggris)Tuliskan secara komprehensif aktivitas riset yang akan dilaksanakandengan menjelaskan masalah yang akan diteliti <strong>dan</strong> latar belakang,termasuk dalam hal ini permasalahan di industri terkait dengankapasitas inovasinya, tahap-tahap aktivitas riset, kegunaan hasil, <strong>dan</strong>metodologi yang digunakan. Cantumkan lima kata kunci (key words)yang paling dominan.3. Pendahuluana) Latar BelakangLatar belakang memuat informasi dasar perlunya dilaksanakanaktivitas penelitian ini, masalah iptek yang dihadapi pada saat ini,khususnya di sektor produksi, peluang pemanfaatan hasil inovasiriset yang ditawarkan, dll.b) Tujuan <strong>dan</strong> SasaranTulis secara jelas tujuan <strong>dan</strong> sasaran aktivitas riset.4. Kelayakan Teknis <strong>dan</strong> Metodologia) Uraikan keuntungan, keunggulan, <strong>dan</strong> manfaat yang diperoleh darihasil aktivitas riset yang akan dilaksanakan, serta metoda yangakan digunakan dalam pencapaian sasaran.b) Cantumkan lingkup <strong>dan</strong> tahap aktivitas riset beserta alur yang akandilaksanakan.c) Uraikan ketersediaan sumber daya manusia (personil pelaksana,track record individu <strong>dan</strong> tim) <strong>dan</strong> sarana prasarana pendukungaktivitas riset .5. Prospeka) Status TeknologiMenjelaskan secara rinci tentang aktivitas riset yang telah dilakukan<strong>dan</strong> status teknologi sampai saat ini (dalam fase pengembangan,prototip laboratorium, siap untuk dilakukan uji/diaplikasikan dilapangan/industri). Menjelaskan secara rinci tentang trendpemanfaatan teknologi yang se<strong>dan</strong>g diteliti di sektor produksi baikpada saat ini maupun di masa mendatang.b) Solusi Iptek yang DitawarkanMenjelaskan secara rinci proses produksi dari mitra industri (antaralain: masukan, proses, pengolahan <strong>dan</strong> keluaran), jenis teknologi,standar yang dibutuhkan <strong>dan</strong> kapasitas adopsi iptek dari mitraindustri. Profil mitra industri wajib dilampirkan pada proposal teknis.c) Pemanfaatan Hasil <strong>Riset</strong>Menjelaskan secara rinci tentang manfaat hasil riset bagi mitraindustri secara kualitatif maupun kuantitatif apabila kegiatan berakhir(seperti peningkatan kualitas <strong>dan</strong> kapasitas produksi, peningkatan46


kapasitas SDM, inovasi dalam proses produksi maupun dalamproduk akhir, dll). Menjelaskan secara rinci kurun waktu yangdiperlukan bagi mitra industri untuk mencapai skala ekonomi dalampemanfaatan teknologi.6. Keluaran yang DiharapkanDiwajibkan mencantumkan dengan jelas tentang Sasaran/Keluaranyang hendak dicapai dalam waktu 3 bulan pertama, 5 bulan berikutnya,<strong>dan</strong> sasaran akhir dalam satu tahun kegiatan. Keluaran bertahap itumerupakan janji kepada KRT yang harus ditepati ketika monitoring <strong>dan</strong>evaluasi. Hal ini juga terkait dengan persyaratan pengajuan pencairananggaran tahap II <strong>dan</strong> III. Bilamana ada publikasi agar disebutkanjumlah publikasi.7. Manfaat Ekonomia) Dampak ekonomis pemanfaatan hasilMenjelaskan secara rinci tentang dampak ekonomis daripemanfaatan hasil riset bagi mitra industri (analisis tekno ekonomi).b) Kontribusi terhadap sektor lainMenjelaskan secara rinci proyeksi pemanfaatan hasil riset padasektor produksi secara lebih luas <strong>dan</strong> <strong>dan</strong>pak ikutan yang mungkintimbul akibat pemanfaatan hasil riset ditinjau dari aspek iptek;ekonomi; sosial. Menjelaskan secara rinci proyeksi waktupemanfaatan hasil riset secara lebih luas oleh sektor produki <strong>dan</strong>masyarakat serta langkah-langkah yang diperlukan lebih lanjut.8. Personil Pelaksana Aktivitas <strong>Riset</strong>Cantumkan nama lengkap, gelar kesarjanaan, pria/wanita, unit kerja,bi<strong>dan</strong>g keahlian <strong>dan</strong> tugas dalam penelitian, pendidikan akhir, alokasiwaktu (jam/ minggu), lembaga.9. Jadwal KegiatanLama penelitian per tahun maksimal 10 (sepuluh) bulan.10. Profil Mitra IndustriSesuai kebutuhan pada butir 5. b) Proposal Teknis.11. Daftar Pustaka (harus diacu pada butir-butir di atas).47


I. REKAPITULASI BIAYA In-Cash :PROPOSAL BIAYAURAIAN AKTIVITAS RISETGaji <strong>dan</strong> UpahBahan Habis PakaiPeralatan (hanya untuk sewa)Perjalanan (tidak untuk perjalanan luar negeri)Lain-LainJUMLAHAPBNSUMBER DANAMITRA INDUSTRI (NONAPBN)II. REKAPITULASI BIAYA In-Kind :LEMBAGASumber-In-KindJENISIn-kindALOKASI WAKTUPEMANFAATAN& NILAI EKONOMIS(ekivalen dalam ribuan rupiah)Tahun 2011KETERANGAN(lokasi, kondisidll)JUMLAH........................................., ........................ 2010_____________________Pimpinan Litbangrap PengusulPimpinan Mitra IndusMENGETAHUI,__________________Koordinator/PenelitiUtama_________________48


III. RINCIAN BIAYA1. Gaji <strong>dan</strong> UpahNo. Pelaksana Jumlah1. Peneliti Utama2. Peneliti3. Pembantu Peneliti4. Teknisi5. Tenaga Administrasi6. Tenaga HarianJam/MingguHonor/JamJumlah BiayaBiaya (Rp)APBN Industri2. Bahan Habis PakaiNo. Bahan Volume1.Biaya Satuan(Rp)Jumlah BiayaBiaya (Rp)APBN Industri3. Perjalanan (tidak untuk perjalanan luar negeri)No. Tujuan VolumeBiaya Satuan(Rp)1.Jumlah BiayaBiaya (Rp)APBN Industri4. Lain-LainNo. Aktivitas Volume1.Biaya Satuan(Rp)Jumlah BiayaBiaya (Rp)APBN Industri• Untuk kegiatan sosialisasi/promosi, pengusul wajibmemperhitungkan alokasi anggaran untuk keikutsertaan dalamsosialisasi atau pameran yang dikoordinasikan oleh KRT.• Perhatikan juga Format Biaya pada Lampiran 249


BAB VIIIINSENTIF PERCEPATAN DIFUSI DAN PEMANFAATAN IPTEK8.1. Latar Belakang<strong>Insentif</strong> Percepatan Difusi <strong>dan</strong> Pemanfaatan Iptek dikembangkandengan pertimbangan bahwa banyak sektor pembangunan yangkurang berkembang <strong>dan</strong> tidak dapat bersaing karena lemahnyapenerapan, penguasaan <strong>dan</strong> pemanfaatan iptek. Oleh karena itu perluusaha yang dipelopori pemerintah untuk mempercepat difusi <strong>dan</strong>pemanfaatan iptek sehingga dunia usaha / industri memperoleh nilaitambah, meningkat produktivitas <strong>dan</strong> pendapatannya serta bermanfaatbagi masyarakat maupun lembaga pemerintah yangmembutuhkannya. Melalui <strong>Insentif</strong> Percepatan Difusi <strong>dan</strong>Pemanfaatan Iptek juga diharapkan masyarakat terpacu untukmeningkatkan budaya iptek serta berperan dalam aktivitas sosialekonomi menuju Indonesia yang sejahtera.8.2. Tujuan <strong>Insentif</strong> Percepatan Difusia) Umum:Mempercepat difusi <strong>dan</strong> pemanfaatan iptek yang potensial darihasil riset <strong>dan</strong> inovasi lembaga litbangrap, perguruan tinggi ataumasyarakat umum ke dalam dunia usaha atau aktivitas sosialekonomimasyarakat maupun lembaga pemerintah sehinggameningkatkan nilai tambah, produktivitas maupun daya saing.b) Khusus:1. Memfasilitasi proses komersialisasi produk inovatif <strong>dan</strong> hasilriset ke dalam dunia usaha <strong>dan</strong> masyarakat umum, melaluiusaha berbasis iptek.2. Meningkatkan sinergi kelembagaan iptek pada berbagaitingkatan baik pusat maupun daerah.3. Meningkatkan produktivitas, nilai tambah, kualitas maupundaya saing produk berbasis iptek.8.3. Sasarana) Meningkatnya akselerasi penyerapan inovasi <strong>dan</strong> hasil riset kedalam industri /dunia usaha, masyarakat maupun pemerintah.b) Meningkatnya komersialisasi produk inovatif ke dalam industri /dunia usaha, masyarakat.c) Terciptanya sinergi <strong>dan</strong> kemitraan kelembagaan iptek di pusat <strong>dan</strong>daerah.d) Meningkatnya produktivitas, nilai tambah, kualitas maupun dayasaing produk berbasis iptek.8.4. KarakteristikKarakteristik produk iptek yang dapat difasilitasi, antara lain:55


a) Hasil inovasi lembaga litbangrap, perguruan tinggi maupun inovasimasyarakat yang berpotensi masuk ke tahap komersialb) Hasil litbangrap, perguruan tinggi atau masyarakat untukpemecahan masalah jangka pendek <strong>dan</strong> menengah yang dihadapibangsa Indonesia, yaitu teknologi untuk pengentasan kemiskinan(pro poor technology), pembangunan kemaritiman, <strong>dan</strong>keberlanjutan fungsi lingkungan serta untuk meningkatkan nilaitambah, baik secara sosial maupun ekonomi.c) Iptek hasil litbangrap yang terakumulasi pada lembaga litbangrap,perguruan tinggi maupun masyarakat yang dapat dimanfaatkandalam aktivitas ekonomi daerah dalam rangka peningkatan produkunggulan <strong>dan</strong> daya saing.d) Hasil inovasi lembaga litbangrap, perguruan tinggi untukmendorong dunia usaha termasuk UMKM <strong>dan</strong> masyarakat dalamrangka membangun klaster industri.e) Jaringan kerjasama sinergis antara lembaga litbangrap, penemuiptek, pemerintah, dunia usaha <strong>dan</strong> masyarakat yang mendukungdiseminasi <strong>dan</strong> pemanfaatan iptek.8.5. Fokus <strong>dan</strong> Ruang Lingkup Aktivitasa) Fokus bi<strong>dan</strong>g prioritas aktivitas ini sebagaimana dinyatakan padabutir 1.5.b) Jenis aktivitas:1. Promosi <strong>dan</strong> pemasyarakatan iptek kepada industri, dunia usahaatau masyarakat.2. Intermediasi <strong>dan</strong> pendayagunaan hasil litbangrap iptek untukmengantarkan produk iptek ke tahap komersial.3. Pemanfaatan hasil litbangrap untuk menumbuhkan industri/ usahabaru berbasis iptek atau untuk pemberdayaan masyarakatc) Ruang lingkup aktivitas:1. Aspek Teknis(a) Penerapan hasil inovasi pada industri / dunia usaha.(b) Peningkatan kapasitas SDM (optimalisasi kebutuhanSDM).(c) Peningkatan sistim manajemen usaha.(d) Peningkatan kapasitas pemanfaatan sistem informasi <strong>dan</strong>jaringan.(e) Analisis tentang penyesuaian pemanfaatan iptek kepadadunia usaha <strong>dan</strong> masyarakat secara lebih luas.(f) Usaha perlindungan KI.(g) Analisis kebutuhan infrastruktur sosial ekonomi untukpemanfaatan iptek dalam dunia usaha <strong>dan</strong> masyarakatluas.2. Aspek Sosial <strong>dan</strong> Ekonomi56


Analisis pasar (dalam <strong>dan</strong> luar negeri), penyusunan skenariopemanfaatan <strong>dan</strong> difusi hasil inovasi pada dunia usaha <strong>dan</strong>masyarakat.8.6. KeluaranKeluaran dari aktivitas ini adalah diterapkannya iptek yang bermanfaatbaik secara sosial maupun ekonomi masyarakat dalam rangkameningkatkan pendapatan, kesejahteraan <strong>dan</strong> kemandirian.8.7. Persyaratana) Substansi AktivitasKarakteristik aktivitas difusi iptek adalah :1. BUKAN merupakan aktivitas riset, tetapi suatu aktivitas untukmemanfaatkan, menerapkan, <strong>dan</strong> diseminasi hasil litbangrap.2. Cost sharing maksimal 70% dari KRT <strong>dan</strong> minimal 30% daripihak yang menerima difusi iptek.3. Telah dilakukan analisis sosial-ekonomi tentang kesiapansumberdaya setempat dalam pemanfaatan iptek bagi duniausaha <strong>dan</strong> masyarakat.4. Telah disusun rencana bisnis (business plan) untuk 3 tahun kedepan, termasuk analisis sosial <strong>dan</strong> ekonomi.5. Judul penelitian harus spesifik <strong>dan</strong> terukur.b) <strong>Lembaga</strong> PelaksanaPelaksana/pengusul kegiatan difusi iptek harus memenuhi syarat :1. Mempunyai SDM dengan kualitas <strong>dan</strong> kompetensi yang sesuai(menyertakan riwayat hidup <strong>dan</strong> pernyataan kesediaanpersonil melakukan aktivitas dalam kurun waktu tersebut.)2. Mempunyai sarana prasarana memadai (daftar peralatan <strong>dan</strong>status kepemilikan yang disahkan oleh lembaga).3. Memiliki pengalaman yang sesuai dengan aktivitas ini (profillembaga).4. Memiliki kemampuan manajemen pengelolaan aktivitas (suratpernyataan kesanggupan mengelola aktivitas sampai selesai).5. Memiliki jejaring usaha terkait dengan substansi kegiatan ini.c) AdministrasiKelengkapan administrasi yang harus disampaikan kepadaSekretariat <strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong> (merupakan tambahan dokumenpendukung sebagaimana telah disebutkan pada Bab II ) adalah :1. Business Plan (3 tahun ke depan)2. Analisis Sosial-Ekonomi (komprehensif)3. Pernyataan Mitra Pengguna tentang :(a) Kesediaan berpartisipasi dalam aktivitas difusi hingga selesai(b) Pemanfaatan iptek dalam aktivitasnya(c) Kesanggupan untuk melaksanakan cost sharing(d) KI, lisensi atau ijin pemanfaatan iptek dari penemu57


8.8. Metodaa) Menerapkan atau mendifusikan iptek ke dalam dunia usaha ataumasyarakat.b) Iptek yang diterapkan atau didifusikan adalah iptek hasil inovasiyang memiliki potensi komersial dari lembaga litbangrap,perguruan tinggi maupun masyarakat.8.9. Tolok Ukur KeberhasilanKeberhasilan insentif riset ditinjau dengan mencermati parameterberikut:a) iptek produk dari lembaga litbangrap, perguruan tinggi, masyarakatterdifusi <strong>dan</strong> termanfaatkan dalam aktivitas ekonomi/sosial,b) industri/usaha baru berbasis iptek yang berdaya saing dalamaktivitas ekonomi atau sosial yang terbentuk,c) kualitas produksi produk iptek yang berdaya saing,d) tingkat perubahan daya saing aktivitas sosial ekonomi masyarakat,e) status jaringan kemitraan antara industri, lembaga penelitian, <strong>dan</strong>perguruan tinggi yang terkait dalam membangun kemampuan iptekdunia usaha <strong>dan</strong> masyarakat dalam memproduksi barang <strong>dan</strong> jasa,f) income generating <strong>dan</strong> employment creation yang timbul.8.10. PelaporanLaporan aktivitas (laporan kemajuan <strong>dan</strong> laporan akhir) dibuat sesuaitahapan pembiayaan yang ditetapkan. Laporan harus memuat:a) pelaksanaan aktivitas, hasil, hambatan/penyimpangan yang terjadi,b) kemajuan pengembangan kemampuan sesuai insentif riset yangtelah ditentukan,c) KI yang telah didaftarkan, Standar Nasional Indonesia yang telahdiperoleh, serta publikasi ilmiah,d) kemajuan industri pemula, berkaitan dengan komersialisasi produk<strong>dan</strong> proses produksi yang tengah dikembangkan,e) komitmen <strong>dan</strong> kesiapan pelaku bisnis untuk mengadopsi produk<strong>dan</strong> proses produksi yang telah siap masuk ke dalam tahapkomersialisasi, <strong>dan</strong>f) market acceptance.Laporan aktivitas harus mengacu pada rencana aktivitas yang telahdibuat. Informasi visual yang dapat membantu tim penilai sangatdiperlukan untuk memahami kemajuan <strong>dan</strong> permasalahan yangterjadi.Laporan dibuat dalam bentuk soft copy <strong>dan</strong> hard copy, diserahkansesuai tanggal yang ditetapkan oleh pengelola anggaran KRT.8.11. Unsur PenilaianPenilaian proposal ditekankan pada unsur-unsur:a) Substansi aktivitas difusi, meliputi:1. Mekanisme <strong>dan</strong> metoda pelaksanaan difusi58


2. Pemanfaatan <strong>dan</strong> difusi iptek inovatif hasil litbangrap ataumasyarakat, baru <strong>dan</strong> orisinil didukung dengan lisensi/KI/suratpernyataan penemu3. Penggunaan iptek yang secara mudah dapat dikuasai <strong>dan</strong>dikembangkan oleh mitra pengguna4. Pendayagunaan SDM <strong>dan</strong> pemanfaatan bahan baku lokaluntuk aktivitas usaha5. Pembelajaran untuk mendorong terbentuknya budaya iptekb) Aspek usaha, meliputi:1. Produk yang didifusikan sesuai kebutuhan pasar2. Hasil analisis sosial, ekonomi, rencana bisnis positif3. Peningkatan pendapatan masyarakat4. Peningkatan pendapatan asli daerah5. Peningkatan kualitas, kemampuan manajemen6. Komitmen <strong>dan</strong> perhatian pemerintah (dukungan kebijakan,infrastruktur, keuangan, pelatihan, dll)c) Kemitraan, yaitu: kemitraan dengan dunia usaha/swasta8.12. Pemantauan <strong>dan</strong> EvaluasiPemantauan <strong>dan</strong> evaluasi aktivitas memperhatikan aspek berikut.a) Kualitas rencana kegiatanaktivitas , serta persyaratan yangdiperlukan.b) Metodologi pelaksanaan <strong>dan</strong> pemanfaatan hasil iptek.c) Kelengkapan <strong>dan</strong> kinerja sistem manajemen aktivitas.d) Sistem pengelolaan, basis data, <strong>dan</strong> dokumentasi hasil aktivitas.e) Pencapaian sasaran, keluaran, hambatan/deviasi dari rencanaawal.f) Efektivitas partisipasi lembaga litbang, perguruan tinggi, <strong>dan</strong>industri.g) Prospek keberhasilan pencapaian tujuan kegiatan aktivitas secaramenyeluruh.59


5.13. Format ProposalHalaman Depan (cover warna kuning) ProposalPROPOSALJudul aktivitas yang Diusulkan........................................................................................................INSENTIF RISETPERCEPATAN DIFUSI DAN PEMANFAATAN IPTEKNo. Pendaftaran On-Line : .............................................Bi<strong>dan</strong>g Fokus/Faktor Pendukung: .........................isi sesuai butir 1.5, contoh Ketahanan Pangan)Kode Produk Target: ......................Kode Topik: .........................(isi sesuai Lampiran I, contoh 1.01.)(isi sesuai Lampiran I, contoh 1.01.05.)Peneliti Utama: ..............................LEMBAGA / INSTITUSI PENGUSULAlamat Lengkap <strong>dan</strong> Kode Pos/Telepon/HP/Faksimile/e-mailTANGGAL/BULAN/TAHUN60


Lembar PengesahanJudul Topik Difusi : .....................................................................Bi<strong>dan</strong>g Fokus / Faktor Pendukung (pengusul wajib memilih yang sesuai):1. Ketahanan pangan2. Teknologi kesehatan <strong>dan</strong> obat3. Energi4. Teknologi <strong>dan</strong> manajemen transportasi5. Teknologi informasi <strong>dan</strong> komunikasi6. Teknologi pertahanan <strong>dan</strong> keamanan7. Material maju8. Sains dasar9. Sosial kemanusiaanKode Produk Target: (isi sesuai Lampiran I, contoh 1.01.)Kode Topik: (isi sesuai Lampiran I, contoh 1.01.05.)Lokasi <strong>Penelitian</strong>: ...............................................................................Kegiatan Tahun Ke: ...............................Keterangan <strong>Lembaga</strong> Pelaksana/Pengelola AktivitasA. <strong>Lembaga</strong> Pelaksana AktivitasNama Koordinator KegiatanNama <strong>Lembaga</strong>/InstitusiUnit OrganisasiAlamatTelepon/HP/Faksimile/e-mailB. Mitra Pelaksana Aktivitas (kalau ada)Nama KoordinatorNama <strong>Lembaga</strong>AlamatTelepon/HP/Faksimile/e-mailC. Mitra Pengguna/Penerima DifusiNama KoordinatorInstitusi PenggunaAlamatTelepon/HP/Faksimile/e-mailRekapitulasi Usulan Biaya tahun yang diusulkan :Sumber Dana UraianGaji <strong>dan</strong> UpahBahan Habis PakaiPerjalanan (tidak untuk ke luar negeri)Lain-LainJumlahAPBNAPBDPenggunain-cash in-kind in-cash in-kindSetuju diusulkan:Kepala Koordinator/Pimpinan Koordinator/<strong>Lembaga</strong> Pelaksana, Mitra Pengguna/<strong>Lembaga</strong> Lain, Peneliti Utama,Proposal Teknis61


Gunakan perangkat lunak Open Source (Open Document Format/ODF).Proposal berisi penjelasan tentang aktivitas yang diusulkan dalam kerangkasebagai berikut.1. Daftar Isi2. Abstrak (dalam bahasa Indonesia <strong>dan</strong> bahasa Inggris)Tuliskan secara komprehensif tentang aktivitas yang akan dilaksanakandengan menjelaskan masalah yang akan ditangani <strong>dan</strong> latar belakang,tahap-tahap aktivitas difusi, kegunaan hasil, <strong>dan</strong> metodologi yangdigunakan. Cantumkan pula lima kata kunci yang dominan.3. Pendahuluan(1) Latar belakang, siknifikansi <strong>dan</strong> pentingnya teknologi yang akandidifusikan(2) Perumusan permasalahan (problem statement)(3) Tujuan <strong>dan</strong> sasaran(4) Lokasi aktivitas4. Kelayakan teknis(1) Kesesuaian <strong>dan</strong> keselarasan teknologi dengan kebutuhan(2) Perencanaan pelaksanaan aktivitas difusi.(3) Kesinambungan pemanfaatan produk iptek yang difusikan/pemeliharaan5. Metode <strong>dan</strong> mekanisme difusiUraikan secara jelas pendekatan <strong>dan</strong> langkah dalam melaksanakandifusi sampai produk iptek diterima <strong>dan</strong> bermanfaat bagi pengguna.6. KeluaranDiwajibkan mencantumkan dengan jelas tentang Sasaran/Keluaranyang hendak dicapai dalam waktu 3 bulan pertama, 5 bulan berikutnya,<strong>dan</strong> sasaran akhir dalam satu tahun aktivitas. Keluaran bertahap itumerupakan janji kepada KRT yang harus ditepati ketika monitoring <strong>dan</strong>evaluasi. Hal ini juga terkait dengan persyaratan pengajuan pencairananggaran tahap II <strong>dan</strong> III. Bilamana ada publikasi agar disebutkanjumlah publikasi.7. Pemanfaatan hasil(1) Strategi pemanfaatan hasil aktivitas.(2) Prospek/peluang pemasaran produk <strong>dan</strong> market acceptance.(3) Kelayakan komersial <strong>dan</strong> bisnis dari produk.8. Personil pelaksana aktivitas.Cantumkan nama lengkap, gelar kesarjanaan, pria/wanita, unit kerja,bi<strong>dan</strong>g keahlian <strong>dan</strong> tugas dalam penelitian, pendidikan akhir, sertaRiwayat Hidup, alokasi waktu (jam/minggu), nama lembaga. Sertakanpula surat pernyataan kesanggupan menyelesaikan aktivitas.9. Jadwal kegiatanCantumkan rincian penelitian dengan batas waktu sampai akhir bulanNovember.10. Daftar pustaka62


BAB IXPENUTUP1. Dokumen ini wajib diacu oleh setiap pengusul <strong>dan</strong> pihak-pihaklain yang terlibat di dalam perencanaan, pelaksanaan,pengendalian, <strong>dan</strong> evaluasi insentif riset. Penyempurnaanterhadap dokumen ini akan dilakukan secara periodik sesuaidengan perkembangan keadaan, penyesuaian denganperaturan yang berlaku, serta pengalaman-pengalaman yangakan diperoleh.2. Dengan mengajukan proposal, Peneliti <strong>dan</strong> Institusi Pengusulsecara otomatis menyatakan kesediaan untuk sepenuhnyamematuhi seluruh prosedur seleksi, monitoring <strong>dan</strong> evaluasi.63


LAMPIRAN 1PRODUK TARGET DAN TOPIK RISET YANG DITAWARKAN64


1. BIDANG FOKUS KETAHANAN PANGAN1.01 PRODUK TARGET: TEKNOLOGI PENGELOLAAN LAHAN-LAHAN SUB-OPTIMALISU POKOK: Menyusutnya lahan subur di Pulau Jawa <strong>dan</strong> Bali harusdikompensasi dengan penyediaan lahan, terutama di Sumatera, Kalimantan,<strong>dan</strong> Papua. Meskipun masih tersedia cukup luas, lahan di luar Jawa-Balitersebut umumnya merupakan lahan sub-optimal dengan satu atau lebihkendala sifat fisika <strong>dan</strong>/atau kimia tanahnya. Termasuk keasaman tanah,salinitas akibat intrusi air laut, risiko keracunan pirit, rawan banjir, lapisangambut tebal, atau miskin hara.SOLUSI: Teknologi perbaikan kualitas lahan perlu dikembangkan untukmengatasi kendala fisika/kimia lahan ini agar dapat menjadi produktif untukbudidaya tanaman, budidaya ternak, <strong>dan</strong> budidaya ikan (serta biota lainnya) airtawar, air payau, air salin pada lahan sub-optimal.KODE TOPIK SASARAN1.01.01 Pengembangan teknologiperbaikan sifat fisik,kimia, <strong>dan</strong> mikrobiologitanah pada masingmasingtipologi lahansub-optimal (kering,gambut, salin, rawa lebak,rawa pasang surut) untukproduksi tanamanpangan, hortikultura <strong>dan</strong>perkebunan65• Rekomendasi teknologiperbaikan kualitas lahan(fisika, kimia, <strong>dan</strong> biologi)untuk lahan basah suboptimal(rawa lebak <strong>dan</strong> rawapasang surut) yang sesuaidengan kemampuan adopsipetani setempat• Rekomendasi teknologibudidaya tanaman pangan,hortikultura <strong>dan</strong> perkebunanpada lahan basah sub-optimal• Rekomendasi teknologipengelolaan hara tanamandari berbagai sumber bahanalami <strong>dan</strong> mikroba penambathara (nitrogen <strong>dan</strong> fosfor)untuk mengurangi aplikasipupuk kimia/sintetik


KODE TOPIK SASARAN1.01.02 Pengembangan teknologiperbaikan sifat fisik,kimia, <strong>dan</strong> mikrobiologitanah pada masingmasingtipologi lahansub-optimal (kering,gambut, salin, rawa lebak,rawa pasang surut) untukproduksi ternak1.01.03 Pengembangan teknologiperbaikan kualitas airpada masing-masingtipologi lahan basah suboptimal(rawa lebak <strong>dan</strong>pasang surut), <strong>dan</strong>au,waduk, <strong>dan</strong> laut untukproduksi ikan air tawar,payau, <strong>dan</strong> budidaya laut.• Rekomendasi hasilidentifikasi, karekterisasi <strong>dan</strong>inventarissi teknik konservasilahan-lahan suboptimal yangpotensial untuk produksitanaman pangan.• Rekomendasi kebijakansubsidi pupuk <strong>dan</strong> kebijakanpengembangan industri pupukorganik.• Rekomendasi pengembanganteknologi infrastrukturpendukung pertanian lahansub optimal (irigasi hemat air,reduksi salinitas lahan rawa).• Paket rekomendasi teknologiperbaikan kualitas lahan(fisika, kimia, <strong>dan</strong> biologi)untuk budidaya hijauan pakanternak pada lahan kering suboptimalyang sesuai dengankemampuan adopsi petani /peternak setempat• Paket teknologi budidayaternak ruminansia pada lahansub-optimal• Paket rekomendasi teknologiperbaikan kualitas air (fisika,kimia, <strong>dan</strong> biologi) untukbudidaya ikan di lahan rawalebak <strong>dan</strong> pasang surut yangsesuai dengan kemampuanadopsi pembudidaya ikansetempat• Paket teknologi budidaya ikanair tawar <strong>dan</strong> payau padalahan basah sub-optimal• Rekomendasi teknologi66


