12.07.2015 Views

SE-03/BC/2009 - Bea Cukai Kediri

SE-03/BC/2009 - Bea Cukai Kediri

SE-03/BC/2009 - Bea Cukai Kediri

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAIJl. Jenderal A. YaniJakarta – 13230Kotak Pos 108 Jakarta – 10002Telepon : 489<strong>03</strong>08Faksimili : 4897928www.beacukai.go.idYth. Kepala Kantor Pelayanan Utama Januari <strong>2009</strong>dan Kantor Pengawasan dan Pelayanan <strong>Bea</strong> dan <strong>Cukai</strong>di seluruh IndonesiaSURAT EDARANNomor: <strong>SE</strong>- <strong>03</strong>/<strong>BC</strong>/<strong>2009</strong>TENTANGPETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN NOMOR POKOK PENGUSAHA BARANG KENACUKAI UNTUK PENGUSAHA PABRIK, IMPORTIR, PENGUSAHA TEMPAT PENJUALANECERAN ETIL ALKOHOL/MINUMAN MENGANDUNG ETIL ALKOHOL, PENGUSAHATEMPAT PENYIMPANAN ETIL ALKOHOL, DAN PENYALURMINUMAN MENGANDUNG ETIL ALKOHOLSehubungan dengan telah diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun2008 tentang Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena <strong>Cukai</strong> dan ditetapkannya PeraturanMenteri Keuangan (PMK) Nomor 201/PMK.04/2008 tentang Tata Cara Pemberian, Pembekuan,Dan Pencabutan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena <strong>Cukai</strong> Untuk Pengusaha Pabrik,Importir, Penyalur, dan Pengusaha Tempat Penjualan Eceran Minuman Mengandung EtilAlkohol dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 202/PMK.04/2008 tentang Tata CaraPemberian, Pembekuan, Dan Pencabutan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena <strong>Cukai</strong> UntukPengusaha Pabrik, Pengusaha Tempat Penyimpanan, Importir, dan Pengusaha TempatPenjualan Eceran Etil Alkohol, dipandang perlu untuk mengatur petunjuk pelaksanaan lebihlanjut dalam Surat Edaran Direktur Jenderal <strong>Bea</strong> dan <strong>Cukai</strong> sebagai berikut:A. Ketentuan baru yang diatur dalam PMK Nomor 201/PMK.04/2008 dan PMK Nomor202/PMK.04/2008, meliputi:1. Penyalur Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) dan Importir Etil Alkohol (EA)wajib memiliki NPPBKC.2. NPPBKC untuk Importir EA berlaku selama masih menjalankan usaha.3. NPPBKC untuk pengusaha Tempat Penyimpanan (TP) EA dan Penyalur MMEAberlaku selama 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya keputusan pemberian NPPBKC dandapat diperpanjang untuk jangka waktu yang sama.4. Luas bangunan Pabrik MMEA paling sedikit 300 (tiga ratus) meter persegi.5. Luas bangunan Pabrik EA paling sedikit 5.000 (lima ribu) meter persegi.6. Jarak tempat usaha Importir EA/MMEA, Penyalur dan TPE MMEA harus lebih dari100 (seratus) meter dengan tempat ibadah umum, sekolah, atau rumah sakit.7. Dikecualikan dari ketentuan jarak pada TPE MMEA adalah tempat ibadah umum yangdisediakan oleh pengusaha hotel, restoran, atau tempat hiburan.8. Perubahan pada TP EA, antara lain:a. Luas lokasi paling sedikit 5.000 (lima ribu) meter persegi;b. Kapasitas keseluruhan tangki penimbunan permanen EA paling sedikit 200.000(dua ratus ribu) liter;c. Memiliki ruang laboratorium dan peralatannya;d. Memiliki bangunan, ruangan, tempat, pekarangan, dan tangki atau wadah lainnyauntuk menampung EA yang telah dicampur.1