KODE TOPIK SASARANkonservasi ekosistem pantaiuntuk melestarikan spawningand nursery ground <strong>dan</strong>habitat yang optimal bagi ikan<strong>dan</strong> biota laut lainnya <strong>dan</strong>dapat diaplikasikan olehmasyarakat pesisir.• Paket rekomendasi lokasi <strong>dan</strong>teknologi budidaya perikanan(ikan, kekerangan, rumputlaut, <strong>dan</strong> biota laut lainnya) diperairan laut (budidaya laut)1.2 RODUK TARGET: VARIETAS / JENIS UNGGUL- ADAPTIFTERHADAP KONDISI AGROEKOSISTEM SUB-OPTIMAL.ISU POKOK: Pemanfaatan lahan sub optimal untuk produksi pangan, selaindapat dilakukan dengan memperbaiki kondisi lahan, juga dapat dilakukandengan mengembangkan varietas padi (atau tanaman pangan lainnya), jenisternak, <strong>dan</strong>/atau spesies ikan spesifik yang toleran <strong>dan</strong> dapat beradaptasi baikpada kondisi spesifik masing-masing jenis lahan sub-optimal. Pengembanganvarietas <strong>dan</strong> spesies tanaman, ternak atau ikan selama ini orientasinya masihlebih banyak diarahkan pada peningkatan hasil.SOLUSI: Diperlukan upaya yang diarahkan pada pengembangan varietas atauspesies tanaman, ternak atau ikan untuk ekosistem lahan sub-optimal melaluipenerapan bioteknologi.KODE TOPIK SASARAN1.02.01 Pengembangan varietastanaman pangan <strong>dan</strong>hortikultura yang mampuberadaptasi terhadapkondisi lahan sub-optimalmelalui pemuliaan <strong>dan</strong>penerapan bioteknologi.• Rekomendasi jenis <strong>dan</strong>varietas tanaman panganpokok (padi, jagung, <strong>dan</strong>kedelai) <strong>dan</strong> tanamanhortikultura bernilai ekonomiyang sesuai untuk kondisikekeringan, genangan,salinitas tinggi, atau masam67


KODE TOPIK SASARAN(pH rendah) di masing-masingwilayah Indonesia• Tersedianya benih tanamanyang sesuai dengan kondisiagroekosistem lahan suboptimal1.02.02 Pengembangan jenisternak <strong>dan</strong> jenis tanamanmakanan ternak yangmampu beradaptasiterhadap kondisi lahansub-optimal1.02.03 Pengembangan spesiesikan yang mampuberadaptasi <strong>dan</strong>berproduksi baik padalahan basah sub-optimal.1.02.04 Pengembangan budidayapertanian terpadu untukoptimalisasi produktivitaslahan sub-optimal• Rekomendasi jenis <strong>dan</strong>teknologi reproduksi ternakruminansia <strong>dan</strong> unggas yangsesuai untuk dibudidayakanpada kondisi lahan basah <strong>dan</strong>lahan kering sub-optimal• Rekomendasi jenis <strong>dan</strong>perbaikan teknik budidayatanaman pakan ternak untukmenghadapi kondisikekeringan atau kondisi lahansub-optimal lainnya• Benih/bibit <strong>dan</strong> rekomendasiteknik budidaya ikan spesieslokal atau hasil pemuliaan(breeding) yang produktifuntuk lahan rawa pasangsurut (air payau) atau rawalebak (masam).• Rekomendasi kombinasi jeniskomoditas pangan (tanaman,ternak, ikan) yang palingoptimal dalam meningkatkanproduktivitas <strong>dan</strong>keberlanjutan sistem produksipangan pada kondisi lahanlahansub-optimal68


1.3 RODUK TARGET: TEKNOLOGI PENGURANGANKEHILANGAN HASIL (YIELD LOSSES).ISU POKOK: Kehilangan hasil pada aktivitas pertanian, peternakan maupunperikanan masih terjadi pada seluruh rantai produksi, mulai dari budidaya,panen, pasca panen, pengolahan <strong>dan</strong> distribusi atau transportasi. Untuk ituperlu pengembangan sistem <strong>dan</strong> teknologi yang dapat meningkatkan efisisensimelalui pengurangan angka kehilangan hasil. Kehilangan hasil tanamanpangan akibat teknologi penanganan panen <strong>dan</strong> pascapanen yang belum baikuntuk padi diperkirakan mencapai 20,4%, terutama pada saat panen <strong>dan</strong>perontokan gabah, yang diperkirakan mencapai 14%.SOLUSI: Pengembangan sistem <strong>dan</strong> teknologi yang dapat meningkatkanefisiensi melalui pengurangan angka kehilangan hasil. Tantangan paling beratpada umumnya adalah pada tahap penyempurnaan teknologi yang secarateknis andal menjadi teknologi yang secara ekonomi masih menguntungkanuntuk diadopsi oleh pengguna.NO TOPIK SASARAN1.03.01 Pengembangan teknologiuntuk memperkecilkehilangan hasil pada tahapbudidaya tanaman, ternak,<strong>dan</strong> ikan1.03.02 Pengembangan teknologiuntuk memperkecilkehilangan hasil pada tahappanen tanaman <strong>dan</strong> ikan• Paket teknologi pengendalianhama <strong>dan</strong> patogen padatanaman padi, jagung, kedelai<strong>dan</strong> tanaman hortikultura• Paket teknologi produksi vaksinuntuk pengendalian penyakitternak sapi <strong>dan</strong> ayam• Paket teknologi produksi vaksin<strong>dan</strong> biopolimer alami untukpengendalian penyakit ikan <strong>dan</strong>u<strong>dan</strong>g• Teknologi penetapan waktu<strong>dan</strong> cara pemanenan untukmengurangi kehilangan hasilpada tanaman padi, jagung,kedelai <strong>dan</strong> komoditashortikultura <strong>dan</strong> perikananbernilai ekonomi tinggi• Pengembangan teknologipenanganan hasil tangkapanikan tuna segar untuk pasarekspor69


NO TOPIK SASARAN1.03.03 Pengembangan teknologiuntuk memperkecilkehilangan hasil pada tahappasca-panen tanaman,ternak, <strong>dan</strong> ikan1.03.04 Pengembangan teknologiuntuk memperkecilkehilangan hasil <strong>dan</strong>meningkatkan nilai tambahpada tahap pengolahanhasil tanaman, ternak, <strong>dan</strong>ikan• Teknologi pengeringan padi,jagung, kedelai <strong>dan</strong>hortikultura yang efisien <strong>dan</strong>terjangkau petani..• Teknologi untuk menghambataktivitas enzim <strong>dan</strong> mikrobabawaan hasil tanaman,ternak, <strong>dan</strong> ikan• Teknologi pendinginan produkternak (daging <strong>dan</strong> susu) <strong>dan</strong>perikanan (budidaya <strong>dan</strong>tangkap) yang lebih efisien<strong>dan</strong> terjangkau.• Bahan pengawet yang aman(biopolimer alami), tersedia,<strong>dan</strong> terjangkau bagi nelayan<strong>dan</strong> pembudidaya ikan.• Rancang bangun alat/mesinpenanganan <strong>dan</strong> pengolahanhasil tanaman, ternak, <strong>dan</strong>perikanan yang sesuaidengan karakteristik/spesifikasi bahan baku yangdihasilkan petani, peternak,<strong>dan</strong> pembudidaya ikan lokal• Teknologi pengawetan <strong>dan</strong>pengolahan yang berorientasipasar untuk masing-masingjenis komoditas tanamanpangan, ternak, <strong>dan</strong> ikan• Rekomendasi teknologiproses hilir yang menciptakannilai tambah <strong>dan</strong> memperkuatdaya saing produkagroindustri (CPO, Kakao,Rumput Laut, <strong>dan</strong> MinyakAtsiri)70


NO TOPIK SASARAN1.03.05 Pengembangan teknologiuntuk memperkecilkehilangan hasil pada tahaptransportasi/ distribusi hasiltanaman, ternak, <strong>dan</strong> ikan• Bahan <strong>dan</strong> desain kemasanyang ramah lingkungan,berbahan dasar lokal, yangsesuai untuk masing-masingjenis komoditas pangan, untukmengurangi kerusakan <strong>dan</strong>meningkatkan daya tarikproduk• Teknologi ‘cold chain’ dalamtransportasi hasil tanaman,peternakan <strong>dan</strong> peikanan• Teknologi penyimpanan(misalnya silo untuk biji-bijian)<strong>dan</strong> pengangkutan produkolahan yang efisien dengankehilangan hasil yang minimal1.4 PRODUK TARGET: FARMER FRIENDLY TECHNOLOGYUNTUK MEMOTIVASI PETANI MENINGKATKANPRODUKTIVITAS.ISU POKOK: Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa banyakteknologi yang diintroduksikan untuk masyarakat pedesaan tidak dapatdigunakan karena alasan teknis, sosiologis maupun ekonomis. Di lain pihak,penggunaan teknologi yang lebih maju merupakan salah satu persyaratanuntuk dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas <strong>dan</strong> daya saing petani,peternak, pembudidaya ikan maupun nelayan.SOLUSI: Memodifikasi atau mengadaptasikan teknologi yang sudah ada(current technology) untuk disesuaikan dengan kebutuhan <strong>dan</strong> kemampuanpetani, atau meningkatkan kemampuan adopsi petani untuk menggunakanteknologi tersebut melalui pelatihan <strong>dan</strong> sosialisasi. Upaya yang dapatdilakukan untuk teknologi baru yang akan dikembangkan adalah denganmerancang-bangun teknologi yang sesuai dengan kapasitas adopsi pengguna,baik secara teknis, ekonomis <strong>dan</strong> sosiologis.71


KODE TOPIK SASARAN1.04.01 Adaptasi teknologi majuagar lebih berpeluanguntuk diadopsi petani,peternak, nelayan, <strong>dan</strong>pembudidaya ikan skalakecil1.04.02 Pengembanganteknologi akrabpenggunayang sesuaikebutuhan <strong>dan</strong>kemampuan adopsipetani, peternak,nelayan, <strong>dan</strong>pembudidaya ikan skalakecil• Teknologi informasi (berbasisSMS) untuk informasi pasarkomoditas pertanian yangdapat diakses petani, peternak,<strong>dan</strong> nelayan• Standar Prosedur OperasionalBudidaya tanaman, ternak, <strong>dan</strong>ikan• Metode interpretasi citra satelityang lebih akurat untukmendeteksi posisi keberadaanikan di laut• Basis Data <strong>dan</strong> ModelingSpasial Data Lapang <strong>dan</strong> CitraSatelit Untuk SumberdayaPerikanan Laut• Hibrida energi berbahan bakulokal yang paling efisien untukoperasional armada kapalnelayan• Teknologi untukmengaplikasikan GoodAgriculture Practices padapertanian tanaman, ternak <strong>dan</strong>ikan• Teknologi mekanisasi yangsesuai kebutuhan <strong>dan</strong>kemampuan petani, peternak,pembudidaya ikan.• Paket teknologi reproduksiternak <strong>dan</strong> pakan ternak yangberbasis bahan baku lokal• Disain <strong>dan</strong> penggunaanrumpon yang paling efektifuntuk operasional armadakapal nelayan72


1.05 PRODUK TARGET: INDUSTRI PANGAN SKALA KECIL DIPERDESAAN (SMALL SCALE ON SITE RURAL INDUSTRY )ISU POKOK: Produk pertanian pada umumnya bersifat musiman, mudah rusak(perishable), <strong>dan</strong> voluminous, sehingga petani selalu berada pada posisi tawaryang lemah ketika berhadapan dengan pasar (pedagang). Kondisi iniditunjukkan dengan merosotnya harga jual pada saat musim panen <strong>dan</strong>meningkatnya harga pada saat paceklik. Untuk itu diperlukan upaya yangdapat menjamin stabilitas permintaan <strong>dan</strong> harga sekaligus meningkatkan nilaitambah produk yang dihasilkan petani. Bentuk produk olahan industri kecilperdesaan tersebut dapat berupa produk antara (intermediate product) untukdigunakan oleh industri di hilirnya, atau produk akhir (final product) yangdikonsumsi langsung oleh konsumen.SOLUSI: Pengembangan industri pengolahan hasil pertanian skala kecil dipedesaan yang meliputi aspek bahan baku, aspek alat <strong>dan</strong> mesin produksi,<strong>dan</strong> aspek produk. Bahan baku yang dikembangkan untuk industri skala kecildi perdesaan sedapat mungkin adalah yang tersedia secara lokal <strong>dan</strong> dalamjumlah yang mencukupi. Alat <strong>dan</strong> mesin produksi yang dikembangkan <strong>dan</strong>digunakan perlu pula disesuaikan dengan kondisi (bentuk, ukuran, jumlah <strong>dan</strong>kualitas) bahan baku setempat, <strong>dan</strong> disesuaikan pula dengan bentuk produkakhir yang diminta oleh pasar.KODE TOPIK SASARAN1.05.01 Identifikasi ragam jenis<strong>dan</strong> kuantitas bahan bakulokal untukpengembangan industripangan skala kecil disentra produksi1.05.02 Rancang-bangunalat/mesin untukpengolahan pangan,produk agro <strong>dan</strong> pakanberbasis ketersediaan<strong>dan</strong> mutu bahan bakulokal• Basis data ragam jenis,volume/kuantitas, <strong>dan</strong> mutubahan baku pada masingmasingsentra produksipertanian• Unit produksi tepung skalakecil menggunakan bahanbaku lokal (sagu, singkong,ubi jalar, sukun, talas) denganmutu terstandar.• Unit produksi pakan ternak<strong>dan</strong> ikan skala kecil sesuaiketersediaan bahan bakulokal di masing-masing sentraproduksi• Unit pengolahan skala kecilberbasis buah tropis73


KODE TOPIK SASARANmusiman• Unit pengolahan skala kecilberbasis produk perkebunan<strong>dan</strong> kehutanan• Unit pengolahan susu skalakecil yang sesuai denganstandar keamanan pangan<strong>dan</strong> kapasitas adopsikoperasi/UKM• Unit pengolahan ikan <strong>dan</strong>hasil laut lainnya skala kecilyang sesuai standarkeamanan pangan di desanelayan1.05.03 Identifikasi <strong>dan</strong>standarisasi produkpangan olahan (produkantara <strong>dan</strong> produk akhir)sesuai denganpermintaan pasar• Penetapan standar nasionaluntuk bahan baku <strong>dan</strong> hasilolahan pangan• Basis informasi pasar untukproduk tepung, pakan, olahanbuah tropis, susu, <strong>dan</strong> ikan• Baku mutu produk tepung,pakan, olahan buah tropis,susu, <strong>dan</strong> ikan1.6 PODUK TARGET: KUALITAS GIZI DAN KEANEKARAGAMANPANGANISU POKOK: Masalah gizi berakar pada masalah ketersediaan, distribusi, <strong>dan</strong>keterjangkauan pangan, kemiskinan, pendidikan <strong>dan</strong> pengetahuan sertaperilaku masyarakat. Sementara itu, masalah keanekaragaman adalah masihbertumpunya makanan pokok masyarakat Indonesia pada komoditi beras.Selain itu, berdasarkan angka Pola Pangan Harapan, ternyata tingkat konsumsiprotein hewani rata-rata masyarakat Indonesia masih berada di bawah angkakecukupan.SOLUSI: Peningkatan kualitas bahan pangan yang dikonsumsi masyarakatagar sesuai dengan persyaratan untuk kesehatan, <strong>dan</strong> peningkatan74


pengetahuan, kesadaran <strong>dan</strong> kepedulian masyarakat dalam mengkonsumsipangan yang memenuhi gizi <strong>dan</strong> persyaratan kesehatanKODE TOPIK SASARAN1.06.01 Peningkatan kualitasgizi bahan pangan yangtersedia <strong>dan</strong> terjangkauoleh mayoritaskonsumen1.06.02 Rekayasa sosial untukmendukungkeberhasilanpengkayaan keragamanpangan berbasissumberdaya nasional• Paket teknologi fortifikasi untukpengkayaan kandungan gizibahan pangan konvensional• Paket teknologi bioprosespengolahan pangankonvensional untukpeningkatan kualitas gizi• Identifikasi kandungan gizi <strong>dan</strong>zat berkhasiat pada panganfungsional asal tumbuhan,hewan <strong>dan</strong> ikan• Formulasi makanan untukpenanggulangan kasusmalnutrisi• Produk pangan fungsionaluntuk perbaikan gizimasyarakat.• Produk pangan lokal non berasuntuk percepatan diversifikasipangan.• Produk olahan hasil perikananyang mampu menjangkauseluruh lapisan masyarakat.• Perubahan sikap prilaku <strong>dan</strong>akseptibilitas konsumenterhadap produk pangan nonberas.• Perubahan sikap <strong>dan</strong> prilakukonsumen terhadappentingnya konsumsi proteinhewani serta buah & sayuran.75


1.07 PRODUK TARGET: TEKNOLOGI ADAPTASI DAN ANTISIPASISISTEM PANGAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIMISU POKOK: Tantangan baru ketahanan pangan lebih banyak diwarnaiperubahan yang demikian cepat terjadi pada lingkungan global, salah satunyaadalah perubahan iklim yang semakin menjadi nyata. Perubahan iklim telahmenimbulkan periode musim hujan <strong>dan</strong> musim kemarau yang makin kacau,sehingga pola tanam <strong>dan</strong> estimasi produksi pertanian, persediaan stok panganmenjadi sulit diprediksi secara baik. Di samping itu, perubahan iklim global telahmengakibatkan penurunan produktivitas akibat perubahan temperatur udara,kenaikan permukaan air laut <strong>dan</strong> sebagainya.SOLUSI: Diperlukan riset yang mampu menghasilkan perangkat yang dapatmemperediksi secara lebih akurat sehingga mampu memprediksi perubahaniklim sehingga memperkecil terjadinya kegagalan panen. Selain itu, untukmengadaptasi perubahan iklim perlu dikembangkan teknologi hemat air <strong>dan</strong>pengurangan emisi karbon.KODE TOPIK SASARAN1.07.01 Pengembangan modelprediksi perubahaniklim, terutama untukunsur-unsur iklim yangberpengaruh nyataterhadap produksitanaman pangan.1.07.02 Pengembanganteknologi memanen air(water harvest) <strong>dan</strong>mengurangikehilangan air-tanahdalam sistem produksipertanian pangan <strong>dan</strong>• Model yang handal untukprediksi pola distribusi hujan diwilayah sentra produksitanaman pangan di Indonesia.• Model prediksi kawasan pantaiyang mungkin terpengaruhintrusi air laut.• Model prediksi pola tanamuntuk antisipasi kekeringan.• Model Prediksi Musim denganPrediktor ENSO <strong>dan</strong> SuhuMuka Laut Regional padaDaerah Sentra Pangan diIndonesia• Bahan (polimer) sebagai “soilconditioner” untuk menyerap<strong>dan</strong> menyimpan air tanah• Teknologi budidaya tanamanpangan, ternak atau ikan yanghemat air (antara lain: closed76


KODE TOPIK SASARANbudidaya perikanan.circulation system).• Teknologi irigasi modern yanghemat air1.07.03 Pemodelan respontanaman pangan <strong>dan</strong>hortikultura terhadapperubahan iklim1.07.04 Investigasi pola migrasi<strong>dan</strong> daerah pemijahanikan akibat perubahaniklim1.07.05 Pengkajian pengaruhpengembangan polapertanian, peternakan,perikanan terhadapemisi <strong>dan</strong> penyerapanKarbon.• Tekonologi yang menunjangdaur hidup tanaman <strong>dan</strong>hortikultura sampai panensebagai respon terhadapperubahan iklim• Pola migrasi <strong>dan</strong> lokasipemijahan ikan ekonomispenting (tuna, cakalang, <strong>dan</strong>pelagris kecil)• Model pengaruh polapertanian, peternakan <strong>dan</strong>perikanan terhadap emisi <strong>dan</strong>penyerapan karbon.77


2. BIDANG FOKUS KESEHATAN DAN OBAT2.01 PRODUK TARGET : OBAT DAN VAKSIN MALARIA,TB DAN FLUBURUNGISU POKOK ARN : BEBAN GANDA PENYAKITPola penyakit yang diderita oleh masyarakat sebagian besar adalah penyakitinfeksi menular seperti tuberkulosis, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA),malaria, diare, <strong>dan</strong> penyakit kulit. Namun demikian, pada waktu yangbersamaan terjadi peningkatan penyakit tidak menular seperti penyakit jantung<strong>dan</strong> pembuluh darah, serta diabetes mellitus (DM) <strong>dan</strong> kanker. Selain ituIndonesia juga menghadapi emerging diseases seperti demam berdarahdengue (DBD), HIV/AIDS, chikunguya <strong>dan</strong> new-emerging diseases seperti fluburung. Dengan demikian telah terjadi transisi epidemiologi <strong>dan</strong> Indonesiamasih menghadapi beban ganda pada waktu yang bersamaan (doubleburdens). Terjadinya beban ganda yang disertai dengan meningkatnya jumlahpenduduk, serta perubahan struktur umur penduduk yang ditandai denganmeningkatnya penduduk usia produktif <strong>dan</strong> usia lanjut, akan berpengaruhterhadap jumlah <strong>dan</strong> jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakatdi masa datang.SOLUSI : Pengurangan jumlah penyakit infeksi melalui pencegahan,pengobatan, identifikasi faktor mudah terinfeksi <strong>dan</strong> severitas penyakit sertapengembangan vaksin baru.KODE TOPIK SASARAN2.01.01 <strong>Riset</strong> genomik <strong>dan</strong>proteomik untukmenentukan targetmolekul plasmodium,mycobacterium <strong>dan</strong>virus H5N12.01.02 Karakterisasi <strong>dan</strong>identifikasi targetmolekul padaplasmodium,mycobacterium atauvirus H5N1Kandidat target molekul untukpencegahan (vaksin) <strong>dan</strong> terapimalaria, TBC <strong>dan</strong> flu burungTarget molekul pada plasmodium,mycobacterium atau virus H5N178


KODE TOPIK SASARAN2.01.03 <strong>Riset</strong> Bioinfomatikberbagai faktor risikoresistensi <strong>dan</strong> infeksimalaria <strong>dan</strong> TBC2.01.04 Pengembangan kandidatobat dengan bahandasar artemisinin ataukinin untuk pengobatanpenyakit malaria2.01.05 Sintesis turunanartemisinin atau kininuntuk pengobatanpenyakit malaria2.01.06 Pengembangan hewanmodel untuk uji in vivoobat atau vaksin antimalaria, TBC <strong>dan</strong> fluburung2.01.07 Uji in vivo obat atauvaksin anti malaria, TBC<strong>dan</strong> flu burung2.01.08 Upscaling prosesproduksi obat atauvaksin anti malaria, TBC<strong>dan</strong> flu burung2.01.09 Rancang bangunperalatan produksi obatatau vaksin anti malaria,TBC <strong>dan</strong> flu burungFaktor resiko resistensi <strong>dan</strong>infeksi malaria <strong>dan</strong> TBCStruktur senyawa baru turunanartemisinin atau kinin sebagaikandidat obat untuk pengobatanmalariaSenyawa baru turunan artemisininatau kinin sebagai kandidat obatuntuk pengobatan malariaHewan model untuk uji in vivoobat atau vaksin anti malaria,TBC <strong>dan</strong> flu burungKepastian khasiat <strong>dan</strong> keamananpakai kandidat obat atau vaksinanti malaria, TBC <strong>dan</strong> flu burungPaket teknologi produksi obatatau vaksin anti malaria, TBC <strong>dan</strong>flu burungDisain peralatan <strong>dan</strong> alat produksiobat atau vaksin anti malaria,TBC <strong>dan</strong> flu burung2.02 PRODUK TARGET : PENANGANAN PENYAKIT KANKER(PAYUDARA, LEHER RAHIM, NASOFARING, PARU, KOLON,HEPATOSELULER) DAN PENYAKIT DEGENERATIFSOLUSI : Deteksi dini <strong>dan</strong> penanggulangan penyakit kanker <strong>dan</strong> degeneratif.79


KODE TOPIK SASARAN2.02.01 Aspek epidemiologimolekuler kanker2.02.02 Identifikasi mutasi genterkait insiden kankerspesifik Indonesia2.02.03 Aspek filogenetik HPVIndonesia pada kasuskanker leher rahim2.02.04 <strong>Riset</strong> bioinfomatikberbagai faktor risikoresistensi, toksikasi <strong>dan</strong>infeksi pada kasuskanker2.02.05 Isolasi <strong>dan</strong> kultur selkanker spesifikIndonesia untukkebutuhan studigenetika molekuler <strong>dan</strong>uji in vitro2.02.06 Karakterisasi <strong>dan</strong>identifikasi targetmolekul kanker untukpengembangandiagnostika2.02.07 Kloning gen yangbertanggung jawab padaekspresi target molekulkanker pada sistimprokariot <strong>dan</strong> eukariot2.02.08 Pengembangan hewanmodel (fase progresi,malignan <strong>dan</strong>metastasis) untuk uji invivo obat, obat herbalatau vaksin anti kanker2.02.09 Uji in vivo obat, obatherbal atau vaksin antikankerEpidemiologi molekuler kankerMutasi gen terkait insiden kankerspesifik IndonesiaFilogenetik HPV Indonesia padakasus kanker leher rahimFaktor resiko resistensi, toksikasi<strong>dan</strong> infeksi pada kasus kankerKultur sel kanker spesifikIndonesia untuk kebutuhan studigenetika molekuler <strong>dan</strong> uji in vitroSenyawa target molekul kankeruntuk pengembangan diagnostikaKlon rekombinan untuk produksitarget molekul kankerHewan model (fase progresi,malignan <strong>dan</strong> metastasis) untukuji in vivo obat, obat herbal atauvaksin anti kankerKepastian khasiat <strong>dan</strong> keamananpakai obat, obat herbal atauvaksin anti kanker80


KODE TOPIK SASARAN2.02.10 Pengembangan <strong>dan</strong>pemanfaatan registrasikanker dalampenanggulangan kanker2.02.11 Identifikasi kelainangenetik yang terkaitdengan penyakitsyndrome metabolik2.02.12 <strong>Penelitian</strong> terkait denganmekanisme induksi seldewasa untuk menjadisel progenitor untukdigunakan pada terapisel punca (stem cell)2.02.13 Mempelajari interaksidiet <strong>dan</strong> genetik yangberhubungan denganpenyakit syndromemetabolik2.02.14 Isolasi, karakterisasi <strong>dan</strong>ekspansi endothelialprogenitor cell (EPC)atau mesenchymal stemcell (MSC) untuk terapipenyakit kardiovaskular<strong>dan</strong> diabetes2.02.15 Studi klinik terapi selpunca untuk penyakitkardiovaskular <strong>dan</strong>diabetesSistem registrasi kanker dalampenanggulangan kankerInformasi yang dapatmenjelaskan hubungan kelainangenetik <strong>dan</strong> penyakit syndromemetabolikInformasi tentang mekanismeinduksi sel dewasa menjadi selprogenitor, untuk digunakan padaterapi sel punca (stem cell)Informasi kejelasan interaksi diet<strong>dan</strong> genetik yang berhubungandengan penyakit syndromemetabolikMetode isolasi, karakterisasi <strong>dan</strong>ekspansi EPC atau MSC untukterapi penyakit kardiovaskular <strong>dan</strong>diabetesInformasi mengenai efektifitas<strong>dan</strong> keamanan terapi sel puncauntuk penyakit kardiovaskular <strong>dan</strong>diabetes2.03 PRODUK TARGET : BAHAN BAKU FARMASI : OBAT GENERIK(ANTIBIOTIK) DAN EKSIPIEN (POLISAKARIDA, SELULOSA KHITIN DANKHITOSAN)ISU POKOK ARN : MAHALNYA HARGA OBAT DAN KETERGANTUNGANIMPOR. Hingga saat ini harga obat di Indonesia masih sangat tinggi. Selaindisebabkan oleh faktor distribusi, pada dasarnya ketergantungan importerhadap bahan baku aktif <strong>dan</strong> bahan pembantu (eksipien) merupakan faktor81


utama penyebab mahalnya harga obat. Tidak kurang dari 96% kebutuhanbahan baku obat Indoensia diimpor dari luar negeri.SOLUSI : Pengembangan bahan baku obat untuk memperkuat strukturindustri bahan baku farmasi nasional agar secara bertahap <strong>dan</strong>berkesinambungan dapat mandiri <strong>dan</strong> mengurangi impor bahan baku obat.KODE TOPIK SASARAN2.03.01 Modifikasi polisakarida,selulosa, khitin <strong>dan</strong>khitosan untuk tujuanperbaikan/peningkatansifat farmasetik bahan2.03.02 Pemanfaatanpolisakarida, selulosa,khitin <strong>dan</strong> khitosan <strong>dan</strong>turunannya dalampembuatan berbagaibentuk sediaan farmasi2.03.03 Pengembanganteknologi proses downstreamuntukmendapatkan turunanpolisakarida, selulosa,khitin <strong>dan</strong> khitosandengan derajatfarmasetik(pharmaceutical grade)2.03.04 Penggunaan eksipienpolisakarida, selulosa,khitin <strong>dan</strong> khitosan <strong>dan</strong>turunannya dari sumberbahan baku lokal untukpembuatan sediaan obatgenerik2.03.05 Peningkatanproduktivitas galurmikroba penghasilsenyawa antibiotikturunan -Laktam <strong>dan</strong>Non -Laktam.Senyawa-senyawa turunanpolisakarida, selulosa, khitin <strong>dan</strong>khitosan dengan perbaikan/peningkatan sifat kimia-fisikayang berkaitan dengan fungsifarmasetiknyaSifat fungsional polisakarida,selulosa, khitin <strong>dan</strong> khitosan <strong>dan</strong>turunannya sebagai bahanpembantu dalam sediaan farmasiPaket teknologi proses downstreamuntuk mendapatkanturunan polisakarida, selulosa,khitin <strong>dan</strong> khitosan denganderajat farmasetik(pharmaceutical grade)Penggunaan eksipien darisumber bahan baku lokal untukpembuatan sediaan obat generikGalur mikroba denganproduktivitas yang tinggi dalammenghasilkan senyawa antibiotikturunan -Laktam <strong>dan</strong> Non -Laktam.82