9. Perubahan pada TPE EA/MMEA, antara lain:a. Pengusaha TPE EA yang jumlah penjualannya lebih dari 30 liter/hari wajibmemiliki NPPBKC;b. Pengusaha TPE MMEA yang menjual MMEA dengan kadar diatas 5% wajibmemiliki NPPBKC;c. Harus memasang tanda berupa stiker yang diperoleh dari DJ<strong>BC</strong> pada bagiandepan bangunan yang dapat dibaca dan tampak jelas.10. Penambahan ketentuan sebelum permohonan NPPBKC (PMCK-6) antara lain:a. Permohonan secara tertulis kepada Kepala Kantor untuk dilakukan pemeriksaanlokasi, bangunan, atau tempat usaha, dilampiri dengan:- salinan/fotokopi SIUP-MB yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang;- salinan/fotokopi izin usaha industri atau tanda daftar industri, kecuali untukPenyalur MMEA dan Pengusaha TPE EA/MMEA telah disahkan oleh pejabatyang berwenang;- gambar denah lokasi, bangunan, atau tempat usaha.b. Dilakukan kegiatan wawancara terhadap pemohon NPPBKC dan dibuatkan BeritaAcara Wawancara (BAW).c. Pemeriksaan lokasi, bangunan, atau tempat usaha dan dibuatkan Berita AcaraPemeriksaan (BAP) disertai gambar denah lokasi, bangunan, atau tempat usahadalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak surat permohonan diterima.11. Jangka waktu berlaku BAP atas lokasi, bangunan, atau tempat usaha yang digunakansebagai persyaratan untuk memperoleh NPPBKC (sebagai lampiran PMCK-6)yaitu 3 (tiga) bulan sejak tanggal BAP. Dalam hal permohonan NPPBKC (PMCK-6)tidak diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan, maka BAP dianggap gugur.12. Pemohon NPPBKC yang bukan pemilik bangunan selain harus melampirkan IMB jugaharus disertai dengan surat perjanjian sewa menyewa atas bangunan untuk jangkawaktu paling singkat 5 (lima) tahun dan disahkan oleh notaris.13. Pengusaha Pabrik dan Importir EA/MMEA, Pengusaha TP EA, dan Penyalur MMEAyang mendapatkan NPPBKC harus memasang papan nama yang memuat palingsedikit nama perusahaan, alamat, dan NPPBKC dengan ukuran lebar paling kecil 60cmdan panjang paling kecil 120cm.14. Pengusaha Pabrik, Importir, dan TPE EA/MMEA, Pengusaha TP EA, dan PenyalurMMEA yang telah mendapatkan NPPBKC harus mengisi formulir isian registrasi cukai.15. Dalam hal tertentu, NPPBKC yang berlaku dapat dibekukan dan diberlakukan kembali.16. Jangka waktu pelaporan atas terjadinya bencana alam atau keadaan lain yang beradadiluar kemampuannya paling lama 14 (empat belas) hari terhitung sejak peristiwatersebut.17. Perlakuan terhadap MMEA dalam hal NPPBKC dicabut:a. MMEA yang belum dilunasi cukainya yang masih berada dalam Pabrik, harusdilunasi cukainya dan dikeluarkan ke Penyalur atau TPE;b. MMEA yang masih berada dalam tempat usaha importir, harus dikeluarkan kePenyalur atau TPE;c. MMEA yang masih berada dalam tempat usaha penyalur harus dikeluarkan kePenyalur lainnya atau TPE;d. MMEA yang masih berada dalam TPE, harus dikeluarkan ke TPE lainnya.18. Perlakuan terhadap EA, dalam hal NPPBKC dicabut:a. EA yang belum dilunasi cukainya yang masih berada dalam Pabrik atau TP harusdilunasi cukainya dan dikeluarkan ke TPE;b. EA yang masih berada dalam tempat usaha importir, harus dikeluarkan ke tempatusaha importir lainnya atau TPE;c. EA yang masih berada dalam TPE, harus dikeluarkan ke TPE lainnya.19. Dalam hal nama pabrik, importir, TP, penyalur atau TPE yang diajukan memilikikesamaan nama baik tulisan, maupun pengucapannya dengan nama pabrik, importir,TP, penyalur, atau TPE lain yang telah mendapatkan NPPBKC, permohonan ditolak.2


B. Penegasan atas kegiatan penelitian permohonan dan pemeriksaan lokasi1. Melakukan penelitian seksama terhadap berkas permohonan yang diajukan danmemastikan bahwa:a. persyaratan administrasi telah terpenuhi dan memperhatikan konsistensipencantuman tulisan pada berkas-berkas yang dilampirkan dalam permohonan,antara lain meliputi nama pemilik/penanggung jawab, alamat pemilik/penanggungjawab, nama perusahaan dan alamat lokasi;b. bangunan yang digunakan sebagai pabrik, tempat usaha Importir, TP, Penyalur atauTPE sesuai dengan peruntukkannya yang dapat dilihat dari IMB (peruntukanbangunan yang tercantum dalam IMB bukan sebagai rumah tinggal);c. pemohon secara sah berhak menggunakan lokasi/bangunan yang akan dimohonkanNPPBKC sebagai pabrik, tempat usaha Importir, TP, Penyalur, atau TPE.2. Melakukan kegiatan wawancara secara langsung terhadap pemohon sebelum dilakukanpemeriksaan lokasi, bangunan atau tempat usaha, dengan memperhatikan hal-halsebagai berikut:a. wawancara dilakukan dalam rangka memeriksa kebenaran data pemohon sebagaipenanggung jawab dan kebenaran data dalam lampiran permohonan;b. wawancara berkaitan juga dengan kesungguhan dari pemohon untuk menjalankankegiatan sebagai pabrik, tempat usaha Importir, TP, Penyalur atau TPE;c. memberikan pemahaman terkait dengan hak dan kewajiban yang bersangkutansebagai sebagai pabrik, tempat usaha Importir, TP, Penyalur atau TPE sesuaiketentuan di bidang <strong>Cukai</strong>, terutama terkait ketentuan pidana di bidang cukai;d. hasil wawancara tersebut dituangkan dalam BAW dan ditandatangani oleh pejabatbea dan cukai dan pemohon.3. Melakukan pemeriksaan fisik terhadap lokasi, bangunan, atau tempat usaha, denganmemperhatikan hal-hal sebagai berikut:a. memastikan dipenuhinya persyaratan fisik lokasi, bangunan atau tempat usaha.b. melengkapi BAP lokasi, bangunan atau tempat usaha dengan gambar denah lokasi,bangunan atau tempat usaha dan foto bangunan atau tempat usaha yang diperiksa.c. menuliskan alamat lokasi, bangunan atau tempat usaha selengkap mungkin dengan:- menyebutkan nama jalan dan nomor bangunan, dalam hal terdapat nama jalandan nomor bangunan; dan- sekurang-kurangnya menyebutkan RT, RW, nama Desa/Kelurahan, namaKecamatan, dan nama Kabupaten/Kota, dalam hal tidak terdapat nama jalandan/atau nomor bangunan.C. Pengawasan terhadap Pabrik/Importir/TP/Penyalur/TPE1. Kepala Kantor agar lebih meningkatkan kegiatan pemeriksaan lapangan secara berkaladan berkesinambungan antara lain meliputi lokasi pabrik, tempat usaha Importir, TP,Penyalur atau TPE, serta kewajiban pencatatan/pembukuan.2. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan bukti yang cukup sehingga persyaratanNPPBKC tidak lagi dipenuhi, maka NPPBKC yang bersangkutan dibekukan sesuaiketentuan.D. Pembaharuan NPPBKC1. NPPBKC Pabrik dan TPE EA/MMEA, Importir MMEA, atau TP EA yang telah diterbitkanberdasarkan PP Nomor 5 Tahun 1997 dengan sisa masa berlaku 3 (tiga) tahun ataulebih terhitung sejak PP Nomor 72 Tahun 2008 diberlakukan, wajib diperbaharui palinglambat tanggal 10 Nopember 2011 dengan mengajukan permohonan dan memenuhipersyaratan yang diatur dalam PP Nomor 72 Tahun 2008. Dalam hal NPPBKC tidakdiperbaharui sampai berakhirnya batas waktu tersebut, NPPBKC-nya dicabut.2. NPPBKC TPE EA dan MMEA yang telah diterbitkan berdasarkan PP Nomor 5 Tahun1997 dengan sisa masa berlaku kurang dari 3 (tiga) tahun terhitung sejak PP Nomor 72Tahun 2008 diberlakukan, masih berlaku sampai dengan masa berlaku NPPBKCtersebut berakhir.3


E. Penomoran NPPBKC1. Penomoran NPPBKC terdiri dari 10 (sepuluh) digit:– 4 (empat) digit pertama merupakan kode Kantor penerbit NPPBKC.Tabel kode Kantor penerbit NPPBKC sebagaimana tercantum dalamLampiran I Surat Edaran Direktur Jenderal <strong>Bea</strong> dan <strong>Cukai</strong> ini.– 1 (satu) digit kedua merupakan kode jenis usaha.Kode jenis usaha:1 = Pabrik;2 = Importir;3 = Tempat Penyimpanan;4 = Tempat Penjualan Eceran;5 = Penyalur.– 1 (satu) digit ketiga merupakan kode jenis Barang Kena <strong>Cukai</strong>Kode jenis Barang Kena <strong>Cukai</strong>:1 = Etil Alkohol;2 = Minuman Mengandung Etil Alkohol.– 4 (empat) digit keempat merupakan nomor urut NPPBKC.2. Dalam rangka tertib administrasi dan menghindari duplikasi, pemberian nomor urutNPPBKC baru maupun pembaharuan, untuk 4 (empat) digit keempat dimulai denganangka 1001 (seribu satu).Contoh:a. Pengusaha Pabrik MMEA PT. “A” (pabrik baru) berada di wilayah pengawasanKPP<strong>BC</strong> Tipe Madya <strong>Cukai</strong> Malang mengajukan permohonan NPPBKC, setelahdilakukan proses penelitian administratif dan pemeriksaan lokasi sesuai ketentuanyang berlaku, kedapatan Pabrik MMEA PT. “A” telah memenuhi persyaratan danlayak diberikan NPPBKC.Maka terhadap Pabrik MMEA PT. “A” diberikan NPPBKC dengan nomor0706.1.2.1001, artinya:- 0706 adalah kode Kantor Penerbit NPPBKC untuk KPP<strong>BC</strong> Tipe Madya <strong>Cukai</strong>Malang- 1 adalah kode untuk pabrik Barang Kena <strong>Cukai</strong>- 2 adalah kode untuk MMEA- 1001 adalah nomor urut yang diberikan untuk pabrik MMEA PT “A” (urutan ke-1atas NPPBKC yang diterbitkan oleh KPP<strong>BC</strong> Tipe Madya <strong>Cukai</strong> Malang)b. TPE MMEA PT. “B” (TPE lama) telah mempunyai NPPBKC dengan nomor06<strong>03</strong>.4.2.0205 berada di wilayah pengawasan KPP<strong>BC</strong> Tipe Madya <strong>Cukai</strong> Kudus.Sesuai ketentuan maka NPPBKC wajib diperbaharui oleh pemegang NPPBKCdengan mengajukan permohonan dan wajib memenuhi persyaratan yang telahditetapkan sesuai PMK Nomor 201/PMK.04/2008.Setelah dilakukan proses penelitian administratif dan pemeriksaan lokasi sesuaiketentuan yang berlaku kedapatan TPE MMEA PT. “B” telah memenuhi persyaratandan layak diberikan NPPBKC.Berdasarkan catatan pada KPP<strong>BC</strong> Tipe Madya <strong>Cukai</strong> Kudus, diketahui bahwaKPP<strong>BC</strong> Tipe Madya <strong>Cukai</strong> Kudus belum pernah menerbitkan NPPBKC TPE MMEA.Maka terhadap TPE MMEA PT. “B” diberikan NPPBKC dengan nomor06<strong>03</strong>.4.2.1001, artinya:- 06<strong>03</strong> adalah kode Kantor penerbit NPPBKC untuk KPP<strong>BC</strong> Tipe Madya <strong>Cukai</strong>Kudus- 4 adalah kode untuk TPE- 2 adalah kode untuk MMEA- 1001 adalah nomor urut yang diberikan untuk TPE MMEA PT. “B” (nomor urutdiganti dengan penomoran baru)4