KODE TOPIK SASARAN2.03.06 <strong>Penelitian</strong> biokonversiuntuk memproduksisenyawa antibiotikturunan -Laktam <strong>dan</strong>Non -Laktam.2.03.07 Sintesis senyawasenyawaantara(intermediates) yangdibutuhkan sebagaibahan baku produksiobat generik kelompokantibiotik.2.03.08 <strong>Penelitian</strong> derivatisasi -Laktam <strong>dan</strong> Non -Laktam2.03.09 Optimasi <strong>dan</strong> efisiensiproses upscalingsintesis/fermentasiuntuk tujuan produksidengan menggunakanbahan baku lokal2.03.10 Rancang bangun <strong>dan</strong>pembuatan peralatanproduksi bahan bakufarmasiMetode biokonversi untukmemproduksi senyawa antibiotikturunan -Laktam <strong>dan</strong> Non -LaktamMetode sintesis senyawasenyawaantara (intermediates)yang dibutuhkan sebagai bahanbaku produksi obat generikkelompok antibiotik.Metode derivatisasi -Laktam<strong>dan</strong> senyawa turunan -Laktam<strong>dan</strong> Non -LaktamProses sintesis/fermentasi yangoptimal <strong>dan</strong> efisien denganmenggunakan bahan baku lokalDesain <strong>dan</strong> prototipe peralatanbahan baku farmasi denganderajat farmasetik(pharmaceutical grade)2.04 PRODUK TARGET : OBAT HERBAL DARI TANAMAN TEMULAWAK,JAHE, KENCUR, PEGAGAN DAN SAMBILOTO UNTUK PENGOBATANSINDROM METABOLIK DAN PENYAKIT LAINNYA.ISU POKOK : MAHALNYA HARGA OBAT DAN KETERGANTUNGANIMPOR. Mahalnya harga obat serta ketergantungan impor semakin mendorongmasyarakat untuk memanfaatkan pengobatan alternatif. Salah satudiantaranya adalah penggunaan obat tradisional (jamu). Banyaknya produkprodukjamu berbahaya <strong>dan</strong> penggunaan yang tidak rasional dapatmembahayakan kesehatan pengguna. A<strong>dan</strong>ya fakta peningkatan penggunaanobat herbal (herbal medicine) didunia internasional menempatkan jamusebagai potensi ekonomi nasional yang perlu dipertahankan <strong>dan</strong>dikembangkan. Pengembangan jamu menjadi sediaan obat herbal akan83


semakin memperkuat struktur industri jamu menjadi industri obat herbalmodern.SOLUSI : Penggunaan jamu yang rasional <strong>dan</strong> Pengembangan produk-produkobat tradisional (jamu) menjadi obat herbal (herbal medicine), baik sebagaisediaan obat herbal terstandar maupun fitofarmakaKODE TOPIK SASARAN2.04.01 Sejarah <strong>dan</strong> filosofiberbagai praktekpengobatan tradisionaloleh kelompok etnisdiberbagai wilayah diIndonesia2.04.02 Aspek etnofarmakologimenyeluruh terhadappenggunaan tumbuhanobat : temulawak, jahe,kencur, pegagan <strong>dan</strong>sambiloto2.04.03 Aspek fitogeografimenyeluruh tumbuhanobat : temulawak, jahe,kencur, pegagan <strong>dan</strong>sambiloto2.04.04 Pengembanganteknologi ekstrakterpurifikasi/terfraksinasi tanamanobat (temulawak, jahe,kencur, pegagan <strong>dan</strong>sambiloto) sesuaidengan indikasipengobatan tertentu2.04.05 Pengembangan modelhewan untuk uji khasiatterhadap sindromemetabolik degeneratif<strong>dan</strong> penyakit lainnyaInformasi tentang sejarah <strong>dan</strong>filosofi praktek pengobatantradisional di IndonesiaEtnofarmakologi yang valid tentangpenggunaan tumbuhan obattemulawak, jahe, kencur, pegagan<strong>dan</strong> sambilotoPeta fitogeografi di wilayahIndonesia tentang tanamantemulawak, jahe, kencur,pegagan <strong>dan</strong> sambiloto.Koleksi berbagai aksesi tanamanobat : temulawak, jahe, kencur,pegagan <strong>dan</strong> sambilotoTeknologi ekstrak terpurifikasisesuai dengan indikasi pengobatantertentuModel hewan untuk uji khasiatterhadap sindrome metabolikdegeneratif <strong>dan</strong> penyakit lainnya84


KODE TOPIK SASARAN2.04.06 Formulasi berbagaibentuk sediaan ekstraktanaman obat :temulawak, jahe, kencur,pegagan <strong>dan</strong> sambiloto2.04.07 Uji coba SOP budidayatanaman obat(temulawak, jahe,kencur, pegagan <strong>dan</strong>sambiloto) pada kebuntanaman obat rakyatterpilih untuk tujuanpeningkatan produksinasional bahan bakudengan mutu tinggi2.04.08 Uji coba SOP paskapanen tanaman obat(temulawak, jahe,kencur, pegagan <strong>dan</strong>sambiloto) pada industri<strong>dan</strong> industri kecil obattradisional2.04.09 Uji coba peralatan paskapanen atau ekstraksiskala produksi padaindustri farmasi atauindustri obat herbal2.04.10 Rancang bangun <strong>dan</strong>pengembanganprototipe peralatanpaska panen untukuntuk berbagai bahanbaku (daun, buah,batang, umbi)2.04.11 Rancang bangun <strong>dan</strong>pengembanganprototipe peralatanproduksi ekstrakterstandar untuk industrifarmasi/obat herbal85Berbagai bentuk sediaan ekstraktanaman obat : temulawak, jahe,kencur, pegagan <strong>dan</strong> sambilotoPenerapan SOP budidayatanaman obat (temulawak, jahe,kencur, pegagan <strong>dan</strong> sambiloto)pada kebun tanaman obat rakyatterpilihPenerapan SOP paska panentanaman obat (temulawak, jahe,kencur, pegagan <strong>dan</strong> sambiloto) diindustri <strong>dan</strong> industri kecil obattradisionalPrototipe peralatan paska panenatau ekstraksi skala produksi padaindustri farmasi atau industri obatherbalDisain <strong>dan</strong> protipe peralatan paskapanen untuk berbagai bahan bakuDisain <strong>dan</strong> prototipe peralatanekstraksi untuk industrifarmasi/obat herbal


2.05 PRODUK TARGET : INSTRUMEN MEDIK UNTUK PENCITRAANDIAGNOSTIK BERBASIS ULTRASONIKISU POKOK : MAHALNYA ALAT KESEHATAN DAN KETERGANTUNGANIMPOR. Perkembangan iptek kedokteran berkaitan dengan kemajuan dalamilmu kedokteran, ilmu dasar <strong>dan</strong> rekayasa serta teknologi informasi. Hal inimenyebabkan cara-cara diagnosis <strong>dan</strong> terapi membutuhkan peralatan yangsesuai. Ketergantungan terhadap impor instrumentasi medis <strong>dan</strong> alatkesehatan untuk pelayanan kesehatan di RS masih sangat tinggi. Hal ini tentumenaikkan biaya pelayanan kesehatan.SOLUSI : Pengadaan instrumen medik untuk monitor, diagnosa, terapi <strong>dan</strong>rehabilitasiKODE TOPIK SASARAN2.05.01 Rancang bangun probeultrasonik untuk sistempencitraan diagnostikberbasis ultrasonografi.2.05.02 Rancang bangun pulser<strong>dan</strong> receiver untuksistem pencitraandiagnostik berbasisultrasonografi.2.05.03 Pembuatan gelultrasonik berbasisbahan alam untukkeperluan pencitraanmedis di rumah sakitdaerah.Prototip probe ultrasonik untukkeperluan medis.Prototip pulser <strong>dan</strong> receiver untuksistem pencitraan diagnostikberbasis ultrasonografi.Formula gel berbasis bahan alamlokal untuk keperluan pencitraanmedis di rumah sakit daerah..2.06 PRODUK TARGET : BIOSENSOR UNTUK DIAGNOSA PENYAKITSINDROME METABOLIK DEGENERATIF, PENYAKIT INFEKSI,KEGANASAN DAN AUTOIMUNSOLUSI : Pembuatan alat diagnostik dalam bentuk biosensor untuk diagnosaberbagai macam penyakitKODE TOPIK SASARAN2.06.01 Identifikasi <strong>dan</strong>karakterisasi targetmolekul untukdiagnostika penyakitTarget molekul untuk diagnostikapenyakit sindrome metabolikdegeneratif, penyakit infeksi,keganasan atau autoimmun86


KODE TOPIK SASARANsindrome metabolikdegeneratif, penyakitinfeksi, keganasan atauautoimmun2.06.02 Peningkatan selektifitas,sensitivitas, stabilitas<strong>dan</strong> respon waktu untukbiosensor.2.06.03 Pengembanganimplantable biosensor<strong>dan</strong> instrumentasinyauntuk deteksi nitricoxide untuk diagnosagejala serangan jantung.2.06.04 Pengembanganbiosensor berbasis DNA.Metoda <strong>dan</strong> data untukpeningkatan selektivitas,sensitivitas, <strong>dan</strong> stabilitasbiosensor.Prototip implantable biosensorberserta instrumentasinya untukdiagnosa gejala seranganjantung.Prototip disposable biosensorberbasis DNA.2.06.05 Pengembanganbiosensor berbasisantigen-antibodi.2.06.06 Pengembangan sensorberbasis optik untukdiagnosa penyakit TBCBiosensor berbasis antigenantibodi.Prototip sensor berbasis optikuntuk diagnosa penyakit TBC2.07 PRODUK TARGET : PERALATAN PROSTETIKSOLUSI : Pengembangan peralatan medis prostetik untuk tindakan rehabilitasimedisKODE TOPIK SASARAN2.07.01 Pengembangan materialuntuk prostetik yangbiokompatible, murah <strong>dan</strong>kuat.2.07.02 Rancang bangun tulangbuatan.2.07.03 Rancang bangun prototipmesin produksi untukfabrikasi tulang buatan.Formula <strong>dan</strong> material untukprostetik yang biokompatible,murah <strong>dan</strong> kuatPrototip <strong>dan</strong> rancangan tulangbuatan.Disain <strong>dan</strong> prototip mesinproduksi untuk fabrikasi tulangbuatan.87


2.08 PRODUK TARGET : INSTRUMENTASI MEDIK UNTUK MEMONITORKEFAALAN TUBUH.SOLUSI : Pembuatan peralatan medik untuk memonitor kefaalan tubuhKODE TOPIK SASARAN2.08.01 Formulasi <strong>dan</strong>karakterisasi bahan ionikuntuk sensor sinyalkefaalan tubuh(physiological signal)2.08.02 Pengembangan sistemtelemetri untuk transmisidata sinyal-sinyal fisiologi2.08.03 Pengembangan unittelekardiologi yang dapatditerapkan di rumah sakit<strong>dan</strong> puskesmas.2.08.04 Pengembangan unittelemedika untukmendukung pelayanankesehatan di daerahFormula bahan ionik untuksensor sinyal kefaalan tubuh.Rancangan, prototip <strong>dan</strong> paketteknologi produksi sistemtelemetri untuk sinyal-sinyalfisiologi.Prototip unit telekardiologi untukditerapkan di rumah sakitdaerah <strong>dan</strong> puskesmas.Unit telemedika untukditerapkan di rumah sakitdaerah <strong>dan</strong> puskesmas.88


3. BIDANG FOKUS ENERGI3.01 PRODUK TARGET :TEKNOLOGI PROSES PRODUKSIBIODIESEL KAPASITAS 40 RIBU TON/TAHUN DANBIOETANOL KAPASITAS 20 RIBU TON/TAHUNISU POKOK : Beberapa isu pokok yang mengemuka antara lain : [1]Belum tersedianya informasi terbukti (proven information) tentangpotensi multiguna dari aneka tumbuhan yang dihipotesiskan sebagaitumbuhan energi multiguna; [2] Perlu tersedianya metode-metode ujimutu yang sahih tetapi selaras dengan tujuan pengembangan industriBBN di Indonesia; [3]. Kian diperlukannya kemampuan pembuatan BBNdari bahan nabati non pangan yaitu bahan lignoselulosa; <strong>dan</strong> [4] A<strong>dan</strong>yaketergantungan pada luar negeri dalam teknologi proses produksi BBNyang berkapasitas menengah <strong>dan</strong> besar.SOLUSI : Topik <strong>dan</strong> sasaran riset insentif bi<strong>dan</strong>g BBN yang ditawarkandi bawah ini diharapkan dapat menjadi solusi terhadap kesenjangankesenjanganyang disebutkan sebagai isu pokok tersebut di atas.KODE TOPIK SASARAN3.01.01 Pengembanganmetode uji kestabilanbiodiesel (terhadapotoksidasi, panas,dsb.) yang sederhanatetapi komprehensif.3.01.02 Improvisasi teknologiproses produksi BBNgenerasi 1.3.01.03 Pengembanganteknologi prosesproduksi BBN generasi2.Tersedianya metode ujikestabilan biodiesel yang sesuaidengan kebutuhanpengembangan industribiodiesel di Indonesia.Teknologi proses produksi BBNgenerasi satu makin berdayaguna<strong>dan</strong> berkelanjutan.Tersedianya informasi awal ruteproses <strong>dan</strong> teknologi produksiBBN generasi 2 yang potensialuntuk dikembang kan lebih lanjutdi tahun-tahun ke depan3.02 PRODUK TARGET :SISTEM KONVERSI ENERGI ANGIN (SKEA)KAPASITAS 300 kW DAN PETA POTENSI ENERGI ANGIN89


ISU POKOK : Beberapa isu pokok yang mengemuka adalah [1] Datapotensi angin yang rinci yang telah tersedia di beberapa lokasi potensialmasih relatif sedikit <strong>dan</strong> terbatas di wilayah Indonesia Timur [2] Belumoptimalnya pemanfaatan PLTB/ Hibrida berdasarkan potensi sumber<strong>dan</strong> pengguna; [3] Masih rendahnya partisipiasi industri /swastanasional dalam fabrikasi komponen SKEA.SOLUSI :Menjawab isu-isu <strong>dan</strong> mengatasi masalah yang ada di bi<strong>dan</strong>gfokus Energi Angin, khususnya yang berkaitan dengan teknologi SKEAagar bisa menghasilkan produk sesuai yang ditargetkan, maka solusiyang harus dipenuhi antara lain: [1] Perlu a<strong>dan</strong>ya peta potensi energiangin yang rinci <strong>dan</strong> akurat untuk lokasi yang cukup potensial; [2] Perlua<strong>dan</strong>ya rancang bangun SKEA skala menengah yang dihasilkan didalam negeri; [3] A<strong>dan</strong>ya rancang bangun sistem hibrida (angin dengansumber energi lain) <strong>dan</strong> grid connected dengan jaringan yang telah ada;[4] A<strong>dan</strong>ya partisipasi/kesediaan industri untuk memproduksi komponenSKEA skala kecil.KODE TOPIK SASARAN3.02.01 Pengembanganpemanfaatan SKEAskala menengahbesar dalam sistemjaringan mikro <strong>dan</strong>PLT Hibrida3.02.02 Penyempurnaan <strong>dan</strong>fabrikasi komponen<strong>dan</strong> teknologi SKEAskala kecil <strong>dan</strong>pengembanganteknologi SKEA s/d300 kW• Desain pemanfaatanteknologi SKEA yangoptimal dalam jaringanmikro.• Terwujudnya rancangbangun sistem hibrida(kontrol hibrida) yangoptimal dengan pembangkitsumber energi lain.• Komponen SKEA skala kecilyang telah dikembangkandibuat oleh industri / swastanasional <strong>dan</strong> siap untukdikomersialkan.• Desain SKEA s/d 300 kW,produksi dalam negeri• Cost of production turbinangin lebih rendah USD2000/kWatt90


3.03 PRODUK TARGET : PLTP SKALA 1 MW SISTEM MODULARDAN OPTIMALISASI PEMANFAATAN PANASBUMI UNTUKPERTANIAN DAN PERKEBUNANISU POKOK : Beberapa isu pokok yang mengemuka adalah [1] Datareservoir panas bumi terbatas sehingga karakterisasi reservoir <strong>dan</strong>potensi panas bumi tingkat ketidakpastiannya masih tinggi [2] Belumoptimalnya pemanfaatan sumber energi panas bumi, baik untukpembangkit listrik maupun pemakaian langsung (direct use), [3]Kemampuan rekayasa <strong>dan</strong> rancang bangun dalam negeri harus terusditingkatkan.SOLUSI : Solusi yang diperlukan untuk menjawab isu-isu <strong>dan</strong> mengatasimasalah yang muncul diatas antara lain: [1] Perlunya informasi <strong>dan</strong> datakarakteristik <strong>dan</strong> reservoir panas bumi yang detail <strong>dan</strong> akurat; [2]Perlunya penyempurnaan rancang bangun <strong>dan</strong> sertifikasi sistemmodular PLTP siklus biner yang sudah ada; [3] Industrialisasi komponenPLTP skala kecil yang telah dikembangkan di dalam negeri yang mampumeningkatkan kandungan lokal (TKDN). [4] Perlu a<strong>dan</strong>ya desain yangmenggambarkan pola pemanfaatan panasbumi yang mampumeningkatkan mutu <strong>dan</strong>/atau produk hasil pertanian <strong>dan</strong> perkebunan.(akan ditawarkan untuk tahun mendatang).KODE TOPIK SASARAN3.03.01 <strong>Penelitian</strong> perekahanhidrolik untukmeningkatkanproduktivitas sumurpanas bumi3.03.02 Pengembanganperangkat lunak <strong>dan</strong>pengkajianotimalisasiPembangkit ListrikTenaga Panasbumi• Tersedianya metoda perekahanhidrolik yang tepat untukditerapkan dilapangan panasbumi• Dihasilkannya usulan perbaikansiklus konversi untukmeningkatkan daya listrik dariPLTP existing• Tersedianya perangkat lunakyang dapat digunakan untukmengkaji optimalisasi PLTPlainnya91


KODE TOPIK SASARAN3.03.03 Penyempurnaanrancang bangun <strong>dan</strong>fabrikasi komponenPLTP dari prototipyang telahdikembangkan untukIndonesia• Dihasilkannya beberapakomponen PLTP skala kecil(turbin, generator powertransformer, dll) yang bisadikembangkan di dalam negeri(peningkatan kandungan lokal(TKDN).3.04 PRODUK TARGET : SEL SURYA DENGAN EFISIENSIMINIMAL 13% DAN SISTEM PV-GRID CONNECTEDSKALA MINIMAL 10 kWISU POKOK : Beberapa isu pokok yang mengemuka diantaranyaadalah [1] Masih rendahnya pemanfaatan hasil penelitian <strong>dan</strong>pengembangan teknologi sel surya/PV di Indonesia. [2] Besarnyapotensi penggunaan sel surya di Indonesia; [3] Besarnya potensisumber daya alam khususnya pasir silika yang berkualitas tinggi, untukpembuatan wafer silikon, bahan utama pembuatan/pabrikasi sel/panelsurya; [4] Terus meningkatnya penggunaan sel surya/PV di dalamnegeri; [5] Perlu dioptimalkan pemanfaatan PV dalam sistem gridconnected di pemukiman/ perumahan maupun digedung-gedungperkantoran untuk meningkatkan persentase PV dalam bauran energi(energy mix) nasional.SOLUSI :Menjawab isu-isu <strong>dan</strong> mengatasi masalah yang ada di bi<strong>dan</strong>g fokusEnergi Surya, khususnya yang berkaitan dengan produksi sel suryadengan kapasitas 5 MW/th <strong>dan</strong> PV grid connected skala 10 kWp antaralain: [1] Perlu penguasaan teknik/proses mulai dari proses reduksi pasirsilika menjadi silikon, <strong>dan</strong> proses pemurnian silikon; [2] Diperlukana<strong>dan</strong>ya pabrik solar-cell poli/mono kristal <strong>dan</strong> pabrik sel surya thin filmdengan kapasitas 5 MW/tahun; [3] Perlu a<strong>dan</strong>ya prototipe hibrid sistemdengan hibrid system controller produksi dalam negeri.92


KODE TOPIK SASARAN3.04.01 Pengembangan minigrid Sistem PV <strong>dan</strong>sistem gridconnecteduntukkapasitas sampaidengan 1 MWp3.04.02 Pengembanganteknologi <strong>dan</strong>fabrikasi sel surya• Rancangan sistem mini griduntuk daerah terpencil <strong>dan</strong>kepulauan dengan kapasitas1 MWp.• Desain dasar PV-grid skala 1MW, termasuk rancanganInverternya• Cost of production sel suryasebesar USD 1/W atau lebihkecil dapat dicapai.• Protipe sel surya denganefisiensi minimal 13 %3.05 PRODUK TARGET: PEMANFAATAN SURYA TERMALUNTUK PEDESAAN DAN INDUSTRI KECIL DANMENENGAH.ISU POKOK : Beberapa isu pokok yang mengemuka adalah [1] Potensienergi surya di Indonesia yang cukup besar, <strong>dan</strong> belum dimanfaatkansecara optimal; [2] Belum optimalnya pengembangan <strong>dan</strong> pemanfaatansurya termal sebagai teknologi energi di pedesaan.SOLUSI : Solusi yang diperlukan untuk menjawab isu-isu <strong>dan</strong> mengatasimasalah yang muncul diatas antara lain: [1] Perlu a<strong>dan</strong>ya rancangbangun sistem <strong>dan</strong> aplikasi energi surya untuk proses pengering, <strong>dan</strong>pendinginan [2] Perlunya dikembangkan disain peralatan produksidengan memanfaatkan teknologi surya termal untuk kapasitas besar <strong>dan</strong>spare part-nya.KODE TOPIK SASARAN3.05.01 Rancang Bangunperalatan produksiuntuk aplikasi energitermal• Desain teknologi pengeringsurya dengan kapasitashingga 30 ton• Pemanfaatan sistem suryatermal oleh masyarakat93


yang mampu meningkatkankuantitas <strong>dan</strong> kualitasproduk• Tumbuhnya industripengering <strong>dan</strong> komponenpenunjangnya.3.06 PRODUK TARGET : PEMANFAATAN FUEL CELLSEBAGAI SISTEM GENERATOR LISTRIK BERBASISHIDROGEN KAPASITAS 5 kW.ISU POKOK : Beberapa isu pokok yang mengemuka adalah [1] FuelCell merupakan generator listrik berbasis energi hidrogen, yang ramahlingkungan <strong>dan</strong> mempunyai efisiensi konversi yang cukup tinggi; [2]Sumber hidrogen di alam tidak terbatas jumlahnya, <strong>dan</strong> dapat dibuat dariberbagai sumber energi baru <strong>dan</strong> terbarukan; [3] Fuel Cell sebagaigenerator listrik mempunyai kapasitas pembangkit yang sangat lebar,dari yang berkapasitas mikro (milli Watt) hingga berkapasitas besar(mega Watt), sehingga dapat digunakan dalam lingkup yang sangatluas; [4] Fuel Cell telah mulai digunakan dalam berbagai bi<strong>dan</strong>gaktivitas, Masih mahalnya beberapa komponen utama fuel cell, sehinggakurang kompetitif secara ekonomis dalam pemanfatannya.SOLUSI :Menjawab isu-isu <strong>dan</strong> mengatasi masalah yang ada di bi<strong>dan</strong>g fokus FuelCell guna mencapai produk target yang diingin, maka solusi yangdilakukan antara lain: [1] Perlu penguasaan teknik produksi gas hidrogenmurni <strong>dan</strong> penyimpanan higrogen; [2] Perlu dilakukan pengembanganbahan baru untuk pembuatan membran <strong>dan</strong> elektroda/katalis dari fuelcell jenis polimer dengan biaya produksi yang cukup kompetitif; [3] Perludikembangkan disain sistem stack fuel cell berbasis polimer <strong>dan</strong>pengembangan sistem kontrol fuel cell; [4] Kesiapan <strong>dan</strong> kesediaanindustri untuk memproduksi sistem kontrol <strong>dan</strong> peralatan pendukung fuelcell berbasis polimer.94


KODE TOPIK SASARAN3.06.01 Pengembangan <strong>dan</strong>penguasaan teknologiproses produksi <strong>dan</strong>penyimpanan gashidrogen.• Prototipe unit produksi gashydrogen murni dengankapasitas minimal 500 NL/jam.• Prototipe unit penyimpananhidrogen jenis metal hidratdengan kapasitas minimal 10gram.3.07 PRODUK TARGET : PENINGKATAN PARTISIPASIMASYARAKAT DAN INDUSTRI DIBIDANG NUKLIRISU POKOK : Penerimaan masyarakat untuk pembangunan PLTN <strong>dan</strong>penyiapan teknologi untuk peningkatan partisipasi industri dalam negeriSOLUSI : Solusi yang diperlukan untuk menjawab isu-isu <strong>dan</strong> mengatasimasalah yang muncul diatas antara lain: [1] perlunya diseminasi <strong>dan</strong>sosialiasi program nuklir/PLTN. [2] Perlu a<strong>dan</strong>ya pengembangan sistemreaktor maju untuk keperluan co-genarasi; [3] Perlu dikuasinya teknologipengelolaan limbah radioaktif dari industri nuklir.KODE TOPIK SASARAN3.07.01 Daur Bahan BakarNuklir <strong>dan</strong> LimbahRadioaktif:Pengembanganteknologipengelolaan limbahradioaktif dariindustri nuklir3.07.02 Pembangunan <strong>dan</strong>pengoperasian PLTN• Disain fasilitas pengolahanlimbah aktivitas rendah untukPLTN <strong>dan</strong> survei awal tempatpenyimpanan limbah lestari• Penyiapan tapak <strong>dan</strong> draftdokumen pendukung URD,PSAR, BIS,95


3.08 PRODUK TARGET : TEKNOLOGI PEMBANGKITANLISTRIK DARI BIOMASSA (BERKAPASITAS < 1Mwe)YANG SESUAI UNTUK DAERAH TERPENCIL.ISU POKOK : Beberapa isu pokok yang mengemuka adalah antara lain: [1] Banyak daerah terpencil belum mendapatkan layanan listrik padahalpotensi biomassa tersebar di semua wilayah; [2] Di ASEAN, Indonesiakini adalah penghasil terbesar tetapi pemanfaat terkecil dari biomassalimbah/residu pertanian-perkebunan-kehutanan; [3]. Di antara sumbersumberenergi terbarukan, biomassa adalah satu-satunya sumber yangada di seantero negeri <strong>dan</strong> bisa tersedia sepanjang tahun.SOLUSI : Pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi di Indonesiasangat perlu ditingkatkan, tidak hanya untuk produksi BBN, tetapi jugauntuk penyediaan listrik di daerah terpencil. Topik <strong>dan</strong> sasaran risetinsentif bi<strong>dan</strong>g Biomassa <strong>dan</strong> Biogas yang ditawarkan di bawah inidiharapkan dapat menjadi solusi terhadap kesenjangan-kesenjanganyang disebutkan sebagai isu pokok tersebut di atas.KODE KEGIATAN SASARAN3.08.01 Pengembanganteknologipembangkitan biogasdari bahantumbuhan.3.08.02 Pengembanganteknologi <strong>dan</strong> bahanaktif pembersihanbiogas untuk bahanbakar generatorlistrik.3.08.03 Pengembanganteknologi gasifikasibiomassa yangbebas-ter (tar-free).Tersedianya teknologipembangkitan biogas darianeka bahan tumbuhan yangdapat diterapkan pada skalarumah tangga.Teridentifikasinya bahan aktifyang potensial untukpembersihan biogas <strong>dan</strong>teknologi pendayagunaannya.Tersedianya teknologigasifikasi biomassa yang lebihramah lingkungan <strong>dan</strong> sesuaiuntuk pembangkitan listrikmaupun penyediaan gassintesis.96