3. Pengusaha Pabrik, Importir, dan TPE EA/MMEA, TP EA dan Penyalur MMEAdiperbolehkan untuk mempunyai lokasi pabrik atau tempat usaha lebih dari satu lokasidibawah pengawasan KPP<strong>BC</strong> yang sama atau berbeda dan tetap diberikan nomorsesuai urutan di KPP<strong>BC</strong> tersebut.F. Lain-lain1. Pelaksanaan kegiatan pencampuran, perusakan, penimbunan, dan pengeluaran EAdalam rangka pembebasan cukai di Pabrik EA, Tempat Penyimpanan, dan TempatPenyimpanan Khusus Pencampuran tetap mengacu pada PMK Nomor 47/PMK.04/2007.2. Perpanjangan masa berlaku NPPBKC mengikuti ketentuan sebagaimana permohonanbaru.3. Untuk pemutakhiran database NPPBKC di Direktorat <strong>Cukai</strong>, Kepala Kantor agar segeramengirimkan tembusan keputusan Pemberian NPPBKC, Pembekuan NPPBKC,Pencabutan Pembekuan NPPBKC, Pencabutan NPPBKC yang telah diterbitkan kepadaDirektur <strong>Cukai</strong> u.b. Kasubdit Aneka <strong>Cukai</strong> - KP DJ<strong>BC</strong> melalui facsimile nomor021-4897544, untuk pemutakhiran database NPPBKC.Demikian disampaikan untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.Direktur Jenderalttd,-Tembusan :1. Sekretaris DJ<strong>BC</strong>2. Para Direktur3. Para Tenaga Pengkaji4. Para Kepala Kantor WilayahAnwar SuprijadiNIP 12005<strong>03</strong>325


DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAIJl. Jenderal A. YaniJakarta – 13230Kotak Pos 108 Jakarta – 10002Telepon : 489<strong>03</strong>08Faksimili : 4897928www.beacukai.go.idYth. Kepala Kantor Pelayanan Utama Januari <strong>2009</strong>dan Kantor Pengawasan dan Pelayanan <strong>Bea</strong> dan <strong>Cukai</strong>di seluruh IndonesiaSURAT EDARANNomor: <strong>SE</strong>- <strong>03</strong>/<strong>BC</strong>/<strong>2009</strong>TENTANGPETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN NOMOR POKOK PENGUSAHA BARANG KENACUKAI UNTUK PENGUSAHA PABRIK, IMPORTIR, PENGUSAHA TEMPAT PENJUALANECERAN ETIL ALKOHOL/MINUMAN MENGANDUNG ETIL ALKOHOL, PENGUSAHATEMPAT PENYIMPANAN ETIL ALKOHOL, DAN PENYALURMINUMAN MENGANDUNG ETIL ALKOHOLSehubungan dengan telah diundangkannya Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun2008 tentang Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena <strong>Cukai</strong> dan ditetapkannya PeraturanMenteri Keuangan (PMK) Nomor 201/PMK.04/2008 tentang Tata Cara Pemberian, Pembekuan,Dan Pencabutan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena <strong>Cukai</strong> Untuk Pengusaha Pabrik,Importir, Penyalur, dan Pengusaha Tempat Penjualan Eceran Minuman Mengandung EtilAlkohol dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 202/PMK.04/2008 tentang Tata CaraPemberian, Pembekuan, Dan Pencabutan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena <strong>Cukai</strong> UntukPengusaha Pabrik, Pengusaha Tempat Penyimpanan, Importir, dan Pengusaha TempatPenjualan Eceran Etil Alkohol, dipandang perlu untuk mengatur petunjuk pelaksanaan lebihlanjut dalam Surat Edaran Direktur Jenderal <strong>Bea</strong> dan <strong>Cukai</strong> sebagai berikut:A. Ketentuan baru yang diatur dalam PMK Nomor 201/PMK.04/2008 dan PMK Nomor202/PMK.04/2008, meliputi:1. Penyalur Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) dan Importir Etil Alkohol (EA)wajib memiliki NPPBKC.2. NPPBKC untuk Importir EA berlaku selama masih menjalankan usaha.3. NPPBKC untuk pengusaha Tempat Penyimpanan (TP) EA dan Penyalur MMEAberlaku selama 5 (lima) tahun sejak diterbitkannya keputusan pemberian NPPBKC dandapat diperpanjang untuk jangka waktu yang sama.4. Luas bangunan Pabrik MMEA paling sedikit 300 (tiga ratus) meter persegi.5. Luas bangunan Pabrik EA paling sedikit 5.000 (lima ribu) meter persegi.6. Jarak tempat usaha Importir EA/MMEA, Penyalur dan TPE MMEA harus lebih dari100 (seratus) meter dengan tempat ibadah umum, sekolah, atau rumah sakit.7. Dikecualikan dari ketentuan jarak pada TPE MMEA adalah tempat ibadah umum yangdisediakan oleh pengusaha hotel, restoran, atau tempat hiburan.8. Perubahan pada TP EA, antara lain:a. Luas lokasi paling sedikit 5.000 (lima ribu) meter persegi;b. Kapasitas keseluruhan tangki penimbunan permanen EA paling sedikit 200.000(dua ratus ribu) liter;c. Memiliki ruang laboratorium dan peralatannya;d. Memiliki bangunan, ruangan, tempat, pekarangan, dan tangki atau wadah lainnyauntuk menampung EA yang telah dicampur.1