3.09 PRODUK TARGET: PENERAPAN TEKNOLOGIPEMANFAATAN BATUBARA PERINGKAT RENDAH.ISU POKOK : Beberapa isu pokok yang mengemuka antara lain : [1].Belum a<strong>dan</strong>ya studi lengkap spesifik tentang blending batubara yangsesuai dengan karakteristik batubara <strong>dan</strong> karakteristik pembakarannya.[2] Belum a<strong>dan</strong>ya studi rancangbangun yang komprehensif tentangrancangbangun komponen <strong>dan</strong> sistem PLTU batubara peringkat rendah.SOLUSI : Menjawab isu-isu <strong>dan</strong> masalah yang ada di bi<strong>dan</strong>g fokusbatubara peringkat rendah agar dapat menghasilkan produk sesuai yangditargetkan, maka solusi yang ditawarkan antara lain : [1] A<strong>dan</strong>ya studilengkap spesifik tentang blending batubara peringkat rendah yangsesuai dengan karakteristik batubara <strong>dan</strong> karakteristik pembakarannyasehingga dapat dimanfaatkan seperti untuk PLTU mulut tambang. [2]Dibutuhkan a<strong>dan</strong>ya studi rancang bangun yang komprehensif tentangrancang bangun komponen <strong>dan</strong> sistem PLTU batubara peringkatrendah.KODE TOPIK SASARAN3.09.01 Studi pengaruhblending <strong>dan</strong>upgrading terhadapkarakteristik batubara<strong>dan</strong> karakteristikpembakaran sertakecenderunganterhadap terjadinyapembakaran spontan<strong>dan</strong> pembentukanslagging serta fouling3.09.02 Rancang bangunkomponen <strong>dan</strong> sistemPLTU batubarakualitas rendah skalakecil (7 MW)• Terbentuk formula blendingyang optimal yang sesuaidengan karakteristik : (1)permintaan konsumen (2)pembakaran <strong>dan</strong>pembentukan slagging &fouling• Didapatnya teknologiupgrading untuk batubaraperingkat rendah• Terbentuk rancang bangunkomponen <strong>dan</strong> sistem PLTUskala menengah yangekonomis <strong>dan</strong> ramahlingkungan serta memenuhistandar nasional97


3.10 PRODUK TARGET: PEMANFAATAN COAL BEDMETHANE (CBM).ISU POKOK : Beberapa isu pokok yang mengemuka adalah antara lain[1] Semakin menurungnya ca<strong>dan</strong>gan MIGAS nasional, [2] Meningkatnyakonsumsi MIGAS terutama di sektor industri, [3] Perlunya dihasilkannyaListrik dari gas metana batubara.SOLUSI : Solusi yang diperlukan untuk menjawab isu-isu <strong>dan</strong> mengatasimasalah teknis yang muncul diatas antara lain: [1] Perlu a<strong>dan</strong>ya<strong>Penelitian</strong> monitoring dewatering dengan menggunakan 4D Microgravity,[2] Perlu a<strong>dan</strong>ya kajian cara penanganan air terproduksi hasildewatering.KODE TOPIK SASARAN3.10.01 <strong>Penelitian</strong>MonitoringDewatering denganMenggunakan 4DMicrogravity3.10.02 Kajian PenangananAir TerproduksiHasil Dewatering• Dapat mengetahui pergerakanefektivitas operasi dewateringyang dilakukan pada lapanganCBM• Memperoleh solusi buatpenanganan air terproduksihasil aktivitas dewatering3.11 PRODUK TARGET: PENURUNAN ELASTISITASPEMAKAIAN ENERGIISU POKOK : Beberapa isu pokok yang mengemuka adalah [1]Pemakaian energi di Indonesia yang masih boros; [2] Pemanfaatanteknologi hemat energi yang masih rendah [3] Penerapan manajemenenergi yang belum optimal [4] Sistem distribusi listrik yang masihmenghasilkan rugi-rugi yang tinggi.SOLUSI : Solusi yang diperlukan untuk menjawab isu-isu <strong>dan</strong> mengatasimasalah yang muncul diatas antara lain: [1] Perlu a<strong>dan</strong>ya pemetaanpotensi penghematan energi baik pada sistem kelistrikan maupun padasistem thermal; [2] Perlunya dikembangkan teknologi hemat energi <strong>dan</strong>sistem manajemen energi yang bisa diterapkan di industri, bangunan98


gedung, rumah tangga maupun transportasi; [3] Perlunya dikembangkanteknologi <strong>dan</strong> manajemen dalam pendistribusian energi listrik.KODE TOPIK SASARAN3.11.01 Pengembangansistem manajemen& teknologi hematenergi pada sektorindustri, bangunan,rumah tangga <strong>dan</strong>transportasi3.11.02 Pengembanganmodel teknologimicro-cogenerationpada industriterpadu berskalakecil/menegah3.11.03. Pengembanganteknologi <strong>dan</strong>manajemendistribusi listrik• Diperolehnya modelmanajemen energi yangmampu menghematpemakaian energi diindustri, bangunan gedung,rumah tangga <strong>dan</strong>transportasi.• Terseleksinya jenis-jenisperalatan hemat energiyang dapat digunakan diindustri, bangunan gedung,rumah tinggal <strong>dan</strong>kendaraan bermotor• Diperolehnya modelteknologi microcogenerationpada industriterpadu skala kecil <strong>dan</strong>menengah.• Pengurangan losses padasistem distribusi listrik99


4. BIDANG FOKUS TEKNOLOGI DAN MANAJEMENTRANSPORTASI4.01 PRODUK TARGET : EFISIENSI PENGGUNAAN BBM DISEKTOR TRANSPORTASI JALANISU POKOK : Konsumsi bahan bakar sektor transportasi mengalamipeningkatan yang berarti dimana konsumsi bahan bakar minyak sektortransportasi sudah mencapai 48% (tahun 2005) dari total konsumsi BBMsecara nasional, dari angka tersebut 88% dikonsumsi oleh moda darat.Konsumsi energi per individu kendaraan dipengaruhi oleh beberapa haldiantaranya konsumsi energi pada motor penggerak, lamanya waktu operasikendaraan <strong>dan</strong> besarnya hambatan. Konsumsi energi pada motor penggerakdipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kapasitas mesin, kondisi mesin, jenis<strong>dan</strong> kualitas bahan serta penggunaan teknologi. Hal-hal yang mempengaruhilamanya waktu operasi kendaraan adalah jarak/waktu tempuh <strong>dan</strong> iddle-time.Se<strong>dan</strong>gkan besarnya hambatan yang terjadi selama kendaraan dalam kondisibergerak dipengaruhi oleh kecepatan yang bisa ditempuh <strong>dan</strong> bentuk aerodinamis kendaraan itu sendiri.SOLUSI : [1] Penghematan konsumsi BBM untuk individu kendaraan; [2]Strategi pengurangan konsumsi BBM tanpa mengganggu aktivitas ekonomi<strong>dan</strong> sosial.KODE TOPIK SASARAN4.01.01 Kajian SistemTransportasi HematEnergi (EETS-EnergyEfficient TransportSystem)Konsep sistem transportasi hematenergi (EETS-Energy EfficientTransport System)4.02 PROODUK TARGET :PEMANFAATAN ENERGI ALTERNATIF (UNTUKMODA TRANSPORTASI BERBASIS JALAN)ISU POKOK : Konsumsi bahan bakar sektor transportasi mengalamipeningkatan yang berarti dimana konsumsi bahan bakar minyak sektortransportasi sudah mencapai 48% (tahun 2005) dari total konsumsi BBMsecara nasional. Dari angka tersebut 88% dikonsumsi oleh moda angkutanjalan, yang mengikuti pertumbuhan jumlah kendaraan yang beroperasi. Seiringdengan menipisnya ca<strong>dan</strong>gan bahan bakar yang berasal dari fosil, sertadengan mempertahankan prinsip pembangunan yang berkelanjutan diperlukanupaya penggunaan energi alternatif yang berasal dari sumber energi yangdapat diperbaharui.SOLUSI : [1] Rancang bangun mesin penggerak <strong>dan</strong> kendaraan yangmenggunakan energi alternatif; [2] Strategi penggunaan energi alternatif; [3]100


Pengembangan motor bakar kapasitas kecil (di bawah 1000 cc) menggunakanenergi alternatif.KODE TOPIK SASARAN4.02.01 Desain prototip sistempenggerak mobil mikrohibrida4.02.02 Optimasi SistemTransmisi mobil mikrohibrida.4.02.03 Desain <strong>dan</strong> pembuatanprototip chassis mobilmikro hibrida4.02.04 Perancangan <strong>dan</strong>Kerekayasaan Busdengan Bahan BakarGas (BBG) <strong>dan</strong>Converter KitPenentuan desain sistem propulsihibrida: integrasi motor bakar,motor listrik, baterai <strong>dan</strong> sistemcontrolSeleksi motor bakar untuk mobilmikro di bawah 750 cc.Prototip sistem kontrol, baterai <strong>dan</strong>motor listrikPengujian sistem propulsi hibridauntuk target emisi <strong>dan</strong> konsumsibahan bakarDisain chasis mobil mikro hybridaPembuatan 1 unit prototip chassisdengan sistem propulsi hibridayang dipilihPrototipe Bus BBG <strong>dan</strong> converterkit4.03 PRODUK TARGET : PENGEMBANGAN TEKNOLOGI SARANATRANSPORTASI LAUTISU POKOK :. Indonesia merupakan Negara maritim <strong>dan</strong> kepulauan terbesardi dunia dimana luas lautnya mencapai 2/3 luas wilayah Indonesia. Dengankondisi alam tersebut diperlukan banyak sekali armada perkapalan yanghandal aman nyaman <strong>dan</strong> efisien yang sesuai dengan lingkungan operasi.Tetapi tanpa membangun industri alat transportasi yang mandiri, dengankemampuan yang menyeluruh mulai dari tahap perencanaan pasar, disainproduk, rekayasa, pembuatan prototipe <strong>dan</strong> pengujian sampai purna jual, makaselain menguras devisa negara, besar kemungkinan terdapat aplikasi yangtidak sesuai dengan kebutuhan pasar nasional. Selain itu juga penting untukdipikirkan penggunaan produk lokal dalam sektor transportasi agar peranindustri dalam negeri dapat bertahan <strong>dan</strong> bahkan ditingkatkan pada era pasarglobal.Disisi yang lain, kantong-kantong kemiskinan banyak tersebar di wilayahpesisir pantai, sehingga diperlukan aktivitas ekonomi yang akan meningkatkan101


kemampuan masyarakat sekita pantai supaya dapat terangkat dari kemiskinan.Salah satu caranya adalah transfer teknologi untuk dapat membangun kapalwalaupun dalam skala yang kecil.SOLUSI : [1] Rancang Bangun, Rekayasa <strong>dan</strong> Pengembangan TeknologiPerkapalanKODE TOPIK SASARAN4.03.01 Rancang BangunKapal PenumpangHybrid Trimaran4.03.02 Pengembangan ModaKapal berba<strong>dan</strong>banyak untuktransportasi sungai<strong>dan</strong> penyeberanganyang aman, nyaman,<strong>dan</strong> efisien4.03.03 Rancang BangunKapal HidrofoilSebagai SaranaTransportasi LautIndonesia Masa Depan4.03.04 Rekayasa KapalFibreglass untukpenyeberangan antarpulau4.03.05 Rekayasa KapalFibreglassMultipurpose4.03.06 Kajian PeningkatanKapasitas <strong>dan</strong> KlusterIndustri Maritim DalamNegeriDisain Kapal Penumpang HybridTrimaran Berfoil BerpenggerakGanda Untuk Penyeberangan AntarPulau Yang Efisien DalamPemakaian Bahan BakarDisain Moda Kapal berba<strong>dan</strong> banyakuntuk transportasi sungai <strong>dan</strong>penyeberangan yang aman,nyaman, <strong>dan</strong> efisienDesain Kapal Hidrofoil SebagaiSarana Transportasi Laut IndonesiaMasa DepanPrototipe Kapal Fibreglass untukpenyeberangan antar pulauPrototipe Kapal FibreglassMultipurposeDesain kluster industri maritim.4.04 PRODUK TARGET :PENGEMBANGAN TEKNOLOGI SARANA DANPRASARANA TRANSPORTASI JALANISU POKOK :. Penerapan teknologi transportasi jalan yang lebih modern <strong>dan</strong>canggih terutama dalam penyediaan sarana <strong>dan</strong> prasarana akan lebih efektifapabila diterapkan sesuai dengan kondisi <strong>dan</strong> karakteristik wilayah negara.102


Perkembangan teknologi yang pesat dalam sektor transportasi memerlukandukungan penggunaan material baru yang ringan. Selain itu juga penting untukdipikirkan penggunaan produk lokal dalam sektor transportasi agar peranindustri dalam negeri dapat bertahan <strong>dan</strong> bahkan ditingkatkan pada era pasarglobal.SOLUSI : [1] Pengembangan Teknologi Preservasi Jalan; [2] Kajian JembatanBentang Panjang Antar Pulau; [3] Pengembangan Teknologi Otomotif untukAngkutan Masal Berbasis Jalan Raya (Bus);KODE TOPIK SASARAN4.04.014.04.024.04.03PengembanganTeknologi PreservasiJalanKajian JembatanBentang Panjang AntarPulauPengembanganTeknologi Otomotifuntuk Angkutan MasalBerbasis Jalan Raya(Bus)Desain dasar teknologi preservasijaringan jalan yang murah <strong>dan</strong>ramah lingkunganKonsep desain jembatan bentangpanjang antar pulau• Optimalisasi KomponenKendaraan Bus berbasiskandungan lokal yang tinggi• Prototipe bus dengan kandungnlokal yang tinggi4.05 PRODUK TARGET :PENGEMBANGAN SISTEM ANGKUTAN UMUMMASAL PERKOTAAN (KASUS SURABAYA, BANDUNG, MEDAN)ISU POKOK :. Sistem transportasi (perkotaan) di Indonesia pada umumnyalebih didominasi oleh moda angkutan pribadi (mobil penumpang <strong>dan</strong> sepedamotor) yang tingkat okupansinya relatif rendah, maka jumlah kendaraan yangberoperasi menjadi sangat banyak. Oleh karena itu pengguna kendaraanpribadi perlu didorong untuk berpindah ke angkutan umum sehingga kapasitaskendaraan yang beroperasi dapat dioptimumkan .Kebijakan untuk mendorong penggunaan angkutan umum perlu dibarengidengan kebijakan-kebijakan lain yaitu pembatasan penggunaan kendaraanpribadi, mendorong penggunaan kendaraan tidak bermotor <strong>dan</strong> mendorongpengguna angkutan umum untuk melanjutkan perjalanan dengan berjalan kakiuntuk jarak tertentu. Namun perlu diingat bahwa kebijakan tersebut tidak bolehberdampak pada terhambatnya mobilitas masyarakat, karena akan berakibatburuk terhadap intensitas aktivitas ekonomi <strong>dan</strong> sosial masyarakat. Disampingitu perlu diwujudkan a<strong>dan</strong>ya angkutan umum massal yang hemat energi <strong>dan</strong>ramah lingkungan.Dalam konteks sistem kereta api perkotaan, terdapat beberapa teknologi yangbisa dipilih. Oleh karena itu perlu dipikirkan kebijakan teknologi yang tepat,103


untuk menghindari penerapan teknologi yang kurang tepat, dalam arti life cyclecostnya minimum, saling komplementer satu sama lain, <strong>dan</strong> terdukung olehindustri dalam negeri dalam skala ekonomi yang memadai.Implementasi sistem angkutan umum masal di perkotaan memerlukan <strong>dan</strong>ayang cukup besar. Oleh karena itu diperlukan konsep pen<strong>dan</strong>aan yang jelasyang mencakup sumber-sumber pen<strong>dan</strong>aan, syarat-syarat pinjaman, skenariopengembalian <strong>dan</strong>a pinjaman, serta kebijakan pengembalian biaya investasiyang dikaitkan dengan besaran tarif yang bisa dijangkau oleh masyarakat luas.Pengoperasian sistem angkutan umum masal perlu diintegrasikan denganmoda angkutan yang lain, khsususnya dengan angkutan feeder, termasukmoda angkutan jalan.SOLUSI : [1] Konsep Teknologi Perkeretaapian Perkotaan; [2] Disain <strong>dan</strong>Konstruksi KA ringan (Light Rail Train); [3] Penerapan Sistem Angkutan UmumMasal (MRT/LRT) Untuk Surabaya, Bandung atau Me<strong>dan</strong>KODE TOPIK SASARAN4.05.01 Penerapan SistemAngkutan UmumMasal (MRT/LRT)Untuk Surabaya,Bandung atau Me<strong>dan</strong>4.05.02 PengkajianImplementasi TransitOriented DevelopmentTOD SebagaiPembangkit PerjalananSekaligus SebagaiSumber Pendapatan104• Trend perkembangan teknologikereta api perkotaan di dunia <strong>dan</strong>pilihan teknologi yang tepat untukIndonesia• Potensi dukungan industridalam negeri• Konsep kebijakan TeknologiPerkeretaapian Perkotaan• Indikator kelayakan teknis,ekonomi <strong>dan</strong> finansialimplementasi MRT/LRT diSurabaya, Bandung atauMe<strong>dan</strong>• Konsep Desain PenerapanSistem Angkutan Umum Masal(MRT/LRT) untuk Surabaya,Bandung atau Me<strong>dan</strong>• Konsep penataan ruang disekitar stasiun <strong>dan</strong> sepanjangkoridor MRT.• Konsep pengelolaan TODsebagai sumber pendapatantambahan bagi operator MRT


KODE TOPIK SASARAN4.05.03 Desain arrangementlow floor andarticulated tram4.05.04 Desain sistemballastless track• Potensi jumlah penumpangMRT akibat implementasi TOD• Kemudahan akses penumpang• Kemampuan manuver trammengikuti karakteristik jalanraya.• Kemudahan akses dua modatransportasi dalam satu ruasjalan• Kemudahan pemasangan relsesuai tinggi jalan raya dengankemampuan peredaman tanpaballast yang optimum• Kemudahan perawatan track reldi daerah padat lalulintas diperkotaan• Keuntungan <strong>dan</strong> kerugianpenggunaan track dengan <strong>dan</strong>tanpa ballast• Keuntungan <strong>dan</strong> kerugianberbagai pilihan teknologi tracktanpa ballast <strong>dan</strong> komponenpendukungnya.4.06 PRODUK TARGET: PENGEMBANGAN SISTEM TRANSPORTASIYANG BERWAWASAN LINGKUNGANISU POKOK: Sistem transportasi di Indonesia pada umumnya lebih didominasioleh moda angkutan pribadi (mobil penumpang <strong>dan</strong> sepeda motor) yangtingkat okupansinya relatif rendah, maka jumlah kendaraan yang beroperasimenjadi sangat banyak yang berdampak langsung pada tingginya tingkatpolusi. Selain itu tingginya tingkat polusi juga dipengaruhi oleh kondisi mesinkendaraan, jenis bahan bakar <strong>dan</strong> infrastruktur. Perlu diketahui bahwa prosesperusakan lingkugnan tidak hanya diperngaruhi oleh tingginya tingkat polusi,tetapi juga oleh limbah, serta penggunaan material sarana <strong>dan</strong> prasaranatransportasi yang tidak ramah lingkungan.105


Oleh karena itu bisa diprediksi bahwa dari tahun ke tahun proses perusakanlingkungan oleh sektor transportasi akan terus meningkat seiring denganmeningkatnya jumlah kendaraan, meningkatnya konsumsi energi, material,serta limbah dari sektor transportasi yang kesemuanya mempunyai dampaknegatip terhadap lingkungan. Dengan demikian maka perlu dipikirkan upayaupayauntuk meminimalkan kerusakan lingkungan yang diakibatkan olehsistem transportasi.Dalam kaitan dengan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentanggreen infrastructure, konsep transport demand menagement dalam rangkaoptimisasi mobilitas kendaraan, serta kajian-kajian terkait denganpembangunan pelabuhan <strong>dan</strong> bandara yang ramah lingkungan.SOLUSI : [1] Konsep Green Infrastucture; [2] Konsep Transport DemandManagement; [3] Kosep Eco port <strong>dan</strong> Eco airport.KODE TOPIK SASARAN4.06.014.06.02<strong>Penelitian</strong> GreenInfrastructureKajian TransportDemand Management(TDM)Konsep akademik tentang GreenInfrastructureKonsep Transport DemandManagement (TDM)4.06.03 Pengkajian Eco Port Konsep disain eco port4.06.04 Pengkajian Eco Airport Konsep disain eco airport4.07 PRODUK TARGET: KESELAMATAN DAN KEAMANANTRANSPORTASI LAUTISU POKOK: Keselamatan <strong>dan</strong> keamanan transportasi merupakan indikatorpenting dalam penyelenggaraan transportasi dalam rangka mewujudkan sistemtransportasi nasional yang efektif <strong>dan</strong> efisien, yang mampu berperan maksimaldalam menjalankan fungsinya sebagai unsur pendorong (promoting function)<strong>dan</strong> penunjang (servicing function) dalam pembangunan nasional. Gunamenjalankan kedua fungsi tersebut penyelenggaraan transportasi harusmemenuhi standar keselamatan, keamanan <strong>dan</strong> pelayanan sesuai denganketentuan peraturan perun<strong>dan</strong>g-un<strong>dan</strong>gan baik nasional maupun internasional.Standar keselamatan <strong>dan</strong> keamanan, selain berkontribusi terhadap kelancaranarus barang <strong>dan</strong> mobilitas orang juga memiliki dampak posistif terhadap upayapelestarian lingkungan. Kecelakaan kapal, terutama yang mengangkut muatancurah cair, barang berbahaya <strong>dan</strong> beracun dapat menimbulkan pencemaran diperairan. Tingkat keamanan yang rendah dalam setiap moda transportasi106


erpotensi memberikan peluang terjadinya tindak kriminal <strong>dan</strong> terorisme yangdapat menimbulkan bencana kepada manusia <strong>dan</strong> lingkungannya.Dalam rangka mewujudkan transportasi yang aman <strong>dan</strong> selamat telahdilaksanakan roadmap to zero accident, yang aktivitasnya mencakup aspekpendukung berupa regulasi, kelembagaan, sumber daya manusia, penegakanhukum, operator, prasarana/ sarana <strong>dan</strong> masyarakat. Aktivitas tersebut bersifatsistemik, dengan aspek sumber daya manusia sebagai titik sentral, <strong>dan</strong>didukung dengan perangkat keras <strong>dan</strong> piranti lunak yang memadai,diharapkan dapat diwujudkan safety and security culture yang mantap dalamsistem transportasi nasional. Pada gilirannya safety and security culturetersebut mampu menekan sekecil mungkin tingkat kecelakaan <strong>dan</strong> gangguanterhadap transportasi.Namun disadari bersama bahwa masih terdapat berbagai keterbatasan <strong>dan</strong>kekurangsempurnaan dalam sistem keselamatan <strong>dan</strong> keamanan transportasiserta implementasi program-aksinya di lapangan. Oleh karena itu, makadiperlukan konsep pendukung keberlanjutan roadmap to zero accident agarstandar keselamatan <strong>dan</strong> keamanan dalam penyelenggaraan transportasidapat diwujudkan.SOLUSI : [1] Peningkatan keselamatan <strong>dan</strong> keamanan moda transportasi.KODE TOPIK SASARAN4.07.014.07.024.07.034.07.044.07.05Perancangan SimulasiMarine HazardPerancangan alat deteksimuatan kendaraan yangakan masuk kapalPerancangan <strong>dan</strong>Kerekayasaan LampuSuarPerancangan <strong>dan</strong> AlatPenolong pada KapalPengembanganAutomatic IndentificationSystem (AIS) untukmendukung manajemenkeselamatantransportasi laut.Model simulasi untuk marinehazard.Disain alat deteksi muatankendaraan yang akan masukkapalPrototipe lampu suar untukRemote Monitoring & ControlSistem (RMCS)Disain alat penolong pada Kapalnon Safety of Life At Sea(SOLAS).Automatic Indentification System(AIS) untuk mendukungmanajemen keselamatantransportasi laut.107


4.08 PRODUK TARGET : PENGUASAAN TEKNOLOGI DAN MANAJEMENTRANSPORTASI ANTAR/MULTIMODA TERPADUISU POKOK : Untuk mewujudkan pelayanan jasa transportasi yang mampumemfasilitasi arus barang <strong>dan</strong> mobilitas orang secara berkelanjutan/menerus(seamless), Sistem Transportasi Nasional mengamanatkan a<strong>dan</strong>yaketerpaduan antar moda <strong>dan</strong> antar tataran transportasi serta antarkelembagaan yang terlibat dalam penyelenggaraan moda-moda transportasidimaksud. Keterpaduan <strong>dan</strong> kesinambungan pelayanan antar modatransportasi tersebut berada di simpul-simpul transportasi seperti terminal lalulintas <strong>dan</strong> angkutan jalan, stasiun kereta api, pelabuhan <strong>dan</strong> bandar udara.Pengembangan sistem transportasi di Indonesia masih terfokus secarasektoral pada tiap instansi pemerintah. Kondisi ini masih terus berjalan sampaisekarang sehingga yang dialami oleh pengguna adalah tidak terdapatnya sutumata rantai pelayanan transportasi yang mencerminkan keterpaduan antarmoda pada sistem transportasi. Dengan kondisi yang demikian maka biayatransportasi menjadi tidak murah demikian juga waktu pelayananya menjadirelatif lebih lama.Keterpaduan antar moda dalam sistem transportasi pada umumnya dibutuhkanpada simpul-simpul perpindahan atau “interchange”. Keterpaduan tidak hanyapada sisi fisik prasarana tetapi juga pada manajemen pengelolaan“interchange” yang pada akhirnya secara sistem akan membentuk suatupelayanan yang menerus dengan berbagai kemudahan.Di simpul-simpul transportasi tersebut semestinya tersedia fasilitas yangsusunan tata letak <strong>dan</strong> kelengkapannya secara fungsional mampumemfasilitasi proses alih moda baik orang maupun barang secara efektif <strong>dan</strong>efisien. Pelayanan angkutan menerus (seamless service) menuntut a<strong>dan</strong>yaketerpaduan jadwal <strong>dan</strong> minimasi waktu tunggu, dengan demikian sisteminformasi penunjang operasional sarana angkutan sangat diperlukan. Fasilitasalih moda di simpul transportasi terus diupayakan peningkatannya, sementaraitu teknologi informasi <strong>dan</strong> komunikasi terus ditingkatkan pemanfaatannya.Namun demikian tuntutan masyarakat akan pelayanan yang lebih baik terusmengalami peningkatan, sehingga perlu dilakukan berbagai inovasi gunameningkatkan kualitas pelayanan agar pelayanan jasa transportasiantarmoda/multimoda dapat terus ditingkatkan sesuai dengan aspirasipengguna jasa transportasi.SOLUSI : [1] Penerapan teknologi <strong>dan</strong> manajemen simpul transportasi, [2]Standarisasi sarana <strong>dan</strong> prasarana penunjang penyelenggaraan transportasiantarmoda/multimoda.KODE TOPIK SASARAN4.08.01Pengembangan SistemMonitoring KapalModel Sistem Monitoring KapalUntuk Peningkatan KualitasManajemen Transportasi Laut108


4.08.024.08.034.08.044.08.05Rancang bangun VesselTraffic Service (VTS)PengembanganTeknologi ManajemenPeti Kemas PadaLapangan Peti KemasStandarisasi Sarana<strong>dan</strong> PrasaranaPenunjang TransportasiMulti ModaPerancangan SistemManajemen KargoDisain Vessel Traffic Service (VTS).Pengembangan Teknologi UntukMengoptimumkan PengelolaanAlokasi Peti Kemas Pada LapanganPeti Kemas• Tersusunnya standar saranapenunjang Multimoda• Tersusunnya standar prasaranapenunjang multimoda• Model sistem informasi kargo<strong>dan</strong> ruang muatan (KA, kapal).• Model cargo tracking system.109


5. BIDANG FOKUS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI5.01 PRODUK TARGET : TELEKOMUNIKASI BERBASIS IP (INTERNETPROTOKOL)ISU POKOK : Diperlukan pengembangan <strong>dan</strong> pembangunan infrastrukturjaringan telekomunikasi nasional, terutama untuk mengembangkan kapasitasjaringan yang sudah ada atau pembangunan jaringan baru terutama untukmenjangkau wilayah-wilayah tertinggal, terdepan sekaligus untukpenanggulangan bencana, denngan peningkatan infrastruktur bi<strong>dan</strong>g TIK 1%akan dapat meningkatkan PDB sekitar 3% jika industrinya ada dalam negeri..Hambatan dalam pengembangan Telekomunikasi berbasis IP adalah kondisialam tropis <strong>dan</strong> geografis Indonesia yang berbentuk negara kepulauan, <strong>dan</strong>tingkat daya beli masyarakat yang umumnya masih rendah. Oleh karena ini,dalam pengembangan Telekomunikasi berbasis IP perlu diupayakan berbagaiinovasi baik dalam aspek teknologi, pengembangan produk, aplikasi, aspekekonomi/bisnis, maupun dalam strategi penerapan (deployment).Telekomunikasi berbasis IP menggunakan teknologi internet sebagai teknologitransport, <strong>dan</strong> multimedia coding and compression sebagai teknologi telepon.Dengan demikian Telekomunikasi berbasis IP diharapkan akan membawainternet sampai ke desa-desa, sambil memberikan layanan telepon di atasnya.SOLUSI : Impelementasi Telekomunikasi berbasis IP menggunakanpendekatan jejaring tiga lapis yaitu: lapis pertama adalah Highly PredictableNetworks (HPN), lapis kedua adalah Medium Predictable Networks (MPN), <strong>dan</strong>lapis ketiga adalah Low Predictable Networks (LPN). Jejaring lapis ketigatersebut menggunakan Wifi, Wimax, <strong>dan</strong> teknologi mesh untuk melayanimasyarakat berpenghasilan rendah <strong>dan</strong> berpopulasi tidak padat di daerahperdesaan. Adapun teknologi kunci yang dibutuhkan dalam implementasiTelekomunikasi berbasis IP adalah: menggunakan teknologi generasi 4 (4G),smart wireless IP menggunakan smart antenna <strong>dan</strong> softradio, multimedia <strong>dan</strong>creative excitement untuk pengembangan aplikasi, softswitch heterogeneousdengan software suites untuk produktivitas operasi <strong>dan</strong> bisnis, <strong>dan</strong> sistemdigital signal processing (DSP) low power berbasis komponen komoditas.Produk yang dihasilkan diharapkan sarat dengan inovasi teknologi yangmempunyai signifikansi baik dari aspek teknis maupun ekonomis, sehinggasangat berdampak untuk kemandirian bangsa, penyerapan tenaga kerja,pengurangan ketergantungan pada barang import <strong>dan</strong> sekaligus penghematandevisa nasional.KODE TOPIK SASARAN5.01.01 Pengembanganperangkat Wimax padabagian MAC Layer <strong>dan</strong>perangkat Relaynya110Diperolehnya infrastruktur jaringankomputer yang dapat bermanfaatdalam peningkatan industri ekonomikreatif


5.01.02 Pengembanganperangkat GePON(Gigabit EthernetPassive OpticalNetwork)5.01.03 Pengembanganperangkat sistemBPLC (BroadbandPowerLineCommunication)sistemDiperolehnya sarana akses jaringanbroadband sebagai sub networkPalapa RingTerimplementasi sarana aksesjaringan internet melalui infrastrukturBPLC5.02 PRODUK TARGET : PENYIARAN MULTIMEDIA BERBASIS DIGITALISU POKOK : Sistem penyiaran analog hanya ditujukan untuk penyiarangambar (video) <strong>dan</strong> suara (audio), dengan berkembangnya penyiaran digitalmemungkinkan berbagai layanan interaktif sebagaimana yang tersedia padamedia teknologi informasi <strong>dan</strong> komunikasi. Penyertaan berbagai data digitalpada media penyiaran biasa disebut dengan datacasting. Kondisi tersebutmendorong arah perkembangan berbagai layanan menuju kepada apa yanglazim disebut layanan multimedia atau konvergensi layanan. Konvergensiketiga layanan tradisional telekomunikasi, teknologi informasi, <strong>dan</strong> penyiaran.Fenomena konvergensi ini, dengan berbagai kesempatan <strong>dan</strong> tantangannya,dapat memberikan ekstra stimulasi bagi kelayakan bisnis dari implementasimultimedia digital..SOLUSI : Tema riset penyiaran berbasis digital diarahkan untuk mampumengembangkan prototipe produk TIK termasuk elektronika industri yangdigunakan untuk substitusi impor atau sebagai basis pengembanganteknologi/industri nasional masa depan, sehingga mampu membuat perangkatpenyiaran multimedia digital seperti digital broadcasting yang meliputi radio <strong>dan</strong>televisi terrestrial baik yang fixed maupun mobile serta TV berbasis IP. Aktivitaspenelitian <strong>dan</strong> pengembangan (R&D) difokuskan pada pengembangan kontenmideleware untuk berbagai aplikasi, pengembangan perangkat power amplifier10KWatt <strong>dan</strong> sistem penyiaran digital untuk EWS bencana.KODE TOPIK SASARAN5.02.01 PengembanganKonten Middlewareuntuk berbagaiaplikasi5.02.02 Pengembanganperangkat PowerDihasilkan berbagai aplikasi T-Government, T-learning, T-businessyang dapat ditransmisikan dengansiaran TV digitalDihasilkan perangkat power amplifier10 K Watt untuk pemancar siaran TV111


Amplifier 10 K Watt5.02.03 Sistem PenyiaranDigital dengan EWSBencanadigitalDihasilkan prototipe sistem EWSuntuk bencana yang diintegrasikanpada sistem siaran TV digital(pemancar <strong>dan</strong> penerima).5.03 PRODUK TARGET : APLIKASI PERANGKAT LUNAK BERBASISOPEN SOURCEISU POKOK : TIK akan menjadi semakin penting di dalam meningkatkan dayasaing <strong>dan</strong> mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Meskipun biaya untukmembangun infrastruktur informasi nasional sangat tinggi namun resiko yangakan kita tanggung bila kita tidak membangunnya akan jauh lebih besar lagi.Usaha-usaha untuk mencari terobosan agar infrastruktur <strong>dan</strong> aplikasi TIKdapat tersedia dengan harga yang terjangkau perlu terus di upayakan.Mendorong adopsi Open Source Software secara luas <strong>dan</strong> membuat produk<strong>dan</strong> jasa open source untuk kebutuhan utama tersedia adalah salah satuupaya untuk membuat infrastruktur <strong>dan</strong> aplikasi TIK tersedia dengan hargayang terjangkau, sekaligus membangun kemandirian bangsa. Saat ini hanyasebagian kecil masyarakat saja yang sudah memanfaatkan aplikasi TeknologiInformasi untuk mendukung aktivitas organisasinya. Mahalnya biaya lisensiadalah salah satu penyebabnya. Penyebab lainnya adalah kebanyakan paketaplikasi yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan lokal. Tingginya pembajakansoftware <strong>dan</strong> penggunaan software ilegal di Indonesia, sehingga diperlukankemandirian, kreatifitas <strong>dan</strong> inovasi perangkat lunak berbasis open source.SOLUSI : mendorong ketersediaan aplikasi open source untuk kebutuhanutama pada a) Pelayanan publik <strong>dan</strong> kantor pemerintahan, b) Edukasi, c)Kesehatan <strong>dan</strong> d) Usaha Mikro, Kecil <strong>dan</strong> Medium (UMKM)KODE TOPIK SASARAN5.03.01 Pengembangan FOSSuntuk Layanan Publik(AFIS (SIAK), E-KTP, E-Gov)5.03.02 Pengembangan FOSSuntuk Edukasi (Elearning,bahan Ajar OS)5.03.03 Pengembangan FOSSuntuk Kesehatan (E-Dihasikan distro yang sudahmengintegrasikan berbagai aplikasilayanan publikDihasikan distro yang sudahmengintegrasikan berbagai aplikasilayanan edukasiDihasikan distro yang sudahmengintegrasikan berbagai aplikasi112


KODE TOPIK SASARANhealth)layanan kesehatan5.03.04 Pengembangan FOSSuntuk UMKMDihasikan distro yang sudahmengintegrasikan berbagai aplikasilayanan untuk UMKM5.04 PRODUK TARGET: TEKNOLOGI DIGITAL UNTUK INDUSTRI KREATIFISU POKOK : TIK telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dariproduktivitas semua organisasi, besar atau kecil. Revolusi multimediamembuka jalan bagi integrasi daya ekspresi seni <strong>dan</strong> kulturalmanusia/masyarakat ke dalam TIK. Bagi bangsa Indonesia yang kaya akankeanekaragaman budaya <strong>dan</strong> seni, revolusi multimedia membuka peluanguntuk menumbuhkembangkan aktivitas-aktivitas yang mempunyai kreativitasseni yang tinggi baik di perkotaan maupun di perdesaan. Ini pada gilirannyaakan menjadi faktor penting dalam penciptaan nilai ekonomi <strong>dan</strong> pemerataankesejahteraan melalui TIK. Segmen pasar potensial bagi industri multimediasangat luas, karena mencakup area global. Dengan demikian, volumetransaksi pasar juga sangat besar, <strong>dan</strong> diperkirakan akan tumbuh seiringdengan perkembangan ekonomi global. Lebih dari itu, perkembangan industrimultimedia di Indonesia memiliki pijakan untuk bisa berkelanjutan(sustainable), oleh karena a<strong>dan</strong>ya modal budaya <strong>dan</strong> seni bangsa Indonesiayang sangat besar.SOLUSI : menumbuh kembangkan kegairahan kreatif (creative excitement)melalui penggunaan tekhologi digital secara artistik. Kegairahan kreatif inidisematkan (embedded) di dalam produk <strong>dan</strong> jasa industri di Indonesia, yangdicapai melalui penambahan nilai ekonomik, nilai artistik, nilai daya guna, <strong>dan</strong>nilai kebaruan karena menggunakan teknologi baru. Dengan perkataan lain,misi dari tema ini adalah memberikan sentuhan <strong>dan</strong> kandungan seni digitalpada berbagai produk <strong>dan</strong> jasa industri nasional, sehingga produk <strong>dan</strong> jasatersebut memiliki daya tarik <strong>dan</strong> kegairahan kreatif.KODE TOPIK SASARAN5.04.01 Alat Bantupengembangan desainkerajinan, animasi,periklanan, <strong>dan</strong> fashion5.04.02 Heritage (preserve andpromote)Dihasilkan perangkat bantu untukmengembangkan berbagai industrikreatif bi<strong>dan</strong>g kesenian, periklanan,perfilman <strong>dan</strong> fashionDihasilkan aplikasi berbasis kreatifdigital untuk mempromosikan senibudaya bangsa Indonesia113


5.05 PRODUK TARGET : PIRANTI TEKNOLOGI INFORMASI DANKOMUNIKASIISU POKOK : Perkembangan TIK tidak lepas dari perkembangan piranti TIKkhususnya komponen elektronika yang semakin hari semakin kompak, kecil,cepat, efisien <strong>dan</strong> murah. Sehingga untuk dapat menghasilkan produk yangkompetitif dalam bi<strong>dan</strong>g TIK diperlukan salah satunya adalah kompetitifdibi<strong>dan</strong>g komponen. Dari kondisi industri di Indonesia saat ini, mayoritaskomponen adalah impor dari negara maju, padahal bahan baku untukpembuatan komponen elektronika tersebut ada di tanah air Indonesia.Permasalahannya dari material mentah (raw material) yang banyak di tanah airini, tidak ada industrinya yang mengolah menjadi material bahan baku industriuntuk untuk dapat dibuat komponen elektronika. Hasil tambang dari rawmaterial yang ada kita ekspor keluar, kemudian setelah jadi material bahanbaku industri atau sudah jadi komponen kita impor kembali dengan nilai yangsudah jauh lebih tinggi.SOLUSI : Kondisi tersebut memberi peluang pengolahan bahan baku mentah(raw materials) dari alam menjadi bahan baku industri, termasuk pemanfaatankomponen yang sudah ada dipasar supaya nilai tambahnya dapat dinikmatioleh bangsa Indonesia, diharapkan muncul industri komponen dalam negeriuntuk mendukung penelitian, industri bi<strong>dan</strong>g TIK <strong>dan</strong> pemanfaatannya untukbi<strong>dan</strong>g lain. Sehingga penelitian <strong>dan</strong> pengembangan perlu difokuskan padapiranti TIK yang mendukung produk target Telekomunikasi berbasis IP,komponen yang mendukung dalam aplikasi FOSS juga mendukung bi<strong>dan</strong>gpertanian, perikanan serta lingkungan.KODE TOPIK SASARAN5.05.01 Pengembangan chipsetuntuk Wimax, GePON<strong>dan</strong> BPLC5.05.02 Pengembangankomponen untukmendukung perangkatRadio FrequencyIndetification (RFID),<strong>dan</strong> Teknologi SmartCard5.05.03 Biosensor untukpertanian <strong>dan</strong> perikananserta lingkunganDiperolehnya chipset yangdigunakan dalam perangkat untukWimax, GePON <strong>dan</strong> BPLCDihasilkan piranti untuk aplikasi yangmenggunakan Radio FrequencyIndetification (RFID), <strong>dan</strong> TeknologiSmart CardDiperolehnya perangkat Biosensoruntuk pertanian <strong>dan</strong> perikanan sertalingkungan114


5.06 PRODUK TARGET : FRAMEWORK/PLATFORM PERANGKAT LUNAKBERBASIS OPEN SOURCEISU POKOK : Free Open Source Software (FOSS) merupakan salah satusolusi efektif guna mengatasi permasalahan untuk mendapatkan /mempergunakan perangkat lunak legal. FOSS dapat diperoleh denganmengadopsi <strong>dan</strong> menerapkan FOSS yang telah tersedia secara terbukaataupun dengan mengembangkan sendiri. Dalam upaya pengembangan yangbertumpu pada kekuatan nasional, perlu kirannya diciptakan kemudahankemudahandalam pengembangan FOSS dengan memanfaatkan lingkunganpengembang FOSS yang telah tersedia. Hal yang sangat diperlukan adalahmembangun application framework, development platform, repository yangberkualitas, sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum,SOLUSI : melakukan serangkaian aktivitas riset, hingga ke hilir, untukmembangun application framework, development platform, repository yangberkualitas, terkelola secara baik <strong>dan</strong> dikembangkan secaraberkesinambungan khususnya untuk mendukung E-Government <strong>dan</strong> E-BusinessKODE TOPIK SASARAN5.06.01 Framework untukmendukung E-Government <strong>dan</strong> E-BusinessDiperolehnya framework berbasisFOSS untuk mendukungpelaksanaan E-Government <strong>dan</strong> E-Business115


6. BIDANG FOKUS PERTAHANAN KEAMANAN6.01 PRODUK TARGET : DRAG CHUTE PESAWAT TEMPUR DANPARACHUTEISU POKOK : Kemandirian dalam memenuhi kebutuhan daya dukung alutsista.Alutsista TNI AU yang terdiri dari pesawat udara beserta sarana peralatanpendukungnya seperti drag chute <strong>dan</strong> parachute pasukan, merupakan bagiandari sistem persenjataan utama pertahanan NKRI, <strong>dan</strong> sampai saat ini sangattergantung pada produk luar negeri. Jumlah dragchute <strong>dan</strong> parachute masihkurang dari kebutuhan minimal operasional. Keterbatasan anggaranpertahanan berdampak kepada terbatasnya kemampuan penyediaankebutuhan, baik item / komponen <strong>dan</strong> jumlahnya, hal ini disebabkan mahalnyaharga yang ditawarkan oleh produsen luar negeri, serta siklus pengadaannyacukup lama. Bila hal ini dibiarkan akan mengganggu kesiapan operasionalpesawat terbang <strong>dan</strong> pasukan TNI-AU.SOLUSI : Perlu diupayakan untuk dapat dikembangkan <strong>dan</strong> dibuat di dalamnegeri, karena potensi untuk membuatnya sudah ada, melalui : [1].Pengembangan inovasi teknologi bahan, [2]. Proses pembuatan chute, [3].Pengujian produk prototipe dengan melibatkan lembaga litbang /perguruantinggi, mitra industri <strong>dan</strong> pengguna, [4]. Sertifikasi produk prototipe, [5].Komitmen kesiapan mitra industri dalam negeri untuk dapat memproduksisecara massal, [6]. Komitmen <strong>dan</strong> kesiapan TNI-AU untuk menggunakanproduk dimaksud.KODE TOPIK SASARAN6.01.01 <strong>Penelitian</strong> <strong>dan</strong>pembuatan dragchutepesawat Hawk109/209.6.01.02 <strong>Penelitian</strong> <strong>dan</strong>pembuatan high dragbomb parachutepesawat tempur(Sukhoi, F-5, F-16,Hawk 109/209).6.01.03 <strong>Penelitian</strong> <strong>dan</strong>pembuatan parachutepasukan untukpenerjunan biasa <strong>dan</strong>bebas.Prototipe dragchute pesawat Hawk109/209Prototipe high drag bomb parachutepesawat tempur (Sukhoi, F-5. F-16,Hawk 109/209)Prototipe parachute personilpasukan untuk penerjunan biasa <strong>dan</strong>bebas6.02. PRODUK TARGET : KOMPONEN PESAWAT UDARA DAN RADAR116


ISU POKOK : Kemandirian memenuhi kebutuhan komponen daya dukung alutsista.Untuk meningkatkan kemampuan <strong>dan</strong> kesiapan operasional alut sista pesawatudara bersayap tetap, bersayap putar <strong>dan</strong> radar, dibutuhkan dukungankomponen peralatan instrumen untuk sistem navigasi <strong>dan</strong> komunikasi yanghandal, sehingga bisa memberikan salah satu kontribusi terhadap suksesnyasuatu misi penerbangan. Kondisi saat ini adalah banyaknya komponenpesawat udara <strong>dan</strong> radar yang sudah rusak. Disisi lain tingkat ketergantunganterhadap produk komponen impor masih sangat tinggi, harga yang ditawarkancukup tinggi, <strong>dan</strong> waktu pengadaannya cukup lama, sehingga mengganggukesiapan operasi pesawat udara <strong>dan</strong> radar pada saat dibutuhkan secaramendadak. Hal ini akan berdampak menurunnya kemampuan TNI untukmengamankan seluruh wilayah negara Republik Indonesia .SOLUSI : Perlu diupayakan untuk dapat dikembangkan <strong>dan</strong> dibuat di dalamnegeri, karena potensi untuk membuatnya sudah ada melalui : [1]. Sinergi risetdengan lembaga riset <strong>dan</strong> industri, termasuk ketersediaan SDM <strong>dan</strong> Fasilitas,melalui pengembangan teknologi sistem navigasi <strong>dan</strong> komunikasi, [2].Mengembangkan sistem interface, [3]. Mengembangkan software. [4].Pengujian <strong>dan</strong> sertifikasi prototipe, [5]. Komitmen kesiapan mitra industri dalamnegeri untuk dapat memproduksi secara masal, [6]. Komitmen <strong>dan</strong> kesiapanTNI-AU untuk menggunakan produk dimaksud.KODE TOPIK SASARAN6.02.01 Rancang bangun RadarTarget Tracking untukaplikasi di kapal TNI-AL6.02.02 Rancang bangun sistemradarDesain radar <strong>dan</strong> sistem antennatarget trackingPrototipe sistem radar6.03. PRODUK TARGET : PLATFORM KENDARAAN TEMPURISU POKOK : Kemandirian memenuhi kebutuhan alutsista untuk daya gerak didaratPengoperasian alut sista kendaraan tempur <strong>dan</strong> kendaraan bantu baik yangberoda ban maupun rantai, sangat dibutuhkan untuk melakukan misipenguasaan <strong>dan</strong> pengamanan suatu lokasi strategis. Kemandirian dalammembuat platform kendaraan tempur telah dimulai dilakukan oleh lembagariset <strong>dan</strong> industri nasional, tetapi masih memerlukan penyempurnaan lebihlanjut khususnya pada sistem under carriage, transmisi <strong>dan</strong> kendali. Selainjumlahnya masih terbatas, tingkat ketergantungannya terhadap produkkomponen impor masih cukup tinggi <strong>dan</strong> potensi nasional untukmewujudkannya sudah ada.117


SOLUSI : Perlu diupayakan untuk dapat dikembangkan <strong>dan</strong> dibuat di dalamnegeri khsususnya untuk berbagai variant, karena potensi untuk membuatnyasudah ada melalui : [1]. Sinergi riset dengan lembaga riset <strong>dan</strong> industri,termasuk ketersediaan SDM <strong>dan</strong> Fasilitas, [2]. Penguasaaan teknologi sistemunder carriage, [3] Penguasaan teknologi sistem transmisi, [4]. Penguasaanteknologi sistem kendali, [5] Penguasaan teknologi material <strong>dan</strong> konstruksi, [6]Penguasaan teknologi sistem amphibi, [7] Komitmen <strong>dan</strong> kesiapan TNI-ADuntuk menggunakan produk yang diciptakan.Melalui pengalaman penguasaan teknologi rancang bangun <strong>dan</strong> pengujianprototipe akan diperoleh kemampuan penyempurnaan design, sehingga bisadibuat secara masal di dalam negeri.KODE TOPIK SASARAN6.03.01 Rancang bangun tankAP amphibi6.03.02 Rancang bangun sistimhidraulik pneumatikpenggerak transmisiotomasi kendaraantempur tank.6.03.03 Rancang bangun sistemkendali penggeraksistem otomatistransmisi kendaraantempur tankDesign tank AP amphibiPrototipe sistem hidrolikpneumatic penggerak transmisiotomasi kendaraan tempur tankPrototipe sistem kendalipenggerak sistem otomasitransmisi kendaraan tempur tank6.04. PRODUK TARGET : SISTEM TURRET DAN MUNISI KENDARAANTEMPURISU POKOK : Kemandirian memenuhi kebutuhan bantuan daya gerak alutsista.Sistem senjata yang dipasang pada turret kendaraan tempur jenis beroda banmaupun roda rantai (tank) sangat diperlukan untuk mewujudkan suatukendaraan tempur yang mampu melakukan daya tempur. Kemandirian dalammemproduksi turret ini telah dimulai dilakukan oleh industri nasional, tetapihasilnya belum memadai <strong>dan</strong> masih memerlukan penyempurnaan khususnyapada sistem kendali <strong>dan</strong> sistem penembakan. Tingkat ketergantungannyaterhadap produk impor masih cukup tinggi, jumlahnya sangat terbatas, <strong>dan</strong>kesiapan operasionalnya masih rendah.SOLUSI : Perlu diupayakan untuk dapat dikembangkan <strong>dan</strong> dibuat di dalamnegeri, karena potensi untuk membuatnya sudah ada melalui : [1]. Sinergi risetdengan lembaga riset <strong>dan</strong> industri, termasuk ketersediaan SDM <strong>dan</strong> Fasilitas,118


[2]. Penguasaaan teknologi material armor, [3] Penguasaan teknologi sistemkendali turret , [4]. Penguasaan teknologi sistem senjata, [5]. Penguasaanteknolgi pengunci sasaran tembak,[6] Penguasaan teknologi sistem stabilisasikendaraan tempur dalam melakukan penembakan, [7] Komitmen <strong>dan</strong> kesiapanTNI-AD untuk menggunakan produk yang diciptakan.Melalui pengalaman penguasaan teknologi rancang bangun <strong>dan</strong> pengujianprototipe akan diperoleh kemampuan penyempurnaan design, sehingga bisadibuat secara masal di dalam negeri.KODE TOPIK SASARAN6.04.01 Pengembangan produkbahan baku lembaranlogam untuk munisikaliber 12,7 mm<strong>dan</strong>/atau kaliber besar6.04.02 Rancang bangun sistempropulsi ramjet sebagaiproyektil6.04.03 Rancang bangun sistemperiskop kendaraantempurPrototipe lembaran logam untukmunisi kaliber 12,7 mm <strong>dan</strong>/ataukaliber besarPrototipe sistem propulsi ramjetsebagai proyektilDesain <strong>dan</strong> prototipe sistemperiskop6.05. PRODUK TARGET : SISTEM WAHANA KENDALI DIRGANTARAISU POKOK : Kemandirian memenuhi kebutuhan alutsista untuk bantuantempurSalah satu sistim persenjataan yang memiliki ketepatan yang cukup akurat <strong>dan</strong>jangkauan yang jauh adalah wahana kendali dirgantara. Wahana kendalidirgantara merupakan senjata strategis dengan faktor deteren yang sangattinggi. Sampai saat ini ketergantungan import terhadap produk ini masih tinggi,jumlahnya sangat terbatas, <strong>dan</strong> proses pengadaan impor cukup lama, sertarumit . Diperlukan kemandirian bangsa agar agar dapat mengembangkan <strong>dan</strong>memproduksi di dalam negeri. Teknologi wahana dirgantara Indonesia sudahsejak lama dikembangkan, tetapi baru sampai tahap wahana dirgantara bebas(balistik), belum ketahap penguasaan teknologi wahana kendali dirgantara. Bilahal ini dibiarkan akan berdampak kepada lemahnya kekuatan sistempertahanan negara.SOLUSI : Perlu diupayakan untuk dapat dikembangkan <strong>dan</strong> dibuat di dalamnegeri untuk diarahkan kepada rancang bangun wahana kendali dirgantara,karena potensi untuk membuatnya sudah ada melalui : [1]. Sinergi riset <strong>dan</strong>kemitraan antara lembaga riset, industri <strong>dan</strong> pengguna, termasukmemanfaatkan ketersediaan SDM <strong>dan</strong> fasilitas yang ada, [2]. Penguasaan119


teknologi pembuatan komponen material tabung <strong>dan</strong> motor, [3] Penguasaanteknologi sistem kendali, [4]. Penguasaan teknologi bahan propelan berdayadorong tinggi , [5]. Teknologi separasi, [6] Penguasaan teknologi simulator, [7]Penguasaan teknologi instrumentasi sistem pengukur jarak, [8]. Penguasaansistem separasi, [9]. Komitmen <strong>dan</strong> kesiapan TNI untuk menggunakan produkyang dibuat.Melalui pengalaman penguasaan teknologi rancang bangun <strong>dan</strong> pengujianprototipe akan diperoleh kemampuan penyempurnaan design, sehingga bisadibuat secara masal di dalam negeri.KODE TOPIK SASARAN6.05.01 Rancang bangun sistemtelekomando6.05.02 Pengujian sistemelektromagnetic interferency(EMI)6.05.03 Rancang bangun embededcontrol system tahan vibrasi6.05.04 <strong>Penelitian</strong> <strong>dan</strong>pengembangan sistemtracking6.05.05 <strong>Penelitian</strong> <strong>dan</strong> pengembangansistem sensor Inersia6.05.06 <strong>Penelitian</strong> <strong>dan</strong> pengembangansistem uji kontrol 3 dimensi6.05.07 <strong>Penelitian</strong> <strong>dan</strong> pengembanganflight simulator6.05.08 <strong>Penelitian</strong> <strong>dan</strong> pengembangansistem separasi motorwahana dirgantara.6.05.09 <strong>Penelitian</strong> <strong>dan</strong> pengembangansistem aktuator wahanakendali dirgantaraPrototipe sistemtelekomandoPrototipe sistem pengujianalat kendali terhadapgangguan EMIPrototipe embedded controlsystem tahan terhadapvibrasi 20 GPrototipe sistem trackingAlgoritma <strong>dan</strong> prototipesistem sensor inersiaPrototipe system uji kontrol 3dimensiPrototipe flight simulatorPrototipe sistem separasimotor wahana dirgantaraPrototipe sistem aktuator6.06. PRODUK TARGET : PERALATAN BANTU BAWAH AIRISU POKOK : Kemandirian memenuhi kebutuhan sarana peralatan bantubawah air untuk misi surveillance <strong>dan</strong> penindakan.120


Potensi kekayaan sumber daya bawah laut Indonesia sangat besar, demikianhalnya dengan kemungkinan munculnya potensi ancaman. Disisi lainketersediaan sarana peralatan bantu untuk melakukan misi surveillance <strong>dan</strong>penindakan terhadap suatu objek bawah air sangat terbatas <strong>dan</strong>ketergantungan terhadap produk impor masih tinggi, terutama jika terjadikendala permasalahan teknis pengoperasian peralatan. Kejadian ini akanmenghambat kesiapan misi operasi pengamanan. Kemandirian dalammemproduksi wahana <strong>dan</strong> peralatan bawah air nir awak sangat diperlukan,sehingga dapat dioperasikan <strong>dan</strong> dirawat sendiri kapan saja tanpa harustergantung kepada pihak produsen atau operator luar negeri.SOLUSI : Beberapa lembaga riset telah mengawali aktivitas rancang bangunwahana bawah air nir awak baik yang dapat dikendalikan melalui kendali kabel(Remotely Operated Vehicle) maupun otonomus (Autonomous UnderwaterVehicle). Untuk mencapai kemandirian merancang bangun wahana dimaksud,diperlukan penguasaan berbagai bi<strong>dan</strong>g teknologi : [1]. Sinergi riset antaralembaga riset <strong>dan</strong> industri, termasuk pemanfaatan SDM <strong>dan</strong> fasilitas uji [2].Pembuatan komponen sistem propulsi, [3]. Material khusus tahan terhadaptekanan air minimal lebih besar dari 50 bar, [4]. Sistem kendali wahana, [5].Pengembangan disain sistem wahana untuk menjawab tantangan untuk bisaberoperasi di laut dalam, [7]. Komitmen <strong>dan</strong> kesiapan TNI untuk menggunakanproduk riset yang dihasilkan.Melalui pengalaman penguasaan teknologi rancang bangun <strong>dan</strong> pengujianprototipe sebelumnya, akan diperoleh kemampuan untuk menyempurnakandesign, sehingga bisa diproduksi secara masal di dalam negeri.KODE TOPIK SASARAN6.06.01 Rancang bangun <strong>dan</strong> ujihidrodinamika systempropulsi torpedo kapalselam6.06.02 Rancang bangun <strong>dan</strong> ujihidrodinamikapropeler kapal selam6.06.03 Uji coba kemampuanmanuver desain tankamphibi dalam modeoperasi di airPrototipe torpedo dengan sistempropulsi berefisiensi tinggiPrototipe propeler low noiseberefisiensi tinggiKinerja manuver <strong>dan</strong> olah geraktank amphibi di air6.07. PRODUK TARGET : PESAWAT UDARA NIR AWAKISU POKOK : Kemandirian memenuhi kebutuhan alutsista untuk surveillance<strong>dan</strong> intelijen.121