9. Perubahan pada TPE EA/MMEA, antara lain:a. Pengusaha TPE EA yang jumlah penjualannya lebih dari 30 liter/hari wajibmemiliki NPPBKC;b. Pengusaha TPE MMEA yang menjual MMEA dengan kadar diatas 5% wajibmemiliki NPPBKC;c. Harus memasang tanda berupa stiker yang diperoleh dari DJ<strong>BC</strong> pada bagiandepan bangunan yang dapat dibaca dan tampak jelas.10. Penambahan ketentuan sebelum permohonan NPPBKC (PMCK-6) antara lain:a. Permohonan secara tertulis kepada Kepala Kantor untuk dilakukan pemeriksaanlokasi, bangunan, atau tempat usaha, dilampiri dengan:- salinan/fotokopi SIUP-MB yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang;- salinan/fotokopi izin usaha industri atau tanda daftar industri, kecuali untukPenyalur MMEA dan Pengusaha TPE EA/MMEA telah disahkan oleh pejabatyang berwenang;- gambar denah lokasi, bangunan, atau tempat usaha.b. Dilakukan kegiatan wawancara terhadap pemohon NPPBKC dan dibuatkan BeritaAcara Wawancara (BAW).c. Pemeriksaan lokasi, bangunan, atau tempat usaha dan dibuatkan Berita AcaraPemeriksaan (BAP) disertai gambar denah lokasi, bangunan, atau tempat usahadalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak surat permohonan diterima.11. Jangka waktu berlaku BAP atas lokasi, bangunan, atau tempat usaha yang digunakansebagai persyaratan untuk memperoleh NPPBKC (sebagai lampiran PMCK-6)yaitu 3 (tiga) bulan sejak tanggal BAP. Dalam hal permohonan NPPBKC (PMCK-6)tidak diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan, maka BAP dianggap gugur.12. Pemohon NPPBKC yang bukan pemilik bangunan selain harus melampirkan IMB jugaharus disertai dengan surat perjanjian sewa menyewa atas bangunan untuk jangkawaktu paling singkat 5 (lima) tahun dan disahkan oleh notaris.13. Pengusaha Pabrik dan Importir EA/MMEA, Pengusaha TP EA, dan Penyalur MMEAyang mendapatkan NPPBKC harus memasang papan nama yang memuat palingsedikit nama perusahaan, alamat, dan NPPBKC dengan ukuran lebar paling kecil 60cmdan panjang paling kecil 120cm.14. Pengusaha Pabrik, Importir, dan TPE EA/MMEA, Pengusaha TP EA, dan PenyalurMMEA yang telah mendapatkan NPPBKC harus mengisi formulir isian registrasi cukai.15. Dalam hal tertentu, NPPBKC yang berlaku dapat dibekukan dan diberlakukan kembali.16. Jangka waktu pelaporan atas terjadinya bencana alam atau keadaan lain yang beradadiluar kemampuannya paling lama 14 (empat belas) hari terhitung sejak peristiwatersebut.17. Perlakuan terhadap MMEA dalam hal NPPBKC dicabut:a. MMEA yang belum dilunasi cukainya yang masih berada dalam Pabrik, harusdilunasi cukainya dan dikeluarkan ke Penyalur atau TPE;b. MMEA yang masih berada dalam tempat usaha importir, harus dikeluarkan kePenyalur atau TPE;c. MMEA yang masih berada dalam tempat usaha penyalur harus dikeluarkan kePenyalur lainnya atau TPE;d. MMEA yang masih berada dalam TPE, harus dikeluarkan ke TPE lainnya.18. Perlakuan terhadap EA, dalam hal NPPBKC dicabut:a. EA yang belum dilunasi cukainya yang masih berada dalam Pabrik atau TP harusdilunasi cukainya dan dikeluarkan ke TPE;b. EA yang masih berada dalam tempat usaha importir, harus dikeluarkan ke tempatusaha importir lainnya atau TPE;c. EA yang masih berada dalam TPE, harus dikeluarkan ke TPE lainnya.19. Dalam hal nama pabrik, importir, TP, penyalur atau TPE yang diajukan memilikikesamaan nama baik tulisan, maupun pengucapannya dengan nama pabrik, importir,TP, penyalur, atau TPE lain yang telah mendapatkan NPPBKC, permohonan ditolak.2


B. Penegasan atas kegiatan penelitian permohonan dan pemeriksaan lokasi1. Melakukan penelitian seksama terhadap berkas permohonan yang diajukan danmemastikan bahwa:a. persyaratan administrasi telah terpenuhi dan memperhatikan konsistensipencantuman tulisan pada berkas-berkas yang dilampirkan dalam permohonan,antara lain meliputi nama pemilik/penanggung jawab, alamat pemilik/penanggungjawab, nama perusahaan dan alamat lokasi;b. bangunan yang digunakan sebagai pabrik, tempat usaha Importir, TP, Penyalur atauTPE sesuai dengan peruntukkannya yang dapat dilihat dari IMB (peruntukanbangunan yang tercantum dalam IMB bukan sebagai rumah tinggal);c. pemohon secara sah berhak menggunakan lokasi/bangunan yang akan dimohonkanNPPBKC sebagai pabrik, tempat usaha Importir, TP, Penyalur, atau TPE.2. Melakukan kegiatan wawancara secara langsung terhadap pemohon sebelum dilakukanpemeriksaan lokasi, bangunan atau tempat usaha, dengan memperhatikan hal-halsebagai berikut:a. wawancara dilakukan dalam rangka memeriksa kebenaran data pemohon sebagaipenanggung jawab dan kebenaran data dalam lampiran permohonan;b. wawancara berkaitan juga dengan kesungguhan dari pemohon untuk menjalankankegiatan sebagai pabrik, tempat usaha Importir, TP, Penyalur atau TPE;c. memberikan pemahaman terkait dengan hak dan kewajiban yang bersangkutansebagai sebagai pabrik, tempat usaha Importir, TP, Penyalur atau TPE sesuaiketentuan di bidang <strong>Cukai</strong>, terutama terkait ketentuan pidana di bidang cukai;d. hasil wawancara tersebut dituangkan dalam BAW dan ditandatangani oleh pejabatbea dan cukai dan pemohon.3. Melakukan pemeriksaan fisik terhadap lokasi, bangunan, atau tempat usaha, denganmemperhatikan hal-hal sebagai berikut:a. memastikan dipenuhinya persyaratan fisik lokasi, bangunan atau tempat usaha.b. melengkapi BAP lokasi, bangunan atau tempat usaha dengan gambar denah lokasi,bangunan atau tempat usaha dan foto bangunan atau tempat usaha yang diperiksa.c. menuliskan alamat lokasi, bangunan atau tempat usaha selengkap mungkin dengan:- menyebutkan nama jalan dan nomor bangunan, dalam hal terdapat nama jalandan nomor bangunan; dan- sekurang-kurangnya menyebutkan RT, RW, nama Desa/Kelurahan, namaKecamatan, dan nama Kabupaten/Kota, dalam hal tidak terdapat nama jalandan/atau nomor bangunan.C. Pengawasan terhadap Pabrik/Importir/TP/Penyalur/TPE1. Kepala Kantor agar lebih meningkatkan kegiatan pemeriksaan lapangan secara berkaladan berkesinambungan antara lain meliputi lokasi pabrik, tempat usaha Importir, TP,Penyalur atau TPE, serta kewajiban pencatatan/pembukuan.2. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan bukti yang cukup sehingga persyaratanNPPBKC tidak lagi dipenuhi, maka NPPBKC yang bersangkutan dibekukan sesuaiketentuan.D. Pembaharuan NPPBKC1. NPPBKC Pabrik dan TPE EA/MMEA, Importir MMEA, atau TP EA yang telah diterbitkanberdasarkan PP Nomor 5 Tahun 1997 dengan sisa masa berlaku 3 (tiga) tahun ataulebih terhitung sejak PP Nomor 72 Tahun 2008 diberlakukan, wajib diperbaharui palinglambat tanggal 10 Nopember 2011 dengan mengajukan permohonan dan memenuhipersyaratan yang diatur dalam PP Nomor 72 Tahun 2008. Dalam hal NPPBKC tidakdiperbaharui sampai berakhirnya batas waktu tersebut, NPPBKC-nya dicabut.2. NPPBKC TPE EA dan MMEA yang telah diterbitkan berdasarkan PP Nomor 5 Tahun1997 dengan sisa masa berlaku kurang dari 3 (tiga) tahun terhitung sejak PP Nomor 72Tahun 2008 diberlakukan, masih berlaku sampai dengan masa berlaku NPPBKCtersebut berakhir.3


E. Penomoran NPPBKC1. Penomoran NPPBKC terdiri dari 10 (sepuluh) digit:– 4 (empat) digit pertama merupakan kode Kantor penerbit NPPBKC.Tabel kode Kantor penerbit NPPBKC sebagaimana tercantum dalamLampiran I Surat Edaran Direktur Jenderal <strong>Bea</strong> dan <strong>Cukai</strong> ini.– 1 (satu) digit kedua merupakan kode jenis usaha.Kode jenis usaha:1 = Pabrik;2 = Importir;3 = Tempat Penyimpanan;4 = Tempat Penjualan Eceran;5 = Penyalur.– 1 (satu) digit ketiga merupakan kode jenis Barang Kena <strong>Cukai</strong>Kode jenis Barang Kena <strong>Cukai</strong>:1 = Etil Alkohol;2 = Minuman Mengandung Etil Alkohol.– 4 (empat) digit keempat merupakan nomor urut NPPBKC.2. Dalam rangka tertib administrasi dan menghindari duplikasi, pemberian nomor urutNPPBKC baru maupun pembaharuan, untuk 4 (empat) digit keempat dimulai denganangka 1001 (seribu satu).Contoh:a. Pengusaha Pabrik MMEA PT. “A” (pabrik baru) berada di wilayah pengawasanKPP<strong>BC</strong> Tipe Madya <strong>Cukai</strong> Malang mengajukan permohonan NPPBKC, setelahdilakukan proses penelitian administratif dan pemeriksaan lokasi sesuai ketentuanyang berlaku, kedapatan Pabrik MMEA PT. “A” telah memenuhi persyaratan danlayak diberikan NPPBKC.Maka terhadap Pabrik MMEA PT. “A” diberikan NPPBKC dengan nomor0706.1.2.1001, artinya:- 0706 adalah kode Kantor Penerbit NPPBKC untuk KPP<strong>BC</strong> Tipe Madya <strong>Cukai</strong>Malang- 1 adalah kode untuk pabrik Barang Kena <strong>Cukai</strong>- 2 adalah kode untuk MMEA- 1001 adalah nomor urut yang diberikan untuk pabrik MMEA PT “A” (urutan ke-1atas NPPBKC yang diterbitkan oleh KPP<strong>BC</strong> Tipe Madya <strong>Cukai</strong> Malang)b. TPE MMEA PT. “B” (TPE lama) telah mempunyai NPPBKC dengan nomor06<strong>03</strong>.4.2.0205 berada di wilayah pengawasan KPP<strong>BC</strong> Tipe Madya <strong>Cukai</strong> Kudus.Sesuai ketentuan maka NPPBKC wajib diperbaharui oleh pemegang NPPBKCdengan mengajukan permohonan dan wajib memenuhi persyaratan yang telahditetapkan sesuai PMK Nomor 201/PMK.04/2008.Setelah dilakukan proses penelitian administratif dan pemeriksaan lokasi sesuaiketentuan yang berlaku kedapatan TPE MMEA PT. “B” telah memenuhi persyaratandan layak diberikan NPPBKC.Berdasarkan catatan pada KPP<strong>BC</strong> Tipe Madya <strong>Cukai</strong> Kudus, diketahui bahwaKPP<strong>BC</strong> Tipe Madya <strong>Cukai</strong> Kudus belum pernah menerbitkan NPPBKC TPE MMEA.Maka terhadap TPE MMEA PT. “B” diberikan NPPBKC dengan nomor06<strong>03</strong>.4.2.1001, artinya:- 06<strong>03</strong> adalah kode Kantor penerbit NPPBKC untuk KPP<strong>BC</strong> Tipe Madya <strong>Cukai</strong>Kudus- 4 adalah kode untuk TPE- 2 adalah kode untuk MMEA- 1001 adalah nomor urut yang diberikan untuk TPE MMEA PT. “B” (nomor urutdiganti dengan penomoran baru)4