Aktivitas monitoring <strong>dan</strong> penjagaan kawasan kedaulatan nasional memerlukanbiaya yang cukup besar bila menggunakan wahana pesawat udara berawak.Cara yang sangat ekonomis tetapi beresiko kecil terhadap manusia adalahmenggunakan sarana pesawat udara nir awak (PUNA) termasuk sistempendukungnya. PUNA dapat dioperasikan secara otonomus <strong>dan</strong> membawamuatan sensor untuk melakukan misi surveillance <strong>dan</strong> intelijen.Kemampuan nasional dalam mengembangkan wahana ini sudah cukupmemadai, tetapi masih harus dilakukan pengembangan lebih lanjut, agar hasilpenerapan teknologinya dapat ditingkatkan lebih handal <strong>dan</strong> dapat diproduksisecara masal sesuai dengan keinginan pengguna. Ketergantungan terhadapkomponen dari impor masih tinggi sehingga perlu diupayakan untuk dapatdikembangkan <strong>dan</strong> dibuat sendiri didalam negeri, serta bisa dioperasikankapan saja tanpa harus tergantung oleh pihak produsen luar negeri.SOLUSI : Beberapa lembaga riset telah mengawali aktivitas rancang bangunpesawat udara nir awak beserta sistem pendukungnya, tetapi masihmemerlukan penguasaan lebih lanjut dibi<strong>dan</strong>g teknologi : [1]. Material <strong>dan</strong>struktur, [2]. Aerodinamika, [3]. Sistem pesawat udara, [4]. Telemetri, [5].Kendali, [6]. Sistem propulsi, [7]. Sistem otonomus, [8]. Melakukan sinergi antarlembaga riset/perguruan tinggi <strong>dan</strong> swasta nasional serta organisasi profesiyang pernah membuat sistem PUNA , [9]. Komitmen pengguna untukmenggunakan PUNAMelalui pengalaman penguasaan teknologi rancang bangun <strong>dan</strong> pengujianprototipe secara berkelanjutan, akan diperoleh kemampuan inovasipenyempurnaan design, sehingga bisa diproduksi secara masal di dalamnegeri.KODE TOPIK SASARAN6.07.01 Rancang bangun kendalimultivariabel robust untukPUNA6.07.02 Rancang bangun mesinpenggerak motor bensin 20-25hp untuk PUNA6.07.03 Rancang bangun sistempencitraan lokasi PUNA tanpamenggunakan GPSPrototipe sistem kendali multivariable robust.Desain rinci mesin penggerakmotor bensin 20-25 hpDisain , prototipe sistem software<strong>dan</strong> hardware pencitraan lokasipuna tanpa menggunakan GPS6.08. PRODUK TARGET : ALAT TRANSPORTASI UDARAISU POKOK : Kemandirian memenuhi kebutuhan daya gerak alutsista..Untuk melakukan misi monitoring <strong>dan</strong> penjagaan seluruh wilayah kedaulatannasional diperlukan sarana pesawat udara, termasuk kehandalan pilotnya.122


Kemampuan nasional dalam mengembangkan pesawat udara baik yangbersayap tetap maupun putar sudah ada, tetapi masih harus dilakukanpengembangan lebih lanjut <strong>dan</strong> berkesinambungan agar hasil penerapanteknologi pesawat udara dapat lebih dikuasai dengan baik <strong>dan</strong> bisa diproduksisecara masal. Ketergantungan terhadap komponen impor masih tinggisehingga perlu diupayakan untuk dapat dikembangkan <strong>dan</strong> dibuat didalamnegeri.SOLUSI : [1]. Melakukan aktivitas pengembangan teknologi pesawat udaratermasuk sistemnya secara bertahap <strong>dan</strong> konsisten, akan dicapai hasil yangmenyeluruh, [2]. Sinergi dengan lembaga riset, perguruan tinggi <strong>dan</strong> industrinasional sangat diperlukan mengingat tingginya kompleksitas disiplin keilmuandisamping membutuhkan dukungan fasilitas uji <strong>dan</strong> sertifikasi untuk mengujikehandalan produk, [3]. Penguasaan teknologi material <strong>dan</strong> struktur, [4].Penguasaan teknologi sistem pesawat udara, [5]. Penguasaan sistem propulsipesawat udara, [6]. Pengembangan sistem muatan. [7]. Penguasaan sisteminstrumentasi navigasi <strong>dan</strong> komunikasi, [9]. Komitmen pengguna untukmenggunakan produk dalam negeri.Melalui pengembangan pengalaman penguasaan teknologi rancang bangun<strong>dan</strong> pengujian prototipe yang sudah ada, akan diperoleh kemampuanpenyempurnaan design, sehingga bisa dibuat secara masal di dalam negeri,serta laik dioperasikan.KODE TOPIK SASARAN6.08.01 Rancangan helikoptertempur ringanDesain rinci helikopter tempurringan6.09. PRODUK TARGET : SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASIISU POKOK : Kemandirian mendukung alutsista dalam rangka pengembangan<strong>dan</strong> pemanfaatan teknologi informasi <strong>dan</strong> komunikasi untuk mendukung C4ISRUntuk melaksanakan operasi tempur, latihan <strong>dan</strong> monitoring wilayah,dibutuhkan perangkat peralatan komunikasi, sistem informasi <strong>dan</strong> komunikasiserta penginderaan yang handal. Kebutuhan terhadap perangkat peralatan inimasih sangat kurang. Ketergantungan terhadap produk impor masih tinggi, <strong>dan</strong>standarisasi belum memadai. Setiap produk impor mempunyai karakteristikteknis yang berbeda satu dengan lainnya. Industri nasional sudah membuatperalatan ini, tetapi masih harus dilakukan penyempurnaan khususnya aplikasisistem teknologi baru. Kemandirian dalam memenuhi kebutuhan peralatanpendukung daya gerak alutsista untuk misi tempur, patroli <strong>dan</strong> monitoring,dibi<strong>dan</strong>g peralatan komunikasi elektronika <strong>dan</strong> system informasi masing kurangmemadai.123


SOLUSI : [1]. Melakukan sinergi antara lembaga riset, perguruan tinggi <strong>dan</strong>industri nasional, melalui pemanfaatan SDM <strong>dan</strong> fasilitas yang dimiliki, [2].Penguasaan teknologi inkripsi, [3]. Penguasaan teknologi sistem satelit, [4].Penguasaan teknologi sistem informasi, [5]. Penguasaan teknologi sistemsensor, [6]. Penguasaan teknologi SIG <strong>dan</strong> sistem inderaja, [7]. Penguasaansistem vessel tracking monitoring, [8]. Penguasaan sistem frekuensi radio, [9].Penguasan sistem mobile command center, [10]. Komitmen TNI <strong>dan</strong> Polriuntuk menggunakan produk yang sudah dibuat.Melalui pengalaman penguasaan teknologi rancang bangun <strong>dan</strong> pengujianprototipe akan diperoleh kemampuan penyempurnaan design, sehingga bisadibuat secara masal di dalam negeri.KODE TOPIK SASARAN6.09.01 Rancang banguncombat managementsystem6.09.02 Rancang bangun alatkomunikasiterintegrasi di wilayahperbatasan.Prototipe combat managementsystemPrototipe sistem otomasi sentraalat komunikasi.6.10. PRODUK TARGET : PERALATAN PENANGGULANGAN DANPENCEGAHAN BARANG BUKTI NARKOBAISU POKOK : Kemandirian memenuhi kebutuhan peralatan penanggulan <strong>dan</strong>pencegahan barang bukti narkoba.Untuk melaksanakan misi operasi pencegahan <strong>dan</strong> penanggulangan narkobadilapangan, dibutuhkan paket-paket peralatan anti narkoba. Tingkatketergantungan terhadap produk impor masih cukup tinggi, pengadaannyamemerlukan biaya yang cukup tinggi.<strong>dan</strong> waktu pengadaan yang cukup lama.Hal ini akan berdampak kepada terbatasnya kemampuan kinerja POLRI dilapangan yang dituntut harus cepat bereaksi, tanggap <strong>dan</strong> tepat melakukandiagnostik barang bukti. Kemampuan industri nasional saat ini masih terbatas<strong>dan</strong> perlu ditingkatkan lebih lanjut secata bertahap. Kemandirian dalammemenuhi kebutuhan daya gerak alutsista untuk misi tempur, patroli <strong>dan</strong>pendukung.SOLUSI : [1]. Melakukan sinergi antara lembaga riset, industri nasional,organisasi profesi, <strong>dan</strong> pihak pengguna, melalui pemanfaatan SDM <strong>dan</strong>fasilitas yang dimiliki, [2]. Penguasaan teknologi formulasi bahan kimia, [3].Penguasaan teknologi pemisahan, [4]. Penguasaan teknologi pencitraan, [5]Penguasaan teknologi sistem detektor, [6]. Pemanfaatan teknologi sistem124


elektronika, [7]. Penerapan teknologi GPS, <strong>dan</strong> [8]. Penguasaan teknologisistem deteksi wajahMelalui pengalaman penguasaan teknologi rancang bangun <strong>dan</strong> pengujianprototipe akan diperoleh kemampuan penyempurnaan design, sehingga bisadibuat secara masal di dalam negeri.KODE TOPIK SASARAN6.10.01 Rancang bangun alatpemusnah barang buktimirasPrototipe alat pemusnah barangbukti miras (botol <strong>dan</strong> lain-lain)125


7. BIDANG FOKUS MATERIAL MAJU7.01 Produk Target: Pengembangan Material Maju MendukungTeknologi PanganISU POKOK: Pupuk merupakan sarana produksi yang sangat penting dalamupaya meningkatkan produktivitas tanaman pangan. Merupakan cara yangefektif untuk memenuhi kebutuhan hara esensial bagi tanaman. Akan tetapi,harga pupuk yang tinggi dapat menjadi beban bagi petani. Oleh sebab itu,pemerintah memberikan subsidi harga pupuk. Kebijakan subsidi pupuk initidak selalu efektif. Terbukti dengan sulitnya petani tanaman panganmemperoleh pupuk bersubsidi pada setiap awal musim tanam –saat pupukdibutuhkan petani. Masalah pupuk merupakan problema multi-dimensi,mencakup aspek teknis, ekonomis, kelembagaan, <strong>dan</strong> hukumSOLUSI: [1] Mengurangi ketergantungan petani pada pupuk anorganik,dengan cara memberikan alternatif lain sebagai upaya pemenuhan kebutuhanhara tanamanKODE TOPIK SASARAN7.01.01 Pengembangan materialmaju untuk enkapsulasi ataucarrier pupuk slow release126Tersedianya paket teknologienkapsulasi pupuk anorganik untukpeningkatan efisiensi penggunaanpupuk anorganik pada lahansuboptimalISU POKOK: Kehilangan hasil tanaman, ternak, <strong>dan</strong> ikan masih sangat tinggi,baik karena sifat produk pangan tersebut yang gampang rusak/busuk(perishable) maupun karena penanganan pascapanennya yang kurangoptimal. Upaya mengurangi kehilangan hasil masih kurang dibandingkandengan upaya peningkatan hasil, padahal kedua upaya ini sama pentingnya.SOLUSI: [1] mengembangkan teknologi pengolahan <strong>dan</strong> pengawetan panganasal tanaman, ternak, <strong>dan</strong> ikan; [2] mengembangkan teknologi kemasan,penyimpanan, <strong>dan</strong> pengangkutan produk pangan berbasis nanoteknologiKODE TOPIK SASARAN7.01.02 Pengembangan materialmaju untuk pengawetan <strong>dan</strong>pengemasan produk panganhasil tanaman, ternak, <strong>dan</strong>ikan untuk daerah tropisDiperolehnya bahan <strong>dan</strong> desainformulasi kemasan komposit yangsesuai untuk masing-masing jeniskomoditas pangan, untuk mengurangikerusakan akibat benturan mekanik<strong>dan</strong> meningkatkan daya saing produkISU POKOK: Gandum merupakan tanaman subtropika yang hanya sesuaidibudidayakan pada dataran tinggi di Indonesia, sehingga potensi produksinyarelatif rendah. Akan tetapi, konsumsi produk berbasis gandum di Indonesia


cukup tinggi, sehingga Indonesia menjadi pengimpor tepung gandum utamadunia. Ketergantungan pada impor gandum untuk bahan baku industri panganperlu dicarikan alternatif solusinya.SOLUSI: Mengembangkan teknologi pengolahan bahan baku pangan lokaluntuk produksi tepungKODE TOPIK SASARAN7.01.03 Karakterisasi tepung dariBerbagai tanamanpenghasil karbohidrat(biji-bijian, umbi umbian,sagu) untukpengembangan bahanbaku pangan substitusigandumTersedianya paket teknologimaterial untuk produksi bahan bakupangan dari berbagai jenistanaman lokal yang memiliki sifatfisiko-kimia mendekati gandum7.02.Produk Target: Pengembangan Material maju MendukungEnergiISU POKOK: Masih tingginya komponen impor teknologi Energi yangmenyebabkan ketergantungan tinggi pada pihak luar <strong>dan</strong> daya jual produkkurang bersaing.SOLUSI: Pemanfaatan potensi sumberdaya alam lokal yang didukungnanoteknologi untuk mensubstitusi komponen imporKODE TOPIK SASARAN7.02.01 Pengembangan materialpolimer untuk komponenpanel suryaTersedianya material polimeruntuk komponen panel surya7.02.02 Pengembangan materialpasta logam untuk selsuryaTersedianya material pasta logamuntuk komponen kontak sel surya7.02.03 Pengembangan materialmagnet sebagai komponenpembangkit/komponenlistrikTersedianya material magnetdengan spesifikasi 5 kGausssebagai komponenpembangkit/motor listrik127


7.03. Produk Target: Pengembangan Material Maju MendukungTeknologi Informasi <strong>dan</strong> Komunikasi (TIK)ISU POKOK: Teknologi informasi <strong>dan</strong> komunikasi sangat membutuhkanpengembangan komponen perangkat elektronik (device) seperti mikroprosesor(chips) <strong>dan</strong> sensor untuk berbagai aplikasi. Untuk chips akan diperlukan dalampengembangan produk WIMAX, GePON <strong>dan</strong> BPLC, se<strong>dan</strong>gkan materialsensor diperuntukan untuk sensor lingkungan, pertanian <strong>dan</strong> kesehatanSOLUSI: Pengembangan material maju yang didukung nanoteknologi untukchips mendukung pengembangan perangkat WIMAX, GePON <strong>dan</strong> BPLCKODE TOPIK SASARAN7.03.01 Pengembangan materialmagnetik atausemikonduktorspintronik untukmikrorosesor (chips)yang digunakan padaperangkat WIMAX,GePON <strong>dan</strong> BPLCTersedianya model/prototip bahanspintronik untuk mikroprosesoraplikasi data storage (hard-discdrive, flash-disk, memory card)dengan kapasitas daya simpanyang besar dengan spesifikasiteknis yang jelas <strong>dan</strong> memenuhistandarISU POKOK: Dalam mengantisipasi Perubahan atmosfera baik jangka pendek(Cuaca) maupun jangka panjang (Iklim) perlu tersedia suatu peralatan untukpemantauan stasiun pengamatan lingkungan (cuaca, iklim, bencana, <strong>dan</strong>kelautan) yang selama ini masih impor.SOLUSI: Pemanfaatan potensi sumberdaya alam untuk mensubstitusi materialkomponen peralatan pemantauan stasiun pengamatan lingkungan denganbantuan nanoteknologiKODE KEGIATAN SASARAN7.03.02 Pengembangan Materialsensor untuk peralatanpemantauan stasiunpengamatan lingkungan(cuaca, iklim, bencana),pertanian, perikanan/kelautan, <strong>dan</strong> kesehatanTersedianya komponen peralatan(sensor) untuk pemantauan stasiunpengamatan lingkungan, pertanian,perikanan/ kelautan, <strong>dan</strong> kesehatan7.04.Produk Target: Pengembangan Material Maju MendukungTeknologi <strong>dan</strong> Manajemen TransportasiISU POKOK: Isu global warming <strong>dan</strong> alternative energy menuntut a<strong>dan</strong>yapembaharuan dalam pengembangan material untuk aplikasi transportasi ke128


depan. Dalam hal ini aspek-aspek seperti: konsumsi bahan bakar yang efisien,kinerja mesin yang efektif, teknologi proses/manufaktur yang ramahlingkungan, serta moda <strong>dan</strong> prasarana transportasi publik yang nyaman <strong>dan</strong>ramah lingkungan menjadi sangat signifikan.SOLUSI: Pengembangan material maju cerdik (smart advanced materials),baik struktural maupun fungsional, yang mampu memberikanperforma/keunggulan yang responsif bila berada di lingkungan yang kondusif,dengan dukungan nanoteknologiKODE TOPIK SASARAN7.04.01 Pengembangan materialuntuk mengurangi gasemisi dari bus.7.04.02 Pengembangan BahanNano-Coating RamahLingkungan yangMampu ”Self Heating”untuk ba<strong>dan</strong> <strong>dan</strong> interiorkereta api7.04.03 Pengembangan betoncerdik yang mampu”self heating” <strong>dan</strong>/atau”load-sensing” untukaplikasi infrastrukturtransportasiTersedianya material yangberfungsi mengurangi gas emisidari bus.Tersedianya model/prototip nanocoatinguntuk aplikasi kendaraanbermotor perkotaan denganspesifikasi teknis yang jelas <strong>dan</strong>memenuhi standarTersedianya model/prototip betonyang mampu ”self heating”terhadap beban (loading) denganspesifikasi teknis yang jelasTersedianya model/prototip betonyang mampu ”load sensing”dengan impregnasi bio-carbon-fibredengan spesifikasi teknis yangjelas7.05. Produk Target: Pengembangan material Maju MendukungTeknologi Pertahanan <strong>dan</strong> KeamananISU POKOK: Masih tingginya ketergantungan komponen peralatan dari luarnegeri baik dalam pembatasan <strong>dan</strong> kontrol impor teknologiyang menyebabkan ketergantungan tinggi pada pihak luarSOLUSI: Perlu dilakukan pengembangan material maju yang berbasisnanoteknologi <strong>dan</strong> terkait dalam pembuatan komponen peralatan hankamdalam meningkatkan nilai tambah untuk pembuatan komponen impor yangmasih dibutuhkan.KODE TOPIK SASARAN7.05.01 Pengembangan materialkomposit untukTersedianya Material komposityang ringan <strong>dan</strong> tahan panas129


KODE TOPIK SASARANkomponen tabung <strong>dan</strong>nozzle motor roket <strong>dan</strong>peluru kendali.7.05.02 Pengembangan materialyang ringan <strong>dan</strong> kuatuntuk struktur pesawatudara nir awak7.05.03 Pengembangan materiaarmor antideteksi radaruntuk turret <strong>dan</strong>platform kendaraantempurhingga suhu 2.000 o C <strong>dan</strong> tekanan80 bar yang dapat digunakanuntuk pembuatan tabung <strong>dan</strong>nozzle motor roket <strong>dan</strong> pelurukendaliTersedianya material yang ringanuntuk desain,formula, <strong>dan</strong> prototipestruktur pesawat udara nir awakTersedianya material armorantideteksi radar untuk turret <strong>dan</strong>platform kendaraan tempur7.06.Produk Target: Pengembangan Material Maju MendukungTeknologi Kesehatan ObatISU POKOK: Belum optimalnya ketersediaan, pemerataan <strong>dan</strong> keterjangkauansediaan farmaka, kosmetik, <strong>dan</strong> alat kesehatan. Sebagian besar bahan bakusediaan farmaka, kosmetik, <strong>dan</strong> alat kesehatan ini masih diimpor se<strong>dan</strong>gkanpenggalian potensi sumberdaya alam lokal sangat terbatas.SOLUSI: (1) Pengembangan Bahan Baku Obat <strong>dan</strong> kosmetik (2)pengembangan obat bahan alam (3) pengembangan alat kesehatan <strong>dan</strong>kedokteran berbasis nanoteknologiKODE TOPIK SASARAN7.06.01 Pengembangan materialberukuran nanometer untukbahan baku kosmetik <strong>dan</strong>obat7.06.02 Pengembangan biomaterialuntuk tulang buatan7.06.03 Pengembangan materialbiopolimer untukpembuatan produk kantongdarah7.06.04 Pengembanganeksipien/bahan pembantuobat untuk industri farmasiTersedianya prototip material untukindustri bahan baku kosmetik <strong>dan</strong>obatTersedianya Prototip biomaterialuntuk tulang buatanPrototip material polimer untukpembuatan produk kantong darahPrototip material eksipien/bahanpembantu obat untuk industri farmasi130


8. FAKTOR PENDUKUNG SAINS DASAR8.01.Produk Target: Sains Dasar Mendukung Teknologi PanganISU POKOK: Pupuk merupakan sarana produksi yang sangat penting dalamupaya meningkatkan produktivitas tanaman pangan. Merupakan cara yangefektif untuk memenuhi kebutuhan hara esensial bagi tanaman. Akan tetapi,harga pupuk yang tinggi dapat menjadi beban bagi petani. Oleh sebab itu,pemerintah memberikan subsidi harga pupuk. Kebijakan subsidi pupuk initidak selalu efektif. Terbukti dengan sulitnya petani tanaman panganmemperoleh pupuk bersubsidi pada setiap awal musim tanam –saat pupukdibutuhkan petani. Masalah pupuk merupakan problema multi-dimensi,mencakup aspek teknis, ekonomis, kelembagaan, <strong>dan</strong> hukumSOLUSI: [1] Mengurangi ketergantungan petani pada pupuk anorganik,dengan cara memberikan alternatif lain sebagai upaya pemenuhan kebutuhanhara tanamanKODE TOPIK SASARAN8.01.01 Analisis profil kinetikpenyerapan hara padaberbagaifasepertumbuhan tanamanpangan pokokDiperolehnya informasi dasar untukpengembangan pupuk slow releasesecara lebih akurat sesuaikebutuhan pada setiap fasepertumbuhan tanamanISU POKOK: Walaupun potensi pertanian dalam negeri sangat besar, tetapikenyataannya masih banyak produk pangan yang diimpor untuk memenuhikebutuhan pangan nasional. Dari satu sisi, ekspor produk pangan ka<strong>dan</strong>gmasing sering menghadapi sandungan regulasi perdagangan dunia ataugejolak ekonomi global, pasar domestik yang besar –dengan 230 jutapenduduk- juga masih belum mampu dikuasai. Contoh aktual adalah anjloknyaharga minyak sawit kasar (CPO) akibat krisis ekonomi global tahun 2008 ini.Selain itu industri pertanian banyak menggunakan bahan baku impor berupakonsentrat <strong>dan</strong> bahan baku lainnya. Oleh sebab itu, perlu reorientasi prioritasperdagangan produk pangan nasional.SOLUSI: [1] Melakukan reorientasi perdagangan produk pangan nasionaluntuk lebih fokus pada pemenuhan permintaan pangan domestic; [2] mengkajisecara komprehensif kebutuhan <strong>dan</strong> preferensi konsumen domestik; [3]menelaah tata niaga pangan nasional agar lebih berkeadilan, sehinggaketimpangan keuntungan antara pihak produsen –petani, peternak, nelayan-131


<strong>dan</strong> pihak pedagang dapat dikurangi (4) menyediakan bahan baku komoditaspertanian yang memenuhi standar untuk diolah;KODE TOPIK SASARAN8.01.02 Gene profiling untukberbagai varietas lokaltanaman panganpotensialDiperolehnya informasi dasar untukpengembangan varietas tanamanpangan lokal melalui penerapanbioteknologiISU POKOK : Perubahan iklim (climate change) telah menjadi perhatian dunia<strong>dan</strong> diyakini akan berpengaruh terhadap produksi pangan. Kecenderunganperubahan tersebut termasuk peningkatan suhu (global warming) yang diikutidengan naiknya permukaan air laut sehingga intrusi air laut ke wilayah daratanakan meluas. Perubahan lainnya yang akan berpengaruh terhadap kegiatanbudidaya pertanian adalah pergeseran pola distribusi hujan yang semakin sulitdiprediksi, sehingga penentuan waktu tanaman sulit dilakukan <strong>dan</strong> resiko gagalpanen semakin besar.SOLUSI: [1] Meningkatkan pemahaman tentang prilaku perubahan iklim <strong>dan</strong>[2] mengembangkan varietas tanaman, ternak, <strong>dan</strong> ikan yang mampuberadaptasi dengan perubahan iklimKODE TOPIK SASARAN8.01.03 Pengembangan modeldinamik pengaruhperubahan iklimterhadap ketahananpangan nasionalDiperolehnya Decision SupportSystem untuk kebijakan produksipangan nasional menghadapiperubahan iklim global8.02.Produk Target: Sains Dasar Mendukung EnergiISU POKOK: Belum a<strong>dan</strong>ya database <strong>dan</strong> informasi secara lengkap <strong>dan</strong> detailmengenai potensi beberapa jenis energi baru <strong>dan</strong> terbarukan.SOLUSI: Identifikasi potensi sumberdaya energi lokalKODE TOPIK SASARAN8.02.01 Identifikasi fluida-fluidakerja yang potensial tetapiramah lingkungan untuksiklus Rankine organikpada berbagai rentangsuhu kerja8.02.02 Pengembangan teknologireduksi elektrokimia132Tersedianya informasi/datatentang identitas <strong>dan</strong> sifat-sifattermofisik fluida-fluida kerjaTersedianya/teridentifikasinyateknologi-teknologi yang


KODE TOPIK SASARANkarbon dioksida (CO 2 )menjadi metanol (CH 3 OH),metana (CH 4 ), atau etilena(C 2 H 6 ).8.02.03 Pengembangan EnergiBiomassa untukmenunjang Desa MandiriEnergipotensial dalam skalalaboratorium.Diperolehnya metodepengolahan bahan lokal menjadibioenergi untuk kebutuhanrumah tangga <strong>dan</strong>pengembangan desa mandiri8.03.Produk Target: Sains Dasar Mendukung Teknologi Informasi<strong>dan</strong> Komunikasi (TIK)ISU POKOK: Dalam mengantisipasi Perubahan atmosfera baik jangka pendek(Cuaca) maupun jangka panjang (Iklim) perlu tersedia data <strong>dan</strong> informasiuntuk pengamatan lingkungan (cuaca, iklim, bencana, <strong>dan</strong> kelautan)SOLUSI: Pengembangan model-model untuk pengamatan lingkunganKODE TOPIK SASARAN8.03.01 Pengembangan ModelMatematik Atmosferuntuk jangka pendek(cuaca) <strong>dan</strong> jangkapanjang (iklim)8.03.02 Pengembangan ModelBasis Data Lingkungan(Cuaca,Iklim, Bencana,<strong>dan</strong> Kelautan) untukmengkaji <strong>dan</strong>mengevaluasi kondisiPerubahan Lingkungansecara Temporal <strong>dan</strong>Spasial8.03.03 Pemodelan PerangkatLunak untukPengembangan Magnetik133Tersedianya Pemodelan Cuaca<strong>dan</strong> Iklim mendasar di IndonesiaTersedianya Sistem InformasiKondisi Lingkungan sertakecenderungan perubahannyaDiperolehnya model perangkatlunak untuk pengembanganmagnetik8.04.Produk Target: Sains Dasar Mendukung Teknologi <strong>dan</strong>Manajemen TransportasiISU POKOK: Isu global warming <strong>dan</strong> pendayagunaan sumberdaya alam lokalmenuntut a<strong>dan</strong>ya pembaharuan sistem dalam aplikasi transportasi ke depan.