3. Pengusaha Pabrik, Importir, dan TPE EA/MMEA, TP EA dan Penyalur MMEAdiperbolehkan untuk mempunyai lokasi pabrik atau tempat usaha lebih dari satu lokasidibawah pengawasan KPP<strong>BC</strong> yang sama atau berbeda dan tetap diberikan nomorsesuai urutan di KPP<strong>BC</strong> tersebut.F. Lain-lain1. Pelaksanaan kegiatan pencampuran, perusakan, penimbunan, dan pengeluaran EAdalam rangka pembebasan cukai di Pabrik EA, Tempat Penyimpanan, dan TempatPenyimpanan Khusus Pencampuran tetap mengacu pada PMK Nomor 47/PMK.04/2007.2. Perpanjangan masa berlaku NPPBKC mengikuti ketentuan sebagaimana permohonanbaru.3. Untuk pemutakhiran database NPPBKC di Direktorat <strong>Cukai</strong>, Kepala Kantor agar segeramengirimkan tembusan keputusan Pemberian NPPBKC, Pembekuan NPPBKC,Pencabutan Pembekuan NPPBKC, Pencabutan NPPBKC yang telah diterbitkan kepadaDirektur <strong>Cukai</strong> u.b. Kasubdit Aneka <strong>Cukai</strong> - KP DJ<strong>BC</strong> melalui facsimile nomor021-4897544, untuk pemutakhiran database NPPBKC.Demikian disampaikan untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.Direktur Jenderalttd,-Tembusan :1. Sekretaris DJ<strong>BC</strong>2. Para Direktur3. Para Tenaga Pengkaji4. Para Kepala Kantor WilayahAnwar SuprijadiNIP 12005<strong>03</strong>325


Lampiran Surat EdaranDirektur Jenderal <strong>Bea</strong> dan <strong>Cukai</strong>Nomor <strong>SE</strong>- <strong>03</strong> /<strong>BC</strong>/<strong>2009</strong>Tanggal 13 Januari <strong>2009</strong>TABEL KODE KANTOR PENERBIT NPPBKCUNTUK PENGUSAHA PABRIK/IMPORTIR/TEMPAT PENJUALAN ECERANETIL ALKOHOL/MINUMAN MENGANDUNG ETIL ALKOHOL,TEMPAT PENYIMPANAN, DAN PENYALURNO KANTOR KODE1. KPP<strong>BC</strong> Belawan 01072. KPP<strong>BC</strong> Medan 01083. KPP<strong>BC</strong> Pangkalan Susu 01094. KPP<strong>BC</strong> Pematang Siantar 01105. KPP<strong>BC</strong> Teluk Nibung 01116. KPP<strong>BC</strong> Kuala Tanjung 01127. KPP<strong>BC</strong> Sibolga 01138. KPP<strong>BC</strong> Teluk Bayur 01159. KPP<strong>BC</strong> Tanjung Balai Karimun 020110. KPP<strong>BC</strong> Sambu Belakang Panjang 020211. KPP<strong>BC</strong> Selat Panjang 02<strong>03</strong>12. KPU Batam 020413. KPP<strong>BC</strong> Dabo Singkep 020814. KPP<strong>BC</strong> Tanjung Pinang 020515. KPP<strong>BC</strong> Tarempa 021716. KPP<strong>BC</strong> Dumai 020917. KPP<strong>BC</strong> Bagan Siapiapi 021018. KPP<strong>BC</strong> Bengkalis 021119. KPP<strong>BC</strong> Pekanbaru 021220. KPP<strong>BC</strong> Siak Sri Indrapura 021321. KPP<strong>BC</strong> Tembilahan 021522. KPP<strong>BC</strong> Palembang <strong>03</strong>0123. KPP<strong>BC</strong> Bengkulu <strong>03</strong>0224. KPP<strong>BC</strong> Pangkal Pinang <strong>03</strong><strong>03</strong>25. KPP<strong>BC</strong> Tanjung Pandan <strong>03</strong>0526. KPP<strong>BC</strong> Jambi <strong>03</strong>0627. KPP<strong>BC</strong> Bandar Lampung <strong>03</strong>0728. KPU Tanjung Priok 04<strong>03</strong>29. KPP<strong>BC</strong> Jakarta 040430. KPP<strong>BC</strong> Kantor Pos Pasar Baru 040631. KPP<strong>BC</strong> Sunda Kelapa 160232. KPP<strong>BC</strong> Soekarno Hatta 050133. KPP<strong>BC</strong> Merak 050434. KPP<strong>BC</strong> Tangerang 15<strong>03</strong>35. KPP<strong>BC</strong> Bekasi 050936. KPP<strong>BC</strong> Bogor 05<strong>03</strong>37. KPP<strong>BC</strong> Bandung 050538. KPP<strong>BC</strong> Tasikmalaya 050639. KPP<strong>BC</strong> Cirebon 050740. KPP<strong>BC</strong> Purwakarta 0508