Dalam hal ini aspek-aspek seperti: perilaku iklim, pemanfaatan teknologiproses/manufaktur yang ramah lingkungan, serta moda <strong>dan</strong> prasaranatransportasi publik yang nyaman <strong>dan</strong> ramah lingkungan menjadi sangatsignifikan.SOLUSI: Pengembangan prasarana transportasi publik yang nyaman <strong>dan</strong>ramah lingkunganKODE TOPIK SASARAN8.04.01 Generasi bioaspal untukmenunjang reservasijalan8.04.02 Pemodelan Perilaku iklim<strong>dan</strong> gelombang lautuntuk keselamatantransportasi laut8.04.03 Pemodelan matematikuntuk mengatasikemacetan Lalu Lintas diWilayah PersimpanganDiperolehnya bioaspal darisumberdaya hayati, misalnyakelapaTersedianya sistem prediksi iklim<strong>dan</strong> gelombang lautTersedianya model untukmengatasi kemacetan lalu lintasdi wilayah persimpangan jalan.8.05.Produk Target: Sains Dasar Mendukung Teknologi Pertahanan<strong>dan</strong> KeamananISU POKOK: Masih tingginya ketergantungan komponen peralatan dari luarnegeri baik dalam pembatasan <strong>dan</strong> kontrol impor teknologi yangmenyebabkan ketergantungan tinggi pada pihak luarSOLUSI: Perlu dilakukan pengembangan material maju yang berbasisnanoteknologi <strong>dan</strong> terkait dalam pembuatan komponen peralatan hankamdalam meningkatkan nilai tambah untuk pembuatan komponen impor yangmasih dibutuhkan.KODE TOPIK SASARAN8.05.01 Sistem reaksi kimiabahan energetik <strong>dan</strong>pengolahan limbahbahan ledak8.05.02 Pengembangan material\untuk komponen laseroptik,komponen sensoruntuk alutsista <strong>dan</strong>peralatan hankamTersedianya prototipe bahanenergetik baru <strong>dan</strong> produk hasilpengolahan limbahPrototip material <strong>dan</strong> komponen,laser-optik <strong>dan</strong> sensor untukperalatan alutsista <strong>dan</strong> hankam134


8.06.Produk Target: Sains Dasar Mendukung Teknologi KesehatanObatISU POKOK: Belum optimalnya ketersediaan, pemerataan <strong>dan</strong> keterjangkauansediaan farmaka, kosmetik, <strong>dan</strong> alat kesehatan. Sebagian besar bahan bakusediaan farmaka, kosmetik, <strong>dan</strong> alat kesehatan ini masih diimpor se<strong>dan</strong>gkanpenggalian potensi sumberdaya alam lokal sangat terbatas.SOLUSI: (1) Pengembangan Bahan Baku Obat <strong>dan</strong> kosmetik (2)pengembangan obat bahan alam (3) pengembangan alat kesehatan <strong>dan</strong>kedokteran berbasis nanoteknologiKODE TOPIK SASARAN8.06.01 Karakterisasi biofisikaorgan/cairan tubuhuntuk pengembanganperalatan pencitraanmedik8.06.02 Pencarian senyawa aktifbaru bersumber darikeanekaragaman hayatiIndonesiaKarakter biofisika organ/cairantubuh untuk pengembanganperalatan pencitraan medikKajian ilmiah terapi biofisikaISU POKOK: Isu global warming telah menyebabkan tingginya tingkatkesakitan <strong>dan</strong> kematian akibat penyakit menular terutama Malaria, DBD, <strong>dan</strong>flu burungSOLUSI: Perlu dilakukan pengembangan model sebaran penyakit <strong>dan</strong>karakterisasi genetik mikroorganisme penyebabnyaKODE TOPIK SASARAN8.06.03. Karakterisasigenetik/biologi molekulermikroorganisme patogen:malaria, Demam BerdarahDengue, Flu Burung8.06.04. Pengembangan ModelSebaran penyakit akibatdampak Perubahanlingkungan (Cuaca,Iklim,Bencana, <strong>dan</strong> Kelautan)seperti demam berdarah <strong>dan</strong>malariaTersedianya koleksi senyawaaktif <strong>dan</strong> eksipien obat yangbersumber keanekaragamanhayati IndonesiaTersedianya ModelPrediksi/Kajian Simulasitentang sebaran penyakitakibat perubahan iklim <strong>dan</strong>lingkungan8.07.Produk Target: Sains Dasar Mendukung Material Maju135


ISU POKOK: Sebagian besar bahan baku industri masih impor se<strong>dan</strong>gkanpemanfaatan sumberdaya alam lokal sangat terbatas.SOLUSI: Perlu dilakukan pengembangan sumberdaya alam lokal menjadibahan baku industriKODE TOPIK SASARAN8.07.01 Pengembanganmaterial maju untuksistem pemipaanyang tahan terhadappanas, tekanan, <strong>dan</strong>keasaman tinggi8.07.02 Pengembanganmaterial batereilithium untuktransportasi8.07.03 Pengembanganblending untukpembuatanbiopolimerDiperolehnya metode <strong>dan</strong> prosespembentukan material baru yangtahan terhadap kondisi ekstrem(suhu, tekanan, keasaman tinggi)Tersedianya komponen sel batereidari serbuk bahan baku lithiumberukuran nanometer untuktransportasiTersedianya prototype materialblending dari sumberdaya hayatiuntuk biopolimer lateks <strong>dan</strong> getahlainnya136


9. FAKTOR PENDUKUNG SOSIAL KEMANUSIAAN9. 01 Produk Target: Program Pemberdayaan <strong>dan</strong> PengentasanKemiskinan Pada Masyarakat Miskin/ TerpinggirkanISU POKOK: Program Revolusi Hijau yang mengintroduksikan teknik-teknik<strong>dan</strong> teknologi baru di bi<strong>dan</strong>g Pertanian, <strong>dan</strong> pengenalan sistim kontrak usahatani melalui Perusahaan Inti Rakyat (PIR) di sektor Agro Industri, serta TambakInti Rakyat (TIR) di sektor Perikanan yang dilakukan oleh Pemerintah beberapadekade yang lalu, di satu pihak telah berhasil membawa Indonesia padapencapaian target pertumbuhan ekonomi <strong>dan</strong> peningkatan produksi. Namundemikian,di pihak lain, berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa programprogramtersebut juga membawa pengaruh negative pada masyarakatperdesaan utamanya kelompok petani subsisten termasuk buruh tani.Pemanfaatan teknologi modern seperti pupuk, pestisida <strong>dan</strong> mesin-mesinbudidaya serta mesin-mesin pengolahan hasil pertanian, selain telahmemarginalkan petani subsisten karena ketidakmampuan untuk melakukan<strong>dan</strong> membiayai aktivitas pertanian mereka, juga telah menimbulkan prosespemiskinan, perapuhan kelembagaan <strong>dan</strong> perengganggan berbagai hubungantradisional, serta semakin jelasnya kesenjangan dalam masyarakat petani diperdesaan. Dalam umpaya mempertahankan hidupnya, banyak diantaramereka bermigrasi ke kota atau ke daerah lain, <strong>dan</strong> menjadikannyamasyarakat miskin/terpinggirkan..Solusi; Pengentasan kemiskinan merupakan tujuan umum dari MillenniumDevelopment Goals <strong>dan</strong> Pemerintah Indonesia telah menyepakati untukmencapai berbagai target pengentasan kemiskinan pada Konsensus Monterreypada tahun 2002. Untuk pengentasan kemiskinan di Indonesia, berbagaiaktivitas innovatif tersebut di bawah diusulkanKODE TOPIK SASARAN9.01.01Pemetaan sarana <strong>dan</strong>prasarana pelayananumum/publik di 6 Bi<strong>dan</strong>gFokus Ristek (Pangan,Energi, Transportasi,Informasi Komunikasi,Keamanan Kesehatan<strong>dan</strong> Obat) di berbagaidaerah miskin diPerkotaan, Perdesaan,Pesisir, Pulau-pulauTerpencil <strong>dan</strong> Daerah137Peta sarana <strong>dan</strong> prasaranapelayanan umum/publik di berbagaidaerah miskin di Perkotaan,Perdesaan, Pesisir, Pulau-pulauTerpencil <strong>dan</strong> Daerah Perbatasanuntuk Aktivitas PemberdayaanMasyarakat <strong>dan</strong> PengentasanKemiskinanPemanfaatan sarana <strong>dan</strong> prasaranapelayanan umum/public olehmasyarakat di Perkotaan,Perdesaan, Pesisir, Pulau-pulauTerpencil <strong>dan</strong> Daerah Perbatasan


KODE TOPIK SASARANPerbatasan) <strong>dan</strong>pemanfaatannyauntuk Program PemberdayaanMasyarakat <strong>dan</strong> PengentasanKemiskinan9.01.02 Kajian strategi kebijakanpengentasan kemiskinan(termasuk UKM) <strong>dan</strong>pemberdayaanmasyarakatmiskin/terpinggirkan(buruh tani, nelayan, diwilayah perbatasan,pulau-pulau terpencil,lahan kering, sekitarhutan dll) melaluipembukaan kesempatankerja produktif <strong>dan</strong>innovatif termasuk dibi<strong>dan</strong>g pariwisata9.01.03 Kajian pemberdayaanmasyarakat miskin melaluipeningkatan pendidikanmenengah <strong>dan</strong> pelatihanyang bagi anak <strong>dan</strong>pemuda/pemudi sesuaidengan kebutuhan dalamlingkungan tempattinggalnya9.01.04 Kajian tentang perankelompok rentan/marginal dalam NewRegional EconomicLandscape (ACFTA) RefThe Fortune at the bottomof the pyramid (CKPrahalad)• Ativitas pemberdayaanmasyarakat (laki-laki <strong>dan</strong>perempuan) terpinggirkan untukmembuka kesempatan kerjaproduktif <strong>dan</strong> innovatif yangmenghasilkan imbalan• Aktivitas pemberdayaan anakjalanan• Rancangan sosialisasi modelpengentasan kemiskinan yangdikembangkan• Tersedianya strategipengembangan pariwisataterpadu dengan target yang lebihagresif <strong>dan</strong> dapat mengunggulinegara ASEAN.• Identifikasi keterbatasan jenispendidikan <strong>dan</strong> pelatihan yangdibutuhkan masyarakat yangditeliti• Rancangan program pendidikan<strong>dan</strong> pelatihan sesuai kebutuhan• A<strong>dan</strong>ya terobosan dalampengentasan kemiskinan melaluipengembangan ”InclusiveMarket” strategy9.01.05 Kajian tentang kebijakan- • Strategi <strong>dan</strong> kebijakan publik di 6138


KODE TOPIK SASARANkebijakan publik di 6bi<strong>dan</strong>g fokus IPTEK yangBi<strong>dan</strong>g fokus IPTEK untuk berpihak kepada golonganmengetahui sejauh mana miskin/terpinggirkan tanpakebijakan-kebijakantersebut berpihak kepadamengurangi kemampuan dayasainggolongan miskin/terpinggirkan9.01.06 Pengembangan modelteknologi <strong>dan</strong> sistemkelembagaan sosialekonomiyang mampumengadopsi <strong>dan</strong>memanfaatkan sumberenergi lokal ( energibaru <strong>dan</strong> terbarukana.l.:. biomassa, angin,air, tenaga surya) agarsecara langsung dapatmengurangi subsidiBBM <strong>dan</strong> memberikanakses elektrifikasi bagimasyarakat denganharga yang murah <strong>dan</strong>terjangkau.• Diperolehnya model prediksiteknologi energi baru <strong>dan</strong>terbarukan yang sesuaidengan kondisi sosialekonomi-kelembagaanmasyarakat lokal• Diperolehnya modelketerkaitan sistemkelembagaan sosial-ekonomiyang mampu mengadopsiteknologi baru <strong>dan</strong> terbarukanagar mampu mengurangisubsidi BBM <strong>dan</strong>meningkatkan kesejahteraanrakyat• Diperolehnya rekomendasitentang Kebijakan Harga(subsidi) energi yang adil <strong>dan</strong>yang berpihak kepada rakyatmiskin mencakup aspekkelembagaan, aspek politikekonomipemanfaatan energiserta pemanfaatan potensidaerah terhadap berbagaisumber energi setempat(lokal)• Diperolehnya berbagairekomendasi tentangpengembangan program listrikalternatif bagi pendudukmiskin di daerah terpencil,139


KODE TOPIK SASARAN9.01.07 Kajian upaya preventif<strong>dan</strong> kuratif melaluipemanfaatan obattradisional/ herbal padamasyarakat miskin/berpenghasilan rendah9.01.08 Identifikasi <strong>dan</strong> uji cobapola insentif (berbagaijenis komoditas, harga,cara memperolehnya) ygbisa disediakan olehpemerintah dalam rangkareorientasi diversifikasipanganseperti panel solar, angin,biogas, dsb., yang dapatdimiliki, dikelola <strong>dan</strong>dioperasikan oleh pendudukmiskin• Pengembangan produk obatalami (herbal terstandar, <strong>dan</strong>fitofarmaka) melaluipemanfaatan sumberdaya hayatiIndonesia yang mempunyai nilaitambah, berkualitas, murah <strong>dan</strong>terjangkau oleh masyarakatmiskin/berpenghasilan rendah• Berbagai kebijakan industri <strong>dan</strong>perdagangan (yg menurutperhitungan akan kondusif untukhasilkan diversifikasi pangan)• Reorientasi nilai diversifikasimakanan pokok lokal sepertijagung, sagu, <strong>dan</strong> ubi – ubian.9.02. Produk Target: Meningkatkan Kualitas Pembangunan <strong>dan</strong>Pembangunan Masyarakat MaritimISU POKOK: Indonesia diakui dunia sebagai negara kepulauan terbesardengan 17.508 pulau <strong>dan</strong> 81.000 km panjang garis pantai, serta terletakdi kawasan strategis baik secara ekonomi maupun politik dunia. Potensisumber daya alam kelautan yang melimpah sepanjang tahun belumdimanfaatkan secara maksimal, sehingga masyarakat yang hidup diwilayah ini cenderung hidup dalam kemiskinan. Diperlukan upaya-upayapeningkatan kualitas perekonomian maritim.SOLUSI: [1] Merumuskan <strong>dan</strong> mengimplementasikan berbagaikebijakan <strong>dan</strong> Program Pemberdayaan masyarakatyang innovatif untukmeningkatkan perekonomian maritim [2] Mengembangkan teknologiuntuk pengembangan maritim agar sesuai kaedah ekologis <strong>dan</strong> sosialbudaya-kelembagaanmasyarakat setempat melalui topik-topik berikut;.140


NO TOPIK SASARAN9.02.01 Kajian strategi untukpengembangan ekonomimaritim sebagai pilarpenguatan ekonominegara• Terobosan dalampengembangan ekonomi maritimmelalui penerapan <strong>dan</strong> difusiteknologi tepat guna untukperikanan (fishery),penangkapan, <strong>dan</strong> pengemasanmakanan (food packaging), dlsb• Pembudidayaan <strong>dan</strong>pemrosesan produk rumput lautuntuk meningkatkan kualitas <strong>dan</strong>nilai tambah melalui penerapandifusi teknologi pengeringan,pengolahan <strong>dan</strong> pengemasanyang sesuai dengan tuntutanpasar• Berdirinya industri garam untukmemenuhi kebutuhan pasar lokal<strong>dan</strong> ekspor9.02.02 Kajian pemanfaatanpulau-pulau terpencil<strong>dan</strong> wilayah pesisir• Terobosan dalam memanfaatkanpulau-pulau <strong>dan</strong> pesisir baikuntuk pariwisata bahari, aquaculture, dsb9.02.03 Kajian tentang upayamenjangkau masyarakatkepulauan <strong>dan</strong> pesisirdengan berbagai sarana<strong>dan</strong> prasarana sosialseperti akses padafasilitas pendidikan,<strong>dan</strong>kesehatan141• Rancangan pembukaan aksespada fasilitas sosial pendidikan<strong>dan</strong> kesehatan bagi masyarakatkepulauan <strong>dan</strong> pesisir• Rancangan pemberdayaanmasyarakat membuka aksespada berbagai fasilitas sosialpendidikan <strong>dan</strong> kesehatan• Model akses pendidikan dasarSD <strong>dan</strong> SMP bagi anak-anakkapal <strong>dan</strong> nelayan yang tinggaldi kepulauan kecil <strong>dan</strong>• Model akses pada fasilitas


NO TOPIK SASARANkesehatan umum bagi pendudukkapal <strong>dan</strong> yang tinggal dikepulauan kecil• Model akses sarana <strong>dan</strong>prasarana kesehatan reproduksibagi penduduk kapal <strong>dan</strong> dikepulauan kecil• Tersedianya kebijakan <strong>dan</strong> paketstimulus untuk meningkatkankesejahteraan <strong>dan</strong> kualitas hidupmasyarakat nelayan/pesisir9.02.04 Kajian pemberdayaanaparatur pemerintahdaerah dalam memberipelayanan yang wajarpada warga kepulauan<strong>dan</strong> pesisir, terutamayang miskin, sepertidalam memperolehberbagai suratketerangan yangdibutuhkan• Pemberdayaan aparaturpemerintah daerah memberikanpelayanan yang ramah <strong>dan</strong>wajar, terutama bagi wargamiskin.• Sosialisasi penyediaan pelayananbagi warga miskin di daerahkepulauan <strong>dan</strong> pesisir9.03. Produk Target: Pembangunan yang Berwawasan LingkunganISU POKOK: Kondisi lingkungan hidup di suatu wilayah sangat menentukankualitas hidup masyarakatnya. Polusi, pembuangan sampah <strong>dan</strong> limbah secarasembarangan akan membawa dampak pada kesehatan masyarakatnya.Genangan air yang dikarenakan sampah yang menumpuk di saluran akanmempermudah berkembangbiaknya nyamuk <strong>dan</strong> lalat pembawa penyakit.Terlebih lagi di daerah perkotaan dengan pemukiman penduduk yang padat,<strong>dan</strong> terjadinya perubahan iklim (climate change) yang diduga akanmemperparah kondisi lingkungan globalSOLUSI: Diperlukan upaya innovatif untuk pemahaman tentang perubahaniklim <strong>dan</strong> pengaruhnya pada lingkungan serta aktivitas-aktivitas yangberwawasan lingkungan seperti pengelolaan pembuangan sampah <strong>dan</strong> limbah,penyadaran untuk pemeliharaan lingkungan hidup yang bersih, serta aktivitasaktivitaspelestarian lingkungan.142


KODE KEGIATAN SASARAN9.03.01 Kajian strategi polapemeliharaan lingkunganhidup yang bersih (darisampah) <strong>dan</strong> sehat,untuk lingkungan hidupkhusus (sepertiperkotaan pemukimanpadat, perdesaan, dsb.)9.03.02 <strong>Penelitian</strong> strategitriangulasi antarapemerintah, swasta <strong>dan</strong>masyarakat untukmemperbaiki lingkunganhidup9.03.03 <strong>Penelitian</strong> strategipenguatan wawasankebangsaan <strong>dan</strong>pemberdayaanmasyarakat pantai,143• A<strong>dan</strong>ya (uji-coba) rincipemeliharaan lingkungan hidupyang bersih <strong>dan</strong> sehat, bebasdari sampah, memprioritaskansanitasi lingkungan seperti:• A<strong>dan</strong>ya sosialisasi/pemberdayaan memeliharalingkungan hidup yang bersih<strong>dan</strong> sehat, memperhatikansanitasi lingkungan secaraumum• A<strong>dan</strong>ya sosialisasi/pemberdayaan untuk tidakmembuang sampah dimanasaja/di tempat sampah / kalibersih• A<strong>dan</strong>ya sosialisasi/pemberdayaan pemilahansampah menurut jenisnya• Program sosialisasipendayagunaan sampah basahorganic (sampah pasar) menjadiBBN• Program kerjasama atau dalampartnership untuk memperbaikilingkungan hidup dalam janjipenghijauan• A<strong>dan</strong>ya sosialisasipengejawantahan partnershipantara pemerintah, swasta <strong>dan</strong>masyarakat untuk memperbaikilingkungan hidup yang telahdirusak oleh berbagai kalangan• Pelaksanaan secara tatakelolabaik (good governance)partisipatif, transparan <strong>dan</strong>akuntabel• A<strong>dan</strong>ya pemberdayaanmasyarakat pantai <strong>dan</strong>kepulauan untukmempertahankan lingkunganpantai <strong>dan</strong> kelautan sebagai


KODE KEGIATAN SASARANkepulauan <strong>dan</strong> pulaupulauterluar untukmempertahankan pantai<strong>dan</strong> laut sumberkehidupannya (melawanpengrusakan biotakelautan <strong>dan</strong>penyusupan dari luarwilayah NKRI)sumber kehidupannya9.03.04 Kajian strategipengembangan budayasadar lingkungan bagimasyarakat9.03.05 Kajian tentang kebijakan<strong>dan</strong> aktivitas-aktivitasinstitusi yang bersifatdetrimental/merusaklingkungan <strong>dan</strong>kelestarian alam.9.03.06 Kajian tentangpenggunaan energiterbarukan dalammengurangi emisi gascarbon• A<strong>dan</strong>ya kebijakan <strong>dan</strong> rencanaaksi dalam meningkatkankesadaran masyarakat melaluipendidikan, kampanye, insentif,penghargaan dsb melaluibekerja sama dengan berbagailembaga syadaya masyarakatinternasional <strong>dan</strong> domestik• A<strong>dan</strong>ya kebijakan institusiterkait yang menghasilkansolusi untuk mencegah <strong>dan</strong>mengatasi pencemaran <strong>dan</strong>perusakan lingkungan nelaluidifusi tecknologi yang ramahlingkungan.• Terobosan dalammengembangkan energyterbarukan yang disertaidengan kebijakan yangkonsisten dalam pengembanganindustri berdasarkan greenenvironment144


LAMPIRAN – 2FORMAT PROPOSAL BIAYA145


PROPOSAL BIAYARekapitulasi biaya tahun yang diusulkanNo. Uraian Jumlah (Rp)1. Gaji <strong>dan</strong> Upah2. Bahan Habis Pakai4. Perjalanan5. Lain-lainJumlah Biaya1) Gaji <strong>dan</strong> UpahNo. PelaksanaKegiatanJumlah JumlahJam/Minggu1. Koord. Aktivitas/Peneliti Utama2. Pelaksana/Peneliti3. Teknisi4. Tenaga HarianJumlah BiayaHonor/JamBiaya(Rp)2) Bahan Habis PakaiNo. Bahan Volume Biaya Satuan (Rp) Biaya (Rp)1.Jumlah Biaya3) Peralatan (hanya untuk sewa peralatan)No. Jenis Volume Biaya Satuan (Rp) Biaya (Rp)1.Jumlah Biaya4) PerjalananNo. Tujuan Volume Biaya Satuan (Rp) Biaya (Rp)1.Jumlah Biaya5) Lain-lainNo. Kegiatan Volume Biaya Satuan (Rp) Biaya (Rp)1.Jumlah Biaya146


LAMPIRAN – 3KERJASAMA INTERNASIONAL147


TYPICAL COVER DESIGNColor of the Cover (please see 2.2 of this book)TITLE OF RESEARCH..................................................................................................................REQUESTED INCENTIVE PROGRAM.......................................................................................................................On-Line Registration No. : .............................................FOCUS (please see 1.5 of this book).....................................................................................................NAME OF RESEARCH LEADER/COORDINATOR.........................................................................................................NAME OF INSTITUTIONADDRESS, PHONE, FAX, E-MAILYEAR148


JOINT RESEARCH GRANT PROGRAM2011APPLICATION FORMA.1. General Information Part 1RESEARCH AREAFor Secretariat :Date Received : I.D Number :DOCUMENT A.1Research Area (in accor<strong>dan</strong>ce to point 1.5 focus areas of this book)Targeted “ Program <strong>Insentif</strong> ” (in accor<strong>dan</strong>ce to point 1.1)*This form is to be completed in English.1. Name of joint research teamleave blankResearch team of “……………………………………………………2. Title of proposed joint research project (should not be more than 12 words)3. Duration of proposed researchprojectMonth 2011 to Month Yearfrom4. Amount of proposed grant (totalamount)8. Researcher dataGOI* budgetRp.Foreign partner USD(Annual amount) GOI budget ForeignpartnerRp. USDNumber of researchers ()Number of nationalities ( )Number of countries withlaboratories ( )5. Research coordinator informationName : Signature :Position: …………………………………………………….Affiliate : ……………………………………………………..Mailing address: ……………………………………………………………….E-mail address : ………………………………………………………………..Telephone/Cell Phone : ……………………………… Fax : ……………….…..*GOI = Government of Indonesia149


JOINT RESEARCH GRANT PROGRAM2011APPLICATION FORMDOCUMENT A.2A.2. General Information Part 2-1For SecretariatDate Received : I.D Number :* This form is to be completed in English.Name of joint research team :Title of proposed joint research project :a) Indonesian Member ListResearcher 1Name :Position :Affiliate Institution :Role: Check box (es) ( ) Research Coordinator ( ) Accounting ( ) MemberResearcher 2Name :Position :Affiliate Institution :Role: Check box (es) ( ) Research Coordinator ( ) Accounting ( ) MemberResearcher 3Name :Position :Affiliate Institution :Role: Check box (es) ( ) Research Coordinator ( ) Accounting ( ) MemberResearcher 4Name :Position :Affiliate Institution :Role: Check box (es)( ) Research Coordinator ( ) Accounting ( ) Memberb) International Member ListResearcher 1 Nationality :Name :Position :Affiliate Institution :Role: Check box (es) ( ) International Research Coordinator ( ) MemberResearcher 2 Nationalities :Name :Position :Affiliate Institution :Role: Check box (es) ( ) International Research Coordinator ( ) MemberResearcher 3 Nationality :Name :Position :Affiliate Institution :Role: Check box (es) ( ) International Research Coordinator ( ) Member150


DOCUMENT A.2JOINT RESEARCH GRANT PROGRAM2011APPLICATIONA.2. General Information Part 2-2For Secretariat :Date Received : I.D. Number :Name of joint research team(in English)Title of proposed joint researchproject (in English)a) Outline of proposed project (in Indonesian)b) Purpose and significance of proposed joint research (in Indonesian)c) Effects of dissemination of research results on industry, economy and society (inIndonesian)(1)(2)(3)(4)(5)d) Advantage of the international collaboration and the role assigned to each teammember (in Indonesian)151


DOCUMENT A.3JOINT RESEARCH GRANT PROGRAM2011APPLICATION FORMA.3. Project SummaryFor Secretariat :Date Received : I.D. Number :* This form is to be completed in English.*Team name: Research team of....................................*Title of proposed joint research project:a) Summary of proposed joint research projectb) Purpose and significance of proposed joint researchc) Effects of dissemination of research resultsd) Advantage of the international collaboration and the role assigned to eachteam member.Research Implementation Plan1) FY 2011 : January 2011-November 2011 (effective work duration only around 10months)152


For Secretariat :JOINT RESEARCH GRANT PROGRAM2011APPLICATION FORMA.4. Breakdown of Proposed Research ExpensesDate Received: I.D. Number :DOCUMENT A.4*This form is to be completed in English.(unit : thousandRupiah)Item FY 2011 TOTAL1. Remuneration and miscellaneous businessexpenses2. Other Expenses2.A. Travel Expenses (local only)2.B. Facilities and equipment (rent only) expenses2.C. Material, material processing /analysisexpenses, and supply expenses2.D. Document printing/photocopying expenses2.E. Communication/shipment expenses2.F. Conference expenses2.G. Miscellaneous expensesTotal Expenses153


JOINT RESEARCH GRANT PROGRAM2011DOCUMENT A.5For Secretariat :A.5. Individual Research Plan[for each member]Date Received: I.D. Number :* This form is to be completed in EnglishRole: Check one ( ) Research Coordinator( ) Accounting Coordinator( ) MemberNationalities :Family Name (leave space between name):Given Name (leave space between name):Signature :Birth Date: Day ( ) Month ( ) Year 19 ( ) Nationality ( )Degrees ( )Position:Affiliate :Mailing Address:E-mail:Telephone:Fax:2) Curriculum vitaeEducation School name Degree Year ConferredField of studyResearch and/or professional experience and honoursRepresentative publication and major published works in the past five years relatedto the research area (attach two representative published works).154


*This form is to be completed in English.DOCUMENT A.5Explain your role in the proposed joint research and the significance of your researchResearch Implementation Plan1) FY 2011 : January 2011-November 2011 (effective work duration only around 10months)2) Available research facilities3) Additional facilities neededList all sources of current and pending research support (if none, write “none”)*This form is to be completed in English.Name of recipient :1. CURRENT SUPPORTOrganization Award amount, support ratio Period covered ResearchlocationType and research, summary of research and relation of GOI grant to current research support2. PENDING RESEARCH SUPPORTOrganization Award amount, support ratio Period covered Researchlocation155