Lampiran Surat EdaranDirektur Jenderal <strong>Bea</strong> dan <strong>Cukai</strong>Nomor <strong>SE</strong>- <strong>03</strong> /<strong>BC</strong>/<strong>2009</strong>Tanggal 13 Januari <strong>2009</strong>NO KANTOR KODE41. KPP<strong>BC</strong> Tanjung Emas 060142. KPP<strong>BC</strong> Pekalongan 060243. KPP<strong>BC</strong> Kudus 06<strong>03</strong>44. KPP<strong>BC</strong> Cilacap 060445. KPP<strong>BC</strong> Surakarta 060646. KPP<strong>BC</strong> Yogyakarta 060747. KPP<strong>BC</strong> Tegal 061048. KPP<strong>BC</strong> Purwokerto 062049. KPP<strong>BC</strong> Tanjung Perak 070150. KPP<strong>BC</strong> Pasuruan 071351. KPP<strong>BC</strong> Juanda 070552. KPP<strong>BC</strong> Gresik 07<strong>03</strong>53. KPP<strong>BC</strong> Kalianget 070254. KPP<strong>BC</strong> Bojonegoro 070455. KPP<strong>BC</strong> Malang 070656. KPP<strong>BC</strong> Blitar 070757. KPP<strong>BC</strong> <strong>Kediri</strong> 070858. KPP<strong>BC</strong> Tulungagung 070959. KPP<strong>BC</strong> Madiun 071060. KPP<strong>BC</strong> Panarukan 071161. KPP<strong>BC</strong> Probolinggo 071262. KPP<strong>BC</strong> Banyuwangi 160763. KPP<strong>BC</strong> Ngurah Rai 080164. KPP<strong>BC</strong> Mataram 08<strong>03</strong>65. KPP<strong>BC</strong> Bima 080466. KPP<strong>BC</strong> Kupang 080567. KPP<strong>BC</strong> Atapupu 081368. KPP<strong>BC</strong> Maumere 080769. KPP<strong>BC</strong> Benoa 081270. KPP<strong>BC</strong> Kalabahi 081471. KPP<strong>BC</strong> Pontianak 090172. KPP<strong>BC</strong> Entikong 090273. KPP<strong>BC</strong> Ketapang 090474. KPP<strong>BC</strong> Sintete 090575. KPP<strong>BC</strong> Sampit 090776. KPP<strong>BC</strong> Pangkalan Bun 090877. KPP<strong>BC</strong> Pulang Pisau 090978. KPP<strong>BC</strong> Jagoi Babang 092079. KPP<strong>BC</strong> Banjarmasin 100180. KPP<strong>BC</strong> Kotabaru 1002


Lampiran Surat EdaranDirektur Jenderal <strong>Bea</strong> dan <strong>Cukai</strong>Nomor <strong>SE</strong>- <strong>03</strong> /<strong>BC</strong>/<strong>2009</strong>Tanggal 13 Januari <strong>2009</strong>NO KANTOR KODE81. KPP<strong>BC</strong> Balikpapan 10<strong>03</strong>82. KPP<strong>BC</strong> Samarinda 100583. KPP<strong>BC</strong> Bontang 100684. KPP<strong>BC</strong> Tarakan 100885. KPP<strong>BC</strong> Nunukan 100986. KPP<strong>BC</strong> Sangatta 101087. KPP<strong>BC</strong> Makassar 110188. KPP<strong>BC</strong> Pare-Pare 11<strong>03</strong>89. KPP<strong>BC</strong> Malili 110490. KPP<strong>BC</strong> Bajo’e 110591. KPP<strong>BC</strong> Kendari 110692. KPP<strong>BC</strong> Pomalaa 110793. KPP<strong>BC</strong> Pantoloan 110894. KPP<strong>BC</strong> Poso 110995. KPP<strong>BC</strong> Luwuk 111096. KPP<strong>BC</strong> Bitung 111197. KPP<strong>BC</strong> Manado 111298. KPP<strong>BC</strong> Gorontalo 111399. KPP<strong>BC</strong> Ambon 1201100. KPP<strong>BC</strong> Ternate 1202101. KPP<strong>BC</strong> Sorong 12<strong>03</strong>102. KPP<strong>BC</strong> Manokwari 12041<strong>03</strong>. KPP<strong>BC</strong> Fak-Fak 1205104. KPP<strong>BC</strong> Jayapura 1206105. KPP<strong>BC</strong> Merauke 1207106. KPP<strong>BC</strong> Amamapare 1208107. KPP<strong>BC</strong> Biak 1209108. KPP<strong>BC</strong> Tual 1210109. KPP<strong>BC</strong> Bintuni 1220110. KPP<strong>BC</strong> Kaimana 1221111. KPP<strong>BC</strong> Nabire 1222112. KPP<strong>BC</strong> Banda Aceh 1301113. KPP<strong>BC</strong> Sabang 13<strong>03</strong>114. KPP<strong>BC</strong> Meulaboh 1304115. KPP<strong>BC</strong> Lhok Seumawe 1305116. KPP<strong>BC</strong> Kuala Langsa 1306DIREKTUR JENDERAL,ttd,-ANWAR SUPRIJADINIP 12005<strong>03</strong>32

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!