JOINT RESEARCH GRANT PROGRAM2011GUIDELINES for PROJECT PROPOSALDOCUMENT. BTitle of proposed joint research project :..............................................................I. INTRODUCTIONII.PROBLEM STATEMENTA concise statement of the problem(s) which generates the proposed research,and the ramification of implication of the research result(s) for the advancementof science and technology or engineering as well as production, if any, should bepresented This part of the proposal should be done in not more than two pages.III. STATE-OF-THE ART OF THE CURRENT KNOWLEDGE OR SITUATION.A succinct account must be given, detailing the most recent treatment availablein the literature, indicating the existing gaps to be filled, direction of researchbeing pursued elsewhere, major development in the past five years and theexpected trends in the next decade. This part of the proposal should be not morethan four pages.IV. PURPOSE AND SIGNIFICANCE OF PROPOSED RESEARCHA clear statement of the purpose and significance of the project should bepresentedV. JUSTIFICATIONS OF THE APPROACH PROPOSED.The reasons for choosing the approach and plans of solving the problems facedshould be briefly discussed. The need for doing fieldwork or any other unusualactivity proposed should also be presented convincingly. Please also elaboratethe reason that this research has to be part of an International Joint ResearchActivities. Please present it in not more than two pages.VI. RESEARCH METHODOLOGYThe materials and methods to be used in performing the research proposedshould be elaborated in about a five-page long presentation, to enable reviewersto evaluate the soundness of the execution of the research to achieve theobjectives of the project. If ethical considerations apply, a signed statement bythe principal investigation indicating that the research will be carried out inaccor<strong>dan</strong>ce with special guidelines (such as the rules of handling animals forscientific experiment) should be included.VII. EXPECTED SCIENTIFIC, ECONOMIC OR SOCIAL IMPACTS.It will be very useful if the expected results of the proposed research can bediscussed briefly (in not more than half a page) in relation to their or in theirsignificant role in scientific development or in their application and utilization in156


developing practical technology. The name(s) and address(es) of theinternational journal (s) planned to be used as the channel of presenting theresearch result should be clearly indicated.VIII. Please mention clearly the expected target of 1 st three month, the expectedtarget of the following 5 month, and the expected final target by the end ofrespected year.IX. RESOURCES (MAN POWER AND FACILITIES)b) Please write all the number of manpower involved, the list of expert fields ofthe members involved in the research, and year of experience of eachexpert, this information should match with the information in the member listin Document A : A.2. General Information Part 2.1 Member List.c) Please write all number of important facilities and their locations involvedX. REASONABILITY AND EFFECTIVENESS AS AN INTERNATIONAL JOINTRESEARCHPlease justify the reasons and effectiveness that this research should beconducted through International Collaboration.XI. TIME SCHEDULE (effective work duration only around 10 months)A one-page time schedule should be presented giving detail of quarterly activityto be undertaken during the whole tenure of the proposed project.XII. BUDGET REQUESTED.The breakdown of budget requested should be given in line with the general ruleof the use of the GOI Program funds.XIII. INTERNAL EVALUATION SYSTEMShort information on the internal evaluation system should be presented, givingdetails of the system and process operating in the applicant’s home baseinstitution.XIV. REFERENCESIt is important to list the references cited in the research proposal to indicate thedepth of the review being presented, the extent of related researches, whichhave been performed, in order to show the relevancy and the up-to-dateness ofthe approach.157


To :Coordinator of SecretariatLETTER of CONSENTAnnex I aI, ______________________________, as the Research Coordinator of my researchteam, hereby agree to comply with the following terms and conditions in good faithregarding the research to be conducted under the Indonesian International JointResearch Program grant awarded by the Ministry of Research and Technology (MRT):d) To implement the approved research topic in accor<strong>dan</strong>ce to the terms andconditions specified in the Indonesian International Joint Research ProgramApplication Guidebook;e) To use the research grant only for research activities covered by the grant;f) To control the administrative matters of the research team as the representativethereof, and to have the Accounting Coordinator take charge of accounting mattersregarding the research grant awarded to the research team;g) To assume the Accounting Coordinator’s duties until an application for change isendorsed by MRT in the event that the Accounting Coordinator is unable to performhis or her duties;h) To actively work together with the International partner in to carry out the researchactivitiesi) To promptly submit to MRT for its consent an application for change in the formspecified by MRT and receive prior written approval when any of the followingcircumstances occurs:1. the research is to be suspended or discontinued;2. the Research Coordinator or the Accounting Coordinator is to be changed;3. a research team member is to be changed;4. a significant change is to be made concerning the research activities;5. the work related affiliation of a research team member is to be changed orotherwise as MRT deems necessary;j) To submit to MRT a progress research report for the relevant fiscal year (startingon January 1 of each calendar year and ending on December 31 of the followingcalendar year) within one (1) month after the end of the said fiscal year, and a finalresearch report within one (1) months after the completion of the research at theend of the final fiscal year;k) To release the research results conducted under the grant at an academicconference or at the meeting of a research association; or to publish them in aninternationally recognized and specialized scientific/academic journal within two (2)years after the completion of the research, and to submit a report on publication toMRT, showing the contents of such release or publication. In the event the resultscannot be released or published within the said two (2) years, to report to MRT thereasons therefore;158


l) In the event that MRT deems it specifically necessary and requires an investigationor a report, to comply with such a request;m) Not to request MRT to pay any amount in excess of that awarded by the researchgrant specified in the Indonesian International Joint Research Program ApplicationGuidebook;n) Not to hold MRT liable for any accidents or damages which may occur during thecourse of the research covered by this grant;o) If MRT reaches a decision to cancel this grant and the research team is instructedto return all or part of the research grant because of a violation of any of the termsand conditions specified in the Indonesian International Joint Research ProgramApplication Guidebook or specified in a written approval for change, to fully complywith MRT’s decision.(Place),(Mo) (Yr)Signature(Day)(..........................................)Research Coordinator159


To :Coordinator of SecretariatLETTER of CONSENTAnnex I bI, ______________________________, as the Accounting Coordinator of myresearch team, hereby agree to comply with the following terms and conditions in goodfaith regarding the research to be conducted under the Indonesian Joint ResearchProgram grant awarded by the Ministry of Research and Technology or MRT :(1) To implement the approved research topic in accor<strong>dan</strong>ce to the terms andconditions specified in the Indonesian International Joint Research ProgramApplication Guidebook;(2) To use the research grant only for research activities covered by the grant;(3) To perform administrative duties concerning accounting management relating to theresearch grant under the direction and gui<strong>dan</strong>ce of the Research Coordinator. Ialso agree that the Research Coordinator will control the accounting matters of theresearch team as the representative thereof, and to cooperate with the ResearchCoordinator in the performance of his or her duties as explained in the writtenstatement of approval attached hereto and to comply with his directions;(4) To assume the Research Coordinator’s duties until an application for change isendorsed by MRT in the event that the Research Coordinator is unable to performhis or her duties;(5) To actively work together with the International partner in to carry out the researchactivities(6) To promptly notify the Research Coordinator and comply with his or her directionswhen any of the following circumstances occurs:1. the research is to be suspended or discontinued;2. a significant change is to be made concerning the research activities;3. my work related affiliation of a research team member is to be changed orotherwise as MRT deems necessary;(7) To submit to MRT through the Research Coordinator, a progress research report forthe relevant fiscal year (starting on January 1 of each calendar year and ending onDecember 31 of the following calendar year) within one (1) month after the end ofthe said fiscal year, and a final research report within one (1) month after thecompletion of the research at the end of the final fiscal year;(8) To release the results of research conducted under the grant at an academicconference or at the meeting of a research association; or to publish them in aninternationally recognized and specialized scientific/academic journal within two (2)years after the completion of the research, and to submit a report or publication toMRT, showing the contents of such release or publication. In the event the resultscannot be released or published within the said two (2) years, to report to MRTthrough Research Coordinator the reasons therefore;(9) In the event that MRT deems it specifically necessary and requires an investigationor a report, to comply with such a request;160


(10) Not to request MRT to pay any amount in excess of that awarded by the researchgrant specified in the Indonesian International Joint Research Program ApplicationGuidebook;(11) Not to hold MRT liable for any accidents or damages which may occur during thecourse of the research covered by this grant;(12) If MRT reaches a decision to cancel this grant and the research team is instructedto return all or part of the research grant because of a violation of any of the termsand conditions specified in the Indonesian International Joint Research ProgramApplication Guidebook or specified in a written approval for change, to fully complywith MRT’s decision.(Place),(Day) (Mo) (Yr)Signature(..................................................)Accounting CoordinatorResearch Team of “ ________________________________________ ”161


LETTER of CONSENTAnnex I cTo : Coordinator of SecretariatI, ______________________________, as a Member of my research team, herebyagree to comply with the following terms and conditions in good faith regarding theresearch to be conducted under the Indonesian International Joint Research Programgrant awarded by the Ministry of Research and Technology (MRT) :a) To implement the approved research topic in accor<strong>dan</strong>ce to the terms andconditions specified in the Indonesian International Joint Research ProgramApplication Guidebook;b) To use the research grant only for research activities covered by the grant;c) That the Research Coordinator and the Accounting Coordinator shall assumeresponsibility for the matters indicated below regarding the research team. I alsoagree to cooperate with them in the performance of their duties as explained in therespective written consents attached hereto and to comply with their directions andgui<strong>dan</strong>ce:1. the Research Coordinator will control the administrative matters of the researchteam as the representative thereof;2. the Accounting Coordinator will perform administrative duties for accountingmanagement relating to the research team under the direction of the ResearchCoordinator;d) To assume the Research Coordinator’s and the Accounting Coordinator’s dutiesthrough consultation with the other research team members until an application forchange is approved by MRT when the Research Coordinator and the AccountingCoordinator are unable to perform their duties;e) To actively work together with the International partner in to carry out the researchactivitiesf) To promptly notify the Research Coordinator and comply with his directions whenany of the following circumstances occurs:• the research is to be suspended or discontinued;• a significant change is to be made concerning the research activities;• my work related affiliation is to be changed or otherwise as Ministry of Researchand Technology deems necessary;g) To submit to MRT through the Research Coordinator, a progress research reportfor the relevant fiscal year (starting on January 1 of each calendar year and endingon December 31 of the following calendar year) within one (1) month after the endof the said fiscal year, and a final research report within one (1) month after thecompletion of the research at the end of the final fiscal year;h) To release the research results conducted under the grant at an academicconference or at the meeting of a research association; or to publish them in aninternationally recognized and specialized scientific/academic journal within two (2)years after the completion of the research, and to submit a report on publication toMRT, showing the contents of such release or publication. In the event the resultscannot be released or published within the said two (2) years, to report to MRTthrough Research Coordinator the reasons therefore;162


i) In the event that MRT deems it specifically necessary and requires an investigationor a report, to comply with such a request;j) Not to request MRT to pay any amount in excess of that awarded by the researchgrant specified in the Indonesian International Joint Research Program ApplicationGuide Book (Buku <strong>Pedoman</strong> Program <strong>Insentif</strong> KRT <strong>Edisi</strong>-5);k) Not to hold MRT liable for any accidents or damages which may occur during thecourse of the research covered by this grant;l) If MRT reaches a decision to cancel this grant and the research team is instructedto return all or part of the research grant because of a violation of any of the termsand conditions specified in the Indonesian International Joint Research ProgramApplication Guidebook or specified in a written approval for change, to fully complywith MRT ‘s decision.(Place),(Day) (Mo) (Yr)Signature(.................................................)Research Team Member163


CONSIDERATION for INTELLECTUAL PROPERTY ISSUES164Annex 2This annex provides an indication of the Intellectual Property Issues (Protection,Ownership and Allocation) that should be considered by Participants in Joint ResearchActivities.Notwithstanding anything stated or implied in this Annex, it is the sole responsibility ofprospective and actual Participants to take all necessary steps, including obtainingexpert’s professional advice, to ensure that their legal and commercial positions areadequately protected and to ensure adequate legal and physical protection forBackground Intellectual Property, Foreground Intellectual Property and ConfidentialInformation.Definitions :1. “Intellectual Property“ shall have the meaning provided for in Article 2 of theConvention establishing the World Intellectual Property Organization, done atStockholm, 14 July 1967 and as amended on 28 September 1979.2.“Background Intellectual Property” means Intellectual Property that has beendeveloped independently of a Cooperative Activity and that is made available by oneof the Participants for the use in a Cooperative Activity.3.“Foreground Intellectual Property” means Intellectual Property created in, or as adirect result of, a Cooperative Activity.4.Implementing Arrangements means the arrangements made and agreed by all partiesinvolved in joint activities. Implementing Arrangement shall be legally bindingdocuments.Intellectual Property Issues :1. The Parties shall provide for the protection of Background Intellectual Property andForeground Intellectual Property. Implementing Arrangements should be aware of :(a) procedures for checking –(i)(ii)prior to the commencement of the Cooperative Activity; andas appropriate during the Cooperative Activityfor third party Intellectual Property that might :- be infringed by the Participants while carrying out CooperativeActivities ; or- infringe Intellectual Property created under the ImplementingArrangement ;(b) each Participant’s Background Intellectual Property and :(i)(ii)the nature of the protection that has been, or needs to be, accorded tothat Background Intellectual Property ; andthe nature of any third party rights restricting the use of BackgroundIntellectual Property ;


(c) procedures for :(i) identifying ;(ii) determining ownership of ; and(iii) protecting ;Foreground Intellectual Property ;2. The Parties shall use their best endeavors to ensure that prospective participants ina Cooperative Activity enter into a confidentiality deed with each other before theyexchange information about their Intellectual Property.3. The Parties shall use their best endeavors to ensure that the Participants shalljointly own any Foreground Intellectual Property and entitle to obtain equitableportion of royalty or in accor<strong>dan</strong>ce with the provisions specified in the ImplementingArrangements which shall be develop and taken into account:(a) the intellectual contributions of each Participant ;(b) the financial contributions of each participant ;(c) the contributions of Background Intellectual Property, research effort andpreparatory work each participant ;(d) the value of the object of research activities as part of contribution. The valuewill be measured by taking into account the following factors:1. the specificity and / or scarcity of the object (the more specific and / or rarerthe object is the higher its value will be) ;2. the commercial value of the result of the research (the higher its commercialvalue the higher the value of the object as part of the contribution will be).(e) the material used in the activities ;(f) the facilities provided by each Participant ;(g) legal considerations ; and(h) such other relevant considerations as the Participants may agree upon.4. The Parties shall :a. specify appropriate procedures for approving the conditions on which eachParticipant may be licensed to use Foreground Intellectual Property for its ownnon-commercial purposes (which purposes exclude sub licensing andcommercial purposes such as manufacturing and having manufactured) andfor commercial purposes;b. specify appropriate clauses allowing a Participant to be licensed to useanother Participant’s Background Intellectual Property when it is reasonablynecessary for the commercial use of Foreground Intellectual Property ;c. specify appropriate procedures for licensing third Parties to use ForegroundIntellectual Property, including where such use requires access to anotherParticipant’s Background Intellectual Property and the conditions upon whicha license to the Background Intellectual Property shall be granted ;d. specify appropriate procedures for approval by all the Participants, prior todisclosure, of the public disclosure of information through publications,seminars or any other means ;165


e. specify the rights and obligations of visiting researchers involved in theCooperative Activity and particularly in relation to Intellectual Property createdby them during their work in the Cooperative Activity ;5. Should the research activities utilize biological materials; the ImplementingArrangements shall adopt the agreed principles under the Convention on BiologicalDiversity; especially article 8 j and article 15.6. Termination of this program and its implementing arrangements shall not affectrights and / or obligations of each parties related to this intellectual property rightsissues. In any case the parties should agree on :a. governing law of the Implementing Arrangement ; andb. appropriate procedures for the resolution of disputes, including internationalcommercial arbitration.166


STATEMENT of APPROVALAnnex 3aIt is my pleasure to inform you that I, ...........................................................................,as the Head of ......................................................................... Affiliated Institution,hereby give an approval for Mr./Ms. ........................................................ (name ofresearcher) to be involved in the research team, for conducting a research awarded bythe Indonesian International Joint Research Program, namely……………………………………………………………………………..Description of awarded researchTitle of awarded researchPeriod of ResearchDate of commencementResearch AreaGrant of awarded research: ………………..: ………………..: ……………….: ……………….: Rp. ………………………………………….Position in awarded research : Research Coordinator ( ) AccountingCoordinator ( ) Research Member ( )Affiliated institutionPosition of Researcher inAffiliated Institution: ………………..: ………………..(Place) (Date) (Month) (Year)Head of Affiliated Institution,(signature and seal of institution)……………….…name………………..…167


STATEMENT of APPROVALAnnex 3bIt is my pleasure to inform you that I, ......................................., as the Head of....................... (Affiliated Institution), hereby give an approval for the utilization of theresearch facilities as described below, for the implementation of research awarded bythe Indonesian International Joint Research Program, namely……………………………………………………………………………………………..Description of awarded researchTitle of awarded research :Period of Research :Date of commencement :Research Area :Name of Researcher :Position in awarded research : ( ) Research Coordinator( ) Accounting Coordinator ( ) Research MemberAffiliated institution :Position of Researcher in :Affiliated Institution :Description of utilized research facilitiesLaboratories :Research materials : 1. Chemicals2. Glass Wares etc.Equipments :Other facilities :(Place) (Date) (Month) (Year)Head of Affiliated Institution,(signature and seal of Institution)……………….…name………………..…168


LAMPIRAN – 4PRANATA LITBANG YANG TELAH DIAKREDITASIOLEH KNAPPP169


No1234567PRANATA LITBANG YANG TELAH TERAKREDITASI KNAPPP891011Pranata LitbangPusat TeknologiAkselerator <strong>dan</strong>Proses Bahan(PTAPB)-BatanYogyakartaPuslit Elektronik<strong>dan</strong>Telekomunikasi(P2ET) - KampusLIPIBalai BesarIndustri Agro(BBIA)Balai BesarTeknologiKekuatan Struktur(B2TKS)Pusat <strong>Penelitian</strong>Kimia-LIPIPuslit AplikasiTeknologi Isotop<strong>dan</strong> Radiasi(PATIR) BatanBalai <strong>Penelitian</strong>BioteknologiPerkebunanIndonesia<strong>Lembaga</strong><strong>Penelitian</strong>UniversitasMuhammadiyahMalangBalai PengkajianTeknologi PolimerBPP TeknologiBalai <strong>Penelitian</strong>Teknologi KaretBogorPusat TeknologiLimbah RadioaktifTahunAkreditasiDesember2007Desember2005Desember2005Desember2005Desember2006Desember2006Mei 2006Mei 2006Mei 2006Oktober2006Juli 2007170AlamatJl. Babarsari KotakPos 6101,Yogyakarta 55281Jl. Sangkuriang,Bandung 40136Jl. Ir. H. JuandaNo. 11, BogorKawasanPuspiptek,Gedung 230,Cisauk, Serpong-Tangerang 15314Jalan CisituSangkuriang No.21/154d, Gedung50, Komplek LIPI-Bandung 40135Jalan Cinere,Pasar Jumat,Kotak Pos 7002,Jakarta 12070Jalan TamanKencana No1Bogor 16151Jalan RayaTlogomas No. 246,Malang JawaTimurKawasanPuspiptek Gedung460, Serpong,Tangerang 15314Jalan Salak No. 1Bogor 16151KawasanPuspiptek SerpongTlp/FaxTlp. 0274-488435/36Fax. 0274-487824Tlp. 022- 2504660/1Fax. 022-2504659Tlp. 0251 -324068Fax. 0251- 323339Tlp. 7560565Fax. 7560903Tlp. 022-2503051Fax. 022-2503240Tlp. 7690709Fax. 7691607Tlp. 0251-8324048Fax. 0251-8327449,8328516Tlp. 0341-464318/464319 pswt, 165Fax. 0341-460782Tlp. 75872032,75877012,7563360Fax. 7560057Tlp. 0251-8319817Fax. 0251-8324047Tlp. 7563142Fax. 7560927


NoPranata LitbangTahunAkreditasiAlamat(PTLR) Batan 15310Tlp/Fax12Pusat <strong>Penelitian</strong>Kopi <strong>dan</strong> KakaoIndonesiaDesember2007Jalan PBSudirman No. 90Jember 68118Tlp. 0331-757130;757132Fax. 0331-75713113Pusat <strong>Penelitian</strong>Kelapa Sawit(PPKS) SumateraUtaraJanuari2008Jalan BrigjenKatamso 51 Kp.Baru 51, Me<strong>dan</strong>20158Tlp. 061-7862477,7862466; 7864850Fax. 061-78624881415Balai Besar <strong>Riset</strong>PengolahanProduk <strong>dan</strong>BioteknologiKelautan <strong>dan</strong>Perikanan,DepartemenKelautan <strong>dan</strong>PerikananPT PLN (Persero)<strong>Penelitian</strong> <strong>dan</strong>PengembanganKetenagalistrikanDesember2008Oktober2008Jalan K.S. TubunPertamburan VIJakarta 10260Jalan Duren TigaJakarta Selatan12760Tlp. 53650157/58Fax. 536501158Tlp. 021-7973774,7980190,7989982Fax. 021-7991762,7975414No16171819Pranata LitbangBalai <strong>Penelitian</strong>Sembawa<strong>Penelitian</strong> KaretPusat TeknologiKeselamatan <strong>dan</strong>Metrologi Radiasi(PTKMR) BatanPT. EmbrioBiotekindoBalai Besar Pulp<strong>dan</strong> Kertas,TahunAkreditasiFebruari2009Februari2009Juli 2009Agustus2009AlamatJalan RayaPalembangSekayu KM 29Kotak Pos 1127Palembang 30001Jalan CinerePasar Jum’atKotak Pos 7043JKSKL JakartaSelatan 12070Jl. Villa IndahPajajaran Blok B-17, Pulo Armin-BogorJalan RayaDayeuhkolot No.Tlp/FaxTlp. 0711 7439493Fax.0711-7439282Tlp. 021-7513906Fax. 021-7657950Tlp. 0251-346986Fax. 0251-377973Tlp. 022-5202980-5202871,171


No2021Pranata LitbangBalitbangDepartemenPerindustrianPusat <strong>Penelitian</strong>BalaiTermodinamikaMotor, <strong>dan</strong>Propulsi (BTMP)BPP TeknologiBalai <strong>Penelitian</strong>Sei Putih, Pusat<strong>Penelitian</strong> Sawit,Deli Ser<strong>dan</strong>gMe<strong>dan</strong>TahunAkreditasiDesember2009Desember2009Alamat132 Bandung40258Gedung 412,KawasanPuspiptekSerpong,Tangerang 10314Sei Putih GalangDeli Ser<strong>dan</strong>g POBox 1415 Me<strong>dan</strong>2001Tlp/FaxFax. 022-5202871Tlp. 7560539Fax. 7560538Tlp. 061-7980045Fax. 061-7980046172


LAMPIRAN – 5CONTOHBUKU CATATAN HARIAN PENELITIAN (BCHP)173


(BCHP)PROGRAM INSENTIFKEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGINomor BCHP : ...............................................Tahun Anggaran 2011174


Keterangan <strong>Penelitian</strong>Judul <strong>Penelitian</strong> : ...............................................................Peneliti Utama : ...............................................................Institusi Peneliti : ...............................................................Bi<strong>dan</strong>g Fokus : ...............................................................Tahun Pelaksanaan : ...............................................................Biaya : ...............................................................Tujuan : ...............................................................Sasaran Akhir Tahun : ...............................................................Nomor BCHP : ...............................................175


Catatan Kemajuan <strong>Penelitian</strong> (tambah halaman sesuaikebutuhan)No.Tanggal(<strong>dan</strong> jam)AktivitasCatatan Kemajuan(tentang data yg diperoleh,keterangan data, sketsa,gambar, analisis singkat dsb)1.2.3.Nomor BCHP : ................................................................................................., ............................. 2011Diketahui oleh,(Pejabat Institusi Ybs)176


LAMPIRAN – 6LAPORAN HASIL PENELITIAN <strong>dan</strong>PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, <strong>dan</strong> HASILPENGELOLAANNYA SESUAI PP20/2005 atauPeraturan Menteri Negara Ristek No. 04/Kp/III/2007177


LAPORAN HASIL PENELITIAN <strong>dan</strong>PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, <strong>dan</strong> HASILPENGELOLAANNYAIdentitas Perguruan Tinggi/<strong>Lembaga</strong> <strong>Penelitian</strong> <strong>dan</strong> PengembanganNama Perguruan.............................................................................Tinggi/<strong>Lembaga</strong> <strong>Penelitian</strong> (Isilah nama perguruan tinggi atau lembaga litbang)<strong>dan</strong> PengembanganPimpinan.............................................................................(Isilah namalengkap pimpinan perguruan tinggi atau lembaga litbang)Alamat .............................................................................(Alamat lengkap, kode pos, nomor telepon, faksimile, alamat email)Identitas KegiatanJudul ......................................................................................................(Isilah nama/judul kekayaan intelektual atau hasil penelitian <strong>dan</strong>pengembangan)Abstraksi .....................................................................................................(Uraikan dengan ringkas kegiatan yang telah dilaksanakan denganpenjelasan ringkas masalah yang ditangani <strong>dan</strong> latar belakang, tahapankegiatan, manfaat, <strong>dan</strong> metodologi yang digunakan)Tim Peneliti1. Nama Koordinator/......................................................................................................Peneliti Utama (PU)2. Alamat Koordinator/PU .....................................................................................................3. Nama Anggota Peneliti .....................................................................................................(Nama <strong>dan</strong> gelar akademik, bid. keahlian , alamat koordinator, anggotapenelitian)Waktu Pelaksanaan .....................................................................................................(Isilah tanggal dimulai <strong>dan</strong> berakhirnya pelaksanaan penelitian <strong>dan</strong>pengembangan)Publikasi(Isilah dengan namapublikasi, tahun <strong>dan</strong> tempatpublikasi dilakukan)1...................2.......................................178


Identitas Kekayaan Intelektual <strong>dan</strong> Hasil LitbangRingkasan Kekayaan Intelektual• Perlindungan Kekayaan Intelektual1. Paten Waktu Pendaftaran: .....................................................................................2. Hak Cipta Waktu Pendaftaran: .....................................................................................3. Merek Waktu Pendaftaran: .....................................................................................4. Disain Industri Waktu Pendaftaran: ...................................................................................5. Disain Tata Letak Sirkuit Terpadu Waktu Pendaftaran: ......................................6. Varietas Tanaman Waktu Pendaftaran: .....................................................................................(Pilihlah perlindungan kekayaan intelektual yang diajukan, <strong>dan</strong> sebutkan waktu pendaftarannya)• Nama Penemuan Baru(Uraikan dengan ringkas mengenai nama penemuan-penemuan baru, pengembangan dari suatukekayaan intelektual, <strong>dan</strong>/atau hasil litbang lain yang dapat dikategorikan sebagai hak kekayaanintelektual yang se<strong>dan</strong>g dalam proses pendaftaran/pengajuan).• Nama Penemuan Baru Non Komersial(Uraikan dengan ringkas nama penemuan-penemuan baru, pengembangan dari suatu kekayaanintelektual, <strong>dan</strong>/atau hasil penelitian <strong>dan</strong> pengembangan lainnya yang tidak dimintakanperlindungan kekayaan intelektual)• Cara Alih Teknologi1. Lisensi,2. Kerjasama,3. Pelayanan Jasa Iptek,4. Publikasi.(Pilihlah cara alih teknologi kekayaan intelektual <strong>dan</strong> hasil litbang yang telah dilakukan)Ringkasan Hasil <strong>Penelitian</strong> <strong>dan</strong> Pengembangan1. Hasil <strong>Penelitian</strong> <strong>dan</strong> Pengembangan(Isilah dengan uraian ringkas mengenai hasil litbang yang diperoleh, baik berupa disain, model,prototip, temuan- temuan ilmiah lainnya, tulisan ilmiah yang telah dipublikasikan, <strong>dan</strong>/ataukonsultasi kepakaran bi<strong>dan</strong>g ilmu tertentu).2. Produk, spesifikasi, <strong>dan</strong> pemanfaatannya.(Isilah dengan uraian ringkas mengenai produk, spesifikasi, <strong>dan</strong> pemanfaatannya)3. Gambar/Photo Produk Hasil <strong>Penelitian</strong> <strong>dan</strong> Pengembangan (cantumkan gambar atauphoto)179


Pengelolaan1. Sumber Pembiayaan <strong>Penelitian</strong> <strong>dan</strong> Mitra Kerjaa. APBN : Rp ……...............................................b. APBD : Rp ……...............................................c. Mitra Kerja : Rp .............................................................- Dalam Negeri : Rp. ……...............................................Mitra : Rp. ......................................................- Luar Negeri : Rp. ……..............................................Mitra : Rp. ......................................................(Uraikan dengan ringkas mengenai besar pembiayaan, <strong>dan</strong> mitra kerja penelitian)2. Pemanfaatan Sarana <strong>dan</strong> Prasarana <strong>Penelitian</strong>a. Sarana : ……...................................................b. Prasarana : ……...................................................(Uraikan dengan ringkas sarana <strong>dan</strong> prasarana yang dipergunakan dalam kegiatan penelitian <strong>dan</strong>pengembangan)3. Pendokumentasian(Uraikan dgn ringkas mengenai pendokumentasian kekayaan intelektual <strong>dan</strong> hasil litbang yg telahdilakukan [misal dengan CD, microfiche])......................., .............................................(Isilah nama kota, tanggal, bulan <strong>dan</strong> tahun)......................................................................(nama jabatan pimpinan perguruan tinggi/lembaga penelitian <strong>dan</strong> pengembangan),......................................................................(tandatangan pimpinan & cap perguruan tinggi/lembaga penelitian <strong>dan</strong> pengembangan)(………………...................................…….)NIP: ………………………………………..(Isilah nama lengkap <strong>dan</strong> NIP pimpinan perguruan tinggi/lembaga litbang)180


Sekretariat <strong>Insentif</strong> <strong>Riset</strong>DEWAN RISET NASIONALGedung I BPP Teknologi Lantai 2Jl. M.H. Thamrin No. 8 Jakarta Pusat 10340Tlp.: 021-3168046/021-3905126Fax.: 021-3905126/021-3926632sekretariat@drn.go.id181

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!